London –
Perdana Menteri baru Inggris Boris Johnson hari Kamis (08/08) menyatakan bahwa pemerintahannya membuka fasilitas “visa jalur cepat” untuk memikat para ilmuwan dan tenaga ahli asing “yang terbaik dan terhebat” datang ke Inggris.
Menurut Biro Pusat Statistik ONS, pertumbuhan ekonomi Inggris dapat kuartal kedua anjlok ke kawasan minus, yaitu menyusut 0,2 persen. Inilah untuk pertama kalinya sejak 12 tahun, perekonomian tidak tumbuh, melainkan menyusut. Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi Inggris masih tumbuh 0,5 persen.
Data-data ONS yang dirilis hari Jumat (09/08) menunjukkan, simpang siur dan ketidakpastian soal Brexit membuat sektor manufaktur mengalami kemunduran besar. Sementara sektor konstruksi melemah dan sektor jasa, yang selama ini menjadi motor pertumbuhan, menunjukkan stagnasi.
Mencari dukungan imigran cemerlang
“Untuk memastikan kita bisa terus memimpin dalam kemajuan pengetahuan, kita tidak hanya harus mendukung bakat yang sudah kita miliki di sini, melainkan juga memastikan sistem imigrasi kita menarik otak-otak terbaik dari seluruh dunia,” kata Boris Johnson.
Fasilitas imigrasi jalur cepat pertama-tama akan ditargetkan ke bidang teknik, teknologi dan ilmu pengetahuan lainnya, kata pemerintah Inggris.
Ketentuan baru ini akan menghapus persyaratan harus memiliki tawaran kerja lebih dulu sebelum datang ke Inggris, dan akan memungkinkan tunjangan bagi imigran untuk mengakses pasar tenaga kerja Inggris. Aturan yang baru juga menghapus pembatasan jumlah pelamar yang ingin ikut program Visa Bakat Tingkat 1.
Kalangan bisnis dan universitas memuji langkah pemerintah. Lembaga-lembaga terkemuka seperti Oxford dan Cambridge sebelumnya memang telah menyuarakan keprihatinan tentang dampak Brexit terhadap para peneliti dan tenaga berbakat mereka.
Tahun akademik 2018-2019 melihat penurunan yang signifikan dalam aplikasi ke universitas-universitas Inggris dari siswa Uni Eropa.
Boris Johnson sekarang juga berusaha untuk memperkenalkan sistem imigrasi gaya Australia berdasarkan poin, yang diberikan untuk kualifikasi pendidikan tinggi, kompetensi bahasa dan keterampilan khusus lainnya.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebanyak 400 orang meninggal dunia selama satu bulan terakhir karena gelombang panas di Belanda. Badan Statistik Negara Belanda menyebut 400 orang itu meninggal dikarenakan suhu di Belanda mencapai 40,4 derajat celcius.
Badan Statistik setempat menyebut ini merupakan peristiwa yang langka di Belanda. Terakhir kali suhu mencapai 40 derajat celcius itu pada tahun 1944.
“Dari data yang dipaparkan, total dari 22 hingga 27 Juli 2019, ada 2.964 orang meninggal dunia. “Ini hampir 400 orang lebih rata-rata (meninggal) dalam seminggu di periode musim panas,” kata Biro Pusat Statistik Belanda, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (10/8/2019).
“Gelombang panas itu singkat, tetapi sangat kuat, dengan suhu yang lebih tinggi daripada yang pernah ada di Belanda,” imbuhnya.
Mereka mengatakan rata-rata paling banyak yang meninggal adalah orang tua dalam rentang usia 80 tahun. Ada sebanyak 300 lansia yang meninggal setiap minggunya di musim panas.
Badan statistik mengatakan saat ini tingkat kematian di Belanda Timur jauh lebih tinggi karena suhunya lebih panas, dibandingkan dengan Belanda bagian lain.
Saat ini, rekor cuaca panas jatuh di seluruh bagian Eropa, beberapa negara yang saat ini sedang musim panas setiap harinya yaitu, Inggris, Belgia, Jerman dan Prancis. Cuaca panas ini diduga disebabkan oleh perubahan iklim di Benua Eropa. (ADI)
Phnom Penh –
Seorang pria Kamboja berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam gua selama empat hari ketika sedang mengumpulkan kotoran kelelawar.
Sum Bora menyelinap di antara dua batu pada Minggu ketika mencoba mengambil obornya, kata polisi di kota Battambang, di wilayah barat laut Kamboja.
Pria berusia 28 tahun ini, dalam kondisi tidak makan dan minum selama empat hari, ditemukan pada Selasa setelah keluarganya mulai mencarinya.
Dia berhasil dikeluarkan setelah operasi penyelamatan selama 10 jam yang melibatkan 200 orang tim penyelamat dan saat ini dia dirawat di rumah sakit setempat.
“Saya kehilangan harapan untuk tetap hidup dan jika saya membawa pisau, saya akan bunuh diri,” kata Bora dalam sebuah tayangan video, menurut surat kabar Khmer Times.
Kotoran kelelawar – dikenal dengan istilah guano – dapat digunakan sebagai pupuk dan merupakan komoditas yang menguntungkan di Kamboja, salah satu negara termiskin di dunia.
Bora terperangkap di dalam gua di lereng Gunung Chakrai dan dia ditemukan oleh temannya yang acap bergabung dengannya untuk mengumpulkan guano.
“Kami berdua bertubuh kecil dan dapat dengan mudah masuk ke lorong-lorong sempit, sehingga teman saya dapat merangkak melalui jalan lain untuk mencapai saya di dalam gua,” katanya.
Tim penyelamat kemudian tiba di lokasi, tetapi awalnya mereka tidak dapat mengeluarkannya dari himpitan karena pintu masuk gua terlalu sempit.
Lalu, tim penyelamat khusus diterbangkan dengan helikopter untuk membantu operasi, dan Bora berhasil dikeluarkan pada Rabu setelah beberapa bagian gua dihancurkan untuk membuka ruang yang cukup.
Dalam pernyataannya, istri Bora, Koeun Sothea, mengatakan suaminya kini dirawat di rumah sakit karena cedera kepala, lutut, dan dada.
Sothea juga berterima kasih kepada Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen karena mengirim tim penyelamat dan menyumbangkan uang Pound 2.000 (atau sekitar Rp 35 juta) untuk mereka.
Kepala polisi Sareth Viseth mengatakan kepada media setempat bahwa, untuk mencegah insiden serupa, mendaki Gunung Chakrai sekarang dilarang.(DAR)
Washington DC –
Dua jet siluman Amerika Serikat F-22 dan dua pesawat CF-18 Kanada mencegat dua pesawat Rusia Tu-95 berkemampuan nuklir di Alaska. Pesawat Rusia itu masuk ke zona identifikasi AS dan Kanada di lepas pantai barat Alaska.
Dilansir CNN, Jumat (9/8/2019), pesawat Rusia itu tetap berada di wilayah udara internasional, tidak masuk ke wilayah AS maupun Kanada.
Para pejabat AS mengatakan pembom dan jet Rusia telah terbang beberapa kali dalam satu tahun terakhir. Kejadian terakhir juga dihalau oleh AS bersama Kanada dalam operasi Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD).
“Prioritas utama NORAD adalah membela Kanada dan AS. Operator NORAD mengintensifikasi dan mencegat pesawat yang terbang di dekat negara kami,” ucap Komandan NORAD, Jenderal Terrence J O’Shaughnessy.
Insiden pada Kamis itu terjadi setelah NORAD mengidentifikasi dua pesawat perang antikapal selam pengintai Rusia memasuki zona yang sama minggu lalu.
Pada Mei lalu, dua pesawat F-22 AS mencegat empat pesawat pembom Rusia dan dua jet tempur Su-35 yang terbang ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara.
Pada Januari, pesawat E-3 AS, dua jet tempur F-22, dan dua jet tempur Cf-18 Kanada juga mengidentifikasi dua pesawat pembom rusia Tu-160 Blackjack yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Kanada.
Amerika pernah melakukan penerbangan di wilayah udara internasional dekat pantai Rusia.
Menurut Armada ke-6 AS, pada Juni, jet Rusia mencegat pesawat AS terbang di wilayah udara internasional di atas laut Mediterania tiga kali dalam waktu kurang dari tiga jam.(ADI)
Athena –
Ilmuwan asal Inggris yang dilaporkan hilang di Yunani, ditemukan tewas. Jenazah ilmuwan wanita berusia 35 tahun ini ditemukan di sebuah jurang di Pulau Ikaria, Yunani.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/8/2019), Kepolisian Yunani menyatakan autopsi akan dilakukan terhadap jenazah ilmuwan muda bernama Natalie Christopher (35) untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Christopher yang berasal dari Inggris namun tinggal di Nicosia, Siprus ini merupakan seorang pakar astrofisika, cabang astronomi yang mempelajari perilaku, sifat fisik dan dinamika benda dan fenomena langit.
Diketahui bahwa Christopher sedang berlibur ke Yunani bersama pasangannya saat dilaporkan hilang. Jenazahnya ditemukan di Ikaria sekitar dua hari setelah dia dilaporkan hilang. Jenazah Christopher dikenali dari pakaiannya. Seorang relawan pemadam kebakaran setempat menemukan jenazah Christopher di lokasi berjarak 1,5 kilometer dari tempat dia menginap. Menurut relawan itu, jenazah Christopher dalam kondisi hancur di dasar jurang.
“Jenazahnya dibawa ke rumah sakit Ikaria di Agios Kirykos untuk menjalani autopsi,” ujar seorang pejabat kepolisian setempat, yang enggan disebut namanya, kepada AFP.
Laporan media lokal Yunani dan Siprus menyebut Christopher dan pasangannya tiba di Yunani pada Sabtu (3/8) lalu. Pada Senin (5/8) pagi, Christopher meninggalkan hotel untuk jogging, namun dia tidak pernah kembali. Pasangan Christopher, yang tidak disebut namanya, merupakan orang yang pertama melaporkan hilangnya wanita berusia 35 tahun itu. Keduanya sempat berkomunikasi via telepon sebelum Christopher menghilang.
“Pasangan itu bicara via telepon sekitar pukul 10.00 waktu setempat dan dia (Christopher-red) mengatakan akan berlari satu putaran di lingkungan sekitar,” tutur juru bicara kepolisian setempat kepada televisi Siprus. Pasangan Christopher melapor polisi setelah Christopher tak kunjung kembali hingga pukul 12.40 waktu setempat.
Laporan media-media lokal lainnya menyebut telepon genggam Christopher terlacak ada di Pulau Fournoi yang berjarak 10 kilometer dari hotel tempatnya menginap. Tidak diketahui pasti bagaimana telepon genggam itu sampai ke sana.
Hasil penyelidikan sementara, seperti dilaporkan media lokal Yunani, ada bercak darah di dalam kamar hotel yang ditinggali Christopher dan pasangannya. Polisi forensik dilaporkan telah memeriksa kamar hotel dan telepon genggam pasangan Christopher.
“Kami menemukan bercak darah di tiga titik berbeda… Di bantal, di seprai, dan di depan kaca,” tutur pemilik hotel tersebut dalam wawancara dengan televisi Siprus, Sigmalive. Terkait temuan bercak darah itu, pasangan Christopher menyebut dia sempat mengalami mimisan.
Dalam keterangan terpisah, seorang pegawai hotel dalam wawancara dengan Sigmalive dan dalam interogasi dengan polisi, menyebut Christopher dan pasangannya sempat bertengkar sekitar sehari sebelum dia hilang. Disebutkan juga oleh teman-temannya bahwa Christopher merupakan sosok yang gemar olahraga dan sangat berpengalaman dalam mendaki gunung serta lari di alam liar.(ARF)
Texas –
Kepolisian di Texas, Amerika Serikat (AS) dikecam karena perlakuannya terhadap seorang tahanan keturunan Afrika-Amerika. Dua polisi yang menunggang kuda, terjepret kamera sedang menggiring pria itu dengan tali di tengah jalanan. Tindakan itu dianggap tidak pantas.
Seperti dilansir CNN, Rabu (7/8/2019), foto yang beredar luas menunjukkan dua polisi kulit putih, yang menunggang dua kuda berbeda, sedang menggiring seorang pria kulit hitam yang diborgol dan tampak seperti terikat dengan sebuah objek berbentuk tali yang dipegang oleh salah satu polisi.
Pria yang diidentifikasi bernama Donald Neely (43) itu ditangkap dan didakwa atas pidana penyusupan pada Sabtu (3/8) lalu. Dia telah dibebaskan pada Minggu (4/8) waktu setempat.
Dua polisi yang ada dalam foto itu disebut sebagai personel Departemen Kepolisian Galveston di Texas. Pihak kepolisian telah meminta maaf atas perilaku kedua polisi tersebut, yang disebut telah membuat Neely ‘dipermalukan secara tidak perlu’. Terkait foto yang beredar, kepolisian setempat bersikeras menyebut bahwa Neely saat itu tidak digiring dengan tali.
“Sementara teknik menggunakan kuda untuk membawa seseorang saat penangkapan dipertimbangkan sebagai praktik terbaik dalam skenario tertentu, seperti saat pengendalian massa, praktik ini tidak digunakan secara tepat dalam situasi ini,” demikian pernyataan Kepolisian Galveston.
Kepala Kepolisian Galveston, Vernon Hale, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, menyebut Neely seharusnya dibawa dengan mobil polisi, namun saat itu hanya polisi berkuda yang tersedia. Neely kemudian dibawa dengan berjalan kaki sambil dikawal dua polisi berkuda.
“Meskipun ini teknik yang dilatih dan praktik terbaik dalam beberapa skenario, saya meyakini personel kami menunjukkan penilaian buruk dalam kasus ini,” sebut Hale. “Mereka seharusnya menunggu unit transportasi di lokasi penangkapan,” imbuhnya.
“Pertama dan terutama, saya harus meminta maaf pada Tuan Neely atas rasa malu yang tidak perlu ini,” ucap Hale, sembari menegaskan bahwa kebijakan semacam itu telah diubah dan teknik serupa tidak akan digunakan kembali di masa mendatang.
Pernyataan Hale itu memicu frustrasi dari publik dan kelompok aktivis setempat, yang menyebut respons itu ‘sangat lemah’. Pengacara hak sipil, Benjamin Crump, turut mengkritik kepolisian terkait insiden tersebut.
“Ketika mereka menarik Donald Neely di jalanan dengan kuda dan tali, itu seperti mereka menarik seluruh komunitas kami di jalanan,” ucap Crump.
“Ini bukan tahun 1819. Ini tahun 2019. Dan foto itu mengingatkan tahun 1819, seolah-olah mereka pemburu budak yang kabur dan Donald Neely bagaikan budak … dengan kuda dan tali dibawa di jalanan,” imbuhnya.(ADI)
Washington DC –
Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, Jon Huntsman, dilaporkan telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Donald Trump. Huntsman dikabarkan berencana kembali ke kampung halamannya di Utah usai mengundurkan diri.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Rabu (7/8/2019), seorang sumber yang memahami isu ini menyebut pengunduran diri Huntsman ini berlaku efektif mulai 3 Oktober mendatang.
Alasan pengunduran diri Huntsman yang menjabat Dubes AS selama 2 tahun terakhir ini, tidak disebut lebih lanjut. Namun beredar spekulasi yang menyebut Huntsman berencana mencalonkan diri sebagai Gubernur Utah, jabatan yang sebelumnya pernah dipegangnya pada tahun 2005-2009.
Seorang sumber lain yang dekat dengan Huntsman menuturkan kepada CNN bahwa keputusan soal pencalonan gubernur itu masih belum pasti. “Kita akan lihat, dua tahun sudah berlalu,” ucap sumber tersebut.
Keputusan Huntsman mengundurkan diri ini mencuat saat pemerintah Trump sedang berurusan dengan pengunduran diri Fiona Hill, pejabat tinggi AS untuk urusan Rusia pada Dewan Keamanan Nasional (NSC). Hill diperkirakan akan meninggalkan jabatannya pada bulan ini, yang berarti pemerintahan Trump harus menunjukkan dua pengganti untuk jajaran pejabat tinggi terkait urusan Rusia pada saat bersamaan.
Surat kabar lokal, The Salt Lake Tribune, menjadi media AS pertama yang melaporkan pengunduran diri Huntsman. The Salt Lake Tribune merilis surat pengunduran diri Huntsman yang diserahkan kepada Trump. Dalam surat itu, Huntsman menyebut dirinya akan resmi mundur pada 3 Oktober untuk memenuhi tuntutan keluarga dan pribadi di tempat asalnya.
Dia juga membahas soal pergolakan dalam hubungan AS-Rusia yang disaksikannya selama dua tahun menjabat selama masa yang dipenuhi oleh tuduhan-tuduhan spionase, skandal intervensi Rusia dalam pilpres AS, dicabutnya kesepakatan rudal nuklir era Perang Dingin dan terus berlanjutnya konflik di Ukraina.
“Kita harus terus meminta Rusia bertanggung jawab saat perilaku mereka mengancam kita dan sekutu-sekutu kita. Sementara kebanyakan hal yang memisahkan kita tidak bisa didamaikan, ada kepentingan bersama yang tidak bisa diabaikan,” tulis Huntsman dalam suratnya.
“Tidak ada opsi pengaturan ulang atau memulai kembali, yang akan membantu, hanya pemahaman jelas soal kepentingan dan nilai-nilai kita,” imbuhnya.
Laporan CNN sebelumnya menyebut bahwa Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tengah membahas pergantian duta besar saat keduanya berbicara via telepon pekan lalu. Gedung Putih dalam pernyataan saat itu menyebut percakapan Trump dan Putin lebih fokus membahas soal kebakaran hutan di Siberia.
Dua sumber yang dikutip CNN menyatakan bahwa Trump dan Putin tidak secara spesifik menyebut nama Dubes baru.
Terlepas dari itu, Huntsman juga diketahui memiliki tugas sulit terkait kasus Paul Whelan, seorang direktur korporat keamanan AS yang ditahan secara misterius oleh otoritas Rusia atas kecurigaan spionase. Seorang analis CNN, John Kirby, menyebut pada Januari lalu, Huntsman mengunjungi Whelan — secara pribadi — di tahanan. Hal semacam ini tergolong tidak biasa dilakukan seorang Dubes. Trump sendiri diketahui tidak banyak membahas soal nasib Whelan.(ARF)
Pyongyang –
Korea Utara (Korut) lagi-lagi meluncurkan proyektil tak teridentifikasi dari wilayahnya. Proyektil itu dilaporkan terjatuh ke perairan dekat pantai Jepang.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Selasa (6/8/2019), kantor Kepala Kantor Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) atau JCS dalam pernyataan terbaru menyebut dua proyektil dari Provinsi Hwanghae Selatan, Korut. JCS menyebut kemungkinan proyektil itu adalah rudal balistik jarak pendek.
JCS dalam pernyataannya menyebut kedua proyektil itu diluncurkan pada Selasa (6/8) pagi waktu setempat dan berhasil mengudara sejauh 450 kilometer.
Disebutkan juga bahwa proyektil itu mampu mencapai ketinggian 37 kilometer dengan kecepatan maksimum di atas Mach 6.9 sebelum terjatuh ke perairan di pantai timur Korut.
“Militer sedang menjaga kesiapan dengan memantau pergerakan terkait persiapan untuk peluncuran lebih lanjut,” demikian pernyataan JCS.
Dalam pernyataannya, JCS menyebut proyektil-proyektil yang baru diluncurkan Korut memiliki karakteristik terbang yang mirip dengan rudal-rudal jarak pendek buatan Korut yang diluncurkan 25 Juli lalu — yang mengudara sejauh 600 kilometer.
Militer Korsel sebelumnya menyebut data terbang dari rudal-rudal Korut yang diluncurkan Juli lalu menunjukkan kemiripan dengan rudal buatan Rusia, Iskander, yang merupakan jenis rudal berkemampuan nuklir dengan bahan bakar solid.
Rudal buatan Rusia itu diketahui sangat mahir dalam bermanuver dan mengudara di lintasan lebih rendah dibandingkan persenjataan balistik konvensional, sehingga meningkatkan kesempatan untuk menghindari sistem pertahanan rudal. Pekan lalu, Korut juga menggelar uji tembak untuk persenjataan yang disebut sebagai sistem peluncur roket multiple jenis baru.
Laporan AFP menyebut peluncuran proyektil oleh Korut ini merupakan aktivitas keempat dalam 12 hari terakhir. Korut sebelumnya diketahui meluncurkan rudal balistik dan proyektil yang diduga rudal balistik pada 25 Juli, 31 Juli dan 2 Agustus lalu. Peluncuran-peluncuran itu diklaim Korut sebagai peringatan untuk latihan militer gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat (AS).
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan peluncuran Korut itu tidak memberikan ancaman mendesak terhadap keamanan wilayah mereka.(ARF)
Texas –
Total sedikitnya 29 orang tewas dalam penembakan brutal di El Paso, Texas dan Oregon, Ohio dalam kurun waktu hanya 13 jam pada Sabtu (3/8) waktu setempat. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan mengerikan di Amerika Serikat (AS) ini.
Seperti dilansir CNN, Senin (5/8/2019), penembakan pertama terjadi di sebuah pusat perbelanjaan Walmart di kota El Paso, dekat perbatasan AS-Meksiko, pada Sabtu (3/8) pagi waktu setempat. Seorang pria bersenjata melepas tembakan di dalam pusat perbelanjaan yang sangat terkenal dan ramai pembeli itu.
Banyak keluarga yang sedang membeli suplai untuk sekolah sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai pekan depan. Tidak sedikit juga warga Meksiko melintasi perbatasan demi membeli kebutuhan sehari-hari di Walmart AS.
Total 20 orang tewas dalam penembakan brutal di El Paso, yang selama ini dibanggakan sebagai salah satu kota teraman di AS.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, menyebut enam korban tewas merupakan warga Meksiko. Ditambahkan Obrador bahwa tujuh warga Meksiko lainnya menjadi korban luka.
Kepala Kepolisian El Paso, Greg Allen, menyatakan bahwa pelaku penembakan yang disebut sebagai seorang pria kulit putih berusia 21 tahun dari Dallas, telah ditangkap polisi.
Motif penembakan belum diketahui pasti. Namun pelaku yang dilaporkan bernama Patrick Crusius diketahui menulis sebuah manifesto atau dokumen tertulis setebal empat halaman yang diposting online dan berisi dukung bagi pandangan nasionalis kulit putih dan rasisme.
Gubernur Texas, Greg Abbot, menyatakan kasus ini akan diselidiki sebagai ‘pembunuhan besar-besaran dan kejahatan kebencian’. Seorang sumber yang memahami investigasi ini mengatakan bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) tengah menyelidiki penembakan ini sebagai terorisme domestik.
Penembakan kedua terjadi di luar sebuah bar di area East 5th Street, Oregon, Ohio. Penembakan di Ohio yang menewaskan 9 orang ini terjadi sekitar 13 jam usai penembakan di El Paso. Sekitar 27 orang lainnya luka-luka akibat penembakan brutal itu.
Pelaku penembakan tewas ditembak oleh polisi setempat. Laporan AFP menyebut pelaku ditembak dalam kurun waktu 30 detik oleh polisi yang sedang berpatroli di dekat lokasi. Aksi cepat kepolisian ini mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
Otoritas setempat mengidentifikasi pelaku sebagai Connor Betts (24) yang berasal dari Bellbrook, Dayton. Dalam aksinya, pelaku memakai masker wajah, pakaian pelindung tubuh dan pelindung pendengaran.
Motif penembakan masih dalam penyelidikan. Otoritas setempat menyebut sembilan korban tewas terdiri atas lima pria dan empat wanita, yang berusia antara 22-57 tahun. Salah satu korban tewas diketahui merupakan adik perempuan pelaku.
Ditambahkan CNN dalam laporannya bahwa, jika dihitung selama sepekan terakhir, tercatat sedikitnya ada empat penembakan mematikan di AS yang menewaskan total 34 orang dan melukai lebih dari 50 orang. Dua penembakan lainnya terjadi di sebuah festival kuliner di Gilroy, California Utara yang menewaskan 3 orang dan terjadi di sebuah Walmart di Southaven, Mississippi, yang menewaskan dua orang.(ARF)
Bangkok –
Rentetan ledakan bom mengguncang sejumlah lokasi di Bangkok, Thailand. Insiden pengeboman yang melukai beberapa orang ini, terjadi saat ibu kota Thailand itu menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo.
Ledakan-ledakan bom kecil tersebut, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/8/2019), terjadi sebelum Pompeo menyampaikan pidato di KTT ASEAN tersebut, hari ini.
Pemerintah Thailand menyerukan media untuk menghindari spekulasi mengenai motif rangkaian pengeboman ini. Juru bicara pemerintah Thailand, Narumon Pinyosinwat mengatakan, Perdana Menteri (PM) Prayut Chan-O-Cha mengecam insiden pengeboman ini dan memerintahkan penyelidikan segera. Ditambahkannya, langkah-langkah keamanan telah diperketat usai teror bom ini.
“Sekelompok orang yang berniat buruk telah menghasut kekerasan saat pemerintah mendorong negara untuk maju,” demikian statemen yang dirilis kantor PM Prayuth seraya mengimbau publik untuk tidak panik dan bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan rentetan pengeboman ini.
“Kita harus menunjukkan upaya bersama kita untuk memerangi mereka yang berniat membahayakan negara,” demikian disampaikan.
Dilaporkan bahwa total ada enam bom yang meledak di tiga lokasi berbeda di Bangkok pada Jumat (2/8) waktu setempat. Beberapa bom dilaporkan dikendalikan dengan timer.
Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (2/8/2019), kepala tim penjinak bom (EOD) pada Kepolisian Thailand, Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen, dalam pernyataannya menyebut tiga bom meledak di kompleks Gedung Pemerintahan Thialand di Chaeng Wattana, Bangkok, pada Jumat (2/8) pagi waktu setempat.
Satu bom lainnya yang juga ditemukan di kompleks gedung pemerintahan, sebut Kamtorn, gagal meledak.
Dua bom lainnya meledak di area Chong Nonsi, Bangkok. Diketahui terdapat stasiun skytrain di area tersebut.
“Bom-bom di dua area ini merupakan alat peledak rakitan yang dikendalikan dengan timer (pengatur waktu),” ujar Kamtorn.
Secara terpisah, seorang pejabat senior kepolisian setempat menyebut satu peledak lainnya berhasil ditemukan sebelum meledak. (ADI)