Philadelphia –
Pelaku penembakan di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), akhirnya ditangkap setelah terjadi baku tembak dan pengepungan selama sekitar delapan jam oleh kepolisian. Kini pelaku ada di dalam tahanan polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Kamis (15/8/2019), Sersan Eric Gripp dari Kepolisian Philadelphia menyatakan pada Kamis (15/8) pagi waktu AS, bahwa pria yang melukai enam polisi itu telah dibawa ke tahanan setempat.
Penembakan ini berawal sekitar pukul 16.30 waktu setempat, saat polisi setempat mengeksekusi surat perintah penggerebekan narkoba terhadap sebuah rumah di wilayah Philadelphia bagian utara. Seorang pria yang ada di dalam langsung melepas tembakan ke arah polisi yang memasuki rumah.
Komisioner Polisi Richard Ross dalam pernyataan terpisah menyebut penggerebekan narkoba itu ‘tidak berjalan sesuai rencana’. Pria yang ada di dalam rumah disebut melepaskan beberapa kali tembakan dan polisi langsung membalasnya. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Menurut Ross, beberapa personel kepolisian ‘harus menyelamatkan diri melalui jendela dan pintu untuk menghindari rentetan peluru’. Tembakan masih terus dilepaskan pria yang ada di dalam rumah hingga tiga jam kemudian.
Enam polisi terkena tembakan dari pelaku hingga mengalami luka-luka. Namun luka-luka yang diderita keenam polisi itu tidak membahayakan nyawa. Keenam polisi itu sempat dirawat di rumah sakit setempat, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
Dua polisi yang sempat terjebak di dalam selama lima jam, berhasil dievakuasi keluar oleh tim SWAT pada pukul 21.30 waktu setempat. Tiga orang lainnya yang terlebih dulu ditahan polisi di dalam rumah itu dan ikut terjebak, juga turut dievakuasi keluar.
Sepanjang malam, polisi terus membujuk pelaku untuk menyerahkan diri. Bahkan pengacara pelaku sempat dihadirkan dan diminta membujuk pelaku untuk menyerahkan diri. Laporan media menyebut pelaku bersenjatakan senapan semi-otomatis dan beberapa pistol tangan.
Sesaat setelah tengah malam, seperti dilaporkan CNN dan Reuters, pelaku penembakan akhirnya menyerahkan diri. Tayangan televisi lokal menunjukkan pelaku keluar dari rumah tersebut dengan mengangkat kedua tangannya. Selama upaya negosiasi berlangsung, polisi mengepung rumah tersebut dan memblokir area sekitarnya.
Identitas pelaku penembakan ini belum dirilis ke publik. Namun media lokal, The Philadelphia Inquirer, yang mengutip sumber polisi setempat mengidentifikasi pelaku sebagai Maurice Hill (36). Dia disebut memiliki riwayat kasus kepemilikan senjata api, narkoba dan penyerangan.(ADI)
Philadelphia –
Dua polisi yang terjebak saat terjadi penembakan di dalam rumah yang menjadi lokasi penggerebekan narkoba di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), berhasil diselamatkan. Pelaku penembakan hingga kini masih bersembunyi di rumah yang dikepung personel kepolisian setempat.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (15/8/2019), dua polisi yang terjebak di dalam rumah selama lima jam, telah berhasil ‘dievakuasi dengan selamat’. Tim SWAT berhasil mengeluarkan dua polisi itu di tengah-tengah pengepungan yang berlangsung semalaman sejak Rabu (14/8) waktu setempat.
Penembakan ini terjadi saat kepolisian setempat mengeksekusi perintah penggerebekan narkoba terhadap sebuah rumah di wilayah Philadelphia bagian utara. Seorang pria yang ada di dalam rumah langsung melepas tembakan ke arah polisi.
Enam polisi terkena tembakan dari pelaku hingga mengalami luka-luka. Menurut Sersan Eric Gripp dari Kepolisian Philadelphia, luka-luka yang diderita keenam polisi itu tidak membahayakan nyawa. Kini keenam polisi itu dalam kondisi stabil dan tengah dirawat di rumah sakit setempat.
Komisioner Polisi Richard Ross dalam pernyataan terpisah menyebut penggerebekan narkoba itu ‘tidak berjalan sesuai rencana’.
Dijelaskan Ross bahwa penembakan terjadi saat tim kepolisian memasuki rumah tersebut. Pria yang ada di dalam rumah melepaskan beberapa kali tembakan dan polisi langsung membalasnya. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Ross menyebut beberapa personel kepolisian ‘harus menyelamatkan diri melalui jendela dan pintu untuk menghindari rentetan peluru’. Tembakan masih terus dilepaskan pria yang ada di dalam rumah hingga tiga jam kemudian. Baku tembak pun berlanjut.
“Sungguh keajaiban, kita tidak mendapati banyak polisi tewas hari ini,” ucapnya.
Pada Rabu (14/8) malam sekitar pukul 21.30 waktu setempat, tim SWAT berhasil membebaskan dua polisi yang terjebak di dalam, bersama tiga orang lainnya yang diidentifikasi sebagai tahanan.
Sementara pelaku penembakan, yang tidak disebut identitasnya, masih membarikade dirinya di dalam rumah. Ross menyebut pelaku saat ini ‘masih bersenjata dan ada di dalam’ rumah. Ross menyatakan bahwa polisi terus membujuk pelaku untuk menyerahkan diri.
“Kami melakukan semuanya semampu kami untuk mengeluarkannya (pelaku penembakan-red),” ujar Ross. “Dia mendapatkan jaminan tertinggi bahwa dia tidak akan dalam bahaya saat dia keluar,” imbuhnya.
Area di sekitar lokasi penembakan diblokir dari publik. Polisi mengimbau warga untuk menjauhi lokasi, dengan belasan personel kepolisian mengamankan area sekitar lokasi penembakan.
Presiden AS Donald Trump dan Jaksa Agung William Barr telah diberitahu soal situasi ini. Wali Kota Philadelphia, Jim Kenney, menyatakan bersyukur karena luka-luka para polisi yang tertembak tidak parah. “Saya sedikit marah karena seseorang memiliki persenjataan dan daya tembak semacam itu, tapi kita akan mengurus itu suatu hari nanti,” ucap Kenney.(DAB)
Mumbai –
Banjir dan tanah longsor telah menewaskan lebih dari 270 orang di India. Selain itu, satu juta orang mengungsi dan ribuan rumah di enam negara bagian terendam.
Dilansir Reuters, Kamis (15/8/2019), hujan yang terjadi sejak Juni hingga September menjadi jalur kehidupan bagi pedesaan India. Namun hujan juga menyebabkan kematian dan kehancuran setiap tahunnya.
Negara bagian selatan Kerala dan Karnataka, dan Maharashtra dan Gujarat di barat, termasuk di antara yang paling parah dilanda banjir. Banjir menghanyutkan ribuan hektar tanaman musim panas dan merusak jalan serta jalur kereta api.
Sedikitnya 95 orang tewas dan lebih dari 50 orang hilang di Kerala, tempat hujan deras yang menyebabkan puluhan tanah longsor pekan lalu dan menjebak lebih dari 100 orang.
Ketua Menteri Pinarayi Vijayan mengatakan sekitar 190.000 orang masih tinggal di kamp-kamp bantuan di negara bagian itu. Tetapi dia menambahkan beberapa orang kembali ke rumah ketika air banjir surut.
Sedangkan di Karnataka 54 orang meninggal dan 15 orang hilang setelah sungai meluap. Hampir 700.000 orang telah dievakuasi di negara bagian tersebut.
Hujan deras diperkirakan terjadi di beberapa bagian Karnataka, Maharashtra dan Gujarat, serta negara bagian tengah Madhya Pradesh, dalam dua hari ke depan.
Seorang pejabat mengatakan 48 orang tewas di Maharashtra, yang termasuk ibukota keuangan Mumbai. Tetapi air kini telah surut.
“Kami sekarang sedang berusaha memulihkan listrik dan persediaan air minum,” katanya.
Sementara itu, 32 orang tewas dan tanaman rusak di Madhya Pradesh, produsen kedelai terbesar.
Sedangkan di Gujarat, 31 orang dilaporkan meninggal dunia akibat hujan dan hampir selusin orang tewas akibat tanah longsor di negara Uttarakhand yang berbukit.(ARF)
Washington DC –
Otoritas Amerika Serikat (AS) sangat prihatin atas pergerakan militer China di dekat perbatasan Hong Kong. AS mendorong China untuk menghormati otonomi wilayah Hong Kong yang terus dilanda unjuk rasa besar-besaran.
Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (15/8/2019), juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyampaikan keprihatinan soal ‘pengikisan terus berlanjut’ terhadap otonomi Hong Kong. Juru bicara itu juga menegaskan dukungan ‘teguh’ untuk kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai di Hong Kong.
“Amerika Serikat sangat prihatin atas laporan pergerakan paramiliter China di sepanjang perbatasan Hong Kong,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang tidak disebut namanya, dalam pernyataan tertulis.
Disebutkan juru bicara itu bahwa penting bagi pemerintah Hong Kong untuk menghormati ‘kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai’. Penting juga bagi otoritas China untuk mematuhi komitmen untuk membiarkan Hong Kong memiliki otonomi level tinggi.
Juru bicara itu menyebut bahwa unjuk rasa mencerminkan ‘kekhawatiran luas dan logis terkait pengikisan otonomi Hong Kong’. “Pengikisan otonomi Hong Kong yang terus berlanjut menempatkan status khusus yang sudah lama ada dalam urusan internasional, dalam bahaya,” cetus juru bicara Departemen Luar Negeri AS ini.
Aturan hukum tahun 1992 yang berlaku di AS memberikan perlakuan istimewa terhadap Hong Kong dalam urusan perdagangan dan ekonomi, jika dibandingkan China. Perlakuan khusus itu diberikan dalam sektor visa, penegakan hukum dan investasi.
Secara terpisah, sejumlah anggota senior Kongres AS terang-terangan menyatakan dukungan untuk demonstran Hong Kong. Mereka bahkan menyalahkan China atas penindakan sarat kekerasan oleh pemerintah Hong Kong terhadap para demonstran.
Anggota senior Kongres AS menanggapi laporan yang menyebut China menempatkan sejumlah besar personel paramiliter dari Kepolisian Bersenjata Rakyat di dekat perbatasan Hong Kong. Seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyatakan, hingga kini belum ada tanda pergerakan signifikan ke perbatasan Hong Kong. Namun pejabat itu menyebut ‘ribuan’ personel militer dikerahkan ke dekat perbatasan dan bertujuan mengintimidasi demonstran Hong Kong.
Keprihatinan Departemen Luar Negeri AS ini disampaikan setelah para anggota senior parlemen AS, baik Demokrat maupun Republikan, menyerukan kepada Presiden AS Donald Trump untuk mengambil posisi lebih tegas terhadap China di tengah kekhawatiran soal potensi intervensi oleh China di Hong Kong.
Senator Republikan, Mitch McConnell, memperingatkan China bahwa setiap tindakan keras terhadap demonstran Hong Kong akan ‘sepenuhnya tidak diterima’.
Ketua House of Representatives atau DPR AS, Nancy Pelosi, menyebut penggunaan kekerasan terhadap demonstran Hong Kong ‘sangat mengkhawatirkan’. “Pemimpin Eksekutif pro-Beijing dan Kepolisian Hong Kong harus segera menghentikan agresi dan perlakuan kejam yang dilakukan terhadap rakyat mereka sendiri,” demikian pernyataan Pelosi.
Ketua Komisi Asia Timur pada Senat AS, Cory Gardner dari Partai Republik, menyerukan agar pemerintahan Trump ‘memperjelas kepada Beijing bahwa setiap tindakan keras di Hong Kong akan memiliki konsekuensi besar bagi China, termasuk penjatuhan sanksi-sanksi AS’.
Pada Rabu (14/8) waktu setempat, Ketua Komisi Urusan Luar Negeri pada DPR AS, Eliot Engel dari Partai Demokrat, dalam pernyataan bersama dengan Michael McCaul dari Partai Republik menyampaikan kekhawatiran bahwa 30 tahun setelah pembantaian Tiananmen, China mungkin mempertimbangkan untuk menindak unjuk rasa Hong Kong secara brutal.
“Kami mendorong China untuk menghindari melakukan kesalahan semacam itu, yang akan ditanggapi dengan kecaman universal dan konsekuensi segera,” kata keduanya dalam pernyataan bersama.(ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kementerian Luar Neger (Kemlu) RI mengimbau WNI yang hendak melakukan perjalanan ke Hong Kong untuk menundanya sementara. Hal ini menyusul aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap RUU Ekstradisi di sejumlah titik di Hong Kong.
“Untuk perjalanan yang sifatnya tidak mendesak, sebaiknya ditunda hingga situasi lebih kondusif,” demikian informasi Kemlu RI dari situs kemlu.go.id, dilihat detikcom pada Rabu (14/8/2019).
Kemlu meminta WNI senantiasa memantau situasi terkini di Hong Kong. Mereka merekomendasikan agar WNI mengecek lewat aplikasi ‘Safe Travel’ Kemlu.
“Bagi yang merencanakan bepergian ke Hong Kong, agar mencermati perkembangan keamanan terakhir, termasuk melalui aplikasi safe travel Kemlu,” kata mereka.
Sementara itu, bagi WNI yang menetap di Hong Kong, Kemlu meminta agar tetap tenang dan waspada. Kemlu mengingatkan agar menjauhi titik massa dan tidak terlibat dalam kegiatan politik setempat.
“Bagi yang menetap di wilayah Hong Kong, agar tetap tenang dan waspada, menjauhi lokasi berkumpulnya massa, tidak terlibat dalam kegiatan politik setempat, serta senantiasa mengikuti imbauan dari otoritas setempat serta memantau informasi di laman FB KJRI Hong Kong (fb.com/kjrihk),” tulis Kemlu.
Selanjutnya, dalam keadaan darurat, hotline KJRI Hong Kong dapat dikontak melalui WhatsApp di nomor +852 6894 2799, +852 6773 0466, +852 5294 4184 atau melalui Tombol Darurat aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri RI.
Diberitakan, setelah dua bulan terus berlangsung setiap akhir pekan, unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong yang bermula sebagai protes terhadap rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang kontroversial karena mengatur ekstradisi tersangka kriminal ke China, kini meluas menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi. Aksi massa di Hong Kong ini disebut sebagai ancaman terbesar bagi kepemimpinan China atas kota semi-otonomi yang diserahkan oleh Inggris ke China tahun 1997 lalu.(ADI)
Oslo –
Salah satu jemaah masjid di Norwegia dipuji sebagai pahlawan karena melumpuhkan pelaku penembakan sebelum polisi tiba. Jemaah masjid berusia 65 tahun ini dengan dibantu satu jemaah lainnya, berhasil mencegah pelaku untuk lebih banyak memicu korban.
Seperti dilansir media Inggris, The Independent, Senin (12/8/2019), seorang jemaah bernama Mohamed Rafiq (65) bersama dengan seorang jemaah lainnya berhasil melumpuhkan pelaku pada Sabtu (10/8) waktu setempat, sebelum polisi tiba di lokasi. Pelaku dilumpuhkan setelah melepaskan beberapa tembakan di dalam masjid.
Dalam aksinya di Masjid al-Noor Islamic Centre di Baerum, pelaku yang mengenakan seragam dan pelindung tubuh, bersenjatakan dua senjata mirip senapan shotgun dan sebuah pistol. Laporan CNN menyebut pelaku masuk ke dalam dengan cara menembak pintu kaca masjid yang terkunci.
Rafiq merupakan salah satu dari tiga orang yang ada di masjid saat pelaku berhasil masuk dengan senjata api. Saat itu, para jemaah sedang bersiap untuk merayakan Idul Adha.
Berbicara kepada wartawan setempat pada Minggu (11/8) waktu setempat, Rafiq menuturkan bagaimana dirinya melumpuhkan pelaku di lantai dan menahannya tetap dalam posisi tersebut, sementara seorang jemaah lainnya yang bernama Mohamed Iqbal, memukul pelaku di bagian kepala.
“Saya berterima kasih untuk semua bantuan dan dukungan yang saya terima,” ucapnya.
Salah satu anggota dewan masjid setempat, Irfan Mushtaq, menuturkan bahwa sekitar 10 menit sebelum pelaku tiba di lokasi, pada Sabtu (10/8) waktu setempat, sedikitnya 15 jemaah sedang salat di dalam masjid. Namun saat penembakan terjadi, hanya tersisa tiga jemaah termasuk Rafiq.
Satu orang mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Pelaku penembakan diidentifikasi bernama Philip Manshaus, seorang pria lokal Norwegia berusia 21 tahun. Pelaku telah ditangkap kepolisian setempat dan tengah menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Kepolisian Norwegia menyelidiki penembakan ini sebagai upaya serangan teror. Namun pelaku juga diselidiki atas pidana percobaan pembunuhan. “Kami menyelidiki kasus ini sebagai upaya melancarkan aksi terorisme,” sebut Asisten Kepala Kepolisian setempat, Rune Skjold, dalam konferensi pers.
Pria yang sama juga diselidiki atas kematian seorang wanita berusia 17 tahun yang disebut sebagai saudara tiri pelaku.
Skjold dalam pernyataannya memuji aksi Rafiq dan Iqbal. Dia menyebut keduanya telah menunjukkan ‘keberanian besar’. “Tidak ada keraguan bahwa upaya mereka telah mencegah insiden ini memiliki konsekuensi yang sepenuhnya berbeda,” ucapnya.(ADI)
Pennsylvania –
Sungguh tragis! Sebuah tempat penitipan anak (day care) di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), mengalami kebakaran parah hingga menewaskan sedikitnya lima anak. Pemilik tempat penitipan anak itu juga mengalami luka-luka hingga harus dirawat di rumah sakit setempat.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (12/8/2019), Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Erie, Guy Santone, menuturkan bahwa lima anak yang tewas dalam kebakaran ini berusia antara 8 bulan hingga 7 tahun.
Laporan CNN yang mengutip Santone menyebut empat korban tewas di antaranya merupakan kakak-beradik yang dititipkan dan menginap di rumah yang juga difungsikan sebagai tempat penitipan anak, karena ibundanya bekerja untuk shift malam.
Satu korban tewas lainnya merupakan anak dari si pemilik tempat penitipan anak tersebut.
Empat orang lainnya, termasuk remaja yang nekat melompat dari jendela lantai dua untuk menyelamatkan diri, mengalami luka-luka akibat kebakaran ini.
Ditambahkan Santone bahwa si pemilik tempat penitipan anak itu dan seorang tetangganya mengalami luka-luka setelah berupaya masuk ke dalam rumah yang terbakar demi menyelamatkan para korban.
Petugas pemadam kebakaran, seperti dilaporkan media lokal WJET afiliasi CNN, berhasil menyelamatkan lima anak dari salah satu kamar yang ada di lantai dua.
Berbicara kepada media lokal Erie Times-News, Kepala Inspektur Pemadam Kebakaran Erie, John Widomski, menyebut bahwa api tampak berkobar keluar dari jendela lantai pertama rumah tersebut, saat petugas pemadam tiba di lokasi pada Minggu (11/8) dini hari, sekitar pukul 01.15 waktu setempat.
Penyebab kebakaran ini masih dalam penyelidikan otoritas setempat. Widomski menyebut bahwa api tampaknya berawal dari area ruang keluarga yang ada di lantai pertama.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kepolisian Israel terlibat bentrok dengan umat muslim Palestina saat Idul Adha 2019/1440 H di Kompleks Al-Aqsa, Yerusalem. Palang Merah Palestina melaporkan, sebanyak 14 orang terlukan akibat bentrokan tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Minggu (11/8/2019), konsentrasi banyaknya massa umat Muslim dan Yahudi di Kompleks Al-Aqsa disebut sebagai pemicunya.
Perayaan Idul Adha tahun ini memang bertepatan dengan hari libur umat Yahudi yang dikenal dengan Tisha B’av. Saat perayaan Tisha B’av, banyak orang Yahudi yang mengunjungi kompleks Al Aqsa.
Polisi Israel sebetulnya pada awalnya sempat melarang orang Yahudi berkunjung ke Kompleks Al-Aqsa saat perayaan Idul Adha. Warga Palestina pun berunjuk rasa di sana untuk mencegah orang Yahudi masuk.
Namun, situasi memanas saat polisi Israel pada akhirnya membuka akses kunjungan orang Yahudi. Kebijakan tersebut yang kemudian memicu bentrokan. Gesekan jumlah massa yang sama-sama besar tak terhindarkan.
“Ini masjid kami, ini Idul Fitri kami,” kata seorang warga Palestina, Assisa Abu Sneineh (32).
Bentrokan terjadi. Dorong-dorongan berlangsung cukup lama. Polisi Israel kemudian memukul mundur jemaah muslim dari Palestina dan melemparkan granat.
Untuk diketahui, Masjid Al Aqsa berada dalam satu kompleks Kota Tua Yerusalem, bersama-sama dengan bangunan Gereja Makam Kudus, Gereja St James, serta area beribadah untuk kaum Yahudi. Ada area yang berhubungan langsung antara kawasan untuk muslim dengan kawasan untuk Yahudi. Akses yang tetap dibuka bagi Yahudi saat Idul Adha inilah yang memicu terjadinya gesekan berujung bentrok.(ARF)
Yangon –
Korban jiwa akibat bencana longsor di Myanmar telah bertambah menjadi 22 orang. Sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang.
Upaya pencarian korban hilang saat ini masih terus dilakukan. Tim pencari terus bekerja semalaman untuk menemukan para penyintas dan jasad-jasad yang terkubur longsoran di desa Thae Pyar Kone, di negara bagian Mon, Myanmar timur pada Jumat (9/8) waktu setempat. Sebanyak 16 rumah dan sebuah biara hancur akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di musim penghujan tersebut.
“Sejauh ini kami telah menemukan 22 jasad dan 47 orang luka-luka,” kata pejabat pemerintahan setempat, Myo Min Tun seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/8/2019).
Para pejabat setempat mengatakan, hingga 100 orang belum ditemukan saat ini.
Hujan deras disebut telah menyebabkan sungai meluap di seluruh negeri sementara masyarakat pesisir telah diperingatkan akan menghadapi gelombang pasang yang tinggi. Gambar udara AFP menunjukkan bagaimana kota Shwegyin di wilayah Bago timur telah berubah menjadi danau yang luas setelah sungai Sittaung meluap.
Hanya atap-atap beberapa bangunan yang bisa dilihat ketika penduduk mengambil semua yang mereka bisa sebelum melarikan diri dengan perahu penyelamat.(ADI)
London –
Pemadaman listrik massal sempat terjadi di sebagian besar wilayah London dan Inggris selatan saat jam sibuk pada Jumat (9/8) sore waktu setempat. Saat ini dilaporkan bahwa jaringan listrik telah kembali normal.
“Semua listrik telah pulih kembali,” demikian disampaikan pihak UK Power Networks and to Western Power Distribution, yang memasok listrik untuk wilayah Midlands, South West dan Wales.
UK Power Networks mengatakan bahwa pemadaman listrik tersebut terjadi akibat masalah jaringan transmisi nasional. “Kami yakin semua pasokan telah pulih,” demikian disampaikan seperti dilansir media CNN, Sabtu (10/8/2019).
Tidak disebutkan berapa lama pemadaman listrik itu berlangsung.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pemadaman listrik massal telah menyebabkan gangguan layanan kereta-kereta api. Jaringan utama London Underground sempat terhenti akibat pemadaman listrik tersebut, namun pada pukul 18.00 waktu setempat, layanan kereta kembali berfungsi meski terjadi banyak penundaan jadwal kereta.
Polisi Transportasi Inggris mengatakan telah mengirim petugas ke “beberapa” stasiun kereta api untuk memberikan bantuan kepada para pelancong.
Blackout ini juga menyebabkan lampu lalu lintas di beberapa kawasan sempat tidak berfungsi. Seorang juru bicara untuk Transportasi London mengatakan beberapa lampu lalu lintas di ibukota itu “tidak berfungsi” tetapi skala masalahnya belum diketahui.
Pemadaman listrik juga sempat berdampak pada operasional bandara. Penumpang di Bandara Newcastle mengatakan listrik padam selama sekitar 15 menit, tetapi pihak bandara Heathrow, Gatwick dan Luton mengatakan mereka tidak terpengaruh.(MAD)