Canberra –
Sepanjang periode 2019, tercatat lebih dari 20 ribu warga Indonesia yang masuk dalam daftar cekal oleh Australia. Jumlah orang Indonesia yang dicekal di sini ternyata terus meningkat setiap tahun.
Meski warga asing yang dicekal Australia terbanyak berasal dari Malaysia dan China, namun warga Indonesia masuk dalam 10 besar daftar yang disebut red flag (bendera merah) tersebut.
Tidak disebutkan alasan mengenai pencekalan terhadap mereka, namun sebagian besar diduga karena penyalahgunaan visa yang akan mereka lakukan atau sudah dilakukan ketika berada di Australia.
Daftar red flag ini diungkapkan oleh media The Australian dalam terbitan hari Senin (2/12/2019) yang disebutkan merupakan dokumen database Imigrasi Australia.
Daftar yang disebut Personal Alert List berisi nama-nama mereka yang pernah ditolak di bandara ketika hendak masuk ke Australia atau mereka yang kemungkinan dipulangkan setelah adanya pelanggaran visa mereka.
Untuk warga Indonesia, di tahun 2018 ada 19.267 orang yang sudah masuk daftar ini dan di tahun 2019 meningkat menjadi 21.324 orang.
Malaysia menduduki peringkat pertama dengan 68.417 orang di tahun 2019, disusul China dengan 58.724 orang.
Dalam tanggapannya kepada The Australian, John Coyne, pengamat dari Australian Strategic Policy Institute mengatakan bahwa Pasukan Perbatasan Australia (ABF) tampaknya semakin awas mengenai banyaknya warga asing yang ingin masuk ke Australia.
Dan yang paling meningkat dalam beberapa tahun belakangan berasal dari Malaysia dan China.
“Saya tidak kaget dengan pendekatan Pemerintah Australia ini. Pasti mereka punya alasan, mengingat banyaknya warga yang meminta visa perlindungan dan juga melanggar visa ketika di sini.”
“Dan yang terbanyak dalam kasus ini adalah warga asal Malaysia dan China,” kata Coyne.
Departemen Dalam Negeri yang membawahi Imigrasi menyatakan jumlah permintaan visa perlindungan selama tahun 2019 menurun 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, disebutkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 89 persen mereka yang ditangkal oleh petugas ABF, yang bekerja sama dengan pihak maskapai penerbangan di negara asal masing-masing.
“Mereka yang ditangkal ini mungkin memiliki dokumen yang tidak benar atau tidak memiliki alasan yang jujur untuk bepergian,” kata juru bicara Depdagri Australia.(NOV)
Paris –
Tiga petugas penyelamat tewas dalam misi penyelamatan di wilayah Prancis bagian selatan yang diterjang banjir. Ketiganya tewas setelah helikopter yang mereka gunakan dalam misi penyelamatan itu jatuh di dekat Marseille.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/12/2019), Kementerian Dalam Negeri Prancis dalam pernyataannya menyebut sebuah helikopter penyelamat jenis EC145 hilang kontak dan menghilang dari radar saat sedang menjalankan misi penyelamatan dan pemantauan di wilayah Var, pada Minggu (1/12) malam waktu setempat.
Tiga petugas penyelamat yang menumpang helikopter itu ditemukan tewas di dekat kota Rove pada dini hari, sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Penyebab jatuhnya helikopter penyelamat itu belum diketahui pasti. Penyelidikan secara menyeluruh tengah dilakukan oleh otoritas setempat.
“Sementara Prancis bersiap untuk memberikan penghormatan bagi 13 tentaranya yang gugur saat bertugas (di Mali), negara kita kehilangan tiga pahlawan yang memberikan nyawanya untuk melindungi warga Prancis,” demikian bunyi pernyataan gabungan Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner dan Sekretaris Negara pada Kementerian Dalam Negeri, Laurent Nunez.
Sementara itu, banjir yang melanda wilayah French Riviera menewaskan dua orang pada Minggu (1/12) waktu setempat.
Salah satu korban tewas merupakan seorang penggembala yang tersapu arus banjir saat berusaha menyeberangi genangan banjir dengan kendaraannya sembari menggiring kawanan ternak. Jenazah korban ditemukan di dalam kendaraannya pada Minggu (1/12) malam, sekitar 300 meter dari lokasi dia terakhir terlihat.
Satu korban tewas lainnya merupakan seorang pemilik kandang kuda yang jenazahnya ditemukan dua jam setelah tersapu arus banjir saat mengawasi kuda-kuda peliharaannya.
Wilayah Var dan Alpes-Maritimes mendapat peringatan level merah terkait banjir yang melanda wilayah Prancis bagian selatan. Terjangan banjir ini mengganggu layanan kereta api dan memutus ruas jalan A8 selama empat jam pada Minggu (1/12) malam waktu setempat.(MAD)
Baghdad –
Perdana Menteri (PM) Irak, Adel Abdul Mahdi, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya setelah unjuk rasa antipemerintah berlangsung selama nyaris dua bulan terakhir. Rencana pengunduran diri Abdul Mahdi ini disambut perayaan oleh demonstran antipemerintah di Irak.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Sabtu (30/11/2019), para demonstran yang ada di Alun-alun Tahrir di ibu kota Baghdad menyalakan kembang api saat merayakan rencana pengunduran diri Abdul Mahdi. Sejumlah demonstran lainnya menyanyi dan menari di bawah kembang api dalam perayaannya.
Alun-alun Tahrir menjadi pusat unjuk rasa dalam menuntut reformasi antikorupsi dan pemilu serta dibubarkannya pemerintahan PM Abdul Mahdi yang dianggap bertanggung jawab atas kesulitan hidup yang dirasakan rakyat Irak saat ini. Demonstran menuduh pemerintah melakukan korupsi secara luas.
Di tengah kegembiraan itu, sejumlah demonstran menyebut rencana pengunduran diri Abdul Mahdi hanya salah satu kemenangan dalam perang yang panjang dan sulit untuk merombak sistem politik yang berlaku di Irak saat ini. “Sistem politik akan menggantinya dengan seseorang yang persis sama. Hingga sistem yang sakit dihancurkan, kami tidak akan pergi,” tegas salah satu demonstran bernama Taif (39).
“Kami ingin reformasi pemilu yang sesungguhnya. Kami ingin perubahan yang nyata. Bukan satu pria, seluruh sistem lah yang perlu mengundurkan diri,” ucap seorang demonstran lainnya bernama Mortada (21).
Dalam pernyataan pada Jumat (29/11) waktu setempat, Abdul Mahdi menyatakan dirinya akan mengajukan surat pengunduran diri kepada parlemen. “Saya akan menyerahkan kepada parlemen, memorandum pengunduran resmi dari jabatan perdana menteri saat ini agar parlemen bisa meninjau opsi-opsinya, dengan pemahaman bahwa pihak-pihak yang jauh dan dekat menyadari bahwa saya telah memberitahukan keputusan ini,” ucap Abdul Mahdi.
Lebih lanjut, Abdul Mahdi menyerukan pemerintah Irak untuk ‘bertindak demi kepentingan Irak, untuk menjaga agar darah rakyat tak tertumpah dan untuk menghindari tergelincir ke dalam siklus kekerasan, kekacauan dan kehancuran’.
Disebutkan Abdul Mahdi bahwa kesediaannya mengundurkan diri ini merespons khotbah Jumat dari ulama Syiah terkemuka di Irak, Ayatollah Besar Ali al-Sistani, yang menyinggung soal ‘kegagalan setiap lembaga untuk mengatasi perkembangan situasi pembangunan dalam dua bulan terakhir’.
Abdul Mahdi akan menjadi PM kedua di antara negara-negara Arab yang dilengserkan oleh unjuk rasa besar-besaran beberapa waktu terakhir. Di Lebanon, pengunduran diri Saad Hariri dari kursi PM pada 29 Oktober lalu memicu kebuntuan dan ketidakpastian politik.
Diketahui bahwa Abdul Mahdi yang merupakan PM ke-5 Irak sejak tahun 2003 ini ditunjuk sebagai kandidat konsensus setelah terjadi perselisihan politik selama berbulan-bulan antara blok-blok politik di Irak. Sejumlah pejabat Irak dan para pakar politik menilai bahwa pengunduran diri Abdul Mahdi menandai kembalinya ke titik nol bagi negosiasi antara blok-blok politik setempat.
Abdul Mahdi naik ke jabatan PM Irak sebagai produk aliansi sementara antara dua blok politik utama, yakni Sairoon yang dipimpin ulama Moqtada al-Sadr dan Fatah yang termasuk para pemimpin terkait paramiliter Unit Mobilisasi Populer yang dipimpin Hadi al-Amiri.
Dalam pemilu Irak pada Mei 2018 lalu, tidak ada satupun koalisi yang menang mutlak sehingga bisa menunjuk PM, seperti diatur dalam Konstitusi Irak. Untuk menghindari krisis politik saat itu, Sairoon dan Fatah menempa persatuan dengan menunjuk Abdul Mahdi sebagai PM. Kini, dengan pengunduran dirinya, perselisihan antara kedua blok politik itu berpotensi kembali muncul.(MAD)
Paramaribo –
Presiden Suriname, Desi Bouterse, dinyatakan bersalah atas pembunuhan 15 musuh politiknya tahun 1982 lalu. Oleh pengadilan setempat, Bouterse dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Sabtu (30/11/2019), putusan yang dijatuhkan panel tiga hakim di pengadilan Paramaribo pada Jumat (29/11) waktu setempat ini menandai akhir dari persidangan bersejarah yang dimulai November 2007 lalu. Meskipun tidak diketahui jelas apa yang akan terjadi selanjutnya.
Hakim-hakim yang menjatuhkan vonis tidak merilis surat perintah penangkapan untuk Bouterse, yang memimpin Suriname sejak kudeta militer tahun 1980.
Tampaknya Bouterse tidak akan langsung mendekam di penjara. Di bawah aturan hukum Suriname, Bouterse tidak bisa ditangkap hingga seluruh proses banding selesai dilakukan.
Pengacara Bouterse, Irvin Kanhai, dengan segera mengajukan banding atas putusan tersebut. Kanhai menyebut vonis itu sebagai ‘putusan politik’. Bouterse diketahui kini sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke China dan belum bisa dimintai komentar.
Sesaat usai pengadilan menjatuhkan putusannya, pemerintah Suriname meminta warga untuk tetap tenang. “Demokrasi tetap menjadi yang paling penting,” demikian pernyataan resmi pemerintah Suriname usai putusan pengadilan atas Bouterse.
Tahun 2007 saat menyampaikan permintaan maaf publik pertamanya, Bouterse menyatakan menerima ‘tanggung jawab politik’ yang dipikulnya terkait pembunuhan itu. Namun dia menegaskan dirinya tidak hadir di lokasi eksekusi mati para korban di Fort Zeelandia, benteng kolonial di ibu kota Paramaribo.
Bouterse yang selalu menyangkal terlibat kasus pembunuhan yang disebut ‘pembunuhan Desember’ ini, menyatakan para korban ditahan karena merencanakan kudeta balasan dengan bantuan CIA dan ditembak saat berusaha kabur.
Dalam putusannya, hakim Cynthia Valstein-Montor yang memimpin sidang menyatakan Bouterse memainkan peran ‘krusial’ dalam pembunuhan itu. Disebutkan hakim Valstein bahwa Bouterse secara hati-hati mempersiapkan lokasi eksekusi mati para korban, yang menurut hakim, bisa dicegah oleh Bouterse sendiri.
Bukti-bukti yang dihadirkan pengacara Bouterse dalam sidang bertentangan dengan keterangan saksi mata yang menyebut Bouterse hadir saat para korban dibunuh di Fort Zeelandia pada Desember 1982 silam.
Para korban terdiri atas 13 warga sipil dan dua pejabat militer setempat, yang kerap mengkritik pemerintahan Bouterse. Korban juga termasuk sejumlah tokoh terkemuka di Suriname seperti sejumlah pengacara, beberapa jurnalis dan seorang profesor universitas setempat.
Pengacara keluarga korban, Hugo Essed, menegaskan Bouterse harus mundur segera. “Sungguh memalukan baginya untuk tetap menjabat presiden,” tegas Essed.
Bouterse sebelumnya pernah divonis bersalah atas kasus perdagangan narkoba oleh sebuah pengadilan di Belanda tahun 1999. Saat itu dia lolos dari vonis 11 tahun penjara karena tidak bisa diekstradisi di bawah aturan hukum Suriname.(MAD)
Paris – Kepolisian di Paris, Prancis terpaksa mengevakuasi orang-orang dari stasiun kereta Gare du Nord, yang merupakan salah satu stasiun tersibuk di Eropa. Evakuasi terpaksa dilakukan setelah sebuah mortir ditemukan di dalam tas salah satu penumpang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/11/2019), sebuah mortir peledak ditemukan di dalam tas saat pemeriksaan acak dilakukan di stasiun tersebut pada Jumat (29/11) waktu setempat.
Stasiun Gare du Nord diketahui menjadi perhentian bagi rangkaian kereta Eurostar dari London, kereta Thalys dari Belgia, Jerman dan Belanda, empat rangkaian kereta pinggiran dan dua kereta bawah tanah Paris yang sibuk.
Para penumpang diminta untuk segera meninggalkan stasiun setelah kepolisian memutuskan mengevakuasi sebagian stasiun.
Sejumlah sumber yang memahami situasi menyebut mortir yang ditemukan itu ternyata tidak aktif.
Namun seorang pria ditangkap terkait temuan mortir itu. Menurut sumber yang memahami penyelidikan yang sedang berlangsung, pria yang ditangkap merupakan seorang tentara.
Seperti dilansir Russia Times (RT) dan Washington Examiner, para penumpang yang dievakuasi terpaksa menunggu di luar stasiun selama 40 menit. Operasional stasiun Gare du Nord kembali normal usai polisi setempat menyatakan situasi aman. Aktivitas keberangkatan dan kedatangan kereta yang sempat terganggu, telah kembali normal.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah serangan teroris yang menewaskan dua orang terjadi di London Bridge, Inggris, pada Jumat (29/11) waktu setempat. Pelaku serangan teroris di London ditembak mati oleh polisi di lokasi.
Pada hari yang sama, serangan penikaman terjadi di distrik perbelanjaan di Den Haag, Belanda. Tiga orang mengalami luka-luka dalam penikaman yang motifnya masih diselidiki polisi setempat. Pelaku penikaman kabur dan masih diburu.(NOV)
London –
Sejumlah warga London dipuji sebagai pahlawan karena membantu mengamankan pria berpisau yang menewaskan dua orang dalam serangan teroris di London Bridge, Inggris. Orang-orang itu bersama-sama melumpuhkan pelaku ke tanah tanpa menyadari bahwa pelaku saat itu memakai rompi peledak.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/11/2019), rompi peledak yang dipakai pelaku belakangan diketahui palsu. Pelaku yang diidentifikasi bernama Usman Khan (28) itu, tewas setelah ditembak polisi yang dikerahkan ke lokasi kejadian pada Jumat (29/11) waktu setempat.
Para politikus, pejabat kepolisian, rohaniawan tertinggi Gereja Inggris dan banyak pengguna media sosial melontarkan pujian atas upaya sekelompok warga London yang mengamankan pelaku dan melucuti senjata yang digunakannya menikam sejumlah orang, sebelum polisi tiba di lokasi.
Beberapa warga lainnya yang ada di sekitar lokasi merekam momen dramatis itu dengan telepon genggam mereka.
“Apa yang luar biasa soal gambar yang kita lihat adalah kepahlawanan yang menakjubkan dari sejumlah anggota masyarakat yang sungguh-sungguh berlari menuju bahaya, tidak menyadari apa yang mereka hadapi,” ucap Wali Kota London, Sadiq Khan, dalam pernyataannya.
“Anggota masyarakat itu tidak menyadari bahwa saat itu ada hoax peledak dan mereka sungguh yang terbaik — contoh lain dari keberanian dan kepahlawanan dari warga London biasa yang berlari menuju bahaya, mempertaruhkan keselamatan pribadi untuk berusaha dan menyelamatkan orang lain,” imbuhnya.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, memuji ‘keberanian luar biasa dari anggota masyarakat yang secara fisik mengintervensi untuk melindungi nyawa orang lain’. “Mereka mewakili yang terbaik dari negara kita dan saya berterima kasih kepada mereka atas nama negara kita,” ucapnya.
Rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa beberapa pria mengamankan dan menindih pelaku penyerangan ke tanah. Beberapa saat kemudian, polisi tiba di lokasi dan mengendalikan situasi. Satu per satu warga yang tadinya menindih pelaku, berlari menjauh.
Saat tiga polisi mengepung pelaku sembari menodongkan senjata mereka, dibutuhkan beberapa detik bagi satu pria terakhir untuk melepaskan diri dari cengkeraman pelaku. Pria terakhir itu ditarik salah satu polisi bersenjata hanya beberapa detik sebelum seorang polisi lainnya melepas tembakan.
Rekaman video juga menunjukkan momen saat seorang pria lainnya yang memakai jas lengkap tampak berdiri di dekat pelaku, sambil memegang pisau yang baru direbut dari pelaku. Dia mundur beberapa langkah setelah polisi bersenjata tiba di lokasi. Masih memegang pisau pelaku di tangan kanannya, pria itu meminta orang-orang lainnya yang ada di lokasi untuk berlari menjauh saat dua tembakan dilepaskan polisi.
Stevie Hurst, nama pria itu, menuturkan bahwa dirinya awalnya melihat orang-orang berlari menjauh namun dia merasa ‘terdorong’ untuk keluar dari mobilnya dan mendekati lokasi insiden.
“Orang-orang berteriak, ‘Dia menikam sepasang perempuan’. Semua orang yang ada di atas pria itu berupaya melumpuhkannya ke tanah. Saya melihat bahwa sebilah pisau masih ada di tangannya jadi saya menginjakkan kaki saya dan menendangnya di kepala: kami berusaha melakukan apapun yang kami bisa untuk berusaha dan melepaskan pisau itu,” tutur Hurst.
“Orang-orang yang ada di sana luar biasa. Sungguh orang-orang luar biasa. Pahlawan yang mengagumkan,” ucapnya.(RIF)
Kuala Lumpur –
Asosiasi Bola Basket Malaysia atau Malaysian Basketball Association (MABA) meminta maaf atas insiden bendera Malaysia salah dalam pembukaan National Under-15 Basketball Championship. Mereka mengaku menyesal.
Presiden MABA, Datuk Lua Choon Hann menjelaskan ini terjadi karena kecerobohan kontraktor yang bertanggung jawab atas ‘siaran langsung’ yang memakan bendera salah.
“Ketika kesalahan terjadi, direktur eksekutif kami segera meminta video itu dimatikan. Kami menangani permasalahan ini sangat serius dan telah bekerja dengan otoritas untuk menyelidiki,” kata Lua dalam pernyataannya seperti dikutip dari media lokal The Star, Kamis (28/11/2019).
Dia mengatakan MABA telah mengambil tindakan dengan menghentikan layanan kontraktor.
“Kami meminta maaf kepada seluruh penduduk Malaysia dan kami sangat menyesalkan eror, kecerobohan dan masalah yang telah disebabkan,” Lua menambahkan.
Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Datuk Seri Mazlan Lazim mengatakan dia telah memanggil Presiden MABA, Datuk Lua Choon Hann ke Markas Besar Kepolisian Kontingen Kuala Lumpur, Selasa (26/11) pukul 08.00 waktu setempat untuk meminta keterangan.
Dia mengatakan Tan menjelaskan bahwa insiden itu terjadi karena kesalahan yang disebabkan oleh konsultan teknologi informasi.
“Presiden Maba bertemu dengan saya pagi ini untuk menjelaskan kejadian itu dan saya memintanya untuk membuat laporan polisi di kantor polisi Tun H.S Lee. Konsultan juga dipanggil dan diselidiki jika kejadian ini punya motif spesifik atau disengaja atau tidak,” katanya dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur seperti dilansir The Star, Selasa (26/11).
Bendera salah itu menampilkan bintang dengan lima sudut yang ditayangkan di layar stadium saat lagu nasional Malaysia diputar dalam pembukaan kejuaraan basket. Bendera yang salah itu juga hanya menampilkan 10 garis merah dan putih, bertentangan dengan 14 garis yang termuat dalam bendera Malaysia yang benar.(NOV)
Kinshasa –
Sebuah pesawat jatuh menimpa rumah warga di kota Goma, Kongo bagian timur. Nahas, sedikitnya 29 orang tewas dalam kecelakaan ini.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (25/11/2019), korban tewas terdiri dari penumpang dan awak pesawat serta warga setempat yang rumahnya tertimpa pesawat dalam insiden mengenaskan pada Minggu (24/11) waktu setempat.
Pesawat itu mengudara ke kawasan Beni, yang berjarak 350 kilometer sebelah utama kota Goma, saat kecelakaan ini terjadi. Pesawat jenis Dornier 228-200 yang berkapasitas 19 tempat duduk itu dimiliki oleh maskapai swasta Busy Bee.
Pesawat jatuh menimpa sejumlah rumah warga di area distrik Mapendo, dekat bandara setempat di Provinsi Kivu Utara. Kecelakaan terjadi sesaat setelah pesawat lepas landas.
Kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari puing-puing pesawat. Disebutkan Wakil Menteri Transportasi Kongo, Jacques Yuma Kipuya, pesawat itu menimpa dan menghancurkan sedikitnya dua rumah warga di kawasan distrik Mapendo. Belasan warga setempat membantu para petugas penyelamat dalam mengevakuasi para korban. Ratusan orang lainnya memenuhi lokasi kecelakaan untuk menonton.
“Pada tahap ini, 29 jenazah telah ditemukan dari puing-puing,” demikian pernyataan pemerintah regional Provinsi Kivu Utara.
Laporan pemerintah regional Provinsi Kivu Utara juga menyebut ada satu orang yang selamat dari 19 orang — 17 penumpang dan dua awak pesawat — yang ada di dalam pesawat tersebut. Dia dilarikan ke rumah sakit bersama 16 warga setempat yang mengalami luka-luka.
Namun laporan Program Kesehatan Perbatasan Nasional menyebut ada dua orang yang selamat dari pesawat termasuk, termasuk salah satunya seorang awak.
Sementara itu, data versi Kementerian Transportasi Kongo menyebut korban tewas mencapai 26 orang, yang terdiri dari 17 penumpang pesawat, dua awak dan tujuh warga setempat.
Seorang pilot lokal bernama Placide Kambale mengatakan dirinya bergegas ke lokasi untuk membantu dan sempat melihat pesawat terbakar. “Saya memanggil anak-anak muda dari lingkungan ini. Mereka membantu saya untuk mengevakuasi korban yang masih bergerak. Kami berhasil menyelamatkan dua orang yang dengan cepat dikerahkan ke rumah sakit,” ucapnya.
Misi PBB di Kongo menyatakan, pihaknya mengirimkan tim Emergency Crash and Rescue dengan dua mesin pemadam kebakaran untuk membantu otoritas Kongo. Pemerintah Kongo telah menyampaikan belasungkawa untuk keluarga korban tewas.(RIF)
Santiago –
Korban jiwa akibat aksi-aksi demo yang diwarnai kerusuhan di Chile telah bertambah menjadi 23 orang seiring kerusuhan di negeri itu telah memasuki minggu kelima.
Aksi-aksi penjarahan dan demonstrasi besar-besaran terus terjadi di kota-kota di negara Amerika Selatan itu. Kesepakatan soal rencana politik untuk menyusun konstitusi baru Chile tak mampu menghentikan kemarahan rakyat maupun pertumpahan darah di negeri itu.
Diketahui bahwa sejak 18 Oktober lalu, warga Chile yang marah melakukan aksi-aksi demo untuk memprotes kesenjangan sosial dan ekonomi dan terhadap elit politik yang berurat berakar, yang berasal dari sejumlah kecil keluarga terkaya di negeri ini, di antara masalah-masalah lainnya.
Krisis tersebut menjadi krisis terburuk dalam tiga dekade demokrasi Chile dan telah menyebabkan sekitar 2 ribu orang luka-luka, termasuk sekitar 280 orang yang menderita kerusakan mata akibat shotgun kepolisian.
Korban jiwa terbaru adalah seorang anak laki-laki berumur 13 tahun yang ditabrak oleh sebuah mobil saat aksi demo di Arica, sekitar 2.100 kilometer utara Santiago, ibu kota Chile.
Pada Jumat (22/11) waktu setempat, ribuan orang kembali berkumpul di Plaza Italia, yang menjadi pusat aksi-aksi demo di Santiago dan lokasi aksi-aksi demo mingguan yang diikuti oleh massa yang besar.
“Kami tidak bisa tenang. Kami harus terus mengekspresikan diri kami karena kami belum mencapai apa-apa, karena penindasan terus berlanjut dan juga (pemerintah) terus menandatangani perjanjian palsu, seperti perjanjian damai,” cetus Claudia Ortolani, seorang pengunjuk rasa muda, mengatakan kepada AFP, Sabtu (23/11/2019).
Di dekatnya, orang-orang bersiap melawan polisi, yang membubarkan kerumunan massa dengan gas air mata dan meriam air.
Sementara itu, sekitar seratus orang berunjuk rasa di luar Costanera Center, mal terbesar di Amerika Selatan, saat sekitar dua puluh polisi anti huru-hara menjaga pintu masuk gedung.
Sebelumnya pada Kamis (21/11), otoritas Chile menangkap 700 orang dalam kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di sejumlah lokasi.
Gejolak di Chile awalnya dipicu oleh kenaikan tarif transportasi umum, khusus pada jam sibuk sebesar US$1,17 (sekitar Rp 16 ribu). Padahal pada Januari lalu, ongkos transportasi umum setempat juga sudah dinaikkan.
Pemerintah beralasan mengambil kebijakan itu karena kenaikan harga bahan bakar minyak dan nilai tukar Peso yang melemah.
Masyarakat Chile juga mengkritik pemerintah karena lambatnya pertumbuhan ekonomi, dan mendesak pemerintah supaya mengubah undang-undang tenaga kerja, perpajakan, serta jaminan pensiun.(DAB)
Florida –
Mengejutkan! Sekitar 145 peti mati ditemukan terkubur di bawah sebuah sekolah menengah di Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS). Peti mati itu diyakini merupakan bagian dari pemakaman bersejarah bagi warga miskin dari pertengahan abad ke-20 silam.
Seperti dilansir CNN, Kamis (21/11/2019), otoritas distrik sekolah Hillsborough County menyatakan bahwa para teknisi geofisika menemukan ‘bukti jelas’ adanya kuburan di area Clarence Leon King High School di Tampa, Florida pada pekan ini.
Pihak sekolah meyakini bahwa peti-peti mati itu merupakan bagian dari Ridgewood Cemetery, sebuah area pemakaman bersejarah bagi kaum miskin dari awal tahun 1940-an silam. Saat itu, area permakaman tersebut dimiliki oleh otoritas setempat. King High School diketahui mulai dibuka dan beroperasi sejak tahun 1960 silam, di area yang sama.
Seorang juru bicara distrik sekolah setempat, Tanya Arja, menyatakan bahwa otoritas setempat mulai menyelidiki dugaan keberadaan kuburan di area sekolah itu setelah anggota dewan sekolah mendapat informasi tersebut dari seseorang yang tidak disebut namanya.
Selama nyaris dua minggu, para teknisi yang dipekerjakan untuk memeriksa area sekolah menggunakan radar penetrasi tanah (ground penetrating radar) untuk mengonfirmasi keberadaan peti-peti mati yang terkubur di dalam tanah.
Peti-peti mati itu ditemukan terkubur sedalam 1 meter hingga 1,5 meter di area tanah lapang seluas 4 ribu meter persegi dan di dekat sebuah gedung kecil yang digunakan untuk program agrikultural sekolah.
“Radar itu, dengan sendirinya, tidak bisa menunjukkan secara pasti apa yang ada di bawah permukaan. Namun, pola temuan itu cocok dengan catatan historis soal pemakaman seluas 1 acre (4 ribu meter persegi) di lokasi itu,” demikian pernyataan otoritas distrik sekolah Hillsborough County.
Catatan historis itu, menurut otoritas distrik sekolah Hillsborough County, mengindikasikan lokasi tersebut menjadi lokasi penguburan lebih dari 250 orang, yang nyaris semuanya merupakan warga keturunan Afrika-Amerika.
Area yang menjadi lokasi temuan pemakaman bersejarah itu telah dipagari secara khusus sejak bulan lalu dan akan tetap seperti itu untuk sementara waktu. Pemeriksa Medis Hillsborough County dan para arkeolog setempat akan melakukan pemeriksaan di area itu dalam 30 hari ke depan. Mereka nantinya akan memutuskan apakah area itu akan disita atau dikembalikan kepada otoritas distrik sekolah setempat.(VAN)