Paris –
Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy of Ukraine untuk pertama kalinya di Paris, Prancis. Pertemuan itu dalam rangka mengakhiri perang yang berlangsung selama 5 tahun antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Moskow.
Dilansir Associated Press, Selasa (10/12/2019), pertemuan digelar di Istana Presiden Prancis. Keduanya duduk bersama dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Pertemuan itu akan fokus membahas perjanjian damai tahun 2015 untuk Ukraina Timur yang mandek. Sejak 2014, perang yang telah menewaskan 14.000 orang itu memberanikan Kremlin dan membentuk kembali geopolitik Eropa.
Kendati demikian, unjuk rasa turut mewarnai pertemuan itu. Demonstran di Kyiv Ukraina memberi tekanan pada pemimpin baru mereka untuk tidak terlalu banyak menyerah kepada Putin, yang telah menjabat hampir 20 tahun.
Tetapi fakta bahwa Putin dan Zelenskiy bertemu adalah langkah penting signifikan setelah bertahun-tahun perang. Putin dan Zelenskiy saling berhadapan di seberang meja, diapit oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Putin dan Zelenskiy mengadakan pertemuan empat mata kemudian. Dalam perjalanan ke makan malam mereka, Putin mengatakan dia puas dengan pertemuan itu dan menambahkan: “Itu bagus, saya senang.”
Apa pun yang terjadi, pertemuan itu adalah ujian terbesar bagi Zelenskiy, seorang aktor komik dan pemula politik yang memenangkan kursi kepresidenan tahun ini secara telak – sebagian karena janji untuk mengakhiri perang.(RIF)
Arizona –
Sepasang kakek dan nenek ditemukan terkubur salju tebal di Arizona, Amerika Serikat (AS). Tragis! Keduanya sudah tak bernyawa saat ditemukan.
Seperti dilansir CNN, Senin (9/12/2019), Kantor Sheriff Yavapai County dalam pernyataannya mengidentifikasi sepasang kakek-nenek ini sebagai Richard Alexander (74) dan Elizabeth Alexander (79). Pasangan suami-istri itu diketahui berasal dari Ash Fork, area pinggiran di Yavapai County.
Keduanya ditemukan terkubur salju tebal di sebuah lokasi yang berjarak hanya beberapa menit berjalan kaki dari rumah mereka, pada Jumat (6/12) waktu setempat. Penyebab kematian pasangan ini belum diketahui pasti. Autopsi akan dilakukan oleh pemeriksa medis setempat.
“Temuan awal menunjukkan tidak ada bukti tindak kejahatan dan kemungkinan besar pasangan, seorang pria dan wanita berusia 70-an tahun ini, meninggal karena paparan lingkungan,” demikian pernyataan Kantor Sheriff Yavapai County.
Mobil milik pasangan ini ditemukan ditinggal begitu saja di lokasi berjarak sekitar 1,6 kilometer dari lokasi keduanya terkubur salju.
Warga setempat, Michael Haas dan istrinya, Diane, yang menemukan jasad kakek dan nenek itu menuturkan bahwa mereka mendapati pemandangan tidak biasa saat berkendara keluar rumah dengan truk pikap mereka. Haas awalnya mengira gundukan aneh di tengah salju tebal yang dilihatnya adalah bangkai binatang. Namun saat melihat adanya celana jeans pada gundukan itu, Haas mencurigainya sebagai mayat manusia.
Haas dan istrinya lantas menghubungi 911 untuk melaporkan temuan itu. Diyakini Haas bahwa jasad kakek dan nenek itu mungkin sudah terkubur salju tebal selama seminggu penuh. Kantor sheriff setempat tengah menyelidiki berapa lama kedua warga lanjut usia itu terkubur salju.
“Dimungkinkan bahwa salju membuat kedua jasad itu tidak terlihat untuk jangka waktu tertentu,” ucap kepolisian setempat dalam pernyataannya.
Ditambahkan Haas bahwa salju tebal mengguyur pada Jumat (6/12) lalu hingga mencapai ketebalan setengah meter. Suhu udara saat itu juga mencapai nol derajat. Diperkirakan oleh Haas bahwa mobil milik pasangan kakek dan nenek itu terjebak salju tebal sekitar 1 kilometer dari rumah Haas dan keduanya berupaya untuk menyelamatkan diri dengan berjalan kaki.
“Rumah saya menjadi satu-satunya cahaya yang mereka lihat. Mereka berupaya mencapai rumah kami dan berhasil mencapai jangkauan 100 meter,” ucapnya.
Warga setempat lainnya sempat melihat mobil milik kakek-nenek itu yang kosong dan ditinggal begitu saja selama satu minggu. Namun warga tidak menyangka jika pemilik mobil itu terkubur salju.
“Saya pikir ketika orang-orang berpergian dan kondisi cuacanya buruk, mereka seharusnya membawa selimut, charger telepon, perlengkapan darurat di dalam mobil mereka,” ucap Haas menambahkan.(NOV)
Beijing –
Xiaohunzhu membolak-balik halaman album berisi foto masa kecil seorang pria keturunan Perancis dan Irlandia bermata biru yang memancar riang. Dia bukan sedang menyimak album keluarga, melainkan memilah calon pemberi donor sperma untuk dibeli. Perempuan berusia 39 tahun itu termasuk kelompok baru perempuan lajang di Cina yang mendamba anak tanpa suami.
Perempuan lajang di Cina saat ini kesulitan mengakses layanan bank sperma dan dilarang menggunakan layanan bayi tabung oleh pemerintah. Akibatnya, mereka mencari alternatif di luar negeri. Pria pilihannya bernama #14471 dan Xiaohunzhu harus terbang ke Calirfornia, AS, untuk menjalani putaran pertama proses pembuahan buatan.
“Ada banyak perempuan yang tidak ingin menikah, jadi mereka tidak bisa memenuhi hasrat biologis paling fundamental,” yakni memiliki anak, katanya tanpa menyebut nama asli. “Tapi saya merasa jalan lain sudah terbuka.”
Bayinya saat ini sudah berusia sembilan tahun. Dia diberi nama Oskar, terinspirasi dari sebuah karakter fiktif komik tentang Revolusi Prancis.
Tingkat pernikahan di Cina menurun dalam lima tahun terakhir. Menurut data statistik resmi, rata-rata hanya 7,2 dari 1.000 orang yang menikah di Cina.
Sandy To, seorang sosiolog Cina, menilai perempuan berpendidikan tinggi kian kesulitan menemukan calon pasangan lantaran praktik “diskriminasi,” lantaran kaum pria biasanya “kesulitan menerima calon pasangannya memiliki pencapaian ekonomi dan akademik yang lebih tinggi.”
Xiaohunzhu meyakini figur ayah tidak dibutuhkan dalam keluarga. “Kenapa semua orang selalu berpikir anak akan bertanya ‘kenapa saya tidak punya ayah?’,” kata dia.
Analis memperkirakan nilai pasar layanan pembuahan artifisial di Cina akan mencapai USD 1,5 miliar pada 2022, dua kali lipat dibandingkan tahun 2016. Bank Sperma Denmark, Cyros International, bahkan membuka layanan khusus untuk konsumen Cina, lengkap dengan staf penutur Mandarin.
Bank sperma internasional biasanya akan menawarkan sejumlah detail pemberi donor, seperti warna rambut, foto masa kecil dan latar belakang etnis. “Jika Anda memilih donor, spermanya menjadi komoditas,” kata Carrie, ibu berusia 35 tahun yang membesarkan anaknya tanpa suami.
Dia menilai bank sperma asing lebih mampu “memenuhi kebutuhan konsumen” ketimbang bank-bank lokal. Kebutuhan tersebut adalah memahami keinginan konsumen untuk memperbaiki keturunan. “Perempuan Cina biasanya memilih donor kulit putih,” kata Peter Reeslev, Direktur Cyros International.
Hal ini diamini oleh pelaku pasar di Cina sendiri. Xi Hao, koordinator sebuah klinik di Beijing yang membantu perempuan Cina mengakses klinik di California mengakui “pemberi donor yang dipilih kebanyakan pria kulit putih.”
Tapi Xiaohunzhu punya alasan lain memilih donor berdarah Prancis untuk anak pertamanya. “Saya pribadi tidak peduli pada warna kulit,” kata dia. “Saya hanya peduli kedua matanya berukuran besar dan berwajah tampan.”(RIF)
Riyadh –
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz bin al-Saud, mengecam keras penembakan yang menewaskan tiga orang di Pangkalan Angkatan Laut (AL) AS di Florida, Amerika Serikat (AS). Pelaku penembakan dipastikan seorang personel Angkatan Udara Saudi yang sedang mengikuti pelatihan militer di AS.
Seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir AFP, Sabtu (7/12/2019), kecaman itu disampaikan Raja Salman saat bercakap via telepon dengan Presiden AS Donald Trump pada Jumat (6/12) waktu setempat. Dalam percakapan itu, Raja Salman menyebut penembakan brutal itu sebagai ‘kejahatan keji’.
“Beliau (Raja Salman-red) memastikan bahwa pelaku dari tindak kejahatan keji ini tidak mencerminkan rakyat Saudi,” demikian seperti dilaporkan SPA.
Penembakan yang terjadi di dalam kompleks Naval Air Station Pensacola di Florida pada Jumat (6/12) pagi waktu setempat itu menewaskan tiga orang dan melukai 12 orang lainnya. Pelaku penembakan tewas setelah ditembak polisi yang dikerahkan ke lokasi.
Gubernur Florida, Ron DeSantis, menyebut pelaku penembakan merupakan anggota Angkatan Udara Saudi. Otoritas AS maupun Biro Investigasi Federal (FBI) belum merilis nama pelaku penembakan.
Namun seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebut pelaku sebagai Mohammed Saeed Alshamrani. Menurut pejabat itu, Alshamrani yang berpangkat Letnan II ini merupakan aviation officer pada Angkatan Udara Saudi. Dia sedang berada di AS untuk mengikuti pelatihan di sekolah penerbangan di Naval Air Station Pensacola. Dia ikut pelatihan pada Agustus 2017 lalu dan dijadwalkan akan selesai pada Agustus mendatang.
Motif di balik penembakan ini tengah diselidiki oleh otoritas AS, termasuk soal dugaan keterkaitan dengan terorisme. Laporan SPA menyebut bahwa Raja Salman telah memastikan kepada Trump bahwa Saudi akan bekerja sama dengan AS dalam penyelidikan insiden ini.
“Memastikan kepada Trump soal dukungan penuh kerajaan (Saudi) untuk Amerika Serikat, dia memerintahkan dinas keamanan Saudi untuk bekerja sama dengan badan-badan Amerika untuk mengungkap informasi yang akan membantu mengungkap situasi di balik insiden malang ini,” demikian laporan SPA.
Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, dalam pernyataan terpisah Via Twitter menekankan bahwa dirinya dan banyak personel militer Saudi lainnya juga mendapatkan pelatihan di pangkalan-pangkalan militer AS dan telah bertempur memerangi ‘terorisme dan ancaman-ancaman lainnya’.
“Peristiwa tragis hari ini dikecam keras oleh semua orang di Arab Saudi,” tegas Pangeran Khalid dalam pernyataannya seperti dilansir Associated Press.(DAB)
Florida –
Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah mencari tahu motif penembakan brutal di Pangkalan Angkatan Laut (AL) AS di Pensacola, Florida, yang menewaskan tiga orang. Pelaku yang merupakan personel Angkatan Udara Arab Saudi itu diungkap bernama Mohammed Saeed Alshamrani.
Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (7/12/2019), identitas pelaku penembakan diungkap oleh seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya karena tidak berwenang membahas isu ini ke publik. Biro Investigasi Federal (FBI) menolak untuk menyebut identitas pelaku karena penyelidikan masih berlangsung.
Disebutkan pejabat AS itu bahwa Alshamrani yang berpangkat Letnan II ini merupakan aviation officer pada Angkatan Udara Saudi. Dia diketahui sedang mengikuti pelatihan di sekolah penerbangan yang ada di Naval Air Station Pensacola.
Ratusan personel militer internasional dari berbagai negara diketahui mengikuti pelatihan di pangkalan tersebut. AS diketahui sejak lama menjalankan program pelatihan yang solid untuk personel militer Saudi. Tercatat hingga pekan ini, ada lebih dari 850 tentara Saudi yang mengikuti berbagai pelatihan di AS. Para tentara Saudi itu merupakan bagian dari 5 ribu tentara dari 153 negara yang mengikuti pelatihan militer di AS.
Pada Jumat (6/12) pagi waktu setempat, Alshamrani melepas tembakan di dalam salah satu ruang kelas di kompleks pangkalan militer tersebut. Aksi penembakan itu berakhir saat seorang deputi sheriff setempat menembak mati Alshamrani. Tiga orang tewas dalam penembakan itu.
Sekitar 12 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua deputi sheriff yang pertama mendatangi lokasi penembakan. Sheriff Escambia County, David Morgan, menyebut salah satu deputi tertembak di lengan dan satu deputi lainnya tertembak di lutut. Keduanya diperkirakan akan pulih meski terkena tembakan.
Otoritas penegak hukum AS kini tengah menyelidiki latar belakang Alshamrani untuk mencari tahu motif di balik penembakan brutal tersebut. Otoritas AS juga tengah menyelidiki apakah aksi penembakan ini berkaitan dengan terorisme.
Pentagon atau Departemen dalam pernyataan terpisah, menyebut pelaku penembakan itu mengikuti pelatihan militer di AS dengan didanai oleh otoritas Saudi. Disebutkan bahwa Alshamrani mulai ikut pelatihan pada Agustus 2017 lalu dan dijadwalkan selesai pada Agustus mendatang. Selama berada di AS, pelatihan militer yang diikuti Alshamrani termasuk pelatihan pilot awal, penerbangan dasar dan pelatihan bahasa Inggris.
Ditegaskan Pentagon bahwa setiap tentara asing yang ikut pelatihan di AS telah melalui proses pemeriksaan. Lebih lanjut Pentagon menyebut pemeriksaan itu termasuk screening untuk setiap aktivitas narkoba, dukungan untuk organisasi teroris, korupsi dan tindak kriminal. Mereka yang gagal dalam pemeriksaan tidak akan mendapatkan izin bepergian internasional.
Menurut pejabat AS yang enggan disebut namanya, FBI yang juga tengah menyelidiki postingan media sosial (medsos) milik pelaku dan menyelidiki apakah pelaku bertindak sendirian atau terkait dengan kelompok yang lebih luas. FBI enggan mengomentari soal dugaan motif di balik penembakan ini.
“Ada banyak laporan yang beredar, namun FBI hanya mengurusi fakta. Ini masih menjadi investigasi yang aktif dan tengah berlangsung,” sebut Agen Khusus FBI untuk Kantor Lapangan Jacksonville, Rachel L Rojas.(RIF)
New York –
Seorang uskup di Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri setelah dituduh berupaya menutup-nutupi tindak pelecehan seksual oleh sejumlah pastor. Pengunduran diri sang uskup ini telah diterima oleh Vatikan.
Seperti dilansir AFP, Kamis (5/12/2019), pihak Vatikan dalam pernyataannya menyebut pihaknya telah menerima pengunduran diri Uskup Richard Malone dari Keuskupan Buffalo di negara bagian New York, pada Rabu (4/12) waktu setempat.
Oleh media-media lokal AS, Malone dituduh menyembunyikan nama-nama pastor yang dituduh melakukan pelecehan seksual dan membiarkan beberapa pastor di antara untuk tetap bertugas.
Tahun lalu, Malone mengakui bahwa dirinya telah ‘gagal’ dalam menangani berbagai tuduhan pelanggaran, khususnya yang dilakukan para pastor yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap warga dewasa.
Diketahui bahwa wilayah Keuskupan Buffalo dilanda pergolakan sejak Februari 2018, ketika seorang pastor yang sudah pensiun mengaku pernah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap anak-anak. Pengakuan ini memicu tuduhan lebih luas di area keuskupan tersebut.
Laporan media lokal Buffalo News menyebut pihak Gereja Katolik di wilayah itu telah membayar kompensasi sebesar US$ 17,5 juta (Rp 242,8 miliar) kepada para korban. Kompensasi diberikan setelah lebih dari 220 gugatan diajukan orang-orang yang mengklaim menjadi korban pelecehan seksual para pastor.
Sebagian besar tuduhan berasal dari sebelum tahun 2002 dan beberapa tuduhan terjadi sekitar lebih dari 70 tahun lalu.
Malone yang menjabat sebagai Uskup sejak tahun 2012 ini, memutuskan pensiun dua tahun lebih awal. Dia menjelaskan bahwa umat Katolik di Buffalo akan ‘lebih baik dilayani oleh seorang uskup baru yang mungkin lebih mampu melakukan rekonsiliasi, pemulihan dan pembaruan yang dibutuhkan’.
“Saya telah mengakui, dalam banyak kesempatan, kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dalam tidak menangani lebih cepat masalah-masalah personel, yang dalam pandangan saya, membutuhkan waktu untuk memilah detail-detail yang rumit terkait perilaku antara warga dewasa,” ucapnya.
Malone dituduh menyembunyikan dokumen-dokumen soal para pastor yang terseret kasus pelecehan seksual, demi meminimalisir dampaknya pada gereja. Malone juga dilaporkan sempat terekam menyatakan keengganan dalam mencopot salah satu pastor yang dituduh atas pelecehan seksual.
Dalam pernyataan resmi, Vatikan menyatakan Paus Fransiskus telah menerima pengunduran diri Malone dan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal itu.(MAD)
London –
KTT dua hari di London yang bertujuan untuk “memperkuat kerja sama politik dalam NATO” kelihatannya tidak akan berjalan harmonis seperti yang dibayangkan. Kontroversi terutama dipicu oleh pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa minggu lalu, yang menyebut NATO sudah “mati otak”.
Kanselir Jerman Angela Merkel segera mengambil jarak dari tanggapan Presiden Prancis itu dan menegaskan pentingnya aliansi pertahanan yang dibentuk di era perang dingin itu. Menurut sumber-sumber pemerintah Jerman, Menteri Luar Negeri Heiko Maas sedang menyusun proposal untuk mengatasi sengketa itu.
Bulan Oktober lalu, Amerika Serikat sempat dikecam aliansinya karena menarik pasukan keluar dari Suriah, tanpa lebih dulu berkonsultasi dengan NATO. Langkah tersebut memang membuka jalan bagi Turki, yang juga anggota NATO, untuk melakukan invasi militer ke wilayah Suriah yang dikuasai oleh milisi Kurdi. Anggota NATO di Eropa barat, terutama Jerman, Prancis dan Inggris, mengecam keras penarikan pasukan AS. Jerman bahkan sempat mempertimbangkan pengiriman pasukannya sebagai petugas perdamaian di perbatasan Turki-Suriah.
Sejak berakhirnya era perang dingin, diskusi tentang relevansi NATO memang selalu timbul tenggelam, terutama karena “lawan mainnya”, yaitu Pakta Warsawa, sudah bubar seiring bubarnya Uni Soviet. Misi NATO yang dulu dibentuk terutama untuk menghadapi ancaman dari “Blok Timur” dirasa sudah tidak relevan lagi.
Presiden AS Donald Trump sendiri pernah menyimpulkan bahwa NATO tidak diperlukan lagi, sambil mengkritik anggota NATO lainnya, terutama Jerman, karena anggaran militernya terlalu kecil. Sejak itu, Jerman berulangkali menegaskan akan meningkatkan anggaran militer sampai batas 2% PDB.
Ancaman global sudah berubah
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bereaksi dan meluncurkan angka-angka baru yang menunjukkan bahwa sembilan anggotanya sekarang sudah mencapai target pembelanjaan pertahanan sebesar 2 persen dari PDB.
Sementara itu, Turki di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah lama menjadi mitra yang sulit. Saat ini AS dan Turki terlibat sengketa pembelian teknologi senjata, setelah AS mengecam invasi ke kawasan Kurdi di Suriah dan menerapkan sanksi pembatasan bisnis senjata.
Recep Tayyip Erdogan segera membalas langkah Presiden Donald Trump dengan membeli teknologi pertahanan rudal dari Rusia, sekalipun AS mewanti-wanti agar hal itu tidak dilakukan, dengan alasan teknologi Rusia tidak kompatibel dengan peralatan NATO.
Minggu lalu, Recep Tayyip Erdogan menyerang Presiden Prancis Emmanuel Macron atas kritiknya terhadap NATO dan mengatakan, yang “mati otak” bukan NATO, melainkan Presiden Prancis.
Acara peringatan 70 tahun pendirian NATO akan dimulai dengan pertemuan makan pagi antara Presiden AS Donald Trump dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg. Donald Trump juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Sedangkan konsultasi antara para pemimpin NATO akan dilangsungkan hari Rabu (4/12). Mereka antara lain akan membahas ancaman NATO saat ini dan ancaman di masa depan.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO dibentuk April 1949 sebagai aliansi pertahanan bersama. Artinya, serangan terhadap satu anggotanya dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota NATO. Ketika dibentuk, anggotanya 12 negara. Sekarang bertambah menjadi 29 negara anggota, termasuk beberapa negara Eropa timur yang dulu menjadi anggota Pakta Warsawa.(NOV)
Edinburgh –
Mengenaskan! Seekor paus sperma ditemukan mati terdampar di pantai Skotlandia. Di dalam perut paus itu ditemukan bermacam sampah lautan seberat total 100 kilogram.
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (3/12/2019), seekor paus sperma jantan yang nyaris dewasa ini diduga mati usai terdampar di pantai Isle of Harris pada Kamis (28/11) waktu setempat. Scottish Marine Animal Strandings Scheme (SMASS), sebuah organisasi yang menyelidiki insiden binatang laut terdampar, menemukan paus sperma itu dua hari kemudian.
Ketika SMASS menemukan paus itu, terdapat gumpalan besar sampah laut di dalam perutnya. Setelah dibedah, ditemukan banyak tali, gelas plastik, kantong plastik, sarung tangan, tabung dan jaring di dalam perut paus itu.
“Saat kami menemukannya, paus itu sudah mati selama 48 jam dan hampir sebagian besar isi perutnya keluar dari samping ketika kami menusukkan pisau ke bangkainya,” tulis SMASS dalam postingan Facebook-nya.
“Di dalam perut paus diperkirakan ada sampah laut dengan berat sekitar 100 kilogram — berbagai macam plastik termasuk jaring, sejumlah besar tali, gelas plastik, kantong plastik, sarung tangan, tali pengikat dan tabung,” imbuh pernyataan SMASS.
“Seluruh material ini menggumpal membentuk bola raksasa di dalam perut dan beberapa tampaknya sudah ada di dalam sana cukup lama,” sebut SMASS.
Tim SMASS tidak menemukan bukti bahwa sampah lautan sebanyak itu mempengaruhi usus si paus sperma.
“Binatang itu tidak dalam kondisi yang sangat buruk, dan walaupun sangat masuk akal bahwa sejumlah besar sampah ini menjadi faktor dalam terdamparnya paus ini, kami sebenarnya tidak bisa menemukan bukti bahwa ini telah mempengaruhi atau menyumbat ususnya,” tegas SMASS dalam pernyataannya.
“Jumlah plastik di dalam perut paus ini tetap mengerikan,” imbuhnya.
“Sampah itu membahayakan pencernaan dan sekali lagi menunjukkan bahaya yang diberikan sampah laut dan perlengkapan memancing yang hilang atau dibuang kepada kehidupan satwa laut,” sebut SMASS.
Tim SMASS menyatakan keyakinan bahwa sampah-sampah laut itu bisa berasal dari daratan dan aktivitas memancing di lautan. SMASS menyatakan pihaknya sedang menyelidiki kenapa dan bagaimana bisa ada banyak sampah lautan berakhir di dalam perut paus tersebut.(RIF)
Canberra –
Sepanjang periode 2019, tercatat lebih dari 20 ribu warga Indonesia yang masuk dalam daftar cekal oleh Australia. Jumlah orang Indonesia yang dicekal di sini ternyata terus meningkat setiap tahun.
Meski warga asing yang dicekal Australia terbanyak berasal dari Malaysia dan China, namun warga Indonesia masuk dalam 10 besar daftar yang disebut red flag (bendera merah) tersebut.
Tidak disebutkan alasan mengenai pencekalan terhadap mereka, namun sebagian besar diduga karena penyalahgunaan visa yang akan mereka lakukan atau sudah dilakukan ketika berada di Australia.
Daftar red flag ini diungkapkan oleh media The Australian dalam terbitan hari Senin (2/12/2019) yang disebutkan merupakan dokumen database Imigrasi Australia.
Daftar yang disebut Personal Alert List berisi nama-nama mereka yang pernah ditolak di bandara ketika hendak masuk ke Australia atau mereka yang kemungkinan dipulangkan setelah adanya pelanggaran visa mereka.
Untuk warga Indonesia, di tahun 2018 ada 19.267 orang yang sudah masuk daftar ini dan di tahun 2019 meningkat menjadi 21.324 orang.
Malaysia menduduki peringkat pertama dengan 68.417 orang di tahun 2019, disusul China dengan 58.724 orang.
Dalam tanggapannya kepada The Australian, John Coyne, pengamat dari Australian Strategic Policy Institute mengatakan bahwa Pasukan Perbatasan Australia (ABF) tampaknya semakin awas mengenai banyaknya warga asing yang ingin masuk ke Australia.
Dan yang paling meningkat dalam beberapa tahun belakangan berasal dari Malaysia dan China.
“Saya tidak kaget dengan pendekatan Pemerintah Australia ini. Pasti mereka punya alasan, mengingat banyaknya warga yang meminta visa perlindungan dan juga melanggar visa ketika di sini.”
“Dan yang terbanyak dalam kasus ini adalah warga asal Malaysia dan China,” kata Coyne.
Departemen Dalam Negeri yang membawahi Imigrasi menyatakan jumlah permintaan visa perlindungan selama tahun 2019 menurun 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, disebutkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 89 persen mereka yang ditangkal oleh petugas ABF, yang bekerja sama dengan pihak maskapai penerbangan di negara asal masing-masing.
“Mereka yang ditangkal ini mungkin memiliki dokumen yang tidak benar atau tidak memiliki alasan yang jujur untuk bepergian,” kata juru bicara Depdagri Australia.(NOV)
Paris –
Tiga petugas penyelamat tewas dalam misi penyelamatan di wilayah Prancis bagian selatan yang diterjang banjir. Ketiganya tewas setelah helikopter yang mereka gunakan dalam misi penyelamatan itu jatuh di dekat Marseille.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/12/2019), Kementerian Dalam Negeri Prancis dalam pernyataannya menyebut sebuah helikopter penyelamat jenis EC145 hilang kontak dan menghilang dari radar saat sedang menjalankan misi penyelamatan dan pemantauan di wilayah Var, pada Minggu (1/12) malam waktu setempat.
Tiga petugas penyelamat yang menumpang helikopter itu ditemukan tewas di dekat kota Rove pada dini hari, sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Penyebab jatuhnya helikopter penyelamat itu belum diketahui pasti. Penyelidikan secara menyeluruh tengah dilakukan oleh otoritas setempat.
“Sementara Prancis bersiap untuk memberikan penghormatan bagi 13 tentaranya yang gugur saat bertugas (di Mali), negara kita kehilangan tiga pahlawan yang memberikan nyawanya untuk melindungi warga Prancis,” demikian bunyi pernyataan gabungan Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner dan Sekretaris Negara pada Kementerian Dalam Negeri, Laurent Nunez.
Sementara itu, banjir yang melanda wilayah French Riviera menewaskan dua orang pada Minggu (1/12) waktu setempat.
Salah satu korban tewas merupakan seorang penggembala yang tersapu arus banjir saat berusaha menyeberangi genangan banjir dengan kendaraannya sembari menggiring kawanan ternak. Jenazah korban ditemukan di dalam kendaraannya pada Minggu (1/12) malam, sekitar 300 meter dari lokasi dia terakhir terlihat.
Satu korban tewas lainnya merupakan seorang pemilik kandang kuda yang jenazahnya ditemukan dua jam setelah tersapu arus banjir saat mengawasi kuda-kuda peliharaannya.
Wilayah Var dan Alpes-Maritimes mendapat peringatan level merah terkait banjir yang melanda wilayah Prancis bagian selatan. Terjangan banjir ini mengganggu layanan kereta api dan memutus ruas jalan A8 selama empat jam pada Minggu (1/12) malam waktu setempat.(MAD)