Washington – Keganasan virus Corona di Amerika Serikat terus merenggut banyak nyawa. Bahkan dalam sehari, lebih dari 2.700 orang di negara adikuasa itu meninggal karena virus mematikan tersebut.
Menurut data penghitungan yang dirilis Johns Hopkins University seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/4/2020), hingga Selasa (21/4) malam waktu setempat, sebanyak 2.751 kematian tercatat dalam waktu 24 jam terakhir.
Menurut data Johns Hopkins University, sejauh ini AS telah mencatat total 44.845 kematian terkait COVID-19. Juga dilaporkan bahwa lebih dari 800 ribu kasus terkonfirmasi Corona telah tercatat di AS hingga Selasa (21/4) malam waktu setempat.Angka tersebut termasuk hampir 40 ribu kasus baru yang dilaporkan dalam sehari, yakni antara Senin (20/4) pukul 20.30 waktu setempat hingga Selasa (21/4) pukul yang sama.
AS saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi Corona dan kematian tertinggi di dunia sejak pandemi melanda.Lebih dari 1,1 juta kasus infeksi Corona juga telah dilaporkan di Eropa, termasuk nyaris 400 ribu kasus di Italia dan Spanyol, di mana lebih dari 10 persen kasus berakhir dengan kematian.
Menurut data penghitungan Reuters, jumlah kasus infeksi Corona di seluruh dunia saat ini telah mencapai lebih dari 2,5 juta kasus. Angka tersebut termasuk lebih dari 170 ribu kematian di dunia, yang dua pertiganya dilaporkan di Eropa.Menurut Reuters, butuh waktu sekitar 75 hari untuk mencapai 500 ribu kasus pertama yang dilaporkan di seluruh dunia. Namun hanya butuh waktu enam hari saja untuk mencapai setengah juta kasus terbaru yang dicatat di seluruh dunia.
Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baik-baik saja usai dikabarkan dalam kondisi bahaya setelah menjalani operasi.
“Saya cuma bisa mengatakan ini: saya berharap dia baik-baik saja,” kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih, seraya menekankan “hubungan baik” antara dirinya dan pemimpin Korut itu.
“Saya hanya berharap dia baik-baik saja,” tuturnya seraya menambahkan bahwa dirinya mungkin akan menghubungi Kim untuk mengetahui bagaimana kondisinya.”Jika dia dalam kondisi seperti yang dikatakan oleh laporan tersebut, yang disebutkan oleh berita itu, itu adalah kondisi yang sangat serius,” imbuh Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/4/2020).
Trump menolak mengatakan apakah dia memiliki informasi langsung mengenai kondisi kesehatan Kim. Trump menyebut bahwa dirinya cuma mendengar informasi soal Kim lewat pemberitaan media.
“Saya tidak tahu apakah laporan itu benar,” ujarnya.Trump menyampaikan hal tersebut di tengah munculnya pemberitaan mengenai Kim yang dilaporkan dalam kondisi bahaya usai menjalani operasi.Informasi ini mencuat di tengah spekulasi yang beredar soal kondisi kesehatan Kim setelah dia absen dari acara peringatan hari kelahiran kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April lalu — yang merupakan hari libur paling penting di Korut. Empat hari sebelumnya, dia terpantau menghadiri sebuah rapat pemerintahan Korut.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Selasa (21/4/2020), seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang memahami isu ini menyatakan otoritas AS sedang memantau informasi intelijen yang menyebut kondisi Kim Jong-Un dalam bahaya besar usai sebuah operasi.
Namun pemerintah Korea Selatan (Korsel) membantah laporan tersebut. Juru bicara kepresidenan Korsel juga menyatakan bahwa tak ada aktivitas khusus yang terdeteksi di Korut saat ini.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Spanyol melonggarkan lockdown di negara mereka. Anak-anak yang telah tinggal di rumah selama hampir enam minggu dapat keluar untuk berjalan-jalan dari akhir pekan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (22/4/2020), anak-anak di bawah umur 14 tahun akan diizinkan menemani orang dewasa pergi untuk pekerjaan penting seperti berbelanja, ke apotek, ke bank, atau untuk berjalan-jalan dengan anjing, tetapi pada malam hari anak-anak tak diizinkan keluar rumah.
“Saya akan mengizinkan anak-anak berjalan-jalan mulai hari Minggu,” kata Menteri Kesehatan Salvador Illa dalam sebuah konferensi pers.Keluar jalan-jalan sangat dilarang di Spanyol yang memberlakukan lockdown paling ketat di dunia pada 14 Maret.
Illa mengatakan modalitas acara seperti itu akan dijabarkan selama minggu ini tetapi dia menambahkan bahwa akan ada pedoman yang ketat.
“Kita tidak dalam fase de-eskalasi (dari lockdown), kita berada dalam fase lockdown,” kata Illa.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah Maria Jesus Montero mengatakan setelah rapat kabinet bahwa ada sedikit pelonggaran dari lockdown.
“Kami meminta ayah dan ibu untuk bertanggung jawab,” katanya.
Relaksasi terjadi setelah seruan berulang-ulang untuk pelonggaran striktur dari partai-partai seluruh spektrum politik.
“Saya telah meminta 10 hari agar anak-anak diizinkan keluar…tetapi tidak pergi dengan orang tua mereka ke tempat-tempat ramai yang berisiko menular,” twit Kepala Partai Koservatif, Pablo Casado.
Wali Kota Barcelona Ada Colau, seorang tokoh terkemuka juga mengungkapkan hal yang serupa..
“Anak-anak harus bisa keluar untuk menghirup udara segar,” tulis Colau.
Dan kepala partai kiri Spanyol Podemos, Pablo Iglesias, salah satu wakil presiden negara itu, menambahkan: “Anak-anak harus dapat keluar di jalan untuk menghirup udara segar selama berjalan-jalan pendek dan diawasi,”.
Spanyol salah satu negara yang menderita akibat virus Corona, sejauh ini telah menewaskan 21.282 orang dengan pemerintah dua kali memperpanjang lockdown dalam upaya untuk memperlambat penyebaran Corona.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Korban tewas akibat penembakan brutal di provinsi Nova Scotia, Kanada, pada akhir pekan lalu bertambah menjadi 23 orang. Polisi setempat kembali menemukan jasad di rumah dan kendaraan yang terbakar.
“Kami percaya akan ada 23 korban, termasuk seorang gadis (17 tahun). Semua korban lainnya adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita,” kata Royal Canadian Mounted Police dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Rabu (22/4/2020).
Polisi setempat mencatat setidaknya ada lima rumah dan bangunan dibakar oleh pelaku. Selain itu beberapa kendaraan juga turut dibakar.”Kami telah menemukan sisa-sisa dari beberapa lokasi kebakaran,” kata polisi.
Sebelumnya, seorang pria bersenjata yang mengenakan seragam polisi melepaskan tembakan dan menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk seorang perempuan perwira polisi, di provinsi Nova Scotia, kata polisi Kanada.
Tindakan brutal yang berlangsung sekitar 12 jam itu berakhir setelah sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.
Warga di desa Portapique sebelumnya diminta tinggal di dalam rumah setelah aksi serangan dimulai pada Sabtu. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka mengendarai mobil polisi.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Italia melaporkan penurunan kasus infeksi virus Corona dua hari berturut-turut. Laporan ini mendekati keputusan penting tentang apakah akan memperpanjang lockdown atau tidak.
Seperti dilansir AFP, Selasa (21/4/2020), layanan perlindungan sipil mengatakan jumlah orang yang secara resmi dirawat karena Corona turun 528 menjadi total 107.709. Penurunan pertama terjadi pada Senin (20/4), sejak negara itu melaporkan kasus awalnya dua bulan lalu.
Korban tewas naik pada Selasa (21/4) sebesar 534 menjadi 24.648. Angka resmi tertinggi di Eropa dan yang kedua secara global setelah Amerika Serikat.Perdana Menteri Giuseppe Conte menekankan bahwa ia tidak akan dapat membuka kembali negara itu sepenuhnya ketika lockdown berakhir pada 3 Mei nanti.
“Saya ingin bisa mengatakan, mari kita buka semuanya. Segera,” tulis Conte di Facebook.
“Tapi keputusan seperti itu tidak bertanggung jawab.” ujarnya.
Pejabat pemerintah lainnya juga terdengar berhati-hati menjelang pengumuman Conte akhir pekan ini.
“Kita tidak boleh mengambil keputusan tergesa-gesa,” kata Komisioner Coronavirus, Domenico Arcuri.
“Virus itu masih ada di antara kita – sedikit kurang kuat, tetapi masih ada,” ucapnya
Lobi bisnis besar terjadi dari para pemimpin kawasan industri utama Italia agar Conte mempertimbangkan kerusakan ekonomi akibat lockdown dan membuka kembali lebih banyak pabrik dan toko.
Pyongyang – Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, dilaporkan dalam kondisi bahaya besar usai menjalani sebuah operasi. Informasi yang beredar menyebut Kim Jong-Un baru saja menjalani prosedur kardiovaskular pada awal bulan ini.
Informasi ini mencuat di tengah spekulasi yang beredar soal kondisi kesehatan Kim Jong-Un setelah dia absen dari acara peringatan hari kelahiran kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April lalu — yang merupakan hari libur paling penting di Korut. Empat hari sebelumnya, dia terpantau menghadiri sebuah rapat pemerintahan Korut.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Selasa (21/4/2020), seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang memahami isu ini menyatakan otoritas AS sedang memantau informasi intelijen yang menyebut kondisi Kim Jong-Un dalam bahaya besar usai sebuah operasi.Daily NK juga menyebut bahwa kondisi kesehatan Kim Jong-Un memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena dia perokok berat, mengalami obesitas dan terlalu banyak bekerja.
“Pemahaman saya adalah dia berjuang (dengan gangguan kardiovaskular) sejak Agustus tahun lalu namun kondisinya memburuk setelah beberapa kunjungan ke Gunung Paektu,” sebut sumber yang dikutip Daily NK, merujuk pada gunung paling sakral di Korut.Laporan Daily NK menyebut Kim Jong-Un mulai masuk rumah sakit setelah menghadiri rapat politburo Partai Buruh Korea pada 11 April, yang menjadi kemunculan terakhirnya di publik.
Laporan-laporan ini belum dikonfirmasi oleh otoritas Korut. Diketahui bahwa mencari informasi dari Korut sangatlah sulit, terutama soal kondisi kesehatan pemimpin negara itu, karena ketatnya pengendalian alur informasi. Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang mengurusi masalah kedua Korea, menolak berkomentar.
Mexico City – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyampaikan pesan menohok untuk geng-geng narkoba di negeri itu. Dia menyerukan mereka untuk menghentikan kekerasan, bukannya membagi-bagikan paket bantuan di masa pandemi virus Corona.
Hal ini disampaikan setelah beberapa hari terakhir ini, banyak pemberitaan mengenai geng-geng narkoba bersenjata membagi-bagikan paket bantuan yang ditempeli logo kartel.
Meminta para penjahat tersebut untuk berperilaku lebih baik, Lopez Obrador menyatakan bahwa paket bantuan berisi bahan makanan pokok dan perlengkapan kebersihan itu tidak membantu.”Organisasi-organisasi kriminal ini yang terlihat mendistribusikan paket-paket, ini tidak membantu. Yang membantu adalah mereka menghentikan perbuatan buruk mereka,” katanya kepada para wartawan saat konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/4/2020).
Presiden Meksiko itu mengatakan bahwa para anggota geng harus menahan diri untuk tidak menyakiti orang lain dan sebaiknya memikirkan penderitaan yang mereka sebabkan pada keluarga mereka sendiri dan para ibu dari korban-korban mereka.Meksiko mencatat rekor pembunuhan 34.582 orang selama tahun penuh pertama Lopez Obrador pada 2019, ketika presiden mengadvokasi lebih banyak pengeluaran sosial untuk mengatasi akar penyebab kejahatan.
Pekan lalu, diberitakan bahwa beberapa kartel Meksiko mengerahkan anggotanya untuk membagikan paket bantuan guna membantu warga yang terdampak pandemi Corona.
Seorang putri gembong narkoba yang dipenjara, Joaquin “El Chapo” Guzman termasuk di antara mereka yang terlihat membagikan paket yang dicap dengan logo perusahaannya, “El Chapo 701” beserta gambar ayahnya yang terkenal kejam.
Paket bantuan tersebut termasuk minyak goreng, beras, gula dan barang-barang lainnya, yang dibagikan di Guadalajara, kota terbesar kedua di Meksiko.
Nova Scotia – Seorang pria di Povindi Nova Scotia, Kanada membunuh banyak orang dalam sebuah penembakan yang brutal. Termasuk satu petugas kepolisian setelah 12 jam peristiwa itu berlangsung.
Dilansir Reuters, Senin (20/4/2020) Televisi CTV yang mengutip para saksi mengatakan polisi telah menambak mati orang yang dicurigai sebagai pria bersenjata di sebuah pom bensin. Polisi mengatakan sebelumnya, bahwa mereka telah menangkap Gabriel Wortman (51) setelah melakukan pengejaran sebuah mobil dengan tuduhan menembak beberapa orang yang kondisinya mereka tidak sebutkan.
Royal Canadian Muondted Police mengatakan insiden itu terjadi di kota kecil pesisir Atalntik Portapique. Sekitar 130 kilometer utara ibu kota provinsi Halifax.Canadian Broadcasting Corp dan Global News melaporkan bahwa banyak orang tewas akibat penembakan itu.
“Ini adalah salah satu tindakan kekerasan yang paling tidak masuk akal dalam sejarah provinsi kami,” kata Perdana Menteri Nova Scotia, Stephen McNeil kepada wartawan tanpa memberikan perincian.
Seorang juru bicara untuk RCMP di Nova Scotia menolak untuk mengomentari laporan media. Polisi akan memberikan konferensi pers pada pukul 5 sore waktu setempat.(MAD)
Lima – Peru melaporkan lebih dari 15.000 kasus konfirmasi positif Corona di wilayahnya. Peru tercatat sebagai negara tertinggi terinfeksi Corona di Amerika Latin.
Dilansir Reuters, Senin (20/4/2020) virus Corona terus merusak perekonomian negara itu. Krisis telah melumpuhkan Peru dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Bank sentral mengatakan ekonomi telah “sangat terpengaruh” sementara oleh guncangan permintaan dan penawaran secara simultan.
Peru mencatatkan kasus positif pertamanya pada 6 Maret 2020 dan membutuhkan waktu 25 hari untuk mencapai angka 1.000 kasus. Hanya butuh 14 hari untuk mencapai 10.000 pada 14 April.Kementerian Kesehatan mengatakan Peru telah melaporkan total 15.628 kasus dan 400 kematian. Di Amerika Latin, diketahui Brazil melaporkan kasus tertinggi.
Pada 15 Maret, Peru mengumumkan akan menutup perbatasannya dan meminta warga untuk melakukan karantina mandiri selama 15 hari dengan hanya 71 kasus yang tercatat. Karantina nasional telah diperpanjang hingga 26 April.
Perdana Menteri Vicente Zebalos mengatakan pada Minggu (19/4) waktu setempat bahnya lockdown akan berlanjut selama beberapa minggu ke depan.(NOV)
Ankara – Pemerintah Turki mengumumkan 127 kasus kematian akibat virus Corona dalam 24 jam terakhir. Sementara hingga Minggu (19/4) waktu setempat total kematian mencapai 2.017 orang.
Dilansir AFP, Minggu (19/4/2020), Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dalam akun twitter resminya menunjukkan gambar yang memperlihatkan penambahan kasus baru sebanyak 3.977 dalam satu hari terakhir. Sehingga total kasus menjadi 86.306 kasus.
Universitas Johns Hopkins mencatat Turki adalah salah satu negara dengan kasus Corona terbanyak di kawasan Timur Tengah. Saat ini telah melampaui Iran.Otoritas Turki menyebut telah melakukan tes sekitar 635.000 tes terhadap warganya. Sementara hampir 12 ribu orang telah sembuh dari Virus itu.
Sementara itu pemerintah telah mengambil serangkaian langkah untuk membatasi penyebaran virus Corona. Di antaranya menutup sekolah dan universitas serta melarang pertemuan dengan massa yang banyak.
Akhir pekan ini tercatat 31 kota termasuk Ankara dan Istanbul telah melakukan perpanjangan lockdown. Keputusan itu berlaku setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa jam malam diberlakukan dan diperpanjang.
Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu (18/4) waktu setempat juga memperpanjang larangan antar kota melalui darat, laut dan udara. Aturan itu berlaku di 31 kota selama 15 hari ke depan.(RIF)