Roma – Italia melaporkan angka kematian akibat virus Corona terendah dalam satu bulan terakhir. Pemerintah Italia juga bersiap untuk mengumumkan pelonggaran secara bertahap negara itu dari lockdown.
Dilansir dari AFP, Minggu (26/4/2020), Dinas Perlindungan Sipil Italia melaporkan 260 kematian dalam sehari akibat virus Corona. Jumlah itu disebut-sebut sebagai angka kematian terendah sejak 14 Maret 2020.
Korban jiwa COVID-19 di Italia saat ini mencapai 26.644 orang. Italia menjadi negara dengan jumlah kematian akibat Corona terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.Data terbaru dari Johns Hopkins University (JHU) pada Sabtu (25/4) menyebut lebih dari 192 ribu kasus terkonfirmasi di Italia. Sedikitnya, 150 dokter di Italia meninggal dunia setelah terinfeksi virus Corona.(DAB )
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Kasus positif virus Corona (COVID-19) di dunia terus bertambah. Hingga hari ini, total ada 2.900.422 kasus positif di berbagai penjuru dunia.
Data itu berdasarkan situs Johns Hopkins Universiti & Medicine pada Minggu (26/4/2020) pukul 2.31 WIB. Kasus terbanyak berasal dari Amerika Serikat yakni sebesar 939.249.
Kemudian Spanyol dengan kasus positif COVID-19 sebanyak 223.795. Disusul Italia sebanyak 195.351 dan Perancis 161.644 kasus serta Jerman 156.513. Sementara, Inggris yang berada di urutan ke-6 memiliki 149.569 kasus.Sementara, untuk pasien positif COVID-19 yang meninggal hingga hari ini mencapai 203.055. Dengan kasus kematian terbanyak berasal dari AS yakni 53.934.
Sementara Italia, Spanyol dan Prancis masing-masing melaporkan antara 22.000-26.000 kematian. Asia dan Amerika Latin masing-masing melaporkan lebih dari 7.000 kematian, sedangkan Timur Tengah melaporkan lebih dari 8.800. Jumlah korban saat ini di Afrika adalah sekitar 1.350.
Dilansir Reuters, Minggu (26/4/2020), kematian pertama sebelumnya dilaporkan pada 10 Januari lalu di Wuhan, China. Butuh 91 hari untuk angka kematian mencapai 100.000 dan 16 hari berikutnya mencapai 200.000.
Dari 20 negara teratas yang paling parah terkena dampaknya, Belgia telah melaporkan jumlah kematian tertinggi per kapita, dengan enam kematian per 10.000 orang, dibandingkan dengan 4,9 di Spanyol dan 1,6 di Amerika Serikat.(DAB)
Guayaquil – Seorang perempuan di Ekuador yang telah dinyatakan meninggal karena virus Corona (COVID-19) tiba-tiba bangun di rumah sakit. Hal itu pun melegakan keluarganya yang salah membawa pulang jenazah untuk dikremasi.
Dilansir AFP, Minggu (26/4/2020), Alba Maruri (74) sebelumnya diilarikan ke rumah sakit di Guayaquil, Ekuador pada Maret lalu. Kerabatnya mengatakan, Maruri mengalami sesak nafas dan demam.
Maruri kemudian kehilangan kesadaran selama tiga pekan dirawat dan dinyatakan meninggal pada 27 Maret.Sepekan kemudian, keluarganya datang untuk mengambil jenazah Maruri di rumah sakit. Namun, karena takut tertular, mereka tak berani mendekat. Saat itu, jenazah yang diduga Maruri hanya nampak pada bagian punggung, bukan wajahnya.
Keponakan Maruri, Jaime Morla mengaku mengira bahwa itu adalah jenazah bibinya dan langsung memberitahu pihak rumah sakit.
“Saya takut melihat wajahnya,” kata Morla kepada AFP.
“Saya berada sekitar 1,5 meter. Dia memiliki rambut dan warna kulit yang sama. Dia bahkan memiliki luka yang sama seperti bibi saya,” lanjutnya.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Arab Saudi mengakhiri cambuk sebagai bentuk hukuman, menurut sebuah dokumen dari pengadilan tinggi kerajaan yang dilihat oleh Reuters pada hari Jumat.
Keputusan oleh Komisi Umum untuk Mahkamah Agung, diambil bulan ini, hukuman cambuk digantikan oleh hukuman penjara atau denda, atau campuran keduanya.
“Keputusan itu merupakan perpanjangan dari reformasi hak asasi manusia yang diperkenalkan di bawah arahan Raja Salman dan pengawasan langsung Pangeran Mahkota Mohammed Bin Salman,” tulis dalam dokumen yang dilansir dari Reuters, Sabtu (25/4/2020).Pencambukan telah diterapkan untuk menghukum berbagai kejahatan di Arab Saudi. Tanpa sistem hukum yang dikodifikasikan untuk pergi dengan teks-teks yang membentuk syariah, atau hukum Islam, hakim individu memiliki keleluasaan untuk menafsirkan teks-teks agama dan menghasilkan kalimat mereka sendiri.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan kasus-kasus sebelumnya di mana hakim Saudi telah menghukum para penjahat cambuk karena berbagai pelanggaran, termasuk keracunan dan pelecehan publik.
“Reformasi ini adalah langkah maju yang penting dalam agenda hak asasi manusia Arab Saudi, dan hanya salah satu dari banyak reformasi baru-baru ini di Kerajaan,” kata Presiden Komisi Hak Asasi Manusia (HRC) yang didukung negara, Awwad Alawwad kepada Reuters.
Bentuk-bentuk lain dari hukuman fisik, seperti amputasi untuk pencurian atau pemenggalan kepala untuk pembunuhan dan pelanggaran terorisme, belum dilarang.
“Ini adalah perubahan yang disambut baik tetapi seharusnya terjadi bertahun-tahun yang lalu,” kata Adam Coogle, Wakil Direktur Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara di Human Rights Watch. “Tidak ada yang menghalangi Arab Saudi mereformasi sistem peradilannya yang tidak adil,” katanya.(DON)
Jakarta – Para narapidana di sebuah penjara Argentina di Buenos Aires membakar kasur dan melakukan protes di atap penjara. Mereka menuntut beberapa orang dibebaskan karena takut akan infeksi oleh virus corona, menurut media setempat.
Dilansir Reuters, Sabtu (25/4/2020), seorang saksi di luar penjara pada hari Jumat melihat setidaknya selusin orang di atap fasilitas di lingkungan Villa Devoto kota. Kelompok itu memiliki spanduk protes dan beberapa memegang rantai, tongkat dan senjata lainnya.
“Kami menolak mati di penjara,” tulis sebuah spanduk yang tergantung di samping penjara. Spanduk lainnya berbunyi: “COVID-19 ada di Devoto. Hakim genosida, diam bukan bahasa saya,”.Penjara itu mulai rusuh sejak Kamis malam, setelah diketahui ada beberapa orang terinfeksi virus corona, lapor media lokal. Mereka menuntut pembebasan narapidana dengan risiko lebih besar tertular virus corona.
Kantor berita Telam yang dikelola pemerintah mengatakan bahwa para tahanan membakar kasur dan mengambil alih dua lantai penjara. Sejumlah besar narapidana terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Seorang saksi mata Reuters mendengar suara seperti suara tembakan dan melihat helikopter polisi terbang di atas penjara, yang menurut Badan Penahanan Federal dapat menampung 1.683 tahanan.
Tidak ada informasi resmi yang menyampaikan ada atau tidaknya korban luka dan kematian. Perwakilan pemerintah belum merespons Reuters.
Argentina, mulai memberlakukan penguncian nasional yang ketat sejak pertengahan Maret. Menurut data terakhir tercatat total kasus positif 3.435 dengan 167 kematian.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM Dua kucing di New York menjadi hewan peliharaan pertama di Amerika Serikat yang dinyatakan positif terkena virus Corona. Kucing-kucing itu menderita penyakit pernafasan ringan.
“Keduanya menderita penyakit pernapasan ringan dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya,” kata para pejabat Departemen Pertanian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (23/4/2020).
Kedua kucing itu hidup di area terpisah di New York yang merupakan episentrum virus Corona di Amerika. Salah satu kucing diduga tertular dari pemiliknya yang sebelumnya dinyatakan positif Corona. Sementara kucing kedua tinggal di sebuah rumah yang tidak ada anggota keluarga yang menderita COVID-19″Virus ini mungkin telah ditularkan ke kucing ini oleh anggota keluarga yang sakit ringan atau tanpa gejala atau melalui kontak dengan orang yang terinfeksi di luar rumahnya,” kata pernyataan itu.
Sedangkan kucing lain yang tinggal di rumah yang sama belum menunjukkan gejala menderita penyakit itu. Departemen Pertanian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebut sementara masih mempelajari dampak COVID-19 pada hewan.
“Tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan berperan dalam menyebarkan virus di Amerika Serikat.” katanya.
Pejabat Kesehatan AS meminta hewan peliharaan seperti anjing dan kucing untuk ditempatkan di dalam rumah. Hal itu dilakukan untuk menghindari hewan-hewan tersebut berinteraksi dengan hewan atau manusia lainnya.
Pada akhir Maret seekor kucing peliharaan ditemukan terinfeksi virus corona di Belgia, kasus serupa juga terjadi di Hong Kong di mana dua anjing dinyatakan positif. Pada awal bulan April, seekor Harimau di Kebun Binatang Bronx, New York dipastikan telah terinfeksi oleh pengasuh yang tidak menunjukkan gejala pada saat itu.
Washington – Keganasan virus Corona di Amerika Serikat terus merenggut banyak nyawa. Bahkan dalam sehari, lebih dari 2.700 orang di negara adikuasa itu meninggal karena virus mematikan tersebut.
Menurut data penghitungan yang dirilis Johns Hopkins University seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/4/2020), hingga Selasa (21/4) malam waktu setempat, sebanyak 2.751 kematian tercatat dalam waktu 24 jam terakhir.
Menurut data Johns Hopkins University, sejauh ini AS telah mencatat total 44.845 kematian terkait COVID-19. Juga dilaporkan bahwa lebih dari 800 ribu kasus terkonfirmasi Corona telah tercatat di AS hingga Selasa (21/4) malam waktu setempat.Angka tersebut termasuk hampir 40 ribu kasus baru yang dilaporkan dalam sehari, yakni antara Senin (20/4) pukul 20.30 waktu setempat hingga Selasa (21/4) pukul yang sama.
AS saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi Corona dan kematian tertinggi di dunia sejak pandemi melanda.Lebih dari 1,1 juta kasus infeksi Corona juga telah dilaporkan di Eropa, termasuk nyaris 400 ribu kasus di Italia dan Spanyol, di mana lebih dari 10 persen kasus berakhir dengan kematian.
Menurut data penghitungan Reuters, jumlah kasus infeksi Corona di seluruh dunia saat ini telah mencapai lebih dari 2,5 juta kasus. Angka tersebut termasuk lebih dari 170 ribu kematian di dunia, yang dua pertiganya dilaporkan di Eropa.Menurut Reuters, butuh waktu sekitar 75 hari untuk mencapai 500 ribu kasus pertama yang dilaporkan di seluruh dunia. Namun hanya butuh waktu enam hari saja untuk mencapai setengah juta kasus terbaru yang dicatat di seluruh dunia.
Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baik-baik saja usai dikabarkan dalam kondisi bahaya setelah menjalani operasi.
“Saya cuma bisa mengatakan ini: saya berharap dia baik-baik saja,” kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih, seraya menekankan “hubungan baik” antara dirinya dan pemimpin Korut itu.
“Saya hanya berharap dia baik-baik saja,” tuturnya seraya menambahkan bahwa dirinya mungkin akan menghubungi Kim untuk mengetahui bagaimana kondisinya.”Jika dia dalam kondisi seperti yang dikatakan oleh laporan tersebut, yang disebutkan oleh berita itu, itu adalah kondisi yang sangat serius,” imbuh Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/4/2020).
Trump menolak mengatakan apakah dia memiliki informasi langsung mengenai kondisi kesehatan Kim. Trump menyebut bahwa dirinya cuma mendengar informasi soal Kim lewat pemberitaan media.
“Saya tidak tahu apakah laporan itu benar,” ujarnya.Trump menyampaikan hal tersebut di tengah munculnya pemberitaan mengenai Kim yang dilaporkan dalam kondisi bahaya usai menjalani operasi.Informasi ini mencuat di tengah spekulasi yang beredar soal kondisi kesehatan Kim setelah dia absen dari acara peringatan hari kelahiran kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April lalu — yang merupakan hari libur paling penting di Korut. Empat hari sebelumnya, dia terpantau menghadiri sebuah rapat pemerintahan Korut.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Selasa (21/4/2020), seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang memahami isu ini menyatakan otoritas AS sedang memantau informasi intelijen yang menyebut kondisi Kim Jong-Un dalam bahaya besar usai sebuah operasi.
Namun pemerintah Korea Selatan (Korsel) membantah laporan tersebut. Juru bicara kepresidenan Korsel juga menyatakan bahwa tak ada aktivitas khusus yang terdeteksi di Korut saat ini.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Spanyol melonggarkan lockdown di negara mereka. Anak-anak yang telah tinggal di rumah selama hampir enam minggu dapat keluar untuk berjalan-jalan dari akhir pekan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (22/4/2020), anak-anak di bawah umur 14 tahun akan diizinkan menemani orang dewasa pergi untuk pekerjaan penting seperti berbelanja, ke apotek, ke bank, atau untuk berjalan-jalan dengan anjing, tetapi pada malam hari anak-anak tak diizinkan keluar rumah.
“Saya akan mengizinkan anak-anak berjalan-jalan mulai hari Minggu,” kata Menteri Kesehatan Salvador Illa dalam sebuah konferensi pers.Keluar jalan-jalan sangat dilarang di Spanyol yang memberlakukan lockdown paling ketat di dunia pada 14 Maret.
Illa mengatakan modalitas acara seperti itu akan dijabarkan selama minggu ini tetapi dia menambahkan bahwa akan ada pedoman yang ketat.
“Kita tidak dalam fase de-eskalasi (dari lockdown), kita berada dalam fase lockdown,” kata Illa.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah Maria Jesus Montero mengatakan setelah rapat kabinet bahwa ada sedikit pelonggaran dari lockdown.
“Kami meminta ayah dan ibu untuk bertanggung jawab,” katanya.
Relaksasi terjadi setelah seruan berulang-ulang untuk pelonggaran striktur dari partai-partai seluruh spektrum politik.
“Saya telah meminta 10 hari agar anak-anak diizinkan keluar…tetapi tidak pergi dengan orang tua mereka ke tempat-tempat ramai yang berisiko menular,” twit Kepala Partai Koservatif, Pablo Casado.
Wali Kota Barcelona Ada Colau, seorang tokoh terkemuka juga mengungkapkan hal yang serupa..
“Anak-anak harus bisa keluar untuk menghirup udara segar,” tulis Colau.
Dan kepala partai kiri Spanyol Podemos, Pablo Iglesias, salah satu wakil presiden negara itu, menambahkan: “Anak-anak harus dapat keluar di jalan untuk menghirup udara segar selama berjalan-jalan pendek dan diawasi,”.
Spanyol salah satu negara yang menderita akibat virus Corona, sejauh ini telah menewaskan 21.282 orang dengan pemerintah dua kali memperpanjang lockdown dalam upaya untuk memperlambat penyebaran Corona.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Korban tewas akibat penembakan brutal di provinsi Nova Scotia, Kanada, pada akhir pekan lalu bertambah menjadi 23 orang. Polisi setempat kembali menemukan jasad di rumah dan kendaraan yang terbakar.
“Kami percaya akan ada 23 korban, termasuk seorang gadis (17 tahun). Semua korban lainnya adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita,” kata Royal Canadian Mounted Police dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Rabu (22/4/2020).
Polisi setempat mencatat setidaknya ada lima rumah dan bangunan dibakar oleh pelaku. Selain itu beberapa kendaraan juga turut dibakar.”Kami telah menemukan sisa-sisa dari beberapa lokasi kebakaran,” kata polisi.
Sebelumnya, seorang pria bersenjata yang mengenakan seragam polisi melepaskan tembakan dan menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk seorang perempuan perwira polisi, di provinsi Nova Scotia, kata polisi Kanada.
Tindakan brutal yang berlangsung sekitar 12 jam itu berakhir setelah sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.
Warga di desa Portapique sebelumnya diminta tinggal di dalam rumah setelah aksi serangan dimulai pada Sabtu. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka mengendarai mobil polisi.