JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Malaysia mulai membuka kembali hampir seluruh aktivitas perekonomian dan sosial Rabu (10/06), setelah menerapkan kebijakan penguncian yang dikenal dengan istilah Malaysia ‘Movement Control Order’ (MCO) hampir tiga bulan lamanya. Larangan penerbangan maupun perjalanan domestik pun telah dicabut. Aktivitas di terminal integrasi Badar Tasik Selatan di Kuala Lumpur dilaporkan perlahan-lahan mulai kembali normal hari ini.
Pasar tradisional hingga salon juga telah diizinkan kembali beroperasi mulai hari ini. Shirley Chai, pemilik salon di salah satu mal di Kuala Lumpur mengaku gembira dengan dicabutnya kebijakan penguncian di negaranya. Kini ia menerapkan protokol kesehatan ketat di salonnya dan membatasi maksimal satu jam pelayanan kepada para pelanggan.
“Saya tidak bisa tidur semalaman. Sangat gembira karena semuanya telah berubah,” ujar Shirley dilansir kantor berita Associated Press.
Sekolah dan tempat ibadah juga diizinkan dibuka kembali secara bertahap. Para siswa akan diizinkan kembali bersekolah mulai 24 Juni mendatang. Pemerintah Malaysia menargetkan masa transisi ini akan berlangsung hingga akhir Agustus sebelum semua aktivitas sepenuhnya kembali normal.
Sebelumnya Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memutuskan untuk menerapkan kebijakan penguncian MCO pada 18 Maret sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Thailand juga siap longgarkan pembatasan
Thailand tengah merencanakan untuk mencabut lebih banyak pembatasan terkait Covid-19 di sektor bisnis, setelah dilaporkan tidak adanya transmisi lokal di negeri gajah putih tersebut dalam 16 hari terakhir.
Juru Bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 Thailand, Taweesin Wisanuyothin, menyampaikan, pihaknya akan menggelar pertemuan untuk membahas rencana tersebut pada Jumat (12/06) pekan ini. Pencabutan pembatasan direncanakan mulai berlaku pada 15 Juni mendatang.
Pada fase ini, sekolah, restoran, acara konser, taman hiburan dan tempat bermain, maupun fasilitas olahraga luar ruangan sudah diizinkan kembali dibuka dengan menjalankan protokol kesehatan. Namun, pencabutan pembatasan ini belum berlaku untuk tempat hiburan malam.
Sebelumnya pada bulan Mei, pemerintah Thailand telah melonggarkan kebijakan pembatasan dengan membuka kembali pusat perbelanjaan, taman umum, fasilitas olahraga dalam ruangan, hingga bioskop.
Pakistan diminta kembali berlakukan lockdown
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta Pakistan untuk kembali menerapkan lockdown setelah kasus positif COVID-19 di negara Asie Selatan tersebut meningkat secara signifikan. Sedikitnya ada tambahan 5.000 kasus positif yang dilaporkan di Pakistan dalam 24 jam terakhir, tertinggi di antara negara-negara sekitar. Hal ini terjadi setelah pemerintah Pakistan mengumumkan pelonggaran lockdown.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menolak dengan tegas kebijakan lockdown karena dinilai semakin menjatuhkan kondisi perekonomian negaranya. Bahkan, Khan meminta empat provinsi di Pakistan yang masih menerapkan kebijakan tersebut untuk segera mencabutnya.
“Hingga hari ini, Pakistan belum memenuhi persyaratan apa pun untuk membuka lockdown,” bunyi surat WHO yang diterima pemerintah Pakistan.
WHO juga menyebut masyarakat Pakistan belum mengadopsi perilaku menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.
Menanggapi permintaan WHO, Zafar Mirza, Juru Bicara Perdana Menteri, mengklaim telah menerapkan protokol kesehatan di fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, masjid, dan transportasi umum. “Kami harus membuat pilihan kebijakan yang berimbang antara hidup dan mata pencaharian,” ujar Mirza, Rabu (10/06).
Hingga berita ini diturunkan, angka kasus positif Covid-19 di Pakistan telah mencapai lebih dari 113 ribu, dengan sedikitnya 2.225 orang meninggal dunia.
Singapura uji klinis antibodi COVID-19
Singapura dilaporkan akan memulai uji coba serum antibodi COVID-19 pada manusia pekan depan. Uji coba tersebut akan dilakukan pada 23 relawan yang sehat. Antibodi ini diyakini dapat mempercepat proses penyembuhan COVID-19, dan meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan virus corona.
Uji coba fase pertama yang dikembangkan perusahaan bioteknologi Tychan yang berbasis di Singapura, akan dilakukan oleh SingHealth Investigational Medicine Unit dan akan berlangsung selama enam pekan.
Dalam pernyataan resmi perusahaan, uji coba ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas antibodi yang diberi nama TY027 ini, antibodi monoklonal atau protein sistem kekebalan yang secara khusus menarget virus SARS CoV-2.
Jika fase pertama ini sukses, pihak perusahaan akan meminta persetujuan untuk melakukan uji coba fase kedua terhadap pasien positif COVID-19.NOV
London – Dewan Kota Poole di Inggris selatan mengatakan akan menurunkan patung pelopor gerakan pramuka Robert Baden-Powell, setelah gelombang protes anti-rasisme yang dipicu oleh kematian George Floyd di AS meluas ke Inggris.
Demonstrasi yang melanda Amerika Serikat dan Eropa setelah kematian George Floyd di Minneapolis, telah memicu kembali perdebatan tentang monumen tokoh-tokoh dari masa imperialisme Inggris.
Dewan Kota Poole mengatakan hari Kamis (11/6), patung Robert Baden-Powell akan dipindahkan dari lokasinya saat ini di dermaga di tepi laut.
Pendukung Hitler dan berpandangan rasis
“Sementara terkenal sebagai pelopor Pramuka, kami juga mengakui bahwa ada beberapa aspek kehidupan Robert Baden-Powell yang dianggap kurang layak untuk diperingati,” kata ketua Dewan Kota Poole, Vikki Slade.
Patung Robert Baden-Powell saat ini berdiri di dermaga memandang ke arah pulau Brownsea, di mana dia memulai gerakan kepanduan pada tahun 1907.
Sampai tahun 2007, Robert Baden-Powell masih dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Inggris pada abad ke-20. Namun para pengeritik mengatakan, dia memiliki pandangan rasis dan merupakan pendukung Adolf Hitler dan fasisme.
Monumen-monumen akan “ditinjau kembali”
Hari Minggu lalu (7/6), pengunjuk rasa di Bristol, Inggris barat, menurunkan patung pedagang budak abad ke-17 Edward Colston dan melemparnya ke dalam air di pelabuhan. Hari Kamis (11/6) patung itu diangkat dari dalam air dan Dewan Kota mengatakan patung itu nantinya akan ditampilkan di museum.
Monumen-monumen lain juga sedang ditinjau kembali, kata Dewan Kota yang dikuasai Partai Buruh Inggris. Mereka mengatakan sedang membahas lagi “kesesuaian monumen dan patung-patung lokal” di area publik.
Di Poole, Dewan Kota mengatakan akan mengambil tindakan untuk “meminimalkan risiko ketertiban umum” terkait patung-patung lainnya, seperti patung pemimpin Perang Dunia Kedua Inggris, Winston Churchill, yang dipasang di seberang gedung parlemen.(MAD
Brasilis – Total kasus virus Corona (COVID-19) di Brasil telah melampaui angka 800 ribu, setelah terjadi lonjakan lebih dari 30 ribu kasus dalam sehari. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona di negara ini telah melebihi 40 ribu orang.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Jumat (12/6/2020), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan adanya 30.412 kasus Corona dalam 24 jam terakhir di negara ini. Ini berarti sudah tiga hari berturut-turut Brasil melaporkan rata-rata 30 ribu tambahan kasus harian.
Sejauh ini, total 802.828 kasus virus Corona terkonfirmasi di Brasil. Angka tersebut tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak kedua di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) yang kini mencatatkan lebih dari 2 juta kasus.
Dalam pernyataan terbaru pada Kamis (11/6) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Brasil juga mengumumkan adanya 1.239 kematian dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total kematian akibat Corona di Brasil kini mencapai 40.919 orang. Angka ini merupakan total kematian tertinggi ketiga di dunia, setelah AS dengan lebih dari 113 ribu kematian dan Inggris dengan lebih dari 41 ribu kematian.
Sebagian besar ahli menduga angka sebenarnya jauh lebih tinggi, mengingat kurangnya kapasitas tes Corona di Brasil saat ini.
Lonjakan kasus Corona di Brasil terjadi pada hari yang sama saat dua kota terbesar di negara itu, yakni Sao Paulo dan Rio de Janeiro, membuka kembali pusat-pusat perbelanjaan. Diketahui selama ini bahwa kedua kota itu tercatat sebagai dua wilayah yang terdampak virus Corona paling parah di Brasil.
Hingga kini, kota Sao Paulo tercatat melaporkan lebih dari 10 ribu kematian akibat Corona, sedangkan Rio de Janeiro melaporkan lebih dari 7.300 kematian.
Kenaikan kasus di Brasil ini diumumkan saat total kasus Corona di kawasan Amerika Latin, menurut penghitungan AFP, menembus angka 1,5 juta kasus. Menurut data AFP, total kematian akibat virus Corona di Amerika Latin telah melebihi 73.600 orang.(MAD)
Boston – Sebuah patung Christopher Columbus di Boston, Amerika Serikat (AS), ditemukan telah dipenggal kepalanya. Aksi vandalisme ini terjadi saat marak seruan pemusnahan patung-patung yang mengenang penjajah dan tokoh perbudakan di AS, sebagai buntut dari unjuk rasa anti-rasialisme.
Seperti dilansir AFP, Kamis (11/6/2020), sebuah patung Columbus di Miami juga menjadi korban aksi vandalisme. Satu patung Columbus lainnya yang ada di Richmond, Virginia, dirobohkan dan diseret ke dalam danau setempat.
Insiden-insiden ini terjadi saat tekanan semakin memuncak di AS untuk memusnahkan monumen dan patung yang terkait dengan rasialisme, setelah banyak digelar unjuk rasa besar-besaran untuk memprotes kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd saat ditahan polisi Minneapolis, bulan lalu.
Columbus yang merupakan penjelajah Italia yang sejak lama disebut sebagai penemu ‘Dunia Baru’ dalam buku-buku pelajaran sekolah ini, dianggap banyak pihak telah memicu genosida selama bertahun-tahun terhadap penduduk asli benua Amerika. Dia kerap dikecam dengan cara yang sama seperti para jenderal Perang Sipil yang pro-perbudakan di selatan Amerika.
Patung Columbus yang ada di Boston — yang berdiri di jantung kota — telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun, seperti patung-patung Columbus lainnya di berbagai wilayah AS. Patung ini pernah menjadi korban aksi vandalisme sebelumnya.
Kepolisian Boston mendapat laporan soal aksi vandalisme ini sesaat setelah tengah malam pada Selasa (9/6) waktu setempat. Penyelidikan tengah dilakukan terhadap insiden ini, namun belum ada satupun tersangka yang ditangkap.Seorang warga yang sedang jogging melewati patung Columbus itu pada Rabu (10/6) waktu setempat, menyatakan dia setuju dengan aksi pemenggalan itu.
“Selain aksi protes (mendukung) Black Lives Matter, saya pikir itu hal yang baik untuk memanfaatkan momentum ini,” tutur warga yang enggan menyebut namanya ini, kepada AFP.
“Sama seperti warga kulit hitam di negara ini, warga pribumi juga telah dianiaya. Saya pikir gerakan ini cukup berpengaruh dan ini sangat simbolis,” imbuhnya.
Banyak kota di AS yang selama bertahun-tahun mengganti peringatan ‘Hari Columbus’ setiap bulan Oktober — dirayakan sebagai hari libur federal sejak 1937 — dengan peringatan untuk menghormati penduduk asli AS. Namun tidak demikian di Boston dan New York, yang memiliki banyak komunitas keturunan Italia.
Wali Kota Boston, Marty Walsh, mengecam pemenggalan patung itu, namun dia menyatakan patung itu akan dipindahkan untuk sementara waktu hingga ada keputusan lanjutan.
Washington DC – Sejumlah personel Garda Nasional Washington DC di Amerika Serikat (AS) dinyatakan positif virus Corona (COVID-19) setelah dikerahkan mengamankan unjuk rasa memprotes kematian George Floyd beberapa waktu lalu. Jumlah pastinya tidak disebut secara jelas.
Seperti dilansir AFP, Selasa (10/6/2020), juru bicara Garda Nasional Washington DC, Letnan Kolonel Brooke Davis, menyatakan pihaknya tidak bisa menyebut jumlah personel yang dinyatakan positif Corona demi ‘keamanan operasional’.
Disebutkan Davis bahwa beberapa personel dinyatakan terinfeksi Corona setelah sekitar 1.700 personel dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Putih dan di beberapa lokasi lainnya.
Para personel Garda Nasional itu dikerahkan oleh Wali Kota Washington DC dan kemudian oleh pemerintah federal AS pada 1 Juni untuk membantu menjaga ketertiban, setelah unjuk rasa di beberapa wilayah diwarnai kerusuhan dan penjarahan.
Davis menuturkan bahwa para personel Garda Nasional itu menjalani tes Corona sebelum dan sesudah pengerahan.
Banyak demonstran memakai masker saat ikut unjuk rasa, namun tidak semuanya yang memakai masker. Banyak aparat penegak hukum dan personel keamanan juga tidak memakai masker.
“Personel Garda Nasional melakukan social distancing dan penggunaan langkah-langkah PPE (APD) di tempat-tempat praktis tetap berlaku,” tegas Davis.
Pandemi virus Corona sejauh ini telah menewaskan nyaris 112 ribu orang di AS. Total 2 juta orang terinfeksi virus ini di berbagai wilayah AS.(NOV)
Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memerintahkan penarikan pasukan Garga Nasional dari jalan-jalan di Washington. Selama beberapa hari terakhir, pasukan terus berjaga dalam protes terhadap kasus tewasnya George Floyd di tangan polisi Minneapolis.
“Saya baru saja memberi perintah kepada Garda Nasional kita untuk memulai proses penarikan dari Washington DC. Sekarang semuanya ada di bawah kendali yang sempurna,” tulis Trump di akun Twitter resminya seperti dilansir AFP, Minggu (7/6/2020).
“Mereka akan pulang, tetapi akan kembali dengan cepat jika dibutuhkan. Jumlah pengunjuk rasa semalam jauh lebih sedikit dari pada yang diantisipasi,” imbuhnya.Puluhan ribu orang melakukan aksi protes secara damai pada Sabtu (6/6) waktu setempat. Mereka melakukan aksi di sejumlah kota di AS.
Di Washington, tidak ada insiden yang signifikan yang dilaporkan ketika massa demo turun ke jalan dekat Gedung Putih. Di mana di wilayah itu dikelilingi oleh pagar dan barikade keamanan dari semua sisi.(DAB)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Jakub dan Bartek Pankowiak hidup di kota kecil bernama Pleszew di jantung Polandia. Ayah mereka seorang pemain organ di gereja lokal. Sang pastor, Arkadiusz, dikenal dekat dengan anak-anak. Sesekali dia bertamu ke rumah Pankowiak.
Kedua kakak beradik yang saat itu berusia 7 dan 13 tahun, bercerita Arkadiusz suka memeluk atau menciumi mereka jika kedua orangtua sedang tidak ada di tempat. Mereka merasa ketakutan, tapi memilih diam.
Baru 20 tahun kemudian Jakub dan Bartek bisa mengumpulkan keberanian buat melacak sang predator dan bertatap muka. “Apa yang Anda kira dirasakan oleh anak-anak jika mereka dicium bibirnya?” tanya Bartek kepada Arkadiusz. Adegan itu terekam di dalam sebuah film dokumenter berjudul “Hide and Seek” oleh Marek dan Tomasz Sekielski.Film itu mengungkap pelecehan seksual di gereja Katolik Polandia pada dekade 1990an. Selama pembuatan film, kedua sutradara menggunakan kamera tersembunyi untuk merekam adegan intim dari penggalan gelap kehidupan Pankowiak bersaudara.
“Saya ingat saya menyentuh Anda secara intim. Saya bisa merasakan Anda terangsang. Lalu Anda menyentuh saya juga dan memberikan hadiah,” tutur Bartek di hadapan sang pastor. Dia hanya bisa terdiam, lalu berkata dirinya merasa “berdosa di hadapan Tuhan” dan berdoa meminta pengampunan setiap hari.
Tidak mudah bagi Jakub Pankowiak membiarkan bagian paling kelam dari masa kecilnya itu dijadikan santapan publik. Di usianya yang kini 35 tahun, dia merasa hal tersulit adalah ketika harus memberitahu anak perempuannya tentang pelecehan seksual yang dia alami.
“Saya merasa lega, seperti terlepas dari beban besar, meski sayangnya harus membuka cerita ini. Tapi memang tidak ada cara lain,” tuturnya.
Skandal pedofilia guncang Polandia
“Hide and Seek” adalah film kedua Sekielski bersaudara yang mengungkap skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak di gereja Katolik Polandia. Setahun silam, film “Tell No One” juga merekam testimoni korban pedofilia di lingkungan gereja.
Kali ini film buatan duo Sekielski turut mengungkap, betapa Uskup Kalisz Edward Janiak secara aktif berusaha menyembunyikan petualangan seksual Arkadiusz dari pantauan publik. Ketika Janiak mendapat kabar pertemuan sang pastor dengan korban-korbannya, dia memberhentikan Arkadiusz dengan “alasan kesehatan.”
Hingga saat ini Keuskupan Kalisz belum mengeluarkan permintaan maaf resmi.
Buntutnya gereja Katolik Polandia digoyang kisruh internal. Sejumlah Dewan Pastoral Paroki menolak menandatangani pakta kesetiaan terhadap Edward Janiak karena menunggu hasil penyidikan Vatikan yang dilibatkan atas permintaan resmi Uskup Agung Wojciech Polak.
Di Polandia yang 90% penduduknya menganut Katolik, gereja merupakan institusi moral paling berpengaruh. Setelah film “Hide and Seek” dirilis, Kantor Keuskupan Agung Polandia buru-buru memohon maaf kepada korban dan berjanji akan menanggulangi masalah pedofilia di gereja dengan lebih tegas.
Sementara Janiak kini dilarang tampil di hadapan publik sampai penyidikan Vatikan berakhir. Namun posisinya di Keuskupan Kalisz kabarnya kini diisi oleh seorang uskup lain, yang menurut laporan-laporan media turut menutupi skandal pelecehan seksual di lingkungannya sendiri.
Pembangkangan para pastor
“Keputusan sejumlah anggota Dewan Pastoral Paroki untuk tidak mengucap sumpah setia terhadap Keuskupan Kalisz adalah peristiwa langka dalam gereja Katolik”, kata Teolog Polandia, Stanislav Obirek yang juga bekas pastor Ordo Yesuit.
“Pastor-pastor ini menunjukkan keberanian yang tinggi. Hal ini sangat langka di dalam struktur hirarkis gereja,” kata dia. Tindakan mereka menurutnya bisa mendorong pemberhentian Uskup Edrward Janiak.
Obirek yang kini mengajar di Universitas Warsawa keluar dari gereja lantaran tidak tahan dibungkam usai mengritik mendiang Paus Yohanes Paulus II. Sejak saat itu dia rajin mengritik Gereja Katolik Polandia.
Namun lembaga yang selama ini tertutup itu kini tiba-tiba membuka diri. Itu sebabnya Obirek melihat harapan. “Saya berharap Polandia mulai melihat pengungkapan kasus pedofilia oleh pemuka agama sebagai sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan,” tambahnya.
Menurut dia pembangkangan para pastor di Kalisz dan desakan reformasi yang muncul dari dalam tubuh gereja sendiri merupakan pertanda baik.
Keretakan pertama pada fasad gereja
Kasus yang diungkap oleh film Hide and Seek bukan skandal pedofilia pertama yang mengguncang Gereja Katolik Polandia. Pada 2019, seorang pastor bernama Henryk Jankowski yang dikenal murah hati dan populer di kalangan penduduk, ketahuan berbuat cabul terhadap anak-anak sejak dekade 1960an.
Jankowski yang meninggal pada 2010 silam tidak sempat mengalami kehancuran reputasinya. Sebuah monumen buat menghormati sang pastor di kota Gdansk diturunkan paksa oleh akivis. Sebuah lapangan yang membawa nama mendiang kini dibaptis ulang. Pemerintah kota Gdansk ikut mencabut gelar warga kehormatan yang pernah disematkan kepada Jankowski.
Kasusnya sedemikian menyita perhatian publik, pihak gereja akhirnya membuka diri terhadap kasus pelecehan seksual. Konferensi Keuskupan Polandia pada 2019 untuk pertamakalinya memublikasikan data statistik kasus pedofilia oleh pemuka agama.
Menurut data tersebut, sejak 1990 sebanyak 328 pastor terbukti melakukan tindak pelecehan seksual terhadap 625 anak-anak.
Seperempat pelaku akhirnya diberhentikan. Tetapi kebanyakan cuma mendapat hukuman ringan dan dijauhkan dari pekerjaan yang melibatkan anak-anak. Sebanyak 85 pastor sudah divonis bersalah oleh pengadilan sipil.
Meski demikian sosok seperti Jankowski hingga kini masih didukung dan dibela oleh sebagian pastor. Menurut Obirek, pola pikir semacam itu berangkat dari anggapan bahwa pastor di desa “serupa Kristus,” sehingga mutlak berkuasa.
Tapi pembangkangan oleh sejumlah pastor di Kalisz menjadi bukti, “bahwa gereja bukan lagi sebuah monolit. Fasadnya mulai retak,” pungkas teolog Polandia itu.(DAB)
Vatikan –
Paus Fransiskus bereaksi atas pembunuhan George Floyd oleh polisi Amerika Serikat yang telah memicu aksi protes besar-besaran di AS.
“Kita tidak bisa mentolerir atau menutup mata atas tindakan rasialisme dan pengecualiannya dalam bentuk apapun,” ujar Paus.
Namun Paus juga mengutuk kerusuhan yang terjadi usai kematian Floyd di kota Minneapolis pekan lalu. Dia menyebut kerusuhan dan kekerasan yang terjadi di banyak kota di AS tersebut “merusak diri sendiri dan menghancurkan diri sendiri”.
“Tidak ada yang diperoleh dengan kekerasan dan begitu banyak yang hilang,” kata Paus seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/6/2020).Paus mengatakan dirinya berdoa untuk Floyd dan “semua orang lain yang telah kehilangan nyawa mereka karena dosa rasisme”.
Floyd (46), seorang pria Afrika-Amerika yang tidak bersenjata, mati lemas ketika seorang polisi kulit putih menekan lehernya dengan lutut selama beberapa menit. Polisi AS tersebut terus menekan leher Floyd meski pria kulit hitam itu berulang kali memohon dan menyebut dirinya tak bisa bernapas.Kematian Floyd memicu aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai penjuru AS. Selama berhari-hari, para demonstran turun ke jalan untuk mengungkapkan kemarahan mereka atas rasisme sistemik dan kebrutalan polisi AS.Aksi protes yang digelar di kota-kota di seluruh AS itu, sebagian besar merupakan aksi damai. Namun sejumlah aksi telah berubah menjadi kerusuhan yang diwarnai penjarahan dan pembakaran.
Ribuan orang telah ditangkap terkait kerusuhan tersebut.(MAD)
Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengerahan ribuan tentara dan polisi bersenjata berat untuk mencegah terjadinya kembali aksi-aksi demo rusuh di ibu kota AS, Washington DC.
“Apa yang terjadi di kota ini tadi malam benar-benar memalukan,” ujar Trump dalam pidato nasional pada Senin (1/6) waktu setempat, di saat gas air mata dilepaskan ke warga yang berdemo di jalan-jalan dekat Gedung Putih. Sebelumnya, kerusuhan telah menyebabkan gedung-gedung dan monumen di dekat Gedung Putih mengalami kerusakan.
“Saya mengerahkan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer, dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, vandalisme, penyerangan, dan pengrusakan properti secara tidak terduga,” imbuh Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/6/2020).Trump mengecam apa yang disebutnya sebagai “aksi teror domestik” yang terjadi usai aksi protes nasional terhadap kematian seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd di tangan polisi AS yang menangkapnya. Aksi demo di banyak kota di AS tersebut telah berubah menjadi kerusuhan massal.DON
New York – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan kasus kekerasan oleh polisi selama demo terkait kematian George Floyd di Amerika Serikat (AS). Guterres juga meminta polisi menahan diri saat menghadapi demonstran.
“Kami telah melihat beberapa hari terakhir kasus-kasus kekerasan polisi,” kata kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric kepada wartawan di Gedung PBB, New York, seperti dilansir AFP, Selasa (2/6/2020).
Dujarric mengatakan Guterres menyerukan penyelidikan semua kasus kekerasan di AS. Guterres pun meminta aparat kepolisian di seluruh dunia memiliki pelatihan HAM.”Semua kasus jelas perlu diselidiki. Pasukan kepolisian di seluruh dunia perlu memiliki pelatihan hak asasi manusia yang memadai,” ujar Dujarric.
“Juga perlu ada investasi dalam dukungan sosial dan psikologis untuk polisi sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik dalam hal melindungi masyarakat,” sambungnya.
Dujarric mengatakan bahwa Guterres juga mengkhawatirkan serangan polisi terhadap jurnalis selama protes yang telah melanda puluhan kota di AS, dalam banyak kasus berubah menjadi kekerasan dan mengakibatkan pembakaran dan penjarahan.
“Ketika wartawan diserang, masyarakat diserang. Tidak ada demokrasi yang dapat berfungsi tanpa kebebasan pers,” imbuhnya.(MAD