Vatican City – Vatikan merilis pedoman bagi para uskup dan pejabat senior gereja untuk menangani laporan pelecehan seksual anak oleh pastor. Pedoman ini dirilis setelah Paus Fransiskus menyerukan agar prosedurnya diungkapkan secara jelas.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/7/2020), pedoman ini memperkuat saran bagi para pejabat gereja untuk melaporkan pengaduan soal pelecehan seks terhadap otoritas sipil atau pihak berwenang. Ditegaskan dalam pedoman itu bahwa pejabat gereja ‘harus’ melaporkannya kepada otoritas sipil, meskipun aturan hukum yang berlaku di negaranya tidak mewajibkan demikian.
Panduan sebelumnya hanya memberitahu para pejabat gereja untuk mematuhi aturan hukum yang berlaku di negara masing-masing, soal apakah pengaduan itu harus diteruskan ke polisi atau tidak.
Dalam pedoman itu, terdapat formulir yang harus diisi soal informasi detail mengenai tindak kejahatan terhadap anak yang dilaporkan. Namun pedoman itu tidak menyertakan aturan hukum baru. Pedoman ini hanya bertujuan untuk mengklarifikasi aturan-aturan yang sudah ada terkait penanganan skandal yang menyelimuti gereja Katolik di berbagai negara selama beberapa dekade ini.
Diketahui bahwa Paus Fransiskus membahas soal pedoman ini saat mengelar pertemuan untuk membahas topik sensitif ini pada Februari 2019 lalu. Dalam pertemuan itu, Paus Fransiskus menyerukan dibuatnya ‘buku pegangan praktis yang menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil oleh otoritas terkait pada momen penting saat kasus muncul’. Dalam pernyataan terbaru, Vatikan menyatakan bahwa panduan ‘Version 1.0’ ini bisa diperbarui saat diperlukan.
“Kebaruan yang sebenarnya.. adalah bahwa untuk pertama kali prosedurnya dijelaskan dalam cara yang teratur — mulai dari laporan pertama soal dugaan tindak kriminal hingga kesimpulan yang definitif,” sebut Wakil Kongregasi untuk Doktrin Keyakinan Vatikan (CDF), Uskup Giacomo Morandi, dalam wawancara dengan Vatican News.
CDF diketahui bertanggung jawab untuk memproses setiap laporan tindak pelecehan dan kekerasan seksual yang melibatkan rohaniwan gereja.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Lima tahun berlalu sejak Kesepakatan Nuklir Iran (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) ditandatangani pada tahun 2015. Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia menegaskan akan bertindak tegas kepada mereka yang melanggar kesepakatan itu.
Sebagaimana diketahui, JCPOA yang ditandatangani pada tanggal 14 Juli 2015 antara lima negara anggota tetap DK-PBB yaitu Rusia, Amerika Serikat, Cina, Prancis, Inggris dan juga Jerman (5+1) dengan Republik Islam Iran tentang kegiatan nuklir Iran. Namun, Kedubes Iran mengingatkan bahwa kesepakatan ini dalam bahaya usai keluarnya Amerika Serikat (AS).
“Sebagai produk penting diplomasi multilateral, yang telah didukung secara luas oleh komunitas internasional, kini dengan keluarnya AS secara sepihak dari kesepakatan pada tanggal 8 Mei 2018 berada dalam bahaya yang serius pada peringatan kelimanya,” kata Kedubes Iran dalam pernyataannya, Kamis (16/7/2020).
Kedubes Iran mengingatkan, jika tak dilindungi, maka kesepakatan ini bisa menjadi mangsa pendekatan sepihak AS.
“Apabila tidak dilindungi oleh komunitas internasional untuk memastikan implementasi yang seimbang dengan itikad yang baik oleh seluruh negara bagian JCPOA maka kesepakatan ini pun dapat menjadi korban lain dari pendekatan sepihak AS yang mana tanggung jawab dan konsekuensi internasionalnya berada pada negara itu dan para sekutunya,” lanjutnya.
Iran mengklaim bahwa sejauh ini JCPOA adalah solusi terbaik untuk saat ini. “JCPOA adalah solusi diplomatik yang dinegosiasikan untuk penyelesaian damai krisis fiktif yang kronis atas program nuklir damai Republik Islam Iran. Perjanjian ini bersifat komprehensif dan final,” ujar Kedubes Iran.
Kairo – Kebakaran besar terjadi di pinggiran Kota Kairo setelah kebocoran minyak dari pipa Shuqair-Mostorod, Selasa. Akibatnya, 17 orang terluka dalam peristiwa ini, kata pihak berwenang.
Dilansir dari reuters, Rabu (15/7/2020), pipa tersebut berada di sepanjang jalan tol di pinggiran ibu kota. Percikan api terjadi ketika ada sebuah mobil lewat yang memicu bocornya minyak mentah yang keluar dari pipa, kata kementerian perminyakan.
Seorang saksi mata di tempat kejadian mengatakan sekitar belasan mobil terbakar, tampaknya ditinggalkan oleh pengendara. Sebuah video yang diposting online menunjukkan dua warga menarik orang yang terluka menjauh dari jalan raya, sementara gumpalan asap tebal membumbung ke atas.
Belum ada penjelasan dari pihak berwenang terkait penyebab bocornya pipa. Jaksa penuntut negara mengirim tim untuk menyelidiki, kata sebuah pernyataan.
Diketahui, pipa minyak mentah itu mengalir dari pelabuhan minyak Laut Merah Shuqair ke kompleks kilang Mostorod di Kairo Besar.
Prancis – Prancis akan mewajibkan setiap orang untuk mengenakan masker di toko-toko dan ruang publik tertutup lainnya mulai bulan depan untuk menghentikan penyebaran virus corona (COVID-19), Presiden Emmanuel Macron mengatakan pada hari Selasa.
Virus yang menewaskan lebih dari 30.000 orang di Prancis saat ini terbilang menurun. Namun menurut Macron, virus itu menyebar lagi di beberapa tempat ketika Prancis melonggarkanpenguncian dengan membuka pantai, bar dan restoran.
“Kami memiliki beberapa tanda bahwa itu akan kembali sedikit. Menghadapi itu, kita harus mengantisipasi dan mempersiapkan,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan penyiar Prancis, seperti dilansir dari reuters, Rabu (15/7/2020).”Saya meminta sesama warga untuk menggunakan masker sebanyak mungkin ketika mereka berada di luar, dan terutama ketika mereka berada di ruang tertutup,” kata Macron.
“Kami akan menempatkan diri pada posisi di mana kami dapat, misalnya, menjadikannya sepenuhnya wajib sejak 1 Agustus,” tambahnya.
Hingga saat ini, Prancis telah mewajibkan orang untuk mengenakan penutup wajah pada transportasi umum dan di ruang publik di mana jarak sosial tidak dimungkinkan, tetapi belum mewajibkan penggunaan masker di toko-toko atau ruang tertutup.
Macron juga mengatakan akan menyediakan tes COVID-19 untuk semua orang, tanpa harus dirujuk oleh dokter.
London – Masih banyak warga Inggris yang enggan memakai masker ketika berkegiatan di luar rumah. Padahal, penyebaran virus Corona di negara itu masih terus mengganas.
Seperti dilansir dari CNN, Minggu (12/7/2020) pemandangan warga yang tak memakai masker itu tampak di kawasan pertokoan hingga stasiun kereta bawah tanah Inggris. Bahkan, ketika pub telah dibuka kembali, masih ada warga yang enggan memakai masker.
Padahal, Inggris menjadi salah satu negara yang paling terpukul di dunia oleh virus Corona – berada di urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat – dengan hampir 45.000 kematian.
Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi ada “bukti yang muncul” dari penularan virus Corona melalui udara. Oleh karena itu, para ilmuwan senior mendesak warga Inggris untuk memakai masker, karena dua laporan baru menyoroti potensi efektivitas masker.
“Inggris jauh di belakang banyak negara dalam hal mengenakan masker,” kata Kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Inggris, Royal Society, Venki Ramakrishnan mengatakan Selasa (7/7).
Dia mengatakan bahwa tidak mengenakan masker harus dianggap sebagai perilaku antisosial seperti mengemudi saat mabuk. Dia beralasan bahwa ada “bukti yang berkembang bahwa memakai masker akan membantu melindungi orang lain – dan bahkan mungkin melindungi diri mereka sendiri.”
Pernyataannya itu muncul sebagai tanggapan atas penelitian ilmiah global tentang pemakaian masker yang diterbitkan oleh kelompok multi-disiplin yang diselenggarakan oleh Royal Society – Evaluasi Data dan Pembelajaran untuk Viral Epidemics (DELVE).Sedangkan di AS, sebuah studi baru menunjukkan bahwa salah satu pendorong utama kasus Corona sekarang bisa menjadi “silent spreaders” atau orang-orang yang asimptomatik atau tanpa gejala.
Laporan, yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, menemukan bahwa tanpa gejala atau
perantara presimptomatik dapat bertanggung jawab atas separuh kasus Corona. Oleh karena itu, masker bisa menjadi langkah pencegahan.
“Kami sekarang telah mengidentifikasi bukti meyakinkan yang sudah berusia puluhan tahun dan tampaknya dilupakan, sejak saat masker bedah dibuat dari kain dan dapat digunakan kembali, menunjukkan bahwa masker membantu mencegah penularan melalui udara. Sekarang bahkan ada beberapa bukti bahwa masker mungkin secara langsung bermanfaat bagi pemakainya,” tulis laporan itu.
Sementara itu, Profesor Emeritus Patologi dan Laboratorium Kedokteran di University of Pennsylvania Paul Edelstein menjelaskan hal ini lebih lanjut.
“Ada orang-orang yang tidak memiliki gejala saat melakukan kegiatan sehari-hari mereka, yang secara tidak sadar menghembuskan tetesan (droplet) yang membawa virus. Jika wajah mereka tertutup, sebagian besar tetesan itu akan tertahan sebelum mereka dapat menulari orang lain. Mengenakan masker dapat membantu menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit yang melumpuhkan,” tuturnya.(VAN)
Roma – 500 migran tiba di Pulau Lampedusa, Italia, dalam dua hari terakhir. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut para migran itu menyeberang ke Italia melalui jalur laut.
Dilansir AFP, 9 kapal yang membawa 116 orang tiba pada Kamis (9/7) dari Tunisia. Lalu, 9 kapal yang mengangkut 434 orang tiba keesokan harinya (10/7). Jika dirinci, 7 kapal dari Tunisia dan 2 kapal dari Libya.
Sebagian besar migran berasal dari Tunisia dan Bangladesh. Organisasi Internasional untuk Migran menyebut kedatangan migran ke Italia meningkat dibanding tahun lalu.”Kedatangan meningkat dibandingkan tahun lalu, tetapi masih rendah dibandingkan dengan dua tahun lalu, belum lagi tiga atau empat tahun lalu,” kata juru bicara Organisasi Internasional untuk Migran, Flavio Di Giacomo, Sabtu (11/7/2020).
Giacomo melaporkan banyak kapal-kapal kecil yang berdatangan ke Italia. Ia tak dapat memastikan berapa banyak migran yang berada di dalam kapal-kapal itu.
“Selalu ada kedatangan (migran) dari Tunisia. Kadang-kadang ada banyak, kadang lebih sedikit, dan kehadiran orang Bangladesh di pendaratan dari Libya bukanlah hal yang baru,” kata Di Giacomo.
Dari data yang dirangkum AFP, sebanyak 8.000 orang tiba di Italia via jalur laut tahun ini. Angka ini jauh lebih tinggi di banding dengan jumlah migran yang tiba pada tahun lalu, yakni 3.000 dan jauh lebih sedikit dibanding pada tahun 2018 yakni 17.000 migran.(NOV)
Seoul – Wali Kota Seoul, Park Won-soon ditemukan dalam keadaan tewas. Jasad Park ditemukan di pegunungan di utara Seoul setelah 7 jam dilakukan pencarian.
Dilansir CNN dan AFP, Jumat (10/7/2020) Usai dilaporkan hilang pada Kamis sore waktu setempat, hampir 600 petugas kepolisian dan petugas pemadam kebakaran diturunkan untuk melacak keberadaan Park. Selain itu, 3 anjing pelacak juga dikerahkan untuk mencari Wali Kota.
Jenazah Park kemudian ditemukan di pegunungan utara kota setelah 7 jam dilakukan pencarian. Hal itu diungkap oleh Polisi Seoul.Petugas sebelumnya telah menjelajahi Waryong Park, tempat dimana Park terakam oleh CCTV pada Kamis siang sekitar pukul 10.53 waktu setempat. Polisi mengatakan ponsel Park terakhir terdeteksi di Seoul Seongbuk-gu, di dekat rumah dinasnya di Jongno-gu.
Park diketahui hilang pada Kamis Sore. Putri Park mangungkapkan bahwa ayahnya tak bisa dihubungi selama beberapa jam. Dia meninggalkan pesan yang terdengar seperti kata-kata terakhir dan ponselnya tidak bisa dihubungi.
Pria berusia 64 tahun itu diketahui telah menjabat sebagai Wali Kota Seoul sejak 2011. Dia dipandang sebagai kandidat calon presiden potensial untuk kalangan liberal dalam pemilihan presiden (pilpres) Korsel tahun 2022 mendatang.
Park diketahui memiliki latar belakang yang hampir sama dengan Presiden Moon Jae-in. Dia dikenal sebagai aktivis saat masih menjadi mahasiswa di masa kediktatoran militer Korea Selatan. Kemudian dia menjadi pengacara yang membela hak asasi manusia.
Park dikeluarkan dari Universitas Nasional Seoul pada tahun 1975, lantaran turut ambil bagian dalam rapat umum melawan Presiden Park Chung-hee yang menjabat saat itu. Dia kemudian dipenjara selama 4 tahun.(VAN)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Presiden Brazil Jair Bolsonaro menyatakan diri positif virus Corona (COVID-19). Namun, dia menyatakan tidak memiliki gejala kesehatan berat.
Dilansir dari AFP, Selasa (7/7/2020), Bolsonaro mengumumkan diri telah dites corona dan hasilnya positif. Namun, dia merasa ‘sangat sehat’ dan hanya memiliki gejala ringan.
Sebelumnya, Jair Bolsonaro, yang telah lama meremehkan risiko yang yang ditimbulkan oleh virus Corona, mengatakan bahwa dirinya telah dites setelah menunjukkan gejala-gejala termasuk demam.
Bolsonaro mengatakan kepada CNN Brazil seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/7/2020), bahwa ia menjalani rontgen paru-paru di rumah sakit militer sebagai tindakan pencegahan, dan bahwa hasil tes virus Corona akan keluar pada hari Selasa (7/7) waktu setempat.
Sejak awal wabah virus Corona, Bolsonaro telah meminimalkan risiko dari apa yang awalnya ia sebut “flu kecil” dan melanggar aturan jarak sosial dan langkah-langkah pembatasan, seperti mengenakan masker di depan umum.(DAB)
New Delhi – Otoritas India melaporkan lebih dari 22 ribu kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari. Dengan tambahan tersebut, total kasus Corona di negara ini telah melampaui 700 ribu kasus.
Seperti dilansir CNN, Selasa (7/7/2020), Kementerian Kesehatan India dalam laporan terbaru mengumumkan 22.252 kasus Corona dalam 24 hari terakhir. Ini merupakan hari kelima berturut-turut saat tambahan kasus harian di India melebihi angka 20 ribu.
Dengan tambahan lebih dari 22 ribu kasus dalam sehari, total kasus virus Corona di India kini mencapai 719.665 kasus.
Angka ini tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil.
Kementerian Kesehatan India juga melaporkan bahwa total kematian akibat Corona di negara ini mencapai 20.160 orang.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan India, lebih dari 439 ribu pasien Corona di India telah dinyatakan sembuh.
Sejauh ini, menurut Dewan Penelitian Medis India, lebih dari 10,2 juta tes Corona telah dilakukan di India.(MAD)
New Delhi – Otoritas India kembali melaporkan rekor tertinggi untuk tambahan kasus virus Corona (COVID-19) harian di wilayahnya. Lebih dari 22 ribu kasus Corona tercatat dalam 24 jam terakhir di negara tersebut.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (4/7/2020), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India dalam laporan terbaru menyebut 22.771 kasus Corona tercatat dalam sehari. Angka ini tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi di India sejak pandemi Corona muncul.
Dengan lonjakan itu, total kasus Corona di India kini mencapai 648.315 kasus.Total kasus itu masih membawa India sebagai negara keempat dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), Brasil dan Rusia.
Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India juga mengumumkan bahwa total kematian akibat Corona di wilayahnya kini mencapai 18.655 orang.
Sedikitnya 394.227 pasien di India telah dinyatakan sembuh dari virus Corona. Sementara kasus aktif Corona di negara ini mencapai 235.433 kasus.
Menurut Dewan Penelitian Medis India, lebih dari 9 juta tes Corona telah dilakukan di negara ini, dengan 242.383 tes digelar sepanjang Jumat (3/7) waktu setempat.(NOV)