Moskow –
Otoritas Rusia mengungkapkan target untuk meluncurkan produksi massal vaksin virus Corona (COVID-19) mulai bulan depan. Rusia juga menargetkan untuk memproduksi ‘beberapa juta’ dosis vaksin Corona, per bulan, mulai tahun 2021 mendatang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/8/2020), Rusia terus mengupayakan sejumlah prototipe vaksin dan satu kandidat vaksin yang sedang diuji coba oleh institut Gamaleya di Moskow yang telah mencapai tahap pengembangan lanjut dan kemudian akan melalui registrasi negara.
“Kita sangat mengandalkan produksi massal yang akan dimulai pada September,” ucap Menteri Perindustrian Rusia, Denis Manturov, dalam wawancara dengan kantor berita TASS.
“Kita akan mampu menjamin volume produksi ratusan ribu (dosis) per bulan, dengan terus mengalami peningkatan hingga akhirnya mencapai beberapa juta (dosis per bulan) mulai awal tahun depan,” imbuhnya.
Disebutkan Manturov bahwa satu pengembang tengah mempersiapkan teknologi produksi di tiga lokasi berbeda di Rusia bagian tengah.
Secara terpisah, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev, menyatakan harapan bahwa pendaftaran resmi vaksin Corona ini akan bisa selesai ‘dalam 10 hari’. RDIF merupakan pihak yang mendanai uji coba vaksin ini.
“Jika ini terjadi dalam 10 hari ke depan, kita akan menjadi yang terdepan, tidak hanya dari Amerika Serikat tapi juga negara-negara lain, itu akan menjadi vaksin virus Corona pertama yang terdaftar resmi,” cetus Dmitriev.
Satu kandidat vaksin Corona lainnya, yang dikembangkan oleh laboratorium Vektor di Siberia, tengah menjalani uji coba klinis. Sementara dua kandidat vaksin Corona lainnya di Rusia baru akan memulai uji coba terhadap manusia dalam dua bulan ke depan.
Terlepas dari itu, institut Gamaleya menuai kritikan setelah para peneliti dan direktur institut menyuntikkan prototipe vaksin ke diri mereka sendiri beberapa bulan lalu. Para spesialis mengkritik langkah itu sebagai cara yang tidak ortodoks dan terlalu terburu-buru demi memulai uji coba ke manusia.
Kepala laboratorium pada Institut Penelitian Mechnikov untuk Vaksin dan Serum, Vilaty Zverev, menyebut terlalu dini untuk mendaftarkan kandidat vaksin tersebut.
“Saya percaya sebuah vaksin yang tidak diperiksa secara layak tidak seharusnya didaftarkan, tidak peduli di negara manapun,” sebut Zverev kepada AFP.
“Mustahil untuk memastikan keamanan vaksin dalam waktu yang belum lama sejak awal pandemi ini. Anda bisa membuat apapun, tapi siapa yang akan membelinya?” imbuhnya.
Sejauh ini, lebih dari 859 ribu kasus Corona tercatat di wilayah Rusia, dengan 14 ribu kematian. Dengan angka ini, Rusia tercatat sebagai negara keempat dengan total kasus terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), Brasil dan India.(RIF)
Brasilia –
Setelah Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, sembuh dari virus Corona (COVID-19), giliran kepala staf Presiden Brasil, Jenderal Militer Walter Souza Braga Netto, yang dinyatakan positif terinfeksi virus ini. Braga Netto menjadi pejabat tinggi ke-7 di Brasil yang terinfeksi Corona.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (4/8/2020), kantor kepala staf Presiden Brasil dalam pernyataannya menyebut Braga Netto dalam keadaan baik-baik dan tidak mengalami gejala apapun. Saat ini, Braga Netto tengah menjalani karantina hingga dilakukan pemeriksaan dan evaluasi medis terbaru.
Untuk sementara waktu, Braga Netto akan menjalankan pekerjaannya dari jarak jauh.
Sebelum Braga Netto, Bolsonaro terlebih dulu dinyatakan positif Corona. Bolsonaro bahkan menjalani karantina selama tiga pekan di istana kepresidenan sebelum akhirnya dinyatakan negatif Corona.
Pekan lalu, istri Bolsonaro dan salah satu menteri dalam kabinet pemerintahan Brasil juga dinyatakan positif Corona.
Dalam pernyataan terbaru kepada wartawan pada Senin (3/8) waktu setempat, Bolsonaro menyatakan dirinya baik-baik saja dan sudah sembuh dari Corona. Meskipun pekan lalu, Bolsonaro sempat mengungkapkan bahwa terdapat ‘jamur’ di paru-parunya dan dirinya meminum obat antibiotik. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal kondisinya ini.
Brasil sejauh ini mencatat total lebih dari 2,75 juta kasus Corona di wilayahnya, dengan lebih dari 94 ribu kematian. Dengan angka tersebut, Brasil tercatat sebagai negara dengan total kasus dan total kematian tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat (AS).(RIF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Nassif Hitti menjadi anggota kabinet pertama yang mengundurkan diri menyusul krisis berkepanjangan di Libanon. Pada Senin (3/8) dia menyerahkan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Hassan Diab dan keluar dari Istana Kepresidenan, Grand Serail, tanpa memberikan komentar.
Langkah pengunduran diri Hitti itu dinilai sebagai pukulan telak bagi pemerintahan Diab.
Krisis yang dipicu oleh kehancuran ekonomi dan maraknya korupsi itu dinilai sebagai ancaman terbesar bagi Libanon sejak berakhirnya perang saudara selama 15 tahun tahun 1990 silam. PM Hassan Diab kesulitan menerapkan langkah reformasi untuk menghadang hiperinflasi, lonjakan kemiskinan dan pengangguran, yang diperparah dengan wabah corona.
Pemerintah gagal atasi wabah dan terapkan reformasi
Hitti mengatakan pemerintah sudah gagal menanggulangi wabah dan mengimplementasikan reformasi untuk menyelamatkan ekonomi. “Setelah berpikir panjang, saya menyimpulkan bahwa saya tidak bisa lagi menjalankan tugas di bawah situasi yang bersejarah ini,” katanya.
Dia mengaku harus mengundurkan diri “karena absennya sebuah visi untuk Libanon, dan keinginan politik untuk menjalankan reformasi struktural yang menyeluruh.” Peringatannya bernada dramatis, bahwa Libanon bisa menjadi “negara gagal” jika para politisi tidak mampu bersatu melindungi kepentingan nasional.
“Saya bergabung dengan pemerintahan ini untuk bekerja di bawah satu bos, yakni Libanon. Tapi di negeri ini saya berurusan dengan banyak bos dengan kepentingan yang saling berseberangan,” imbuhnya. “Jika mereka tidak mampu bekerja sama demi masyarakat Libanon, kapal ini akan karam dengan semua orang di atasnya.”
Ekonomi ambruk, kreditur angkat kaki
Hitti yang merupakan seorang diplomat karir, diangkat oleh PM Diab sebagai menteri luar negeri pada Januari lalu usai PM Saad Hariri lengser dari jabatannya. Diab didukung Hezbollah yang berafiliasi dengan pemerintah Iran. Meski menganut Islam Sunni seperti yang diwajibkan konstitusi, Diab tidak disokong oleh warga Sunni di Libanon.
Diab mewarisi negeri yang dilanda krisis keuangan dan aksi protes massal berkepanjangan. Pemulihan ekonomi berjalan lambat, terutama sejak karantina wilayah ditetapkan untuk mencegah penyebaran wabah corona. Perundingan dengan Dana Moneter Internasional juga mengalami kebuntuan.
Adapun nilai tukar mata uang Pound Libanon terjun bebas sejak Oktober 2019. Buntutnya PHK massal bermunculan, rumah sakit terancam tutup lantaran kehabisan bahan bakar dan angka kriminalitas melonjak drastis. Maret silam pemerintah akhirnya menyatakan diri tidak mampu melunasi utangnya.
Dalam sebuah pidato televisi, Diab mengatakan pemerintah tidak lagi mampu membayar utang senilai USD 1,2 miliar berupa Eurobond, obligasi eksternal Uni Eropa, lantaran krisis ekonomi.
Kasus pengunduran diri Hitti diduga berawal dari komentar pedas Diab kepada Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian saat melawat ke Beirut, Juni silam. Le Drian yang sebelumnya menemui Hitti mengatakan dana pinjaman tidak akan dikucurkan selama pemerintah belum menerapkan langkah reformasi.
Diab lalu mengatakan Le Drian “tidak membawa sesuatu yang baru.” Dia juga menuding menlu Perancis tidak mendapat informasi menyeluruh tentang reformasi yang sudah dijalankan pemerintah Libanon.
Posisi yang ditinggalkan Hitti kini diisi oleh Charbel Wehbe, penasehat urusan luar negeri untuk Presiden Michel Aoun.(DAB)
Manila –
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memerintahkan pemberlakuan kembali lockdown ketat di ibu kota Manila dan sekitarnya setelah total kasus virus Corona (COVID-19) di negara ini menembus 100 ribu. Lockdown ketat ini akan kembali diterapkan selama dua pekan, mulai Selasa (4/8) waktu setempat.
Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Senin (3/8/2020), juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, menuturkan bahwa lockdown lebih ketat atau yang disebut ‘Modified Enhanced Community Quarantine’ (MECQ) akan diterapkan di Metro Manila dan provinsi sekitarnya, seperti Laguna, Caviet, Rizal dan Bulacan.
Saat ini Manila berada dalam status Karantina Masyarakat Umum yang tidak terlalu membatasi pergerakan warga. Roque menyatakan bahwa lockdown lebih ketat akan diberlakukan selama dua pekan, yakni mulai Selasa (4/8) waktu setempat hingga 18 Agustus mendatang.
Transportasi umum di area Manila dan sekitarnya akan dihentikan sementara dan hanya perjalanan esensial yang diperbolehkan. Sejumlah aktivitas bisnis juga akan ditutup sementara selama lockdown lebih ketat diberlakukan di Manila dan sekitarnya.
Otoritas Filipina berniat untuk kembali membatasi pergerakan warga, dengan surat izin bekerja dan surat jalan saat karantina diperlukan bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah selama lockdown diterapkan. Diketahui bahwa area Metro Manila dihuni oleh lebih dari 12 juta jiwa, yang akan terkena dampak dari lockdown lebih ketat ini.
Keputusan untuk memberlakukan kembali lockdown lebih ketat ini diambil Duterte setelah nyaris 100 organisasi medis menggelar konferensi pers virtual, yang tergolong langka, pada Sabtu (1/8) waktu setempat untuk memperingatkan bahwa sistem kesehatan kewalahan oleh lonjakan kasus Corona.(RIF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Desa Kfar Kama terletak di tengah-tengah Tanah Suci, di antara Nazareth dan Danau Galilea yang juga dikenal dengan nama Danau Genesaret. Awalnya, warga di desa tersebut bermaksud membuat sebuah taman bermain untuk anak-anak. Namun saat proses penggalian, para ahli pun dikejutkan dengan penemuan fondasi gereja Kristen yang usianya sangat tua.
Menurut informasi dari Badan Antik Israel yakni IAA, gereja yang berukuran dua belas kali 36 meter ini berbeda dari kebanyakan gereja. Bagian tengah dan koridor ditutupi dengan mosaik. Ada juga dekorasi warna-warni yang menggambarkan pola geometris dan menunjukkan representasi bunga berwarna merah, biru dan hitam. Sebagian dari sisa-sisa gereja ini masih awet.
Menurut dugaan para peneliti bukti-bukti sejarah kuno, gereja itu kemungkinan termasuk dalam sebuah kompleks biara yang lebih besar. Selain gereja, ditemukan juga fondasi beberapa ruang kamar yang juga akan segera diteliti dan digali lebih lanjut.
Sebelumnya, pada awal tahun 1960-an sebuah gereja juga telah ditemukan di Kfar Kama, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Sirkasia, sebuah kelompok etnis yang berasal dari Kaukasus. Bisa jadi itu adalah gereja desa yang berasal dari periode waktu yang sama dengan yang sekarang ditemukan, ujar Profesor Moti Aviam dari Kinneret Academic College. Institusinya terlibat dalam penggalian tersebut. Aviam mengatakan bahwa temuan baru ini “menggarisbawahi pentingnya desa Kristen tersebut di kaki Gunung Tabor.”
Sejarah panjang Gunung Tabor
Gunung Tabor memang tempat yang signifikan secara historis. Dengan ketinggian 588 meter dan bentuknya yang mencolok, gunung ini kerap dianggap penanda atau landmark yang terlihat dari dataran Jesreel di Galilea. Gunung Tabor juga penting dari segi militer strategis karena semua rute lalu lintas yang melewati Dataran Jesreel dapat dengan mudah dipantau dari gunung yang dulunya berhutan ini.
Menurut Injil, gunung ini adalah situs Transfigurasi Kristus. Gereja dan biara Fransiskan yang berada di puncaknya menjadi tujuan populer bagi para peziarah dan wisatawan Ortodoks Yunani di daerah Israel utara.
Sejarah Tabor juga banyak diwarnai oleh pertarungan dan penaklukan dan dapat dirunut balik hingga ke milenium kedua sebelum masehi. Dalam kitab Perjanjian Lama, gunung ini disebutkan sebagai tempat beribadah.
Sejak tahun 1631 para biarawan Fransiskan menetap di gunung ini. Basilika Transfigurasi, yang dibangun antara tahun 1921 dan 1924, masih merupakan titik yang mencolok di sisi timur Gunung Tabor. Sedangkan di bagian utara ada sebuah Gereja Elias dan sebuah biara Ortodoks Yunani. Ada juga sisa-sisa benteng kuno dan abad pertengahan.
Dalam tradisi Alkitab, Gunung Tabor sering disebut sebagai gunungnya dunia: tabbur dalam bahasa Ibrani berarti “pusar (dunia)”. Selain gunung, banyak benteng dari Abad Pertengahan juga disebut Tabor, seringnya berupa lokasi gereja yang dikelilingi benteng. Nama Tabor akhirnya sampai juga ke Eropa. Pada tahun 1217 kota Montabaur di negara bagian Rheinland-Pfalz di Jerman. Selain itu, ada juga Mont Thabor di Pegunungan Alpen di Prancis.(NOV)
Anchorage –
Dua pesawat ringan bertabrakan saat mengudara di atas wilayah Anchorage di Alaska, Amerika Serikat (AS). Nahas, sedikitnya tujuh orang, termasuk seorang anggota parlemen negara bagian Alaska, tewas dalam tabrakan tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/8/2020), otoritas setempat menyatakan tidak ada korban selamat dalam insiden tabrakan antara dua pesawat di dekat bandara Soldotna, Semenanjung Kenai, Alaska pada Jumat (31/7) waktu setempat.
Dituturkan Alaska State Troopers dalam pernyataannya bahwa anggota parlemen negara bagian Alaska, Gary Knopp, sendirian saat menerbangkan salah satu pesawat ringan tersebut. Satu pesawat lainnya membawa empat turis asal South Carolina, seorang pemandu wisata dari Kansas dan seorang pilot dari Soldotna.
Enam dari total tujuh orang yang ada di dalam dua pesawat yang tabrakan itu, dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Satu orang meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit (RS) setempat.
Puing-puing pesawat yang tabrakan di udara itu, terjatuh hingga ke ruas jalan raya setempat. Akibatnya, otoritas setempat menutup ruas jalan raya tersebut demi alasan keamanan.
Otoritas Penerbangan Sipil AS (FAA) mengidentifikasi salah satu pesawat sebagai pesawat jenis de Havilland DHC-2 Beaver, pesawat berbaling-baling dengan mesin tunggal. Satu pesawat lainnya tidak diketahui jenisnya.
Penyebab tabrakan dua pesawat itu belum diketahui pasti. Pihak FAA dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) tengah menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.
Knopp (67) yang seorang politikus Partai Republik, merupakan anggota parlemen negara bagian Alaska. Sejumlah kolega berduka atas meninggalnya Knopp.(MAD)
Washington DC –
Herman Cain, politikus Partai Republik yang pernah jadi kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) meninggal dunia. Cain meninggal di usia 74 tahun akibat komplikasi dari virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (1/8/2020), pengumuman meninggalnya Cain disampaikan lewat akun Twitter dan situsnya. Cain meninggal pada Kamis (30/7) waktu setempat, setelah dirawat selama beberapa minggu.
Tidak diketahui pasti kapan dan di mana Cain terinfeksi COVID-19. Tapi dia dirawat di rumah sakit kurang dari dua minggu setelah menghadiri kampanye kandidat calon presiden petahana AS, Donald Trump, di Oklahoma pada 20 Juni lalu. Cain telah menjadi ketua bersama Black Voices for Trump.
Saat itu, Cain muncul tanpa menggunakan masker. Sama seperti Trump, Cain juga salah satu tokoh yang tegas menolak penggunaan masker.
Sebuah foto yang diambil pada rapat umum itu menunjukkan Cain, tanpa masker, duduk dekat dengan orang lain yang juga tidak mengenakan masker. Sebuah pernyataan di akun Twitter-nya mengatakan dia dites positif COVID-19 pada 29 Juni dan dirawat di rumah sakit 1 Juli karena gejalanya serius.(RIF)
Mexico City –
Meksiko menggeser Inggris sebagai negara dengan total kematian akibat virus Corona (COVID-19), tertinggi ketiga di dunia. Sejauh ini, lebih dari 46 ribu orang meninggal dunia akibat Corona di wilayah Meksiko.
Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Sabtu (1/8/2020), Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan 688 kematian dalam 24 jam terakhir di wilayahnya.
Dengan tambahan ini, maka total kematian akibat Corona di Meksiko kini mencapai 46.688 orang. Angka itu melampaui Inggris, yang sejauh ini mencatat 46.204 kematian akibat Corona.
Meksiko kini berada di peringkat tiga dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 153 ribu kematian dan Brasil dengan lebih dari 92 ribu kematian.
Dalam laporan terbaru, Kementerian Kesehatan Meksiko juga melaporkan 8.458 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Angka ini mencatat rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian di Meksiko.
Sejauh ini, menurut data penghitungan Johns Hopkins University (JHU), total 424.637 kasus Corona tercatat di wilayah Meksiko.
Angka tersebut menempati peringkat tertinggi keenam dunia, setelah AS, Brasil, India, Rusia, dan Afrika Selatan. Namun, otoritas Meksiko mengakui bahwa jumlah total kasus Corona sebenarnya mungkin lebih tinggi dari data yang dilaporkan.(NOV)
New Delhi –
Lima jet tempur Rafale yang dibeli dari Prancis seharga miliaran dolar Amerika telah tiba di India, pekan ini. Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, memanfaatkan kedatangan jet-jet tempur ini untuk memberikan peringatan kepada China terkait ketegangan wilayah.
Seperti dilansir AFP, Kamis (30/7/2020), lima jet tempur Rafale itu merupakan kelompok pertama yang tiba di India. Kedatangan lima jet tempur ini mendapatkan penghormatan dengan meriam air saat mendarat di Pangkalan Udara Ambala, Haryana.
India diketahui membeli total 36 jet tempur Rafale dari Prancis dalam kesepakatan senilai US$ 9,4 miliar. Semuanya dijadwalkan akan diantarkan ke India hingga akhir tahun 2021 mendatang.
Dalam pernyataan via Twitter, Singh menyebut bahwa kedatangan jet tempur Rafale ini menandai ‘dimulainya era baru dalam sejarah militer kita’.
Ditegaskan Singh bahwa jet-jet tempur Rafale ini akan menjadikan Angkatan Udara India ‘lebih kuat dalam menangkal setiap ancaman yang mungkin muncul terhadap negara kita’.
“Jika ada pihak yang harus khawatir atau kritis soal kemampuan baru dari Angkatan Udara India, itu pasti pihak-pihak yang ingin mengancam integritas wilayah kita,” tegas Singh dalam pernyataannya. Dia tidak menyebut China secara langsung, namun media-media dan para pengamat menilai komentarnya jelas ditujukan untuk China.
India dan China diketahui tengah dalam masa kebuntuan selama enak pekan terakhir terkait konflik di perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa. Perundingan sempat digelar usai bentrokan berdarah di perbatasan itu beberapa waktu lalu, menewaskan 20 tentara India dan dilaporkan juga memicu korban jiwa dari pihak China. Kedua negara saling menyalahkan atas bentrokan berdarah di wilayah Ladakh, Himalaya tersebut.(NOV)
Berlin –
Berkaitan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran baru Covid-19, bahkan disebut-sebut sebagai infeksi “gelombang kedua”, Jerman ingin agar perbatasan internal Uni Eropa tetap terbuka tanpa pengawasan ketat seperti yang terjadi beberapa bulan lalu.
Lembaga Jerman untuk pengawasan pandemi, Robert-Koch-Insitut (RKI) baru-baru ini memang menetapkan beberapa kawasan risiko baru di Uni Eropa, antara lain kota metropolitan Barcelona dan pulau wisata Mallorca di Spanyol dan kawasan Luxemburg.
Tapi Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan tidak setuju jika ada kontrol ketat lagi di perbatasan.
“Saya tidak bisa membayangkan melakukan kembali kontrol perbatasan di seluruh Jerman,” kata Horst Seehofer dalam konperensi pers hari Selasa (28/7). Dia menambahkan, kontrol perbatasan seperti yang pernah diberlakukan Prancis, Swiss, Austria dan Denmark akan membawa “masalah politik besar”.
Tanpa kontrol perbatasan, dengan tes Covid-19 di bandara-bandara Jerman
Namun Mendagri Jerman Horst Seehofer menegaskan, tidak melakukan pengawasan di perbatasan bukan berarti tidak ada lagi pemantauan dan pengawasan wabah corona. Jerman sendiri sekarang sedang mempersiapkan sarana tes Covid-19 di bandara-bandara. Nantinya semua orang yang datang dari kawasan berisiko tinggi akan diwajibkan melakukan tes Covid-19 langsung di bandara saat kembali memasuki Jerman.
Politisi Senior Partai Demokrat Kristen CDU, Ralph Brinkhaus, mengatakan kepada DW bahwa kebebasan bergerak di Zona Schengen tanpa pengawasan perbatasan telah menjadi “DNA”-nya Uni Eropa. Karena itu, kontrol perbatasan benar-benar sebuah pengecualian dalam situasi-situasi khusus dan adanya “ancaman yang nyata.”
Brinkhaus mengingatkan, siapa pun yang bepergian ke daerah berisiko tinggi perlu “kehati-hatian yang ekstrem”, dan penting bagi pelancong yang kembali ke Jerman untuk segera melakukan tes Covid-19.
“Ini juga masalah tanggung jawab individu, dan bukan hanya masalah hukum,” katanya seraya menambahkan bahwa menjadi tugas politisi dan media untuk menjelaskan kepada publik bahwa bahaya Covid-19 belum berlalu.
Tanggung jawab Anda terhadap masyarakat
Andrew Ullmann, anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal FDP mengatakan kepada DW, para pejabat perlu mengirim pesan yang lebih tegas tentang pentingnya menjaga jarak dan memperhatikan protokol kesehatan.
“Kesan saya tentang Jerman, apalagi saat liburan musim panas sekarang, adalah bahwa tampaknya banyak orang yang lupa (risiko corona) dan senang berpesta-pora lagi,” katanya.
Ullmann menambahkan, meningkatnya angka infeksi di Jerman belakangan ini memang bukan berasal dari “kasus impor”, yang dibawa oleh orang-orang yang kembali dari berlibur di luar negeri, melainkan justru dari kegiatan berkumpul dan berpesta di dalam negeri.
“Jerman adalah negara dan masyarakat bebas, tapi semua ada harganya. Dan harga (kebebasan) itu adalah tindakan bertanggungjawab Anda terhadap masyarakat”, pungkas politisi partai FDP itu.(RIF)