JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Varian virus Corona baru yang ditemukan di Inggris dengan tingkat penularan yang lebih tinggi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus yang disebut belum terkendali itu dapat diatasi dengan menggunakan tindakan yang ada.
“Kami mengalami (tingkat kontaminasi) yang jauh lebih tinggi pada titik-titik berbeda dalam pandemi ini dan kami telah mengendalikannya,” kata Kepala Kedaruratan WHO, Michael Ryan dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Selasa (22/12/2020).
“Jadi situasi ini tidak dalam arti di luar kendali. Tapi tidak bisa dibiarkan begitu saja,” imbuhnya.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock sebelumnya mengklaim varian baru Corona itu di luar kendali. Pejabat Inggris itu mengatakan 70 persen lebih mudah menular daripada jenis utama.
Ryan mengatakan yang dilakukan WHO saat ini sudah benar. Meski demikian, menurutnya, saat ini perlu dilakukan cara-cara penanganan yang lebih intens.
“Tindakan yang kami lakukan saat ini adalah tindakan yang benar,” kata Ryan.
“Kami perlu melakukan apa yang telah kami lakukan, kami mungkin harus melakukannya dengan sedikit lebih intens dan sedikit lebih lama untuk memastikan kami dapat mengendalikan virus ini,” jelasnya.
Sekitar 30 negara menutup perbatasan mereka untuk orang-orang yang bepergian dari Inggris atau Afrika Selatan -tempat varian lain muncul- untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut.
“Dalam beberapa hal, itu berarti kami harus bekerja lebih keras, Sekalipun virus menjadi sedikit lebih efisien dalam penyebaran, virus dapat dihentikan,” kata Ryan.(DAB)
Brussel –
Duta Besar Uni Eropa (UE) akan mengadakan pertemuan krisis di Brussels, Belgia, untuk membahas terkait pembatasan perjalanan ke Inggris. Pembatasan perjalanan ke Inggris perlu dilakukan usai munculnya virus Corona jenis baru yang diduga sangat menular.
Dilansir dari AFP, Senin (21/12/2020), pertemuan akan dilakukan hari ini. Beberapa negara UE seperti Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, dan Belanda telah mengumumkan penundaan penerbangan, dan perjalanan darat maupun laut melalui kereta api dan feri ke Inggris.
Larangan itu akan berlangsung dalam satu atau dua hari. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dari ancaman penyebaran virus Corona jenis baru.
Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan perwakilan duta besar dari 27 negara akan bertemu di bawah mekanisme atas respons krisis politik terintegrasi yang dirancang untuk bereaksi cepat terhadap krisis. Mereka akan melihat langkah-langkah seperti larangan penerbangan dan penggunaan pengujian PCR untuk orang yang datang dari Inggris.
Pertemuan itu terjadi setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa dia memberlakukan pembatasan wilayah di London dan sebagian besar Inggris tenggara karena varian virus baru itu. Dia menyebut varian itu bisa sampai 70 persen lebih menular.
Berdasarkan data awal yang menunjukkan telah menjadi ketegangan di ibu kota dan jumlah kasus meningkat meskipun ada pembatasan yang ditingkatkan. Dia dan pejabat kesehatan pemerintah mengatakan tidak ada indikasi varian baru itu lebih mematikan atau kebal terhadap vaksin yang mulai digunakan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya tengah menganalisis data Inggris untuk melihat apakah angka infeksi yang tak terkendali di Inggris adalah hasil dari penularan yang lebih kuat.(DAB)
Copenhagen –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak anggotanya di Eropa untuk meningkatkan tindakan waspada melawan virus Corona (COVID-19). Hal itu perlu dilakukan untuk membendung laju jenis baru virus tersebut yang beredar di Inggris.
Selain di Inggris, sebanyak sembilan kasus virus jenis baru ditemukan di Denmark. Tak hanya itu, ada di Belanda dan Australia yang juga ditemukan masing-masing satu kasus virus jenis baru.
“Di seluruh Eropa, di mana penularannya intens dan meluas, negara-negara perlu melipatgandakan kontrol dan pendekatan pencegahan mereka,” kata juru bicara WHO Eropa seperti dilansir dari AFP, Senin (21/12/2020).
PBB turut mendesak anggotanya di seluruh dunia untuk meningkatkan urutan virus SARS-CoV-2. Menurutnya, jika memungkinkan dan berbagi data urutan internasional untuk melaporkan jika ditemukan mutasi yang sama.
Beberapa negara di Eropa pada Minggu (20/12) memutuskan untuk menunda semua penerbangan dari Inggris setelah penemuan virus jenis baru yang ‘di luar kendali’. WHO mencatat tanda-tanda awal bahwa virus jenis baru itu mungkin dapat menyebar lebih mudah terhadap orang-orang.
“Dan informasi awal bahwa varian tersebut dapat mempengaruhi kinerja beberapa tes diagnostik (tes),” katanya.(VAN)
Roma –
Italia bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya memberlakukan larangan penerbangan penumpang dari Inggris. Penutupan penerbangan penumpang dari Inggris dilakukan atas jenis virus Corona baru yang diidentifikasi di Inggris.
Dilansir AFP, Senin (21/12/2020), Kementerian Kesehatan Italia mengatakan seorang pasien di rumah sakit militer Celio Roma ditemukan memiliki mutasi virus baru yang lebih menular. Pasien tersebut diketahui baru kembali dari Inggris dan kini tengah diisolasi bersama dengan anggota keluarganya.
Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengumumkan penutupan penerbangan dari Inggris melalui akun Facebook pribadinya pada Minggu (20/12). “Sebagai pemerintah, tugas kami adalah melindungi orang Italia dan untuk alasan ini. Kami akan menandatangani dengan menteri kesehatan, keputusan yang menunda penerbangan ke dan dari Inggris,” katanya.
Dia tidak merinci kapan kebijakan itu akan mulai berlaku. Menurut saluran berita Sky TG-24, penerbangan dari bandara utama Fiumicino Roma telah diblokir.
Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Italia, Menteri Kesehatan Roberto Speranza mengatakan bahwa dia telah menandatangani sebuah keputusan memblokir penerbangan dari Inggris Raya. Tak hanya itu, dia juga melarang masuknya orang-orang yang telah tinggal di Inggris selama 14 hari terakhir datang ke Italia.
“Varian Covid yang baru-baru ini ditemukan di London mengkhawatirkan dan harus diselidiki lebih lanjut oleh para ilmuwan kami. Sementara itu, kami memilih jalur yang paling hati-hati,” kata Speranza.(DAB)
Algiers –
Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune mengatakan negaranya akan memulai vaksinasi Corona pada Januari. Namun, negara Afrika Utara itu belum memutuskan vaksin mana yang akan disebarkan.
Dilansir dari AFP, Senin (21/12/2020), Tebboune sendiri tengah dalam masa pemulihan dari Covid-19 di Jerman setelah dirawat di rumah sakit sejak 28 Oktober lalu. Dia mengumumkan akan memulai vaksinasi di Aljazair pada Januari lewat Twitter-nya.
Tebboune mengatakan dirinya telah menugasi Perdana Menteri Abdelaziz Djerad untuk mengadakan pertemuan tanpa penundaan dengan komite sains spesialis Covid-19 Aljazair. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memilih vaksin mana yang memadai untuk diberikan ke warganya.
Orang yang terpapar Covid-19 di Aljazair diberikan hydroxychloroquine, di samping perawatan medis lainnya. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa itu tidak efektif.
Presiden berusia 75 tahun itu berjanji untuk kembali ke Aljazair secepat mungkin.
Untuk diketahui, Aljazair secara resmi mencatat lebih dari 100.000 kasus virus Corona. Sebanyak 2.666 orang meninggal dunia karena virus tersebut.(MAD)
Delaware –
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan menerima vaksin virus Corona (COVID-19) pada Senin (21/12) mendatang. Biden akan disuntik vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech di depan publik demi menumbuhkan kepercayaan rakyat AS terhadap keamanan vaksin tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (19/12/2020), Biden akan menerima suntikan vaksin Corona bersama-sama dengan istrinya, Jill. Disebutkan bahwa Biden akan disuntik vaksin Corona di sebuah fasilitas di Delaware, kota asal Biden yang menjadi lokasi kantornya selama transisi kekuasaan.
“Pada Senin (21/12) waktu setempat, Presiden terpilih Joe Biden dan Dr Jill Biden akan menerima dosis pertama vaksin Pfizer di Delaware, dan mereka juga akan berterima kasih kepada tenaga medis di fasilitas tersebut,” ujar juru bicara Biden, Jen Psaki, kepada wartawan setempat.
“Dia akan melakukannya di depan publik, karena penting bagi kita, seperti dia sampaikan berkali-kali, untuk memberikan pesan yang jelas kepada masyarakat bahwa (vaksin Corona) itu aman,” tegasnya.
Wakil Presiden terpilih AS, Kamala Harris, juga akan disuntik vaksin Corona di depan publik pekan depan, namun waktunya belum diumumkan.
Diketahui bahwa sejumlah besar warga AS bergabung dalam gerakan anti-vaksin dan menolak vaksin Corona, yang secara khusus digerakkan oleh tokoh media sayap kanan dan para pendukung teori konspirasi AS.
Pada Jumat (18/12) waktu setempat, Wakil Presiden AS, Mike Pence, telah menerima suntikan vaksin Corona dalam momen yang disiarkan langsung via televisi. Hal semacam ini dilakukan demi meningkatkan kepercayaan nasional terhadap vaksin Corona.
“Membangun kepercayaan terhadap vaksin adalah yang membawa kita ke sini pada pagi hari ini,” ucap Pence usai disuntik vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTeach. “Saya tidak merasakan apapun,” imbuh Pence yang disuntik bersama istrinya, Karen.(DAB)
New Delhi –
Otoritas India melaporkan total kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya telah melampaui 10 juta kasus. Dengan angka ini, India masih menempati peringkat dua untuk negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (19/12/2020), Kementerian Kesehatan India melaporkan 25 ribu kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Tambahan kasus harian di India mengalami penurunan cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir, namun total kasus Corona di negara ini masih tinggi.
Data penghitungan terbaru Johns Hopkins University (JHU) menunjukkan total 10.004.599 kasus Corona kini terkonfirmasi di India.
Total kematian akibat Corona di India sejauh ini mencapai 145.136 orang, yang merupakan total kematian tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan Brasil.
Baca juga:
Pasien Corona Kabur dari RS, Hong Kong Gelar Pencarian Besar-besaran
Kementerian Kesehatan India juga melaporkan bahwa 9,6 juta pasien Corona di India telah dinyatakan sembuh.
Pada September lalu, India yang berpenduduk 1,3 miliar jiwa ini mencatat nyaris 100 ribu kasus baru setiap harinya dan sempat diprediksi akan melampaui total kasus Corona di AS.
Namun ternyata pandemi Corona di AS melonjak drastis usai musim liburan di sana dan malah kehilangan momentum di India, meskipun beberapa kota terpadat di dunia ada di negara ini.
AS yang total populasinya hanya seperempat ukuran India, telah melaporkan sedikitnya 200 ribu kasus baru setiap harinya dalam beberapa pekan terakhir. Jumlahnya mencapai 10 kali lipat dibandingkan tambahan kasus harian di India beberapa waktu terakhir.(MAD)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden mencalonkan seorang keturunan suku asli Amerika untuk menjadi menteri dalam negerinya sekaligus memimpin badan yang mengatur tanah publik, kata media AS.
Jika pencalonannya disetujui, Deb Haaland akan menjadi orang dari suku asli Amerika pertama yang memimpin departemen itu serta berperan penting dalam urusan penduduk asli Amerika.
Deb Haaland, yang saat ini menjabat sebagai anggota Kongres AS, juga akan menjadi anggota suku asli Amerika pertama yang menjabat di kabinet.
Kelompok hak asasi penduduk asli dan politisi Demokrat progresif mendorong pencalonan anggota parlemen New Mexico ini dalam beberapa pekan terakhir.
“Merupakan suatu kehormatan untuk memajukan agenda iklim Biden-Harris, membantu memperbaiki hubungan pemerintah dengan dengan suku-suku yang telah dirusak oleh pemerintahan Trump, dan menjadi menteri dari penduduk asli Amerika pertama dalam sejarah bangsa kita,” kata Haaland dalam sebuah pernyatan yang dikutip dari New York Times.(VAN)
Kuala Lumpur –
Tuh Rahah Mohd Noah, ibunda dari mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Beliau juga merupakan janda dari PM kedua Malaysia, Tun Abdul Razak Hussein, atau ayah Najib.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Jumat (18/12/2020), kabar duka itu disampaikan Najib dalam postingan Twitternya pada Jumat (18/12) waktu setempat. Tidak disebutkan lebih lanjut penyebab meninggalnya ibunda Najib, namun diketahui beliau sempat dirawat di rumah sakit.
“Ibunda sudah tidak ada lagi. Seluruh keluarga kami ada di rumah sakit,” tulis Najib dalam cuitannya.
“Kesedihan dan air mata mengalir. Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan kehilangan ini,” imbuhnya.
Tuh Rahah diketahui sedang sakit dan dirawat di Prince Court Medical Centre. Pada Kamis (17/12) waktu setempat, Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah, termasuk dalam pejabat yang menjenguk beliau.
Tuh Rahah lahir di Muar, Johor, tahun 1933 silam. Mendiang ayahnya, Haji Noah atau Tan Sri Haji Mohammad Noah bin Omar merupakan salah satu pendiri Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Rakyat yang pertama di Malaysia.
Almarhum menikah dengan Abdul Razak tahun 1952. Pasangan ini memiliki lima anak, termasuk Najib.(DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Departemen Energi AS (United States Department of Energy, DoE) mengumumkan pada hari Kamis (17/12) bahwa pihaknya telah mengatasi pelanggaran dunia maya di jaringannya. Insiden itu adalah bagian dari aktivitas peretasan besar-besaran yang telah melanda setidaknya dua lembaga pemerintah AS lainnya.
Malware “telah diisolasi ke jaringan bisnis saja,” kata juru bicara Departemen Energi Shaylyn Hynes dalam sebuah pernyataan.
Tidak berdampak pada badan keamanan nuklir
Hynes membantah laporan media AS Politico yang menyebut bahwa serangan siber tersebut berdampak pada keamanan nasional AS, termasuk Badan Keamanan Nuklir Nasional, yang mengelola persediaan senjata nuklir negara itu.
Perangkat lunak yang diidentifikasi oleh pejabat DoE sebagai jaringan rentan terhadap serangan siber telah diputus dari jaringan departemen, tambah Hynes.
Badan keamanan siber negara itu pada hari Kamis (17/12) memperingatkan bahwa peretasan tersebut menimbulkan risiko “besar” bagi jaringan pemerintah dan swasta.
Badan-badan federal dan “infrastruktur penting” terancam serangan siber canggih yang sulit dideteksi dan akan sulit digagalkan, kata Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur.
Homeland Security, departemen induk badan tersebut, mendefinisikan infrastruktur penting sebagai aset “vital” bagi AS atau ekonominya, termasuk pembangkit listrik dan lembaga keuangan.
Ketakutan atas akses jaringan yang meluas
Menurut pejabat yang dikutip dalam laporan Politico, peretas melakukan lebih banyak kerusakan pada jaringan di Komisi Pengaturan Energi Federal atau FERC, DoE, dibanding cabang lain dari badan tersebut. Ia juga mengatakan bahwa laboratorium Sandia dan Los Alamos departemen itu diretas.
FERC mengatur transmisi gas dan listrik antar negara tetapi tidak memiliki kendali atas jaringan listrik AS atau regional.
Senator Deb Fischer, seorang Republikan yang merupakan ketua sub-komite yang mengawasi pasukan nuklir, mengatakan dia yakin dengan keamanan senjata nuklir AS tetapi “bermasalah” karena peretas mengakses jaringan NNSA.
Akibat peretasan itu “memperkuat kebutuhan memodernisasi perusahaan nuklir kami untuk memastikannya tetap aman, terlindungi, dan efektif dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang,” kata Fischer, yang telah meminta penjelasan dari DoE.
Apa yang kita ketahui tentang pelanggaran SolarWinds?
Peretas mengakses agensi federal melalui lubang perangkat lunak dari perusahaan yang berbasis di AS, SolarWinds. Kode berbahaya disembunyikan dalam pembaruan perangkat lunak Orion pada bulan Maret lalu yang dapat memberikan informasi yang sama kepada peretas seperti kru TI internal. Sekitar 18.000 klien SolarWinds diperkirakan telah mengunduh pembaruan.
Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan bahwa peretas juga menggunakan teknik lain untuk mendapatkan akses ke jaringan.
Peretas Rusia diyakini berada di balik serangan itu.
Selain DoE, Departemen Keuangan AS dan Departemen Perdagangan juga telah terkena dampaknya. Departemen pemerintah AS lainnya, termasuk departemen Pertahanan dan Kehakiman, berasumsi bahwa jaringan non-rahasia juga telah diakses.
Microsoft juga terpengaruh
Microsoft pada hari Kamis (17/12) mengatakan telah mendeteksi versi berbahaya dari perangkat lunak SolarWinds di dalam perusahaannya. Investigasi sejauh ini menunjukkan tidak ada bukti peretas telah menggunakan sistem Microsoft untuk menyerang pelanggan.
“Seperti pelanggan SolarWinds lainnya, kami telah secara aktif mencari indikator dari aktor ini dan dapat memastikan bahwa kami mendeteksi biner SolarWinds berbahaya di lingkungan kami, yang telah kami isolasi dan hapus,” kata juru bicara Microsoft, menambahkan bahwa perusahaan telah menemukan “tidak ada indikasi bahwa sistem kami digunakan untuk menyerang orang lain.”(DAB)