California –
Sebuah helikopter milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh di lepas pantai California. Satu awak helikopter militer itu dilaporkan berhasil selamat.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (1/9/2021), Armada Pasifik AS dalam pernyataannya menyebut insiden ini terjadi pada Selasa (31/8) siang, sekitar pukul 14.30 waktu setempat, di perairan berjarak 60 mil laut dari San Diego, California.
Helikopter itu diketahui lepas landas dari atas kapal induk AS, USS Abraham Lincoln.
Seorang awak telah berhasil diselamatkan, namun tidak disebutkan lebih lanjut jumlah awak di dalam helikopter yang jatuh itu.
“Operasi pencarian dan penyelamatan tengah berlangsung dengan beberapa aset udara dan darat milik Patroli Pantai dan Angkatan Laut dikerahkan,” demikian pernyataan Armada Pasifik AS via Twitter.(MAD)
Kabul –
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon memperingatkan bahwa ancaman lebih banyak serangan terhadap bandara Kabul, Afghanistan, masih nyata seiring militer AS menyelesaikan penarikan tentaranya setelah perang selama 20 tahun.
Seperti dilansir AFP, Senin (31/8/2021), juru bicara Pentagon, John Kirby, menyatakan operasi evakuasi di bandara Kabul dalam keadaan siaga tinggi setelah kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau ISIS-K melancarkan serangan lima roket pada Senin (30/8) waktu setempat.
Pekan lalu, ISIS-K mendalangi serangan bom bunuh diri di salah satu gerbang bandara Kabul hingga menewaskan lebih dari 180 orang, termasuk 13 tentara AS.
Pada akhir pekan, AS melancarkan serangan drone yang menghancurkan sebuah mobil yang diklaim oleh Pentagon berisi peledak dan para pengebom bunuh diri ISIS-K yang berencana menargetkan AS.
“Kita berada dalam waktu yang sangat berbahaya sekarang,” ucap Kirby kepada wartawan.
“Aliran ancaman masih nyata, itu masih aktif, dan dalam banyak kasus itu masih spesifik,” imbuhnya.(DAB)
Washington DC –
Total kematian global akibat virus Corona (COVID-19) telah menembus angka 4,5 juta orang. Angka ini tercapai saat varian Delta yang sangat mudah menular, memicu malapetaka baru bagi dunia.
Seperti dilansir AFP, Senin (30/8/2021), penghitungan AFP yang didasarkan pada data-data resmi berbagai negara menunjukkan total 4.500.620 orang meninggal dunia akibat virus Corona di berbagai negara sejak pandemi merebak di China pada Desember 2019 lalu.
Data AFP menyebutkan bahwa sekitar 10.000 kematian akibat Corona tercatat setiap harinya secara global. Angka itu masih lebih rendah jika dibandingkan puncak pada Januari lalu ketika rata-rata 14.800 orang meninggal dunia akibat Corona setiap harinya secara global.
Namun di sisi lain, angka itu jauh lebih rendah jika dibandingkan pada awal Juli ketika rata-rata 7.800 orang meninggal akibat Corona setiap harinya secara global.
Dengan rata-rata 1.290 kematian per hari dalam sepekan terakhir, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan tambahan kematian tertinggi di dunia.(DAB)
Paris –
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menegaskan bahwa pembicaraan yang sedang dilakukan Prancis dengan Taliban soal proses evakuasi dari Afghanistan tidak mengindikasikan pengakuan untuk kelompok garis keras itu.
Macron menyatakan bahwa pembicaraan perlu dilakukan demi memenuhi persyaratan soal hak-hak dan menolak teror. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (30/8/2021).
Prancis dan sejumlah negara Barat lainnya mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka sedang berbicara dengan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan. Pembicaraan itu fokus pada upaya evakuasi warga negara asing dan warga Afghanistan yang terancam bahaya setelah tentara asing ditarik pulang.
“Kita memiliki operasi yang dilakukan di Afghanistan — evakuasi. Taliban yang memegang kendali… kita harus melakukan pembicaraan ini dari sudut pandang praktis. Ini tidak berarti akan ada pengakuan,” tegas Macron kepada televisi TF1 di sela-sela kunjungan ke Irak.
“Kita telah menetapkan persyaratan,” sebutnya.(MAD)
Pyongyang –
Korea Utara dikabarkan tengah berburu pengganti sang pemimpin, Kim Jong Un. Kabar pencarian penerus Kim Jong Un muncul di tengah kekhawatiran menurunnya kesehatan pemimpin Korea Utara itu setelah berat badannya turun secara tiba-tiba.
Dilansir dari The Sun, Minggu (29/8/2021), pejabat senior Partai Buruh, Jo Yong Won yang baru-baru ini mendapatkan peran wakil kepemimpinan baru lah yang disebut didapuk untuk mencari suksesor Kim Jong Un.
Seorang pakar Korea Utara, Michael Madden, menyebut sosok misterius Jo Yong Won sebagai ‘kingmaker’, yang akan menyiapkan ‘Kim’ selanjutnya.
“Kita dapat mengatakan bahwa mungkin Kim Jong-un menetapkan Jo Yong-won sebagai kingmaker – sebagai orang untuk membantu membimbing dan mengarahkan penerus turun temurun,” kata Pengawas Kepemimpinan Korea Utara, afiliasi dari pengawas 38 Utara itu.
“Mereka pasti membuat keputusan itu dengan memperhatikan transisi,” imbuh Madden.
Madden berpendapat, keputusan untuk mencari penerus Kim Jong Un ini dilakukan dengan memperhatikan transisi potensial, dengan pandangan bahwa pemimpinnya mungkin tidak mampu lagi diperbaiki atau mungkin mati.
Madden pun mencontohkan langkah serupa yang dilakukan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menjelang akhir hayatnya. Pada tahun 2007, Kim Jong Il mengalami TIA (serangan iskemik transien) atau stroke kecil.
“Masalah kesehatannya menjadi agak genting dan dia milai bersiap untuk suksesi turun temurun. Jadi pada dasarnya mempercayakan kepada 5 atau 6 orang yang kesetiaan dan ambisinya tidak perlu dia pertanyakan untuk dijadikan wali,” kata Madden.(MAD)
Kabul –
Taliban menunjuk mantan tahanan Penjara Guantanamo, Mullah Abdul Qayyum Zakir sebagai Menteri Pertahanan Afghanistan. Penunjukan Mullah Abdul Qayyum Zakir itu diungkap sumber dari Taliban.
Penjara Guantanamo merupakan penjara berkeamanan tinggi militer AS di Kuba dimana teroris tingkat tinggi ditahan. Penjara militer di bawah Joint Task Force Guantanamo (JTF-GTMO) ini dibangun untuk menampung pelaku kriminal berat setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.
Dilansir Reuters dan India Today, Kamis (26/8/2021), Mullah Abdul Qayyum Zakir merupakan seorang komandan veteran Taliban dan juga rekan dekat pendiri Taliban Mullah Omar.
Dilansir Daily Mail, Mullah Abdul Qayyum Zakir ditangkap oleh pasukan pimpinan AS setelah invasi mereka ke Afghanistan pada tahun 2001 dan ditahan di Teluk Guantanamo hingga 2007.
Dia kemudian dibebaskan setelah mengaku tidak berniat kembali ke medan perang. Namun, setelah dibebaskan, ia diyakini mengarahkan operasi militer di Helmand sebelum menjadi komandan militer umum Taliban.
Menurut situs berita Arab Alarby, Mullah Abdul Qayyum Zakir bertanggung jawab atas pasukan yang memasuki istana kepresidenan Afghanistan di Kabul awal bulan ini setelah pemerintahan resmi yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani runtuh.(VAN)
Berlin –
Syed Ahmad Shah Saadat, mantan menteri di Afghanistan dilaporkan kini banting setir menjadi pengantar pizza. Saadat dilaporkan menjadi pengantar pizza di Jerman.
Dilansir India Today, pada tahun 2018, Syed Ahmad Shah Saadat merupakan Menteri Komunikasi dan IT Afghanistan di era pemerintahan Presiden Ashraf Ghani. Syed Ahmad Shah Saadat memegang dua gelar master dalam komunikasi dan teknik elektronik dari Universitas Oxford.
Dia mengabdi sebagai menteri selama 2 tahun sebelum mengundurkan diri di tahun 2020 lantaran berselisih paham dengan Ghani.
Usai mengundurkan diri, Syed Ahmad Shah Saadat pun pergi meninggalkan Afghanistan. Dia dilaporkan tiba di Jerman pada Desember tahun 2020 lalu.
Setahun setelah dia meninggalkan kantor, Syed Ahmad Shah Saadat kini dilaporkan mengambil pekerjaan sebagai kurir layanan pengiriman di Leipzig dan sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan pizza ketika dia tertangkap kamera oleh seorang jurnalis lokal.
Foto Syed Ahmad Shah Saadat pun kemudian viral. Dalam foto itu, Saadat tampak mengenakan pakaian berwarna oranye dengan tas tergantung di punggungnya. Beberapa gambar yang diposting oleh Al Jazeera Arabia dan media lokal lainnya menunjukkan Syed Ahmad Shah Saadat mengantarkan pizza dengan sepedanya di Leipzig, Jerman.(MAD)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Taliban mengancam akan ada “konsekuensi” jika Amerika Serikat dan sekutunya memperpanjang kehadiran pasukan di Afghanistan hingga melampaui batas waktu minggu depan. Ancaman ini disampaikan seiring kekacauan yang terjadi di bandara Kabul.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (23/8/2021), kejatuhan cepat Afghanistan ke tangan kelompok Taliban akhir pekan lalu telah mengejutkan negara-negara Barat. Ini terjadi hanya dua minggu sebelum batas waktu 31 Agustus bagi semua pasukan asing untuk menarik diri dari negara itu.
Sebaliknya, ribuan tentara AS dan sekutu telah dikerahkan kembali untuk mengatur evakuasi warga asing dan warga Afghanistan yang panik. Kebanyakan warga Afghanistan tersebut takut akan pembalasan Taliban karena telah bekerja dengan negara-negara Barat.
“Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi – jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Sky News, Senin ini.
Berada di sini di luar tenggat waktu yang disepakati akan menjadi “memperpanjang pendudukan”, imbuhnya.(DAB)
Washington DC –
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali melontarkan serangan terhadap Presiden Joe Biden terkait penanganan penarikan tentara AS dari Afghanistan. Trump menyebut cara Biden menangani penarikan tentara AS sebagai ‘penghinaan kebijakan luar negeri terbesar’ dalam sejarah AS.
Seperti dilansir Reuters, Senin (23/8/2021), Trump yang diperkirakan akan kembali maju capres tahun 2024 ini telah berulang kali menyalahkan Biden atas jatuhnya Afghanistan ke tangan kelompok Taliban, meskipun penarikan tentara AS yang memicu kolapsnya pemerintahan dirundingkan oleh pemerintahan Trump.
“Penarikan dari Afghanistan oleh Biden yang gagal menunjukkan inkompetensi terbesar yang paling menakjubkan oleh seorang kepala negara, mungkin sepanjang waktu,” sebut Trump dengan nada menyindir saat berbicara di hadapan pendukungnya dalam kampanye di dekat Cullman, Alabama.
Para pemimpin Taliban tengah berupaya membentuk pemerintahan baru setelah petempur mereka berhasil merebut wilayah-wilayah strategis di Afghanistan usai pasukan asing pimpinan AS ditarik pulang usai misi militer selama dua dekade.
Pemerintahan dan militer Afghanistan yang didukung Barat kolaps dengan cepat tanpa memberikan perlawanan berarti terhadap Taliban.
Biden sendiri mengkritik militer Afghanistan yang menolak bertempur melawan Taliban dan mengecam para pemimpin Afghanistan yang kabur dari negaranya. Disebutkan juga oleh Biden bahwa dirinya mendapat warisan perjanjian penarikan tentara AS yang buruk dari Trump.(MAD)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ismail Sabri Yaakob telah dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) kesembilan Malaysia, menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri setelah baru menjabat selama 17 bulan.
Seperti diberitakan media Malaysia, The Star, Sabtu (21/9/2021), Ismail Sabri diambil sumpah jabatannya di hadapan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara pada Sabtu (21/9).
Sebelumnya, Pengawas Rumah Tangga Kerajaan untuk Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan bahwa Raja Malaysia telah menetapkan penunjukan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan, menyusul pertemuan khusus keluarga kerajaan pada Jumat (20/8) sore kemarin.(DAB)