SERANG,KHATULISTIWAONINE.COM
Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin bersafari ke Banten. Burhanuddin menitipkan pesan pada jajarannya untuk bekerja sesuai aturan.
Burhanuddin memberikan arahan pada jajarannya di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten secara tertutup. Setelahnya, Burhanuddin mengaku akan menyambangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang dan Kejari Cilegon.
“Yang pasti mengajak jaksa untuk menjauhi hal-hal negatif, mengajak jaksa jangan melakukan perbuatan tercela,” kata Burhanuddin pada wartawan soal isi dari arahannya itu di Serang, Banten, Senin (10/2/2020).
“Saya minta Kajari mengawasi jaksanya,” imbuh Burhanuddin.
Selain itu Burhanuddin meminta jajarannya untuk memiliki paradigma penanganan kasus dengan seimbang. Dia menyebut agar penindakan dan pencegahan untuk pidana khusus dilakukan dengan seimbang.
“Sudah sering saya katakan bahwa pidana khusus harus balance antara penindakan dan pencegahan,” kata Burhanuddin.(DON)
TANGERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Alat penggiling tebu dari batu berbentuk silinder diperkirakan dari tahun 1740 ditemukan di sepanjang Kali Mookervart, Kota Tangerang. Alat ini pertama kami ditemukan oleh komunitas kebudayaan di kali yang menghubungkan Angke dan Cisadane.
Kabid Kebudayaan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Sumangku mengatakan alat penggilingan ini diperkirakan peninggalan pabrik gula pada tahun 1740-an yang diduga milik saudagar dari etnis Tionghoa. Pada tahun itu, pernah berdiri pabrik gula di Kali Mookervart.
“Kemungkinan catatan sejarah di situ pernah berdiri pabrik gula, di situ pernah terjadi penyerbuan kolonial ke warga Tionghoa di situ,” kata Sumangku, Tangerang, Banten, Selasa (28/1/2020).
Ia merinci, komunitas kebudayaan menemukan pada Kamis (23/1) lalu. Lalu, pada Senin (27/1) kemarin, tim kebudayaan dari dinas melakukan penelusuran di Mookervart. Ternyata, setelah ditelusuri, ditemukan ada dua mesin penggiling tebu abad ke-18.
Dua benda yang memiliki nilai sejarah ini kemudian dievakuasi oleh tim kebudayaan. Rencananya akan diteliti lebih lanjut dan disimpan ke museum Kota Tangerang.
“Sementara kita amankan di museum, untuk identifikasi kita akan lakukan penelitian,” ujarnya.(DAB)
LEBAK,KHATULISTIWAONLINE.COM
Penambang emas ilegal di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Lebak, Banten, selalu melakukan ritual saat menambang. Mereka menyiapkan tumbal sebagai seserahan untuk penunggu gunung mengikuti saran paranormal.
“Tiap seminggu sekali dibakarin kemenyan, kalau di Sunda namanya Tukuh Tumbal, ini harus potong kambing,” kata Pak Haji, penambang yang meminta identitas lengkapnya tidak disampaikan Di Banten, Kamis (16/1/2020).
Sebelum menambang, gurandil juga harus datang ke paranormal. Mereka meminta nasihat termasuk untuk hari-hari larangan mencari emas.
“Ada liburannya juga, biasanya malam Jum’at,” ujarnya.
Satu lubang tambang menurutnya digarap oleh minimal 20 sampai 30 orang. Mereka berbagi tugas kerja selama 24 jam. Biasanya, dibagi ke 3 kelompok untuk mendapatkan ratusan batu berbahan emas. Dalamnya tambang, ada yang 100 meter sampai 1 kilometer.
“Jadi di dalem lobang ada yang mahat, ada yang ngarungin, ada yang narik, ganti-gantian. Ada yang dalamnya 100 meter, ada yang 200 meter,” tambahnya.
Jika dibayangkan, pekerjaan gurandil ini menurutnya seperi rayap di dalam tanah. Karena ada ratusan penambang di dalam lubang tambang. Kadang satu galian dan dengan galian lain saling bertemu. Lokasi-lokasinya ada di Cikatumbiri, Cimari, Cisoka, Lebak Pari, Cibuluh, CIkatumbiri di Citorek dan Gang Panjang, Gunung Masigit dan banyak lagi.
Dalam satu hari saja, mereka bisa membawa 100 karung yang isinya batu bercampur emas. Setelah diolah menggunakan merkuri satu karung bisa menghasilkan paling sedikit 2 sampai 5 gram emas.
“Sapoe (sehari) salobang bisa 100 beban (karung), satu beban bisa keluar 2 sampai 5 gram emasnya, dikaliin kalau 2 gram emasnya bisa 2 ons, dikali Rp 200 ribu bisa Rp 40 juta sehari semalam,” ujarnya.
Berdasarkan catatan balai TNGHS, ada total 178 hektare lahan yang digunakan sebagai penambangan emas ilegal oleh gurandil. Totalnya ada 28 titik masing-masing 22 di Lebak dan 6 di Bogor.
Tambang ilegal ini disinyalir menjadi penyebab banjir dan longsor di Lebak. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pemerintah daerah setempat dan provinsi Banten untuk menutup tambang.(MAD)
SERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Bencana banjir dan longsor terjadi di 5 kabupaten kota Banten pada 1 Januari 2020. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mencatat ada 149 ribu jiwa terdampak yang tersebar di 182 desa dari 43 kecamatan.
Plt BPBD Banten Kusmayadi membeberkan total ada 20 korban jiwa tewas akibat banjir dan longsor yaitu di Lebak 10 orang, Kota Tangerang 6 orang, Tangerang Selatan 4 orang.
Khusus longsor dan banjir bandang Lebak, total ada 1.310 rumah dikategorikan rusak berat dan masih mungkin ada penambahan karena menimbang lokasi di pegunungan dan terisolir. Kemudian 30 jembatan ambrol, 2 di antaranya adalah kewenangan provinsi yaitu jembatan CIberang dan Cinyiru.
“Lebak 10 oranag meninggal, kemudian ada sarana pendidikan 9 unit sekolah mulai dari PAUD sampai SMP,” kata Kusmayadi kepada wartawan di Serang, Banten, Kamis (9/1/2020).
Untuk di Tangsel, dilaporkan 4 orang meninggal dan 3 musala dan 5 masjid rusak berat. Selain itu, ada 1 gereja rusak berat dan 64 mobil.
Untuk Kota Tangerang belum ada laporan rumah yang rusak berat namun ada tanggul yang jebol akibat banjir yaitu di kali Ange 2 unit, 1 di kali Poris, dan 1 di kali Sabi. Sedangkan di Kabupaten Serang dilaporkan ada 3 rumah yang dilaporkan rusak berat akibat limpahan banjir dari sungai Ciberang di Lebak.
“Lebak jadi titik terdampak luas, itu sedang dilalukan penilaian kerugian dan kerusakan oleh BPBD provinsi dan kabupaten,” ujarnya. (DAB)
LEBAK,KHATULISTIWAONLINE.COM
Petugas mengerahkan helikopter untuk mengirim bantuan ke desa di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten. Desa itu terisolasi karena sejumlah jembatan putus akibat banjir bandang dan longsor.
“Kemarin Bupati Iti Octavia Jayabaya mendistribusikan bantuan logistik ke permukiman yang terisolir, yakni Kampung Cigobang dan Gunung Julang, menggunakan jalur udara,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi, yang dikutip dari Antara, Senin (6/1/2020).
Banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Lebak pada Rabu (1/1) membuat beberapa daerah permukiman warga di Kecamatan Lebak Gedong sulit dijangkau menggunakan jalur darat. Ada 2 desa yang terisolasi, yaitu Desa Banjarsari dan Desa Ciladaeun.
“Kita berterima kasih kepada Bapak Doni Monardo sebagai Kepala BNPB yang menyiagakan satu helikopter untuk pendistribusian logistik ke lokasi terisolir,” ucap Kaprawi.
Ia juga mengimbau warga mewaspadai kemungkinan banjir datang lagi. Berdasarkan data yang dia terima, 10 hari ke depan Lebak berpotensi hujan ringan hingga lebat.(DAB)
LEBAK,KHATULISTIWAONLINE.COM
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut salah satu faktor longsor dan banjiir bandang Lebak, Banten karena maraknya penambangan liar di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Pemkab Lebak menyebut faktor itu tidak bisa dijadikan kesimpulan sebagai penyebab bencana.
“Intinya kan begini, ini hujan deras dan kemarau panjang, hutan gundul, ini banyak faktor,” kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi kepada warawan di Lebak Gedong, Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020).
Hutan gundul ini menurut Ade bukan hanya ada di TNGHS yang masuk kawasan kabupaten. Namun juga terdapat di hutan rakyat.
“Ada hutan rakyat, harus dilihat secara utuh,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa Pemkab Lebak tidak memiliki pemetaan khususnya lokasi penambangan emas liar. Pemkab masih mencari informasi utuh apa penyebab longsor yang mengakibatkan banjir bandang di 6 kecamatan.
“Kita harus melihat apa penyebab sesungguhnya, informasi dari bawah, kita lihat dulu,” paparnya.
Kepala BNPB Doni Monardo sebelumnya mengatakan salah satu penambangan liar jadi salah sau faktor bencana. Akibatnya ribuan rumah di pesisir sungai Ciberang mengalami kerusakan.
“Laporan dari kepolisian Banten, penyebab utama selain hujan lebat di hulu adalah sejumlah tambang yang pecah,” kata Doni.
Tambang yang ditinggalkan warga lanjutnya ambrol dan mengakibatkan longsor. Membawa luapan lumur dan menyapu sepanjang aluran sungai Ciberang. Dampak yang ditimbulkan cukup masif merusak pemukiman yang ada di pinggir sungai.
“Inilah yang menyapu sepanjang daerah sungai Ciberang dan menimbulkan kerugian cukup masif, tidak kurang 1000an rumah yang statusnya rusak berat, sebagian besar hanyut,” ujarnya.(MAD)
LEBAK,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tim gabungan dari TNI-Polri hari ini mendistribusikan logistik bantuan korban longsor dan banjir bandang Lebak menggunakan helikopter. Bantuan khususnya dikirim untuk Desa Muara Gedong dengan jumlah warga 300 jiwa.
“Hari ini TNI, Polri dibantu oleh Polairud mencoba untuk menerbangkan sembako ke sana, walaupun di sana tidak ada titik darat jadi hanya mengapung (bantuan) diturunkan ke sana,” kata Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir kepada wartawan di Cipanas, Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020).
Tim SAR gabungan sendiri memastikan akses ke semua daerah yang terdampak banjir sudah bisa ditembus untuk menyalurkan bantuan. Namun, helikopter digunakan agar bantuan bisa didistribusikan dengan segera.
Tomsi mengatakan sekali angkut helikopter akan membawa sembako seberat 300 kilogram. Kemudian nanti akan didistribusikan peralatan lain seperti selimut dan kebutuhan mendesak lainya.
Distribusi menggunakan helikopter ini juga akan dilaksanakan jika cuaca dalam kondisi tak memungkinkan. Karena berdasarkan informasi BMKG, musim penghujan masih akan terus berlangsung pada beberapa hari ini.
“Setiap ada kesempatan, dalam satu hari bisa dua sampai tiga kali kirim, helikopter akan di sini sampai memungkinkan stok di sana sudah cukup,” pungkasnya.(MAD)
TANGERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pemerintah Kota Tangerang mencatat jumlah warga terdampak banjir mencapai 16 ribu jiwa lebih. Jumlah itu tersebar di 13 kecamatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Banjir Kota Tangerang, ketinggian air yang merendam permukiman dan jalan raya mulai dari 15 centimeter hingga 130 centimeter. Sebaran banjir terjadi merata di 13 kecamatan dengan jumlah warga terdampak bervariasi.
Sebagaimana dilansir Antara, Kamis (2/1/2020), Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Kamis (2/1/2020), mengatakan, upaya evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.
Sejak terjadi banjir pada hari Rabu pagi hingga Kamis dini hari, petugas masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi warga dan mendistribusikan makanan.
Curah hujan yang kembali terjadi pada Rabu malam, membuat seluruh pihak bersiaga dalam mengantisipasi segala hal yang terjadi.
Adapun beberapa dampak dari banjir yang terjadi adalah permukiman warga yang terendam banjir dan aliran listrik yang dipadamkan oleh PLN.
“Kita terus berupaya semaksimal mungkin dalam membantu warga untuk bisa dievakuasi dan keselamatan semua pihak,” ujarnya.
Camat Karawaci, Tihar Sopian mengatakan, semua pegawai telah diminta untuk terjun membantu korban terdampak banjir dalam proses evakuasi maupun pemberian makanan.
Hal senada juga dikatakan Camat Cipondoh, Rizal Ridallah jika pihaknya siaga 24 jam hingga memastikan kondisinya sudah surut.(VAN)
SERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir menjamin tak ada sweeping ormas saat Natal dan Tahun Baru 2020. Kapolda sudah berkomunikasi dengan ormas agar tidak melakukan sweeping di tengah warga.
“Tidak ada (sweeping), sampai saat ini sudah komunikasi dengan baik, tempat-tempat (tertentu) sudah dilaksanakan operasi juga,” ujar Tomsi kepada wartawan di Mapolda Banten, Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Kamis (19/12/2019).
Tomsi menjelaskan, tim gabungan akan mengamankan Natal dan Tahun Baru. Kelancaran ibadah Natal juga dijamin.
Sementara untuk mengantisipasi teror, tim Densus 88 juga bersiaga. Operasi pengamanan dilakukan di sejumlah lokasi agar Natal dan Tahun Baru berjalan aman.
Pada Operasi Lilin Kalimaya 2019, ada 3 ribu personel gabungan dari Polri, TNI dan pihak terkait. Operasi ini bertugas melakukan pengamanan dari tanggal 23 Desember sampai 1 Januari 2020.
Personel juga akan ditempatkan di jalur arus mudik dan balik, tempat ibadah, pusat perbelanjaan dan objek wisata.(NOV)
TANGERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kegiatan kampanye Pilkades di Kabupaten Tangerang digelar mulai hari ini. Polresta Tangerang akan menjaga ketat kegiatan kampanye tersebut.
“Anggota yang berjaga di desa dilarang membawa senjata api atau yang berpeluru tajam,” kata Kapolresta Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi saat Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkades dalam Operasi Gemilang Kalimaya di Lapangan Maulana Yudhanegara, Senin (25/11/2019).
Dalam apel pasukan tersebut, Ade mengecek kesiapan personel sekaligus memeriksa apakah ada anggotanya yang membawa senjata api. Mantan Kapolres Pontianak ini memastikan tidak ada anggotanya yang membawa senjata api.
“Dalam pelaksanaan di lapangan juga akan kita cek kembali apakah membawa senjata api,” imbuhnya.
Polresta Tangerang mengerahkan 1.840 personel pengamanan selama masa kampanye. Untuk pola pengamanannya sendiri, 1 desa akan dijaga oleh 17 polisi.
Total ada 92 desa yang menggelar Pilkades. Dari 92 desa itu, ada 363 calon kades yang ikut berkompetisi dalam Pilkades.
“Skema pengamanan 1 desa dijaga 17 polisi. Sedangkan Brimob tiap Polseknya 1 pleton atau 30 anggota,” kata dia.
Setiap personel diwajibkan membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat saat melakukan pengamanan. Hal itu, agar anggota dapat mengenal lingkungan tugas dan dapat memetakan persoalan dengan cepat. Dengan begitu, lanjutnya, upaya deteksi dini dapat berjalan dengan baik.
“Prinsipnya mengedepankan sikap humanis. Karena yang dijaga masyarakat yang akan menggelar hajat demokrasi,” tandasnya.(DAB)