PANDEGLANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Bupati Pandeglang Irna Narulita ikut menanggapi polemik gaji guru Madrasah Diniyah Takmilyah Awaliyah (MDTA) yang hanya dibayar Rp 50 ribu per bulan. Irna mengatakan, anggaran pemda saat ini sedang mengalami refocusing untuk penanganan pandemi dan pembangunan infrastruktur.
“Memang ada amanat perda, tapi kita lihat juga kemampuan kita sekarang. Kondisinya pemda saat ini tidak dalam keadaan normal loh, ada anggaran yang harus dikurangi karena kebutuhan kita juga banyak aspek buat pembangunan infrastruktur dan kesehatan,” katanya di Pandeglang, Banten, Rabu (8/9/2021).
Irna menyebut kondisi pendidikan saat ini sedang terhambat oleh pandemi COVID-19. KBM di sekolah maupun madrasah di wilayah Pandeglang juga ikut terganggu karena tak bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
Ia mengaku sedang merumuskan kebijakan supaya bisa membantu kehidupan guru madrasah di wilayahnya. Namun yang jelas, kebijakan tersebut tak bisa dilakukan dalam waktu dekat lantaran keuangan pemda sedang dihadapkan dengan penanganan pandemi Corona.
“Nanti coba kita rumuskan yah supaya ada jalan keluar yang terbaik. Saya tentunya punya kewajiban buat terus mempertahankan indentitas Pandeglang sebagai kota seribu ulama dan sejuta santri, otomatis kesejahteraan guru-guru agama di Pandeglang juga harus kita perhatikan. Mudah-mudahan nanti ada solusi terbaiknya,” ujarnya.(DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Lapas Kelas I Tangerang di Jl Veteran, Babakan, kebakaran dini hari tadi. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
“Sementara diduga akibat arus pendek,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, Yusri mengkonfirmasi korban tewas akibat kebakaran sebanyak 41 orang. Beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Kebakaran terjadi pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Api berhasil dipadamkan pada pukul 04.00 WIB.(MAD)
CILEGON, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kapolsek Cilegon, Kompol Karep Waluyo, menjelaskan tak ada penyerangan terhadap imam. Pria bernama Eka Saputra (27) disebut hanya masuk ke masjid dan berteriak-teriak.
“Jadi lagi solat magrib terus anak ini Eka Saputra masuk pakai celana pendek, nggak nyerang. (Dia teriak) ‘solat yang bener sesuai anjuran Islam’, terus diamankan. Nggak nyerang, nggak melakukan pemukulan,” kata Kompol Karep saat dikonfirmasi, Rabu (8/9/2021).
Peristiwa itu terjadi di Masjid Nurul Ikhlas, Jombang Wetan, Cilegon, Banten. Peristiwa itu sontak membuat heboh.
Dalam video yang beredar, tampak Eka masuk dari arah kiri jemaah salat. Dia lalu berjalan ke sebelah kanan jemaah hingga merangsek ke tempat imam.
Tampak seorang jemaah terpaksa membatalkan salatnya untuk mengamankan Eka yang sudah ada di tempat imam. Tindakan itu diikuti sejumlah jemaah lainnya.
Eka lalu dibawa keluar dari masjid. Dia diduga memiliki gangguan jiwa.(VAN)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Lapas Kelas I Tangerang kebakaran dan memakan korban tewas 41 orang dini hari tadi. Kondisi lapas disebut overkapasitas.
“Kalau kondisi lapas, tentunya overkapasitas ya. Dari kapasitas yang seharusnya 900an ini terisi 2.069 orang,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pas Rika Apriyanti kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).
Rika menjelaskan bahwa penjagaan tetap dilakukan. Setiap shift dijaga 13 petugas.
“Dan kekuatan penjagaan di setiap shiftnya adalah 13 orang,” jelasnya.
Meski overkapasitas, Rika menyatakan SOP di lapas tetap berjalan. “Tentunya memang bukan jadi alasan tetapi itulah tantangan yang kami hadapi. SOP tentunya tetap berjalan. Apalagi SOP penanganan kebakaran seperti ini,” ungkapnya.(DAB)
SERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ketua DPRD Andra Soni mengundang anak tukang roti asal Baros, Kabupaten Serang bernama Desy Maryana yang menjadi salah satu perwakilan Banten di ajang nasional parlemen remaja. Ia juga diajak untuk memperhatikan bagaimana persidangan di paripurna.
Desy adalah siswi dari SMKN 1 Pandeglang yang jadi salah satu dari lima perwakilan Banten. Ia lahir dari latar belakang keluarga sederhana dari penjual roti bakar. Ayahnya kebetulan adalah korban PHK dari sebuah pabrik di Tangerang karena pandemi COVID-19.
Ketua DPRD Andra menerima Desy yang didampingi oleh guru dari SMK1 Pandeglang. Mereka langsung berbincang mengenai keparlemenan baik itu di daerah dan nasional.
Andra juga menyemangati Desy untuk tetap semangat belajar dan membaca. Dari latar belakang apapun, seseorang bisa mengubah nasib asalkan semangat.
“Ada banyak cerita orang-orang dengan berlatar belakang tidak mampu, di kemudian hari memiliki prestasi. Jadi saya pesan ke Desy rajin baca, diskusi, percaya diri bahwa keberhasilan ke depan bukan ditentukan latar belakang, tapi dari internal sendiri,” ujar Andra memberi pesan di DPRD Banten, Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang, Kamis (2/9/2021).(MAD)
SERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
HI (56) mencekik mati suaminya, Asni (55), di rumahnya, kawasan Kasemen, Kota Serang, Banten. Perempuan tersebut menyesali perbuatannya.
Kasus pembunuhan ini diawali pertengkaran yang dipicu Asni memaksa istri berhubungan badan. Suami geram lantaran HI menolak.
“Korban suami saya sendiri. Dia ngajak begituan, nggak sabaran. Mungkin nggak halal, nggak sah namanya delapan tahun nggak bareng. Yuk kata saya laporan dulu sama kiai, mudah-mudahan meridai. Dia nggak mau, marah” kata HI di Mapolres Serang Kota, Rabu (1/9/2021).
Suami langsung menyeretnya. Asni murka dan menganiaya HI.
“Langsung nyeret-nyeret, ngejedor-jedorin (banting-banting) saya. Saya sakit. Tangan diseret,” ujarnya.
Kejadian itu, kata dia, terjadi beberapa waktu. Di dalam rumah itu hanya mereka yang tinggal. Usai bertengkar, HI langsung mengunci diri di kamar. Ia juga tidak tahu bahwa suaminya meninggal.(MAD)
TANGSEL, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada September mendatang. Hanya sekolah yang lolos verifikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang diizinkan menggelar PTM terbatas.
“Kapan Tangsel mulai melaksanakan PTM ini sedang kami persiapkan, mudah-mudahan pada bulan September nanti sudah bisa melaksanakan PTM terbatas. Hanya yang telah lolos daftar periksa Dapodik,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono saat dihubungi, Senin (30/8/2021).
Taryono menuturkan nantinya siswa yang mengikuti PTM harus mendapat persetujuan dari orang tua. Dia menyampaikan durasi pembelajaran pembelajaran tatap muka terbatas akan berlangsung dua sampai empat jam.
“Kemudian tidak semua siswa juga mengikuti pembelajaran tatap muka, yaitu hanya siswa yang telah mendapatkan izin dari orang tua siswanya. Pembelajarannya disesuaikan dengan pandemi COVID-19, 2-4 jam,” tuturnya.
Taryono menyampaikan jumlah siswa yang mengikuti PTM dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah kapasitas. Taryono membeberkan ada dua fase yang akan dilaksanakan saat PTM terbatas yakni fase transisi dan kebiasaan baru.
“Jumlah siswanya maksimal 50 persen, kemudian ada beberapa sesi atau fase, yang pertama adalah fase transisi, 2 bulan pertama kemudian fase kebiasaan baru. Pada fase transisi selain KBM (kegiatan belajar mengajar) tidak boleh ada kegiatan lain termasuk ekskul olahraga,” ujarnya.(DAB)
SERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMA/SMK di Banten rencananya digelar pada September 2021. Pihak sekolah saat ini diminta untuk melakukan pendataan berapa persen siswa di masing-masing tempat yang sudah divaksinasi COVID-19.
“Rencana sih September, cuma kita lagi nyiapin, mendata vaksin dulu. Besaran siswa maupun guru yang sudah divaksin, mau tahu itu dulu,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Taqwim kepada di Serang, Banten, Jumat (27/8/2021).
Pendataan itu termasuk untuk SMA/SMK yang dikelola swasta. Bagaimanapun, kata dia, Dindikbud butuh angka pasti berapa siswa dan guru yang telah menerima vaksin.
Satgas COVID-19 Banten sudah memberi lampu hijau agar belajar tatap muka bisa dilaksanakan. Apalagi, Kemendikbud pun sudah mengizinkan diselenggarakan belajar tatap muka.
“Secara eksplisit sudah, tapi kita perlu pastikan ketika PTM aman. Surat keputusan, surat edaran ke sekolah ke semua masyarakat, kan kita belum bikin itu. Bulan September pengennya mulai,” ujarnya.(DAB)
SERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Anggota DPRD Banten Furtasan Ali Yusuf menggugat perdata wanprestasi ke eks Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman karena hutang Rp 2,8 miliar yang belum dibayar. Upaya mediasi pun gagal dan harus dilanjutkan di meja hijau.
Haerul Jaman saat ini adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar begitu habis masa jabatan wali kota. Ia dilawan oleh Furtasan yang berlatar belakang politisi dari Partai Nasdem. Furtasan juga pernah menjabat beberapa periode di DPRD Kota Serang.
Perselisihan wanprestasi ini kemudian disidangkan di Pengadilan Negeri Serang. Pada Selasa (25/8) kemarin, hadir Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin menjadi saksi di persidangan.
Subadri mengatakan, pada 2017, ia menjadi saksi perjanjian utang antara Furtasan dan Jaman. Waktu itu, Wali Kota Jaman ingin meminjam uang sebesar Rp 2,8 miliar lebih dengan batas pembayaran selama 3 bulan.
“Yang meminjam pak Jaman, yang meminjamkan pak Furtasan, waktu musyarawan ada perjanjian dicicil per bulan,” kata Subadri di hadapan majelis hakim yang dipimpin Atep Sopandi.
Pinjaman itu katanya diberikan ke wali kota secara cash. Hadir juga istri dari Furtasan di kediamannya. Namun, ia sendiri mengaku tidak tahu akan digunakan apa pinjaman uang tersebut.
Saksi Subadri juga mengaku tidak tahu bahwa ternyata utang kedua rekannya itu belum lunas. Malahan, ia dipanggil sebagai saksi untuk menjelaskan perkara wanprestasi ini di pengadilan.
“Saya tidak tahu. saya tahu pas pinjaman saja tanda tangan sebagai saksi. realisasi pembayaran tidak tahu. sepengetahuan saya memang belum dilunasi, menurut pengakuan pak Furtasan pernah ditagih,” ujarnya.(DAB)
SERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pembelajaran tatap muka (PTM) SD-SMP di Kota Serang rencananya akan dimulai di pertengahan September 2021. Vaksinasi siswa terus dikebut agar pelaksanaan PTM bisa sesuai rencana. Karena sampai hari ini, dari 26 ribu siswa, baru 10 persennya yang sudah divaksinasi.
“Yang sudah divaksin baru 10 persen itu data kemarin, untuk SD-nya yang 12 tahun ke atas. Mudah-mudahan minggu depan atau 10 hari ke depan selesai nanti kita laksanakan tatap muka,” kata Wali Kota Serang Syafrudin di SMPN 7 Kota Serang ke wartawan, Senin (23/8/2021).
“Dan bukan muridnya saja, tapi gurunya harus 100 persen dan orang tuanya,” ujarnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang Alpedi mengatakan dari 27 SMP yang ada, baru 6 sekolah yang melakukan vaksinasi. Berdasarkan rapat forum komunikasi pimpinan daerah, tatap muka dilakukan jika maksimal 70 persen dari seluruh siswa divaksinasi terpenuhi.
“Karena untuk dapat PTM (pembelajaran tatap muka) minimal 70 persen siswa SD dan SMP. Saya berharap pihak sekolah memberikan pengertian ke orang tua murid karena syarat PTM apabila guru dan tenaga di dalamnya itu juga sudah divaksin. Kalau sudah dilakukan beres semua mudah-mudahan minggu pertama di bulan September bisa dilakukan,”ujarnya.(VAN)