JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menyebut banyak siswa tak mampu yang akhirnya masuk sekolah swasta akibat tergeser di sekolah negeri karena sistem PPDB tahun 2020. Zita meminta Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menggratiskan biaya sekolah siswa yang tak mampu tersebut.
“Saya setuju sistem zonasi untuk pemerataan akses pendidikan. Setiap warga, mendapatkan yang terbaik. Namun, itu tidak boleh diskriminatif. Banyak yang harus putus sekolah karena terpinggirkan oleh sistem. Saya pimpinan perempuan satu-satunya, berdosa saya kalau sampe ada anak di DKI putus sekolah. Ibu-Ibu lapor saya semua,” kata Zita.
Zita mengatakan biaya di sekolah swasta akan menambah beban para orang tua di tengah masa sulit karena pandemi saat ini. Untuk itu, Zita meminta pemprov DKI juga memperhatikan para siswa tidak mampu di sekolah swasta.
“Beban masyarakat di masa COVID-19 ini berat. Kita ingin masyarakat tidak mampu dapat dukungan. Kami kunjungan ke daerah yang tidak seberlimpah DKI Jakarta saja mampu gratiskan seperti di Brebes. Ini tanggung jawab kita semua sebagai wakil rakyat. Jadi, yang tidak mampu tidak boleh putus sekolah, masuk swasta harus dibantu. Saya mohon kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Minta bantuannya, disampaikan pada Pak Gubernur yang terhormat,” ujarnya.
Zita menuturkan keberpihakan pemerintah daerah diuji dalam hal ini. Masyarakat menurutnya akan menilai kepedulian pemerintah daerah akibat kebijakan yang dibuat.
“Masyarakat bisa menilai sendiri siapa yang peduli. Kami terus kawal. Kami, DPRD, sudah sepakat, gratiskan swasta bagi yang tidak mampu, tidak boleh ada yang terdiskriminasi karena sistem penerimaan. Ini sangat menyedihkan. Sebagai Ibu, saya sedih sekali,” tutup Zita.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Pemkot Bekasi mengizinkan sekolah membuka kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka pada tahun ajaran 2020-2021 asal memenuhi standar protokol kesehatan COVID-19. Beberapa Orang tua (ortu) murid di SMAN 2 Bekasi mendukung sekolah di wilayah zona hijau dibuka asal protokol kesehatan dijalankan dengan ketat.
Salah satu ortu murid, Nia (35), hari ini mengambilkan seragam sekolah anaknya di SMAN 2 Bekasi. Pagi tadi anaknya sudah mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara daring meski pihak sekolah juga mengadakan seremonial MPLS di sekolah.
“Kebetulan anak saya MPLS-nya di rumah, kebetulan kan pembagiannya ada beberapa anak yang ke sekolah dan yang tidak. Kebetulan anak saya yang daring di rumah,” kata Nia di SMAN 2 Bekasi, Jalan Tangkuban Perahu, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, Senin (13/7/2020).Nia menyebut anaknya antusias mengikuti MPLS meski dalam situasi pandemi virus Corona. Dia mengatakan akan mengizinkan anaknya mengikuti KBM tatap muka jika sekolah telah memenuhi protokol kesehatan.
“Kalau saya kalau memang di sekolah sudah ada fasilitas yang memadahi protokol kesehatannya, cuci tangan, per kelas pembagiannya sudah efektif maka saya mengizinkan anak saya untuk sekolah karena bagaimana pun juga seorang guru tidak akan bisa digantikan dengan teknologi,” ujar Nia.
Senada dengan Nia, Yuli (41) warga Kranji juga mengaku tidak masalah KBM tatap muka kembali berjalan di sekolah apabila kondisi sudah kondusif.
Saat ini ada 4 sekolah permodelan KBM tatap muka di Kota Bekasi. Empat sekolah itu adalah SMP 2 Bekasi, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam All6 Pekayon Jaya.<(VAN)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM– Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berbagi kisah hidup kepada para siswa dalam program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara virtual di SMAN 6 Jakarta. Ia berpesan, di tahun ajaran baru ini agar para siswa membiasakan diri aktif berorganisasi untuk menempa karakter dan jangan tergiur dengan tindakan negatif.
“Manfaatkan waktu masa muda dengan kegiatan yang positif. Jangan memakai narkoba, miras, dan segala macam bentuk kegiatan negatif lainnya. Gelora semangat jiwa muda harus disalurkan ke hal-hal yang positif, misalnya melalui organisasi,” ujar Bamsoet, Senin (13/7/2020).
“Selain bisa menambah pengalaman, juga bisa memperkuat jaringan persahabatan yang kelak akan membantu anak-anakku sekalian mengarungi kehidupan di masa mendatang,” imbuhnya saat mewakili para orang tua/wali murid dalam MPLS dan serah terima siswa ke pihak sekolah, di SMAN 6 Jakarta, di Jakarta.
Bamsoet mengingatkan atas nama orang tua/wali murid bahwa dengan dimulainya tahun ajaran baru di sekolah pada hari ini, tugas dan tanggung jawab berat tersebut dipercayakan kepada Bapak dan Ibu Guru Pembimbing di SMA Negeri 6 Jakarta.
“Selama kurun waktu tiga tahun ke depan, Bapak dan Ibu guru adalah orang tua pengganti bagi putra-putri kami di sekolah. Kepada Bapak dan Ibu kami titipkan mereka untuk menjadi bagian dari keluarga besar SMA Negeri 6 Jakarta, dengan harapan ketika lulus nanti, putra-putri kami dapat meninggalkan catatan baik dan nama harum bagi sekolah,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPR RI ini menceritakan saat SMA dahulu, dirinya bercita-cita menjadi dokter. Namun perjalanan hidup malah menuntunnya kuliah di jurusan Akuntansi. Kemudian bekerja sebagai wartawan, pengusaha, hingga akhirnya garis tangan membawanya menjadi anggota DPR RI hingga kelak jadi Ketua DPR RI dan kini menjadi Ketua MPR RI.
“Gantungkan cita-citamu setinggi langit, namun tak perlu terlalu kecewa jika cita-cita tersebut kelak tak bisa dicapai. Karena bisa jadi, Tuhan sedang mempersiapkan hal lain untuk kalian, yang baik menurut Tuhan pasti tak akan membuat kalian kecewa. Terkadang kita tak tahu apa yang akan terjadi di kehidupan mendatang, yang penting persiapkan diri untuk menghadapi apapun. Jadilah pribadi yang adaptif, yang bisa menyesuaikan terhadap kondisi dan situasi apapun,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mengingatkan para siswa untuk tak takut menghadapi kegagalan. Justru di masa muda inilah, kegagalan harus dinikmati sehingga bisa menjadi bekal di hari esok. Dengan semakin banyak mengalami kegagalan akan semakin banyak pelajaran yang didapat.
“Saya saja pernah empat kali gagal terpilih menjadi anggota DPR RI. Karena menghadapi kegagalan itulah, akhirnya saya bisa menemukan peluang menjadi pengusaha. Membangun berbagai usaha dari nol, menyiapkan kehidupan yang baik untuk keluarga dan anak-anak. Hingga akhirnya di tahun 2009, Tuhan mengamanahkan saya menjadi anggota DPR RI. Karena sudah menjadi pengusaha, alhamdulilah saat menjadi anggota DPR RI tak pernah sekalipun tergiur melakukan hal-hal tercela untuk memperkaya diri,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan profesi apapun yang kelak dipilih dan dijalani oleh para siswa di masa depan, selama halal tak menjadi persoalan. Satu hal yang harus diingat, tidak ada yang instan di dunia ini. Mau menjadi politisi, polisi, akuntan, pengacara, bahkan youtuber sekalipun, semua butuh proses dan kerja keras. Ibarat pohon, akarnya harus kuat sehingga tak mudah tumbang diterpa hujan badai.
“Para youtuber yang sering kalian lihat videonya, seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Jessica Iskandar, Gading Marten, Baim Wong, ataupun Irfan Hakim, mereka adalah sosok pekerja keras. Setiap hari berpikir untuk membuat konten yang menarik untuk dinikmati. Mereka menjadi besar seperti saat ini bukanlah karena tiba-tiba. Ada banyak proses yang dilalui, yang bahkan turut menguras air mata. Jika dipelajari, orang-orang menjadi sukses karena dua hal, kerja keras dan berdoa. Kunci utamanya, muliakan orang tua dan guru,” tandas Bamsoet.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Pemerintah akan mengembangkan pendidikan berbasis digital di seluruh wilayah. Pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp 22 triliun untuk pengembangan tersebut.
“Pemerintah mungkin akan menyediakan dana sekitar Rp 22 triliun lebih supaya itu nanti sampai pelosok. Dan itu bisa digunakan untuk layanan pemerintahan, birokrasi, sosial dan lain-lain, terutama juga untuk pendidikan,” ucap Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima Pengurus Yayasan Memajukan Ilmu Kebudayaan (YMIK), seperti dalam keterangan resminya).
Sistem pendidikan berbasis digital, diharapkan Ma’ruf, mampu memeratakan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu sistem tersebut diharapkan juga dapat menghilangkan kesenjangan tingkat pendidikan di masyarakat.”Dengan (pendidikan) digital mungkin juga bisa menghilangkan kesenjangan, bisa pemerataan kesenjangan. Saya kira ini suatu upaya yang luar biasa dan sebagai suatu terobosan dan dampaknya akan mendorong pendidikan tinggi yang lain juga,” ujarnya.
Ma’ruf menuturkan pendidikan digital mampu mendukung reformasi birokrasi. Sehingga jalannya pemerintahan akan semakin efisien.
“Jadi, memang pendidikan (digital) harus dimulai untuk melahirkan tenaga kerja yang siap. Ke depan itu kita terutama birokrasi, itu salah satu upaya dalam reformasi birokrasi itu adalah layanan digital, birokrasi digital, pemimpin digital, pokoknya semuanya serba digital,” tandas Ma’ruf.
Dalam kesempatan yang sama, calon rektor dari Universitas Siber Asia (UNSIA), Jang Youn Cho menjelaskan adanya pendidikan tinggi yang menjadi program kerja sama antara Universitas Nasional (UNAS) dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea, yang diberi nama Universitas Siber Asia (UNSIA). Universitas ini nantinya akan melakukan penerapan 100% perkuliahan dengan sistem jarak jauh (online) pertama di Indonesia.
“Universitas Siber Asia merupakan universitas siber pertama di Asia Tenggara. Kami ingin meningkatkan standar (pendidikan) Indonesia dengan standar (pendidikan) dunia,” ucapnya.
Serang,KHATULISTIWAONLINE.COM – Tahun ajaran baru 2020 yang dibuka mulai 13 Juli di Banten akan dilakukan secara daring. Siswa baru khususnya SMA/SMK boleh masuk secara fisik ditargetkan pada Desember 2020.
“Tahun ajaran baru berjalan, bulan ini. Ke sekolahnya Desember secara fisik. Saya melihat bahwa saya mau ke titik nol ini yang positif penularannya,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Senin (6/7/2020).
Banten sendiri saat ini masuk level 1 atau mendekati level hijau penyebaran virus Corona. Rata-rata penambahan per hari ada 9 orang atau bahkan pernah hanya 2 kasus positif. Kondisi tersebut menurut Wahidin menunjukkan bahwa penyebaran mulai bisa dikendalikan.
“Banten urutan ke-11, tapi saya belum mau, khawatir kalau dibuka terjadi pelonggaran, pelonggaran apalagi sekolah, bahaya kan. Saya mau sampai titik aman,” ujarnya.
Untuk antisipasi belajar daring ini, Pemprov Banten sendiri mengarahkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau Bosda untuk pembelian pulsa agar siswa tetap belajar. Anggaran Rp 5,5 juta setiap siswa per tahun ada alokasi untuk pembelian pulsa internet.
“Sekarang sudah dicantumkan di Bosda untuk pulsa, yang nggak ada sinyal kita buat strategi agar tetap belajar,” ungkapnya.
Untuk siswa SD sampai SMP sendiri, Pemprov Banten menyerahkan kewenangan tahun ajaran baru kepada pemerintah kabupaten/kota.
“Saya nggak mau mencampuri kewenangan itu, nanti kita diprotes,” ujarnya.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Universitas Indonesia (UI) menyebut Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hari pertama berjalan lancar. Peserta UTBK juga dinilai telah mentaati aturan protokol kesehatan.
“Tes UTBK hari ini (5/7) berlangsung lancar dan tertib. Para peserta menaati aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh panitia pusat UTBK UI 2020,” ujar ujar Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, dalam keterangannya, Minggu (5/7/2020).
Tes UTBK sendiri terbagi menjadi dua sesi dalam satu hari. Amelita mengatakan, sebanyak 895 peserta ikut ujian pada sesi pertama, dan 885 peserta disesi kedua.
“Total peserta tes UTBK 2020 adalah sebanyak 896 peserta ujian pada sesi pertama dan 885 peserta ujian pada sesi kedua,” kata Amelita.
Amelita menuturkan, protokol kesehatan yang ketat dilakukan oleh peserta ujian. Di antaranya menjaga jarak aman, mencuci tangan hingga mengukur suhu.
“Protokol kesehatan yang ketat juga dilaksanakan bagi setiap peserta yang akan mengikuti ujian. Sebelum memasuki ruangan, peserta diwajibkan berbaris dengan jarak sosial yang cukup, untuk kemudian mencuci tangan, dan mengikuti pengukuran suhu badan yang dilakukan oleh panitia. Baik panitia maupun peserta yang diperkenankan untuk mengikuti ujian adalah yang bersuhu tubuh kurang dari 37,7 derajat celcius,” tuturnya.
“Jumlah peserta dalam ruangan juga sangat dibatasi, hanya sekitar 10-30 orang dalam satu ruangan mengikuti kapasitas ruangan agar dapat tetap berjaga jarak. Para peserta juga diwajibkan memakai masker, dan para pengantar peserta tidak diperkenankan berkerumun selama berada di lokasi acara,” sambungnya.
Menurut Amelita, panitia telah mempersiapkan kebutuhan protokol kesejatan sejak seminggu sebelum pelaksanaan tes. Tidak hanya itu, penyemprotan disinfektan juga dilakukan pasca ujian sesi dilaksanakan.
“UI juga melakukan disinfeksi ruangan pasca ujian tiap sesi dilaksanakan. Panitia sendiri telah melakukan persiapan kegiatan seminggu sebelumnya, seperti mempersiapkan suplai masker, hand sanitizer, alat pengukur badan, serta wastafel pencuci tangan,” pungkasnya.
Di UI sendiri terdapat beberapa lokasi pelaksanaan UTBK diantaranya, yaitu di Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas MIPA, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan, Gedung ILRC, Program Pendidikan Vokasi, dan Gedung IASTH.(DON)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Sejumlah orang tua (ortu) murid yang tergabung dalam Paguyuban Orang Tua Siswa Korban PPDB DKI 2020 menggelar aksi damai di Taman Pandang, Jakarta Pusat. Mereka menuntut Dinas Pendidikan DKI agar pelaksanaanPPDB DKI 2020 khususnya jalur zonasi diulang.
“Menuntut kepada Pemda DKI cq Dinas Pendidikan DKI untuk segera melakukan PPDB ulang khususnya jalur zonasi pada tingkat SMP dan SMA,” kata perwakilan Paguyuban Orang Tua Siswa Korban PPDB DKI 2020, Imran, di Taman Pandang, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2020).
Imran meminta Dinas Pendidikan DKI melakukan revisi atas Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis) yang tercantum pada SK Kepala Dinas Pendidikan DKI Nomor 501 Tahun 2020 yang tidak sesuai dengan Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019. Dia juga menyarankan agar segera dilakukan revisi sistem PPDB DKI online.
Selain itu, Imran meminta Dinas Pendidikan DKI memberikan kompensasi kepada peserta didik yang sudah diterima PPDB pertama tetapi tidak diterima di PPDB ulang atau kedua.
Berikut 4 tuntutan untuk penyelesaian permasalahan PPDB DKI 2020 dari Paguyuban Orang Tua Siswa Korban PPDB DKI 2020:
1. Menuntut kepada Pemda DKI cq Dinas Pendidikan DKI untuk segera melakukan PPDB ulang khususnya jalur zonasi pada tingkat SMP dan SMA dan melakukan revisi atas juklak juknis yang tercantum pada SK Kepala Dinas Pendidikan DKI Nomor 501 Tahun 2020 yang tidak sesuai dengan Permendikbud Nomor 44 tahun 2019 khususnya kriteria seleksi berdasarkan jarak dari tempat tinggal peserta didik ke sekolah dan kuota jalur zonasi minimal 50% dari total daya tampung sekolah
2. Menyarankan agar Pemda DKI cq Dinas Pendidikan DKI untuk segera melakukan revisi atas sistem PPDB DKI online yang ada saat ini khususnya sistem yang dapat mengukur jarak dari tempat tinggal peserta didik ke sekolah. Jika diperlukan segera berkonsultasi dengan pakar IT atau Pemda lain yang sudah dapat membuat sistem tersebut
3. Meminta Pemda DKI cq Dinas Pendidikan untuk sesegera mungkin melaksanakan PPDB ulang atau PPDB kedua khususnya jalur zonasi dan bila dirasa perlu dilakukan pula pada jalur afirmasi
4. Bagi peserta didik yang sudah diterima pada PPDB pertama tetapi tidak diterima pada PPDB ulang atau PPDB kedua, tanpa adanya unsur kesengajaan dengan tidak mendaftar ke sekolah terdekat pada PPDB ulang tersebut, maka Pemda DKI Dinas Pendidikan DKI wajib menyalurkan ke sekolah lain di wilayah zonasi yang sama sesuai dengan Permendikbud Nomor 44 Tahun 2009 pasal 27 atau memberikan kompensasi berupa beasiswa selama 3 tahun bagi peserta didik tersebut.(VAN)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan sedang melakukan kajian tentang penyederhanaan kurikulum. Namun, Kemendikbud menegaskan tidak ada renacana peleburan mata Pelajaran Agama dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
“Bahan diskusi terakhir yang disampaikan ke saya adalah susunan kelompok mata pelajaran tidak digabung seperti itu, tetapi tetap berdiri sendiri seperti yang berlaku saat ini,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam keterangannya, Kamis (18/06/2020).
Totok mengatakan sempat ramai beredar informasi di media sosial mengenai materi diskusi mengenai penyederhanaan kurikulum. Beredar pula di grup WA sebuah paparan usulan peleburan mata pelajaran Agama kelas 1-3 Sekolah Dasar.
“Yang diramaikan itu adalah bahan diskusi awal internal di antara tim kerja kurikulum. Diskusi masih terus berlangsung dan saat ini belum ada keputusan apapun dari kementerian,” ujar Totok.
Selain itu, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) Hamid Muhammad juga mengatakan tidak ada rencana Kemendikbud melakukan peleburan mata pelajaran Agama. Menurutnya, pembahasan penyederhanaan kurikulum yang dilakukan guna membuat pembelajaran berjalan membuat lebih efektif.
“Pusat Kurikulum menyiapkan penyederhanaan kurikulum yang disertai penyusunan berbagai modul pendukungnya,” ujar Hamid.(DON)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memutuskan tahun ajaran baru 2020-2021 akan tetap dimulai pada bulan Juli. Dimulainya tahun ajaran baru bukan berarti kegiatan belajar mengajar siswa akan dilakukan tatap muka di dalam kelas.
“Tahun ajaran baru tetap, tahun ajaran baru 2020 akan dimulai pada Senin ketiga Juli yang akan datang. Tahun ajaran baru akan dimulai sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan. Tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar akan dimulai secara tatap muka di sekolah,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemdikbud, Evy Mulyani dalam tayangan YouTube yang disiarkan BNPB Indonesia, Selasa (9/6/2020).
Evy mengatakan tahun ajaran baru maknanya tidak sama dengan keputusan pemerintah terkait pembukaan sekolah. Menurutnya, meskipun tahun ajaran baru tetap dibuka pada minggu ketiga Bulan Juli, bukan berarti kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah akan segera dilaksanakan.
“Pertama saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa ketika kita bicara tahun ajaran baru ini tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah atau pembukaan sekolah. Artinya tahun ajaran baru yang dimaksud adalah dimulainya tahun ajaran baru tahun 2020-2021 dengan demikian kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah itu tidak serta merta dilakukan,” ujar Evy.Dia menyebut kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah akan sangat tergantung pada perkembangan kondisi pandemi. Evy memastikan sebagian besar sekolah akan melanjutkan proses belajar jarak jauh dengan berbagai alternatif pembelajaran.
“Pada pembelajaran pertama sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir ini. Kemudian terkait pembelajaran jauh ini sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kita sudah mempunyai berbagai alternatif tentunya melalui internet, kemudian melalui stasiun televisi, melalui radio dan sebenarnya juga banyak tersedia modul yang banyak digunakan atau dipelajari mandiri,” jelasnya.
Kemdikbud, kata dia, proses pembelajaran jarak jauh sudah melalui kajian Kemdikbud bersama Gugus Tugas Pusat. Menurutnya, dalam masa pandemi yang masih terus berlangsung Kemdikbud akan memprioritaskan kesehatan, dan keselamatan para insan pendidikan.
Evy menilai pandemi Corona saat ini juga memunculkan pelajaran yang sangat berharga bagi dunia pendidikan. Menurutnya, kolaborasi antara guru dan orang tua menjadi semakin terjalin, pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, hingga sikap untuk lebih menghargai kesehatan menjadi pelajaran yang bisa diambil selama masa pandemi.
“Jadi hal-hal yang sebelumnya belum pernah kita temukan sebelumnya menjadi hal-hal yang positif. Kemudian juga kita bisa mempercepat tenaga pengajar untuk beradaptasi, di kementerian juga demikian,” pungkasnya.