RIGA –
Portugal memetik kemenangan 3-0 atas Latvia di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018. Cristiano Ronaldo menjadi bintang dengan mencetak dua gol.
Dalam pertandingan di Stadions Skonto, Riga, Sabtu (10/6/2017) dinihari WIB, Portugal kembali diperkuat oleh Ronaldo. Sebelumnya, Ronaldo absen saat Portugal menang 4-0 atas Siprus karena tampil di final Liga Champions bersama Real Madrid.
Ronaldo kemudian memecah kebuntuan Portugal empat menit jelang berakhirnya babak pertama. Gol ini berawal dari umpan Andre Gomes ke kotak penalti yang diteruskan oleh Jose Fonte dengan sundulan.
Bola sundulan Fonte mengenai tiang dan memantul di depan gawang. Ronaldo yang berdiri di dekat tiang kemudian tanpa kesulitan menanduk bola ke dalam gawang.
Ronaldo kembali mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-63. Sekali lagi, Ronaldo mencetak gol lewat sundulan. Kali ini dia menuntaskan umpan Ricardo Quaresma dari sisi kanan.
Empat menit kemudian, Portugal menambah keunggulan. Sepakan Andre Silva dari dalam kotak penalti tak mampu dihentikan oleh kiper Latvia. Ronaldo kembali berperan penting dengan menjadi kreator gol untuk Andre Silva.
Tambahan tiga poin ini membantu Portugal menjaga jarak dengan Swiss di klasemen Grup B. Portugal masih ada di peringkat kedua dengan 15 poin dari enam laga, tertinggal tiga angka dari Swiss yang di saat bersamaan menang 2-0 atas Kepulauan Faroe.
Susunan Pemain
Latvia: Vanins; Solovjovs, Jagodinskis, Gorkss, Maksimenko; Kluskins (Indrans 62′), Laizans; Kazacoks (Vardanjans 72′), Sabala, Kolesovs; D. Ikaunieks (Rakels 67′)
Portugal: Patricio; Cedric (Semedo 71′), Alves, Fonte, Guerreiro; Moutinho, Carvalho, Gomes; Martins (Quaresma 57′), Andre Silva (Nani 80′), Ronaldo. (RIF)
BOGOR,khatulistiwaonline.com
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, memuji penampilan Ryuji Utomo usai timnya menang atas PS TNI. Teco menganggap Ryuji bisa berkontribusi untuk Persija pada laga selanjutnya.
Persija berhasil meraih kemenangan kedua secara beruntun setelah menumbangkan PS TNI 2-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kamis (8/6/2017) malam WIB. Dua gol Macan Kemayoran dicetak oleh Bruno Lopes dan Ramdani Lestaluhu.
Di laga ini tim asal ibu kota sejatinya kehilangan tiga pemain inti. Rezaldi Hehanusa (full-back kiri) dan M. Hargianto (gelandang) meninggalkan tim untuk memperkuat timnas Indonesia kontra Kamboja dan Puerto Rico. Sementara itu, Rohit Chand harus membela timnas Nepal di Kualifikasi Piala Asia 2019.
Untuk mengisi pos yang ditinggal tiga pemain tersebut, Teco memilih Ryuji sebagai pengganti Rezaldi meski bisa main di posisi bek tengah, Irfandy Zein untuk menggantikan Hargianto, dan Sutanto Tan untuk menggantikan Rohit.
Hasilnya memuaskan untuk Persija dan Teco. Teco pun memuji peran Ryuji dalam mengisi sisi kiri pertahanan Persija. Pelatih asal Brasil itu menganggap Ryuji bisa jadi andalan di laga melawan Sriwijaya di Stadion Patriot, 16 Juni mendatang.
“Kami latihan sama tim dengan persipan bagus. Kami kehilangan tiga pemain inti karena main untuk timnas, tapi saya sudah bicara dengan 28 pemain, semua harus siap. Seperti hari ini Ryuji yang main bagus,” kata Teco seusai laga.
“Untuk selanjutnya dia bisa bantu Persija buat jaga tren positif lawan Sriwijaya dan raih kemenangan di kandang,” sambungnya.
Sementara itu, Ryuji mensyukuri kemenangan tandang kedua Persija musim ini. Bek berusia 21 tahun itu juga berharap timnya bisa konsisten meraih tiga poin di laga selanjutnya.
“Alhamdulillah kami menang, kami main kompak, dan tim ikut instruksi pelatih. Hasilnya, kami main bagus di lapangan. Pertandingan masih banyak, kami harus konsisten untuk meraih tiga poin,” katanya.
“Dukungan dari The Jakmania sangat luar biasa bagi saya. Di sini juga tidak ada persaingan, saya selalu belajar dari senior untuk lebih baik ke depannya. Persija bukan cuma 11 pemain, kami satu tim,” kata Ryuji.(RIF)
Rotterdam –
Belanda meraih kemenangan telak 5-0 atas Pantai Gading di laga ujicoba. Hasil ini jadi kemenangan kedua Der Oranje di bawah pelatih interim, Fred Grim.
Bermain di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Senin (5/6/2017) dinihari WIB, Belanda tampil perkasa. Bek Ajax Amsterdam, Joel Veltman, berhasil membuka keran gol Belanda di menit ke-13.
Pemain 25 tahun itu sukses merobek gawang Badra Ali Sangare setelah menerima umpan sepak pojok dari Memphis Depay. 1-0 Belanda memimpin.
Di menit ke-32, Tim Oranje menggandakan skor lewat titik putih setelah Vincent Janssen dilanggar kiper Pantai Gading. Arjen Robben, yang bertugas sebagai eksekutor, berhasil menceploskan bola ke arah kanan kiper.
Empat menit kemudian Joel Veltman kembali mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 3-0. Dia menyontek bola ke gawang Pantai Gading setelah menerima umpan silang Robben. Skor itupun bertahan hingga turun minum.
Di menit ke-53, Pantai Gading mengancam pertahanan Belanda lewat skema serangan balik. Nicolas Pepe, yang menerima umpan dari rekannya berusaha melepas tendangan dari luar kotak penalti. Namun usaha itu masih gagal lantaran bola mengenai kaki lawan.
Belanda tak mengendurkan serangan dengan menciptakan banyak peluang di babak kedua. Namun gol keempat baru terlahir di menit ke-69 lewat kaki Davy Klaassen, setelah menerima umpan silang dari Janssen.
Setelah menyumbang assist, Janssen akhirnya turut mencetak gol. Pemain nomor punggung sembilan itu menceploskan bola ke gawang lawan setelah menyambar bola pantul di menit ke-75, yang mengubah skor menjadi 5-0 hingga akhir laga.
Hasil ini menjadi kemenangan kedua untuk Belanda di bawah Fred Grim setelah menekuk Maroko 2-1 pada akhir Mei kemarin. Di laga pertama bersama Grim, Belanda takluk 1-2 dari Italia. Selanjutnya Grim akan menyerahkan kendali tim ke Dick Advocaat, yang sudah ditunjuk sebagai pelatih tetap pada Mei lalu, dan akan memimpin tim di laga melawan Luksemburg pada 9 Juni mendatang.
Meski kalah telak, Pantai Gading sebenarnya tidak kalah-kalah amat dalam jalannya pertandingan. Menurut catatan Sky Sports, Gervinho dkk. menguasai bola 48 persen dan melepas 14 tembakan, dengan lima diantaranya mengarah ke sasaran. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Real Madrid menggelar pesta juara Liga Champions pada Minggu (4/6/2017) waktu setempat. Los Blancos mengarak trofi Liga Champions ke-12 yang mereka raih keliling kota.
Madrid menjadi juara Liga Champions usai mengalahkan Juventus di final yang berlangsung di Millennium Stadium. Mereka menang 4-1 di laga tersebut.
Kemenangan itu membuat Cristiano Ronaldo dkk. jadi tim pertama yang mempertahankan gelar di era Liga Champions, sekaligus menambah gelarnya jadi 12.
Beberapa jam setelahnya, Madrid yang sudah pulang ke Madrid langsung menggelar pesta perayaan juaranya. Setibanya di Kota Madrid, para pemain disambut puluhan ribu penggemarnya.
Madrid yang baru tiba, langsung dijamu Walikota dan Presiden Regional Madrid. Setelah selesai, para pemain langsung menaiki bus atap terbuka untuk mengarak trofi menuju Cibeles Square.
Usai berpesta di pusat kota, Madrid akhirnya menuju Santiago Bernabeu. Di sana, semua pemain mendapat kesempatan berpidato.
Tepuk tangan paling riuh diberikan penonton ketika Ramos dan Ronaldo berbicara. Maklum, keduanya sudah dianggap ikon bagi para Madridistas.
Ramos lantas menyampaikan pidato kemenangannya. “Tim ini percaya sejak awal, dan setelah bekerja keras sejak awal, kami menuai hasilnya,” tutur Ramos seperti dikutip ESPN.
Sementara Ronaldo tidak bisa berbicara banyak. Pemain yang mencetak dua gol ke gawang Juventus di final itu malah ikut larut dengan teriakan penggemar yang berharap dirinya memenangkan Ballon d’Or.
Keberhasilan Madrid juara Liga Champions menggenapkan trofi yang diraih musim ini. Sebelumnya tim asuhan Zinedine Zidane sudah memenangi gelar La Liga. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Cuma satu gol tercipta saat Juventus dan Real Madrid berhadapan di final 1998. Kalau final tahun ini berakhir imbang sampai perpanjangan waktu, siapa punya peluang menang di adu penalti ?
Dari empat pertemuan terakhir Juventus dan Madrid di Liga Champions laga selalu berlangsung sengit. Pada kurun tersebut tercatat ada dua hasil imbang, dan masing-masing satu kemenangan untuk setiap kubu.
Di tahun 1998 silam, saat kedua tim juga bertemu di final Liga Champions, cuma satu gol yang tercipta. El Real jadi juara berkat gol semata wayang Predrag Mijatovic.
Duel ketat diprediksi akan kembali terjadi di Stadion Millennium Cardiff akhir pekan ini. Madrid datang sebagai juara bertahan dan merupakan tim paling produktif dengan 32 gol berhasil dibuat. Sementara Juventus tengah dalam kondisi terbaiknya dan jadi tim dengan lini belakang paling solid karena baru kebobolan tiga kali sepanjang turnamen.
Peluang terjadi hasil imbang selama 90 menit plus perpanjangan waktu tentu terbuka. Kondisi tersebut akan memaksa laga dilanjutkan ke adu penalti. Bagaimana rekor kedua tim di babak tos-tosan?
Berdasarkan catatan UEFA, baik Madrid maupun Juventus tak punya rekor yang benar-benar oke jika harus menjalani adu penalti.
Sepanjang keikutsertaan di kompetisi Eropa, Madrid sudah menjalani empat kali adu penalti. Hasilnya adalah dua kali menang dan dua kali kalah. Salah satu kemenangan di dapat pada final tahun lalu atas Atletico Madrid.
5-3 v Atletico Madrid – Final Liga Champions 2015/2016
1-3 v FC Bayern München – Semifinal Liga Champions 2011/12
3-1 v Juventus – Putaran kedua Piala Champions 1986/87
5-6 v FK Crvena Zvezda – Perempatfinal Piala Winners 1974/1975
Juventus malah menelan kekalahan di adu penalti terakhirnya pada ajang Liga Champions. Itu terjadi pada musim 2002/2003 saat mereka tunduk di tangan AC Milan. Jika ditotal, rekor Bianconeri adalah tiga kemenangan dan tiga kali kalah.
2-3 v AC Milan – Final Liga Champions 2002/03
4-2 v AFC Ajax – Final Liga Champions 1995/96
1-3 v Real Madrid – Putaran kedua Piala Champions 1986/87
4-2 v Argentinos Juniors – Piala Toyota 1985
1-4 v Widzew Łódź – Babak Kedua Piala FA 1980/81
3-0 v Ajax – Perempatfinal Liga Champions 1977/78
(RIF)
Manchester –
Pep Guardiola akan tetap menjadi manajer Manchester City kendati gagal mempersembahkan satu pun gelar pada musim ini. Andai hal itu terjadi saat dirinya masih melatih Barcelona atau Bayern Munich, Guardiola akan dipecat.
Guardiola bergelimang gelar bersama Barca dan Bayern. Pria berkebangsaan Spanyol itu meraih 14 gelar selama empat musim di Barca dan tujuh gelar selama tiga tahun menukangi Bayern.
Akan tetapi, bersama City, Guardiola melalui musim pertamanya dengan kurang sukses. Dari empat kompetisi yang diikuti City musim ini, tak satu pun yang berhasil dimenangi.
Guardiola menyadari bahwa City berharap banyak kepadanya. Dia pun berjanji akan mengupayakan hasil yang lebih menggembirakan pada musim depan.
“Saya sudah bilang berkali-kali bahwa saya punya ekspektasi ini karena apa yang sudah saya lakukan di masa lalu. Saya datang di klub ini dan saya berusaha melakukan yang terbaik. Beberapa manajer akan merasakan tekanan itu, jadi saya harus menghadapinya, kalau tidak saya pulang saja,” ujar Guardiola jelang laga melawan West Bromwich Albion.
“Saya datang ke sini untuk berusaha jadi juara pada musim ini, itu tak memungkinkan. Saya akan berusaha bersama klub, para pemain, staf, petinggi klub, direktur olahraga, untuk melakukannya. Dan setelah itu hasilnya ternyata tidak bagus, jika kami dinilai hanya dari hasilnya kami akan dipecat dan orang lain akan datang,” lanjutnya.
“Saya tetap berada di sini bukan karena saya Pep atau apa yang sudah saya lakukan di masa lampau. Saya tahu apa masalahnya. Saya tidak akan bertanya-tanya di sepanjang musim panas ‘Oh apa yang akan terjadi musim depan kalau saya tak memenangi beberapa titel’,” kata pria berusia 46 tahun itu.
Menurut Guardiola, situasi di City masih menguntungkannya. Dia yakin akan didepak dari kursi pelatih kalau sampai gagal memberi trofi di Barca atau Bayern.
“Saya merasakan tekanan ketika mulai melatih Barcelona, saat saya tak punya apa-apa. Di klub itu jika dalam enam bulan Anda tidak menang, Anda akan benar-benar out, seperti Barcelona atau Bayern Munich, di sana Anda harus menang. Jika tidak, mereka tidak memberi Anda kesempatan kedua,” ujarnya.
“Di sini mereka memberi saya kesempatan kedua dan kami akan berusaha untuk melakukannya. Dalam situasi saya di sebuah klub besar: saya dipecat. Saya sudah out. Itu pasti. Di klub-klub tempat saya bekerja sebelumnya, saya tak akan berada di sini, tapi di sini kami memiliki kesempatan kedua dan kami akan berusaha untuk bekerja lebih baik daripada musim ini,” kata Guardiola seperti dikutip Soccerway.(RIF)
Barcelona –
Luis Enrique menegaskan bahwa prestasi Barcelona dan Real Madrid tidak bisa cuma dinilai dari kompetisi Eropa. Dia mengingatkan bahwa Barca adalah juara liga di dua musim terakhir.
Barcelona saat ini sudah kehilangan satu kesempatan meraih gelar juara setelah disingkirkan Juventus di perempatfinal Liga Champions. Kini peluang terdekat mereka hanya Copa del Rey dan La Liga.
Sementara itu, Madrid, yang kini bersaing ketat dengan Barca di puncak klasemen La Liga, berhasil ke babak semifinal Liga Champions. Los Blancos berpeluang besar ke final setelah menang 3-0 atas Atletico Madrid di leg pertama semifinal.
Jika lolos ke final lagi, itu akan menjadi final ketiga Madrid dalam empat musim terakhir. Mereka sebelumnya menjadi juara pada 2014 dan 2016.
Perbandingan itu membuat Madrid seolah lebih baik daripada Blaugrana. Dibanding-bandingkan seperti itu Enrique tak suka. Menurutnya, persaingan dengan Madrid tidak hanya dilihat dari kompetisi Eropa. Sebab, dia bersama El Barca merupakan juara La Liga di dua musim berturut-turut.
“Ketika mereka hampir berada di final lainnya, itu menunjukkan kekuatan klub Real Madrid,” kata Enrique seperti dikutip Marca.
“Tapi, agak bias jika hanya melihat apa yang sudah mereka lakukan di Liga Champions. Coba lihat juga siapa yang telah memenangi liga dalam beberapa tahun terakhir,” sambung Enrique.
Barcelona akan menjamu Villarreal dalam laga lanjutan La Liga pekan ke-36, Sabtu (6/5/2017) malam WIB. Barca saat ini berada di puncak klasemen dengan 81 poin, sama dengan Madrid yang duduk di posisi dua. Namun, Madrid masih punya satu pertandingan sisa lebih banyak. Madrid sendiri akan menghadapi tim yang sudah terdegradasi, Granada, pada Minggu (7/5) dinihari WIB.
“Saya benar-benar hanya berfokus pada apa yang dilakukan Barca. Saya tidak ingin menganalisis apa yang tim lain lakukan. Saya fokus pada tim saya,” tambah Enrique.
Madrid terakhir kali merasakan gelar La Liga pada musim 2011/2012, sementara itu Barca besutan Enrique telah keluar sebagai juara di dua musim terakhir (2014/2015, 2015/2016). (NOV)
Jerez –
Valentino Rossi merasa khawatir betul dengan performa motor Honda di trek basah. Menurutnya, Yamaha tertinggal jauh dalam kondisi itu.
Rossi hanya menempati posisi ke-16 dalam latihan bebas pertama MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Jumat (5/5/2017). Dalam latihan yang berlangsung di atas trek basah itu, catatan waktu Rossi lebih lambat 1,615 detik dibandingkan Dani Pedrosa yang menjadi pebalap tercepat.
Dalam latihan bebas kedua yang berlangsung di atas lintasan yang hampir kering, Rossi hanya berada di posisi ke-12. Dia terpaut 1,278 detik dari Pedrosa yang kembali mengukir waktu terbaik.
Rekan setim Rossi di Yamaha, Maverick Vinales, juga mendapatkan hasil kurang menggembirakan. Vinales berada di posisi kesepuluh dalam latihan pertama dan keenam dalam latihan kedua.
Situasi tersebut sudah membuat Rossi khawatir. Dia belum menemukan setelan yang pas untuk lintasan basah. Padahal, di tahun lalu Yamaha lebih baik dari Honda saat membalap di trek basah.
“Saya agak khawatir soal latihan pagi ini karena kondisinya sepenuhnya basah dan kami butuh kilometer dalam kondisi basah dengan motor baru ini,” jelas Rossi di Motorsport.com.
“Kami sedikit menderita, kami tidak menemukan setelan yang tepat. Sementara motor 2016 di atas lintasan basah, semuanya lebih alami, lebih mudah. Sepertinya kami harus bekerja lebih keras dalam kondisi seperti itu, saya tidak cukup cepat.
“(Masalahnya) sangat mirip dengan saat kering. Saya tak bisa masuk ke tikungan dengan cukup cepat dan juga banyak melintir saat melakukan akselerasi.
“Performa Honda bikin kami cukup khawatir hari ini, karena di lintasan basah seperti di Argentina saat latihan dan kualifikasi, mereka menemukan sesuatu yang lebih baik dari tahun lalu.
“Tahun lalu ketika cuaca basah, saya sangat cepat dan Honda lebih bermasalah. Tahun ini sepertinya Honda sangat cepat dan Yamah lebih bermasalah. Kami perlu memahami keseimbangan yang tepat untuk lintasan basah,” kata The Doctor. (RIF)
Madrid –
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tak memikirkan soal peluang melakukan balas dendam kepada Real Madrid di Liga Champions. Bagi Simeone, siapa pun yang jadi lawan Atletico, target timnya akan sama.
El Derbi madrileno tercipta di semifinal Liga Champions musim ini. Derby ini adalah ulangan final 2014, perempatfinal 2015, dan final 2016.
Dalam tiga pertemuan sebelumnya di Liga Champions, Atletico selalu jadi pecundang. Oleh karena itu, hasil undian semifinal musim ini memberi kesempatan kepada Los Colchoneros untuk membalas sakit hati mereka sekaligus merebut satu tempat di final.
Akan tetapi, Simeone menegaskan bahwa timnya hanya memikirkan bagaimana caranya lolos ke final tanpa memandang lawan di semifinal.
“Targetnya adalah mencapai final dan, untuk ini, Anda harus mengalahkan lawan yang Anda hadapi. Siapa pun lawannya, targetnya akan sama dan alasan untuk menang juga sama,” ujar Simeone menjelang laga La Liga melawan Espanyol.
“Saya sedang memikirkan Espanyol. Ini adalah pekan yang luar biasa untuk memburu posisi ketiga. Saya tidak memikirkan yang lain,” tambahnya.
“Para pemain sudah mengetahui lawan yang akan kami hadapi di Liga Champions, tapi liga tidak memungkinkan perhatian Anda untuk terbagi,” kata Simeone seperti dikutip Soccerway.
Di semifinal Liga Champions, Atletico akan lebih dulu bertamu ke Santiago Bernabeu di leg pertama pada 2 Mei mendatang. Mereka akan gantian jadi tuan rumah di leg kedua pada 10 Mei. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Babak perempatfinal Liga Champions telah tuntas. Inilah empat tim yang jadi semifinalis dan empat tim yang tersingkir dari kompetisi.
Real Madrid, Atletico Madrid, Juventus, dan AS Monaco sukses merebut satu tempat di semifinal. Mereka masing-masing menyisihkan Bayern Munich, Leicester City, Barcelona, dan Borussia Dortmund.
Undian babak semifinal akan dilangsungkan pada Jumat (21/4/2017), sementara babak semifinal sendiri akan digelar pada 2-3 Mei (leg pertama) dan 9-10 Mei (leg kedua).
Berikut hasil lengkap leg kedua perempatfinal Liga Champions:
Real Madrid 4-2 Bayern Munich (setelah extra time)
Madrid lolos dengan agregat 6-3
Leicester City 1-1 Atletico Madrid
Atletico lolos dengan agregat 2-1
Barcelona 0-0 Juventus
Juventus lolos dengan agregat 3-0
AS Monaco 3-1 Borussia Dortmund
Monaco lolos dengan agregat 6-3
(RIF)