London –
Dele Alli musim ini jadi sorotan karena performa yang menurun. Alli mengakui sulitnya menjaga performa agar sesuai standar yang ia tunjukkan di awal kariernya bersama Tottenham Hotspur.
Musim ketiga Alli bersama Spurs tak berjalan mulus hingga performanya pun jadi sorotan. Baru belakangan ini Alli menemukan kembali sentuhannya dengan mencatat empat assist dan satu gol dalam dua laga terakhirnya di Premier League.
Sorotan untuk Alli bukan tanpa alasan. Di dua musim pertamanya bersama Spurs, pemain internasional Inggris itu tampil apik. Pada 2015/2015, Alli langsung menggebrak dengan 10 gol dan sembilan assist dalam 33 kali penampilan di liga. Sementara musim lalu, ia mencatatkan 18 gol dan sembilan assist di Premier League.
Maka performa di dua musim tersebut jadi standar publik untuk menilai Alli di musim ini. Alli pun mengakui sulitnya menjaga konsistensi penampilan.
“Manajer (Mauricio Pochettino) dan saya sering mengobrol dan performa adalah sesuatu yang tidak saya pikirkan secara berlebihan,” Alli mengatakan seperti dikutip ESPN FC.
“Di usia 21 tahun, ketika Anda mematok standar setinggi yang saya lakukan dalam dua tahun terakhir, tidak selamanya Anda akan mampu meraihnya. Beberapa orang berpikir jika Anda tidak mencetak gol atau bikin assist, maka Anda main jelek.”
“Tapi saya mengkritik diri saya sendiri sepanjang waktu. Saya selalu berpikir bisa lebih baik, saya bisa memberi lebih untuk tim, jadi ini soal memperbaiki diri sendiri dan permainan saya.”
Tampil tidak konsisten, Alli pun tak jarang mendapat kritik. Tapi pemain berusia 21 tahun itu mengaku tak terlalu memikirkannya.
“Penting untuk tidak terlalu melihatnya. Opini orang berubah-ubah sepanjang waktu dan Anda akan lebih khawatir jika fans lainnya menyukai Anda sebagai pemain. Ketika fans Anda sendiri mulai tidak menyukai Anda, maka itu berubah, dan Anda sedikit memikirkannya,” Alli menyatakan.
“Sebagai pemain kami tidak terlalu khawatir dengan apa yang orang katakan, selama orang-orang terdekat dan teman-teman setim Anda bicara bagus dan Anda melakukan apa yang diinginkan tim.”(NOV)
London –
Arsenal menegaskan statusnya sebagai penguasa London lewat kemenangan atas Crystal Palace. Derby London juga jadi panggung bagi pemain Arsenal Alexis Sanchez.
Arsenal memetik kemenangan saat tandang ke markas Crystal Palace dalam lanjutan Premier League. Bertanding di Selhurst Park, Jumat (29/12/2017) dini hari WIB, The Gunners meraih kemenangan 3-2.
Alexis Sanchez menjadi bintang kemenangan Arsenal di laga tersebut. Penyerang asal Chile itu mencetak dua gol ke gawang Palace.
Ini merupakan kemenangan yang ke-120 bagi Arsenal dalam laga derby London. Tak ada tim London lain yang punya jumlah kemenangan lebih dari Arsenal.
Berikut adalah data dan fakta dari laga antara Arsenal dan Palace seperti dirangkum BBC:
– Arsenal memenangi derby London di Premier League (120) lebih banyak daripada tim lainnya.
– Roy Hodgson hanya menang satu kali dalam 12 laga terakhir melawan The Gunners (D3 L8).
– Sanchez terlibat dalam 13 gol dalam 15 derby London terakhirnya di Premier League (10 gol, tiga assist).
– Wilshere sekarang sudah jadi starter dalam empat laga pertandingan di Premier League secara beruntun untuk pertama kalinya sejak Maret 2014.
– Crystal Palace gagal mencatat clean sheet dalam 10 pertandingan kandang terakhir di liga, laju terlama sejak Mei 2015 (15).
– Zaha menyumbang tiga assist dalam dua laga terakhir di Premier League melawan Arsenal.
– Townsend mencetak gol dan bikin assist dalam satu pertandingan liga untuk ketiga kalinya dan pertama kalinya sejak April 2016 untuk Newcastle melawan Swansea. (ADI)
Newcastle –
Terlihat begitu perkasa di kompetisi domestik, Manchester City disebut-sebut juga punya peluang besar untuk jadi juara Liga Champions. Tapi, Pep Guardiola tak sepakat.
City belum terkalahkan hingga pekan ke-20 Premier League. The Citizens meraih 18 kemenangan beruntun setelah mengalahkan Newcastle United 1-0 di St James’ Park, Kamis (28/12/2017) dini hari WIB.
Kemenangan atas Newcastle mengukuhkan posisi City di puncak klasemen. City memperlebar jarak dengan tim peringkat kedua, Manchester United, menjadi 15 poin.
City tak cuma hebat di kompetisi lokal. Mereka juga melalui fase grup Liga Champions dengan sangat mulus dan akan bertemu Basel di babak 16 besar.
Meskipun demikian, Guardiola selaku manajer City tak menganggap timnya sebagai favorit juara Liga Champions musim ini. Dia menunjuk Barcelona sebagai kandidat kuat karena faktor Lionel Messi.
“Untuk tim mana Messi bermain? Merekalah favoritnya,” kata Guardiola di Soccerway.
Barca sendiri akan menghadapi Chelsea di babak 16 besar, yang akan digelar pada bulan Februari-Maret mendatang. (NOV)
Newcastle –
Performa gemilang Manchester City pada musim ini menghasilkan berbagai rekor baru. Tapi, City sebenarnya tak terlalu memikirkan hal itu.
City baru saja mempertajam rekor kemenangan beruntun di Premier League menjadi 18 kemenangan setelah menundukkan Newcastle United 1-0 di St James’ Park, Kamis (28/12/2017) dini hari WIB.
The Citizens kini tinggal butuh satu kemenangan lagi untuk menyamai rekor kemenangan beruntun di Eropa yang diukir manajer mereka, Pep Guardiola, saat masih melatih Bayern Munich.
Selain itu, City juga menyamai rekor kemenangan tandang beruntun milik Chelsea yaitu 11 kemenangan. Mereka akan memecahkan rekor itu jika bisa mengalahkan Crystal Palace pada Minggu (31/12/2017).
Akan tetapi, rekor-rekor itu tak terlalu penting bagi City. Mereka saat ini cuma berpikir bagaimana caranya untuk terus menang dan meraih tiga poin.
“Saya pikir tak ada yang terlalu memikirkan soal rekor. Rekor-rekor itu bagus untuk Anda miliki di CV Anda, tapi kami harus terus menang dan meraih tiga poin,” ujar Raheem Sterling, pencetak gol tunggal City ke gawang Newcastle, di situs resmi klub.
“Rekor cuma bertahan dalam jangka waktu tertentu. Tiga poin akan ditambahkan ke klasemen,” kata Sterling.
Kemenangan atas Newcastle mengukuhkan posisi City di puncak klasemen Premier League. City memperlebar jarak dengan tim peringkat kedua, Manchester United, menjadi 15 poin.(RIF)
Milan –
Tren negatif Inter Milan berlanjut usai tersingkir dari Coppa Italia. Pelatih Inter Luciano Spalletti mengakui ada yang salah dengan timnya.
Inter disingkirkan AC Milan di babak perempatfinal Coppa Italia. Dalam pertandingan di San Siro, Kamis (28/12/2017) dini hari WIB, Inter kalah 0-1 lewat babak perpanjangan waktu.
Ini jadi kekalahan ketiga secara beruntun yang diderita Inter setelah ditaklukkan Udinese dan Sassuolo di Serie A. Sebelumnya, Nerazzurri juga harus bertarung hingga adu penalti untuk menyingkirkan tim Serie C Pordenone di babak 16 besar Coppa Italia.
Spalletti menyebut masalah Inter ada di level psikologis. Inter disebutnya kurang berani karena kehilangan kepercayaan diri.
“Kami kehilangan sedikit kepercayaan diri. Kami kurang berani dan kami tidak berhasil memaksimalkan kualitas kami,” Spalletti mengatakan seperti dikutip situs resmi klub.
“Untuk saat ini, kami harus mengalihkan perspektif kami dari sudut pandang psikologis. Kami harus menyadari bahwa kami butuh sesuatu yang lebih.”
“Kami baik-baik saja dalam hal fisik dan kami tidak kekurangan kualitas. Meski demikian, semua menjadi sulit jika Anda hanya menunggu seseorang untuk datang dan mengatasi situasi. Kami harus memecahkannya untuk diri kami sendiri,” Spalletti menyatakan. (ADI)
London –
Antonio Conte mengagumi sosok Arturo Vidal. Namun, Conte enggan mengomentari rumor yang menyebut Chelsea akan mendekati gelandang Bayern Munich itu di Januari.
Vidal dan Conte sempat bekerja sama di Juventus, yang menghasilkan tiga Scudetto berturut-turut. Belum lama ini, media-media di Chile melaporkan mengenai kemungkinan kedua figur itu akan bereuni di London Barat di 2018.
Di sisi lain, Vidal masih terikat kontrak dengan Bayern Munich sampai 2019. Meski sempat ditepikan Jupp Heynckes di awal kembalinya ke Bayern, Vidal telah kembali ke tim inti dengan mencetak empat gol dalam 15 penampilan di seluruh kompetisi.
Bayern disebut-sebut mempertimbangkan untuk menjual Vidal di musim panas. Begitupun dengan Conte yang kabarnya sudah mengadakan kontak dengan si pemain di awal musim ini.
“Saya harus jujur, tidak tepat membicarakan seorang pemain dari tim lain,” ucap manajer Chelsea itu usai timnya mengalahkan Brighton 2-0. “Terutama kalau Anda (media) mencoba menghubungkan pemain ini dengan kami.”
“Arturo adalah seorang pemain yang fantastis. Saya punya respek yang besar untuk Arturo, dan kami sudah menghabiskan bertahun-tahun di Juventus bersama,” sambung dia yang dilansir Soccer Way.
“Saya selalu ingin dia bersama dengan saya,” simpul Conte.(RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Tak cuma Mohamed Salah, Philippe Coutinho turut tampil impresif bersama Liverpool belakangan ini. Gol dan assist selalu lahir dari kakinya.
Terakhir, Coutinho mencetak satu gol dan satu assist saat Liverpool menghajar Swansea City 5-0 di Anfield, dalam pekan ke-20 Liga Inggris, Rabu (27/12/2017) dini hari WIB.
Satu gol dan satu assist itu menorehkan statistik gemilang. Pemain asal Brasil itu kini sudah mencetak lima gol dan lima assist dari tujuh pertandingan liga terakhirnya sebagai starter.
Rinciannya, Coutinho mencetak 1 gol dan 1 assist saat Liverpool menang 3-0 atas Southampton. Kemudian saat The Reds membungkam Brighton & Hove Albion 5-1 (2/12), ia bikin 1 gol dan 2 assist.
Kemudian 1 gol dan 1 assist lagi ia cetak saat mengalahkan Bournemouth 4-0 (17/12) dan 1 gol saat ditahan Arsenal 3-3 (23/12). Terakhir 1 gol dan 1 assist ketika menang 5-0 atas Swansea dini hari tadi.
Total Coutinho sudah mencetak 7 gol dan 7 assist dari 13 pertandingan untuk Liverpool di Premier League. Di semua kompetisi, pemain berusia 25 tahun itu mengoleksi 12 gol dan 9 assist untuk Si Merah.
Performa Coutinho pun mendapat pujian dari eks gelandang Liverpool, Danny Murphy. Ia menilai wajar saja kalau Barcelona begitu bernafsu mendatangkan Coutinho.
“Dia cukup sensasional dalam hal penampilan terakhirnya. Ketika dia bermain seperti itu, Anda bisa lihat mengapa klub terbesar seperti Barcelona menginginkannya,” Murphy memuji seperti dilansir Daily Mail.
“Dia membuat pertandingan terlihat mudah dan Anda mulai berharap padanya untuk mencetak gol dari posisinya. Kakinya, kemampuannya, pemahaman situasi, dan bahkan ketika dua orang menjaganya sangat sulit menghentikannya,” pria yang membela Liverpool di musim 1997-2004 itu menambahkan. (ADI)
Milan –
AC Milan masih naik turun sejak ditangani Gennaro Gattuso. Mentalitas Rossoneri disoroti, disebut sang pelatih tak bermain layaknya sebuah tim.
Sejak ditangani Gattuso, Milan belum menunjukkan perkembangan signifikan. Dalam lima pertandingan sejauh ini, Diavolo Rosso memetik dua kemenangan, satu kali imbang, dan dua kekalahan.
Dalam perjalanan itu, Milan memetik sejumlah hasil memalukan. Mereka diimbangi tim juru kunci, Benevento, yang juga mendapatkan poin pertamanya di Serie A. Milan lalu kalah telak 0-3 dari Verona di liga, setelah tiga hari sebelumnya menang atas lawan yang sama dengan skor serupa di Coppa Italia.
Gattuso menyebut mentalitas jadi problem utama skuatnya saat ini. Saat dalam tekanan atau situasi sulit, tak ada kekompakan.
“Masalah tim ini bukanlah bagaimana cara bermainnya. Ada pengalaman dari sejumlah pemain yang lebih senior, yang dengan sebuah kata ekstra bisa membenahi isu-isu penempatan posisi,” ungkap Gattuso dikutip Soccerway.
“Tapi di tanda pertama akan kesulitan, skuat ini menghilang dari permainan. Anda bisa melihatnya di cuplikan-cuplikan, mereka kehilangan arah. Setiap kali kami membiarkan lawan menyerang, kami tampak siap kebobolan kapanpun.”
“Segera setelah kami direntangkan lawan, semua kelemahan kami terlihat. Kami harus melatih mentalitas, karena kebugaran fisik saja tidak cukup. Saya mendapatkan nuansa bahwa tim saya tak memahami ancaman di sejumlah situasi.”
“Itu sesuatu yang perlu kami perbaiki, kalau tidak kami berisiko dipermalukan lagi. Dari waktu ke waktu kami tidak terlihat bermain sebagai sebuah tim. Tidak ada kohesi,” tambahnya. (ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Duel antara Juventus dan AS Roma akan mempertemukan dua tim dengan catatan oke. Juve paling banyak bikin gol, sementara Roma punya pertahanan paling tangguh.
Sampai liga berjalan 17 pekan, Juve sudah mencetak 44 gol yang merupakan jumlah tertinggi di antara tim-tim Serie A. Itu berarti Gonzalo Higuain dkk. menghasilkan 2,58 gol per pertandingan.
Sudah cukup lama tak ada tim yang mencetak gol sebanyak itu dalam 17 pertandingan pertama di Serie A. Tim terakhir yang mencetak paling tidak 44 gol di 17 laga pertama di liga adalah Juve pada 1959/1960.
Sumber gol Juve pun terbilang merata. Dalam catatan Opta, sudah ada 13 pemain Juve yang mencetak gol di Serie A musim ini. Angka itu merupakan yang tertinggi di Serie A sejauh ini.
Meski sedang seret gol, Paulo Dybala menjadi top skorer Juve di liga sejauh ini dengan 12 gol. Sementara Higuain mengemas sembilan gol.
Di sisi lain, Roma merupakan tim dengan lini pertahanan paling tangguh. Tim arahan Eusebio Di Francesco itu baru kebobolan 10 gol dalam 16 pertandingan yang sudah mereka jalani di liga.
Penjaga gawang Roma Alisson Becker sudah mencatatkan sembilan clean sheet di Serie A musim ini. Itu adalah angka tertinggi di antara kiper-kiper di Serie A.
Tangguhnya lini belakang Roma juga terlihat dari statistik ini. Roma sudah menggagalkan lawannya dalam mencatatkan tembakan ke arah gawang dalam tiga pertandingan. Tidak ada tim lain di Serie A yang punya catatan sama dengan Roma.
Maka laga antara Juve dan Roma di Allianz Stadium, Minggu (24/12/2017) dini hari WIB, akan jadi ujian bagi keunggulan masing-masing tim. Siapa yang akan unggul? (NOV)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Pemain timnas Brasil, Neymar, memprediksi Mohamed Salah akan bersinar di Piala Dunia 2018. Dia akan menjadi pembeda di timnas Mesir saat berlaga di Rusia.
Salah mengantarkan Mesir berlaga di Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Dia menjadi penyumbang gol terbanyak untuk Mesir dengan catatan lima gol.
Di Liga Inggris, Salah juga sedang bersinar bersama Liverpool. Dia menjadi top skorer sementara Liga Inggris dengan 14 gol yang sudah dibukukan.
Kiprah Salah itu ternyata diperhatikan oleh Neymar. Dia juga menyebut negara-negara yang menjadi unggulan di Piala Dunia 2018.
“Kandidat juara (Piala Dunia) terdepan biasanya merupakan tim-tim favorit. Selain Brasil, ada Jerman, Spanyol, dan Argentina,” kata Neymar di Sports Mole.
“Para kandidat ini selalu menjadi sorotan di setiap turnamen yang mereka ikuti, benar begitu? Saya pikir Belgia secara mengejutkan mempunyai tim yang luar biasa, dan juga Salah…pemain hebat dan bisa menjadi pembeda di Piala Dunia,” dia menambahkan.
Mesir tergabung dalam Grup A di Piala Dunia 2018. Mereka akan bersaing dengan tuan rumah Rusia, Arab Saudi, dan Uruguay. Di laga pertama, mereka akan berhadapan dengan Uruguay dalam pertandingan di Central Stadium, Yekaterinburg, pada 15 Juni 2018.
Ikuti Piala Dunia 2018 di Transmedia. Serunya 64 pertandingan pesta sepakbola terbesar di dunia ini akan disiarkan secara langsung. (RIF)