JKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Alex Rins mengaku sudah sangat nyaman dengan mesin dan sasis baru Suzuki. Rider Spanyol itu lebih optimistis menatap musim baru.
Suzuki tampil cukup bagus di MotoGP 2018. Raihan dua podium kedua pada dua balapan terakhir menjadi buktinya. Raihan delapan podium juga kian menegaskan kebangkitan Suzuki.
Rins langsung bekerja keras untuk mengoreksi kekurangan kuda besi tunggangannya. Pada sesi pasca musim di Valencia, Rins menempati posisi ketujuh dengan catatan waktu satu menit 31,254 detik. Torehan itu lebih lambat 0,497 detik lebih lambat dibandingkan Maverick Vinales di posisi pertama.
Tim mekanik Suzuki kini sudah mempunyai banyak data untuk mendapatkan setelan terbaik, Rins pun antusias menyongsong balapan tahun depan.
“Saya tak takut, karena dengan kedua mesin dan kedua sasis, saya cukup cepat,” kata Rins di Auto Sport.
“Sekarang terserah pada bos, dan saya menyerahkan segalanya pada para mekanik.”
“Kami akan memilih opsi terbaik. Kami melakukan banyak perbandingan, mereka mempunyai banyak informasi. Saya senang dengan kedua, rasanya nyaman dengan keduanya,” dia menambahkan.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sudah tiga manajer ditunjuk Manchester United setelah era Sir Alex Ferguson, tiga-tiganya gagal. Harus bagaimana lagi MU agar kembali ke persaingan teratas.
MU memecat Jose Mourinho setelah start mengecewakan di musim ini. 17 pekan berlalu di Premier League, MU tercecer di posisi enam klasemen dan tertinggal 19 poin dari Liverpool di puncak.
Bahkan dengan Chelsea di posisi empat yang merupakan batas zona Liga Champions, ‘Setan Merah’ sudah berjarak 11 poin.
Mourinho pun jadi manajer ketiga yang dibebastugaskan MU selepas era Ferguson, menyusul David Moyes dan Louis van Gaal. Ketiganya gagal mempersembahkan titel liga.
MU cuma finis ketujuh bareng Moyes, lalu menutup musim di posisi empat dan lima bersama Van Gaal. Musim pertama MU bareng Mourinho berakhir di peringkat enam, tapi lantas meningkat pesat jadi runner-up di tahun kedua.
Hanya saja MU gagal menjaga momentum dan terseok-seok musim ini. Namun melihat ke MU dan skuat yang dimiliki, Jamie Carragher menilai timnya tak seburuk itu.
“Saya tak pernah merasa masalah apapun di klub seburuk kelihatannya di waktu-waktu tertentu. Orang-orang bilang soal Man United perlu membelanjakan 300 atau 400 juta pound sterling lagi,” kata eks bek tim nasional Inggris dan Liverpool ini.
“Tak pernah seburuk yang terlihat kok. Saya pernah di Liverpool ketika orang-orang bilang seluruh tim harus pergi, manajernya harus pergi. Terkadang dua atau tiga pembelian bisa merevitalisasi klub sepenuhnya,” imbuhnya dilansir Sky Sports.
Menurutnya yang krusial saat ini untuk MU adalah menemukan manajer yang bisa memeras kemampuan terbaik pemain. Skuat saat ini relatif tak buruk, hanya saja Mourinho gagal mengoptimalkan mereka, misalnya Paul Pogba.
“Siapapun manajernya, saya rasa ada banyak pemain yang bisa dimaksimalkan lagi. Ini bukan skuat yang buruk, memang masih bisa lebih baik di beberapa area, tapi rasanya ada beberapa pemain yang sangat bagus di skuat ini dan belum termaksimalkan,” sambung Carragher.
“Saya tak merasa Jose Mourinho mendapatkan yang paling maksimal dari skuat itu. Manajer baru akan berharap bisa melakukan itu dengan bonus dua atau tiga pemain baru. Kalau itu bekerja, United takkan terlalu jauh dari puncak klasemen,” tandasnya. (RIF)
Berlin –
Mantan petenis Jerman, Boris Becker, menyebut banyak sekali petenis muda berbakat saat ini. Tapi, mereka sulit untuk menyamai sukses Roger Federer dan Rafael Nadal di turnamen tenis Grand Slam.
Petenis 21 tahun dari Jerman, Alexander Zverev, baru saja menghentak perhatian publik setelah menjadi juara turnamen ATP Finals di London. Dia disebut-sebut sebagai pengganti Nadal dan Federer di masa datang.
Zverev juga diyakini bakal segera menjadi petenis nomor satu dunia. Saat ini, dia ada di urutan keempat, di bawah Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer.
Tapi, Becker memprediksi Zverev dan petenis muda potensial lainnya bakal kesulitan untuk mengoleksi gelar juara grand slam sebanyak Federer dan Nadal. Federer mengoleksi 20 gelar juara grand slam, sedangkan Nadal 17 kali.
“Saya rasa sulit buat siapapun untuk menyamai sukses semelegenda Federer dan Nadal. Zverev adalah salah satu kandidat yang akan mendominasi tahun-tahun mendatang, namun mengoleksi 20 atau 17 titel pada kategorinya sulit. Saya rasa itu tak akan terjadi lagi,” ujar Becker seperti dikutip Tennis World USA.
“Ada banyak pemain muda berbakat, dan entah kenapa, mereka tidak terlalu sukses di turnamen Grand Slam. So, ada sesuatu pada mentalitas, fokus, yang dibutuhkan untuk tampil lebih dalam dua pekan dengan harus sanggup memainkan lima set, bukan best of three tie-break sets,” dia menambahkan.
“Mereka berbakat dan sangat bagus, namun ada sesuatu yang menghalangi mereka untuk melaju jauh di Grand Slam. Saya tidak tahu apa, tapi ada sesuatu,” ujar mantan petenis yang pernah menangani Novak Djokovic itu.(RIF)
Nyon –
Drawing babak 16 besar Liga Champions telah selesai dilakukan. Sejumlah big match tercipta di babak 16 besar. Berikut hasil drawing Liga Champions selengkapnya.
Pengundian dilakukan di markas UEFA di Nyon, Swiss, Senin (17/12). Proses drawing dibantu oleh Luis Garcia, mantan gelandang yang turut membantu Liverpool juara Liga Champions 2005, dan pesepakbola internasional wanita Prancis, Laura Georges.
Schalke jadi tim pertama yang keluar dari pot. Wakil Liga Jerman itu akan bertemu juara Liga Inggris musim lalu, Manchester City.
Sejumlah big match tercipta di babak 16 besar. Finalis musim lalu, Liverpool, dipertemukan dengan juara Liga Jerman, Bayern Munich.
Manchester United akan ditantang Paris Saint-Germain. Sementara juara Liga Italia, Juventus, bakal bertemu Atletico Madrid.
Pertandingan leg pertama akan digelar pada 12-13 dan 19-20 Februari 2019. Sedangkan leg kedua akan dimainkan 5-6 dan 12-13 Maret 2019.
Hasil drawing 16 besar Liga Champions:
Schalke vs Manchester City
Atletico Madrid vs Juventus
Manchester United vs Paris Saint-Germain
Tottenham Hotspur vs Borussia Dortmund
Lyon vs Barcelona
AS Roma vs Porto
Ajax vs Real Madrid
Liverpool vs Bayern Munich
(RIF)
Nyon –
Pengundian babak 32 besar Liga Europa 2018/19 telah dilangsungkan. Duel cukup menarik akan mempertandingkan antara Lazio melawan juara lima kali Sevilla.
Drawing ini dilakukan di markas UEFA, Nyon, pada Senin (17/12/2018) malam WIB. Eks pesepakbola putri Jerman Celia Sasic dan pemain legendaris Portugal Ricardo Carvalhao ditugasi untuk melakukan pengundian.
Sama seperti di babak 16 Liga Champions, fase knockout pertama Liga Europa akan mempertemukan juara grup dengan para runner-up. Dua tm yang terundi saling berhadapan berasal dari grup dan federasi sepakbola yang berbeda.
Inter Milan menjadi tim top pertama yang muncul. Nerazzurri, yang turun kasta dari Liga Champions, di tempatkan sebagai tim unggulan dan akan menghapi wakil Austria Rapid Vienna. Masih dari klub Italia, Napoli akan ditantang Zurich FC.
Dua klub Liga Inggris; Chelsea ditantang klub Swedia Malmo. Sementara Arsenal akan melawan BATE Borisov asal Bulgaria.
Namun, sorotan utama akan mengarah pada pertarungan antara Lazio dan Sevilla. Bukan sekadar duel di antara mantan kampiun kompetisi Eropa, Lazio dan Sevilla sama-sama sedang melaju impresif di liga masing-masing.
Pertandingan leg pertama akan digelar pada 14 Februari. Sedangkan leg kedua pada 21 Februari.
Hasil lengkap undian babak 32 besar Liga Europa
Viktoria Plzen vs Dinamo Zagreb
Club Brugge vs Salzburg
Rapid Vienna vs Inter Milan
Slavia Praha vs Genk
Krasnodar vs Bayer Leverkusen
Zurich vs Napoli
Malmo vs Chelsea
Shakhtar Donetsk vs Eintracht Frankfurt
Celtic vs Valencia
Rennes vs Real Betis
Olympiakos vs Dynamo Kyiv
Lazio vs Sevilla
Fenerbache vs Zenit
Sporting CP vs Villarreal
BATE Borisov vs Arsenal
Galatasaray vs Benfica
(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tekanan kepada Jose Mourinho di Manchester United semakin besar. Setan Merah dianggap sudah harus untuk menendang The Special One dari Old Trafford.
Musim ini, MU berada dalam kondisi tidak kondusif. Performa Setan Merah sejak awal musim hingga akhir tahun ini jauh dari kata memuaskan.
Hingga pekan ke-17 Liga Inggris, MU duduk di peringkat keenam dengan 26 poin. Itu adalah perolehan poin terendah The Red Devils dalam 17 laga awal liga sejak musim 1990/1991.
Kritik kepada Mourinho semakin deras setelah kekalahan MU saat melawan rival abadi, Liverpool, akhir pekan lalu dengan skor 1-3. Ini menjadi kekalahan kelima MU di Premier League.
Itu belum termasuk jumlah kebobolan yang mencapai 29 gol, melebihi catatan musim lalu yang mana Setan Merah hanya kebobolan 28 gol sepanjang liga berjalan.
Beberapa fans sudah terlihat kehilangan kesabaran kepada Mourinho. Media Inggris menyoroti hal tersebut. Mantan gelandang Inggris, Danny Murphy, turut bicara.
Pada acara Jim White Show di TalkSport, Murphy mempertanyakan mengapa Setan Merah belum juga memecat Mourinho.
“Dengan menengok beberapa pemain bersitegang dengan Mourinho, ditambah kinerja buruk melawan Liverpool, yang sebenarnya selalu menjadi laga besar, saya pikir level performa (MU) sepanjang musim benar-benar buruk,” ungkapnya.
“Ada satu hal yang selalu bisa menentukan posisi manajer di tiap klub sepakbola, dan itu adalah suporter. Dari beberapa fans yang saya dengar, ada poin saat kaum minoritas masih membelanya. Tapi, saya pikir itu sudah hilang sekarang.”
“Dan ketika fans mencapai level seperti sekarang, tak ada jalan untuk kembali. Jadi kenapa harus menunggu?” kata mantan gelandang Liverpool itu.(ARF)
Nyon –
Diego Simeone kembali menegaskan ketertarikan untuk melatih Inter Milan. Pelatih asal Argentina itu sudah 2.000 kali bilang akan kembali ke Nerazzurri.
Inter dikabarkan sedang mencari pengganti Lucciano Spalletti. Kegagalan melaju ke babak 16 besar Liga Champions disebut menjadi penyebab posisi Spalletti di tim asal kota mode dispekulasikan.
Simeone ada dalam daftar pelatih baru Inter. Beberapa kali, Simeone memang sudah mengungkapkan hasrat untuk menjadi peracik strategi La Beneamata.
“Saya pikir saya sudah sangat jelas mengenai hal ini. Saya sudah mengatakannya 2.000 kali, menengenai saya kembali ke Inter. Tak perlu dikatakan lagi, saya pasti akan mewujudkan itu,” kata Simeone di As.
Simeone masih terikat kontrak dengan Atletico Madrid hingga 2020. Di musim lalu, pelatih 48 tahun itu baru saja mengantarkan Atletico meraih gelar juara Liga Europa.
Selama menangani Atletico, sebanyak tujuh trofi sudah berhasil disumbangkan. Tak cuma itu, Atletico juga dua kali menembus final Liga Champions pada 2013/2014 dan 2015/2016. Dengan pencapaian-pencapaian itu, wajar kalau Inter tertarik.(ADI)
Guangzhou –
Tuan rumah China berjaya di BWF World Tour Finals 2018 dengan meraih tiga gelar. Sementara, Jepang dan India kebagian masing-masing satu gelar.
Pada laga final yang dihelat di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Minggu (16/12/2018) malam WIB, China meraih tiga gelar di nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Sementara, Jepang berjaya di sektor ganda putri dan India di tunggal putri.
Pada nomor tunggal putra, pemain Jepang terbaik Kento Momota harus mengakui keunggulan Shi Yuqi dalam pertarungan dua gim langsung, 12-21 dan 11-21.
Pada nomor ganda putra, Li Junjui/Liu Yuchen berhasil mengalahkan duo Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, 21-15 dan 21-11. Kejutan terjadi di nomor ganda campuran ketika terjadi All China Final.
Wang Yilyu/Huang Dongping sukses mengalahkan kompatriotnya yang juga unggulan pertama Zheng Siwei/Huang Yaqiong lewat pertarungan tiga gim, 23-21, 16-21, dan 21-18.
Tunggal putri jadi milik India setelah Pusarla V. Sindhu mengalahkan jagoan Jepang Nozomi Okuhara dengan 21-19 dan 21-17. Sementara di ganda putri, pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi mengalahkan wakil Korea Selatan Lee So-Hee/Shin Seung-Chan lewat dua gim 21-12 dan 22-20.(ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Bos tim MotoGP Honda, Alberto Puig, menyebut masa kejayaan Valentino Rossi sudah digantikan Marc Marquez. Suka tidak suka, The Doctor harus menerimanya.
Rossi menjadi legenda hidup balap motor saat ini. Rider Italia itu menjadi pemilik tujuh gelar juara dunia kelas tertinggi, terbanyak kedua setelah Giacomo Agostini dengan 9 gelar.
Gelar juara MotoGP terakhir diraih Rossi pada 2009. Sejak saat itu, rider Movistar Yamaha kesulitan menggenapi titelnya, dengan prestasi terbaiknya cuma menjadi runner up tiga kali pada musim 2014, 2015, dan 2016.
Saat Rossi kesulitan, muncullah Marquez. Pebalap muda Spanyol itu melesat dengan meraih lima gelar juara dunia MotoGP pada enam musim pertamanya. Terakhir, MotoGP 2018 ia menangi bersama Repsol Honda.
Kedatangan Marquez membuat Rossi punya saingan baru, setelah Jorge Lorenzo. Bahkan pada 2015, keduanya sempat terlibat insiden di Malaysia, ketika Marquez dianggap menggagalkan peluang juara The Doctor, yang akhirnya jatuh ke tangan Lorenzo.
Puig menilai, Rossi saat ini tidak bisa menerima kegagalannya menjuarai MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Ia menyebut era Rossi memang sudah habis, dan kini Marquez yang merajai dunia balap motor.
“Valentino telah menjadi pembalap hebat. Dia memiliki semua rasa hormat saya,” kata Puig kepada harian Spanyol La Vanguardia yang dilansir Autosport.
“Pada umurnya [39 tahun], dia masih punya keinginan, bakat untuk melesat, dan dia tidak menerima tidak bisa menang. Tapi dia mengalami kesulitan menerima kenyataan waktunya sudah berakhir. Terkadang cara yang dia gunakan tidak tepat.”
“Tidak pernah saya melihat Marquez keluar dari barisan, melakukan sesuatu yang berbahaya terhadap Rossi. Itu selalu menjadi insiden balapan. Saya menghormati Rossi, tetapi dalam hidup semuanya punya momen. Dan suka atau tidak suka, Marc adalah nomor satu [sekarang],” jelasnya.(RIF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Barcelona makin kukuh duduk di posisi teratas klasemen Liga Spanyol. Lionel Messi bikin hat-trick saat Blaugrana berpesta setelah menghajar Levanet 5-0.
Bermain di Ciutat de Valencia,, Senin (17/12/2018) dinihari WIB, Barcelona tampil dominan atas lawannya. Menguasai penuh jalannya laga, skuat besutan Ernesto Valverde pada akhirnya menang mutlak 5-0.
Lionel Messi memborong tiga gol pada pertandingan ini. Sementara dua gol lainnya masing-masing dibuat Gerard Piqiue dan Luis Suarez. Messi menjadi bintang bukan hanya atas tiga gol, selain itu dia juga membuat assist untuk dua rekannya.
Kemenangan mutlak ini makin mengukuhkan posisi Barcelona di puncak klasemen Liga Spanyol. Setelah 16 pekan terlewati mereka mengumpulkan 34 poin. Unggul tiga angka di atas Sevilla.
Jalannya Pertandingan
Meski meraih kemenangan besar, Barcelona harus menunggu lama untuk bisa membuka keunggulan atas Levante. Gol pertama tim tamu, yang dibuat Suarez, baru tercipta di menit 35.
Gol ini bermula dari kesalahan pemain Levante yang kehilangan bola di are pertahanan sendiri. Dengan aksi individunya Messi berputar-putar melewati andangan beberapa pemain sekaligus membuka ruang untuk Suarez. Messi lantas mengirim umpan pada Suarez untuk dituntaskan menjadi gol dengan tendangan first time.
Skor kemudian berubah menjadi 2-0 di menit 42. Diawali dari keberhasilan Sergio Busquets memotong umpan lawan di tengah lapangan, dia dengan cepat melepaskan umpan terobosan yang berhasil dikejar Messi. Tanpa kesulitan Messi menjebol gawang Levante saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper.
Messi kemudian mencetak gol keduanya saat babak pertama belum genap berjalan dua menit. Memanfaatkan dummy yang dilakukan Suarez, sepakan mendatar Messi dari dalam kotak penalti mengubah kedudukan jadi 3-0.
Messi menyempurnakan penampilannya di laga tersebut dengan mencetak gol ketiga di menit 60.
Gol ini diawali kerja keras Suarez yang menusuk dari sisi kiri lapangan. Pemain depan asal Uruguay itu lantas mengirim umpan ke tiang jauh yang diterima Arturo Vidal. Dengan sekali sentuhan Vidal mengembalikan bola ke muka gawang, yang dengan leluasan dibelokkan Messi menjadi gol.
Setelah Levante kehilangan Erick Cabaco karena dikartu merah pada menit 76, Barcelona berhasil menambah satu gol lagi. Gerard Pique menjebol gawang tamunya untuk mengubah kedudukan jadi 5-0 di menit 88.
Susunan Pemain
Levante: Oier; Rober, Postigo (Prcic 70), Cabaco; Jason, Bardhi, Campana, Tono; Rochina (Coke 69), Boateng (Mayoral 62), Morales
Barcelona: Ter Stegen; Pique, Lenglet, Vermaelen (Arthur 52); Vidal (Coutinho 78), Rakitic, Busquets, Alba; Messi, Suarez, Dembele (Denis 81)
(MAD)