Boston –
Kiper Liverpool Loris Karius ternyata mengalami gegar otak saat tampil di final Liga Champions. Cedera itu diyakini memengaruhi penampilan Karius di sisa laga.

Karius menjadi sorotan utama setelah membuat blunder dalam kekalahan Liverpool 1-3 dari Real Madrid di Kiev, dua pekan lalu. Kecerobohan kiper Jerman itu menghadiahi dua gol Madrid yang dicetak Karim Benzema dan Gareth Bale.

Sebelum pertunjukan horor Karius, sebuah insiden terjadi di awal babak kedua saat kedudukan masih seimbang 0-0. Dalam situasi sepak pojok untuk Madrid, Karius tampak berbenturan dengan Sergio Ramos di dekat tiang, sehingga menyebabkan si kiper tersungkur.

Karius memang tidak menjalani perawatan di atas lapangan. Namun, tim medis Liverpool khawatir dengan kemungkinan Karius mengalami gegar otak yang akhirnya dikonfirmasi setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Amerika Serikat pada Kamis pekan lalu.

“Setelah dengan seksama meninjau rekaman pertandingan dan mengintegrasikan asal usul yang detil — termasuk laporan gejala yang dia alami saat ini dan seketika setelah terjadinya benturan — pemeriksaan fisik dan metrik obyektif, kami menyimpulkan bahwa Mr. Karius mengalami gegar otak saat pertandingan pada 26 Mei 2018,” bunyi keterangan resmi rumah sakit.

“Pada saat peninjauan kami, gejala-gejala utama dan tanda-tanda yang ditunjukkan Mr. Karius mengindikasikan bahwa adanya disfungsi ruang visual dan sepertinya terjadi seketika setelah kejadian itu.”

“Gejala tambahan dan disfungsi sejumlah area juga dialami. Sehingga performa dia mungkin terpengaruh dengan kekurangan-kekurangan itu.” Demikian dilansir Sky Sports.

Namun demikian, gegar otak Karius tidak parah. Pesepakbola berusia 24 tahun ini akan pulih secepatnya.

“Kami juga mencatat bahwa Mr. Karius telah melaporkan kemajuan besar dan stabil sejak insiden benturan itu dan kami yakin dia akan sepenuhnya pulih berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan,” lanjut keterangan rumah sakit.

Karius mendapat kecaman dari fans sekaligus simpati dari berbagai kalangan. Namun, masa depan Karius di klub dipertanyakan menyusul kabar Liverpool ingin mencari kiper baru di musim panas. (RIF)

Lyon –
Fernando Torres akhirnya bisa memberi trofi penting pertama, sekaligus yang terakhir, untuk Atletico Madrid. Gelar itu ia beri dari ajang Liga Europa.

Atletico sukses menjuarai Liga Europa untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan Marseille di final. Los Colchoneros menang 3-0 di Groupama Stadium, Lyon, Kamis (17/5/2018) dinihari WIB.

Bagi Torres, itu menjadi gelar bergengsi perdana yang ia berikan untuk Atletico dalam dua periode di klub tersebut (2001-2007 dan 2015-2018). Satu gelar lain memang sempat diberikan Torres, tapi itu berupa gelar juara Divisi Segunda pada musim 2001/2002.

Sebelumnya Torres hanya bisa meraih gelar di level klub bersama Chelsea. Ia mengantarkan The Blues menjuarai Piala FA, Liga Champions, dan Liga Europa. Karier Torres di level timnas Spanyol bahkan lebih mentereng dengan bisa menjuarai Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.

Sayangnya, gelar pertama di Atletico ini juga menjadi gelar terakhir yang dipersembahkan Torres. Ya, penyerang berusia 34 tahun itu akan meninggalkan Atletico di akhir musim.

“Menjadi juara bersama Atletico adalah mimpi yang saya miliki sejak kecil dan itu telah menjadi kenyataan. Menjadi bagian dari tim ini luar biasa, ini hanyalah awal dari sesuatu yang sangat besar. Bagi saya ini adalah akhir yang fantastis. Saya akan selalu berterima kasih kepada tim ini,” kata Torres usai pertandingan seperti dilansir Sportskeeda.

Keberhasilan Atletico menjuarai Liga Europa ini menjadi perpisahan yang manis bagi Torres. Squawka mencatat, Torres sudah bermain sebanyak 403 laga dan mencetak 127 gol untuk Atletico di semua kompetisi.

“Trofi ini begitu penting bagi kami. Torres lebih layak mendapatkannya ketimbang sebagian besar pemain, tidak ada cara yang lebih baik untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Atleti,” kata kapten Gabi. (RIF)

London –
Chelsea menutup Premier League dengan hasil yang buruk. Meski demikian, itu diyakini tak akan berpengaruh di final Piala FA.

Setelah menjadi juara Premier League musim 2016/2107, The Blues melewati musim yang mengecewakan. Mereka tampil inkonsisten, kalah 10 kali di liga, dan berakhir di posisi lima.

Chelsea bahkan mengakhiri Premier League 2017/2018 dengan buruk. Tandang ke markas Newcastle United, tim arahan Antonio Conte itu dihajar 0-3.

Meski demikian, Chelsea masih punya kesempatan untuk menutup musim dengan manis. Mereka akan tampil di final Piala FA melawan Manchester United, Sabtu (19/5/2018) malam WIB.

Jelang final Piala FA, kiper Chelsea Thibaut Courtois memastikan bahwa tak ada masalah dengan kepercayaan diri tim menyusul dari kegagalan di liga.

“Tak ada masalah dengan kepercayaan diri. Itu (laga melawan Newcastle) bukan performa yang baik. Kami pernah menunjukkan kami bisa bangkit di laga berikutnya. Ini adalah turnamen berbeda, berbeda dari Premier League, dan kami hanya harus mencobanya,” tutur Courtois dilansir Dailymail.

“Itulah yang paling penting. Setelah musim yang naik turun, kami bisa mengakhiri musim lebih baik,” tambah kiper Belgia itu.

Masa depan Courtois di Chelsea jadi tanda tanya menyusul rumor yang mengaitkannya dengan Real Madrid. Tapi Courtois ogah komentar soal hal tersebut.

“Untuk saat ini tak ada yang mau saya komentari soal itu,” kata Courtois. (RIF)

Manchester –
Bek Manchester Uniited, Chris Smalling, bertekad untuk meraih trofi Piala FA musim ini. itu harga mutlak.

MU telah memastikan posisi sebagai runner-up di Premier League usai diimbangi West Ham United. Dalam pertandingan di London Stadium, Jumat (11/5/2018) dini hari WIB pertandingan 0-0.

Smalling menyebut tugas di liga sudah selesai. Kini, mereka pun bsia mengalihkan fokus menghadapi final Piala FA.

Di ajang itu, MU berebut trofi dengan Chelsea. Pertandingan final bakal dihelat di Stadion Wembley pada 19 Mei.

“Tugas sudah selesai. Kami menyadari peringkat kedua menajdi target terbaik yang bisa didapatkan,” kata Smalling seperti dikutip Sky Sport.

“Jika kami bisa finis kedua dan memenangi trofi maka kami bisa menutup musim dengan menyenangkan,” dia menambahkan.

Selain final Piala FA, MU masih menyisakan satu pertandingan. Yakni, menjamu Watford di Old Trafford pada 13 Mei. (RIF)

Liverpool –
Liverpool boleh saja dinanti final Liga Champions. Tapi partai terpenting ‘Si Merah’ musim ini adalah saat menghadapi Brighton and Hove Albion akhir pekan ini.

Liverpool akan menjamu Brighton di Anfield, Minggu (13/5/2018) malam WIB di laga terakhir Premier League musim ini. Partai ini menjadi krusial untuk anak-anak Merseyside karena mereka butuh poin untuk memastikan finis empat besar.

Minimal satu poin akan dibutuhkan Liverpool untuk menyegel posisi empat. Dengan koleksi nilai 72 dari 37 laga, mereka saat ini cuma dua poin saja di depan Chelsea yang berupaya menyalip di kesempatan terakhir.

Jika Liverpool berimbang sementara Chelsea menang atas Newcastle United, keduanya memang akan mengoleksi nilai yang sama. Namun saat ini Liverpool unggul jauh dalam selisih gol yakni 42 berbanding 27 milik sang rival.

Tapi Liverpool tentunya takkan mengincar sekadar hasil minimal di laga terakhir. Sebab kans untuk finis di posisi tiga juga masih terbuka, dengan syarat menang sementara Tottenham Hotspur terpeleset saat menjamu Leicester City.

Manajer Liverpool Juergen Klopp menyebut laga lawan Brighton sebagai yang terpenting di musim ini, karena mempertaruhkan satu tempat di Liga Champions. Liverpool sendiri masih punya kesempatan lain untuk lolos ke turnamen tersebut, yakni dengan memenangi final Liga Champions lawan Real Madrid.

“Selama kami belum 100 persen ke Liga Champions, laga terakhir ini adalah yang terpenting di musim ini. Saya sudah mengatakannya beberapa kali, semua yang kami lakukan selama ini telah membentuk sebuah basis, kami harus menggunakannya,” kata Klopp dikutip Sky Sports.

“Basisnya jelas bagus karena kalau kami menang lawan Brighton, kami di Liga Champions. Itu bagus, tapi masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Saya tak ada masalah dengan itu.”

“Itu bukan karena laga Chelsea lalu, tapi laga-laga lainnya: lawan Tottenham dan Everton di kandang ketika kami kehilangan poin-poin. Itulah situasinya, tapi tak ada masalah untuk bertanding, kami harus memainkannya bagaimanapun juga jadi sekarang kami harus menang, itu saja,” tambahnya. (RIF)