Kazan –
Jerman tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018. Kiper Jerman Manuel Neuer menerima hasil itu karena performa timnya memang jauh dari kata bagus.
Kiprah Die Mannschaft dalam mempertahankan gelar juara dunianya di Rusia berakhir mengecewakan. Jerman kandas di fase penyisihan setelah secara mengejutkan ditumbangkan Korea Selatan 0-2 dalam laga penentuan Grup F di Kazan Arena, Rabu (27/6).
Neuer melengkapi hasil memalukan Jerman di pertandingan itu. Aksi pemain yang memperkuat Bayern Munich itu membuat timnya kebobolan gol kedua di akhir injury time.
Saat Jerman terdesak karena sudah tertinggal satu gol dari Korsel, Neuer naik membantu serangan. Alhasil, serangan balik Korsel bisa diakhiri Son Heung-min dengan menceploskan bola ke gawang yang kosong melompong.
Bukan hanya tidak lolos, Jerman menyudahi fase grup di peringkat terakhir usai hanya mengantongi tiga poin. Pasukan Joachim Loew ini cuma sekali menang dalam tiga pertandingan dan cuma bisa mencetak dua gol serta kebobolan empat gol.
“Kami memang layak tereliminasi. Kami tidak menyakinkan di pertandingan apa saja,” sesal Neuer di Daily Mail. “Ini bukan Jerman yang kami kenal. Menyedihkan.”
“Kurang berkomitmen. Sekalipun lolos, di babak berikutnya atau setelahnya kami pasti akan tersingkir juga.”
Kegagalan Jerman ini bak melanjutkan kutukan juara bertahan dalam tiga edisi Piala Dunia terakhir. Jerman senasib dengan Italia (2010) dan Spanyol (2014), yang tersingkir di fase grup setelah tampil sebagai juara di Piala Dunia sebelumnya. (ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Inggris akan berhadapan dengan Belgia dalam laga matchday ketiga Grup G Piala Dunia 2018. Laga diperkirakan berjalan alot mengingat menjadi runner-up akan membuat jalan di fase knock-out lebih ringan.
Inggris dan Belgia akan bertanding di Kaliningrad Stadium, Jumat (29/6/2018) dinihari WIB. Karena kedua tim sudah dipastikan melangkah ke babak 16 besar, laga terakhir ini pun akan menentukan tim mana yang akan keluar sebagai juara grup.
Sejauh ini, Inggris dan Belgia punya kesamaan identik di klasemen. Keduanya mengumpulkan enam poin dengan mencetak gol delapan kali dan kebobolan dua kali.
Meski catatan tersebut sama persis, Inggris untuk sementara lebih berhak ada di puncak klasemen di atas Belgia. Inggris punya poin fair play –terkait jumlah kartu kuning– yang lebih baik daripada Belgia.
Nah, yang buat laga ini menjadi adalah menjadi juara grup tidak akan menguntungkan di fase knock-out. Di babak 16 besar, Inggris dan Belgia tampaknya tak akan gentar menghadapi calon lawan dari Grup H, yang sejauh ini status juara grup dan runner-up akan diperebutkan oleh Jepang, Senegal, dan Kolombia.
Permasalahan besar baru datang ketika di perempatfinal. Jika juara Grup G–Inggris atau Belgia–bisa mengalahkan tim dari runner-up Grup H di 16 besar, mereka akan menantang pemenang antara Brasil dan Meksiko. Di atas kertas, Brasil adalah salah satu tim yang patut diwaspadai tim mana pun.
Jika berhasil menghentikan laju Brasil, pertandingan di semifinal pun tidak akan mudah lagi. Juara Grup G berpotensi bertemu Uruguay, Portugal, Prancis, atau Argentina.
Situasi relatif lebih ringan akan dialami oleh runner-up Grup G jika melaju ke perempatfinal. Inggris/Belgia akan berhadapan dengan pemenang antara Swedia dan Swiss.
Jika terus melaju, runner-up Grup G akan berhadapan dengan Spanyol, Rusia, Kroasia, atau Denmark jika ke semifinal. Situasi yang tentu akan tampak jauh lebih baik untuk Inggris/Belgia.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, telah menegaskan bahwa mengalahkan Inggris bukan prioritas timnya dan akan melakukan perubahan di starting line-up. Alasannya untuk menghindarkan pemain-pemain dari akumulasi kartu dan menjaga kondisi di fase knock-out.
Sementara itu, The Sun dan Mirror mengabarkan bahwa pelatih Inggris Gareth Southgate telah mendapat arahan untuk mengincar posisi runner-up. Jadi, tampaknya Inggris juga akan menurunkan pemain yang belum mendapat kesempatan bermain di laga terakhir fase grup.
Fakta-fakta itu membuat pertandingan diprediksi akan berjalan alot. Hasil imbang berpotensi besar menjadi hasil akhir laga.(RIF)
Moskow –
Setelah lolos dari fase grup Piala Dunia 2018, Portugal akan menghadapi Uruguay di 16 besar. Sang juara Eropa akan menganggapnya sebagai laga final.
Portugal lolos sebagai runner-up Grup B akibat kalah produktivitas dari Spanyol walaupun kedua tim sama-sama punya 5 poin. Di babak 16 besar, Selecao das Quinas pun dihadapkan dengan Uruguay, juara Grup A yang melaju dengan 9 poin sempurna.
“Tak diragukan lagi Uruguay punya pemain-pemain luar biasa. Mereka punya tim mengesankan. Mereka pun pernah dua kali jadi juara dunia. Tim mereka bagus tapi kami juga punya senjata sendiri,” kata full back Portugal Cedric Soares seperti dikutip Reuters.
“Kami punya waktu untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi laga ini dengan sebaik mungkin. Apa pun, kami punya kualitas sendiri dan kami punya keyakinan kuat. Kami adalah juara Eropa, dan sudah berulangkali membuktikan kualitas dan akan terus melakukannya. Secara fisik lawan-lawan kami punya pemain-pemain besar dan beberapa yang lebih kecil. Itu irelevan dalam sepakbola.”
“Kami harus terus mengejar si kulit bundar dan menganggap setiap kiriman bola dari lawan sebagai ancaman, senantiasa waspada. Begitulah kami akan memainkan setiap detik pertandingan lawan Uruguay,” ucapnya.
Memasuki fase gugur turnamen, kesalahan dalam satu laga bisa berakibat fatal dan membuat tim mana pun tersingkir karena tidak ada lagi kesempatan kedua. Portugal, yang pencapaian terbaiknya di Piala Dunia adalah finis keempat tahun 2006, tahu persis hal ini.
Untuk itu Portugal kini hanya akan fokus total menghadapi pertandingan di depan mata, sebelum memikirkan hal-hal lain. Apalagi Uruguay yang akan dihadapi di 16 besar Piala Dunia 2018 sudah melaju dari grupnya tanpa kebobolan satu gol pun.
“Ini merupakan sebuah Piala Dunia yang sangat kompetitif, (fokus satu demi satu pada laga di hadapan) terbukti tidak mudah buat semua tim yang terlibat. Target utama kami tentu saja untuk lolos dan kami sudah melakukannya. Kini kami bersiap untuk 16 besar. Ini amat berat, karena mulai sekarang setiap pertandingan adalah final. Kami akan menghadapinya seperti itu,” tutur Soares.
Laga Uruguay vs Portugal akan dimainkan di Fisht Olympic Stadium, Minggu (1/7/2018) dini hari WIB. Yang berjaya dari partai ini akan berhadapan dengan pemenang duel Prancis vs Argentina di babak perempatfinal. (ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Laga menarik antara Brasil vs Serbia pada matchday tiga Grup E Piala Dunia 2018 akan tersaji di Spartak Stadium, Kamis (28/6/2018) dini hari WIB. Ini akan menjadi penentuan hidup-mati kedua tim.
Serbia dan Brasil sama-sama masih berpeluang lolos. Brasil saat ini ada di puncak Grup E dengan empat poin sama dengan Swiss, sedangkan Serbia tiga poin.
Kemenangan bagi masing-masing tim akan memastikan satu tempat mereka ke 16 besar. Ada potensi-potensi lain yang bisa terjadi juga, tapi jalan paling mudah adalah menang.
Laga pun dipastikan berjalan terbuka, dengan kedua tim yang punya hasrat besar menembus 16 besar. Berikut adalah fakta-fakta menarik jelang pertarungan Serbia vs Brasil.
1. Serbia (termasuk saat masih menjadi Yugoslavia) sudah empat kali berjumpa Brasil di Piala Dunia (1930, 1950, 1954, dan 1974). Hasil pertemuan keduanya terbilang imbang (Brasil 1 menang, Serbia 1 menang, 2 imbang).
2. Jika ditotalkan, Serbia (termasuk Yugoslavia) sudah bertemu Brasil 19 kali dan hanya mampu menang dua kali (7 seri 10 kalah).
3. Sejak menjadi negara sendiri dan bernama Serbia, mereka baru sekali bertemu Brasil, yakni pada laga persahabatan 2014 di Sao Paulo. Saat itu, Brasil menang 1-0.
4. Brasil tak terkalahkan pada 13 laga terakhir di semua kompetisi (9 menang 4 seri).
5. Brasil mampu membuat 6 clean sheet dari 7 laga terakhir di semua kompetisi.
6. Brasil hanya ampu menang sekali pada 7 laga Piala Dunia terakhir melawan tim-tim eropa. Hal itu terjadi saat mereka menang 3-1 atas Kroasia pada Piala Dunia 2014. (2 imbang 4 kalah).
7. Empat kekalahan terakhir Serbia terjadi hanya dengan margin satu gol.
8. Serbia selalu mampu mencetak gol pada 13 dari 14 laga terakhirnya. Satu-satunya laga yang mana mereka gagal membuat gol adalah saat kalah lawan Chile 0-1. (RIF)
Saransk –
Pelatih Iran Carlos Queiroz menyebut Cristiano Ronaldo pantas dapat kartu merah karena menyikut. Dia juga melontarkan kritik tajam kepada FIFA terkait VAR.
Iran bermain imbang 1-1 melawan Portugal di laga terakhir Grup B Piala Dunia 2018 di Mordovia Arena, Selasa (26/6/2018) dinihari WIB. Iran pun harus puas finis ketiga di klasemen Grup B dan gagal ke babak 16 besar.
Queiroz menyoroti insiden yang melibatkan Ronaldo dan Morteza Pouraliganji di menit ke-81. Kapten Portugal itu tertangkap kamera menyikut wajah Pouraliganji.
Wasit Enrique Caceres sempat menghentikan laga dan meninjau insiden tersebut lewat VAR. Setelah melihat rekaman, wasit memutuskan untuk memberi kartu kuning kepada Ronaldo.
Dalam sesi konferensi pers usai pertandingan, Queiroz mengaku tak paham dengan keputusan wasit tersebut. Menurutnya, Ronaldo seharusnya dikartu merah.
“Kenyataannya Anda menghentikan pertandingan untuk VAR dan ada sikutan. Dalam peraturan, menyikut adalah kartu merah. Peraturannya tidak mengatakan apakah itu Messi atau Ronaldo,” ujar Queiroz seperti dikutip Sky Sports.
“Itu adalah kartu merah. Pertanyaannya, bagi saya, adalah soal wasit. Ini soal sikap dan keberanian dan karakter.”
“Keputusannya harus jelas untuk semuanya. Menurut saya, Mr. Infantino dan FIFA, VAR tidak berjalan baik. Itulah kenyataannya.”
Queiroz lantas menyerang FIFA terkait penggunaan VAR. Menurutnya VAR tak membantu mengurangi kesalahan wasit.
“Jika Anda menerapkan VAR maka kalau membuat kesalahan, itu tidak manusiawi. Membuat kesalahan adalah ketika satu orang sendirian di atas lapangan tidak bisa melihat sesuatu. Kami bisa menerimanya,” imbuh Queiroz.
“Tapi ketika Anda punya teknologi tinggi, melatih, mengeluarkan ribuan dollar untuk satu sistem dan lima orang duduk di atas dan mereka tidak melihat sikutan.”
“Itu kartu kuning? Yang benar saja.” (RIF)
Volgograd –
Arab Saudi menutup perjalanannya di Piala Dunia 2018 dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Mesir. Gol kemenangan Arab Saudi datang di masa injury time.
Laga yang mempertemukan Arab Saudi dengan Mesir di Volgograd Arena, Senin (25/6/2018) malam WIB, sudah tak berarti apapun. Keduanya sudah dinyatakan tersingkir dari Piala Dunia 2018 setelah kalah di matchday kedua Grup A.
Kedua tim tetap memperlihatkan ambisinya untuk meraih kemenangan. Mesir unggul duluan lewat gol Mohamed Salah di menit ke-22.
Tertinggal satu gol bikin Arab Saudi meningkatkan intensitas serangan. Gol penyeimbang yang dinantin pun datang di masa injury time babak pertama lewat eksekusi penalti Salman Al-Faraj.
Di babak kedua, Arab Saudi menciptakan banyak peluang. Namun, gol kemenangan mereka baru datang di injury time lewat kaki Salem Al-Dawsari.
Kemenangan ini membuat Arab Saudi mengakhiri Piala Dunia 2018 di posisi ketiga Grup A dengan tiga poin. Mesir menjadi juru kunci tanpa meraih poin, usai kalah di tiga pertandingannya. (RIF)
Moscow –
Ramai tersiar kabar skuat Argentina menolak Jorge Sampaoli di sisa laga Piala Dunia 2018. Pemain akan menentukan sendiri skuat untuk laga dengan Nigeria.
Rumor perpecahan di skuat Argentina ini masih terkait erat dengan hasil buruk yang didapat pada dua laga perdana Piala Dunia 2018. Argentina berimbang dengan tim debutan, Islandia, dan kemudian kalah 0-3 oleh Kroasia.
Kondisi itu membuat Argentina kini di ujung tanduk. Kemenangan atas Nigeria di laga terakhir tak menjamin Tim Tango bisa lolos ke 16 besar.
Beberapa media lantas ramai mengabarkan kalau penggawa Timnas Argentina sudah menolak Jorge Sampaoli melatih mereka di duel dengan Nigeria. Dipimpin oleh para pemain senior, skuat Argentina kabarnya sudah bertemu dengan AFA (Federasi Sepakbola Argentina) untuk meminta hal tersebut.
Sampaoli disebutkan akan tetap berada di kursi pemain cadangan. Tapi sebenarnya dia tak punya kuasa atas tim dan akan langsung dipecat usai Piala Dunia tuntas. Bahkan, pemain sendiri lah yang akan memilih skuat untuk laga dengan Nigeria. Demikian dikutip dari Foxsport.
Bantahan Mascherano
Tapi isu-isu tak sedap tersebut dibantah Javier Mascherano. Muncul dalam sesi konferensi pers di Moskow, Mascherano menegaskan kalau hubungan pemain dengan pelatih Argentina normal-normal saja.
“Hubungan dengan pelatih sepenuhnya normal. Tentu saja, saat kami merasa ada yang tak nyaman atau kami melihat sesuatu, kami mengungkapkan padanya karena jika tidak maka kami adalah orang yang munafik. Jika Anda merasa tak nyaman dengan sesuatu di lapangan dan tidak mengungkapkannya kepada pelatih maka Anda akan menjalani pertandingan yang tidak nyaman bukan? Anda justru membahayakan tim,” terang Macherano.
Ditambahkan lagi oleh gelandang bertahan senior itu, seluruh pemain Argentina akan sepenuhnya bekerjasama dengan Sampaoli dan mencari solusi terbaik bagi Albiceleste.
“Para pelatih terbaik di dunia juga bertanya pada pemain untuk mengetahui pendapat mereka, karena pemain lah yang pada akhirnya membuat keputusan. Pelatih memberi Anda alat-alatnya, tapi Anda (pemain) yang menentukan pilihan mana yang terbaik untuk digunakan di atas lapangan,” lanjutnya seperti diberitakan ESPNFC.
Argentina akan berhadapan dengan Nigeria pada Rabu (27/6/2018) dinihari pukul 01.00 WIB. (ADI)
Madrid –
Real Madrid telah mengumumkan pelatih baru pengganti Zinedine Zidane. Madrid menunjuk Julen Lopetegui untuk memimpin tim utama.
Zidane mengundurkan diri tak lama setelah mengantar Madrid memenangi gelar Liga Champions yang ke-13. Setelah sejumlah spekulasi yang mengaitkan dengan beberapa nama, Madrid akhirnya mengonfirmasi Lopetegui sebagai pelatih barunya.
Lewat situs resminya, Selasa (12/6/2018), Madrid mengumumkan pengangkatan Lopetegui. Lopetegui, yang tengah memimpin timnas Spanyol di Piala Dunia 2018, disebut akan mulai melatih setelah turnamen empat tahunan tersebut.
“Julen Lopetegui akan jadi pelatih Real Madrid setelah Piala Dunia 2018. Real Madrid mengumumkan bahwa Julen Lopetegui akan jadi pelatih tim utama selama tiga musim ke depan,” demikian bunyi pernyataan di situs resmi Madrid.(RIF)
Jakarta –
Bonus besar menanti tim nasional Spanyol jika sukses juara di Piala Dunia 2018. Setiap pemain bakal diguyur 825 ribu euro atau sekitar Rp 13,5 miliar.
Piala Dunia 2018 akan bergulir di Rusia mulai 14 Juni mendatang. Turnamen empat tahunan ini akan dibuka dengan duel tuan rumah Rusia melawan Arab Saudi di Luzhniki Stadium.
Sejumlah tim diunggulkan juara di turnamen ini, sebut saja juara bertahan Jerman, serta Spanyol dan Brasil. Namun dari ketiganya, Spanyol sejauh ini memberikan rangsangan finansial terbesar untuk para pemainnya.
Marca melaporkan bahwa Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) sepakat memberikan bonus 825 ribu euro untuk tiap pemain jika timnas mereka berhasil juara. Jumlah ini meningkat dari dua gelaran sebelumnya.
Di Afrika Selatan pada 2010, para pemain Spanyol mendapatkan bonus 600 ribu euro usai berhasil menjadi juara. Empat tahun kemudian di Brasil, mereka dijanjikan 720 ribu euro namun kandas di fase grup di belakang Belanda dan Chile.
Sebagai perbandingan, Jerman hanya menyiapkan bonus 350 ribu euro per pemain jika mampu mempertahankan gelar. Sementara bonus yang dijanjikan Brasil cuma berselisih 50 ribu dari milik Spanyol, yakni 800 ribu per pemain demi mengakhiri penantian 16 tahun.
Federasi niscaya takkan kesulitan menyalurkan uang bonus tersebut mengingat hadiah juara Piala Dunia 2018 juga besar. Juara akan mendapatkan 33 juta euro atau hampir Rp 542 miliar.
Runner-up akan menerima 25 juta euro. Sementara posisi tiga dan empat masing-masing akan diberi 21 juta euro dan 19 juta euro secara berurutan.
Mereka yang terdepak di perempatfinal masih akan mendapatkan uang sebesar 15 juta euro, lalu turun menjadi 11 juta euro di babak 16 besar. Sebagai uang partisipasi, tiap negara di fase grup Piala Dunia 2018 kabarnya menerima setidaknya 8 juta euro. (RIF)
Madrid –
Isco mengaku kaget dengan kepergian Zinedine Zidane dari Real Madrid yang tiba-tiba. Kini, dia berharap Cristiano Ronaldo tak menyusul pelatih asal Prancis itu.
Zidane sudah meninggalkan Real Madrid beberapa hari usai menjuarai Liga Champions. Itu menjadi pukulan berat untuk El Real pasca kesuksesan tiga kali menjuarai Liga Champions.
Selain Zidane, ada beberapa sosok di Madrid lagi yang mengungkapkan sinyal ingin pindah. Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale sudah bilang itu saat perayaan juara di Liga Champions usai laga melawan Liverpool.
Ronaldo bilang akan segera mengumumkan masa depannya, kendati dia masih terikat kontrak dengan Real Madrid hingga 2021.
“Saya dikejutkan oleh (keputusan) Zidane. Itu merupakan suatu hal yang tak kami harapkan dan datangnya tiba-tiba,” kata Isco di Marca.
“(Situasi Ronaldo) mirip dengan Zidane. Keputusan ada di tangan Ronaldo untuk terus melangkah, apakah dia ingin bertahan atau tidak. Keputusan ada di tangannya. Saya berharap dia bertahan karena dia memberi kami banyak kontribusi,” dia menambahkan.
Ronaldo dikaitkan dengan dua klub, Paris Saint-Germain dan Manchester United. Dia diyakini akan lebih memilih bergabung dengan The Red Devils untuk bereuni dengan Jose Mourinho dan pulang ke Old Trafford. Dengan kontribusinya sebanyak 44 gol di musim lalu, Ronaldo jelas masih menjadi sosok penting untuk Madrid.(RIF)