Moskow –
Dua momen Prancis menjuarai Piala Dunia menghadirkan kisah soal jimat. Ada kepala Fabien Barthez di 1998 dan kumis Adil Rami dua dekade berselang.
Prancis baru saja meraih titel Piala Dunia yang keduanya, dari tiga kali tampil di final, usai mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 di Luzhniki Stadium, Moskow, Minggu (15/7/2018) malam WIB.
Keberhasilan Prancis jadi kampiun itu diiringi kisah kumis Rami sebagai jimat. Jelang laga semenjak fase grup, skuat Les Bleus memang punya ritual mengelus-elus kumis unik Rami. Ritual ini diawali oleh Antoine Griezmann.
“Antoine Griezmann menyentuhnya sebelum pertandingan dan bahkan manajer pun melakukannya untuk membawa keberuntungan,” kata Rami kepada TF1.
“Sekarang ini menjadi kumis paling tersohor di Prancis. Saya akan terus memelihara kumis ini. Tapi buat saya dan timnas, semuanya kini sudah berakhir,” lanjutnya mengisyaratkan pensiun dari timnas Prancis.
Di Piala Dunia 2018 ini Rami sejatinya tidak bermain satu menit pun. Tapi keberadaan kumis pemain bertahan 32 tahun itu sudah cukup bertuah untuk Prancis.
Menariknya, keberhasilan Prancis meraih gelar juaranya yang pertama di Piala Dunia pada 20 tahun lalu juga memunculkan kisah jimat lain: kepala Barthez. Di Piala Dunia 1998, Laurent Blanc rutin mengecup kepala plontos Barthez sebelum pertandingan. (ADI)
Moskow –
Gelandang Kroasia, Ivan Rakitic, punya satu nazar kalau bisa juara Piala Dunia 2018. Pemain asal Barcelona itu bilang akan membuat tato di dahinya.
Rakitic menjadi salah satu penggawa tak tergantikan skuat Kroasia di Rusia. Bersama Luka Modric di lini tengah, Rakitic tampil menawan sepanjang turnamen. Dia sudah menyumbangkan satu gol.
Eks pemain Sevilla ini juga menjadi salah satu pemain sepakbola yang hobi dengan tato. Terlihat dari kedua tangan bagian dalam Rakitic yang penuh lukisan.
Seiring dengan lolosnya Kroasia ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya, Rakitic sepertinya tak mau melepaskan momen sekali seumur hidup hidup, pun ingin mengenangnya sepanjang hidup.
Prancis merupakan lawan yang harus dihadapi oleh Kroasia. Pertandingan itu berlangsung di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018) malam WIB.
“Tato baru setelah final Piala Dunia? Saya punya ruang kosong di bagian dahi. Andai Tuhan mengizinkan kami juara, saya akan membuat tato di bagian itu (dahi),” ujarnya dilansir FourFourTwo.
“Tapi, pertama-tama saya akan meminta izin kepada istri saya dulu,” dia menambahkan.(DON)
London –
Chelsea melakukan sembilan kali pemecatan manajer di era Roman Abramovich. Jika ditotal, The Blues sudah mengeluarkan biaya kompensasi sekitar Rp 1,6 triliun.
Chelsea baru saja memecat Antonio Conte. Pria Italia itu menjadi manajer kedelapan yang dipecat, dari sembilan pemecatan yang dilakukan The Blues, di mana Jose Mourinho merasakannya dua kali.
Conte diberhentikan sebagai manajer dengan sisa kontrak satu tahun. Untuk itu, Si Biru harus mengganti biaya kontraknya yang tersisa sebesar 9 juta pound sterling.
The Sun mencatat, Si Biru rupanya sudah banyak mengeluarkan dana untuk ganti rugi kontrak manajer-manajernya yang didepak. Berapa jumlahnya?
Dana kompensasi terbesar yang dibayar Chelsea jatuh kepada Mourinho, ketika dipecat pada 2007 atau di periode pertama kepelatihannya Ia mendapat kompensasi sebesar 18 juta pound sterling. Adapun pemecatan kedua Mourinho pada 2015 diganti dengan dana 9,5 juta pound sterling.
Terbesar kedua didapat Luiz Felipe Scolari dengan dana 12.6 juta pound sterling, diikuti Andres Villas-Boas (12 juta), Roberto Di Matteo (10.7 juta), Mourinho (9.5 juta), Conte (9 juta), Ancelotti dan Claudio Ranieri (6 juta) dan terakhir Avram Grant (5,5 juta).
Jika ditotal, Chelsea sudah mengeluarkan dana kompensasi sebesar 89,3 juta pound sterling atau mencapai Rp 1,6 triliun. Angka itu setara harga beli Paul Pogba, saat ditebus Manchester United dari Juventus pada 2016.
Biaya kompensasi eks manajer Chelsea (dalam pound sterling)
Jose Mourinho (September 2007) – 18 juta
Luiz Felipe Scolari (Februasi 2009) – 12.6 juta
Andre Villas-Boas (Maret 2012) – 12 juta
Roberto Di Matteo (November 2012) – 10.7 juta
Jose Mourinho (November 2015) – 9.5 juta
Antonio Conte (Juli 2018) – 9 juta
Carlo Ancelotti (Mei 2011) – 6m
Claudio Ranieri (Juni 2004) – 6 juta
Avram Grant (Mei 2008) – 5.5 juta
Total 89,3 juta pound sterling atau mencapai Rp 1,6 triliun.
(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Juventus langsung merasakan efek dari kedatangan Cristiano Ronaldo. Jersey CR7 laris manis banyak diburu oleh para pendukung klub.
Juventus meresmikan transfer Ronaldo, Selasa (10/7/2018) waktu setempat. Bianconeri mengeluarkan dana 100 juta euro untuk menebus Ronaldo dari Real Madrid. Pemain 33 tahun itu dikabarkan digaji mencapai 30 juta euro permusimnya. Ronaldo diikat dengan durasi selama rmpat tahun.
Seperti dikabarkan Yahoo Sport, jersey nomor 7 Ronaldo laku keras baik dalam online maupun atau langsung ke toko resmi klub asal Turin itu.
Jersey Juventus dengan nama dan nomor punggung Ronaldo terjual 520 ribu buah. Dengan harga satu jersey senilai 105 euro atau Rp 1,8 juta, Juventus sudah mendapatkan 55 juta euro atau Rp 923 miliar hanya dari satu hari penjualan jersey Ronaldo.
Tak hanya dari penjualan jersey, Juve pun kebanjiran pengikut baru di media sosial. Menurut sebuah radio, BrilaFM, yang dilansir dari Sportbible, Juventus mendapatkan 3 juta pengikut baru dari tiga media sosial sejak Ronaldo bergabung. Rinciannya, 1,4 juta dari Instagram, 1,1 juta dari Twitter, dan 500 ribu lainnya pengikut di Facebook.(ADI)
Liverpool –
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, ikut gembira melihat salah satu pemainnya, Dejan Lovren, akan tampil di final Piala Dunia 2018. Menurut Klopp, penampilan Lovren pantas diapresiasi.
Lovren menjadi salah satu elemen penting dalam lolosnya timnas Kroasia ke final Piala Dunia 2018. Pemain belakang berusia 29 tahun itu tampil solid bersama partnernya di jantung pertahanan, Domagoj Vida.
Performa bagus Lovren di Piala Dunia seolah menjadi jawaban atas kritik dan cemoohan yang mengarah kepadanya gara-gara sejumlah blunder dalam beberapa tahun terakhir.
“Orang-orang sangat sering menilai orang lain terlalu dini. Saya tak tahu persis apa yang terjadi sebelum saya datang ke sini. Sejak saya datang, Dejan mungkin hanya melakukan tiga atau empat kesalahan. Dua kesalahan saat kami kalah dari Tottenham musim lalu, dan mungkin satu di laga Liga Champions. Tapi, pastinya bukan 15 atau 20 kesalahan,” ujar Klopp di situs resmi Liverpool.
“90 persen dari penampilannya luar biasa, 95 persen oke, dan mungkin lima persen sisanya dia tak berada di puncak permainan. Tapi, Anda akan menemukan problem-problem ini di hampir semua pemain di dunia,” tambahnya.
“Saya sepenuhnya bahagia. Saya senang dia bisa memanfaatkan masukan-masukan kecil kami dalam beberapa tahun terakhir dengan cara yang benar. Dia masih bisa berkembang, 100 persen,” tutur Klopp.
Lovren selalu tampil dalam enam pertandingan yang sudah dijalani Kroasia di Piala Dunia 2018, lima di antaranya sebagai starter. Ia akan kembali menjadi andalan Kroasia pada laga final melawan Prancis, Minggu (15/7/2018).
“Saya tak menyaksikan semua pertandingan Piala Dunia, tapi banyak yang saya tonton. Dia bermain fantastis sejauh ini. Dia sangat pantas mendapatkannya, saya ikut gembira untuknya,” kata Klopp.(RIF)
Moskow –
Piala Dunia 2018 makin mendekati akhir. Babak semifinal telah selesai digelar dan memunculkan dua tim finalis yang akan tampil di partai puncak.
Kroasia baru saja merebut satu tempat di babak final Piala Dunia 2018. Tim berjuluk Vatreni itu lolos setelah mengalahkan Inggris 2-1 pada laga semifinal di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (12/7/2018) dini hari WIB.
Inggris sebenarnya unggul lebih dulu melalui tendangan bebas Kieran Trippier pada awal babak pertama. Namun, Kroasia mampu menyamakan skor lewat gol Ivan Perisic di babak kedua. Kelolosan Kroasia akhirnya ditentukan melalui tembakan Mario Mandzukic di extra time.
Kroasia menyusul Prancis yang lebih dulu melangkah ke final. Prancis lolos setelah menundukkan Belgia 1-0 lewat gol semata wayang Samuel Umtiti.
Kroasia dan Prancis akan beradu kekuatan pada pertandingan final yang dilangsungkan di Stadion Luzhniki pada Minggu (15/7/2018). Sementara itu, Inggris dan Belgia akan berebut tempat ketiga sehari sebelumnya.(RIF)
Moskow –
Piala Dunia 2018 akan menggelar laga semifinal kedua dini hari nanti. Kroasia dan Inggris akan berebut satu tempat tersisa di partai puncak.
Laga Kroasia vs Inggris akan digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (12/7/2018) dini hari WIB. Pertandingan ini akan kick-off pada pukul 01.00.
Kroasia lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan tuan rumah Rusia lewat adu penalti di perempatfinal. Sementara itu, Inggris menyingkirkan Swedia dengan skor 2-0.
Ini akan menjadi pertemuan kedelapan antara Kroasia dan Inggris. Dari tujuh pertemuan sebelumnya, Inggris menang empat kali, Kroasia menang dua kali, sedangkan satu laga lainnya berakhir seri.
Inggris dan Kroasia baru sekali bertemu di turnamen besar. Pertemuan itu terjadi di babak penyisihan grup Piala Eropa 2004 ketika Inggris menang 4-2. (RIF)
Saint Petersburg –
Prancis sudah amat dekat dengan gelar juara dua tahun lalu, tapi akhirnya harus patah hati. Les Bleus tak mau hal itu terjadi lagi di Piala Dunia 2018.
Prancis baru saja tiba di final Piala Dunia 2018. Kemenangan 1-0 atas Belgia pada laga semifinal di Saint Petersburg Stadium, Saint Petersburg, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB, mengantarkan mereka ke partai puncak.
Prancis kini tinggal menunggu lawan di final yang akan dilangsungkan di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). Mereka akan menghadapi Kroasia atau Inggris.
Hasil ini membuat Prancis selalu lolos ke final dalam dua turnamen besar terakhir. Sebelumnya, mereka juga sampai final di Piala Eropa 2016 saat jadi tuan rumah.
Namun, Prancis gagal menjuarai Piala Eropa 2016 setelah dikalahkan Portugal di final. Tim besutan Didier Deschamps itu mengharapkan peruntungan yang lebih baik di Rusia.
“Yang terjadi dua tahun lalu sangat sulit diterima, dan kami tidak ingin itu terjadi lagi. Kami ingin menyudahi turnamen ini dengan sebaik-sebaiknya,” ujar kiper Prancis, Hugo Lloris, di Reuters.
“Kurang satu langkah lagi meskipun itu adalah langkah yang sangat penting. Kami bermain sangat baik dalam hal organisasi kami. Kami kompetitif di semua bagian,” kata Lloris. (RIF)
Saint Petersburg –
Kapten Prancis, Hugo Lloris, memberikan sanjungan untuk calon lawan timnya di semifinal Piala Dunia 2018. Bagi Lloris, Belgia merupakan tim terlengkap di turnamen.
Prancis dan Belgia akan berduel di St. Petersburg Stadium, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB. Kedua tim tampil impresif sepanjang Piala Dunia 2018, sehingga banyak yang memprediksi pertarungan akan menarik dan atraktif.
Prancis berhasil mengalahkan Argentina dan Uruguay di fase gugur. Sementara itu, Belgia membungkam Inggris pada fase grup, comeback impresif melawan Jepang di 16 besar, dan mengalahkan Brasil di perempatfinal.
“Sangat simpel, saya pikir Belgia adalah tim terlengkap di turnamen ini, dalam segala aspek permainan,” ujar Lloris seperti dilansir Daily Mail.
“Mereka bertahan dengan baik, tahu cara menyerang dengan baik, juga tahu bagaimana melakukan serangan balik. Mereka bagus di udara maupun saat bermain bola-bola bawah,” imbuhnya.
“Mereka adalah tim yang hebat dan punya generasi pemain yang fantastis. Untuk mengalahkan mereka, kami harus bermain amat baik dan membuat sendiri keberuntungan itu. Kami tahu akan ada momen-momen sulit di laga nanti dan kami harus siap menderita. Tapi, kami siap melakukan itu karena ada semangat besar di dalam tim ini,” kata kiper Tottenham Hotspur tersebut.(RIF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kekuatan utama Prancis dan Belgia adalah pada daya serang. Pertemuan keduanya di semifinal Piala Dunia 2018 menjanjikan duel terbuka dan potensi banyak gol.
Belgia menjadi tim paling subur di Piala Dunia 2018 ini setelah membuat 14 gol dari lima pertandingan. Itu artinya, Eden Hazard dkk melesakkan rata-rata 2,8 gol per pertandingan.
Di sisi lain, Prancis memiliki amunisi yang tak kalah meyakinkan dalam urusan menggedor pertahanan lawan. Dimotori remaja 19 tahun bernama Kylian Mbappe, Les Bleus mampu menebar ancaman juga melalui Paul Pogba dan Antoine Griezmann. Olivier Giroud yang jadi ujung tombak belum mampu bikin gol, tapi kemampuannya menahan bola berhasil menciptakan ruang untuk bisa dimanfaatkan ketiga nama di atas.
Rekor Pertemuan Prancis vs Belgia
Sejarah pertemuan kedua negara bertetangga ini terbilang panjang. Mereka sudah berhadapan 73 kali di laga resmi maupun persahabatan, dengan hasil Belgia menang 30 kali, Prancis menang 24 kali, dan sisanya 19 laga imbang.
Meski sering bertemu, di Piala Dunia kedua negara baru dua kali berduel. Prancis selalu keluar jadi pemenang: 3-1 pada Piala Dunia 1938 dan 4-2 pada Piala Dunia 1986.
Pertemuan terakhir Prancis dan Belgia terjadi tiga tahun lalu. Bermain di Stade de France dalam sebuah laga persahabatan, Belgia menang dengan skor tipis 4-3.
Kondisi Tim
Prancis akan bisa kembali memainkan Blaise Matuidi pada pertandingan ini, setelah dia absen di laga dengan Uruguay karena larangan bermain. Itu artinya Matuidi akan bisa mengisi kembali sisi kiri lapangan, menggantikan Corentin Tolisso yang dimainkan di 8 besar.
Didier Deschamps akan memiliki semua pemainnya untuk laga ini. Sempai berita ini diturunkan tidak ada penggawa Prancis yang mengalami cedera. Deschamps diprediksi tidak akan mengganti susunan pemain untuk menghadapi Belgia.
Sementara itu di kubu The Red Devils, pelatih Roberto Martinez akan kehilangan Thomas Munier yang terkena akumulasi kartu. Ada peluang Yannick Carrasco akan dimainkan, dia akan mengisi sisi kiri dan membuat Nacer Chadli akan bergeser ke sisi kanan lapangan.
Keberhasilan mengalahkan Brasil di babal perempatfinal menunjukkan kecemerlangan taktik Roberto Martinez. Ketika itu dia menempatkan Romelu Lukaku di sisi kanan, sementara Kevin de Bruyne berada di tengah dan beroperasi sebagai false 9. Martinez sangat mungkin memberi kejutan taktikal lainnya untuk meredam Prancis.
Jalan ke Semifinal
Laga Prancis vs Belgia yang digelar di Saint Petersburg, Rabu (11/7/2018) pukul 01.00 WIB diprediksi akan berjalan menarik karena kedua tim bermain terbuka dan punya skuat dengan kemampuan individu yang unggul. Prancis sedikit lebih diunggulkan oleh beberapa rumah taruhan di Eropa.
“Itu akan menjadi pertandingan yang super menarik dengan pemain hebat berada di kedua kubu. Itu akan menjadi pertandingan para pria dan kami harus bersiap meningkatkan level kami,” ucap Benjamin Pavard dikutip dari Reuters.
Menjadi salah satu unggulan juara, Prancis menjalani laga yang relatif ringan di fase grup. Penampilan mereka ketika itu dinilai kurang meyakinkan, meski meraih dua kemenangan dan sekali imbang.
Les Blues baru menunjukkan potensi menakutkan dari lini depannya saat bertemu Argentina di 16 besar. Mengandalkan kecepatan Kylian Mbappe, Les Blues memenangi salah satu laga paling sengit di Piala Dunia 2018 itu dengan skor 4-3.
Menghadapi Uruguay, Prancis juga tampil impresif. Prancis berhasil mengendalikan permainan untuk meminimalkan ancaman Uruguay. Luis Suarez dibuat tak berdaya, dan Prancis juga diuntungkan oleh cedera Edinson Cavani.
Kecuali saat berhadapan dengan Jepang, rasanya tak ada cela dalam penampilan Belgia di Piala Dunia 2018 ini. Duel dengan Samurai Biru justru menunjukkan kegemilangan Roberto Martinez mensiasati situasi yang penuh tekanan. Martinez ketika itu membuat dua pergantian pemain, di mana dua pengganti itu mencetak gol. Dari tertinggal 0-2, Belgia akhirnya menang 3-2.
Martinez sekali lagi terbukti berhasil memadukan kemampuan individu pemain Belgia dan menyatukannya ke dalam tim yang solid ketika menjinakkan Brasil. Perubahan taktik yang dia lakukan terhadap Lukaku dan De Bruyne bisa memperdaya Tim Samba.
Perkiraan Starting Line Up
Belgia sangat mungkin turun dengan formasi 4-3-3 yang sama seperti saat menundukkan Brasil. Satu-satunya perubahan adalah Munier yang absen.
Pun begitu di kubu Prancis. Dengan tidak ada pemain absen karena cedera atau dapat akumulasi, Les Bleus bakal bisa menurunkan komposisi terbaiknya dalam skema 4-2-3-1.
Belgia (4-3-3): Courtois, Vertonghen, Kompany, Alderweireld, Carrasco, Witsel, Fellaini, Chadli, Hazard, De Bruyne, Lukaku
Prancis (4-2-3-1): Lloris, Pavard, Varane, Umtiti, Hernandez, Kante, Pogba, Mbappe, Greizmann, Matuidi, Giroud
(RIF)