khatulistiwaonline.com
Kalau sudah bicara soal taktik, Juergen Klopp adalah salah satu manajer yang paling banyak menjadi perbincangan di Liga Primer Inggris. Sejak ia menandatangani kontrak tiga tahunnya di Liverpool pada 3 Oktober 2015, ia mengguncang sepakbola Inggris dengan sepakbola heavy-metal-nya.
Sistem heavy-pressing yang penuh energi (ini yang merujuk kepada penyebutan heavy-metal) yang ia peragakan sedari dirinya melatih Borussia Dortmund, dilakukan dengan maksud merusak skema operan lawan dan bertujuan mendapatkan penguasaan bola sesegera mungkin.
Permainan Menekan Liverpool
Kenapa menekan lawan harus dilakukan sedini mungkin? Ketika lawan mengoper dari belakang ke tengah, si pemain menerima bola dengan membelakangi (memunggungi) gawang Liverpool. Dengan ia yang sudah tertekan, ini semakin mudah bagi Liverpool untuk merebut penguasaan bola, atau dalam situasi terburuk pun pemain lawan akan sulit mendapatkan opsi operan kecuali ke belakang lagi.
Dengan gegenpressing Klopp sejauh ini, ia juga memaksa 2-3 pemainnya untuk menutup pergerakan dan jalur operan satu pemain lawan yang sedang menguasai bola yang berada pada wilayah pertahanannya sendiri. Inilah kenapa saat bertahan, formasi 4-3-3 (kadang 4-2-3-1 juga) Liverpool justru malah menjadi 4-1-5.
Ini yang membuat Liverpool akan memiliki opsi mengoper yang bervariasi jika mereka bisa menguasai kembali bola sesegera mungkin, karena akan ada banyak pemain (2-3, tergantung berapa banyak yang melakukan pressing) di sana.
Semakin jauh Liverpool menekan, maka akan semakin baik untuk mereka, tapi semakin berisiko juga. Jika pemain yang ditekan mampu keluar dari tekanan, tim lawan mampu memembus lini tengah Liverpool dengan satu buah operan saja.
Musim lalu risiko itu masih terlihat. Tidak heran, karena musim lalu adalah musim pertama Klopp di Liverpool setelah menggantikan Brendan Rodgers. Tapi musim ini Liverpool mengalami peningkatan. Tekanan mereka semakin efisien dan malah sudah bisa membuahkan peluang. Buktinya, 69 shot on target berhasil dicatatkan The Reds dalam 10 pertandingan liga musim ini – yang terbaik di banding tim-tim lain.
Pergerakan yang Cair Ketika Menyerang
Salah satu hal yang banyak membantu Liverpool sejauh musim ini adalah mereka yang bermain tanpa penyerang (maaf, ya, Sturridge). Seperti yang Michael Cox tulis di The Guardian, Liverpool menunjukkan dinamisme mereka dalam mengisi ruang – utamanya melalui Philippe Coutinho, Sadio Mane, Roberto Firmino, (“trio sakit kepala” Liverpool di FPL), dan Adam Lallana.
Jika Mane mengisi posisi penyerang, posisinya di kanan akan di-cover oleh Nathaniel Clyne (bek sayap kanan) atau Lallana, dan Firmino akan turun ke posisi yang lebih dalam. Namun, biasanya Firmino yang lebih sering mengisi posisi penyerang.
Kemudian, jika Liverpool mendapatkan bola dari gegenpressing, dikombinasikan dengan kecepatan dan operan mematikan, hal ini yang paling menunjukkan dinamisme tersebut. Selain itu, pergerakan cair para pemain ketika menyerang ini yang membuat lawan kewalahan jika ditugaskan menjaga pemain Liverpool dengan man-to-man marking.
Pemain yang paling diuntungkan dari cara menyerang Liverpool ini adalah Coutinho (catat ini, wahai FPL managers). Coutinho bukan gelandang kiri murni, ia lebih cocok di tengah. Jika bukan karena Liverpool-nya Klopp yang dinamis, ia pasti tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya di kesebelasan dengan skema yang kaku.
Coutinho diperbolehkan mencari ruang ke tengah ketika tidak menguasai bola maupun melakukan cut inside ketika sedang menguasai bola (karena Coutinho berkaki alami kanan). Di Liverpool-nya Klopp, ini menunjukkan dinamisme. Tapi di kesebelasan lain, ini bisa merusak bentuk tim dan justru menciptakan ruang yang bisa dieksploitasi lawan.
Masih Belum Seimbang Ketika Bertahan
Namun dengan gegenpressing, Dejan Lovren dan Joel Matip (atau siapapun bek tengah Liverpool) sering naik sampai ke wilayah yang tinggi di lapangan. Hal ini yang bisa dieksploitasi lawan jika Liverpool tidak mendapatkan penguasaan bola.
Dari paragraf awal tulisan ini juga secara tidak langsung bisa menunjukkan salah satu kelemahan potensial Liverpool, yaitu ketika dihadapkan kepada bola panjang.
Banyak kesebelasan yang membangun timnya dari pertahanan, tapi Klopp tidak. Ia membangun timnya dengan caranya sendiri, yaitu menekan di wilayah yang tinggi, dikombinasikan dengan operan dan dinamisme pergerakan pemainnya.
Soal menyerang, tidak ada yang patut dikritisi secara berlebihan dari permainan Klopp di Liverpool. Tapi soal bertahan, ia masih butuh lini pertahanan untuk lebih solid.
Bukannya mau menakut-nakuti, sampai 11 pertandingan Liverpool baru kecolongan tembakan (ditembak) 86 kali di Liga Primer. Ini adalah angka terendah di Liga Primer, yang mana sebenarnya, seharusnya, merupakan pertanda bagus; berarti mereka jarang ditembus.Tapi jika melihat angka kebobolan mereka, 14 (peringkat 9 di Liga Primer) dengan baru sekali clean sheet, ini mendandakan pertahanan mereka tidak efisien.
Risiko Kelelahan
Permainan seperti Klopp di Liverpool ini sebenarnya menunjukkan kejeniusan manajer dalam meracik taktik. Tapi bisa dibilang Liverpool, bersama dengan Chelsea juga, diuntungkan karena mereka tidak berkompetisi di Eropa, baik di Liga Champions maupun Liga Europa.
Biar bagaimanapun, permainan heavy-metal Klopp sangat menguras fisik. Inilah kenapa sekarang saat yang tepat bagi Liverpool untuk menunjukkan superioritas mereka, yaitu ketika mereka bisa berkonsentrasi penuh di Liga Primer (meskipun masih ada Piala Liga Inggris dan Piala FA).
Jika mereka sudah mendapatkan distraksi dari Liga Champions atau Liga Europa, ada tuntutan tambahan bagi Klopp, yaitu menemukan taktik alternatif yang tidak terlalu menguras fisik. Dulu ia bisa dibilang berhasil melakukannya di Dortmund. Tapi semuanya tidak akan sama jika sudah membahas Liga Primer.
Ini bukannya bermaksud mengotak-ngotakkan taktik yang terbaik. Sebab, biar bagaimanapun ada banyak cara untuk menjadi juara: dengan sepakbola atraktif, tiki-taka, gegenpressing Klopp, dan bahkan sepakbola bertahan sekalipun.
Sebagai data tambahan, pada pertengahan September Liverpool adalah kesebelasan dengan distance covered terjauh di Liga Primer dengan 463,8 km. Data ini memang belum diperbarui lagi, tapi setidaknya ini sudah cukup menunjukkan bagaimana taktik Klopp sangat menguras fisik para pemainnya.
Maka ada risiko Liverpool bisa “kehabisan bensin” kapan saja. Sejauh ini, di musim keduanya di Liverpool dan di Liga Primer, Klopp sudah mendapatkan angin segar. Mereka sudah mencatatkan 30 gol (terbaik di Liga Primer), 86 tembakan tepat sasaran mengarah ke gawang (terbaik di Liga Primer), dan 159 operan kunci (terbaik di Liga Primer).
Namun melihat pertahanan mereka, Liverpool sesungguhnya masih membutuhkan sebuah “new balance” – seperti apparel di seragam Liverpool, yakni keseimbangan dalam menyerang dan bertahan. Musim 2016/17 adalah musim terbaik jika mereka ingin melakukannya, sekaligus mengawali sesuatu yang besar ke depannya.
* Penulis juga menulis untuk situs @panditfootball; juga biasa membuat artikel yang berkaitan dengan sport science. Beredar di dunia maya dengan akun @dexglenniza.
Perth, khatulistiwaonline.com
Atlet Indonesia Dedeh Erawati ikut ambil bagian dalam kejuaraan dunia atletik senior yang berlangsung selama dua minggu di Perth (Australia Barat). Ratusan atlet bertanding dalam kategori usia dari 35 tahun sampai di atas 80 tahun. Ella Syafputri seorang mahasiswa Indonesia di Perth menulis laporan berikut.
Lagu Indonesia Raya membahana dalam upacara penyerahan medali di Stadium Atletik Australia Barat, Perth, Jumat (4/11/2016), setelah Dedeh Erawati (36) sukses menjadi yang tercepat di lomba lari 100 meter gawang puteri untuk kelompok umur 35-40 tahun kejuaraan “Perth 2016 World Master Atletic Championship”.
Di final lari 100 meter gawang puteri, Dedeh menorehkan catatan waktu 13,96 detik.
Hasil ini jauh lebih baik daripada pesaing terdekatnya yang meraih perak, atlet asal Belgia Laurence Guillet yang hanya mampu mencatatkan 15,28 detik. Dedeh Erawati, perempuan berambut cepak yang sudah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, berlomba di Perth mulai 26 Oktober hingga 6 November.
Dia akhirnya mendulang dua medali emas untuk nomor lari 100 meter, lari gawang 100 meter, medali perak di nomor lari 200 meter, semuanya di kelompok umur 35-40 tahun.
Di kelas lari 100 meter, yang diperlombakan pada 27 Oktober, Dedeh mencetak sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 12,18 detik.
Sementara di nomor 200 meter yang dilaksanakan pada hari ke-6 kompetisi (1 November), Dedeh berhasil meraih perak dengan catatan waktu 25,27 detik dan terpaksa mengakui keunggulan pelari asal Spanyol Carolina Garcia Garcon.
Dalam sebuah video yang direkam oleh staf KJRI Perth, Dedeh menyampaikan rasa bahagianya sukses mendulang 2 emas dan 1 perak. Sembari menggenggam tali tiga medali yang dikalungkan di leher, Dedeh menyebutkan, “Dan medali ini hadiah untuk kita semua, Indonesia!”
Lomba khusus atlet veteran di Perth ini diikuti oleh 4.000 peserta yang datang dari 80 negara. Berbagai nomordi seluruh cabang olahraga atletik mulai dengan kelompok umur 35 sampai 90 tahun dipertandingkan selama sepuluh hari.
Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Perth, Widya Sinedu, menyebutkan prestasi ini sangat membanggakan buat Indonesia mengingat kejuaraan dunia ini sangat bergengsi dan diikuti oleh atlet tangguh dari berbagai negara.
Selama berlomba, Dedeh Erawati bersama 22 atlet Indonesia lainnya difasilitasi oleh KJRI Perth. Mereka juga mendapat dukungan moril di antaranya berupa kehadiran Konjen RI Ade Padmo Sarwono di jajaran bangku penonton.
Dedeh Erawati terlahir pada 25 Mei 1980 dan menjadi atlet Indonesia satu-satunya yang diundang dalam seri Kejuaraan Atletik Grand Prix Asia sejak 2006 hingga 2011.
Ia mengukir rekor nasional di Asian Games 2010 dengan catatan waktu 13,2 detik untuk kelas lari gawang 100 meter. Dalam SEA Games 2015 di Singapura, Dedeh sukses menyabet medali perak untuk lari gawang 100 meter. (REF)
JAKARTA
Ronald de Boer angkat bicara soal pemecatan saudara kembarnya, Frank de Boer. Menurutnya, sejak awal Frank sudah menghadapi berbagai masalah di Inter Milan.
Era Frank de Boer di Inter hanya berjalan 84 hari. Setelah memimpin Inter dalam 14 pertandingan, di mana tujuh di antaranya berakhir kekalahan, pria asal Belanda itu akhirnya dipecat, Selasa (1/11/2016).
Ronald menyatakan bahwa Frank memang sudah menghadapi kesulitan sejak awal. Selain skuat yang dinilai terlalu gemuk, waktu yang mepet juga menjadi masalah untuk Frank. Frank memang baru ditunjuk sebagai pelatih Inter pada 9 Agustus atau sekitar dua minggu sebelum Serie A musim ini bergulir.
“Skuat Inter terdiri dari 29 pemain dengan rata-rata usia 27 tahun. Mereka adalah pesepakbola yang sudah punya jejak di sepakbola top dan Anda harus membuat mereka tetap bahagia,” ujar Ronald kepada Voetbal International seperti dikutip dari Football Italia.
“Sebagian besar dari mereka adalah pemain internasional untuk negara mereka dan bergaji tinggi. Ukuran skuat punya dampak besar untuk saudara saya.”
“Klub menginginkannya sebagai pelatih untuk menciptakan gaya bermain baru dan memulai proyek yang sukses. Frank langsung punya dua masalah: pemain-pemain tidak cukup fit, sementara Serie A sudah hampir bergulir.”
Selain soal skuat, Ronald juga menyebut Frank disulitkan oleh masalah di luar lapangan. Salah satunya adalah perselisihan antara Mauro Icardi dan kelompok suporter garis keras Inter atau Ultras Curva Nord.
“Hal lain adalah memanajeri skuat sebesar itu butuh banyak waktu, sementara dia seharusnya fokus ke sepakbola. Dan kemudian ada aspek politis,” lanjut Ronald.
“Tekanan besar dari media dan masalah antara kapten Mauro Icardi dan fans. Sebagai pelatih Anda ingin fokus ke sepakbola, tapi di klub seperti Inter itu tidak selalu memungkinkan,” ucapnya.(RIF)
Manchester, khatulistiwaonline.com –
Manchester United belum tampil bagus di bawah asuhan Jose Mourinho. Piala Liga Inggris disebut menjadi kans The Red Devils meraih trofi musim ini.
Mourinho dan MU sudah tiga kali menelan kekalahan di Liga Inggris musim ini. Mereka ada di posisi tujuh klasemen dengan raihan 14 poin. MU kini tertinggal enam poin dari Manchester City dan Arsenal yang ada di posisi 1-2 klasemen.
Di pertandingan terakhir, MU menelan kekalahan telak saat berhadapan dengan Chelsea di Liga Inggris. Mereka kalah telak dengan skor akhir 0-4.
Usai kekalahan itu, MU dinilai sudah sulit memenangi Liga Inggris musim ini. Mereka disarankan untuk fokus mengejar posisi empat besar.
MU akan berhadapan dengan The Citizens di babak keempat Piala Liga Inggris. Pertandingan itu akan berlangsung di Old Trafford, Kamis (27/10/2016) pukul 2.00 dini hari WIB.
‘Setan Merah’ disarankan untuk memberi prioritas di ajang ini, karena dinilai menjadi kesempatan besar MU untuk meraih trofi di musim ini. Hal itu seperti diungkapkan eks anak asuh Josep Guardiola semasa menangani Barcelona, Xavi Hernandez.
“Kompetisi domestik seharusnya berarti segalanya untuk United dan Mourinho di musim ini,” kata Xavi seperti dituturkan kepada Mirror.
“Saya tak berpikir bahwa mereka bisa memenangi Premier League. Kompetisi ini merupakan harapan mereka untuk meraih trofi.”
“Sekali lagi Mourinho bisa mendapatkan kesempatan di bursa transfer yang lain, mungkin mereka akan siap. Tapi, untuk hari ini mereka harus mengamankan posisi ke Liga Champions –posisi itulah yang bisa digapai United,” imbuhnya.(RED)
khatulistiwaonline.com
Manajer Chelsea, Antonio Conte, memastikan John Terry akan bisa diturunkan pada laga melawan Manchester United pada laga Ahad malam besok, 23 Oktober 2016. Dia menyatakan bahwa pengalaman Terry bisa menjadi nilai plus saat menghadapi skuad asuhan Jose Mourinho.
“John Terry berada dalam kondisi bagus dan telah kembali berlatih bersama tim. Masalah pergelangan kakinya telah teratasi,” ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir laman BBC.
Conte menilai laga melawan Manchester United nanti akan berjalan dengan ketat. Menurut dia, akan terjadi adu taktik yang dahsyat dalam laga itu. Karena itu, dia membutuhkan tenaga Terry yang paham betul dengan pola permainan Jose Mourinho yang merupakan mantan Manajer Chelsea.
“Ini akan menjadi pertandingan yang taktis. Dengan Terry bermain itu akan menjadi sebuah keuntungan bagi kami,” ujarnya.
Soal kembalinya Mourinho ke Stamford Bridge, Conte menilai para pemain dan suporter Chelsea harus memberinya rasa hormat. Meskipun dua kali terdepak dari kursi pelatih Chelsea, menurut Conte, Mourinho adalah orang yang telah berjasa besar membawa trofi ke klub Singa London itu.
“Dia pantas mendapatkan penerimaan yang baik. Dia adalah orang yang penting bagi Chelsea karena telah menuliskan sejarah diklub ini,” ujarnya.
“Dia manajer yang hebat. Dia telah memenangkan banyak hal dalam karirnya. Saya rasa dia pantas mendapatkan penghormatan maksimal,” lanjut pelatih asal Italia itu. (RED)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com –
Pemerintah berencana meniadakan PON Remaja 2017 karena alasan efisiensi. KONI Pusat berharap itu tidak benar terjadi karena event itu bisa menghasilan atlet potensial untuk level senior.
Lewat surat yang dikirimkan Kemenpora kepada Gubernur Jawa Tengah pada 14 Oktober lalu, Kemenpora menyebut alasan untuk meniadakan PON Remaja karena penyelenggaraan bersamaan dengan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) XIV di Jawa Tengah. Pada awalnya, PON Remaja II dijadwalkan dilaksanakan pada Juni 2017 sementara POPNAS XIV pada September 2017.
Kemenpora juga menyebut kalau kedua event tersebut melibatkan junior dengan range usia sangat berdekatan. Demi efektivitas dan efisiensi pembinaan atlet maka Kemempora memutuskan untuk memprioritaskan salah satu event tersebut. “Karena itulah dipandang perlu hanya lebih mememilih event POPNAS daripada PON Remaja, namun dengan kualitas pembinaan yang lebih baik,” demikian bunyi surat itu.
Rencana Kemenpora meniadakan PON Remaja disesalkan KONI Pusat. Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, menyebut POPNAS dan PON Remaja memiliki dua fungsi yang berbeda. Sehingga keduanya tetap harus digelar. PON Remaja disebut Tono berfungsi untuk mempersiapkan lapisan-lapisan atlet untuk bisa diturunkan di Asian Youth Games dan Youth Olympic Games 2017, sementara POPNAS akan diturunkan ke Asian School Games
“Saya prihatin kalau PON Remaja dibatalkan. Dengan adanya PON Remaja ini kan artinya mengisi kekosongan atlet-atlet muda berbakat dan PON Remaja itu melalui musyawarah nasional. Dihadapkan pada tantangan ke depan, karena akan ada Youth Asian Games dan Youth Olympic Games, sehingga kalau lapisan ini ditiadakan maka ini sangat memprihatinkan olahraga prestasi Indonesia,” kata Tono, di sela-sela perayaan HUT KONI Pusat ke-78, di gedung Serbagunas, Senayan, Rabu (19/10/2016).
Tono juga menyebut kalau KONI tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan meniadakan PON Remaja. Dia kecewa karena Kemenpora justru menyebarkan informasinya melalui media sosial.
“Belum, saya justru kaget kalau Deputi IV menjelaskan ini di media sosial. Sebaiknya kita harus bersinergi, berdiskusi apa yang menyebabkan PON Remaja sampai dikatakan tidak ada. Karena ini bisa mencari solusi, karena kalau begini ya tidak menyelesaikan masalah,” ungkapnya.
Tono juga menyebut alasan pembatalan PON Remaja demi efisiensi anggaran tidak berdasar. Soal biaya disebutnya bisa dilakukan melalui sharing daerah. Sebab hampir 80 persen anggaran adanya di daerah.
“Harusnya kita memberikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah menyiapkan tiga tahun sebelumnya untuk PON Remaja ini. Jadi bukan hanya atlet, tapi program dan anggaran yang sudah disetujui oleh DPRD masing-masing provinsi,” ujarnya.
“Kalau memang itu yang memberikan keputusan adalah pemerintah, harusnya pemerintah mengundang. Undangnya Tono SUratman dan KONI-KONI seluruh Indonesia. Saya berharap berkoordinasi karena program yang kami buat ini bukan program ‘bangun tidur’. Kami bangun untuk 20 tahun ke depan. Jika PON Remaja ini dilakukan untuk yang kedua kali maka ke depan 2018 kita sudah punya atlet-atlet andalan.”
“Tapi kalau POPNAS sebatas pelajar yang materi dan cabangnya belum tahu, apa yang akan dipertandingkan, tujuannya untuk Asian School Games. Tetapi PON remaja sudah disepakati bersama di mana kami berharap cabang di PON Remaja adalah olahraga Olimpiade. Ujungnya pun sudah ketahuan akan ke Asian Youth Games dan Olympic Games,” kata Tono.
“PON remaja datangnya dari pemerintah. Bukannya maunya KONI. Bahwa kesulitan kita adalah atlet-atlet muda berbakat. Kalau sebatas ditiadakan saya rasa perlu kita duduk bersama stakeholder. Karena keputusan tidak bisa sepihak. Ada sinergi dan KONI-KONI Provinsi sebelumnya sudah mencari atlet-atlet berbakat,” tukasnya. (RED)
khatulistiwaonline.com –
Setelah Marc Marquez mengamankan gelar juara dunia MotoGP tahun ini, Jorge Lorenzo bertekad merebut predikat runner-up. Untuk mewujudkan target tersebut, Lorenzo membidik kemenangan di Australia.
Lorenzo saat ini menduduki posisi ketiga di klasemen sementara MotoGP. Pebalap Movistar Yamaha itu mengumpulkan 182 poin, terpaut 14 poin dari rekan setimnya, Valentino Rossi.
Peluang Lorenzo untuk menggusur Rossi dari posisi kedua masih terbuka lebar. Ada tiga seri tersisa musim ini, yaitu di Australia, Malaysia, dan Valencia.
Seri terdekat adalah MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Minggu (23/10/2016) mendatang. Lorenzo punya catatan yang cukup oke di Phillip Island. Dia selalu naik podium dalam empat balapan terakhir di sana; sekali menang dan tiga kali finis kedua.
Setelah crash di MotoGP Jepang, akhir pekan lalu, Lorenzo bertekad untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di Phillip Island. Finis terdepan jadi target pebalap Spanyol itu.
“Sangat disayangkan di Motegi, tapi paling tidak kami bisa bersaing memperebutkan kemenangan meski ada keputusan yang salah dengan ban. Crash yang saya dan Vale alami memberi Marc gelar juara dunia, tapi sejujurnya dia adalah pebalap paling konsisten,” ujar Lorenzo di Crash.net.
“Sekarang kami harus berjuang untuk posisi kedua meskipun hal yang penting — dan kenapa kami berada di sini — adalah menjadi juara. Phillip Island akan sedikit aneh karena perebutan gelar juara dunia telah berakhir, tapi saya ingin tampil bagus dan berusaha untuk menang,” imbuhnya.
“Itulah target saya untuk tiga balapan berikutnya dan juga merebut titel runner-up,” kata Lorenzo.(RED)
khatulistiwaonline.com
Kemenangan gemilang Arsenal dengan membobol enam gol tanpa balas ke gawang Ludogorets, terus menjadi perbincangan hangat di media sosial. The Gunners sukses melanjutkan keperkasaannya dalam persaingan fase Grup A penyisihan Liga Champions, Kamis dini hari WIB 20 Oktober 2016.
Di hadapan publik Emirates Stadium, gelandang asal Jerman, Mesut Oezil menjadi bintang pada matchday tiga lewat torehan hattrick-nya. Nama Oezil pun kini masuk dalam daftar penggawa Meriam London yang mampu mencetak hattrick di ajang Liga Champions setelah Thierry Henry, Nicklas Bendtner, Danny Welbeck dan Olivier Giroud.
Torehan apik tersebut langsung disambut antusias oleh netizen di dunia maya. Sosok Oezil pun menjadi sorotan pencinta sepakbola lewat pencapaian berkesannya itu.
Deretan tweet tentang kegemilangan Oezil sontak ramai menghiasi timeline Twitter. Banyak diantaranya juga yang menyebut peran Alexis Sanchez turut mendongkrak permainan Arsenal pada dini hari tadi WIB.
Eks pilar Real Madrid ini berhasil mengantarkan Arsenal memimpin klasemen Grup A dengan tujuh poin dengan selisih gol delapan, unggul dari Paris Saint-Germain (PSG) yang memiliki poin sama dengan Arsenal.(RED)
khatulistiwaonline.com
Membukukan kemenangan besar 4-0 yang sukses didapat dari raksasa Premier League, Manchester City dalam matchday tiga penyisihan fase Grup C Liga Champions Kamis dini hari WIB 20 Oktober 2016, membuat Luis Enrique dapat bernapas lega. Sebab, sebelum duel tersebut digelar banyak kekhawatiran yang menyebut Barcelona akan kesulitan menghadapi armada mantan juru taktik tim Catalan, Pep Guardiola.
Menurut Enrique, dalam pencapaian apik tersebut megabintang Barca, Lionel Messi tampil layaknya seorang anak yang sedang bermain di Taman Kanak-kanak. Hal ini dapat dilihat dari setiap cara Messi menguasai bola dan sukses mencetak hat-trick.
“Kami melihat hari ini Messi bermain seperti anak yang sedang bermain di sekolah Taman Kanak-kanak,” kata Luis Enrique, dikutip Reuters.
“Jika pemain lain tentunya akan gemetar jika tampil seperti itu setelah kembali dari cedera. Tetapi dapat dilihat apa yang akan bisa Messi berikan kepada tim ini,” tambahnya.
Tanggapan senada pun datang dari manajer The Citizens yang juga pernah menjadi mentor Messi, Pep Guardiola. Eks pelatih Bayern Munich ini mengakui dirinya sudah tak dapat meragukan lagi kemampuan Messi di laga tersebut.
“Karena saya sudah kenal dia. Dia selalu melakukan hal-hal seperti itu, dan dia pun terus melakukannya,” tegas Guardiola.(RED)