Roma –
Radja Nainggolan cukup produktif mencetak gol di Serie A 2016/2017 lalu. Yang menurutnya terbaik adalah gol yang dia buat ke gawang Inter Milan.
Yang dimaksud Nainggolan adalah ketika AS Roma menang 3-1 di markas Inter di giornata 26. Dalam laga di Giuseppe Meazza itu, Nainggolan mencetak dua gol.
Gol pertama dibuat Nainggolan setelah menusuk dari sisi kiri dan kemudian melepaskan tembakan ke arah tiang jauh. Sementara untuk gol kedua, Nainggolan mengawali dengan menggiring bola dari area permainan sendiri hingga ke depan kotak penalti Inter sebelum menuntaskannya dengan tendangan keras.
Manakah yang terbaik menurut Nainggolan?
“Mungkin salah satu dari dua gol melawan Inter,” ujar Nainggolan seperti dilansir situs resmi klub.
“Yang gol pertama secara teknik lebih sulit, yang kedua lebih kuat. Saya pikir yang kedua mungkin lebih sulit, karena saya berlari sangat jauh dan menemukan kekuatan untuk menendang bola dengan keras itu begitu susah. Dan khususnya melawan kiper bagus seperti (Samir) Handanovic.”
Secara keseluruhan, pemain internasional Belgia itu mencetak 11 gol di Serie A musim 2016/2017. Tak pernah sebelumnya Nainggolan seproduktif itu di sepanjang kariernya.
“Apakah ini musim terbaik saya? Jika melihat statistik, semua orang akan bilang iya, karena ada banyak gol,” ucap Nainggolan.
“Saya bermain di posisi berbeda musim ini, jadi saya mencetak banyak gol dan, ketika Anda bermain sepakbola, dan melihat pemain yang bikin gol, mereka jadi idola… Tapi ada banyak pemain di dalam tim yang bekerja keras, yang melakukan banyak hal untuk membuat pemain lain mencetak gol.”
“Jadi fokus ke gol itu sedikit lebih ke ‘citra’. Tapi tentu saya senang. Saya mencetak banyak gol dan bagi saya pribadi, itu bukan sesuatu yang benar-benar terjadi pada saya sebelumnya, jadi tentu saya puas dengan musim yang saya lewati,” katanya. (RIF)
PARIS –
Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) Noel Le Graet menyebut kans Zinedine Zidane melatih tim nasional Prancis di masa depan sebagai sebuah “kelanjutan logis”.
Hal itu berkaitan dengan kenyataan bahwa semasa bermain dulu Zidane pernah jadi tulang punggung Les Bleus, membantu timnya menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa dua tahun berselang.
Setelah meniti karier sebagai pelatih, Zidane mampu memperlihatkan hasil polesan oke di Real Madrid yang di antaranya sudah ia antar menjuarai Liga Champions dua musim beruntun dan La Liga 2016-17.
“Itu merupakan kelanjutan yang logis,” kata Le Graet kepada radio RMC ketika ditanya mengenai kemungkinan Zidane melatih Prancis di masa depan, seperti dilansir Soccerway.
“Ada kemungkinan suatu hari ia akan tertarik. Untuk saat ini saya pikir ia masih punya banyak hal untuk diberikan kepada Real dan klub itu cocok benar buatnya.
“Saya sukar percaya dengan pencapaiannya. Dua atau tiga tahun lalu saya bicara kepadanya dan saat itu saya sangat menyarankannya untuk pergi ke Bordeaux atau klub lain, untuk memulai karier di klub Ligue 1 atau tempat yang lebih tak mencolok,” sebutnya.
Timnas Prancis sendiri saat ini ditangani oleh Didier Deschamps, rekan setim Zidane semasa bermain dulu, yang mulai menempati posisinya sejak 2012.(ADI)
BEKASI,khatulistiwaonline.com
Persija Jakarta melanjutkan tren positif usai menundukkan Perseru Serui. ‘Macan Kemayoran’ bertekad merebut kemenangan lagi saat menghadapi Sriwijaya FC.
Persija mengalahkan Perseru 3-0 pekan ke-11 Liga 1 yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Selasa (13/6/2017). Gol-gol Persija dicetak William Pacheco, Bruno Da Silva Lopes, serta Novri Setiawan.
Kemenangan itu membuat Persija mencatat hat-trick kemenangan. Sebelumnya, tim besutan Stefano Cugurra Teco itu mengalahkan Arema FC dan PS TNI.
Teco berharap bisa kembali merebut kemenangan saat timnya menghadapi Sriwijaya di tempat yang sama, Jumat (16/6/2017). Namun, ia masih menunggu beberapa pemainnya kembali dari Timnas Indonesia untuk memulai persiapan.
“Kami punya waktu istirahat yang lebih bagus. Persiapannya lebih bagus, masih punya dua hari,” ujar Teco.
“Saya akan melihat kondisi pemain, apa ada yang cedera, lelah, atau mana yang lebih siap. Selain itu ada yang pulang dari timnas. Lihat kondisi saja, baru bisa tahu mana yang paling siap. Saya ingin menang di laga nanti,” tambahnya.
Pemain Persija yang sedang memperkuat Timnas adalah Rezaldi Hehanusa. Bek berusia 21 tahun itu bermain selama 90 menit saat Indonesia menghadapi Puerto Riko, Selasa (13/6/2017).
Persija kini menghuni posisi kedelapan di klasemen sementara Liga 1 dengan perolehan 15 poin dari 10 laga. Sementara itu, Sriwijaya FC menempati urutan ke-12 dengan 14 poin.(ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Indonesia Open 2017 hari kedua telah usai. Dari babak pertama yang dipertandingkan hari Selasa (13/6), Indonesia meloloskan tujuh wakil dari nomor ganda campuran dan tunggal putri.
Dalam pertandingan di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Selasa (13/6), Indonesia sempat mendapat pukulan di awal setelah dua ganda campuran langsung tersingkir. Praveen Jordan/Debby Susanto dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja tak bisa mengatasi lawan-lawannya.
Irfan Fadhilah/Weni Anggraini kemudian menjadi ganda campuran pertama yang mengamankan diri ke babak selanjutnya. Mereka mengalahkan ganda India Reddy B. Sumeeth/Ashwini Ponnappa 21-12, 21-9. Di babak kedua, Irfan/Weni akan menghadapi Mathias Christiansen/Sara Thygesen yang menyingkirkan Praveen/Debby.
Langkah mereka kemudian diikuti Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia yang menang atas ganda Taiwan, Wang Chi-Lin/Lee Chia Hsin, dengan skor 21-14, 21-16. Alfian Eko Prasetyo/Annisa Saufika juga melangkah ke babak kedua lewat kemenangan 21-14, 21-18 atas pasangan Jepang, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi ganda terakhir yang mengamankan tiket babak kedua. Mereka menang susah payah setelah bertarung rubbber game melawan ganda Korea, Kim Dukyoung/Kim Ha Na, dengan skor 19-21, 21-19, dan 21-18.
Tontowi/Liliyana selanjutnya akan menghadapi ganda Indonesia lainnya, Hafiz/Shela, di babak kedua. Sementara Alfian/Annisa akan menantang unggulan kelima asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Satu lagi ganda campuran Indonesia, Fachryza Abimanyu/Bunga Fitriani Romadhini, lolos usai menang walkover atas Zhang Nan/Li Yinhui. Li mundur karena cedera.
Dari sektor tunggal putri, Indonesia meloloskan dua wakilnya ke babak kedua. Mereka adalah Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.
Gregoria lolos usai menang atas Chen Yufei dengan rubber game 17-21, 21-19, dan 21-19. Gregoria selanjutnya akan menghadapi pebulutangkis nomor satu dunia, Tai Tzu Ying.
Langkah Gregoria juga diikuti oleh Fitriani yang mengalahkan rivalnya dari Hong Kong, Cheung Ngan Yi, juga dengan rubber game 21-16, 16-21, 21-15. Fitriani sudah ditunggu unggulan kelima asal Korea, Sung Ji Hyun.
Namun langkah Gregoria dan Fitriani tak diikuti oleh Hanna Ramadini dan Dinar Dyah Ayustine. Hanna disingkirkan Zhang Beiwen, sementara Dinar dikalahkan Sung Ji Hyun. (RIF)
RIGA –
Portugal memetik kemenangan 3-0 atas Latvia di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018. Cristiano Ronaldo menjadi bintang dengan mencetak dua gol.
Dalam pertandingan di Stadions Skonto, Riga, Sabtu (10/6/2017) dinihari WIB, Portugal kembali diperkuat oleh Ronaldo. Sebelumnya, Ronaldo absen saat Portugal menang 4-0 atas Siprus karena tampil di final Liga Champions bersama Real Madrid.
Ronaldo kemudian memecah kebuntuan Portugal empat menit jelang berakhirnya babak pertama. Gol ini berawal dari umpan Andre Gomes ke kotak penalti yang diteruskan oleh Jose Fonte dengan sundulan.
Bola sundulan Fonte mengenai tiang dan memantul di depan gawang. Ronaldo yang berdiri di dekat tiang kemudian tanpa kesulitan menanduk bola ke dalam gawang.
Ronaldo kembali mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-63. Sekali lagi, Ronaldo mencetak gol lewat sundulan. Kali ini dia menuntaskan umpan Ricardo Quaresma dari sisi kanan.
Empat menit kemudian, Portugal menambah keunggulan. Sepakan Andre Silva dari dalam kotak penalti tak mampu dihentikan oleh kiper Latvia. Ronaldo kembali berperan penting dengan menjadi kreator gol untuk Andre Silva.
Tambahan tiga poin ini membantu Portugal menjaga jarak dengan Swiss di klasemen Grup B. Portugal masih ada di peringkat kedua dengan 15 poin dari enam laga, tertinggal tiga angka dari Swiss yang di saat bersamaan menang 2-0 atas Kepulauan Faroe.
Susunan Pemain
Latvia: Vanins; Solovjovs, Jagodinskis, Gorkss, Maksimenko; Kluskins (Indrans 62′), Laizans; Kazacoks (Vardanjans 72′), Sabala, Kolesovs; D. Ikaunieks (Rakels 67′)
Portugal: Patricio; Cedric (Semedo 71′), Alves, Fonte, Guerreiro; Moutinho, Carvalho, Gomes; Martins (Quaresma 57′), Andre Silva (Nani 80′), Ronaldo. (RIF)
BOGOR,khatulistiwaonline.com
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, memuji penampilan Ryuji Utomo usai timnya menang atas PS TNI. Teco menganggap Ryuji bisa berkontribusi untuk Persija pada laga selanjutnya.
Persija berhasil meraih kemenangan kedua secara beruntun setelah menumbangkan PS TNI 2-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kamis (8/6/2017) malam WIB. Dua gol Macan Kemayoran dicetak oleh Bruno Lopes dan Ramdani Lestaluhu.
Di laga ini tim asal ibu kota sejatinya kehilangan tiga pemain inti. Rezaldi Hehanusa (full-back kiri) dan M. Hargianto (gelandang) meninggalkan tim untuk memperkuat timnas Indonesia kontra Kamboja dan Puerto Rico. Sementara itu, Rohit Chand harus membela timnas Nepal di Kualifikasi Piala Asia 2019.
Untuk mengisi pos yang ditinggal tiga pemain tersebut, Teco memilih Ryuji sebagai pengganti Rezaldi meski bisa main di posisi bek tengah, Irfandy Zein untuk menggantikan Hargianto, dan Sutanto Tan untuk menggantikan Rohit.
Hasilnya memuaskan untuk Persija dan Teco. Teco pun memuji peran Ryuji dalam mengisi sisi kiri pertahanan Persija. Pelatih asal Brasil itu menganggap Ryuji bisa jadi andalan di laga melawan Sriwijaya di Stadion Patriot, 16 Juni mendatang.
“Kami latihan sama tim dengan persipan bagus. Kami kehilangan tiga pemain inti karena main untuk timnas, tapi saya sudah bicara dengan 28 pemain, semua harus siap. Seperti hari ini Ryuji yang main bagus,” kata Teco seusai laga.
“Untuk selanjutnya dia bisa bantu Persija buat jaga tren positif lawan Sriwijaya dan raih kemenangan di kandang,” sambungnya.
Sementara itu, Ryuji mensyukuri kemenangan tandang kedua Persija musim ini. Bek berusia 21 tahun itu juga berharap timnya bisa konsisten meraih tiga poin di laga selanjutnya.
“Alhamdulillah kami menang, kami main kompak, dan tim ikut instruksi pelatih. Hasilnya, kami main bagus di lapangan. Pertandingan masih banyak, kami harus konsisten untuk meraih tiga poin,” katanya.
“Dukungan dari The Jakmania sangat luar biasa bagi saya. Di sini juga tidak ada persaingan, saya selalu belajar dari senior untuk lebih baik ke depannya. Persija bukan cuma 11 pemain, kami satu tim,” kata Ryuji.(RIF)
Rotterdam –
Belanda meraih kemenangan telak 5-0 atas Pantai Gading di laga ujicoba. Hasil ini jadi kemenangan kedua Der Oranje di bawah pelatih interim, Fred Grim.
Bermain di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Senin (5/6/2017) dinihari WIB, Belanda tampil perkasa. Bek Ajax Amsterdam, Joel Veltman, berhasil membuka keran gol Belanda di menit ke-13.
Pemain 25 tahun itu sukses merobek gawang Badra Ali Sangare setelah menerima umpan sepak pojok dari Memphis Depay. 1-0 Belanda memimpin.
Di menit ke-32, Tim Oranje menggandakan skor lewat titik putih setelah Vincent Janssen dilanggar kiper Pantai Gading. Arjen Robben, yang bertugas sebagai eksekutor, berhasil menceploskan bola ke arah kanan kiper.
Empat menit kemudian Joel Veltman kembali mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 3-0. Dia menyontek bola ke gawang Pantai Gading setelah menerima umpan silang Robben. Skor itupun bertahan hingga turun minum.
Di menit ke-53, Pantai Gading mengancam pertahanan Belanda lewat skema serangan balik. Nicolas Pepe, yang menerima umpan dari rekannya berusaha melepas tendangan dari luar kotak penalti. Namun usaha itu masih gagal lantaran bola mengenai kaki lawan.
Belanda tak mengendurkan serangan dengan menciptakan banyak peluang di babak kedua. Namun gol keempat baru terlahir di menit ke-69 lewat kaki Davy Klaassen, setelah menerima umpan silang dari Janssen.
Setelah menyumbang assist, Janssen akhirnya turut mencetak gol. Pemain nomor punggung sembilan itu menceploskan bola ke gawang lawan setelah menyambar bola pantul di menit ke-75, yang mengubah skor menjadi 5-0 hingga akhir laga.
Hasil ini menjadi kemenangan kedua untuk Belanda di bawah Fred Grim setelah menekuk Maroko 2-1 pada akhir Mei kemarin. Di laga pertama bersama Grim, Belanda takluk 1-2 dari Italia. Selanjutnya Grim akan menyerahkan kendali tim ke Dick Advocaat, yang sudah ditunjuk sebagai pelatih tetap pada Mei lalu, dan akan memimpin tim di laga melawan Luksemburg pada 9 Juni mendatang.
Meski kalah telak, Pantai Gading sebenarnya tidak kalah-kalah amat dalam jalannya pertandingan. Menurut catatan Sky Sports, Gervinho dkk. menguasai bola 48 persen dan melepas 14 tembakan, dengan lima diantaranya mengarah ke sasaran. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Real Madrid menggelar pesta juara Liga Champions pada Minggu (4/6/2017) waktu setempat. Los Blancos mengarak trofi Liga Champions ke-12 yang mereka raih keliling kota.
Madrid menjadi juara Liga Champions usai mengalahkan Juventus di final yang berlangsung di Millennium Stadium. Mereka menang 4-1 di laga tersebut.
Kemenangan itu membuat Cristiano Ronaldo dkk. jadi tim pertama yang mempertahankan gelar di era Liga Champions, sekaligus menambah gelarnya jadi 12.
Beberapa jam setelahnya, Madrid yang sudah pulang ke Madrid langsung menggelar pesta perayaan juaranya. Setibanya di Kota Madrid, para pemain disambut puluhan ribu penggemarnya.
Madrid yang baru tiba, langsung dijamu Walikota dan Presiden Regional Madrid. Setelah selesai, para pemain langsung menaiki bus atap terbuka untuk mengarak trofi menuju Cibeles Square.
Usai berpesta di pusat kota, Madrid akhirnya menuju Santiago Bernabeu. Di sana, semua pemain mendapat kesempatan berpidato.
Tepuk tangan paling riuh diberikan penonton ketika Ramos dan Ronaldo berbicara. Maklum, keduanya sudah dianggap ikon bagi para Madridistas.
Ramos lantas menyampaikan pidato kemenangannya. “Tim ini percaya sejak awal, dan setelah bekerja keras sejak awal, kami menuai hasilnya,” tutur Ramos seperti dikutip ESPN.
Sementara Ronaldo tidak bisa berbicara banyak. Pemain yang mencetak dua gol ke gawang Juventus di final itu malah ikut larut dengan teriakan penggemar yang berharap dirinya memenangkan Ballon d’Or.
Keberhasilan Madrid juara Liga Champions menggenapkan trofi yang diraih musim ini. Sebelumnya tim asuhan Zinedine Zidane sudah memenangi gelar La Liga. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Cuma satu gol tercipta saat Juventus dan Real Madrid berhadapan di final 1998. Kalau final tahun ini berakhir imbang sampai perpanjangan waktu, siapa punya peluang menang di adu penalti ?
Dari empat pertemuan terakhir Juventus dan Madrid di Liga Champions laga selalu berlangsung sengit. Pada kurun tersebut tercatat ada dua hasil imbang, dan masing-masing satu kemenangan untuk setiap kubu.
Di tahun 1998 silam, saat kedua tim juga bertemu di final Liga Champions, cuma satu gol yang tercipta. El Real jadi juara berkat gol semata wayang Predrag Mijatovic.
Duel ketat diprediksi akan kembali terjadi di Stadion Millennium Cardiff akhir pekan ini. Madrid datang sebagai juara bertahan dan merupakan tim paling produktif dengan 32 gol berhasil dibuat. Sementara Juventus tengah dalam kondisi terbaiknya dan jadi tim dengan lini belakang paling solid karena baru kebobolan tiga kali sepanjang turnamen.
Peluang terjadi hasil imbang selama 90 menit plus perpanjangan waktu tentu terbuka. Kondisi tersebut akan memaksa laga dilanjutkan ke adu penalti. Bagaimana rekor kedua tim di babak tos-tosan?
Berdasarkan catatan UEFA, baik Madrid maupun Juventus tak punya rekor yang benar-benar oke jika harus menjalani adu penalti.
Sepanjang keikutsertaan di kompetisi Eropa, Madrid sudah menjalani empat kali adu penalti. Hasilnya adalah dua kali menang dan dua kali kalah. Salah satu kemenangan di dapat pada final tahun lalu atas Atletico Madrid.
5-3 v Atletico Madrid – Final Liga Champions 2015/2016
1-3 v FC Bayern München – Semifinal Liga Champions 2011/12
3-1 v Juventus – Putaran kedua Piala Champions 1986/87
5-6 v FK Crvena Zvezda – Perempatfinal Piala Winners 1974/1975
Juventus malah menelan kekalahan di adu penalti terakhirnya pada ajang Liga Champions. Itu terjadi pada musim 2002/2003 saat mereka tunduk di tangan AC Milan. Jika ditotal, rekor Bianconeri adalah tiga kemenangan dan tiga kali kalah.
2-3 v AC Milan – Final Liga Champions 2002/03
4-2 v AFC Ajax – Final Liga Champions 1995/96
1-3 v Real Madrid – Putaran kedua Piala Champions 1986/87
4-2 v Argentinos Juniors – Piala Toyota 1985
1-4 v Widzew Łódź – Babak Kedua Piala FA 1980/81
3-0 v Ajax – Perempatfinal Liga Champions 1977/78
(RIF)
Manchester –
Pep Guardiola akan tetap menjadi manajer Manchester City kendati gagal mempersembahkan satu pun gelar pada musim ini. Andai hal itu terjadi saat dirinya masih melatih Barcelona atau Bayern Munich, Guardiola akan dipecat.
Guardiola bergelimang gelar bersama Barca dan Bayern. Pria berkebangsaan Spanyol itu meraih 14 gelar selama empat musim di Barca dan tujuh gelar selama tiga tahun menukangi Bayern.
Akan tetapi, bersama City, Guardiola melalui musim pertamanya dengan kurang sukses. Dari empat kompetisi yang diikuti City musim ini, tak satu pun yang berhasil dimenangi.
Guardiola menyadari bahwa City berharap banyak kepadanya. Dia pun berjanji akan mengupayakan hasil yang lebih menggembirakan pada musim depan.
“Saya sudah bilang berkali-kali bahwa saya punya ekspektasi ini karena apa yang sudah saya lakukan di masa lalu. Saya datang di klub ini dan saya berusaha melakukan yang terbaik. Beberapa manajer akan merasakan tekanan itu, jadi saya harus menghadapinya, kalau tidak saya pulang saja,” ujar Guardiola jelang laga melawan West Bromwich Albion.
“Saya datang ke sini untuk berusaha jadi juara pada musim ini, itu tak memungkinkan. Saya akan berusaha bersama klub, para pemain, staf, petinggi klub, direktur olahraga, untuk melakukannya. Dan setelah itu hasilnya ternyata tidak bagus, jika kami dinilai hanya dari hasilnya kami akan dipecat dan orang lain akan datang,” lanjutnya.
“Saya tetap berada di sini bukan karena saya Pep atau apa yang sudah saya lakukan di masa lampau. Saya tahu apa masalahnya. Saya tidak akan bertanya-tanya di sepanjang musim panas ‘Oh apa yang akan terjadi musim depan kalau saya tak memenangi beberapa titel’,” kata pria berusia 46 tahun itu.
Menurut Guardiola, situasi di City masih menguntungkannya. Dia yakin akan didepak dari kursi pelatih kalau sampai gagal memberi trofi di Barca atau Bayern.
“Saya merasakan tekanan ketika mulai melatih Barcelona, saat saya tak punya apa-apa. Di klub itu jika dalam enam bulan Anda tidak menang, Anda akan benar-benar out, seperti Barcelona atau Bayern Munich, di sana Anda harus menang. Jika tidak, mereka tidak memberi Anda kesempatan kedua,” ujarnya.
“Di sini mereka memberi saya kesempatan kedua dan kami akan berusaha untuk melakukannya. Dalam situasi saya di sebuah klub besar: saya dipecat. Saya sudah out. Itu pasti. Di klub-klub tempat saya bekerja sebelumnya, saya tak akan berada di sini, tapi di sini kami memiliki kesempatan kedua dan kami akan berusaha untuk bekerja lebih baik daripada musim ini,” kata Guardiola seperti dikutip Soccerway.(RIF)