PADANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Peraturan Menteri Agama (Permenag) Nomor 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim dikritik. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan dirinya tak akan mencabut aturan itu.
“Saya tak akan mencabut. PMA (tentang majelis taklim) itu sudah bagus,” kata Fachrul kepada wartawan, usai berceramah di hadapan peserta Silaknas dan Milad ke-29 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Auditorium Universitas Negeri Padang, Sabtu (7/12/2019).
Dia mengaku senang mendapat kritik. Namun, Fachrul menegaskan niat Permenag itu sudah baik.
“Saya senang (ada kritik). Tapi itu niat kita baik. Sudah bagus itu kok,” kata dia.
Sebelumnya, Fachrul Razi menerbitkan Permenag Nomor 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim. Kewajiban majelis taklim terdaftar di Kemenag tertuang dalam Pasal 6 ayat (1) PMA 29/2019 tentang Majelis Taklim. Ketentuan ini berbunyi:
Majelis Taklim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus terdaftar pada kantor Kementerian Agama
Kritik pun berdatangan terkait Permenag itu. Salah satunya dari Waketum Gerindra Fadli Zon yang menilai peraturan itu terbit karena ada ketakutan terhadap Islam (Islamofobia).
“Saya kira peraturan itu, terpapar Islamofobia. jadi ini saya tidak tahu apa yang terjadi dengan elite ya, terutama di Kementerian Agama dan di beberapa tempat lain. Jadi cara mereka mengambil keputusan ini terpapar Islamofobia,” kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).(VAN)
MEDAN,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin memindahkan kantor wali kota Medan ke kawasan asrama haji. Tapi Pemkot Medan menyebut belum ada pembicaraan khusus mengenai rencana pemindahan kantor walkot.
“Itu kan anggaran Pemko (Medan), mungkin gubernur ngasih saran sama pak Plt (wali kota),” kata Kabag Humas Pemkot Medan Arrahman Pane, saat dihubungi, Jumat (6/12/2019).
“(Pemindahan) Itu masih rencana, belum ada pertemuan khusus,” sambungnya.
Dia mengakui rencana pemindahan kantor wali kota Medan juga sudah pernah dibahas di internal Pemkot. Tapi tanggal pasti pemindahan belum diputuskan.
Sebelumnya Gubernur Sumut Edy menegaskan rencana pemindahan kantor Wali Kota Medan ke Asrama Haji Medan. Pemindahan kantor Walkot Medan ini seiring dengan pemindahan Asrama Haji ke kawasan dekat Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
Pemindahan kantor Walkot Medan ini dimaksudkan untuk memperbesar kantor Walkot Medan. “Wali Kota Medan itu besar, dia adalah ibu kota Sumatera Utara, di wilayah Medan,” jelas Edy.(MAD)
SOLO,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi penggunaan Jeep Wrangler Rubicon untuk mobil dinas Bupati Karanganyar. Ganjar pun tidak mempermasalahkan selama kondisi keuangan pemerintah daerah mampu.
“Yo rapopo (ya tidak apa-apa). Kalau memang keuangannya mampu ya nggak apa-apa,” kata Ganjar usai membuka Bursa Kerja Inklusif di Solo, Kamis (5/12/2019).
Dia pun menyebut pemilihan Rubicon untuk mobil dinas tidak melanggar peraturan. “Boleh-boleh saja,” ujar politisi PDIP itu.
Ditanya soal mobil dinas gubernur yang tak semahal Rubicon, Ganjar enggan berkomentar. Dia mengaku tak ingin terprovokasi akan hal tersebut.
“Alah provokator,” ujarnya lalu tertawa.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Karanganyar bersama DPRD Karanganyar telah selesai melakukan lelang pembelian mobil dinas Rubicon. Mobil 2.000 cc tersebut dibeli seharga Rp 1,9 miliar dari APBD Perubahan 2019.
Alasan pemilihan Rubicon ialah terkait kondisi geografis Kabupaten Karanganyar. Karena terletak di lereng Gunung Lawu, banyak daerah di Karanganyar yang harus ditempuh lewat tanjakan, turunan yang tajam dan terjal.
“Kalau mobil ini kan jenisnya cocok untuk kondisi Karanganyar. Banyak pegunungan dan daerah yang terjal,” ungkap Plt Kepala Badan Keuangan (BKD) Kabupaten Karanganyar, Narimo, Rabu (4/12).(RIF)
MAGELANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia berada di Candi Borobudur sekitar satu jam empat puluh lima menit.
Rombongan Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson tiba di kompleks Candi Borobudur, Rabu (4/12/2019) pukul 07.15 WIB. Mereka kemudian naik menuju pelataran candi diterima pejabat teras Balai Konservasi Borobudur (BKB) maupun Taman Wisata Candi Borobudur.
Putri Mary menerima kenang-kenangan berupa buku terus menuju Candi Borobudur melalui sisi utara. Setelah naik berkeliling hingga stupa yang paling atas, Putri Mary juga sempat berfoto-foto selama berada di Candi Borobudur. Kurang lebih pukul 08.30 WIB, rombongan turun meninggalkan kompleks dari Candi Borobudur.
“Kunjungan Putri Denmark tadi mulai pukul 07.15 WIB. Dia sudah banyak tahu tentang Borobudur. Begitu saya tanya, ‘Selamat datang di Borobudur’. Dia bilang sudah banyak tahu tentang Borobudur dan pelestarian yang merupakan situs warisan dunia,” kata Hari Setyawan, pemandu dari BKB saat ditemui di Pelataran Candi Borobudur, Rabu (4/12/2019).
Perihal Borobudur, katanya, beberapa informasi sudah diketahuinya meski baru kali ini datang ke Borobudur. Setelah perkenalan, kemudian ada wawancara dengan jurnalis Denmark serta pengambilan video terkait wawancara tersebut.
“Setelah 30-40 menit wawancara tadi, kemudian yang mulia Putri Mahkota Denmark yang sekiranya waktu sebenarnya mendesak, beliau menginginkan untuk dipandu tour keliling candi. Beliau ingin menyaksikan reliefnya. Sebenarnya jadwalnya hanya 30 menit semuanya, cuma beliau datang lebih awal. Minta dipandu, kemudian penjelasan lebih detail tentang relief dan sebagainya,” tutur Hari.
Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth, katanya, berkeliling sampai di stupa induk. Selain itu, dia sempat menyampaikan apresiasi terkait pelestarian Candi Borobudur yang dilakukan Balai Konservasi Borobudur (BKB).
“Sampai dengan ke stupa induk. Beliau sangat mengapresiasi tingkat kelestarian Candi Borobudur tentu saja hal ini terkait dengan keberhasilan Balai Konservasi selaku instansi yang mengelola langsung situs warisan budaya dunia Borobudur, batunya masih dalam kondisi yang baik. Terlebih memang saya sampaikan batunya, memang batu andesit yang lebih keras dari material manapun, namun apabila tidak dirawat itu akan rusak,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hari menjelaskan bahwa ada larangan untuk menyentuh relief pada Candi Borobudur.
“Beliau dalam hal pelestarian ini sangat diperhatikan oleh beliau. Setelah sampai di barisan stupa, beliau melihat alam sekeliling Borobudur tanggapannya positif karena masih tampak hijau. Kemudian, gunung-gunung dan berbukitan masih bisa terlihat dan sebagainya,” tuturnya.
Dalam kunjungannya ini, Putri Mary juga sempat menanyakan jumlah pengunjung di Candi Borobudur selama setahun.
“Foto session, saya rasa beliau ini kan royal highness. Beliau adalah lambang negara artinya dia adalah penerus kerajaan dari Denmark nantinya kan. Selfi tidak terlalu banyak, yang banyak para jurnalis (Denmark) menghendaki di selasar untuk foto-foto,” kata dia.(RIF)
BANDA ACEH,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tiga personel Polres Bireuen, Aceh, dipecat tidak dengan hormat karena kasus narkoba dan desersi. Ketiga polisi ini tidak hadir saat dipecat.
Upacara pemecatan polisi ini digelar di Lapangan Hijau 97 Wira Pratama Polres Bireuen, Selasa (3/12/2019). Upacara pelepasan atribut Polri tersebut dipimpin Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan.
Ketiga polisi yang dipecat adalah Briptu Boby Rinaldi, Brigadir Muksalmina, dan Brigadir Muchlish. Ketiga anggota tersebut tidak hadir saat upacara atau in-absentia.
“Dari ketiga personel tersebut, ada yang positif narkoba dan telah lama desersi, artinya tidak masuk dinas selama 35 hari berturut-turut,” kata Gugun kepada wartawan.
Gugun menyebut sudah sering mengingatkan seluruh anggota Polres Bireuen untuk tidak main-main dengan narkoba. Jika terbukti terlibat dalam kasus narkoba, sanksinya adalah pemecatan.
“Polri adalah aparat negara penegak hukum yang senantiasa taat hukum dan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Gugun.
Selain itu, Kapolres Gugun mengingatkan seluruh anggotanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan melindungi, melayani, dan mengayomi.
“Bukan malah memberikan contoh yang tidak baik. Sebagai anggota Polri, tidak boleh bertindak arogan terhadap masyarakat, karena saat ini masyarakat adalah mitra,” ujar Gugun.(DAB)
WONOGIRI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Bupati Wonogiri Joko Sutopo meminta maaf kepada warganya. Hal ini terkait kasus video asusila yang diunggah oleh mantan Camat Karangtengah, Sunarto.
“Pak Camat Karangtengah sudah mencederai nilai etika dan nilai moralitas dan profesionalitas. Sehingga kami selaku pemerintah daerah mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Wonogiri secara umum dan Kecamatan Karangtengah secara khusus,” ujar Bupati Joko Sutopo saat dijumpai wartawan di Pendopo Rumdin Bupati Wonogiri, Jumat (29/11/2019).
Sanksi bagi Sunarto tidak hanya dicopot dari jabatannya sebagai camat. Nantinya setelah proses hukum rampung, Pemkab Wonogiri dipastikan mengambil tindakan tegas. Bisa saja dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) sebagai ASN.
“Untuk saat ini kami tidak berspekulasi jauh dulu. Masih menunggu proses hukum yang berjalan. Nanti kalau sudah ada hasil hukum yang memiliki kekuatan tetap, tentunya kami akan mengambil langkah sesuai proporsi kami. Apabila nanti sampai ada pemberhentian tidak hormat, itu sudah konsekuensi logis dari tindakannya,” tandas Joko.
Ke depan, Joko menyebut akan lebih meningkatkan pembinaan ASN di lingkungan Pemkab Wonogiri. Tentunya hal tersebut sebagai bentuk koreksi sikap, perilaku dan memberikan penekanan untuk menjaga integritas sebagai ASN.
“Jangan sampai terjadi lagi, tindakan seperti Pak Camat itu merupakan pelanggaran sangat berat,” imbuh Joko.(NOV)
PAPUA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri bakti sosial (baksos) di Wamena, Papua, dalam rangka menjelang Hari Natal dan tahun baru (Nataru). Dalam kegiatan baksos ini, Hadi memberikan sembako hingga motor kepada sejumlah warga.
Kegiatan baksos diadakan di Kantor Bupati Wamena, Papua, Sabtu (30/11/2019). Turut hadir Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Kapolri, Jenderal Idham Azis, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab, Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, Bupati Jayawijaya John Richard Banua, serta perjabat tinggi Mabes TNI-Polri dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wamena.
Hadi pun menyapa sejumlah warga yang sedang melakukan pengecekan kesehatan. Hadi bertanya kepada seorang anak yang mengalami sakit di leher.
“Kakak sakit apa kakak?” tanya Hadi kepada salah satu warga yang hadir.
“Ini si kecil sakit apa? Umur berapa? Kelas berapa?” kata Hadi.
“Sakit di leher,” jawab sang anak.
Setelah menyapa para warga, secara simbolis Hadi menyerahkan sembako kepada sejumlah warga. Selain itu Hadi juga menyerahkan 18 sepeda motor dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterima langsung oleh FKUB.
Ratusan warga Wamena berkumpul dalam kegiatan bakti sosial ini, mereka nampak sangat antusias. Para orang tua, anak-anak, remaja, hingga dewasa berkumpul bersama.(DON)
TIMIKA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polda Papua menemukan indikasi dana desa disalahgunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB). Polri masih menyelidiki indikasi tersebut.
“Masalah itu masih dalam penyelidikan, kemungkinan-kemungkinan masih kita dalami oleh kepolisian di sana,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono kepada wartawan di Timika, Papua, Jumat (29/11/2019).
Dia mengatakan saat ini Polri akan mengawasi penuh aliran dana desa agar penggunaannya tepat sasaran. Sebab, semestinya dana desa tersebut dipakai untuk membangun daerah-daerah.
“Tentunya namanya dana dikucurkan dari pusat untuk kegiatan pembangunan di desa. Itu kita berharap sesuai dengan aturan yang ada, jangan sampai disalahgunakan sebagaimana mestinya,” kata Argo.
“Tentunya nanti akan kita awasi seperti apa di lapangannya kalau nanti sudah ada di sana,” sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan adanya indikasi dana desa yang digunakan untuk membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mewanti-wanti para kades yang terbukti akan diproses secara hukum.
“Indikasi itu kami temukan di lapangan sehingga ke depan para kepala desa atau kampung tidak lagi membantu dengan menggunakan dana desa,” kata Paulus Waterpauw di Jayapura, yang dikutip dari Antara, Selasa (26/11).
Mabes Polri juga sudah mendengar kabar itu. Mabes Polri menggandeng pihak PPATK dan Pemprov Papua untuk menyelidiki hal tersebut.
“Perihal hal tersebut, sampai hari ini bersifat indikasi dan dugaan. Oleh karenanya, sedang dilakukan penyelidikan lebih mendalam dengan bekerja sama dengan PPATK dan pihak Pemprov Papua,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, Rabu (27/11).(DAB)
BANJARNEGARA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Misteri Ahmad Fauzi, Kepala Desa terpilih Batur, Banjarnegara, yang dilaporkan hilang mulai terjawab. Ia akhirnya ditemukan di salah satu pondok pesantren di Salatiga.
Kapolres Banjarnegara AKBP Aris Yudha Legawa mengungkapkan alasan Fauzi menghilang selama hampir tiga pekan tersebut.
Fauzi meninggalkan rumah pada 12 November 2019, namun ia tidak langsung ke pondok pesantren di Salatiga. Fauzi masih berpindah-pindah di sekitar Banjarnegara dan Banyumas.
“Dari keterangan Ahmad Fauzi, ia pergi ke beberapa tempat sebelum ke Salatiga. Tempat-tempat tersebut masih di sekitaran Banyumas dan Banjarnegara. Namun, lantaran tidak bisa menenangkan diri, akhirnya Ahmad Fauzi pergi ke pondok pesantren di Salatiga,” kata Legawa saat jumpa pers di Mapolres Banjarnegara, Jumat (29/11/2019).
Adapun motif kepergian Fauzi, Legawa menyebutkan, adalah permasalahan pribadi. Baik pihak polisi maupun Fauzi tidak menyebutkan detail permasalahan tersebut.
“Motifnya ada masalah pribadi yang harus diselesaikan saksama dan fokus,” sebutnya.
Legawa menyampaikan pihaknya kini memeriksa Fauzi. Namun Fauzi tidak ditahan karena Kades terpilih Batur ini tidak melakukan tindak pidana apa pun. Nanti, setelah pemeriksaan tersebut sudah selesai, Ahmad Fauzi bisa kembali ke rumah.
“Saat ini dilakukan pemeriksaan dulu, baik administrasi maupun pemeriksaan lanjutan. Setelah ini selesai, dia bisa pulang berkumpul bersama keluarganya dan masyarakat di Batur,” kata dia.
Ia juga mengimbau kepada calon kepala desa lainnya agar tidak dengan mudah meninggalkan rumah dalam waktu lama tanpa keterangan. Apalagi salah satu tugas kepala desa adalah membuat warga tenang.
“Misalnya karena latar belakangnya Ahmad Fauzi ini adalah aktivis, jadi cara memperjuangkan masyarakat dengan berbicara lantang di depan. Tetapi kalau sudah jadi kepala desa, tentunya menggunakan cara-cara diplomasi,” imbaunya.(DAB)