Padang,KHATULISTIWAONLINE.COM – Polda Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan 6.961 personel untuk mengamankan Pilkada Serentak 2020 yang rencananya dilaksanakan pada Desember mendatang. Di Sumbar, ada belasan kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada serta pemilihan gubernur di momen yang bersamaan.
“Saat ini sudah disusun kekuatan dari personel Polda Sumbar untuk mengamankan wilayah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2020. Kita siapkan sebanyak 6.961 personel,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto kepada wartawan, Rabu (8/7/2020).
Ia menyebutkan pihaknya sudah memetakan tingkat kerawanan yang diambil dari beberapa aspek yang ada pada 19 kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada.”Pemetaan tingkat kerawanan perlu dilakukan untuk menentukan cara bertindak dan melibatkan jumlah personel yang akan diturunkan dalam pengamanan nantinya, serta dalam tahapan pilkada juga ada kerawanannya yang harus diantisipasi,” terang dia.
Selain itu, pengamanan akan melibatkan dari unsur TNI dan Linmas. Dia menambahkan, gelar pasukan di lapangan ditiadakan karena situasi pandemi Corona (COVID-19).
“Sementara untuk pelaksanaan gelar pasukan pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020 tidak dilaksanakan di lapangan, karena mengingat saat ini masih dalam pendemi COVID-19,” tuturnya.
“Dalam pelaksanaan pengamanan pilkada serentak ini akan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ada,” sambung dia.(VAN)
Kepri ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Polda Kepri telah mengamankan kapal berbendera China yang di dalamnya terdapat ABK WNI meninggal dunia. ABK tersebut telah dievakuasi ke RS Bhayangkara.
“Dilakukan evakuasi terhadap korban atas nama AA. Dilakukan pemeriksaan isi kapal,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt kepada wartawan, Rabu (8/7/2020).
Harry menjelaskan, sebelum dilakukan evakuasi dan pemeriksaan, pihaknya lebih dulu melakukan rapid test terhadap awak kapal. Dia mengatakan seluruh awak kapal diharuskan mengikuti rapid test.
“Sebelum tim Ditreskrimum melakukan oleh TKP didahulukan oleh tim dari Bidokkes Polda Kepri untuk melakukan rapid test kepada seluruh kru dan awak kapal,” kara Harry.
Menurut Harry, AA diperkirakan berusia 30 tahun dan merupakan warga Lampung. Korban dievakuasi ke RS Polda Kepri untuk keperluan autopsi.
“Awak kapal belum ada dimintai keterangan. Hari ini baru mengamankan kapal dan investigasi awal,” kata Harry.
Harry menyebut ada 32 orang awak kapal. Pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci penyebab kematian ABK tersebut.
“Penyebabnya, baru akan diketahui kalau sudah selesai autopsi,” tutur Harry.
Poso,KHATULISTIWAONLINE.COM – Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, diperpanjang. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan Poso dari sipil bersenjata.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi I DPRD Sulteng, Sri Indraningsih Lalusu kepada sejumlah wartawan usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) di ruang rapat DPRD Sulteng, Kamis (2/7).
“Diakhir RDP tadi, telah disepakati Operasi Tinombala akan diperpanjang, yang sebelumnya juga keputusan sudah dikeluarkan oleh Mabes Polri. Kemudian juga akan membentuk Tim Terpadu untuk menyelesaikan permaslahan yang ada di Poso, akan dilakukan sentuhan pelatihan keterampilan untk masyarakat, agar tidak mudah terkontaminasi.”kata Sri Indraningsih.Sri menyebut operasi Tinombala dapat dihetikan bila Poso sudah aman dari aksi teror sipil bersenjata.
Dikesempatan yang sama, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Syafril Nursal mewanti-wanti akan bahaya sipil bersenjata di Poso. Operasi, kata Syafril, tidak dapat berhenti sebelum semua pelaku dapat diringkus.
“Teroris Poso adalah jaringan internasional, sehingga tidak bisa dihentikan apabila DPO (daftar pencarian orang) beserta jaringan atau sipil lainnya yang turut membantu aktivitas di atas gunung, belum tertangkap. Apapun adanya kesalahan yang dilakukan oleh aparat merupakan ekses dari berlangsungnya operasi satgas Tinombala” ucapnya.
Diketahui sejak Januari 2020 hingga saat ini, tercatat ada 3 kasus salah tembak yang menyebabkan korban meninggal dunia. Semuanya diduga dilakukan oleh satgas Tinombala.(MAD)
Medan,KHATULISTIWAONLINE.COM – Istri hakim PN Medan Jamaluddin, Zuraida Hanum, divonis hukuman mati. Dia dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan terhadap suaminya itu.
“Divonis dengan hukuman pidana mati,” ujar hakim di PN Medan, Rabu (1/7/2020).
Zuraida dinyatakan bersalah melanggar pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1,2 KUHP. Dia dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan bersama Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.
“Menimbang perbuatan terdakwa Zuraida Hanum bersama saksi Jepri dan Reza dengan sengaja menghendaki dan bertujuan menghilangkan nyawa Jamaluddin,” ucap hakim membacakan pertimbangannya.Hakim juga menyatakan ketiganya terbukti bekerja sama dalam kasus pembunuhan Jamaluddin. Kerja sama ini dimulai dari pertemuan di salah satu kafe di Medan beberapa hari sebelum eksekusi.
“Telah terbukti adanya kerjasama sedemikian rupa,” ucap hakim.
Adapun hal yang memberatkan terdakwa, kata hakim, adalah pembunuhan dilakukan terhadap suaminya sendiri. Selain itu, hakim juga perbuatan Zuraida sadis serta dilakukan terhadap pejabat negara, yakni hakim.
Kasus ini sendiri disebut bermula dari perkenalan Jefri dengan Zuraida. Keduanya pun mulai saling menyukai.
Zuraida disebut pernah bercerita tentang masalah rumah tangganya dengan Jamaluddin kepada Jefri. Zuraida juga disebut sempat mengungkapkan niat untuk membunuh Jamaluddin karena merasa dikhianati.
Jefri sendiri disebut sempat menyarankan agar Zuraida dan Jamaluddin bercerai, namun Zuraida tak mau. Jefri kemudian mengajak Reza untuk bertemu dengan Zuraida. Dalam pertemuan itu, Jefri disebut menyampaikan permintaan Zuraida untuk membunuh Jamaluddin.
Reza disebut sempat mempertanyakan niat membunuh itu kepada Zuraida. Saat ditanyai Reza, Zuraida membenarkan dan memberikan keyakinan bahwa niatnya itu bukan sekadar memanfaatkan Jefri. Zuraida juga disebut merancang rencana eksekusi terhadap suaminya itu.
Singkat cerita, eksekusi terhadap Jamaluddin kemudian dilakukan pada Jumat (29/11/2019). Eksekusi dilakukan di kamar Jamaluddin oleh Jefri, Reza dan Zuraida.
Mayat Jamaluddin kemudian dibuang ke perkebunan sawit di Deli Serdang. Jasad dibuang bersama dengan mobil milik Jamaluddin untuk membuat seolah-olah terjadi kecelakaan.(VAN)
Surabaya,KHATULISTIWAONLINE.COM – Sejumlah pengurus DPD PDIP Jatim mendatangi Mapolda Jatim. Tujuannya kali ini untuk mengadukan dugaan tindak pidana pembakaran bendera Partai yang dilakukan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI di depan Gedung DPR/MPR RI pada Rabu (24/6) lalu.
Pengaduan oleh Tim Hukum DPD PDIP Jatim ke Polda Jatim diiringi puluhan kader partai. Mereka berangkat dari kantor DPD PDIP Jatim di Jalan Kendangsari Industri Surabaya menuju Mapolda Jatim sambil membawa bendera Merah Putih dan bendera Partai.
Tim hukum yang beranggotakan 17 orang ini dipimpin Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPD PDI Perjuangan Jatim, Ida Bagus Nugroho. Rombongan pengurus PDIP Jatim ini diterima Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo.Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi mengatakan laporan ke Polda Jatim ini sebagai tindak lanjut Perintah Harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pada 25 Juni lalu. Kusnadi menyebut insiden pembakaran bendera Partai dalam aksi ANAK NKRI merupakan penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi dan menghasut rakyat Indonesia.
Kusnadi menilai dalam aksi itu, simbol PDI Perjuangan telah disandingkan dengan bendera Partai Komunis Indonesia (PKI). Yang mana di Indonesia PKI sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
“Pembakaran bendera PDI Perjuangan sudah masuk unsur-unsur penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi, menimbulkan rasa kebencian, menghasut rakyat Indonesia agar mempunyai pandangan bahwa PDI Perjuangan identik dengan PKI,” terang Kusnadi di Surabaya, Senin (29/6/2020).
“Padahal, dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat, PDI Perjuangan menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa,” imbuh Kusnadi.
Kusnadi yang menjabat sebagai Ketua DPRD Jatim ini menyebut partai berlambang banteng adalah partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang. Partai ini memiliki akar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan Bung Karno pada 4 Juli 1927.
Dalam pengaduan ke Polda Jatim, Kusnadi mendesak aparat penegak hukum memproses hukum secara pidana pelaku pembakar bendera PDI Perjuangan dan penanggungjawab aksi ANAK NKRI.
“Karena telah melakukan pembakaran bendera partai kami dan pihak-pihak lain yang terkait pembakaran tersebut atau setidak-tidaknya melakukan pembiaran (by omission) terhadap aksi pembakaran bendera Partai atau atribut PDI Perjuangan. Logika sederhana saja, kelompok tersebut membuat sendiri, membawa sendiri lalu teriak-teriak provokatif sambil membakar bendera. Rakyat bisa menilainya sendiri terkait pembakaran ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota tim hukum, Martin Hamonangan yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, meminta kepolisian untuk terus melakukan monitoring. Pengawasan ini terkait adanya indikasi masalah pembakaran di Jakarta yang akan digeser ke daerah khususnya Jatim.
“Yakni dengan membentuk gerakan-gerakan atau kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan gerakan anti komunis, tetapi tujuannya adalah untuk menyerang pemerintahan yang sah,” terang Martin.(DAB)
Kendari,KHATULISTIWAONLINE.COM – Kepala Kantor Imigrasi Kendari Hajar Aswad menyampaikan klarifikasi soal pernyataan siap mundur dari jabatan terkait kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Hajar Aswad meluruskan soal pemberitaan di sebuah media yang menyatakan dirinya akan mundur jika klaster kedua TKA China datang ke Sulawesi Tenggara (Sultra). Dia menegaskan pernyataan tersebut tidak benar.
Dia mengatakan membuat kesepakatan dengan mahasiswa bahwa dirinya akan mundur dari jabatan jika kedatangan TKA asal China melanggar aturan keimigrasian.”Bahwa saya dan rekan-rekan Persatuan Pemuda Mahasiswa Sutra Bergerak (PPMSB) menuangkan dalam surat pernyataan akan mundur dari jabatan apabila kedatangan TKA tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, dalam hal ini ketentuan atau aturan mengenai keimigrasian,” kata Hajar Aswad dalam keterangannya, Kamis (25/6/2020).
Hajar Aswad juga meluruskan soal gambar surat pernyataan yang beredar tanpa tanda tangan kedua belah pihak, dalam hal ini mahasiswa dan dirinya. Dia mengatakan surat pernyataan yang beredar dan tanpa tanda tangannya tidak berlaku karena masih berbentuk draf.
Dia mengatakan dalam surat yang disepakati bersama antara dirinya dengan mahasiswa, ada poin yang telah dikoreksi.
“Sehingga Surat pernyataan dimaksud dikoreksi oleh rekan-rekan dari Persatuan Pemuda Mahasiswa Sutra Bergerak (PPMSB), dan yang benar berbunyi sebagai berikut ‘Apabila kedatangan TKA tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, maka saya bersedia mundur dari jabatan saya selaku Kepala Kantor lmigrasi Kelas I TPI Kendari’,” ujar dia.
Hajar Aswad memastikan TKA yang datang ke Sultra berdasarkan aturan yang berlaku.
“Berdasarkan data TKA yang kami peroleh dari Direktorat Jenderal lmigrasi, dapat kami pastikan bahwa TKA tersebut telah sesuai dengan ketentuan atau aturan Keimigrasian yang berlaku,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di kantor Imigrasi Kendari, Rabu (24/6). Para mahasiswa menolak kedatangan ratusan TKA China di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Hajar Aswad kemudian mencoba menenangkan massa aksi. Ia pun menyetujui sebuah surat pernyataan bermeterai 6.000 yang menjadi tuntutan para mahasiswa.
“TKA dapat datang ke wilayah Sultra sesuai ketentuan yang berlaku pada saat pandemi COVID-19 telah usai. Apabila kedatangan TKA tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka saya siap mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Kepala Imigrasi Kendari,” kata Aswad saat membacakan surat perjanjian di hadapan puluhan mahasiswa.(DAB )
Kendari,KHATULISTIWAONLINE.COM – Mahasiswa dari berbagai elemen hingga anggota DPRD di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berunjuk rasa di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo. Mereka menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Pantauan di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo, tepatnya di Jalan Poros Kendari-Motaha, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020), tampak mahasiswa berorasi dan membawa tulisan berisi penolakan 500 TKA China yang akan datang ke Kendari.
Tampak juga anggota Komisi III DPRD Sultra, Sudirman yang ikut berunjuk rasa bersama mahasiswa dan menyampaikan orasinya. Ia menilai keputusan pemerintah untuk tetap mendatangkan 500 TKA tersebut merupakan keputusan yang salah.”Masa TKA kita datangkan dari luar, sementara banyak tenaga kerja lokal kita yang masih jadi pengangguran. Tambang itu menjijikkan,” teriak Sudirman dalam orasinya.
Polda Sultra menyiagakan personel untuk mengawasi secara ketat aksi unjuk rasa tersebut. Polisi juga terus mengingatkan massa agar menjalankan aksi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).Sementara itu, para mahasiswa menilai bahwa aksi yang dilakukan sebagai bentuk penolakan TKA yang dipaksakan untuk tetap masuk.
“Kita akan terus berada di sini, kita tidak akan membiarkan TKA masuk,” teriak salah seorang mahasiswa.
Aksi saling dorong juga sempat terjadi, namun pihak kepolisian terus mengingatkan agar massa tidak rusuh.(MAD)
Palopo,KHATULISTIWAONLINE.COM – Dua kelurahan di Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), banjir akibat Sungai Salubattang meluap. Diperkirakan sebanyak 93 rumah warga terendam.
Kelurahan yang terdampak banjir dengan ketinggian air 20 hingga 40 centimeter yaitu Pentojangan dan Salubattang. Sungai Salubattang meluap akibat hujan yang terjadi sejak Rabu (17/6/2020).
Lurah Salubattang, Mulyati mengatakan banjir terjadi sejak Kamis siang kemarin. Sempat surut di sore hari, banjir kembali naik pada malam.”Banjir sejak Kamis siang, tapi waktu sore sudah surut namun pada malam tadi kembali meluap. Ada dua titik yang terendah yang jebol, akhirnya Sungai Salubattang meluap ke permukiman warga,” ucap Mulyati. Jumat (19/6/2020)Dari informasinya, di Kelurahan Salubattang ada sekitar 30 rumah terendam. Sementara di Kelurahan Pentojangan diperkirakan ada sekitar 65 rumah yang terendam banjir.
Sementara itu di tempat terpisah, Lurah Pentojangan, Idil Boharima mengatakan pihaknya masih mendata jumlah warga yang terdampak dan kerugiannya.”Kita masih melakukan pendataan mengenai rincian kerugian akibat banjir,” ujar Idil.(DAB )
Kampar,KHATULISTIWAONLINE.COM – Pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 200 TT 0209 jatuh di wilayah Kampar, Riau. Bangkai pesawat itu masih teronggok di tempatnya jatuh, ditutup terpal biru.
Pantauan di lokasi pesawat jatuh, Perum Sialang Indah, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Selasa (16/6/2020) pukul 09.50 WIB pagi ini, ada prajurit TNI yang berjaga. Namun dari kejauhan terlihat bangkai pesawat itu sudah ditutup terpal biru.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi tampak melihat-lihat ke arah pesawat itu. Anak-anak tampak antusias.
Pesawat itu jatuh Senin (15/6) kemarin pukul 08.13 WIB. Ada dua rumah kosong yang tertimpa pesawat. Untungnya tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Pilot pesawat, Lettu Pnb Apriyanto Ismail, berhasil keluar menggunakan kursi lontar. Dia mendarat di wilayah permukiman, lalu ditolong warga.
Pesawat nahas tersebut jatuh karena kehilangan power saat hendak mendarat. Pesawat ini mulai bergabung dengan TNI AU sejak 1996. Spesifikasinya, pesawat ini bermesin Turbo Fan, 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce.(DAB)
Pekanbaru ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Pesawat tempur milik TNI AU jatuh di Kampar, Riau. Pesawat itu buatan tahun 1990 dan telah memiliki 3.100 jam terbang.
“Buatan tahun 1990 sampai saat ini usia airframe-nya sudah 3.100 jam,” kata KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dalam konferensi pers di Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru, Riau, Senin (15/6/2020).
Dia mengatakan usia dan jumlah jam tersebut tergolong normal. Dia mengatakan pihaknya bakal melakukan investigasi lengkap terkait jatuhnya pesawat ini.
“Ini sudah 3.100 (jam), tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit, normal dari sisi usia,” ucapnya.
Fadjar mengatakan pesawat tersebut jatuh saat hendak mendarat usai latihan rutin. Dia mengatakan badan pesawat yang jatuh belum dievakuasi untuk kebutuhan investigasi.
“Mungkin masih ada beberapa hari kita masih memerlukan posisi terakhir di situ untuk investigasi,” tuturnya.
Pesawat yang jatuh di Kampar, Riau, adalah jet tempur Hawk 200. Pesawat ini didesain untuk melakukan penyerangan ke darat.
Dilansir situs TNI Angkatan Udara (AU), diakses detikcom pada Senin (15/6/2020), Hawk 200 adalah pesawat buatan British Aerospace (BAE), Inggris. Pesawat ini mulai bergabung dengan TNI AU sejak 1996.
Spesifikasinya, pesawat ini bermesin Turbo Fan, 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce.
Pesawat jenis tersebut jatuh di wilayah perumahan warga di Kampar, Riau. Pilot pesawat Lettu Pnb Apriyanto Ismail selamat dari insiden ini. Saat ini dia dirawat di rumah sakit.