SAMARINDA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi menangkap dua kurir peredaran sabu di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur. Dua kurir sabu ini dikendalikan oleh seorang narapidana di LP Tenggarong.
Dua kurir sabu itu bernama Supriadi alias Adi (51) warga Samarinda dan Andi Ona alias Ona (35) warga Sanga Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara. Kedua merupakan orang suruhan Sunardi (34) Narapidana Lapas Tenggarong Kelas II A Kutai Kartanegara.
“Otaknya itu Sunardi dia yang memesan dan mengarahkan barang dibawa kemana, termasuk membiayai pengiriman sabu-sabu, diduga asal China yang diselundupkan lewat Malaysia, Ini sudah pengiriman yang kelima kalinya, dari tahun 2020 dan tahun ini, untuk pastinya kami belum bisa pastikan, tetapi mereka mengakunya sudah lima kali,” kata Kasatreskoba Polresta Samarinda, Kompol Andhika Darma Sena, Rabu (20/1/2021).
Pengungkapan kasus peredaran narkoba yang dikendalikan oleh seorang narapidana ini bermula saat anggota Satreskoba Polresta Samarinda, mendapatkan informasi akan adanya pengiriman narkotika jenis sabu-sabu dalam jumlah besar di sekitar jalan DI Panjaitan, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang pada Jumat. Dari hasil penyelidikan, polisi menangkap seorang pengendara motor yang kedapatan membawa sabu seberat 3 kg.
“Benar saja saat petugas kami lakukan penggeledahan, Kami temukan satu bungkus plastik hitam dan saat dibuka terdapat satu buah kardus, yang ternyata di dalamnya terdapat tiga bungkus besar plastik, berisi sabu-sabu, yang masing-masing seberat 1 kg lebih, dengan total keseluruhan 3.040,38 gram bruto,” ujarnya.
Andhika menyebut sabu itu diduga berasal dari China. Sabu itu dimasukkan dalam kemasan bungkus teh hijau. Tak berhenti di situ, Andhika mengatakan petugas mengembangkan kasus itu dan berhasil menangkap Andi Ona alias Ona (35) warga sanga-sanga kabupaten Kutai Kartanegara.
“Kami langsung menuju ke Sanga Sanga, tepatnya di Jalan Padat Karya RT.04 Kelurahan Sanga Sanga Muara Kecamatan Sanga Sanga. Dan sekitar pukul 21.00 WITA kami mengamankan Ona, dengan barang bukti bungkusan plastik warna hitam di lantai kamar rumahnya, yang sempat dia buang,” kata Andhika.(DAB)
KARO, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami erupsi pagi ini. Tinggi kolom abu tidak teramati pihak pos pemantauan.
Dari informasi yang disampaikan PVMBG Kementerian ESDM, Rabu (20/1/2021), erupsi Gunung Sinabung terjadi pukul 05.25 WIB. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi kurang lebih 3 menit 21 detik.
Saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga). Masyarakat dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diimbau tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Sebelumnya, erupsi Gunung Sinabung terjadi pada tanggal 4 dan 5 Januari 2021. Pada tanggal 5 Januari, kolom abu terlihat tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 95 detik.(DAB)
YOGYAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gunung Merapi kembali erupsi dan memuntahkan awan panas guguran hari ini. Berdasarkan laporan aktivitas per 6 jam mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat ada 3 kali luncuran awan panas.
“Terjadi 3 kali awan panas guguran Gunung Merapi pada tanggal 20 Januari 2021 pukul 00.59, 05.12, dan 05.35 WIB,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangannya, Rabu (20/1/2021).
Hanik menjelaskan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 13 hingga 21 milimeter dan durasi 116 hingga 198 detik. Arah luncuran ke sektor barat daya.
“Luncuran teramati ke arah barat daya dengan jarak luncur awan panas sejauh 700 hingga maksimal 1.200 meter,” terangnya.
Selain kejadian awan panas, dalam kurun waktu 6 jam juga teramati puluhan kali guguran lava pijar yang juga mengarah ke sisi barat daya.
“Teramati 47 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1.000 meter ke arah barat daya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, BPPTKG juga mencatat kegempaan di Gunung Merapi dalam periode 6 jam meliputi gempa guguran sebanyak 36 kali, gempa fase banyak 1 kali, dan gempa tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Merapi di tingkat Siaga (Level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.(VAN)
MAMUJU, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Korban tewas akibat musibah gempa Sulbar dengan M 6,2 bertambah menjadi 81 orang. Sebelumnya, korban tewas gempa Sulbar tercatat 81 orang.
Dari keterangan tertulis BNPB yang diterima, Senin (18/1/2021), rincian 81 korban tewas gempa Sulbar yaitu 70 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene. BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.
Untuk kerugian materiil, BNPB mencatat 1.150 unit rumah rusak dan 15 unit sekolah terdampak gempa Sulbar. BNPB masih terus melakukan pemutakhiran data dengan pencatatan di lapangan.
BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik ke Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene berupa 140 dus mie instan dan 10 dus air mineral pada Minggu (17/1).
Untuk pengungsi gempa Sulbar, BNPB akan melakukan rapid test antigen. Ini dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 di pengungsian.
“Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19,” kata Kepala BNPB Doni Monardo.(DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan akan mengkaji lebih lanjut mengenai penyebab banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Menurut BNPB, perlu ada kajian komprehensif yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait penyebab utama banjir itu.
“Untuk banjir tentunya masih perlu ada kajian lebih lanjut. Yang jelas pengelolaan daerah aliran sungai kita harus bicara dari hulu ke hilir ya,” Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).
“Jadi ini perlu ada kajian yang cukup komprehensif bukan hanya dari BNPB, tentunya akan melibatkan dari Kementerian Lingkungan Hidup,” sambungnya.
Raditya menjelaskan perlu ada kajian mengenai penataan wilayah sungai hingga penataan tata ruang di wilayah sekitar. Menurutnya, komponen tersebut juga dapat mempengaruhi potensi risiko banjir di Kalsel.
“Kemudian yang jelas terkait dengan PU terkait dengan pengelolaan wilayah sungai dan terkait dengan penataan ruang. Jadi saya rasa tiga komponen ini yang penting dalam pengelolaan sungai dan sekaligus sejauh mana memang potensi risiko banjir ini dapat terjadi di wilayah Kalimantan ini,” ungkapnya.
Selain itu, Raditya mengatakan curah hujan di Kalsel cukup tinggi. Menurut Raditya, selama fenomena La Nina masih terjadi, dapat memperbesar potensi terjadinya hujan yang menyebabkan banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
“Memang ada curah hujan yang cukup tinggi. Selama masih ada fenomena La Nina dan diperkirakan akan terjadi banjir atau kemudian akan terjadi intensitas yang cukup tinggi, maka kemudian bisa berdampak pada banjir, banjir bandang, maupun tanah longsor,” ujarnya.
Lebih lanjut Raditya mengimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan deras dan banjir lanjutan. Ia meminta masyarakat terus memantau informasi perkiraan cuaca melalui laman resmi seperti pemda setempat dan BMKG.
“Untuk itu, kami mengimbau untuk seluruh masyarakat mewaspadai mengenali risikonya, daerah mana mereka bertempat tinggal, kira-kira dampaknya apa saja. Ikuti terus informasi yang disampaikan BMKG terkait perkiraan cuaca yang setiap hari disampaikan per tiga hari dan seminggu. Artinya, pemda juga telah mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan ini kepada masyarakat,” tegasnya.(DON)
MAKASSAR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar memberangkat KRI Teluk Ende 517 untuk membawa bantuan pasukan hingga logistik untuk korban gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Pantuan di dermaga pelabuhan Lantamal VI Makassar, Jumat (15/1/2021), tampak personel TNI AL mengangkut bantuan obat-obatan, sembako, hingga makanan siap saji untuk dinaikkan ke kapal. Sebagian besar bantuan tersebut merupakan kiriman dari Pemprov Sulsel.
“Terkait dengan bencana alam gempa yang ada di Mamuju Lantamal VI sedang loading bantuan untuk dibawa ke sana. Kita juga akan mengirimkan personel ke sana di antaranya dari Lantamal VI yang terdiri dari 120 prajurit,” kata kata Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama Dr. Benny Sukandari, Jumat (15/1/2021).
Benny menjelaskan pasukan TNI yang hadir juga akan membantu memfasilitas sejumlah tempat umum yang rusak. Sementara bantuan yang berikan merupakan bahan pokok bagi para korban.
“Prajurit ini nanti akan membantu pelaksanaan perbaikan ataupun pembenahan fasilitas yang rusak yang ada di Mamuju, sedangkan bagi bantuan yang akan kita bawa terdiri dari beberapa kebutuhan pokok warga,” jelasnya.
Selain bantuan, obat obatan, dokter juga diberangkatkan melalui kapal KRI Teluk Ende 517. Kapal ini akan berangkar sekitar pukul 16.00 Wita.
“Dokter dan tenaga medis juga akan berangkat, berapa lama perjalanan kurang lebih 18 jam jadi kita Insya Allah paling lambat jam 15.00 WITA kita ke Mamuju,” terangnya.(VAN)
MAMUJU, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) di Mamuju ambruk karena gempa magnitudo (M) 6,2 yang berpusat di Majene. Gempa ini juga membuat beberapa bangunan rusak dan memakan korban jiwa.
Gempa M 6,2 Majene terjadi pada hari Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 waktu setempat. Lokasi gempa ada di koordinat 2,98 Lintang Selatan dan 118,94 Bujur Timur. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan berpusat di daratan.
Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV – V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.
Berikut dampak gempa M 6,2 Majene sejauh ini dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 06.00 WIB:
1. Kantor Gubernur Sulbar Ambruk
Gempa M 6,2 Majene membuat kantor Gubernur Sulbar yang berlokasi di Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju ambruk. Belum diketahui ada/tidaknya korban dari ambruknya kantor Gubernur Sulbar.
“Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB),” ujar Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
2. Hotel Maleo Mamuju Rusak Berat
Hotel Maleo di Jl Yos Sudarso, Mamuju, dilaporkan rusak berat. Hotel Maleo berlokasi di pinggir laut.
“Kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo,” kata Raditya.
Di samping itu, warga setempat melaporkan ada bangunan bertingkat yang ambruk. “Kami semua sudah berlari ke gunung, karena bangunan berlantai tiga di lingkungan kami telah ambruk ke tanah, masyarakat takut tsunami,” kata Yahya, salah seorang warga di lingkungan Kasiwa, daerah padat penduduk Kota Mamuju, Sulbar, kepada Antara, Jumat (15/1).(MAD)
MAJENE, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Selain membuat kepanikan warga, gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,9 di Kabupaten Majene membuat sejumlah bangunan di Sulawesi Barat (Sulbar) rusak. Termasuk di antaranya rumah jabatan ketua DPRD Sulbar hingga masjid Polda Sulbar.
Dari laporan yang dihimpun, Rujab Ketua DPRD Sulbar, yang berada di Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, mengalami kerusakan cukup parah. Bahkan atap di garasi rujab ambruk dan menimpa sejumlah mobil yang terparkir.
“Awal kejadian di pukul 14.00 Wita, kondisi kami sedang duduk di dalam, langsung tiba-tiba terasa getaran gedung. Semakin besar getaran kami langsung lari keluar,” ujar Ketua DPRD Sulsel Hendi Purnomo saat dimintai konfirmasi wartawan.
Hendi mengungkapkan, kepanikan di rujabnya mulai terjadi saat material atap ada yang jatuh.
“Karena banyak plafon yang berjatuhan, kami berusaha untuk lari. Setelah kami sampai di sini (di luar), kami melihat banyak motor tertimpa reruntuhan. Untuk korban alhamdulillah belum ada,” katanya.
Pasca-kejadian, sejumlah anggota TNI dikerahkan untuk membersihkan dan mengevakuasi sejumlah kendaraan yang tertimpa reruntuhan atap akibat gempa.
Selain rujab Ketua DPRD Sulbar, bangunan masjid Polda Sulbar dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa. Namun belum ada laporan lengkap terkait kerusakan tersebut.
Di kantor Gubernur Sulbar, para pegawai sempat panik saat gempa terasa. Gempa juga membuat peserta rapat pimpinan di lantai 4 kantor Gubernur Sulbar berhamburan ke luar gedung.
“Tadi kami sedang melakukan rapat pimpinan, dalam bingkai evaluasi dan monitoring. Tiba-tiba terjadi gempa dan hampir semua peserta rapat pimpinan berhamburan,” ujar Kepala Dinas Permukiman Sulbar, Rachmad.(VAN)
PEKANBARU, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Riau-Kepulauan Riau meminta pita kejut dipasang di beberapa titik ruas Tol Pekanbaru-Dumai. Pemasangan pita kejut dilakukan demi mencegah kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai terulang.
Saran pemasangan pita kejut itu disampaikan setelah BPTD meninjau lokasi kecelakaan di Km 32 B, Siak. Pihaknya mengatakan telah berkoordinasi dengan pengelola tol soal pemasangan pita kejut ini.
“Untuk kecelakaan itu jika ada pita kejut akan mampu memberikan tanda kepada pengemudi ketika berkendara. Sehingga tingkat kehati-hatian akan tinggi,” kata Kasi LLAJ BPTD IV, Efrimon, Kamis (14/1/2021).
Efrimon berharap pengelola Tol Pekanbaru-Dumai segera memasang pita kejut. Ada sejumlah titik yang dinilai rawan kecelakaan sehingga perlu pita kejut.
“Kita menyarankan agar pihak tol segera memasang pita kejut pada titik-titik yang diduga rawan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dipasang,” ucapnya.
Sebelumnya, kecelakaan maut kembali terjadi di ruas Tol Pekanbaru-Dumai pada Rabu (13/1). Kecelakaan itu menyebabkan lima orang yang ada di minibus meninggal dunia dan dua luka berat.(DAB)
SOLOK SELATAN, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Korban akibat longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, bertambah menjadi sembilan orang. Empat orang di antaranya meninggal dunia, sementara lima lainnya selamat dalam kondisi luka-luka.
“Tim evakuasi tadi sore menemukan dua korban lagi dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya juga sudah ditemukan dua orang, sehingga total ada empat orang (meninggal),” kata Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021) malam.
Menurut Gurnahadi, dari data sementara yang diterimanya, keseluruhan penambang berjumlah sembilan orang. Mereka berasal dari Pati, Jawa Tengah, dan Lampung.
“Saya tidak tahu bagaimana mereka masuk menambang. Kemungkinan masuk dari Dharmasraya, karena lokasi itu berbatasan dengan Dharmasraya. Dari kecamatan sini jaraknya bisa 4 jam perjalanan kaki,” katanya.
Empat korban yang ditemukan meninggal itu adalah Yudi (24), Keder (27), Pak Bo (45), dan Gepeng asal Pati.
Sementara itu, yang selamat tapi mengalami luka-luka berat dan ringan, semuanya berasal dari Pati, Jawa Tengah. Mereka adalah Suprianto (25), Aud (23), Sutikno (35), dan Arif (25) serta Kuwok (25).
Keseluruhan jenazah korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Abai Sangir, Batang Hari. Tambang emas itu sendiri longsor pada Senin (11/1/2021). Namun pihak terkait dan Basarnas baru dikabari pada Rabu (13/1/2021).
“Kami baru dapat informasi hari ini, tapi peristiwanya hari Senin,” kata Asnedi, Kepala Basarnas Padang, kepada wartawan.(DAB)