TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Suku Paser adalah penduduk asli Provinsi Kalimantan Timur yang mendiami ujung selatan provinsi ini yang berbatasan langsung dengan wilayah Kalimantan Selatan.
Menurut Zulkifli, SH (49) salah seorang tokoh suku Paser yang merupakan alumnus Universitas Tri Dharma Balikpapan kepada media ini senin 12/4 mengatakan, sekarang ini suku Paser mendiami beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Timur maupun Provinsi Kalimantan Selatan, yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser, Kota Balikpapan, Samboja yang kini masuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Bongan Resak, Pringtali Kabupaten Barat.
“Selain itu, sebagian Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu serta beberapa wilayah di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Paser, ” ujar Zulkifli.
Masih menurut Zulkifli, suku Paser 95 persen menganut agama Islam sisanya beragama Kristen, Hindu dan Kaharingan.

Hariani
Secara terpisah, Hariani (50) ibu rumah tangga yang juga aktif di berbagai kegiatan saat dihubungi melalui ponsel bercerita bahwa suku Paser masih terbagi beberapa bagian lagi.
Paser Tikas yang mendiami hulu Sungai Telake, Kecamatan Long Kali, Paser Adang yang terbagi lagi menjadi suku Paser Samunte dan suku Paser Tajur yang kini mendiami wilayah Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser.
“Bercerita suku Paser masih banyak lagi, seperti suku Paser Migi, suku Paser Pematang, suku Paser Paleban, Suku Paser Luangan.
Masih banyak lagi pokoknya kalau bercerita suku Paser tujuh hari tujuh malam tidak akan selesai,” candanya. “Belum lagi budayanya lebih kental dengan budaya Melayu dan Kesultanan, ” paparnya menutup perbincangan. (DON)
BALIKPAPAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Menyambut bulan suci Ramadhan kegiatan di Pelabuhan Kampung Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur terlihat padat.
Pelabuhan ini merupakan pintu gerbang menghubungkan antara kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser dan sebagai penghubung antar Provinsi dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan.
Hafidz (20), salah seorang warga kepada Khatulistiwaonline.com 11/4 melalui hubugan telepon mengatakan akan mudik ke kampung halamannya di Long Ikis, Kabupaten Paser untuk menjalankan ibadah puasa bersama orang tua dan keluarganya setelah bekerja di Sangkulirang, Kutai Timur.
“Perjalanan yang cukup melelahkan, berangkat dari Sangkulirang pukul 11.00 menggunakan travel dan baru tiba di Balikpapan hampir jam 9 malam,” ujar Hafidz.
Sebelum ke kampung halamannya di Long Ikis, masih menurut Hafidz, dia harus menginap di Balikpapan, dan pagi harinya melanjutkan perjalanan dari pelabuhan penyeberangan Kampung Baru Penajam menggunakan jasa angkutan Klotok.
Sementara itu, berdasarkan pantauan media ini, arus mudik menjelang bulan suci Ramadhan yang bersamaan dengan akhir pekan terlihat ramai dan membludak.
Beberapa penumpang bahkan akan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Selatan. Bakran (52) akan melanjutkan perjalanan ke Barabai, Kalimantan Selatan. “Mau puasa di kampung,” kata Bakran singkat.
Bakran sengaja menggunakan jasa Klotok dari pada sepeda motor, karena jarak tempuh dari Penajam ke Barabai kurang lebih 330 km.
Penyeberangan menggunakan Klotok lebih singkat daripada KM Ferry, yang bisa ditempuh hanya 30 menit, sedang Ferry dua jam lebih bahkan sampai tiga jam.
Hal ini terjadi karena terbatasnya jumlah dermaga bongkar muat. (DON)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Yayasan Pandu Qolby Paser, Kalimantan Timur tengah berupaya memperjuangkan nasib seorang warga Desa Lombok, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser bernama Norhalimah (62) yang kakinya kirinya akan diamputasi dikarenakan didiagnosa penyakit diabetes dan pembusukan.
Sebenarnya, pemerintah daerah dalam hal ini Desa Lombok telah membuatkan BPJS, namun karena aturan pihak BPJS tersebut berlaku 14 hari setelah terbit, sehingga biaya pengobatan tetap menjadi tanggungan pribadi atau membayar.



Hariani pendamping Lansia Yayasan Pandu Qolby Paser
Terkait masalah tersebut, Hariani pendamping Lansia Yayasan Pandu Qolby Paser pada Sabtu (10/4/2021) mengunjungi Norhalimah di RSUD Kanudjoso Balikpapan untuk melihat kondisi terkini wanita lanjut usia itu.
“Saya sedang bertolak ke RSUD Kanudjoso Balikpapan untuk melihat langsung kondisi ibu Norhalimah,” ujar Hariani saat dihubungi via telepon.
Masih menurut Hariani, mulai hari ini beberapa organisasi yang dimotori oleh SEPANSA (Sedekah Peduli Bangsa) berkoblarasi dengan Yayasan Pandu Qolby Paser, DPK KNPI Long Ikis, Dipasana Bhakti Bersama, Komunitas Relawan Independen, Masyarakat Peduli Api, Presidium Pemuda Indonesia, Pemuda Pancasila, Kerukunan Morris, Yudha Brama Jaya dan Aci Paser Chapter melaksanakan aksi peduli sosial penggalangan dana selama tiga hari sampai Senin tanggal 12 April 2021.


Ketua Yayasan Pandu Qolby Paser Iwan Muhardi
Sementara itu, Ketua Yayasan Pandu Qolby Paser, Iwan Muhardi secara terpisah mengatakan, sebagai mitra pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial, permasalahan sosial menyangkut 26 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti, anak balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak jalanan, anak dengan kedisabilitas, anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tunasusila, gelandangan, pengemis, pemulung, kelompok minoritas, bekaz warga binaan lembaga kemasyarakatan, orang dengan HIV/AIDS, korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Nafza), korban traffiking, korban tindak kekerasan, pekerja migran bermasalah sosial, korban bencana alam, korban bencana sosial, perempuan rawan sosial, ekonomi, keluarga fakir miskin, keluarga bermasalah sosial psikologis dan komunitas adat terpencil merupakan program penanganan prioritas disamping memelihara dan meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga.
“Selain itu, mengembangkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pemberdayaan serta mendorong kemandirian keluarga dalam mewujudkan kesejahteraan sosial keluarga, ketahanan sosial keluarga dan masyarakat,” papar Iwan Muhardi. (DON)
TIMIKA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
2 Jenazah guru korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Oktovianus Roya dan Yonatan Randen berhasil dievakuasi ke Timika. Keluarga menyambut haru kedatangan 2 jenazah tersebut.
Pantauan di lokasi, jenazah Oktovianus dan Yonatan tiba Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika pada Sabtu (10/4/2021) sekitar 12.32 WIT. Selain keluarga, warga Toraja di Mimika juga turut menyambut jenazah dan selanjutnya dikawal menuju RSUD Mimika.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy mengungkapkan, Oktovianus mengalami luka tembak di perut dan rusuk dan langsung meninggal di lokasi kejadian. Sementara Yonatan mengalami luka pada bagian dada sebelah kanan dan kiri dan meninggal di lokasi kejadian.
“Yang bersangkutan merupakan korban penembakan oleh KKB Kodap III Kemabu Intan Jaya (Kelompok Sabinus Waker),” ujar Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Oktovianus merupakan guru SD Yulukoma, Distrik Beoga, sementara Yonatan ialah guru honorer SMP Negeri 2 Beoga. Oktovianus diketahui diserang KKB pada Kamis (8/4) lalu, sementara Yonatan ditembak sehari setelahnya saat akan mengambil alat jenazah untuk Oktovianus.
“Kejadian tersebut berawal pada saat kedua korban (Yonatan) berencana untuk mengambil terpal yang akan digunakan untuk alas jenazah korban Sdr. Oktavianus Rayo di rumah dinas Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Beoga,” tuturnya.(VAN)
TUBAN, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Warga Kampung Miliarder di Tuban dikunjungi banyak orang setelah viral. Mulai dari pengamen, pengemis, wartawan hingga aneka sales. Kampung Miliarder tersebut berada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu. Seiring waktu berlalu, warga pun merasa terganggu dengan kehadiran mereka.
Sehingga banyak rumah warga yang tertutup rapat. Warga enggan bertemu dengan orang yang tidak dikenal.
Salah seorang warga Kampung Miliarder, Kholikoh (50) mengatakan, dirinya dan warga lainnya capek menerima tamu tidak dikenal. Seperti para sales yang menawarkan properti, investasi saham dan juga yang lainnya.
“Iya Mas, memang setelah viral itu, banyak sekali orang-orang itu datang ke sini ( Sumurgeneng). Tiap hari itu ada saja yang minta sumbangan. Itu ada yang dari luar kota. Ada yang dari Semarang, Yogya, pokoknya buanyak,” kata Kholikoh, Jumat (9/4/2021).
“Selain itu media juga banyak. Yang promosi atau nawarkan investasi juga banyak. Jadi sekarang banyak rumah yang pintunya tertutup,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, akhirnya ada beberapa banner imbauan dipasang. Tujuannya agar orang luar desa tidak masuk Kampung Miliarder tanpa izin Pemdes. Dalam sebuah banner tertulis ‘STOP!!! Pengamen, Pengemis, Pemulung, Peminta Sumbangan, Sales Dilarang Masuk’.
Beberapa waktu lalu, Desa Sumurgeneng disebut sebagai Kampung Miliarder. Sebab, banyak warganya yang mendapat uang ganti rugi lahan hingga miliaran Rupiah. Lahan tersebut dibeli Pertamina untuk kilang minyak.(MAD)
MIMIKA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Potongan video yang memperlihatkan sejumlah polisi berada di pinggir dermaga pelabuhan viral di media sosial (medsos). Mereka nampak membuang sembarangan sampah botol plastik ke laut.
Sikap para polisi ini ramai dikomentari para netizen. Warganet menyayangkan karena sampah botol itu dapat mencemari laut.
“Botolnya jangan juga ikut pak,” tulis salah seorang netizen di Instagram seperti dilihat pada Jumat (9/4/2021).
Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Era Adhinata membenarkan peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Pomako, Mimika, Papua. Era menerangkan anggotanya membuang sembarangan sampah botol plastik itu saat memusnahkan barang bukti minuman keras (miras) yang diselundupkan melalui jalur laut.
“Itu benar di Timika, Pomako. Kejadiannya 3 April,” kata Era kepada detikcom.
Era menuturkan dia juga tak setuju dengan sikap anak buahnya. Dia mengaku langsung memberi teguran dan meminta sampah botol plastik tersebut segera dibersihkan dari laut.
“Setelah saya mendapat laporan kegiatan pemusnahan miras dari grup WA (WhatsApp), saya tegur langsung kapolsek,” ucap Era.
“Bersihkan itu sampah, lain kali jangan dibuang ke laut,” lanjut Era menirukan perintahnya kepada Kapolsek Pomako.
Era menuturkan saat itu pemusnahan miras dilakukan bersama pihak pengadilan dan kejaksaan setempat. Era menjelaskan memang biasanya ketika anggota kepolisian menemukan miras, langsung dimusnahkan.
“Itu hasil razia minuman. Mungkin mereka itu terlalu euforia. Langkah razia benar, cara pemusnahannya yang salah. Karena miras ini kan dianggap menyebabkan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di sini,” terang Era.(DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) menyalurlan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan tersebut diserahkan kepada Polda Bali di Posko penampungan peduli kemanusiaan untuk bencana alam NTT di Gedung Olahraga (GOR) Ngurah Rai, Bali.
Penyaluran bantuan dilakukan Kamis (8/4/21) malam lalu. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol. Dedi Prasetyo yang diwakili Kabidhumas Kombes Pol. K. Eko Saputro.
“Benar sekali, bantuan kemanusiaan Polda Kalteng telah sampai di Polda Bali dengan dikawal 5 personel Satbrimob Polda Kalteng dan personel Satbrimob Polda Bali,” ujar Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).
Eko menerangkan bantuan truk box memuat sejumlah kebutuhan, antara lain 2.500 Kg beras, 120 Koli mie instan, dan 100 Koli makanan ringan.
“Selain makanan, bantuan kemanusiaan tersebut juga menyerahkan masker 5.000 Pcs, kopi 50 Koli, pampers bayi 10 Koli, selimut 100 pcs, handuk 17 Kg, peralatan mandi 1 Koli, sarung 400 pcs, susu anak 2 Koli, pembalut wanita 20 Koli, pakaian wanita, laki-laki, dan anak-anak sebanyak 350 pcs,” terangnya.(DAB)
RIAU, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Tiga perwira Polda Riau berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) ditangkap terkait kasus narkoba sejak 6 bulan terakhir. Satu di antaranya tewas.
Operasi penangkapan Imam pun diwarnai aksi kejar-kejaran dan videonya viral saat itu. Imam dan rekannya, HW akhirnya dapat dilumpuhkan setelah ditembak.
“(Diperintah) untuk mengambil sabu di Jalan Parit Indah, Pekanbaru. Kemudian tersangka HW menelepon tersangka IZ (55) untuk ikut menjemput barang di Jalan Parit Indah. Kemudian tersangka IZ mengendarai mobil Opel Blazer hitam BM-1306-VW, datang ke rumah tersangka HW untuk menjemput barang,” kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto saat itu.
Usai dilumpuhkan, terdapat 16 bungkus besar yang berisi sabu dalam dua tas ransel masing-masing berwarna hitam dan cokelat. Polisi pun menyita barang bukti tersebut.
Selanjutnya Kompol Zulkarnain Manurung (49), oknum polisi di Polda Riau tewas usai ditangkap terkait peredaran narkoba. Dari pelaku, tim satgas menyita 1 Kg sabu siap edar.
Informasi diterima detikcom, Kompol ZM ditangkap pada Sabtu (13/3) pukul 23.00 WIB di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Tim Satgas Antinarkoba dari Sat Brimob mengendus peredaran barang haram dan melibatkan ZM.
Diakui Sunarto, ZM berdinas di Dit Binmas Polda Riau. Ia tewas serangan jantung di RS Bhayangkara usai ditangkap dan tidak sadarkan diri.
“Ada riwayat, jantung. Iya (dinas di Binmas Polda Riau),” imbuh pria yang akrab disapa Narto tersebut.(MAD)
SURABAYA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Sebanyak 75 personel dari Satbrimob Polda Jatim dikirim ke Polda NTT untuk tugas Bawah Kendali Operasi (BKO) menangani bencana alam. Pada personel akan membantu penanganan bencana.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan 75 personel satbrimob Polda Jatim yang BKO ke Polda NTT berangkat dari cargo Bandara Juanda Surabaya.
“Mereka di-BKO ke Polda NTT tugas kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam banjir bandang yang melanda NTT,” jelas Gatot kepada detikcom di Surabaya, Selasa (6/4/2021).
Selain memberangkatkan 75 personel, Gatot menyebut pihaknya juga mengirim beberapa kebutuhan lainnya. Misalnya satu unit ransus dapur lapangan, satu unit water treatment, satu unit mobil SAR dan satu unit bus. Kesemuanya dikirim melalui jalur darat lengkap dengan krunya.(VAN)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban bencana banjir hingga tanah longsor terus bertambah. Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menyebut korban jiwa bertambah menjadi 84 orang.
“Jadi yang meninggal total seluruhnya 84 korban jiwa dan yang lagi dalam pencarian yang tertimbun dan sebagainya 71 orang,” kata Josef Nae Soi dalam jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).
Josef Nae Soi menjelaskan hampir seluruh kabupaten di NTT mengalami dampak bencana banjir hingga longsor. Namun ada wilayah yang mengalami dampak signifikan dan ada yang daerah tidak terkena dampak signifikan.
“Kurang-lebih 49 yang meninggal, 23 dalam pencarian. Lembata 20 yang meninggal, 40 dalam pencarian, Alor 13 dalam pencarian, Ende yang meninggal 2 orang,” ujarnya.
Pemprov NTT dan pemerintah kabupaten telah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi bencana banjir hingga longsor. Masyarakat diimbau tidak berkerumun.
“Bekerja sama dengan jajaran TNI-Polri membuat dapur umum dan kami berterima kasih kepada korem, dandim di kabupaten-kabupaten yang mengalami dampak cukup berat, di mana mereka melakukan dapur umum,” ucap Josef.(DAB)