SORONG,khatulistiwaonline.com
Area kerusakan terumbu karang di perairan Raja Ampat, Papua Barat, oleh kapal pesiar MV Caledonian Sky semakin luas. Hal ini berdasarkan pendataan yang diambil langsung oleh tim penyelam gabungan di lokasi kandasnya kapal tersebut.
Dirjen Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Karliansyah mengatakan ada perbedaan data dari hasil yang diambil tim pada awal kejadian dengan data terakhir yang diambil beberapa hari lalu.
“Tim kita sudah melakukan pendataan. Ada perbedaan angka memang, tapi nanti kita diskusikan di Kemenko Maritim. Tapi tentu saja, bisa dilihat secara jelas di lapangan,” kata Karliansyah saat berbincang di atas kapal navigasi KN Kofiau yang berlabuh di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (16/3/2017).
Hasil terakhir yang dihimpun oleh tim gabungan, tercatat luas wilayah terumbu karang yang rusak mencapai angka 13.522 meter persegi. Hal ini berbeda jauh dengan angka sebelumnya, yakni 1.600 meter persegi.
“Dari hasil (pendataan) terakhir, penghitungan sementara, itu ada 13.522 meter persegi (yang rusak, red), jauh dari hasil sebelumnya yang hanya 1.600 meter persegi. Ini yang hari ini didata lagi berapa luasan yang didapat nanti. Diukur kembali dari titik pertama sampai titik terakhir, lebarnya, itulah nanti datanya,” katanya.
Saat ini tim gabungan kembali lagi melakukan penyelaman dan pendataan. Karliansyah tidak menyangkal jika ada kemungkinan hasilnya lebih luas dari 13 ribu meter persegi.
“Bisa jadi (lebih besar). Bisa jadi. Dari data-data yang mereka dapatkan, itu kan ada yang terbelah, patah, dan itu mereka kumpulkan jadi satu. Kemudian nanti dikalikan. Dan hasilnya itu tadi dapatlah 13.522 meter persegi. Jika ditanya apakah ada kemungkinan lebih luas lagi, bisa jadi,” kata Karliansyah. (DON)
NUSA DUA,khatulistiwaonline.com
Cuaca di Nusa Dua, Bali, hari ini terasa lebih sejuk. Hari ini adalah hari ketiga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan rombongan berlibur di Bali.
Pantauan khatulistiwaonline di sekitar kawasan St Regis, Nusa Dua, Senin (6/3/2017) terlihat beberapa mobil patwal yang berlalu lalang. Sejumlah pasukan Brimob sudah meluncur meninggalkan St Regis dan Hilton, begitu pula mobil K-9.
Hingga pukul 11.00 Wita, setidaknya sudah 3 mobil Mercy dan 2 mobil Alphard keluar dari St Regis dengan penumpang. Namun petugas keamanan setempat dan beberapa polisi tidak memberikan informasi ke mana mobil-mobil tersebut meluncur.
Kawasan Nusa Dua sendiri masih normal. Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa dan para turis mancanegara berseliweran.
Di hari ketiga rombongan Raja Salman, cuaca di sekitar Nusa Dua lebih sejuk dibanding hari-hari sebelumnya. Panasnya cahaya matahari tidak terlalu menyengat kulit.(DON)
NUSA DUA,khatulistiwaonline.com
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud segera tiba di Bali untuk liburan. Ada mobil khusus yang disiapkan untuk mengangkut pakaiannya.
Raja Salman beserta rombongan berlibur di Bali pada 4-9 Maret 2017. Raja Salman beserta rombongan akan dijemput menggunakan sejumlah mobil mewah sekelas Mercedes-Benz hingga Toyota Vellfire.
Bukan hanya itu, bahkan ada satu mobil khusus yang disiapkan untuk membawa pakaian Raja Salman dari Bandara Ngurah Rai ke Hotel St Regis di Nusa Dua, tempatnya menginap. Satu unit Toyota Vellfire disiapkan khusus untuk membawa pakaian serta kelengkapan Raja Salman selama berlibur di Bali.
“Spesial di mobil Vellfire. Jadi itu kosong mobilnya,” kata salah seorang sopir rombongan Raja Salman, Dewa Gede Rupawan, saat berbincang dengan khatulistiwaonline di depan Hotel St Regis, Nusa Dua, Sabtu (4/3/2017).
Dewa menambahkan seluruh kursi di barisan kedua dan ketiga mobil Vellfire tersebut pun dihilangkan. Hal ini dilakukan agar semua pakaian dan kelengkapan Raja Salman bisa ditampung dan dibawa ke Hotel St Regis.
“Bersih itu baris kedua dan ketiga. Katanya dari panitia kami (bawa) baju doang,” ujar Dewa.(MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Terjadi kerusuhan saat rapat pleno KPU untuk penghitungan suara Pilkada di Sugapa, Intan Jaya, Papua. Kepala Kepolisian Daerah Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih langsung turun untuk mengamankan pertikaian dua kubu di lokasi.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau dan Pangdam Mayjen TNI Hinsa Siburian tiba di Sugapa, Sabtu (25/2/2017) dengan pesawat carteran bersama rombongan langsung menuju lokasi pertikaian warga. Bahkan Kapolda masih melihat langsung kobaran api yang membakar rumah warga.
Pada kesempatan itu Kapolda dan Pangdam langsung menemui warga dan meminta masukan dari masyarakat apa penyebab keributan warga hingga menyebabkan tiga orang tewas, puluhan rumah terbakar, dan 19 orang luka-luka.
Seorang warga, Yulius Miagoni menjelaskan kepada Kapolda, bahwa sebenarnya masyarakat tak ingin terjadi konflik. Tetapi karena tindakan seorang pejabat yang memegang senjata api dan menakut-nakuti masyarakat saat sidang pleno KPU menyebabkan warga marah dan terjadilah kerusuhan.
“Masalah disebabkan adanya masyarakat sipil yang memegang senjata, kami harap untuk segera ditangkap. Jangan malah buat kami curiga kepada aparat kepolisian. Tolong beri kami rasa aman,” kata Yulius.
Menanggapi permintaan warga itu, Waterpauw menyampaikan, bahwa saat ini Tim dari Direktorat Reskrim Umum Polda Papua sudah ada di Intan Jaya untuk melakukan penyelidikan.
“Kami akan mencari tahu siapa aktor yang memulai konflik ini. Dia harus bertanggungjawab dimata hukum, apalagi konflik ini dipicu dari pelaksaanan Pilkada,” kata Waterpauw.
Kapolda mengatakan hingga saat ini ada tiga orang meninggal, 12 rumah terbakar dan 19 orang luka-luka terkena panah.
“Tak ada korban terkena luka tembak, semua luka panah. Kami mencatat ada 3 orang meninggal, 12 rumah dibakar dan 1 APMS yang merupakan penyalur BBM di Intan Jaya dan 19 luka panah,” tegasnya.
Kapolda bersama Pangdam, Bawaslu dan KPU Provinsi Papua, juga bertemu dengan warga yang sedang bertikai untuk meminta agar masyarakat tidak lagi melakukan tindakan –tindakan yang merugikan masyarakat sendiri.(ADI)
PADANG PANJANG,khatulistiwaonline.com
Geliat media massa di era reformasi semakin menggema. Menristek Dikti Mohammad Nasir ingin perguruan tinggi negeri maupun swasta menjadi tempat bibit pekerja media profesional.
Dengan hal itu, Menristek Nasir menyebut akan menggratiskan perizinan untuk frekuensi televisi milik perguruan tinggi. Menurutnya, hal ini penting sebagai pendidikan untuk mahasiswa.
“Televisi pendidikan tidak bayar. Saya minta untuk pendidikan tidak bayar,” kata M Nasir, di Kampus ISI, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (22/2/2017).
Menurut M Nasir, pihaknya tak ingin membebani perguruan tinggi untuk keterampilan perfilman. Pihak Kemenristek Dikti akan bekerja sama dengan kominfo untuk penggunaan televisi kampus.
“Televisi ini kami sudah meminta ke kementerian kominfo yaitu tentang channel yang digunakan perguruan tinggi edukasi ini tidak perlu bayar karena kalau bayar ini kan siapa yang kena? Mahasiswa lagi,” tutur M Nasir.
Dengan hal itu, M Nasir menuturkan perguruan tinggi bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di pertelevisian. Sebab, daya saing bangsa sangat bergantung kepada kualitas sumber daya manusia.
“Saya ingin menekan biaya pendaftaran, saya berharap Pak Rektor bisa mengusulkan ini. Kami yang akan komunikasi dengan kominfo. Menkominfo sudah mengeluarkan peraturan ini. Semoga bisa berjalan dengan baik,” jelas M Nasir.
“Kemenristekdikti mendisain suatu program yang tujuan utamanya mencapai nasional competitivness atau daya saing bangsa. Daya saing bangsa hanya bisa dicapai dengan creative worker (tenaga kerja terampil) atau dengan qualified worker (tenaga kerja yang punya kualifikasi),” imbuhnya. (DON)
SEMARANG,khatulistiwaonline.com
Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah terus mengevakuasi warga dari banjir di Kabupaten Brebes. Evakuasi pagi ini disebar di antaranya di dua titik yaitu Perum Kota Baru Brebes dan Pulosari.
Kepala Basarnas Jateng Agus Haryono, mengatakan ketinggian air di dua titik tersebut sekitar 40-50 cm. Jumlah pengungsi pun bertambah yaitu sekitar 4.950 jiwa untuk seluruh Kabupaten Brebes.
“Upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak hingga kini masih terus dilakukan personel Basarnas yang tersebar di beberapa titik yang masih tergenang banjir,” kata Agus, Jumat (17/2/2017).
Agus menjelaskan upaya evakuasi dilakukan cepat bagi warga yang sakit, salah satunya pagi tadi SAR gabungan mengevakuasi nenek bernama Siti (70) yang harus segera dievakuasi menggunakan perahu karet karena sakit pasca operasi. Bahkan evakuasi harus dilakukan dengan mengangkut Siti bersama kasurnya.
“Warga tersebut dievakuasi menggunakan perahu karet kemudian dibawa ke rumah sakit umum Brebes untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Untuk diketahui, banjir di Kabupaten Brebes berasal dari jebolnya tanggul sungai Pemali hingga akhirnya berdampak ke sejumlah wilayah yaitu Desa Terlanggu, Dukuh Miri, Desa Lengkong yang berada di Kecamatan Jatibarang, kemudian Desa Wangandalem, Desa Pemaron, Desa Gondosuli, Desa Saditan di Kecamatan Brebes. Ketinggian air bahkan ada yang mencapai 1,5 meter.
Dari data pagi ini, jumlah pengungsi sebanyak 4.950 jiwa tersebar di sejumlah tempat yaitu di Gor ada 1.075 jiwa, Pulosari 850 jiwa, Wangandalem 200 jiwa, Limbangan Kulon 300 jiwa, Krasak 260 jiwa, Terlangu 300 jiwa, gedung DPRD Brebes 500 jiwa, Lingkong 350 jiwa, Oasis 65 jiwa, Wisma Saditan 50 jiwa. (DON)