PALU,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kawanan rusa berkeliaran di kota Palu, Sulawesi Tengah, pascagempa 5,2 magnitudo mengguncang kota tersebut pada pukul 05.15 Wita. Kawanan rusa tersebut berlarian dan panik saat sejumlah kendaraan melintas.
Kawanan rusa yang berjumlah belasan ekor tersebut terlihat di Jalan Raya Profesor Muhammad Yamin, Palu, Sulawesi Tengah pada pukul 06.00 Wita Selasa, (9/10/2018). Sejumlah pengendara memilih berhenti dan mengabadikannya melalui telepon seluler.
Belum diketahui asal rusa tersebut. Warga mengaku fenomena rusa berkeliaran di kota Palu adalah hal yang baru pertama terjadi.
“Rusa masuk kota belum pernah terjadi saya sendiri orang sini baru lihat hal seperti ini” kata Olin, salah seorang pengguna jalan.
Kota Palu sendiri mulai berangsur normal pasca bencana gempa dan tsunami, Jumat (5/10) lalu. Gempa juga mengakibatkan seribuan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian. (MAD)
PALU,KHATULISTIWAONLINE.COM
Markas Korem 132/Tadulako Palu, Sulawesi Tengah dijadikan tempat pengungsian korban gempa dan tsunami. Puluhan warga tidur di tenda yang didirikan di halaman Korem, termasuk salah satu warga yang sempat dikejar-kejar air tsunami.
Di lokasi, terdapat 3 tenda yang ditempati pengungsi hingga Minggu (30/9/2018) pukul 21.30 Wita. Ketiga tenda itu diisi pengungsi yang kebanyakan ibu dan anak.
Mereka tidur beralaskan karpet dan tikar seadanya. Beberapa dari pengungsi juga tidak memiliki selimut.
Namun di pengungsian ini penerangan cukup memadai. Ada 5 lampu berukuran besar yang dinyalakan menggunakan genset untuk penerangan.
Salah seorang pengungsi, Imran tak berharap banyak atas bencana yang menimpa. Rumah yang berada di daerah pantai hancur di terjang gelombang tsunami.
“Mau tidak mau kita harus ngungsi. Karena di sini lebih aman ya saya sama keluarga di sini saja dulu. Terang juga dan ada tenda,” kata Imran.
Pengungsi lainnya, Ronal juga menceritakan caranya menyelamatkan diri saat tsunami datang. Ronal selamat meski air sudah menyentuh tubuhnya.
“Waktu kejadian saya tidak jauh dari pantai. Saya sama saudara tapi waktu itu kita hanya pikiran keselamatan masing-masing. Air laut sempat sampai merendam sampai lutut,” kata dia.
Namun saat itu Ronal terus berlari mencari tempat lebih tinggi. Dia selamat dari maut dan kini mengungsi bersama keluarga.
“Saya cuma lari, lari sekencang-kencangnya. Yang ada di pikiran saya cuma ingin selamat,” ucapnya. (NGO)
BONDOWOSO,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kebakaran hutan terjadi di kawasan Perhutani di lereng Pegunungan Argopuro sisi timur. Embusan angin serta situasi dan kondisi malam hari mengakibatkan api tak segera padam.
Belum diketahui berapa luas kawasan yang terbakar. Demikian juga lokasi pasti kebakaran berada di petak berapa dan blok mana. Namun diperkirakan berada di wilayah RPH Curahdami, BKPH Bondowoso.
“Jika dilihat dari kondisinya, lokasinya memang terlihat berat. Karena memiliki kemiringan yang sangat tajam,” kata Humas Perhutani KPH Bondowoso, Abdul Gani, saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (27/9/2018) dinihari.
Diimbuhkan Gani, saat ini pihaknya masih mengidentifikasi dan membentuk tim. Sehingga jika sudah memungkinkan tim itu bisa segera menembus lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman .
“Kami juga akan melibatkan masyarakat sekitar kawasan maupun seluruh stake holders untuk ikut terlibat dalam aksi pemadaman kebakaran itu,” jelas Abdul Gani.
Kobaran api mulai tampak jelas sejak Rabu (26/9/2018) sore hingga malam. Semakin malam api terlihat makin membesar dan membara. Jika diamati secara seksama dari kobaran apinya, lokasi kebakaran itu memang berada di kemiringan yang sangat terjal.
Tak ayal, kebakaran tersebut sempat menjadi tontonan warga Bondowoso. Sebab, nyala api tampak jelas dari kawasan kota dan sekitarnya. Bahkan kobaran api semakin malam tampak makin membesar. Meski lokasinya terlihat jauh.
Apalagi, embusan angin di sekitar lokasi diperkirakan memang sangat kencang. Sehingga api begitu cepat menjalar dan meluas ke kawasan sekitarnya.
Bukan cuma itu. Beberapa saat kemudian nyala api juga muncul di sejumlah lokasi lainnya. Diperkirakan api susulan itu diakibatkan tiupan angin sehingga menerbangkan api ke lokasi di lainnya. (DON)
DENPASAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ribuan personel Polda Bali mengikuti latihan pra-operasi (latpraops) Puri Agung VI-2018 dalam rangka pengamanan IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Latihan itu diikuti sebanyak 3.987 personel dan digelar di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Latpraops ini digelar dari 21 September hingga 4 Oktober 2018. Tujuannya untuk meningkatkan sinergi kemampuan teknis dan taktis operasi serta melatih prosedur, koordinasi, dan kerja sama antarsatuan tugas serta para stakeholder terkait.
Kapolda Bali Irjen Reinhard Golose mengingatkan jajarannya agar bisa maksimal memberikan pengamanan. Diharapkan para tamu peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 nyaman dan merasa aman selama berkegiatan di Bali.
“Kita harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Bali aman untuk dikunjungi, sehingga layak menjadi tempat pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting 2018. Hadirnya puluhan ribu delegasi membuat semua mata akan tertuju pada Indonesia, khususnya Pulau Bali,” kata Reinhard dalam keterangan tertulis, Jumat (21/9/2018).
Reinhard juga berpesan agar seluruh jajarannya mengikuti latpraops dengan serius dan sungguh-sungguh. Tak lupa Reinhard mengingatkan pentingnya soal koordinasi dan komunikasi dalam kegiatan pengamanan.
“Hal yang penting dalam pengamanan ini adalah koordinasi dan komunikasi. Manfaatkan aplikasi Salak Bali dan HT dalam sistem pelaporan. Kemudian kepada para instruktur, saya minta agar memberikan materi penjabaran tugas secara rinci kepada masing-masing Satgas, sehingga output dari pelatihan ini dapat tercapai sesuai dengan tujuan latpraops,” pungkasnya. (NGO)
PALEMBANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Masyarakat di Palembang ramai-ramai berburu harta karun bekas Kerajaan Sriwijaya. Pemkot Palembang minta masyarakat segera melapor hasil temuan dan tak menjualnya ke kolektor asing.
“Kalau mau diambil tidak masalah. Tapi ingat, jangan dijual ke kolektor asal luar negeri atau kolektor asing,” kata Kapala Dinas Kebudayaan Palembang, Sudirman Teguh, Kamis (13/9/2018).
Bahkan, Sudirman meminta masyarakat sebaiknya menyerahkan hasil perburuan kepada pemerintah. Namun seandainya pemerintah punya anggaran pasti akan dibeli.
“Pemkot melalui Dinas Kebudayaan tidak ada anggaran khusus untuk membeli itu, ya kalau masyarakat berkenan lebih baik diserahkan dengan ikhlas. Kalau enggak mau kami juga tidak bisa memaksa, asal mereka juga tau bahwa barang itu punya nilai sejarah,” imbuh Sudirman.
Adapun solusi lain, yakni masyarakat di sekitar sungai Sekanak pemburu harta karun dapat melaporkan agar dicatat di Dinas Kebudayaan. Sehingga jika suatu saat nanti akan ada penelitian bisa jadi rujukan.
“Kalau masyarakat tak menyerahkan dan pemerintah tidak membeli sebaiknya tak dijual ke luar negeri. Jadi untuk kolektor bisa saja dia membeli itu, tapi kolektor juga jangan di jual ke luar negeri. Atau ini di catat ke pemerintah, tidak akan kami sita barang mereka,” tegas Sudriman.
“Saya tahu masyarakat pasti mau jual itu emasnya, bukan sejarahnya. Tapi sejarah itu ada dan melekat di benda-benda yang mereka temukan,” kata Sudirman.
Sungai Sekanak sendiri, kata Sudirman, memiliki banyak cerita sejarah. Baik itu Kesultan Palembang Darussalam, masa Kerajaan Sriwijaya hingga perjuangan kemerdekaan RI yang dikenal dengan ‘Perang 5 hari 5 malam’.
Sehingga lokasinya bukan hanya sejarah tempat perjuangan, tapi lebih banyak lagi sejarahnya. Bahkan pafa zaman dahulu sungai Sekanak juga merupakan sungai besar yang jadi akses utama di perairan.
“Jadi kalau bicara perburuan, itu sudah lama terjadi dan mereka pun belum ada yang melapor, mereka takut dikira akan disita. Padahal tidak mungkin itu disita, apalagi benda-benda cagar budaya,” tutup Sudirman. (NGO)
PEKANBARU,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polda Riau telah menetapkan 19 orang dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Penetapan tersangka ini terhitung Januari hingga Agustus 2018.
“Jumlah tindak pidana kebakaran lahan yang kita tangani ada 15 kasus. Dari jumlah itu 19 orang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto kepada wartawan, Jumat (24/8/2018).
Narto menjelaskan, dari 15 kasus Karhutla itu pihaknya telah memasang garis polisi di lokasi. Luasan yang diberi garis polosi 96,5 hektare. Kasus Karhutla ini ditangai sejumlah Polres di Riau.
Kasus kebakaran lahan ini di Polres Pelalawan 1 kasus, Polres Siak 1, Polres Rohul 1, Polres Dumai 3, Polres Bengkalis 2, Polres Rohil 5, Polres Inhil 1, Polres Kampar 1.
“Hingga saat ini 8 kasus masih dalam penyidikan, tahap satu ada 1 kasus tahap dua ada 6 kasus,” kata Narto.
Seluruh kasus Karhutla di Riau, kata Narto, merupakan kasus perorangan. “Belum ada kasus Karhutla yang melibatkan perusahaan,” katanya.
Satgas Karhutla Riau, sampai saat ini masih terus melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar. Saat ini tim Satgas melakukan pemadaman di Siak dan Dumai. (NGO)
PEKANBARU,KHATULISTIWAONLINE.COM
Satgas Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar) mendapat bantuan kembali 4 Heli. Total saat ini ada 8 heli diperbantukan untuk water bombing.
“Sebelumnya ada empat heli untuk water bombing di Satgas Udara. Sekarang ada empat heli lagi ditambah untuk penanggulangan kebakaran lahan ini,” kata Komandan Satgas Udara, Lanud Supadio, Marsekal Pertama (Marsma), TNI Minggit Tribowo dalam perbincangan, Selasa (21/8/2018).
Minggit menjelaskan, total kini ada 8 heli di Satgas Udara. Heli ni dibantu dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Heli itu terdiri dari Heli Bolco satu unit, heli Bell 214 empat unit. Heli MI 8 tiga unit.
“Jadi ada 6 heli di Lanud Supadio yang saban hari kita lakukan untuk water bombing. Dua heli lagi ditempatkan di Kab Ketapang,” kata Minggit yang juga Komandan Lanud Supadio itu.
Minggit menyebutkan, masing-masing heli ini kapasitasnya membawa air saling berbeda. Ada yang mampu membawa air untuk water bombing dengan kapasitas minimal 500 liter.
“Ada juga heli yang mampu bawa air 3.000 liter sampai 5.000 liter. Tim Satgas Udara kita setiap harinya melakukan water bombing 8 sampai 9 jam per hari,” kata Minggit.
Dalam penanggulangan Karhutla ini, sambung Minggit, terdiri dari seluruh jajaran TNI AD di Kalbar dan jajaran Polda Kalbar. Ditambah lagi tim BPBD provinsi dan kabupaten, Mangggala Agni dan masyarakat.
“Kita bersatu padu dalam pencegahan ini. Tim Satgas Darat juga melakukan pemadaman, begitu juga tim Satgas Udara dari Lanud Supadio,” tutup Minggit. (DON)
LOMBOK UTARA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Presiden Joko Widodo mendengarkan unek-unek pengungsi korban gempa di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jokowi berdialog dengan warga sambil duduk lesehan.
Jokowi yang didampingi Gubernur NTB TGH Zainul Majdi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Basuki Hadimuljono duduk beralaskan papan kayu. Sedangkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Willem Rampangilei tampak duduk di belakang Jokowi.
Para pengungsi juga duduk di hamparan rumput. Warga yang mayoritas ibu-ibu dan anak-anak balita itu berebut mengabadikan foto Jokowi dengan kamera ponsel.
Mengawali dialog, Jokowi mengumumkan bantuan pemerintah Rp 50 juta untuk warga yang rumahya rusak berat dan Rp 25 juta untuk warga yang rumahnya rusak ringan.
Salah seorang ibu menanyakan nasib kegiatan bersekolah anaknya. Jokowi lalu menjawab perlu waktu untuk membangun sekolah yang roboh. “Oh yang sekolah, sekolahnya nanti akan segera dibangun oleh Pak Menteri. Tapi memang perlu waktu yang sekolahnya roboh,” jawab Jokowi.
Warga lalu menanyakan masalah pasar yang rusak akibat gempa. Jokowi menjelaskan pasar akan diperbaiki pekan depan. “Selain sekolah, juga pasar akan dibangun minggu depan,” ujar Jokowi.
“Ya satu-satu, iya saya tahu, ingat-ingat,” imbuh Jokowi menanggapi warga yang saling menceletukan pertanyaan lainnya.
Jokowi lalu mengingatkan warga untuk saling bergotong royong memperbaiki rumah. Dia mengatakan TNI dan Polri akan ikut dalam kegiatan perbaikan rumah warga.
“Kita berdoa bersama agar cobaan ini bisa kita selesaikan, aamiin. Nanti tolong saya minta untuk pembangunan rumah masing-masing, gotong-royong dengan tetangga. Tentu saja dibantu nanti bapak dari TNI dan Polri,” kata Jokowi.(DON)