SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Politikus Gerindra Ahmad Dhani tampil mengenakan kaus bertuliskan kalimat tauhid saat menjalani pemeriksaan kasus dugaan penipuan dan penggelapan di Mapolda Jatim, kemarin. Ada alasan menarik di balik pemilihan kaus itu.
Kaus yang dikenakan Dhani berwarna dasar hitam, dengan tulisan kaligrafi arab berwarna putih. Dhani menyebut kausnya itu bisa menangkal jin-jin kelas teri. Apa maksudnya?
“Sebenarnya ini bentuk bahwa sebenarnya ini kaus tauhid. Ini biasanya menurut habib saya ini untuk menangkal jin-jin kelas teri lah. Jin-jin kelas teri kalau ketemu ini langsung panas dia, kejang-kejang,” ujar Dhani usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (24/10) malam.
Dhani juga beralasan ingin menyosialisasikan pemakaian simbol-simbol tauhid. Dia menegaskan pemakaian kalimat tauhid di pakaian bukanlah masalah, selama tak mengandung simbol HTI, ormas terlarang di Indonesia.
“Ini? Menurut saya harus ada sosialisasi bahwa pakai kaus ini ndak apa, gitu loh. Harus ada sosialisasi, bukan saya mau sok-sokan pakai kaos ini supaya bebas gangguan setan jin dan lain-lain ya, tapi maunya saya memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pakai kaus ini ndak papa, termasuk bawa benderanya, kecuali ada tulisan HTI, ndak boleh,” ujar Bos Republik Cinta Management ini.
Biasanya, Dhani selalu terlihat mengenakan kaus 2019 Ganti Presiden saat tampil di depan publik. Kenapa kini berganti kaus?
“Ya, sekarang kurang keren,” katanya.
Dhani juga mengaku untuk kaus berlogokan kalimat tauhid, dia sengaja mencetak sendiri. “Nyetak sendiri, punya percetakan. Kemarin, ya kebetulan ini jadi ya pakai ini,” lanjut Dhani.(MAD)
GRESIK,HATULISTIWAONLINE.COM
Truk tangki muat serbuk semen terguling di jalur pantura Gresik, tepatnya di Desa Ambeng-ambeng Kecamatan Duduk Sampeyan. Akibat peristiwa ini arus lalu lintas dari arah Surabaya ke Lamongan maupun sebaliknya macet total.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, Kamis (25/10/2018) ini karena menghindari sepeda motor yang hendak menyeberang. Saat itu truk bernopol L 8142 UO melaju dari arah Surabaya ke Lamongan, namun saat tiba di Desa Ambeng-ambeng tiba-tiba truk oleng dan akhirnya terguling dan melintang di tengah jalan.
“Saat itu truk menghindari sepeda motor yang menyeberang. Karena kaget, sopir berusaha menghentikan laju truknya. Namun truk oleng ke kanan dan menabrak median jalan dan terguling,” kata Kanit Turjawali Satlantas Polres Gresik, Ipda Suryono saat dihubungi.
Beruntung, jelas dia, sopir bermana Tilan (56) warga Megaluh-Jombang yang bekerja di PT SJP Kletek-Sidoarjo, ini tidak mengalami luka. Kini polisi, jelas dia, sedang berupaya mengevakuasi truk tangki yang melintang di jalan.
“Rencananya akan dilakukan pemisahan antara tangki dan kepala truk. Sebab truk ini membawa muatan serbuk semen sebanyak 30 ton,” jelasnya.
Hingga pukul 09.30 WIB, polisi masih mengatur lalu lintas dan melakukan rekayasa untuk pengguna sepeda motor. Untuk roda dua diperbolehkan melintas, sedangkan untuk mobil dan kendaraan lainnya menunggu evakuasi selesai. (ARF)
PALEMBANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Warga di Jalan Said Toyib, Komplek Villa Kebun Sirih, Bukit Sangkal, Blok A 18 Palembang, Sumatera Selatan, mendadak heboh dengan ditemukannya satu keluarga yang tewas. Satu keluarga itu ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Satu keluarga yang dutemukan tewas itu adalah Fransiscus (47), Margaretha (45), Rafel (18) dan Ketty (11). Seluruh korban saat ini telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk otopsi.
“Masih belum tahu kapan peristiwa ini terjadi. Karena keterangan warga sekitar pukul 21.00 WIB masih pemilik rumah ini masih ngobrol sama warga di komplek,” kata Kasubdit Jatanras Polda Sumatera Selatan, AKBP Yoga Baskara di lokasi kejadian, Rabu (24/10/2018).
Sejauh ini, Yoga belum bisa memastikan penyebab keempat korban itu ditemukan tewas oleh warga sekitar. Namun korban ditemukan dalam kondisi luka tembak.
“Motifnya apa juga masih kamis selidiki. Korban semua sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara. Semua turun baik itu Polresta Palembang maupun dari Polda Sumsel,” tutup Yoga.
Selain dalam kondisi meninggal dunia, warga mengaku ada juga ditemukan 3 selongsong di rumah korban. Bahkan ada juga bercak darah di kamar pemilik rumah dan ruang tamu.
“Tadi malam masih sempat ngobrol kok sama warga di sini. Makanya kita kaget dapat kabar mereka sekeluarga pagi ini ditemukan meninggal dengan ditembak,” terang seorang warga yang tidak ingin disebut namanya. (DON)
ACEH,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gedung Mapolsek Bendahara di Aceh Tamiang, Aceh dibakar massa pada Selasa (23/10) kemarin. Kini kondisi di lokasi sudah kondusif kembali. Warga sudah membubarkan diri usai bangunan rusak parah.
“Sudah kondusif kembali sejak sore kemarin,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar saat dimintai konfirmasi, Rabu (24/10/2018).
Massa memilih membubarkan diri setelah bernegosiasi dengan Wakapolres Aceh Tamiang. Proses negosiasi berlangsung di lokasi beberapa saat usai aksi pembakaran dan pengrusakan Mapolsek dilakukan.
“Mereka bubar setelah bertemu Wakapolres,” jelas Misbah.
Sementara kondisi gedung utama Mapolsek saat ini rusak parah. Atap hilang dan kaca-kaca jendela pecah. Sementara satu bangunan di depan ludes dilalap api. Puing-puing sisa pembakaran dan pengrusakan masih berada di lokasi.
Selain bangunan, massa juga merusak sejumlah sepeda motor dan membakar satu unit mobil patroli polisi. Mobil tersebut parkir di kompleks Mapolsek.
Sementara papan bertuliskan Bhayangkari yang dipasang dekat pagar juga copot. Polisi masih berjaga-jaga di sekitar Mapolsek.
Seperti diketahui, aksi pembakaran Mapolsek Bendahara dilakukan pada Selasa 23 Oktober siang. Saat itu ratusan masyarakat mendatangi Mapolsek setelah mendapat kabar pengedar narkoba yang ditangkap polisi tewas tidak wajar.
Massa kemudian mengamuk dan melakukan aksi pembakaran. Seketika api membumbung tinggi. Sejumlah masyarakat menyiarkan aksi massa tersebut secara langsung di media sosial. (MAD)
KAB,SEMARANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kawasan hutan di lereng Gunung Merbabu sisi barat yang berada di wilayah Getasan, Kabupaten Semarang, diketahui terbakar. HIngga malam ini, api belum berhasil dipadamkan.
“Warga Thekelan bersama relawan dan komunitas gunung berupaya memadamkan kobaran api. Tapi karena angin kencang, api membesar kemudian sekitar pukul 17.30 WIB, kami turun. Pemadaman dilanjutkan besok,” kata Pengelola Basecamp Thekelan, Desa Batur Getasan, Kabupaten Semarang, Bento Abhi Dhamma, saat dihubungi, Minggu (14/10/2018).
Kepala Dusun Thekelan, Supriyo menambahkan, setelah mengetahui ada kebakaran tersebut terus mengumumkan kepada warga melalui pengeras suara.
“Kami informasikan melalui pengeras suara, warga Thekelan terus naik untuk memadamkan api. Yang terbakar berupa rumput dan semak belukar,” kata dia.
Terpisah, Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Johan Setiawan, mengatakan yang terbakar berada di sisi barat Gunung Merbabu di atas Basecamp Thekelan-Wekas Pakis. Kebakaran diketahui terjadi sejak pukul 16.30 WIB.
“Sekitar pukul 16.30 WIB, terpantau adanya titik api di sisi barat Gunung Merbabu. Kami telah melakukan pemadaman, namun api membesar. Pemadam kami lanjutkan besok,” katanya.
Saat disinggung luasan yang terbakar, pihaknya belum bisa menyebutkan besarnya luasan lahan yang terbakar tersebut. (ADI)
SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Warga Jawa Timur tiba-tiba dikejutkan gempa magnitudo 6,0 gempa berpusat di 61 km sebelah timur laut Situbondo. Berdasarkan keterangan BMKG, gempa terjadi pukul 01.44.57 WIB, Kamis (11/10) kemarinn. Titik pusat gempa berada di 7,42 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur.
Meski tak berpotensi tsunami, namun peristiwa ini membuat 4 orang tewas yakni 3 warga Sumenep dan 1 warga Jember. Selain itu ratusan rumah dan fasilitas umum juga rusak ringan hingga berat.
Peristiwa mengangetkan itu membuat Gubernur, Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya mendatangi lokasi terdampak gempa, Kepulauan Sapudi, Sumenep dan Sumenep. Di depan warga, Gubernur Soekarwo berjanji akan memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak atas biaya Pemprov Jatim. Dan bagi korban tewas untuk sementara diberi santunan Rp 5 juta.
“Yang meninggal kami berikan santunan, tapi lebih daripada itu, dengan beliau-beliau (Forkopimda) akan membikin rasa tenang kepada masyarakat,” kata Pakdhe Karwo sesaat sebelum berangkat ke Pulau Sapudi, Kamis (11/10/2018).
Pakdhe Karwo juga berkomitmen pemerintah akan hadir untuk menyelesaikan permasalahan usai bencana secepatnya.
“Jika pemerintah hadir di dalam itu untuk menyelesaikan permasalahan di sana secepat-cepatnya,” katanya.
Pakdhe Karwo menyebut telah berkoordinasi dengan camat setempat untuk mendata korban luka, meninggal hingga rumah-rumah yang rusak. Pihaknya juga akan memberikan penanganan optimal pada seluruh korban, baik yang luka maupun meninggal dunia.
Untuk korban meninggal, pemprov telah menyiapkan santunan awal pada korban meninggal sebesar Rp 5 juta.
Selain itu, seluruh kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut juga akan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi (pemprov). Pakdhe Karwo mengaku tak ingin membebankan hal ini kepada pemerintah daerah (pemda).
“Semuanya kita informasikan, semua rumah rusak tanggung jawab Pemerintah Provinsi,” ujarnya.
Data yang dihimpun dari BPBD Provinsi Jawa Timur mengeluarkan data sementara jumlah rumah rusak di 4 kabupaten yang terkena dampak gempa Situbondo. Untuk korban, tercatat 17 luka ringan, 4 luka berat dan 4 meninggal.
data sementara yang berhasil dihimpun:
1. Kabupaten Sumenep
a. Kecamatan Gayam (240 unit rumah)
– rumah rusak di Desa Jambuir
– rumah rusak di Desa Prambanan
– rumah rusak di Desa Pancor
– rumah rusak di Desa Nyamplong
– Masjid Desa Gendang Timur
b. Kecamatan Nonggunong
– 36 Rumah Rusak Berat di 5 Desa dan 2 Desa masih belum terdata
c. Kecamatan Bluto
– 2 rumah rusak sedang di Kapedi Dusun Aeng Bato RT4/ RW6
– rumah rusak di Ds. Pakandangan Sangra Dsn. Kebunan RT1/ RW2
– rumah rusak di Ds. Sera Timur
d. Kec.Kalianget
– rumah rusak di Desa Kertasada
e.Kec. Batang – Batang
– rumah rusak di Desa Nyabakan timur
f. Kecamatan Lenteng
Desa Lenteng (2 Rumah)
– 1 Rumah rusak Berat di Dsn. jambu Monyet
– 1 Rumah rusak Sedangdi Dsn. Gunung Malang
Korban Meninggal Dunia (3 orang):
1 Nuril Kamiliya (P/7) Dsn. Jambusok, Desa Prambanan, Kec. Gayam – Sumenep (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
2 H. Nadhar (L/50) Dsn. Jambusok, Desa Prambanan, Kec. Gayam – Sumenep (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
3 Tn. Suhamar (P/70) Dsn. Jambusok, Desa Prambanan Dinyatakan meninggal pada Pk. 07.07 WIB.
Korban Luka-Luka di Kecamatan Gayam
I. Luka Ringan (17 Orang)
1. Tn. Buhasa (L/80) Ds. Prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah).
2. H. Samsu (L/60) Dsn Kon Lao’ Ds Prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
3. Ny. Sarwini (P/50) Dsn Jambusok Desa Prambanan, (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
4. Ny. Hj Su’aida (P/50) Dsn Kon Lao’ Ds Prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
5. Ny. Aswiya (P/60) Dsn Pancor Ds Pancor (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
6. Tn. Sadik (L/50) Dsn Wakduwak Ds Pancor. (Pulang)
7. Tn. Sirajul (L/30) Ra’as (Pulang)
8. Sadik (L/46) Ds. Prambanan
9. Hj. Zeinor Rida (P/50) Ds. Prambanan
10. H. Sunada (L/55) Ds. Prambanan
11. Erpandi (L/25) Dsn. Jambusok, Ds. Prambanan
12. Diaul Komar (L/4 Bln) Ds. Prambanan
13. Muharroroh (P/18) Ds. Prambanan
14. Sumiani (P/36) Ds. Prambanan
15. Sudahra (L/66) Dsn. Jambusok, Ds. Prambanan
16. Massuri (L/9) Ds. Nyamplong
17. Sunadi (L/60) Dsn. Jambusok, Ds. Prambanan
II. Luka Sedang (3 Orang)
1. Suhrani (P/65) Dsn Jambusok Desa Prambanan
2. Saima (P/70) Ds. Prambanan.
3. Ny. Muhawiya (P/60) Dsn Karang Nyior Ds Prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah).
III. Luka Berat (4 Orang)
1. Ny. Nasiya (P/60) Ds. Prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
2. Tn. Buhama (L/80) Dsn Karang Nyior Ds prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah).
3. Ny. Rihani (P/70) Dsn Guder Deje Ds Nyamplong(Akibat Kerobohan Tembok Rumah)
4. Rahmani (L/40) Ds. Berjati
2. Kabupaten Probolinggo
a. 2 rumah rusak (masih dalam pendataan) di:
– rumah rusak a.n Ustad Kholil di Dusun tengah RT. 007 RW. 002 Desa Krucil Kec. Krucil
– rumah rusak a.n Ibu Riyanto di Dusun Krajan RT. 05 RW. 02 Desa Condong Kec. Gading
b. Masjid Raudlatul Muhtadin Kec Krucil
3. Kabupaten Jember
Kerusakan (3 Rumah terdampak)
1. Kecamatan Mumbulsari
Dusun Kemiri Songo Ds. lampeji RT/RW 13/05
– 1 Rumah Rusak Sedang milik Bapak Bagimin (L/38), Koordinat: -8.265350, 113.757714
2. Kecamatan Tempurejo
a. Dusun Sumber Rejo Desa Pondok Rejo RT/RW 03/03
– 1 Rumah Rusak Sedang milik Bapak Juliyanto (l/36), Koordinat : -8.349590, 113.670522
b. Dusun Kemiri Desa Pondok Rejo RT/RW 05/01
– 1 Rumah Rusak Sedang milik Abdul Aziz (L/24)
4. Kabupaten Situbonso
1.KECAMATAN PANARUKAN
a.Desa Gelung
– 1 Bangunan Gedung Toko Rusak Ringan Di Dusun Gelung Krajan Rt. 12 Rw. 05 Milik Bpk. Abd Kahar, 50 Th ( 1 KK 2 Jiwa )
b.Desa Sumberkolak
– 1 Rumah Rusak Ringan Di Dusun Langai Rt. 03 Rw. 02 Milik Bpk. H. Syaiful Bari,
2.KECAMATAN MANGARAN
a.Desa Tanjung Pecinan
– 1 Rumah Rusak Ringan Di Dusun Geger Barat Rt. 02 Rw. 01 Milik Bpk. Moh. Aklam, 31 Th ( 1 KK 3 Jiwa / 1 Anak 6th )
3.KECAMATAN ARJASA
a.Desa Lamongan
– 1 Bangunan Polindes Rusak Ringan
b.Desa Jatisari
– 1 Bangunan Pustu Rusak Ringan Di Dusun Campalok
4 KECAMATAN SITUBONDO
– 1 Bangunan Sekolah SMK 1 Situbondo
5 KECAMATAN BANYUPUTIH
a.Desa Sumberejo
– 1 Bangunan Musholla Rusak Ringan Di Dusun Krajan
6 KECAMATAN BUNGATAN
a.Desa Blitok Kecamatan Bungatan
– 1 Rumah Rusak Ringan Di Kp. Krajan Rt. 03 Rw. 02 Milik Bpk. Doky Fauzi ( 1 KK 3 Jiwa )
7 KECAMATAN MLANDINGAN
– 1 Bangunan Sekolah Rusak Ringan Ruang Kelas 1 SDN 3 Sumberpinang.
(DON)
PADANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebanyak enam orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat dalam dua hari terakhir. Banjir dan longsor disebabkan hujan lebat yang mengguyur beberapa hari terakhir.
“Hujan lebat terjadi sejak beberapa hari terakhir. Ini yang diperkirakan sebagai penyebab,” kata Kepala Biro Humas Pemda Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal, Kamis malam (11/10/2018).
Jasman menyebutkan tiga orang tewas akibat terseret banjir bandang di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, pada Kamis malam. Kemudian tiga lainnya tewas akibat tertimbun longsor di Parik Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, pada malam sebelumnya, Rabu (10/10).
Selain korban tewas, empat warga Kabupaten Tanah Datar dinyatakan hilang terseret banjir.
Pencarian masih terus dilakukan.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Sumatera Barat Rumainur, banjir dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat. Petugas BPBD dan Basarnas sedang berusaha mengevakuasi warga yang terjebak banjir di berbagai wilayah di Sumbar.
Berdasarkan catatan BPBD Sumbar, ada enam daerah yang dilanda musibah, yakni Kota Sawahlunto, Kabupaten Lima Puluh Kota, Pasaman, Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Tanah Datar, dan Padang Pariaman. (DON)
SUMENEP,KHATULISTIWAONLINE.COM
Selain korban meninggal, gempa magnitudo 6,4 yang mengguncang Situbondo juga melukai warga. Data sementara, ada 9 orang mengalami luka di Kecamatan Gayam, Sumenep.
“Untuk data sementara ada 9 warga terluka di Pulau Sapudi yang di Kecamatan Gayam,” ujar Humas Polres Sumenep Ipda Agus Suparno saat dihubungi, Kamis (11/10/2018).
Agus mengatakan semua korban terluka karena tertimpa bangunan tembok yang runtuh. Berikut data sementara 9 korban terluka di Kecamatan Gayam.
1. Aswiya (65), Dusun/Desa Pancor
2. Sudik (60), Dusun Wakduwak, Desa Pancor
3. Nasia (55), Dusun Jambusok, Desa Prambanan
4. Rinami(70), Dusun Guder Dejeh, Desa Nyamplong
5. Muhawiya (60), Dusun Karang Nyior, Desa Prambanan
6. Buhama (65), Dusun Karang Nyior, Desa Prambanan
7. Samsu (65), Dusun Kon Laok, Desa Prambanan
8. Su’aida (55), Dusun Kon Laok, Desa Prambanan
9. Sarwini (50), Dusun Jambusuk, Desa Prambanan
Sementara korban meninggal ada tiga orang yakni Nadar (60), Nuril Kamelia, dan seorang laki-laki yang belum teridentifikasi. Korban meninggal merupakan warga Dusun Jambusok, Desa Prambanan, Gayam.
Korban terluka, kata Agus, mendapatkan perawatan di puskesmas Gayam. Agus menambahkan pihaknya terus melakukan pendataan mengenai dampak gempa termasuk korban jiwa dan luka serta kerusakan bangunan.
“Yang terdampak parah memang pulau, tetapi dampak di daratan juga ada. Kami masih terus mengumpulkan data karena di Sumenep ada 9 kecamatan, yang tidak hanya di daratan, tetapi juga di pulau-pulau,” tandas Agus. (MAD)
PALU,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kawanan rusa berkeliaran di kota Palu, Sulawesi Tengah, pascagempa 5,2 magnitudo mengguncang kota tersebut pada pukul 05.15 Wita. Kawanan rusa tersebut berlarian dan panik saat sejumlah kendaraan melintas.
Kawanan rusa yang berjumlah belasan ekor tersebut terlihat di Jalan Raya Profesor Muhammad Yamin, Palu, Sulawesi Tengah pada pukul 06.00 Wita Selasa, (9/10/2018). Sejumlah pengendara memilih berhenti dan mengabadikannya melalui telepon seluler.
Belum diketahui asal rusa tersebut. Warga mengaku fenomena rusa berkeliaran di kota Palu adalah hal yang baru pertama terjadi.
“Rusa masuk kota belum pernah terjadi saya sendiri orang sini baru lihat hal seperti ini” kata Olin, salah seorang pengguna jalan.
Kota Palu sendiri mulai berangsur normal pasca bencana gempa dan tsunami, Jumat (5/10) lalu. Gempa juga mengakibatkan seribuan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian. (MAD)