CIAMIS,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ikan koi jenis goshiki terjual Rp 27,5 juta saat lelang koi dalam kontes Young Koi Show 2019 di Gedung Islamic Center Ciamis, Jawa Barat. Acara digelar Galuh Nishikigoi Club (GNC) selama dua hari atau 2-3 Maret ini bertujuan menumbuhkan keingintahuan masyarakat terhadap koi.
Koi goshiki yang memiliki panjang 70 sentimeter dan bercorak merah ini dibeli oleh Tobel, pencinta koi asal Blitar, Sabtu (2/3). Diketahui koi tersebut ini sangat jarang mencapai berukuran besar, tak heran jenis tersebut berharga fantastis.
Kusman, pembudidayaan koi asal Ciamis yang membanderol ikannya seharga Rp 27,5 juta, itu menyebut untuk merawat goshiki di Indonesia cukup sulit. “Memang ikan koi ini istimewa, tidak semua bisa merawatnya. Terutama dalam mempertahankan warna. Istimewa koi goshiki ini ukurannya besar sekitar 70 cm, warna stabil dan bodinya bagus,” ujar Kusman via telepon, Minggu (3/3/2019).
Menurut dia, karena sulitnya merawat koi goshiki mencapai ukuran besar, sehingga ketika ada melihat ukurannya besar dan bodi bagus, langsung jadi buruan pecinta koi.
“Memang butuh ketelitian, memberi makannya khusus, perawatannya berbeda. Alhamdulillah puas bisa terjual sampai setinggi itu, dulu modalnya sangat rendah. Sampai sebesar itu membutuhkan waktu sampai usia lima tahunan,” kata Kusman mengungkapkan.
Kegiatan Young Koi Show 2019 ini dimeriahkan ratusan pecinta koi dari 62 kota-kabupaten di Indonesia. “Acara ini kami laksanakan untuk menumbuhkan rasa awareness dan keingintahuan masyarakat terhadap koi. Sehingga bisa mengembangkan potensi ikan koi di Ciamis, terutama sumber daya manusia dan potensi alam,” ujar Ketua Panitia Young Koi Show 2019, Dian Udeng, saat ditemui di sela kegiatan.
Dian menjelaskan selain peserta dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Aceh dan Papua, tercatat ada peserta dari Korea Selatan. Total jumlah ikan yang ikut kontes sebanyak 659 koi, dengan 17 varietas. “Dalam kontes ini juga ada lelang ikan koi, yang paling mahal itu harganya Rp 27,5 juta satu ekor, jenis koi varietas goshiki,” tuturnya.
Menurut Dian, Ciamis sangat berpotensi untuk membudidaya koi, selain didukung cuaca yang baik juga kondisi alam yang mendukung. Ditambah air yang masih melimpah.
“Di kita itu banyak koi, tapi memang harus berkualitas yang harus kita pelihara. Kalau bagus tentunya akan menghasilkan ekonomis yang tinggi,” ucap Udeng.
Dia menjelaskan ketika peternak dan pengusaha koi banyak, hal itu tentunya dapat menyerap tenaga kerja. “Tidak menutup kemungkinan ke depan Ciamis dapat menjadi salah satu daerah sentra ikan koi di Indonesia, seperti Blitar,” ucapnya.
Ciamis juga memiliki koi yang berkualitas. Penggemar dan pembudidayaannya tergabung dalam Galuh Nishikigou Club (GNC). “Hanya saja ikan koi dari Ciamis kalah di brand, jadi belum terlalu terkenal. Padahal kualitas koi yang dihasilkan di Ciamis bagus. Adanya even ini kami mengenalkan bahwa Ciamis punya klub ikan koi dan siap bersaing,” tutur Udeng.(NGO)
DENPASAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali akan ditutup selama 24 jam saat perayaan Nyepi. Operasional bandara baik penerbangan kedatangan maupun keberangkatan akan dihentikan.
“Operasional bandara I Ngurah Rai ditutup 24 jam saat Nyepi. Karena kita menghirmati hari raya Nyepi 2019 atau Tahun Baru Caka 1941,” kata Communication and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim di kantornya, Jl I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/2/2019).
Arie operasional bandara akan mulai dihentikan pada Kamis (7/2) pukul 06.00 Wita, dan akan beroperasi kembali pada hari Jumat (8/2) pukul 06.00 WITA. Dia mengatakan total ada 468 penerbangan yang dihentikan terkait penutupan operasional bandara saat Nyepi itu.
“Bahwa ada 207 penerbangan rute internasional dan 261 domestik dan tidak ada dampak kepada penumpang karena tidak ada penjadwalan dari maskapai untuk melayani penerbangan tanggal 7 Maret, karena well informed semua,” jelasnya.
Arie mengatakan ada 434 personel yang tetap siaga meski ada penghentian operasional bandara saat Nyepi itu.
“Ada sekitar 434 personel yang stand by di bandara untuk melayani penerbangan yang sifatnya emergency, ataupun medical evacuation. Jadi mulai dari aviation security, operational di ATC, teknisi baik facilities maupun peralatan, dari KP3 maupun TNI AU,” papar Arie.
Informasi penghentian operasional itu tertuang dalam Notice to Airmen (NOTAMN) Nomor A5144/18 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada airline dan Bandar Udara di seluruh dunia tentang penghentian sementara operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Dari data penerbangan pertama berjadwal, maskapai Lion Air JT 929 tujuan Surabaya dan Indonesia Air Asia QZ 550 rute Kuala Lumpur akan menjadi penerbangan pertama yang bertolak dari Ngurah Rai. Sementara penerbangan Garuda Indonesia GA-7049 dari Lombok dan Garuda Indonesia GA-897 dari Guangzhou akan mendarat pertama setelah bandara kembali beroperasi.(NGO)
LOMBOK,KHATULISTIWAONLINE.COM
Warga NTB, khususnya di Lombok Tengah menyambut gembira soal rencana pembangunan sirkuit di kawasan Mandalika. Apalagi sirkuit itu akan menjadi tempat penyelenggaraan balapan MotoGP 2021.
“Pemerintah dan masyarakat Lombok Tengah menyambut baik rencana pembangunan sirkuit ini. Hal ini menunjukkan bahwa Lombok Tengah memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya,” ungkap Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/2/2019).
Suhaili mengatakan, pembangunan sirkuit MotoGP di daerahnya itu akan bisa menjadi menjadi pemicu berkembangnya dunia pariwisata di NTB.
Persiapan yang sudah dilakukan Pemkab adalah dengan menyediakan berbagai kemudahan perizinan yang dibutuhkan selain penyiapan sumber daya manusia yang ada.
“Kita siap memfasilitasi apapun izin yang dibutuhkan,” katanya.
Rencananya sirkuit Mandalika akan dibangun pada Oktober 2019 ini. Sirkuit Mandalika akan memiliki panjang 4,32 km. Sirkuit tersebut memiliki satu lintasan lurus, yang sepertinya akan menjadi garis start dan finish. Sirkuit akan terdiri dari 18 tikungan.
Sarana penunjang area paddock akan memiliki 40 garasi untuk operasional tim balap. Sementara kapasitas grand stand mencapai 93.200 tempat duduk. Itu belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites yang mampu menampung 7.700 penonton.(NGO)
DENPASAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Universitas Bristol, Inggris ungkap hasil riset ilmiah, mengapa Gunung Agung di Bali meletus pada November 2017, setelah lebih 50 tahun mengalami dormansi.
Temuan yang diterbitkan di jurnal Nature Communications ini dapat memiliki implikasi penting untuk meramalkan letusan di masa depan di daerah tersebut. Salah satu yang terpenting adalah, ditemukannya bukti geofisika, kemungkinan sistem pipa vulkanik yang saling terhubung antara gunung Agung dengan gunung Batur.
Letusan Gunung Agung sebelumnya pada tahun 1963 menewaskan hampir 2.000 orang dan diikuti oleh letusan-letusan kecil di gunung berapi tetangganya, Gunung Batur. Karena peristiwa masa lalu ini adalah salah satu letusan gunung berapi paling mematikan di abad ke-20, upaya besar dikerahkan oleh komunitas ilmuwan untuk memantau dan memahami bangunnya kembali aktivitas Gunung Agung.
Dalam erupsi terbaru November 2017, dua bulan sebelum letusan, tiba-tiba terjadi peningkatan sejumlah gempa kecil di sekitar gunung berapi yang tidur selama 54 tahun itu. Peristiwa itu memicu evakuasi sekitar 100.000 orang.
Menggunakan citra satelit Sentinel-1
Tim ilmuwan dari Fakultas Ilmu Kebumian Universitas Bristol, yang dipimpin oleh Dr. Juliet Biggs menggunakan citra satelit Sentinel-1 yang disediakan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk memantau deformasi tanah di Gunung Agung.
Biggs menjelaskan: “Dari pemantauan jarak jauh, kami dapat memetakan setiap gerakan tanah, yang mungkin merupakan indikator bahwa magma segar bergerak di bawah gunung berapi.”
Dalam studi terbaru, yang dilakukan bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Indonesia (CVGHM), tim ini mendeteksi kenaikan sekitar 8-10 cm di sisi utara gunung berapi selama periode aktivitas gempa bumi yang hebat.
Sistem pipa yang terhubung
Dr. Fabien Albino, dari Bristol School of Earth Sciences menambahkan: “Yang mengejutkan adalah kami memperhatikan bahwa baik aktivitas gempa dan sinyal deformasi tanah terletak lima kilometer dari puncak, yang berarti bahwa magma bergerak ke samping serta vertikal ke atas.”
Ditambahkannya: “Studi kami memberikan bukti geofisika pertama bahwa Gunung Agung dan Gunung Batur mungkin memiliki sistem pipa vulkanik yang terhubung.”
Tim peneliti menyebutkan: “Temuan ini memiliki implikasi penting bagi peramalan letusan dan bisa menjelaskan terjadinya letusan simultan seperti pada tahun 1963.”
Studi tersebut didanai oleh Pusat Pengamatan dan Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi, dan Tektonik (COMET), sebuah pusat penelitian terkemuka dunia yang berfokus pada proses tektonik dan vulkanik dengan menggunakan teknik observasi bumi.(NOV)
Sumber: (Universitas Bristol/Nature Communications/ap/ml)
MAKASSAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pelda Daniel Pongkala, orang tua Taruna ATKP Makassar yang tewas dianiaya seniornya, meminta polisi untuk terus mengusut kasus yang menimpa putranya, Aldama. Ia yakin, anaknya tidak dianiaya oleh satu orang, melainkan dikeroyok.
“Saya yakin pelakunya tidak sendiri. Makanya saya minta pihak Kepolisian untuk terus mengusut kasus ini dan tidak berhenti di satu orang pelaku saja,” kata Pelda Daniel Pongkala, Senin (11/2/2019).
Selain karena luka lebam di tubuh anaknya, ada beberapa fakta yang menurutnya janggal. Dimana anaknya itu, dianiaya bukan oleh senior satu jurusannya di Lalu Lintas Udara (LLU) melainkan jurusan Teknik Kelistrikan.
“Dihukum oleh senior beda jurusan itu tidak lazim di pendidikan Taruna. Lagipula, anak saya ini karateka sudah sabuk hitam. Kalau hanya satu dua orang saja, saya yakin dia bisa imbangi,” lanjutnya.
Puluhan orang tua taruna ATKP Makassar yang datang ke rumah duka, pun telah beramai-ramai menyampaikan bentuk kekerasan yang dialami oleh anak-anak mereka selama ini. Mulai dari penyiksaan fisik hingga hukuman yang tidak masuk akal.
“Orang tua menyampaikan ke saya, ada anak perempuannya dianiaya bukan malah seniornya tapi oleh pembinanya yang laki-laki. Ada juga disuruh makan sabun. Terus ada juga disuruh kumur-kumur, airnya itu disatukan lalu disuruh minum,” ungkapnya.
Terkait pemberhentian direktur ATKP Makassar, Daniel mengaku tidak terlalu peduli. Ia lebih berharap adanya komitmen dari ATKP untuk merubah pola kekerasan yang selama ini dipraktikkan, baik oleh senior maupun pihak kampus agar tak terjadi lagi nantinya.
“Kalau itu memang tanggung jawab pimpinan. Tapi siapapun pemimpinnya, harusnya pola kekerasan itu dihilangkan, biar kedepannya tidak ada lagi kasus seperti ini terjadi. Cukuplah anak saya yang jadi korban,” ujarnya.
Baca juga: Polisi Sudah Periksa 24 Saksi di Kasus Tewasnya Taruna ATKP Makassar
Taruna muda Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala (19) tewas dianiaya oleh seniornya, Minggu (3/2). Ia dihukum hanya karena tidak mengenakan helm saat masuk ke kampus. Di kasus ini, Polisi masih melakukan pemeriksaan dan menetapkan satu orang tersangka. (NGO)
SOLO,
Ribuan orang memadati kawasan Pasar Gede Solo dalam rangkaian perayaan Imlek, Grebeg Sudiro, Minggu (3/2/2019). Mereka berebut 4 ribu kue keranjang di akhir acara kirab seni budaya tersebut.
Sebelumnya, tiga buah jodang yang terbuat dari kue keranjang dikirab di sepanjang rute 2 kilometer. Kue keranjang itu dibentuk menyerupai bangunan Stasiun Jebres di Solo dan Pagoda Tian Ti di Surabaya, serta satu buah gunungan kue keranjang.
Adapun kirab dimulai dari kawasan Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah dikirab selama satu jam, jodang berisi kue keranjang langsung diperebutkan warga yang sudah menantikannya.
Selain berebut kue keranjang yang berada di jodang, panitia masih membagikan kue keranjang untuk masyarakat. Kue yang dibagikan dari lantai dua Pasar Gede jadi rebutan warga yang berada di Jalan Urip Sumoharjo.
“Kami menyiapkan 4 ribu kue keranjang atau sekitar satu ton kue keranjang,” kata ketua panitia Grebeg Sudiro, Angga Indrawan di sela-sela acara.
Warga Boyolali, Rahma, mengaku baru pertama kali ikut berebut kue keranjang yang dibagikan dari atas Pasar Gede. Menurutnya, acara tersebut layak digelar setiap tahun.
“Tadi sebenarnya tidak tahu kalau pada rebutan. Tiba-tiba ada yang bagi-bagi kue keranjang dari atas, lalu ikut aja. Seru kalau setiap tahun ada seperti ini,” katanya.
Meski sempat diwarnai dengan hujan lebat di awal acara, masyarakat tetap antusias menyaksikan keunikan yang disajikan masing-masing kelompok peserta kirab.
Mulai dari garuda berukuran raksasa, marching band, replika gajah raksasa hingga kostum Solo Batik Carnival menyemarakkan Grebeg Sudiro. Selain itu, 25 barongsai turut beratraksi selama kirab.
Grebeg Sudiro merupakan acara yang menggambarkan keberagamaan budaya di Solo. Sudiro diambil dari nama kelurahan tempat penyelenggaraan acara, yakni Sudiroprajan.
Kelurahan tersebut banyak dihuni oleh masyarakat keturunan Tionghoa sejak lama. Grebeg Sudiro digelar sebagai simbol kerukunan di dalam kebinekaan yang ada di Solo.(DON)
MAKASSAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Memasuki hari ke-8, korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan bertambah. Total mencapai 69 meninggal dunia dan 20 ribuan rumah terendam.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) hingga Senin (28/1/2018) sore, total korban di Sulsel mencapai 69 orang meninggal, 7 orang hilang, 48 orang luka-luka, 9.429 orang mengungsi.
Kerusakan fisik akibat banjir di Sulsel meliputi 559 unit rumah rusak, 22.156 unit rumah terendam, 15,8 km jalan terdampak, 13.808 Hektare sawah terdampak, 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 Fasilitas Pemerintah, dan 65 unit sekolah.
Korban-korban ini tersebar di seluruh kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor. Kecamatan itu adalah Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Palangga, Kecamatan Tinggimoncong, Kecamatan Bontomarannu.
Bencana banjir, longsor dan putting beliung terjadi di 201 desa di 78 kecamatan tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu di Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.
Khusus di Gowa, tercatat 53 orang telah meninggal di daerah ini. Berdasarkan data crisis center Pemerintah Gowa yang didapat, Rabu (30/1/2019), korban yang meninggal terus bertambah.
“Total korban yang meninggal hingga data pukul 23.00 Wita semalam berjumlah 53 orang di kabupaten Gowa,” kata Humas Pemerintah Kabupaten Gowa, Widya dalam keterangannya kepada wartawan.(NGO)
DENPASAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Hujan lebat yang mengakibatkan tanah longsor di Desa Mengening, Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Akibatnya satu keluarga tewas tertimbun longsor.
Peristiwa itu terjadi pagi tadi pukul 05.00 Wita. Longsor tersebut menimbun satu rumah dan mengakibatkan satu keluarga tewas.
“Telah terjadi tanah longsor yang menimpa rumah penduduk di Banjar Dinas Sangker, Desa Mengening, Kubutambahan, Buleleng. Semua anggota keluarga jadi korban meninggal dunia,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).
Identitas keempat orang yang menjadi korban yaitu Ketut Budikaca (33), Luh Sentiani (27), Putu Rikasih (9) dan Kadek Dodit Wiguna (5).
Hingga saat ini tim dari TRC BPBD Buleleng masih berada di lokasi untuk melakukan evakuasi. “TRC BPBD Buleleng diturunkan untuk assesment dan penyerahan bantuan logistik,” terangnya. (NGO)
BANJARMASIN,KHATULISTIWAONLINE.COM
Dua bocah kakak-adik tewas tersambar petir di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Diduga mereka tersambar petir akibat memegang telepon seluler alias handphone.
Dilansir Antara, Senin (28/1/2019), kakak-adik itu meninggal dunia di lokasi kejadian di sebuah tanah lapang Jalan Bina Putra RT 7 Guntung Manggis. Keduanya ialah Febrian (13) dan Revaldi (9).
“Kedua korban meninggal dunia di tempat kejadian, sedangkan teman korban, yakni Rizal, sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit,” ujar Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol Saiful Bob.
Saiful menuturkan Rizal saat ini dirawat RS Idaman, Banjarbaru. Saat kejadian, Rizal dan Febri sedang bermain sepeda. Sedangkan Revaldi bermain ponsel.
“Kejadiannya sekitar pukul 15.30 Wita dan dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian akibat tersambar petir,” ungkap Saiful.
Sedangkan Rizal mengatakan kejadian itu berlangsung cepat. Rizal mengaku langsung pingsan setelah kilatan petir menyambarnya.
“Saya tidak ingat bagaimana kejadiannya karena pingsan. Tapi, sebelum petir menyambar, kami bermain sepeda dan Febri juga Aldi main handphone,” kata Rizal saat ditemui di RS Idaman, Banjarbaru.(DON)
NTB,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gempa bumi magnitudo 4,4 terjadi di Pulau Panjang, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa tak berpotensi menimbulkan tsunami, namun dirasakan hingga Sumbawa.
Gempa itu dilaporkan terjadi pukul 00.59 WIB. Gempa berpusat di laut dengan jarak 7 km arah timur laut dari Pulau Panjang.
Titik koordinat gempa 8,37 lintang selatan (LS) dan 116,92 bujur timur (BT). Gempa memiliki kedalaman 10 km.
Gempa dirasakan dengan MMI III hingga wilayah Sumbawa. Skala III MMI artinya getaran nyata dirasakan di dalam rumah, seperti ada truk berlalu.
Belum ada info lebih lanjut terkait gempa ini. Belum diketahui juga ada atau tidaknya korban akibat gempa. Namun dipastikan gempa tak berpotensi tsunami.
“Tak berpotensi tsunami,” tulis BMKG. (ADI)