SUKOHARJO,KHATULISTIWAONLINE.COM
Rencana pembebasan Abu Bakar Ba’asyir saat ini masih dikaji kembali oleh pemerintah. Lalu, jika nantinya Ba’asyir dibebaskan, akankah dia kembali memimpin organisasi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang dia dirikan pada tahun 2008 ?
Mantan Ketua JAT, Muhammad Sholeh Ibrahim, menampik kemungkinan tersebut.
“JAT sudah nggak ada sejak 2014. Tepatnya tanggal 25 Ramadan waktu itu,” ujar Sholeh di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Senin (21/1/2019).
“Saya pikir kalau namanya JAT sudah tidak ada lagi. Ya sudah 2014 itu selesai,” kata dia.
Seperti diketahui, JAT beberapa kali dinilai bertanggung jawab atas insiden terkait terorisme. Salah satunya ialah kasus yang membuat Abu Bakar Ba’asyir dipidana 15 tahun penjara karena terbukti mendanai pelatihan kegiatan terorisme di Aceh.
Tahun 2014, JAT bubar karena perbedaan pendapat antaranggotanya mengenai ISIS, ketika Ba’asyir dipenjara. Anggota JAT kemudian mendirikan organisasi lain, seperti Jamaah Ansharusy Syariah (JAS).
Sejak 2014 itu pun, Sholeh mengaku tidak lagi berkegiatan atas nama kelompok JAT. Dia lebih memilih mengajar di Ponpes Al-Mukmin.
“Sekarang ya cuma mengajar saja di ponpes,” ujar pria yang menjabat Wakil Direktur Bidang Sarana Ponpes Al-Mukmin itu.
Begitu pula Abu Bakar Ba’asyir setelah bebas nanti. Sholeh meyakini Abu Bakar Ba’asyir akan lebih banyak beristirahat. Bahkan kegiatan dakwahnya pun tak lagi seperti dahulu.
“Mungkin beliau hanya akan memberikan arahan kepada para asatid (para ustaz), beliau masih kita butuhkan. Karena fisik beliau saya pikir tidak bisa (seperti dulu). Jadi mungkin hanya memberikan arahan kepada para guru-guru, para amir,” pungkasnya. (DON)
NUSA DUA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Edy Rahmayadi meninggalkan kursi ketua umum PSSI. Dia mengakui tugas sebagai orang nomor satu PSSI berat sehingga siapapun yang mendudukinya layak masuk surga.
Edy menyatakan mundur dari ketua umum PSSI pada Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Minggu (20/1/2019. Dia mengumumkan lewat pidato pembukaan di hadapan voter dan media.
Merujuk kepada ketua umum PSSI sebelumnya, Edy menyebut tugas sebagai ketua umum PSSI tidaklah mudah. Banyak kasus yang merundung PSSI, dari dualisme, dipaksa mundur hingga prestasi buruk dan kasus pengaturan skor.
“Sama-sama kita ketahui PSSI adalah suatu perekat anak bangsa yang dilahirkan lebih tua dari Indonesia. Cita-cita pastinya adalah membesarkan Republik. Cita-cita PSSI adalah mulia. Ada beberapa hal yang mau saya sampaikan,” kata Edy
“Pada 10 November 2016, saya dilantik jadi Ketum PSSI dengan segala hiruk pikuknya. Terima kasih kepada K-85 yang mendorong saya menjadi Ketum PSSI. Harapan anak bangsa ini begitu besar.
“Lihat fenomena terjadi 2010 bapak Nurdin Halid kontra, akhirnya diganti Pak Johar (Arifin Husin). Johar tak selesai juga terbentuk dua di situ. Kasus terjadi di Pekanbaru, Jenderal George Toisutta, lanjut yang dilantik Pak La Nyalla, hari ini dilantik besok dibanned. Sampai 2016 dilakukan Kongres Luar Biasa.
“Saya terkadang melihat apa ini yang terjadi. PSSI punya cita-cita luhur membuat ini semua diatur dalam statuta. Misalnya, coba pikirkan membuat satu tekad untuk ini semua dengan Anda-Anda semua.
“Manusia-manusia luar biasa yang tanpa ada segalanya, tapi Anda mau duduk untuk mengurusi sepakbola. Saya sangat senang diundang datang, diajak berbicara datang. Ditegaskan visi mereka profesional bermartabat dalam rangka tercapainya kualitas sepak bola untuk ikut di kancah sepak bola dunia.
“Saya mohon maaf titip salam saya sama seluruh rakyat Indonesia, sampai tahun kedua saya tak bisa mewujudkan ini. Bahkan, apa yang digariskan terjadi di luar yang tak bisa diinginkan. Ada persoalan yang begitu fenomemal. Dari suporter pemain sampai terjadi korban. Ada menyalahi hukum pengaturan skor dan sebagainya. Saya tidak tahu. 32 tahun saya jalani organisasi, PSSI ini paling berat yang saya alami.
“Mudah-mudahan siapapun jadi Ketum PSSI orang-orang yang masuk surga. Begitu berat saya rasakan. Untuk itu sampaikan ke rakyat PSSI ini milik rakyat seluruh Indonesia yang diwakilkan ke kita. Saya tak mampu lakukan ini saya mohon maaf.”
Edy langsung meninggalkan lokasi Kongres Tahunan PSSI usai pidato itu. Edy segera memasuki mobil yang sudah menunggu di depan hotel. (RIF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pagi ini. Gempa dirasakan hingga ke beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Informasi tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) via akun Twitter mereka, Selasa (22/1/2019).
Gempa Sumba Barat bermagnitudo 6,2 dirasakan mulai dari Tambolaka, Waingapu, Sumbawa, Bima hingga Tanariu dengan skala MMI yang berbeda.
“#Gempa Mag:6.2, 22-Jan-19 06:59:21 WIB, Lok:10.52 LS, 119.05 BT (Pusat gempa berada di laut 103 km BaratDaya Sumba Barat), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) IV-V Tambolaka, III Waingapu, III Sumbawa, III Bima, II-III Tanariu #BMKG,” tulis BMKG.
Skala IV-V MMI artinya gempa membuat dinding hingga pintu berderik dan getaran hampir dirasakan semua penduduk. Skala III MMI artinya getaran nyata dirasakan di dalam rumah, seperti ada truk berlalu. Skala II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,1 mengguncang Talaud, Sulawesi Utara (Sulut). Gempa ini tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dalam situs resminya, Selasa (22/1/2019).
Gempa dilaporkan terjadi pada pukul 23.47 WIB, Senin (21/1). Pusat gempa berada di 49 kilometer arah timur laut dari Talaud, Sulut.
Titik koordinat gempa berada di 4,42 Lintang Utara (LU) dan 126,95 Bujur Timur (BT). Gempa berada di kedalaman 10 km.
Belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa. Belum diketahui juga ada atau tidaknya korban akibat gempa tersebut.(ADI)
DENPASAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pemerintah Provinsi Bali telah merampungkan RUU tentang Provinsi Bali. RUU Provinsi Bali ini diharapkan bisa menjadi landasan payung hukum untuk memproteksi eksistensi kearifan lokal Bali.
RUU Provinsi Bali ini akan diajukan sebagai usulan revisi UU Nomor 64 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Apalagi UU Nomor 64 tahun 1958 itu juga dinilai sudah lama dan tak relevan digunakan. Gubernur Bali I Wayan Koster pun memastikan UU ini tidak akan membebani pemerintah pusat dengan persoalan anggaran untuk daerah.
“Secara politis tak menimbulkan resistensi karena Bali tetap dalam konteks NKRI. Selain itu, RUU yang kita ajukan ini tak berkaitan dengan kapling anggaran, jadi tidak membebani pusat. Kita hanya ingin mengoptimalkan pengelolaan sejumlah urusan yang dilimpahkan oleh pusat. Kita ingin mengurus Bali dengan lebih baik,” kata Koster dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/1/2019).
RUU Provinsi Bali ini terdiri dari 41 pasal dan tertuang dalam 13 bab. RUU ini juga memuat tentang urusan pemerintah provinsi di antaranya tentang kewenangan provinsi sebagai daerah otonom. Sehingga dalam aturan tersebut diatur mengenai kebudayaan, adat isitadat, tradisi, subak, desa adat, penataan ruang, pariwisata, kependudukan, ketenagakerjaan dan lingkungan hidup.
Tak hanya itu, RUU ini juga mencakup soal perlindungan tenaga kerja lokal. Sebab, tenaga kerja lokal seringkali mendapat diskriminasi karena banyak minta izin untuk kegiatan adat istiadat.
“Kita juga memahami bahwa pengusaha tak mau rugi terkait dengan jam kerja yang nantinya tetap harus dipenuhi oleh para pekerja. Untuk itu, kita akan berkoordinasi dengan pengusaha agar bisa diatur,” ucap Koster.
RUU tentang Provinsi Bali inipun menuai dukungan dari banyak pihak di antaranya DPRD Provinsi Bali, akademisi hingga tokoh agama. Rencananya, RUU Tentang Provinsi Bali ini bakal dibawa ke DPR pada Rabu (23/1) lusa. (NGO)
SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran konten asusila, artis Vanessa Angel dijadwalkan mendatangi Polda Jatim hari ini.
Dalam kasus ini Vanessa disangkakan melanggar pasal 27 ayat 1 UU ITE dengan ancaman hukuman enam tahun penjara. Pasal ini dikenakan lantaran Vanessa diketahui menyebarkan konten asusila dirinya sendiri kepada para muncikari dan pelanggan melalui pesan elektronik.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan meski telah ditetapkan tersangka, pihaknya belum memutuskan status penahanan Vanessa. Hal ini baru akan ditentukan penyidik setelah Vanessa memenuhi panggilan polisi.
“Kalaupun nanti kedatangan yang bersangkutan ditahan atau tidak itu kewenangan sepenuhnya dalam penyidik. Tapi kita jadwalkan hari ini akan kita panggil,” kata Barung saat dikonfirmasi, Senin (21/1/2019).
Namun Barung mengatakan berdasarkan pasal yang disangkakan, seharusnya memang dilakukan upaya penahanan terhadap tersangka.
“Dari pasal yang disangkakan, semestinya seperti itu ya,” imbuhnya.
Lantas bagaimana dengan enam artis lain yang juga dipanggil polisi terkait prostitusi online? Barung mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada Maulia Lestari, Baby Shu, Fatya Ginanjarsari, Riri Febrianti, Aldira Chena hingga Tiara Permatasari secara bertahap.
“Secara bertahap nanti akan kami panggil sebanyak 4 orang bergantian sampai selesai dengan kasus ini,” ungkapnya.
Namun dari enam nama tersebut, baru Fatya Ginanjarsari yang memenuhi panggilan polisi, yaitu pada hari Kamis (17/1) lalu. Di hari yang sama, Maulia Lestari seharusnya juga hadir, namun berhalangan.
Menurut Barung, Maulia baru mengkonfirmasi kedatangannya pada hari ini.
“Ini merupakan panggilan kedua kami kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tewas setelah ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kontak senjata terjadi kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
“Memang benar ada anggota TNI yang tewas dalam kontak senjata dengan KKB di Yambi,” kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (19/1/2019).
Kontak senjata itu terjadi saat anggota TNI mendistribusikan logistik. Tiba-tiba KKB pimpinan Lekagak Telenggen menyerang dan mencederai anggota TNI atas nama Pratu Makamu. Dia tertembak pada paha bagian kiri.
“Korban, Pratu Makamu, terlambat mendapat pertolongan dan evakuasi akibat cuaca buruk,” ungkap Aidi.
Setelah peristiwa itu, anggota TNI menyisir lokasi. Di sekitar lokasi kejadian, ditemukan dua magasin laras panjang beserta isinya, tongkat komando yang diyakini milik Lekagak Telenggen, hingga dokumen TPN/OPM. (MAD)
YOGYAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) A Tony Prasetiantono, meninggal dunia di Jakarta, Rabu (16/1) malam. Jenazah Tony rencananya baru akan dimakamkan, Jumat (18/1) besok.
“Rencana dimakamkan besok Jumat. (Lokasi) pemakamannya belum tahu, ini hanya dapat informasi sekilas dari keluarganya besok Jumat,” ujar Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani, Kamis (17/1/2019).
“Karena memang baru tadi malam ya (Tony meninggal), dan posisi (meninggal) di Jakarta. Lalu kemudian kebetulan Bu Tony-nya sedang keluar, jadi informasi detailnya kami belum mendapatkan jelas,” lanjutnya.
Tony adalah pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta. Pagi ini jenazahnya diberangkatkan dari Jakarta ke Yogya. Alamat rumah duka berada di Kompleks Pesona Merapi Blok J78, Sleman.
Dijelaskannya, Tony adalah salah satu dosen senior di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta. Almarhum juga merupakan salah satu tokoh di balik Economics Jazz UGM.
“Kiprah terbesarnya yang semua orang tahu, untuk konser economics jazz Pak Tony benar-benar menjadi tokoh utama di acara-acara besar itu,” jelas dosen Fakultas Filsafat UGM ini.
Perlu diketahui Tony adalah akademisi UGM Yogyakarta yang mendapatkan gelar doctorandus dari UGM tahun 1986. Selanjutnya dia mendapatkan gelar master di University of Pennsylvania tahun 1991.
Kemudian dia berhasil mendapatkan gelar doctor di The Australian National University pada tahun 2006. Dikenal sebagai ekonom handal, Tony pun pernah didapuk menjadi komisaris di beberapa perusahaan.(DON)
JAYAPURA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 3,5 mengguncang Jayapura, Papua, pada Rabu (16/1/2019) pagi. Gempa tersebut tidak menimbulkan potensi adanya tsunami.
Dilansir Antara, Rabu (16/1), Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, di Jayapura, menyebutkan pusat gempa yang terjadi pada pukul 03.23 WIT itu terletak pada koordinat 2,38 lintang selatan dan 140,56 bujur timur.
Tepatnya pusat gempa berada di laut atau 22 kilometer sebelah timur laut Kabupaten Jayapura dengan kedalaman 10 kilometer. Akibatnya, penjalaran getaran gempa dirasakan signifikan.
“Dari laporan masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan dalam skala II-III MMI di Kota Jayapura,” ujarnya.
Ditinjau dari lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, kata Petrus, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami,” ujarnya.
Hingga pukul 04.00 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ucapnya.(MAD)
PATI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Legiman, pengemis kaya raya di Pati memiliki aset lebih dari Rp 1 miliar. Mengaku tinggal di sebuah tempat, ternyata itu hanya lokasi aset tanah dan bangunannya. Dia sendiri tinggal di perumahan yang lain.
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Pati, Imam Rifai, menjelaskan saat tertangkap operasi, Legiman mengaku sebagai warga Desa Ngawen, Kecamatan Margorejo, Pati. Dia membawa uang senilai Rp 695 ribu yang diakui sebagai hasil mengemis setengah hari. Biasanya, Legiman mengakuisa mengumpulkan Rp 1 juta dalam sehari.
Saat didesak petugas, Legiman juga mengaku memiliki rekening tabungan senilai Rp 900 juta, aset berupa rumah senilai Rp 275 juta dan tanah senilai Rp 250 juta.
Ketika petugas melakukan kroscek, Kades Ngawen mengatakan Legiman bukan warganya. Namun dia membenarkan bahwa Legiman memiliki rumah dan tanah yang senilai ratusan juta itu di desa itu.
“Pengakuannya (punya aset juga) di Desa Wangunrejo kecamatan Margorejo. Saya juga dapat info dia tinggal di perumahan Gunung Bedah. Nah ini masih cukup membingungkan, mungkin aset dari hasil mengemis juga,” kata Imam, Selasa (15/1/2019).
Legiman biasa beroperasi di kawasan pasar Kecamatan Juwana, Pati, saat pagi hingga siang hari. Sedangkan malam hari ia beroperasi di kawasan Alun-alun Pati. Hingga kini, petugas masih menelusuri alamat tinggal Legiman.
“Saat penangkapan kemarin, dia dijemput oleh anggota keluarganya naik motor. Sehingga kami tidak tahu persis alamatnya. Kami juga dapat info hari ini dia kelihatan mengemis lagi, kami sedang kejar itu,” pungkasnya.(NOV)