PANDEGLANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sepi, tanpa adanya lalu lalang orang tergambar jelas di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Wilayah itu terdampak paling parah dari tsunami yang menghantam pada Sabtu, 22 Desember lalu.
Salah satu area terdampak di Kecamatan Sumur pada Kamis (27/12/2018). Desa itu berbatasan langsung dengan bibir pantai yang mengarah ke Selat Sunda.
Tidak terlihat adanya aktivitas warga di desa itu. Hanya ada puing-puing rumah yang ambruk karena diterjang tsunami sepanjang mata memandang. Satu-satunya yang mencolok yaitu adanya pekerja yang membersihkan puing-puing itu, itu pun bisa dihitung dengan jari.
“Masyarakat semua mengungsi ke wilayah yang lebih atas seperti Taman Nasional Ujung Kulon hingga Labuan, Pandeglang, Banten,” ujar pekerja itu saat ditanya ke mana warga desa itu berada.
Dari arah pantai terdengar suara deburan ombak. Angin menerpa cukup kencang. Desa ini menjadi salah satu dari 7 desa yang disebut Bupati Pandeglang Irna Narulita sebagai wilayah paling parah terdampak tsunami.
Melanjutkan perjalanan ke desa sebelahnya yang waktu tempuhnya kurang lebih 1 jam yaitu Desa Sumberjaya. Dari pantauan, desa itu mendingan daripada desa sebelumnya. Sejumlah bangunan masih berdiri meski porak poranda.
Suasana sepi masih terasa tetapi setidaknya ada satu-dua orang warga yang masih bertahan. Kecamatan Sumur ini sebelumnya sulit dijangkau tim SAR karena aksesnya sulit. Banyak jalan dan jembatan rusak. Namun saat ini kondisi sudah lebih baik meski ribuan warga masih mengungsi.(DON)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menepis istilah yang digunakan ahli vulkanologi asal Amerika Serikat, Jess Phoenix, yang menyebut Gunung Anak Krakatau memasuki fase mematikan. Istilah mematikan dinilai tak tepat.
“Anak Krakatau tidak benar dalam fase yang apa… judulnya mematikan,” kata Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jl Medan Merdeka Barat, Kamis (27/12/2018).
Jess menganalisis kondisi terbaru Anak Krakatau dari foto bulan Juli 2018 hingga Desember 2018. Dia juga menganalisis data erupsi Anak Krakatau. Jess Phoenix adalah ahli vulkanologi dari Amerika Serikat, salah satu penemu badan riset nirlaba, Blueprint Earth, dan seorang fellow di perkumpulan Royal Geographical.
Antonius mempertanyakan istilah mematikan yang digunakan. Menurut dia istilah itu hanya untuk menarik perhatian.
“Jadi judulnya mematikan, itu tidak seperti itu. Kalau orang naik ke puncak Krakatau ya mematikan. Judulnya tinggal konteksnya apa,” ujarnya.
PVMBG menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada (level II) menjadi siaga (level III), yang berlaku mulai 27 Desember 2018, pukul 06.00 WIB. PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan tak melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat.
Gunung Anak Krakatau aktif kembali dan memasuki fase erupsi sejak Juli 2018. Erupsi berupa letusan-letusan strombolian, yaitu letusan yang disertai lontaran lava pijar dan aliran lava pijar yang dominan mengarah ke tenggara. Pada 22 Desember 2018, lereng barat-barat daya longsor (flank collapse) dan longsoran masuk ke laut. Ada kemungkinan inilah yang memicu terjadinya tsunami.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua KPU Arief Budiman merespons laporan Partai Hanura ke Bareskrim Polri terhadap dirinya karena mencoret Oesman Sapta Odang (OSO) dari daftar caleg tetap (DCT). Arif mengatakan KPU sudah menjalankan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Sudah memberikan kesempatan, surat kita kan membuka peluang untuk diberikan kesempatan. Jadi kami menjalankan putusan PTUN untuk tetap memberikan kesempatan. Kami juga menjalankan putusan MK bahwa harus memenuhi konstitusi,” ujar Arief di kantornya, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Arief mengungkapkan, KPU memberikan kesempatan kepada OSO melalui surat KPU, bahwa OSO harus mengirimkan surat pengunduran diri dari pengurus partai hingga 21 Desember. Namun hingga waktu yang ditentukan OSO tidak menyampaikan surat tersebut.
Terkait laporan Hanura ke Bareskrim terhadap dirinya, Arief mengatakan setiap kebijakan harus dipertanggungjawabkan.
“Setiap kebijakan yang dibuat oleh KPU, KPU harus mampu mempertanggungjawabkannya. Jadi ya apapun resikonya ya harus bertanggungjawab. Kan kebijakannya sudah dibikin. Anda harus tanggung jawab. Nah saya KPU yang membuat kebijakan ya harus bertanggung jawab terhadap kebijakan yang dia buat,” kata Arief.
Jika nantinya dipanggil polisi terkait laporan tersebut, Arief mengaku siap memenuhi panggilan tersebut. Namun hingga kini belum ada surat panggilan yang diterima pihaknya terkait laporan Hanura ke Bareskrim.
Soal OSO yang namanya dicoret dari DCT ini juga dilaporkan ke Bawaslu. Arief mengaku akan menjawabnya di dalam sidang Bawaslu.
Saat ini KPU tengah dalam tahap validasi surat suara. Nantinya pada pertengahan Januari 2019 surat suara baru akan dicetak.
“Surat suara validasi sudah selesai. Habis ini sudah aproval sudah selesai. Habis itu aproval, habis itu dikirim ke pabrik dan dicetak Januari pertengahan akan dicetak,” imbuhnya.
Hanura melaporkan Ketua KPU Arief Budiman dan Komisioner KPU Hasyim Asyari ke Bareskrim polri. Mereka dilaporkan karena tidak memasukan OSO ke DCT, dan dinilai melakukan pelanggaran pidana.
Keduanya dilaporkan atas tindak pidana pencemaran nama baik melalui media elektronik berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 316 KUHP juncto Pasal 106 KUHP, Pasal 107 KUHP, dan/atau Pasal 108 KUHP juncto Pasal 27 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE. Hasyim dan Arief dipolisikan dengan nomor laporan LP/B/1649/XII/2018/BARESKRIM.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Rombongan Kemenpora turut menjadi korban tsunami Anyer. Dia berdoa agar selusuh anggota grup itu segera ditemukan selamat.
“Innaalillaahi wainnaa ilaihi rojiun, berduka cita mendalam semoga Allah SWT melindungi korban dan keluarganya dan semoga yg hilang bisa ditemukan dlm keadaan sehat selamat. Semua korban bencana ini adalah saudara kita semua. Mari kita doakan agar mereka tabah, sabar dan ikhlas.
Kemenpora tengah mengadakan kegiatan Pelatihan SDM yaitu dari Unit Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keolahragaan Nasional (PP ITKON) yang berlangsung pada tanggal 21-23 Desember 2018 di Tanjung Lesung, Banten.
Kemenpora merilis rombongan dalam acara itu berjumlah 50 orang yang terdiri dari Kapus, satu orang Kabid, enam orang Kasubid, 37 pegawai termasuk dokter, staf, para medis, petugas keamanan, petugas kebugaran, pengawas cleaning service, dan beberapa mahasiswa magang dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Dari rilis tersebut juga diterangkan bahwa berdasarkan info yang diperoleh dari korban selamat Bapak Afu bahwa korban meninggal satu orang, beberapa mengalami luka, berat termasuk Kepala Pusat PP ITKON, empat orang belum ditemukan dan sisanya luka ringan. Saat ini, para korban dirawat Poliklinik Cikadu, RS Cikadu, Rumah Camat Cikadu dan tempat lainnya.
Imam pun mengucapkan terimakasih kepada Bupati Pandeglang beserta jajaran TNI-Polri yang telah membantu pencarian.
“Termasuk kepada pihak-pihak yang telah membantu mencari, menyelamatkan, mengevakuasi dan merawat korban dengan baik,” ujar menteri asal Bangkalan tersebut.(DON)
SLEMAN,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus musibah tsunami Banten. Presiden, disebutnya, telah memerintahkan jajaran terkait untuk menyelidiki pemicu tsunami Banten yang merenggut ratusan nyawa tersebut.
“Pak Presiden sudah dari Banten kemarin, ada hal yang tidak pernah terjadi dalam sejarah tsunami di dunia dan republik ini, bahwa sampai sekarang kan masih diselidiki, tsunami model apa ini tsunami sampai 4-6 meter,” kata Ngabalin, Selasa (25/12/2018).
Hal itu disampaikan Ngabalin kepada wartawan di sela-sela meninjau Posko Nataru di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
“Karena itu presiden perintahkan supaya, terutama kepada bapak Menko Maritim, agar bisa menemukan sebab kepastian apakah karena longsoran dari Gunung Anak Krakatau atau tidak. Tapi yang pasti ada early warning system, itu yang belum ditemukan. Tapi presiden taruh perhatian luar biasa dan sudah mengecek langsung lokasi ke Banten,” sambung pria yang juga menjabat Komisaris PT Angkasa Pura I itu.
Diketahui, BNPB sore tadi merilis update jumlah korban tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12). Korban meninggal dunia sebanyak 429 orang dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya bisa bertambah. Serta dilaporkan sebanyak 16.082 orang mengungsi.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Jumlah korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Siang ini, korban tewas sudah mencapai angka lebih dari 400 orang.
“429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Selasa (25/12/2018).
Data kerugian materiil terkait tsunami Selat Sunda juga terus bertambah. Ada 882 rumah yang rusak, 73 penginapan rusak dan 60 warung rusak.
“434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda 4 rusak, 41 kendaraan ruda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak,” sambung Sutopo.
Sutopo menyebut daerah yang paling parah terdampak tsunami Selat Sunda ialah Kabupaten Pandeglang.
“Tercatat 290 orang meninggal dunia, 1.143 luka-luka, 77 orang hilang, 14.395 orang mengungsi,” katanya.(DON)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyinggung besaran anggaran mereka yang terus menurun dari tahun ke tahun. Menurut BNPB, penurunan anggaran itu tidak sebanding dengan ancaman bencana yang semakin meningkat.
“Apakah anggaran BNPB cukup? Sangat berkurang. Anggaran BNPB terus menurun. Di satu sisi ancaman bencana meningkat tetapi anggaran bencana menurun,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur (25/12/2018).
Untuk tahun 2019 misalnya, alokasi anggaran BNPB sebesar Rp 610 miliar. Menurut Sutopo, anggaran Rp 610 miliar tak cukup untuk penanganan bencana di seluruh Indonesia.
“Tahun 2019 hanya mendapat Rp 610 miliar. Anda bisa bayangkan Rp 610 miliar untuk meng-cover seluruh wilayah Indonesia. Tentu sangat berkurang, apalagi menangani per jenis bencana,” terang Sutopo.
Sutopo menilai politik anggaran justru tidak mendukung penanggulangan bencana di Tanah Air. Bahkan, sambung dia, tidak hanya BNPB yang anggarannya kecil, BPBD juga mengalami kondisi serupa.
“(Anggaran) jarang naik, ada APBN-P juga jarang kita dapat. Jadi kalau kita lihat politik anggaran, tidak mendukung penanggulangan bencana. Karena anggarannya kecil, apalagi di daerah, sangat minim,” sesal Sutopo.
“Contoh anggaran buat BPBD Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina itu di jalur subduksi. Daerahnya rawan gempa dan tsunami, sering ada siklon tropis yang ada di daerah sana sering melintas cuaca ekstrim,” imbuhnya.
Menurut Sutopo, anggaran BPBD idealnya 1 persen dari ABPD suatu daerah. Karena itu, jika terjadi bencana, anggaran yang dipakai untuk penanganan yakni Belanja Tidak terduga.
“Saya pernah hitung anggaran BPBD daerah, (besarannya) 0,002 persen dari APBD. Idelanya satu persen untuk prabencana. Kalau terjadi bencana kan pakai dana darurat. Di daerah ada yang namanya Belanja Tidak Terduga, yang digunakan untuk darurat selama pemda-nya menetapkan masa tanggap darurat,” papar Sutopo.
Sutopo berharap anggaran BNPB bisa bertambah. Dengan kondisi Indonesia yang rawan bencana seperti gempa bumi, longsor, banjir dan angin puting beliung, lanjut Sutopo, anggaran BNPB idealnya Rp 2 triliun.
Menurut Sutopo wilayah Indonesia rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan dan sebagainya. Dengan demikian ia menilai angka ideal anggaran BNPB mencapai Rp 2 triliun.
“Jadi ya idelanya ditambah, di atas, kalau perlu Rp 2 triliun,” kata Sutopo.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda dan menerjang wilayah Banten serta Lampung menjadi sorotan media Internasional. Jumlah korban menjadi topik yang kebanyakan diangkat media-media internasional.
Reuters misalnya, membuat berita berjudul ‘Indonesia searches for survivors after volcano triggers tsunami, kills 281’, pada Senin (24/12/2018).
Dalam artikel berita ini, Reuters menjelaskan tsunami yang terjadi di Selat Sunda menimbulkan korban jiwa yang terus bertambah. Media yang bermarkas di Inggris ini juga menjelaskan dalam beritanya, berdasarkan keterangan BMKG, tsunami ini disebabkan longsoran yang merupakan efek dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Berikutnya, ada AFP yang merupakan media asal Prancis juga membuat artikel soal jumlah korban akibat tsunami dengan judul ‘Hunt for survivors as Indonesian tsunami death toll tops 280’. Mereka juga membuat berita dengan judul ‘Another tsunami could hit Indonesia, experts warn’ pada Minggu (23/12).
Ada juga media asal Amerika Serikat The New York Times yang membuat berita berjudul ‘Tsunami in Indonesia Kills Over 280, With No Warning or Quake’. Dalam berita ini menceritakan soal tsunami yang terjadi band Seventeen sedang tampil di panggung yang berada tak jauh dari pantai.
Media-media Asia juga menyoroti peristiwa tsunami yang terjadi di Indonesia. Misalnya Channel News Asia yang berbasis di Singapura ini menulis berita berjudul ‘Indonesia tsunami: Death toll rises to 222, hundreds more injured’ pada Senin pagi.
Media Malaysia, Bernama juga memberitakan tsunami yang terjadi di Selat Sunda. Mereka menuliskan artikel berjudul ‘Death toll in Sunda Straits tsunami increases’ yang meberitakan jumlah korban tewas yang terus bertambah.(NOV)