JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ikut turun tangan menelusuri dana sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio yang masih menjadi misteri. Kepala PPATK Dian Ediana Rae mengatakan, dalam konteks analisis keuangan secara domestik, dana sumbangan tersebut bisa dikatakan mendekati bodong.
“Sebenarnya hampir mendekati, bisa mendekati kesimpulan. Kita masih ada beberapa informasi tambahan yang masih kita coba gali di lapangan. Tapi sebetulnya ini kalau di dalam konteks analisis keuangan secara domestik semuanya sudah clear. Sebetulnya ini bisa dikatakan, bisa dikatakan mendekati bodong,” kata Dian dalam diskusi virtual yang dikutip dari kanal YouTube PPATK, Rabu (4/8/2021).
“Sebelum mungkin terjadi sesuatu hal, yang artinya pembuktian lain didalam poin-poin lain yang terkait dengan kemungkinan-kemungkinan. Katakanlah kemungkinan transfer dana dari luar negeri ya. Yang ini pun sebetulnya juga bagian dari pemantauan PPATK, karena PPATK bisa melakukan monitoring terhadap keluar masuknya dana,” tuturnya.(DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Partai Demokrat (PD) mengkritik pesawat kepresidenan dicat ulang dari biru menjadi merah. Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, meminta agar warna cat pesawat itu tak dipersoalkan.
“Jangan menghabiskan energi untuk pilihan warna yang sudah menjadi konsensus kenegaraan kita,” kata Hendrawan kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).
Dia menilai pemilihan warna merah dan putih di pesawat kepresidenan bukanlah soal selera. Kata dia, warna tersebut merupakan warna yang menjadi simbol bendera negara.
“Merah-putih adalah warna kita semua. Jadi saya percaya teman-teman Demokrat akan merasa teduh, di bawah panji merah-putih kita semua berdiri. Beda kalau dicat merah semua, karena mudah diasosiasikan dengan partai tertentu,” ucapnya.(MAD)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluncurkan bantuan 1.000 oxygen concentrator untuk warga yang terpapar COVID-19. Bantuan tersebut bakal disalurkan ke Rumah Sakit (RS) Polri dan beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia.
Sigit menjelaskan, bantuan 1.000 konsentrator oksigen tersebut diberikan terutama untuk masyarakat yang terpapar virus Corona. Lewat bantuan ini, Sigit berharap kebutuhan warga dan rumah sakit yang kekurangan oksigen bisa terpenuhi.
“Untuk antisipasi ke depan, kami hari ini akan meluncurkan 1.000 oxygen concentrator yang akan dikirimkan ke RS Polri dan rumah sakit lain yang jadi rujukan COVID-19 yang membutuhkan,” kata Sigit saat melepas bantuan oxygen concentrator di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2021).(DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Menko Polhukam Mahfud Md mengaku sejak awal tak yakin akan sumbangan Rp 2 triliun yang diberikan pihak Akidi Tio. Mahfud menyebut modus yang dilakukan pihak Akidi Tio sama dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
“Terkait Akidi Tio saya sejak awal sudah tak yakin itu ada karena petualang seperti itu sudah banyak memberi pelajaran pada kita. Makanya ketika saya mencuit ‘Mudah-mudahan itu nyata’ saya justru sama sekali tak berharap itu ada, tapi saya nyindir kepada yang percaya dengan itu,” kata Mahfud kepada wartawan, Senin (2/8/2021).
“Sejak dulu banyak orang yang seperti itu, mengaku mau menyumbang, bisa menggali uang dengan kesaktian secara ajaib, bisa menemukan obat untuk 1.000 penyakit, tapi semua bohong. Saya mendukung Hamid Awaluddin yang tak mau percaya begitu saja dengan sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio itu. Makanya saya berbagi pengalaman di cuitan saya itu,” ujarnya.
Mahfud bercerita bahwa pernah ada orang mengaku menemukan harta karun peninggalan Majapahit, tapi tak jelas asal-usulnya. Lalu, ada yang menunjukkan sertifikat pengakuan utang miliaran dolar Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Sukarno oleh sebuah bank di Swiss bertahun 1962.
Kemudian diminta dicarterkan pesawat dan hotel selama seminggu untuk mencairkan uang itu bersama 5 orang. Namun, setelah dicek, bank tersebut tidak ada.
“Sejak awal saya tak percaya pada berita Akidi Tio itu karena sama modus bohongnya dengan yang sudah-sudah. Saya juga sudah bertanya kepada Gubernur Sumsel Pak Herman Daru. Ternyata gubernur juga hanya diundang seremoni sebagai Forkompimda secara dadakan, tapi tak ada penyerahan barang atau dokumen apa pun,” ucapnya.(DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021. Keputusan ini berlaku bagi daerah yang menerapkan PPKM level 4.
“Pemerintah memutuskan melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari tanggal 3 sampai 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).
Setidaknya mengemuka 2 usulan. Pertama terkait masa perpanjangan PPKM level 4. Usulan kedua terkait penyesuaian daerah yang menerapkan PPKM level 3 dan 4.(DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.OCM –
Keluarga pengusaha Akidi Tio menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Nama almarhum Akidi Tio juga ramai dibincangkan seperti soal sosoknya hingga transparansi sumbangan. Menko Polhukam Mahfud Md memilih menunggu realisasi sumbangan tersebut.
Hal ini disampaikan Mahfud Md menanggapi pandangan Hamid Awaluddin soal sumbangan Rp 2 triliun dari almarhum Akidi Tio. Mahfud menyebut pandangan-pandangan kritis memang diperlukan.
“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tungu realisasinya dgn rasional,” kata Mahfud Md di Twitter, Senin (2/8/2021).
Mahfud menyebut pernah menulis tentang pihak yang ingin difasilitasi mencari harta karun untuk sumbangan ke negara. Nyatanya, kata Mahfud, hal itu tidak bisa divalidasi.
“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” ujar Mahfud.(DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
KPK mencatat sebanyak 436 pegawainya dinyatakan telah terpapar COVID-19 sejak awal pandemi berlangsung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 141 termasuk bidang kedeputian.
“Kami mencatat sejak awal 2020 sampai dengan tanggal 31 Juli 2021 jumlah pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 436 orang. Khusus pada Kedeputian Penindakan berjumlah 141 orang,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (2/8/2021).
Ali menyebut 10 orang di antaranya telah gugur akibat COVID sejak awal pandemi. Salah satunya Kompol Ardian Rahayudi, yang merupakan penyidik KPK.
Hingga akhir Juli ini, tercatat sebanyak 44 orang masih terpapar COVID. Dan 4 di antaranya tengah dirawat di rumah sakit.
“Kami terus berjuang melawan dan berupaya menyelamatkan Insan KPK dari wabah COVID-19. Beberapa pegawai telah sembuh dan saat ini data hingga akhir Juli 2021 masih terdapat 44 orang di lingkungan KPK yang masih terpapar COVID-19. 4 orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit,” ujar Ali.
Selanjutnya, Ali menegaskan bahwa pemberantasan korupsi oleh KPK tetap berjalan. Namun, pihaknya tetap mengutamakan kesehatan dari segalanya dengan menyesuaikan kondisi ini.
“Dalam situasi pandemi dan keterbatasan personel KPK seperti saat ini, kami memastikan pemberantasan korupsi tetap berjalan. Meski begitu, KPK tetap mengutamakan keselamatan jiwa insan KPK, karena keselamatan jiwa merupakan hukum tertinggi, salus populi suprema lex esto,” katanya.(MAD)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Pdt. Gomar Gultom berpesan agar gereja dan jemaatnya tidak tutup mata dengan masalah lingkungan dan perampasan hak masyarakat adat di Tanah Batak.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) itu juga mengapresiasi Tim 11 yang berjalan kaki dari Toba menuju Jakarta untuk bertemu Presiden Jokowi dan menyampaikan aspirasi masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Tutup TPL.
“Alam kini merintih karena parang-parang kepentingan,” kata Pdt. Gomar Gultom saat menyampaikan kotbahnya dalam ibadah dan doa bersama Tim 11 secara virtual, Minggu (1/8/2021) siang.
Mengutip ayat Alkitab dari Jeremia 29: 7, Pdt. Gomar Gultom juga mengajak agar gereja jangan memilih sikap diam dengan krisis lingkungan dan agraria yang terjadi di Tanah Batak.
“Apakah gereja diam seribu bahasa terhadap perampasan lahan? Bahkan ada yang malah memberi karpet merah kepada perusahaan perusak lingkungan, mungkin ada sumbangan di balik semua itu,” katanya.
Ia juga menyayangkan masih terjadinya tata kelola sangat tidak pro rakyat, meskipun ada UU Agraria, dalam kenyataannya tidak diimplementasikan.
“Land reform selalu dianggap komunis,” katanya.
Masyarakat di Tanah Batak, katanya, sudah cukup lama berjuang melawan perusahaan perusak lingkungan.
Masyarakat diusir oleh perusahaan yang tiba-tiba saja menguasai tanah adat dengan mengantongi izin konsesi di kawasan yang kemudian disebut “hutan negara”.
“Tiba-tiba saja desa itu jadi hutan negara, padahal ada penduduk, ada gereja di sana,” katanya.
Adapun putusan No. 35/PUU-X/2012, Mahkamah Konstitusi yang menegaskan bahwa Hutan Adat adalah Hutan yang berada di wilayah adat, dan bukan lagi Hutan Negara, belum efektif melindungi hak masyarakat adat.
“Belum hilang dari ingatan puluhan orang tua dari Pandumaan Sipitu Huta yang harus meringkuk di penjara, hanya karena mereka mengusahakan tanah adat mereka,” katanya.
Keserakahan dari perusahaan ini juga telah menimbulkan kerusakan lingkungan, kehidupan masyarakat terserobot dari kehidupannya, terjadinya deforestasi yang mengakibatkan bencana alam dan mengakibatkan satwa terusir dari hutan di mana mereka hidup, seperti kera-kera di Parapat.
“Apa respon gereja terhadap masalah tersebut?” katanya.
Pdt. Gomar berharap gereja tidak hanya sibuk dengan ibadah, tapi abai terhadap ketidak adilan yang terjadi di sekitarnya.
Dia khawatir gereja malah mengambil sikap seperti ketika bangsa Israel pada saat pembuangan Babel [Mazmur 137].
Saat itu bangsa Israel hidup dalam ghetto dan tidak peduli dengan alam sekitarnya. Mereka duduk di tepian Sungai Babel dan seluruh mata hati tertuju pada bait Allah di Jerusalem.
“Mereka tidak peduli dengan keadaan sekitar, mereka hanya rindu dengan ibadah dan ibadah,” katanya.
Gomar pun mengajak agar gereja-gereja khususnya di Tanah Batak untuk keluar dari getto itu, tidak hanya tertuju pada ibadah.
“Keluar dari zona nyaman, ikut menentang segala bentuk perusakan alam,” ajaknya.
Ibadah virtual itu turut dihadiri secara virtual oleh sejumlah pejuang agraria, aktivis lingkungan dan sejumlah rohaniwan, antara lain Pdt. Faber Manurung, Abdon Nababan, Tunggul Sirait, Maruap Siahaan, Togu Simorangkir dalam Tim 11.
Pada kesempatan itu Pdt. Gomar juga mengapresiasi Tim 11 yang telah berjalan kaki sepanjang 1.700 kilometer dari Toba menuju Jakarta untuk bertemu Presiden Jokowi.
“Tim 11 menohok hati kita semua, yang lelah secara fisik dan mental. Ini adalah respon iman mereka atas ketidak adilan yang mendera masyarakat Batak, respon mereka akibat ketidak hadiran negara atas kerusakan alam,” katanya.
Tim 11, ujarnya, juga menampar wajah banyak orang yang masih hanya tertuju pada ibadah.
“Terima kasih buat kalian tim 11 sungguh menohok kami. Tuhan sedang berbicara kepada kita semua lewat Tim 11, perjuangan belum berahir, ujar Gomar Gultom.(JRS)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebelas orang pegiat lingkungan hidup tergabung dalam Tim 11 Ajak Tutup TPL berjalan kaki sejauh 1.700 km dari Danau Toba di Sumatera Utara, menuju Jakarta. Mereka berjalan sejak 14 Juni dan tiba Jakarta, 27 Juli lalu.
Tujuan Tim 11 Ajak Tutup TPL yang diprakarsai Togu Simorangkir bersama Anita Martha Hutagalung, Irwandi Sirait dan delapan pendamping adalah untuk penyadaran dan kampanye kepada masyarakat luas bahwa Tano Batak dan Danau Toba sedang tidak dalam keadaan baik karena kehadiran perusahaan PT Toba Pulp Lestari (TPL)—dulu bernama PT Indorayon Utama.
Bagi Togu Simorangkir dan rekannya yang sebagian diantara mereka tidak saling mengenal, namun satu visi dan misi, masalah menahun TPL dengan masyarakat adat di sekitar kawasan Danau Toba harus segera diatasi.
Mereka pun merasa perlu upaya luar biasa untuk menarik perhatian pemerintah agar mengambil tindakan paling pamungkas, menutup TPL.
Tim 11 menilai, sejak awal kehadiran perusahaan ini banyak memunculkan kontroversi, membawa persoalan bagi rakyat dan lingkungan hidup hingga mendapat penolakan dari masyarakat.
Sebelum berangkat, ketiga penggagas ini menggelar ritual adat terlebih dahulu di Makam Raja Sisingamangaraja XII di Soposurung, Balige. Aksi ini sekaligus peringatan 114 tahun gugurnya Raja Sisingamangaraja XII.
Sekitar 44 hari perjalananan kaki oleh Tim 11 baru akhirnya menginjakkan kaki di Pulau Jawa. Sabtu 24 Juli lalu, Togu dan kawan-kawan menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, ke Pelabuhan Merak, Banten.
Dalam perjalanan di atas Ferry, Togu menuliskan surat kepada Presiden Joko Widodo, intinya meminta waktu sang kepala negara untuk bertemu dengan Tim 11.
“Bersama dengan surat ini, kami dari Tim 11 Ajak Tutup TPL (Aksi Jalan Kaki) Tutup Toba Pulp Lestari (TPL) dari Toba ke Jakarta, memohon kiranya waktu bapak presiden untuk kesediaan mendengar aspirasi kami mengenai Kawasan Danau Toba,” tulis Togu dalam paragraf pembuka suratnya.
“Kiranya bapak presiden berkenan mendengar aspirasi kami langsung di Istana Negara,” kata Togu dalam suratnya.
Desakan terhadap pemerintah untuk menutup secara permanen PT. TPL juga datang dari Ketua Umum Forum Bona Pasogit, Sabar Martin Sirait.

Dalam tulisannya yang diberikan pada khatulistiwaonline.com, Sabar Martin Sirait ketua yayasan Pencinta Danau Toba bertemu dengan Jhon Eilbert Sitinjak, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Khatulistiwaonline.com dan Maruli Siahaan salah satu putra Toba yang juga pegiat lingkungan itu, meminta Presiden RI Joko Widodo untuk memutuskan penutupan PT TPL sedini mungkin, agar segera mengakhiri pengrusakan kawasan Danau Toba yang telah ditentukan menjadi “Super Prioritas Pariwisata Mendunia” untuk membangun dan mensejahterakan Bangso Batak khususnya dalam konteks Pembangunan, Kemajuan dan Kejayaan Bangsa dan Negara pada umumnya.

Disebutkan, desakan kepada pemerintah menutup PT. TPL sudah lama disuarakan oleh oleh Forum Bona Pasogit bersama Generasi Muda Bangso Batak” yang tergabung dalam berbagai LSM/NGO : KSPPM, AMAN, WALHI, Gerakan TUNTUT AKTA 54, HBB, SRB, BAKUMSU dll, karena sunggguh meyakini bahwa Presiden Jokowi akan Pro Tuntutan Perjuangan ini dan akan sesegera mungkin menentukan Penutupan PT. TPL yang telah nyata – nyata melanggar Pasal 18a UUD 1945, Putusan MK No. 35/2012, UU No 23/1997 UU 32/2009 dan Peraturan Perundang – undangan terkait lainnya yang secara nyata dan langsung bersifat merusak tatanan IPOLEKSOSBUD Bangso Batak
Untuk diketahui, Tim 11 jalan kaki Toba – Jakarta ( istana presiden ) yang masih menunggu waktu yang tepat untuk bertemu dengan Presiden Jokowi adalah,
Pejalan kaki Utama :
1 . Togu Simorangkir 44 th ( P. Siantar )
2 . Anita Martha br Hutagalung alias Oni 54 th ( Binjai )
3 . Irwandi Sirait 41 th ( Ajibata )
Tim Logistik :
1. Jevri H Manik 43 th ( Ajibata / Toba ) seb Ketua Tim / Medis / Driver
2. Christian Gultom 41 th ( Pardagangan, Simalungun ) seb Driver / Keamanan
3. Agustina br Pandiangan 29 th ( Pandumaan, Kab. Humbang Hasundutan ) bendahara / urusan rumah tangga.
4. Lambok Siregar 28 th ( Muara, Taput ) pendamping
5. Yman Munthe 32 ( Tongging, Kab. Karo ) tim kesehatan.
6. Erwin Hutabarat 32 ( Parapat, Kab. Simalungun )
7. Ferry Sihombing 40 th ( Sidikalang, Kab Dairi )
8. Eleazer Partonggoan Simorangkir / Bumi ( Silulu, Kota Siantar ) anak ke- 2 dari Togu Simorangkir.
Togu Simorangkir selaku penggagas aksi jalan kaki dari Toba ke Jakarta untuk meminta pemerintah menutup PT.TPL milik konglomerat Sukanto Tanoto yang beroperasi di wilayah Porsea itu adalah peraih gelar Master of Science Bidang Primate Conversation dari Oxford Brookes University Inggris.
Togu Simorangkir yang masih berdarah biru karena merupakan cicit Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII.
Ditulis oleh: Esdon Ringoringo.
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini melakukan kunjungan acara vaksinasi di JCC Senayan, Jakarta Pusat. Total ada 30 ribu vaksin COVID-19 yang disebar kepada warga hari ini.
Acara vaksinasi ini dalam rangka memperingati ulang tahun Akpol angkatan 1991. Selain 30 ribu vaksin, 30 ribu paket sembako juga dibagikan petugas.
“Hari ini saya mendapatkan laporan secara serentak telah membuka kurang-lebih 91 gerai untuk melaksanakan vaksin dengan sasaran 30 ribu masyarakat,” kata Listyo di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/7/2021).
Menurut Listyo, bantuan 30 ribu vaksinasi kepada warga hari ini diharapkan mempercepat herd immunity atau kekebalan komunal. Dia mengapresiasi masyarakat yang semakin tergerak untuk mendapatkan vaksinasi COVID.
Selain itu, Listyo menekankan akses penerimaan vaksin COVID-19 harus merata. Dia menyebut program vaksinasi di wilayah slum area akan terus digalakkan ke depannya.
“Gerai-gerai vaksin yang sudah didirikan dan juga pelayanan yang sudah berjalan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendekatkan diri ke wilayah yang tidak terjangkau, seperti slum area dan juga daerah-daerah yang berada di pinggiran. Ini memerlukan perhatian khusus,” katanya.(DON)