JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Menkeu negara-negara ASEAN berkumpul membahas kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pembicaraan itu berlangsung saat Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN di bawah keketuaan Malaysia.
“Retreat Menteri Keuangan membahas kebijakan penerapan tarif resiprokal Liberation Day – Presiden Trump ke lebih dari 60 negara mitra dagang yang memiliki surplus atau yang dianggap memanfaatkan pasar Amerika Serikat secara tidak adil,” katanya dalam unggahan di Instagram resmi @smindrawati, dikutip Jumat (11/4/2025).
Sri Mulyani mengatakan tarif resiprokal yang diterapkan Trump meruntuhkan sistem perdagangan dunia berbasis aturan (rule based system), seperti World Trade Organization (WTO) dan Bretton Wood Institutions.
“Sistem yang sebenarnya diciptakan sendiri oleh Amerika Serikat setelah Perang Dunia II untuk menciptakan kemajuan ekonomi bersama, namun memicu relokasi pabrik/manufaktur keluar Amerika Serikat dan menciptakan pengangguran,” tutur Sri Mulyani.
Dengan kebijakan AS itu, kata Sri Mulyani, setiap negara harus atau dipaksa melakukan negosiasi langsung bilateral dengan AS. China memutuskan melakukan retaliasi dengan memberlakukan tarif tandingan, yang kemudian dibalas lagi oleh AS dengan menaikkan tarif dagang hingga 125%.
“Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian dan guncangan besar dalam perekonomian global. Diperkirakan akan menyebabkan pelemahan ekonomi dunia dan tekanan inflasi global,” ujar Sri Mulyani.
Dalam pertemuan itu, seluruh Menkeu ASEAN menjelaskan kondisi ekonomi terkini akibat kebijakan Trump, termasuk langkah menangani dan memitigasi risiko, serta upaya negosiasi dengan AS. ASEAN dengan ukuran ekonomi mencapai US$ 3 triliun dan populasi di atas 650 juta penduduk disebut memiliki potensi untuk makin bekerja sama erat menjaga dan memperkuat ekonomi regional.
Indonesia sendiri terus memperkuat ketahanan ekonomi dengan langkah deregulasi dan menghilangkan halangan perdagangan dan investasi dalam negeri, sekaligus melakukan upaya diplomasi dan negosiasi untuk menjaga kepentingan ekonomi nasional dan kepentingan bersama dunia.
“Ini merupakan mandat konstitusi, di mana Indonesia harus turut serta ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tegas Sri Mulyani. (MON)
MEDAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Koordinasi Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara, Drs Gandi Parapat mengatakan, apa gunanya kalau ketemu Presiden Prabowo dengan Mega Ketum PDIP, sehingga ada yang takut. “”Yang penting, Prabowo jangan tidak mau tau terhadap situasi bangsa dan negara, agar kekhawatiran Indonesia bubar 2030, tidak terjadi,” tegas Gandi menjawab wartawan, Rabu (9/4/2025).
Dikatakan, unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa dan element masyarakat baru baru ini dan masalah UU TNI, tidak bisa dianggap sepele oleh Pemerintahan Prabowo. Ada suara itu dibayar oleh kelompok tertentu.
Kami sangat yakin sebesar kepala Gajah Emas disogok atau dibayar pasti tidak mau untuk melakukan unjuk rasa itu, karena kami pernah ikut unjukrasa,” jelasnya.
Prabowo selaku Presiden, lanjut Gandi, perekat Bangsa dan Negara mohon jangan gampang dipengaruhi. Para mahasiswa dan rakyat Indonesia tidak bisa disuruh atau dibayar untuk unjuk rasa, apalagi berhadapan dengan polisi yang sangat beresiko mempertaruhkan segalanya.
Menurut Gandi, mahasiswa itu orang orang pintar, yang menurut mereka berjuang untuk keutuhan NKRI. Sama halnya dengan para pahlawan yang tidak mau berhianat, yang gugur untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
“Jadi kami sangat berharap, kepada seluruh warga Indonesia melihat situasi negara ini seperti korupsi Rp 300 T, Rp 1000 T dan beberapa korupsi, pemagaran Laut 30 km lebih, PIK 1 dan PIK 2 serta beberapa kejanggalan. Menurut kami hal itu yang membakar semangat para pengunjuk rasa yang kelihatan siap mati.Pengunjuk rasa, seperti orang kaya atau pejabat berhadapan dengan orang miskin yang masih mencintai NKRI,” kata Gandi.
Unruk itu, Gandi menghimbau, Presiden Prabowo agar merenung dan berdoa, untuk siapa dia menjadi Presiden. “Jangan hanya berdoa atau dengan lantang menyebut “hidup Jokowi”.
Masyarakat Indonesia bukan hanya Jokowi atau kelompoknya. Prabowo selaku TNI Perekat Bangsa dan Negara yang mempertaruhkan jiwa raganya untuk keutuhan Bangsa dan Negara bukan hanya melindungi Jokowi. Ungkapan “hidup Jokowi” oleh presiden membuat kecemburuan, kesedihan dan meneteskan air mata kami,” tegas Gandi.
Apakah Presiden Prabowo, lanjut Gandi, merasa bertugas hanya melindungi orang tertentu. Jangan biarkan masyarakat putus asa atas keadaan sekarang.’Prabowo pasti punya kekuatan menata NKRI. Pertahankan dan titipkan NKRI secara utuh kepada generasi mu, seluruh element masyarakat pasti mendukung dan membela Prabowo sampai titik darah penghabisan, seperti harapan para Pahlawan,” jelas Gandi.
Selain itu, Gandi berharap, mengembalikan uang negara yang dicuri koruptor dan penguasa, jangan hanya manis dimulut Presiden akan mengejar koruptor. Jangan sampai ada lagi gelar Presiden Indonesia juara dunia Koruptor.
“Kami tetap mendoakan Prabowo selalu sehat, dan semakin sukses seperti pesan suara Agustus 2024 di makam Pahlawan Kalibata,” pungkas Gandi. (JRS)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Secara rinci, pertama, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau bansos sembako, dengan anggaran Rp 43,86 triliun. Bantuan ini menyasar kepada 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Kalau melalui Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) tentu tidak memerlukan biaya, kalau melalui PT Pos memerlukan biaya Rp 97 miliar,” kata Gus Ipul dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Kedua, Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyasar 10 juta KPM. Pagu anggaran untuk program ini Rp 28,79 triliun, ditambah biaya penyaluran Rp 29 miliar.
“(Ketiga) Kemudian (untuk) yatim, yatim-piatu kita juga memberikan (kepada) 294 ribu yatim, yatim-piatu, anggarannya sebesar Rp 705,6 miliar. (Keempat) Permakanan lansia terlantar usia di atas 75 tahun setiap hari, kita berikan makan pagi dan siang, dua kali, satu kali dikirim saat sarapan, 130 penerima manfaat (anggaran Rp 1,48 triliun)” terangnya.
Dengan begitu, total anggaran bantuan sosial yang disiapkan oleh pemerintah Rp 74,76 triliun yang menyasar 20 juta KPM. Pemerintah juga memberikan bantuan iuran BPJS Kesehatan kepada 96 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp 48,78 triliun.
“(Jika) dijumlahkan (bantuan sosial) Rp 120 triliun, itulah dari Kementerian Sosial. Program-program bantuan sosial dari kementerian lain seperti dikutip pak Luhut (Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan) bisa lebih dari Rp 500 triliun, mungkin ada subsidi listrik dan sebagainya,” pungkasnya. (MON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Tarif resiprokal yang disampaikan oleh Amerika terhadap 60 negara menggambarkan cara penghitungan tarif tersebut yang saya rasa semua ekonomi yang sudah belajar ekonomi tidak bisa memahami,” ujarnya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Menurutnya Trump sudah tidak menggunakan ilmu ekonomi dalam mengambil keputusan dan lebih bertujuan menutup defisit dengan mitra dagangnya. Bagi Trump yang terpenting adalah mengurangi ketergantungan impor dari negara lain.
“Jadi ini juga sudah tidak berlaku lagi ilmu ekonomi, yang penting pokoknya tarif duluan karena tujuannya adalah menutup defisit. Tidak ada ilmu ekonominya di situ. Menutup defisit, itu artinya saya tidak ingin bergantung atau beli kepada orang lain lebih banyak dari apa yang saya bisa jual kepada orang lain,” beber Sri Mulyani.
“Itu purely transactional. Tidak ada landasan ilmu ekonominya. Jadi teman-teman ini ada ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) di sini, mohon maaf tidak berguna pak ilmunya hari-hari ini,” tambah dia.
Menurut Bendahara negara, Presiden Prabowo Subianto sebenarnya telah membekali jajaran anak buahnya soal kondisi dunia yang bakal dipimpin oleh para realis dan pragmatis semenjak perang dunia kedua. Ia menilai realitasnya menjadi lebih cepat dan harus direspons dengan tepat.
Adapun tarif resiprokal direspons berbagai negara hingga menimbulkan kondisi negatif bagi pasar keuangan. China yang sebelumnya dianggap akan menahan diri justru menunjukkan sikap yang sama kerasnya dengan AS.
“Dan ini menimbulkan suatu eskalasi, makanya pemburukan di pasar uang dalam dua hari terakhir ini karena respon kedua sesudah China menyampaikan retaliasi,” tuturnya.
Setelah China mengeluarkan sikap, Trump balik mengancam akan menaikkan tarif menjadi 50%. Sri Mulyani berpendapat kondisi ini harus dihadapi dengan sikap terbuka dan pragmatik, serta harus agile di saat yang bersamaan. (DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Alhamdulillah tadi pukul 08.00 WIB saya mewakili pemerintah menyatakan pemberlakuan one way nasional arus balik dinyatakan ditutup setelah melihat kondisi lalu lintas yang ada di jalan tol khususnya sudah cukup landai,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Command Center Km 29, Selasa (8/4/2025).
Dudy menuturkan saat ini arus lalu lintas baik ke arah Jakarta maupun sebaliknya sudah kembali normal. Kendaraan yang hendak menuju timur via tol sudah bisa melintas kembali.
Dia mohon maaf apabila selama angkutan lebaran belum maksimal melayani masyarakat. Harapannya angkutan Lebaran tahun berikutnya lebih baik.
“Kami sebagai penyelenggara sebagai stakeholder menyampaikan permohonan maaf apabila ada layanan yang masih kurang, harapan kami bisa diperbaiki untuk pelayanan angkutan lebaran di tahun tahun berikutnya,” kata Dudy.
Dalam kesempatan ini Dudy didampingi Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho hingga Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono.
Untuk diketahui, sebelum penghentian one way, Korlantas lebih dulu melakukan sterilisasi jalur one way yang mengarah ke Jakarta. Sterilisasi jalur ini dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB. (VAN)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Tim asuhan Nova Arianto menang meyakinkan atas Yaman pada matchday kedua fase grup Piala Asia U-17 2025, Senin (7/4/2025). Gol-gol Timnas U-17 dicetak Gholy, Fadly Alberto dan brace Evandra Florasta, sementara sato gol Yaman dicetak Mohammed Al-Garash.
Kemenangan atas Yaman membuat Timnas Indonesia U-17 meraih enam poin berkat dua kali meraih tiga poin. Sebelumnya Timnas U-17 juga menang dengan skor 1-0 atas Korsel pada laga pertama.
“Ini berbeda dengan pertandingan melawan Korea Selatan yang terlalu banyak tekanan. Berbeda dengan Yaman,” kata Gholy dalam pernyataannya yang dibagikan PSSI di forum wartawan.
“Lawan Yaman, kami punya lebih banyak kepercayaan diri. Kami bisa mengontrol pertandingan dan kami bisa menang 4 gol,” ujarnya menambahkan.
Kepercayaan diri para pemain Timnas Indonesia U-17 membuat skema permainan yang diinginkan bisa berjalan dengan baik. Chemistry antar pemain pun berjalan dengan lancar.
Tidak heran Mathew Baker cs pun bisa menguasai jalannya pertandingan. Kemenangan dengan skor besar pun sukses diraih Timnas Indonesia U-17, yang sekaligus memastikan kelolosan ke perempatfinal Piala Asia U-17 2025.
“Dari suplai bola, counter attack sangat bagus, serta teamwork yang sangat baik. Tim bisa kerja dengan baik, bisa kompak dan komunikasi dengan baik,” tutur Gholy.
“Kami berharap di pertandingan berikutnya dan laga-laga setelahnya kita bisa memenangkan pertandingan,” ucap pemain muda Persija Jakarta itu. (MAD)
Oleh: Saiful Huda Ems.
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Tanpa sengaja tadi malam saya melihat siaran pertemuan Presiden Prabowo Subianto (PS) dengan 7 jurnalis terkemuka Indonesia, yang disiarkan oleh Tv One.
Dalam pertemuan itu terjadi tanya jawab antara Presiden PS dengan 7 jurnalis dengan sangat terbuka, tanpa sensor, tanpa basa-basi.
Terus terang kalau saya melihat Pak Prabowo yang sangat terbuka dan rendah hati seperti itu saya sangat kagum sekali, meskipun kadang pikiran saya masih beberapa kali dibayangi suara pekikan yang sangat mengusik rasa keadilan kami:”Hidup Jokowi ! Terimakasih Pak Jokowi !” yang dilontarkan oleh Pak Prabowo saat beliau berorasi di acara HUT Partai Gerindra beberapa waktu lalu yang telah lewat.
Dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan 6 perwakilan media atau 7 jurnalis di kediamannya di Hambalang itu, nampak sekali suasana diskusi atau tanya jawab yang agak cair, seolah tanpa dibatasi oleh aturan protokoler.
Bahkan ketika Pak Prabowo ditanya secara beruntun oleh Najwa Shihab, ada jurnalis yang berusaha menghentikannya dengan alasan waktu sesi untuk Najwa sudah habis, namun tidak dipedulikan oleh Pak Prabowo, yang malah mempersilahkan Najwa untuk melanjutkan pertanyaannya.
Kontrovesi soal Makan Bergizi Gratis (MBG), UU TNI dan RUU POLRI dijelaskan secara terbuka oleh Presiden Prabowo Subianto. Kendala penegakan hukum karena mentalitas penegak hukum yang memprihatinkan, juga soal kebijakan tarif 32 % Trump untuk Indonesia juga dijelaskannya secara gamblang, tanpa sensor.
Inilah karakter Pak Prabowo Subianto yang dahulu sempat membuat saya tertarik, hingga terus terang saat pertamakali Partai Gerindra didirikan, saya sempat mendaftar sebagai anggotanya, meski kemudian saya keluar lagi dari Gerindra setelah saya tertipu oleh tampilnya figur politisi baru, Jokowi yang mempropagandakan perubahan, yang ternyata semuanya tertimbun di gorong-gorong kepalsuan.
Selain karena saya tertipu oleh kepalsuan Jokowi, ada alasan lain kenapa saat itu saya membatalkan diri mendukung Pak Prabowo dan keluar dari Partai Gerindra, itu karena saya masih belum yakin Pak Prabowo sudah berubah total menjadi lebih arif dan bijaksana, setelah kasus tuduhan penculikan dan pembunuhan teman-teman Aktivis ’98. Pak Prabowo masih suka gebrak-gebrak meja saat berorasi, yang membuat trauma saya terhadap sosok militer yang diktator dan brutal muncul kembali.
Pertemuan dan diskusi tanya jawab Presiden Prabowo dengan 7 jurnalis di Hambalang, Minggu (6/April/2025) kemarin membuat hati saya bertanya-tanya lagi, sesungguhnya ada apa sih dengan Pak Prabowo ini? Orangnya begitu terbuka, gaya orang terpelajar dari Luar Negerinya yang rata-rata gentle masih terlihat, tapi kenapa kok kebijakan Presiden Prabowo selama ini sangat membingungkan dan bisa dikatakan melukai hati rakyat, minimal rakyat seperti saya.
Mengangkat menteri-menterinya yang banyak tidak berkualitas dan sebagian terindikasi korup, kabinetnya juga sangat terlampau gemuk (Oversized Cabinet), disaat trend pemerintahan di negara-negara modern merampingkan kabinetnya.
Membiarkan KAPOLRI yang sudah lama menjabat dan tidak menunjukkan kemajuan institusi POLRI, namun malahan membuat institusi POLRI jadi mundur, terlibat banyak kasus dan anggota-anggotanya menjadi kurang percaya diri, banyak dibully masyarakat, hingga muncul istilah Partai Coklat (Parcok) dll.
Banyak artis-artis dan mubaligh seleb tidak kompeten diangkatnya menjadi Staf Khusus Presiden, tidak mau mendengar suara batin rakyat dengan seringnya bertemu dan memuji-muji Jokowi presiden yang sebenarnya gagal dan meninggalkan banyak hutang, serta banyak meninggalkan persoalan hukum dll.
Itulah alasan kenapa pada akhirnya saya tidak mau lagi berdiri mendukung Pak Prabowo Subianto dan keluar dari Partai Gerindra di tahun 2010.
Dengan pertemuan Presiden Prabowo Subianto bersama 6 perwakilan media dan 7 jurnalis kemarin saya melihat Pak Prabowo menunjukkan karakternya seperti dahulu, tegas, rendah hati dan terbuka. Semoga saja Pak Prabowo Subianto bersedia mengoreksi kembali kekeliruan sikap dan kebijakannya selama ini, yang banyak menyakiti hati rakyat kecil seperti kami.
Pak Presiden Prabowo yang baik, bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan nasional yang dapat menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya, indah sekali jika Pak Prabowo Subianto yang sudah terpilih menjadi presiden, lebih mawas diri, bersedia mendengar berbagai aspirasi rakyat yang kritis maupun yang mendukung pada Pak Prabowo, serta menjauhi Jokowi yang layak diadili…(SHE).
8 April 2025.
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer, Analis Politik, Aktivis ’98.
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Presiden Prabowo Subianto awalnya bicara terkait RUU dibahas oleh semua partai politik yang dipilih oleh rakyat. Karena itu, ke depannya, dia berjanji akan memberi perhatian khusus secara detail selama pembahasan RUU.
“Kita punya sistem politik, semua UU itu dibahas oleh semua partai politik yang dipilih oleh rakyat, kan begitu kan. Tetapi terima kasih masukan itu, saya akan kasih perhatian khusus sekarang, alinea demi alinea akan saya pelajari. Tadinya saya anggap UU TNI yang krusial itu hanya masalah penundaan usia pensiun. Intinya itu, yang lain tidak ada,” kata Prabowo saat diskusi bersama pemred media nasional.
Prabowo kemudian berbicara soal transparansi yang kerap dikritik oleh publik dalam membahas RUU. Dia berjanji mekanisme itu akan diperbaiki.
“Oke, mekanisme itu bisa kita perbaiki, tapi ada beredar naskah karangan?”
Prabowo lalu dicecar terkait naskah karangan beredar lantaran pihaknya dan DPR tidak transparan terkait naskah yang asli. Prabowo pun menyebut ada wakil rakyat lain yang tidak berada di koalisinya.
“Anda kan punya wakil rakyat, kan ada sekian ratus wakil rakyat, tidak semua di Pemerintahan, benar nggak? Iya 80 persen (di koalisi saya), tapi kalau mereka tidak setuju gimana?” ucap Prabowo.
Meskipun begitu, Prabowo berjanji akan mengoreksi terkait transparansi. Dia akan membuat pembahasan RUU lebih transparan.
“Jadi dalam arti mari kita koreksi itu, kalau tidak puas dengan transparansi kita bikin transparan. Tapi jangan ngarang gitu loh. Ngaku bahwa ini draf, kita aja belum, saya sendiri sebagai presiden belum bikin surat ke DPR, kok,” ujarnya. (DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.,COM –
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas terjadinya insiden itu. Dia menyebut terduga pelaku bukanlah ajudannya tetapi salah seorang anggota tim pengamanan.
“Secara pribadi saya sangat menyesalkan terjadinya insiden tersebut karena selama ini hubungan kami dengan teman-teman pers sangat dekat. Saya pribadi minta maaf atas insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman teman-teman media,” kata Jenderal Sigit.
Kejadian dugaan kekerasan itu terjadi ketika para jurnalis meliput kegiatan Jenderal Sigit saat menyapa penumpang di Stasiun Tawang Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat itu sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar.
Saat kejadian, orang yang dimaksud itu meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar. Salah satunya pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Sesampainya di situ, terduga pelaku tersebut menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna. Usai pemukulan itu, terdengar ancaman kepada jurnalis itu.
“Kalian pers, saya tempeleng satu-satu,” kata terduga pelaku tersebut.
Sejumlah jurnalis yang berada di lokasi juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik. Karo Penmas Divisi Humas Polri Birgjen Trunoyudo Wisnu Andiko juga sudah buka suara mengenai peristiwa itu. Truno mengatakan pihaknya menyesalkan perbuatan itu.
“Kami sangat menyesalkan jika memang insiden tersebut benar terjadi, di mana yang seharusnya bisa dihindari,” kata Truno kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).
“Polri akan menyelidiki insiden tersebut, dan apabila ditemukan adanya pelanggaran, tentu kami tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yg berlaku. Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi,” imbuhnya. (MON)
Oleh: Saiful Huda Ems.
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sudah sebulan lebih ini, terhitung sejak 20 Februari 2025, Sekjen PDIP Mas Hasto Kristiyanto telah ditahan oleh KPK, untuk suatu dakwaan yang sangat tidak berdasar, berubah-ubah, tidak ada bukti valid hingga terkesan sangat mengada-ada.
Betapa tidak demikian, selain beberapa saksi seperti Agustiani Tiofridelina yang menolak hendak disuap 2 miliar oleh KPK, agar kesaksiannya bisa memberatkan Mas Hasto, dakwaan KPK terhadap Mas Hasto juga hanyalah pengulangan perkara yang sudah inkracht atau berkekuatan hukum tetap, dan para pelakunya sudah mendapatkan hukumannya masing-masing dalam Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat tahun 2020.
Sejak semula kami (saya dan Mas Hasto Kristiyanto) sudah menduga, bahwa Mas Hasto akan dijadikan target operasi khusus rezim Jokowi yang kami lawan. Hal itu telah disampaikan oleh Mas Hasto kepada saya, sekitar 3 hari setelah Pilpres 2024. Atau sekitar tanggal 15 Februari 2024.
“Mas, saya lagi dijadikan target”. Kata Mas Hasto pada saya ketika itu. “Oleh KPK, Mas?”. Tanya saya. “Ya, begitulah”. Jawab Mas Hasto. “Astaghfirullah…tenang Mas, itu berarti kritik-kritik Mas Hasto selama ini telah mengena tepat di jantungnya Jokowi. Kalau di zaman Orde Baru orang-orang kritis itu di PKI kan, di zaman sekarang di KPK kan. Sabar saja”. Kata saya pada Mas Hasto ketika itu.
“Tapi saya akan lawan Mas, saya tidak akan diam, karena saya tidak bersalah apa-apa. Sebetulnya saya sudah diancam sejak Agustus 2023”. Jelas Mas Hasto. “Ya…ya…saya faham Mas, semoga Mas Hasto dilindungi Gusti Allah”. Kata saya.
Itu merupakan pertemuan pertama saya dengan Mas Hasto, politisi papan atas di negeri ini yang sangat ramah dan rendah hati, serta gemar berdiskusi soal politik dan sejarah. Setiap kami bertemu, beliau selalu terlebih dahulu menyuguhi saya beberapa buku sejarah untuk saya baca dan diskusikan bersamanya.
Pada awalnya saya sebenarnya agak pesimis dengan tokoh-tokoh politisi Indonesia kontemporer, yang biasanya sangat pragmatis, oportunis dan membuang jauh ideologinya. Mirip dengan Jokowi yang pernah diungkapkannya secara terang-terangan pada Rieke Diah Pitaloka.
Namun tidak demikian dengan Mas Hasto, Sekjen partai politik terbesar (PDIP) dan pemenang Pemilu 3x berturut-turut ini, Mas Hasto Kristiyanto itu pemikir besar, pelahap banyak buku dan sangat serius melakukan pelembagaan partai. Karenanya jangan heran jika Ibu Megawati Soekarno Putri sangat mempercayai kapabilitas dan integritas Mas Hasto Kristiyanto ini.
Di tangan Mas Hasto Kristiyanto PDIP maju pesat menjadi partai modern dan terbuka. “Mas, ini kantor yang dahulu diserbu antek-antek ORBA ya? Saya dulu sering nongkrong disini, tapi sekarang kok jadi kantor yang bagus dan megah sekali, sampai saya tadi nyaris tak lagi mengenali tempat ini”. Iya Mas, ini kantor yang dahulu diserbu”. Jawab Mas Hasto. “Luar biasa, alhamdulillah”. Kata saya.
Perbincangan di atas itu adalah perbincangan ketika saya bertemu Mas Hasto untuk yang kedua kalinya. Dalam kesempatan itu saya diajak Mas Hasto untuk melihat beberapa ruangan yang dijadikan tempat kegiatan partai. Luar biasa sekali perkembangannya partai ini.
Sejak saat itu, saya diajak bertemu oleh Mas Hasto berkali-kali dan berdiskusi banyak hal soal Republik ini. Waow, sungguh ini merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi saya, aktivis yang sudah puluhan tahun terpinggirkan oleh keangkuhan pemerintah, yang lebih gemar merampok daripada memperjuangkan nasib rakyatnya.
Sekarang ketika Sekjen partai yang sangat ramah, visioner dan berkomitmen kuat untuk memajukan negerinya itu ditahan oleh KPK untuk kasus yang seratus rupiahpun negara tak dirugikannya, saya perhatikan kok orang-orang hebat (elite-elite PDIP) itu nyaris tidak ada yang berani bersuara untuk membelanya?.
Ada apa dengan mereka, elite-elite PDIP ini? Kenapa hanya kader-kader PDIP seperti Adian Napitupulu, Deddy Sitorus dan sedikit lainnya yang bersuara, kemana yang lain-lainnya, yang populer-populer itu?! Takutkah mereka bersuara karena tertekan oleh ancaman Jokowi?
Tidak seharusnya Mas Hasto Kristiyanto itu dibiarkan berjuang sendirian, menghantam benteng-benteng kerakusan dan keangkuhan Jokowi yang sekarang dipelihara oleh Rezim Prabowo Subianto. Lupakah mereka, bahwa tanpa perjuangan keras Mas Hasto sebagai Sekjen PDIP, rasanya kecil sekali kemungkinan mereka bisa berjaya seperti sekarang ini?!.
Ketahuilah, Mas Hasto Kristiyanto itu ditahan oleh KPK bukan untuk kasus korupsi besar, melainkan kasus suap recehan, yang sebenarnya juga sangat dipaksakan dakwaannya, karena beliau sangat nyata tidak pernah melakukannya.
Apakah untuk kasus recehan seperti ini elite-elite PDIP tak berani bersuara untuk membelanya? Bukankah kasus recehan yang demikian menjadi bukti, bahwa sebenarnya Jokowi tidak mampu untuk mencari kesalahannya yang lebih besar dan memang sepertinya tak pernah Mas Hasto lakukan? Lalu kenapa untuk kasus yang begini saja kalian tak berani bersuara?!…(SHE).
30- Maret 2025.
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Analis Politik, Aktivis ’98.