JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso membenarkan penangkapan jaringan narkoba tersebut. Eko Hadi mengatakan pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap bandar narkoba dari hulu ke hilir.
“Bareskrim Polri bersama polda jajaran akan terus bersinergi dan mengakselerasikan upaya mitigasi peredaran narkoba,” kata Brigjen Eko dalam keterangannya.
Total ada 35,9 kilogram sabu dan 500 gram ganja disita dalam pengungkapan tersebut. Barang haram itu berasal dari sejumlah wilayah.
“Dari pengungkapan tersebut 8 orang berhasil diamankan bersama dengan barang bukti sebanyak 35,9 Kg narkotika jenis sabu dan 500 gram jenis ganja,” imbuh Eko.
“Dari total keseluruhan barang bukti, 33 Kg narkotika jenis sabu yang diamankan di Samarinda berasal dari Malinau, Kalimantan Utara, 2 Kg narkotika jenis sabu yang diamankan di Balikpapan berasal dari Padang Sumatera Barat, 900 gram narkotika jenis sabu yang diamankan di Balikpapan berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, serta 500 gram narkotika jenis ganja yang diamankan di Samarinda berasal dari Medan, Sumatera Utara,” sambungnya.
Ditresnarkoba Polda Kaltim saat ini masih melakukan pengembangan kasus tersebut. Pengembangan untuk membongkar jaringan narkoba dari para pelaku yang berhasil ditangkap.
Sebagian barang haram itu rencananya akan diedarkan di wilayah Jawa Timur dan Sulawesi Slatan. Para pelaku merupakan bagian dari sindikat narkoba jaringan internasional.
“Sebagian besar narkoba jenis sabu akan diedarkan di wilayah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan serta merupakan sindikat narkoba jaringan internasional,” ujarnya.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bersama Ditresnarkoba Polda Kaltim akan melakukan pengembangan pengungkapan sindikat narkoba ini hingga ke akarnya. Pengusutan hingga ke akar sebagai bentuk keseriusan Polri melakukan pemberantasan Narkoba di Indonesia. (VAN)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Aksi premanisme ini terjadi pada Jumat (18/4/2025), sekitar pukul 02.30 WIB. Anggota Polres Metro Depok itu dihadang saat akan meninggalkan lokasi setelah meringkus tersangka TS di Harjamukti, Cimanggis, Depok.
TS merupakan Ketua Ormas GRIP Jaya Harjamukti. Para anggota ormas menghadang kendaraan petugas karena tidak terima pimpinannya diringkus.
Polisi terpaksa menangkap TS karena tak koperatif terhadap panggilan pemeriksaan petugas kepolisian. Polisi sebelumnya telah memanggil TS atas kasus pengancaman dan kepemilikan senjata api.
“Selama proses pelaporan di kami, ada beberapa laporan polisi juga yang masih kami tangani yang terindikasikan dilakukan oleh Saudara TS. Pada saat proses penyidikan yang ada di kami, yang bersangkutan tidak kooperatif selama proses penyidikannya. Sehingga penyidik melakukan tindakan menjemput pada yang bersangkutan,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/4).
Pengancaman, dan kepemilikan senjata api (senpi) tanpa izin. Dia mengatakan TS sempat mengancam akan menembak operator ekskavator PT PP Properti yang sedang melakukan pekerjaan pembuatan pagar di wilayah Kampung Baru, Harjamukti.
“Perlu kami sampaikan bahwa awal mulai kejadian ini dimana pada saat PT PP Property akan melaksanakan pemagaran di Kampung Baru, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, ini dihalangi oleh Saudara TS beserta pengikutnya dengan melakukan tadi yang kami sampaikan pengancaman, intimidasi kepada karyawan ataupun petugas ekskavator dari PT Properti yang akan melakukan pemagaran,” ungkap Abdul. (DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Pengeroyokan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Atas kejadian tersebut korban mengalami luka memar pada bola mata sebelah kanan, luka lecet pada leher, luka lebam di kepala belakang,” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
Bambang mengatakan peristiwa terjadi pada Rabu (17/4) sore. Mulanya korban berinisial NNIH (22) keluar dari minimarket dan diparkirkan oleh pelaku bernama Aditya Saputra (29). Saat itu motor korban tak menyala.
“Sehingga pelaku terlalu lama menunggu dan ditinggal oleh pelaku yang merasa kesal dengan korban karena tidak diberikan uang parkir, lalu pelaku kembali duduk dan berkumpul dengan temannya,” ujarnya.
Sambil berusaha menghidupkan motornya, korban melihat ke arah pelaku. Karena di bawah pengaruh minuman keras, pelaku merasa tersinggung lalu menghampiri korban.
“Lalu pelaku menghampiri korban dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan tangan kosong,” imbuhnya.
Bambang menyebut aksi penganiayaan sempat dilerai dan korban sempat menghindar. Namun, teman pelaku bernama Rezky Bayu alias Otoy (26) menangkap korban. Saat itu lah, keduanya mengeroyok korban.
“Sehingga pelaku mengejar korban, dan berhasil ditangkap dibantu oleh pelaku saudara OTOY. Lalu korban dipukul secara bersama-sama oleh kedua pelaku tersebut,” jelasnya.
Pihak kepolisian bergerak melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku. Pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
“Pelaku ditangkap. Selanjutnya terduga pelaku serta barang bukti dibawa ke Polsek Ciputat Timur untuk proses lebih lanjut,” imbuhnya. (BAS)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dilansir AFP, Selasa (22/4/2025), Perdana Menteri Narendra Modi mengecam “tindakan keji” tersebut dan berjanji para penyerang “akan diadili”.
Seorang pemandu wisata mengatakan kepada AFP bahwa dirinya tiba di tempat kejadian setelah mendengar suara tembakan dan membawa beberapa yang terluka pergi dengan menunggang kuda.
“Saya melihat beberapa pria tergeletak di tanah tampak seperti mereka sudah mati,” kata Waheed.
Serangan itu menargetkan turis di Pahalgam, yang terletak sekitar 90 kilometer (55 mil) melalui jalan darat dari kota utama Srinagar.
Perwira polisi senior di wilayah tersebut yang tak ingin disebutkan namanya menggambarkan kronologi kejadian. Ia menyebut 24 orang telah tewas dari kejadian itu.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi pemberontak di wilayah mayoritas Muslim itu telah melancarkan pemberontakan sejak 1989.
Mereka mengupayakan kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan-yang menguasai sebagian kecil wilayah Kashmir dan, seperti India, mengklaimnya secara penuh.
Pembunuhan itu terjadi sehari setelah Modi bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance, yang sedang dalam lawatan empat hari ke India. (VAN)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi mengungkap duo maling motor berpistol di Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel) melepaskan dua kali tembakan saat aksinya terciduk korban. Tembakan pertama mengenai korban pria berinisial MT (54) hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
“Kalau nggak salah ya, hasil penyelidikan (ditembak) di bagian pinggul-pinggul,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih saat dihubungi, Minggu (20/4/2025)
Tak berhenti di sana, pelaku juga menembak ke arah rumah korban saat melarikan diri. Korban MT langsung dilarikan ke ICU usai ditembak pelaku.
“Terus yang kedua si pelaku menembak ke rumah warga yang kedua kalinya,” ujarnya.
Murodih menambahkan, pelaku gagal menggasak motor korban dan meninggalkan alat-alat kejahatannya di lokasi. Polisi juga sudah mengamankan proyektil peluru di lokasi kejadian.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (20/4) pagi tadi. Dari video yang beredar, terlihat dua orang pria salah satunya mengenakan jaket ojek online (ojol) datang ke lokasi. Mereka lalu mencoba menggasak motor korban yang terparkir di jalanan gang tersebut.
Aksi pelaku terciduk oleh korban yang langsung berteriak meminta tolong. Pelaku lalu melepaskan tembakan ke arah korban. Terdengar dua kali bunyi tembakan seraya teriakan warga.
“Kalau untuk jumlah berdasarkan hasil penyelidikan itu (pelaku) dua orang,” kata Murodih saat dihubungi, Minggu (20/4).
Murodih mengatakan korban mulanya melihat para pelaku tengah mencoba mencuri motornya. Korban MT (54) sempat mencoba menggagalkan aksi pelaku namun berujung ditembak di bagian pinggul.
“Nah kurang lebih mungkin antara 3 meter pelaku kan mau lari menggunakan sepeda motor, nah ternyata yang belakang ini yang dibonceng ini menggunakan senpi gitu. Dengan menembak si korban gitu,” kata dia. (DAB)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
KPK menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) terkait korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten (Bank BJB). Salah satu barang yang disita adalah sepeda motor.
“Kalau nggak salah itu (motor), saya nggak hafallah pokoknya motorlah, saya nggak hafal merek itu,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, Asep belum merincikan merek hingga jumlah kendaraan roda dua yang disita dari rumah RK. Selain kendaraan, ada sejumlah barang bukti elektronik dan barang lainnya yang disita saat menggeledah rumah RK.
“Ada barang bukti elektronik, kemudian juga barang bukti yang lainnya, ada kendaraan dan yang lainnya,” sebutnya.
Diketahui, KPK menggeledah rumah RK pada Maret 2025. Ada sejumlah barang dan dokumen yang disita dari rumah RK.
RK juga telah buka suara terkait penggeledahan di rumahnya. RK mengaku siap mendukung proses hukum yang dijalankan KPK.
Sedangkan untuk kasus BJB, KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus rasuah Bank BJB. Mereka adalah Yuddy Renaldi selaku eks Dirut Bank BJB; Widi Hartono (WH) yang menjabat sebagai Pimpinan Divisi Corporate Secretary Bank BJB serta Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendrik (S), dan R. Sophan Jaya Kusuma (RSJK) selaku pihak swasta.
Perbuatan kelimanya diduga telah menimbulkan kerugian negara hingga Rp 222 miliar. KPK menduga duit tersebut masuk sebagai dana pemenuhan kebutuhan non-budgeter.
Para tersangka saat ini belum ditahan. Tapi, KPK sudah minta Ditjen Imigrasi mencegah mereka ke luar negeri selama enam bulan dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan penyidikan. (MON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebutkan penetapan tersangka dilakukan pihaknya setelah melakukan gelar perkara pada Kamis, 20 Maret 2025.
“Dari hasil gelar perkara yang dihadiri oleh penyidik, kemudian dari wasidik, kemudian dari penyidik madya, kita sepakat menetapkan sembilan orang tersangka,” kata Djuhandhani kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2025).
Sembilan orang tersangka tersebut adalah:
1. MS selaku eks Kades Segarajaya;
2. AR selaku Kades Segarajaya tahun 2023-saat ini;
3. GM selaku Kasie Pemerintahan di kantor Desa Segarajaya;
4. Y selaku staf Desa Segarajaya;
5. S selaku staf Desa Segarajaya,
6. AP selaku ketua tim support PTSL;
7. GG selaku petugas ukur tim support PTSL;
8. MJ selaku operator komputer;
9. HS selaku tenaga pembantu di tim support program PTSL;
Djuhandhani menuturkan pihaknya telah memeriksa sekitar 40 orang saksi dalam perkara itu. Pihaknya juga telah mengantongi sejumlah bukti kasus pemalsuan dokumen itu.
“Di samping itu bukti-bukti lain juga kita dapatkan dari labfor (laboratorium forensik), di mana pernah kami sampaikan bahwa ini adalah dengan modus merubah sertifikat, merubah sertifikat di mana diubah objek maupun subjek sertifikat tersebut,” jelas Djuhandhani.
Selanjutnya, dia mengatakan para tersangka akan menjalani pemeriksaan. Keterangan mereka untuk melengkapi berkas perkara kasus itu.
“Selanjutnya, penyidik akan melaksanakan upaya-upaya paksa yaitu dengan pemanggilan, pemeriksaan dan lain sebagainya, secepatnya agar segera dapat kita berkas dan untuk selanjutnya kami teruskan ke JPU,” tutur dia.
Sebagai informasi, pada perkara ini polisi menemukan adanya 93 SHM yang dipalsukan di pagar laut Bekasi. Sertifikat tanah itu digadaikan kepada bank swasta.
“Betul, 93 sertifikat yang dipindahkan. Jadi seperti kami sampaikan dulu bahwa ini adalah objek yang dipindah, dimana sertifikatnya adalah sertifikat di darat kemudian dirubah subjek maupun objeknya, dipindah ke laut dengan luasan yang lebih luas lagi,” pungkas dia. (MON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.,COM –
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas terjadinya insiden itu. Dia menyebut terduga pelaku bukanlah ajudannya tetapi salah seorang anggota tim pengamanan.
“Secara pribadi saya sangat menyesalkan terjadinya insiden tersebut karena selama ini hubungan kami dengan teman-teman pers sangat dekat. Saya pribadi minta maaf atas insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman teman-teman media,” kata Jenderal Sigit.
Kejadian dugaan kekerasan itu terjadi ketika para jurnalis meliput kegiatan Jenderal Sigit saat menyapa penumpang di Stasiun Tawang Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat itu sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar.
Saat kejadian, orang yang dimaksud itu meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar. Salah satunya pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Sesampainya di situ, terduga pelaku tersebut menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna. Usai pemukulan itu, terdengar ancaman kepada jurnalis itu.
“Kalian pers, saya tempeleng satu-satu,” kata terduga pelaku tersebut.
Sejumlah jurnalis yang berada di lokasi juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik. Karo Penmas Divisi Humas Polri Birgjen Trunoyudo Wisnu Andiko juga sudah buka suara mengenai peristiwa itu. Truno mengatakan pihaknya menyesalkan perbuatan itu.
“Kami sangat menyesalkan jika memang insiden tersebut benar terjadi, di mana yang seharusnya bisa dihindari,” kata Truno kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).
“Polri akan menyelidiki insiden tersebut, dan apabila ditemukan adanya pelanggaran, tentu kami tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yg berlaku. Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi,” imbuhnya. (MON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
KPK tengah memeriksa sejumlah eks narapidana yang terkait kasus pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomor induk kependudukan secara nasional atau e-KTP. Apa alasan KPK?
“Masih dalam rangka pemenuhan unsur perkara sprindik yang berjalan saja,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika ketika dihubungi.
Tessa mengatakan pemeriksaan itu untuk salah satu tersangka, yaitu Paulus Tannos. Tannos sendiri telah diamankan oleh otoritas Singapura dan sedang dalam proses ekstradisi.
“Yang pasti (diperiksa) untuk (tersangka) Paulus Tannos,” sebutnya.
Diketahui, KPK memanggil Andi Agustinus (AA) alias Andi Narogong sebagai saksi dalam perkara itu pada hari ini. Sementara itu, mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Ditjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto yang merupakan eks narapidana di kasus ini juga dipanggil kemarin.
Wakil Ketua KPK saat itu, Saut Situmorang, mengatakan penyidik menetapkan 4 tersangka baru, salah satunya Miryam Haryani. Selain eks politikus Hanura itu, KPK menetapkan Isnu Edhi Wijaya (selaku Dirut Perum Percetakan Negara/Ketua Konsorsium PNRI) Husni Fahmi (Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan e-KTP, PNS BPPT), dan Dirut PT Sandipala Arthapura Paulus Tannos.
“KPK menemukan bukti permulaan yang cukup tentang keterlibatan pihak lain dalam dugaan korupsi pengadaan paket penerapan KTP elektronik tahun 2011-2013,” kata Saut dalam jumpa pers di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019) silam.
Selain Paulus Tannos dan Miryam, yang lain sudah sidang dan bebas. (DON)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kasus pemagaran laut sepanjang 30,16 kilometer di wilayah pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dinilai belum mendapatkan penanganan tegas dari pemerintahan Prabowo Subianto terkait siapa dalang dibalik proyek besar yang tersebar di beberapa wilayah tersebut.
Melihat fenomena ini mantan Sekretaris Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) periode 2005-2010, Muhammad Said Didu meminta Presiden Prabowo Subianto untuk bertindak tegas.
Said Didu menilai keberadaan pagar laut yang dibangun di beberapa wilayah, berpotensi mengganggu kedaulatan negara serta bisnis yang besar.
Said Didu menjelaskan, jika satu hektare lahan dari laut yang diambil di Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, maka dapat dijual kembali per hektare mencapai angka Rp 600 miliar.
“Artinya, jika satu hektare diambil, maka dia bisa menjual per hektare Rp 600 miliar. Anda bisa bayangkan kalau dia rencana mengambil laut 1.500 hektare, dan kalau dikalikan hasilnya mencapai sekitar 900 triliun,” ujar Said Didu.
Dari nilai rupiah yang telah dihitung, Said Didu mengatakan, bahwa pemagaran laut yang terjadi saat ini dinilai dapat menjadi suatu ladang bisnis untuk mencapai keuntungan yang sangat besar.
Terakhir, Said Didu menilai persoalan pagar laut ini adalah bentuk perampokan negara atas pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Said Didu ikut turun langsung membongkar pagar laut di pesisir Pantura. Dia bahkan membagikan video yang memperlihatkan TNI AL sudah menyiagakan Tank Amfibi.
Said Didu mengatakan, proes pembongkaran yang dilakukan oleh TNI ini merupakan simbol hadirnya negara.
Ratusan personel TNI Angkatan Laut, personel Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama dengan ratusan nelayan dan warga membongkar pagar laut di Kabupaten Tangerang pada Rabu (22/1/2025) lalu. (JRS)