JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
PT Moda Raya Terpadu (MRT) bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjalin kerja sama untuk mengelola perkeretaapian di dalam kota Jakarta. Sehingga, DKI Jakarta bisa lebih mudah untuk mengelola dan integritas dengan moda transportasi lain.
“Itu artinya jutaan penduduk Jakarta akan bisa berpindah dari satu moda ke moda lain secara leluasa, secara mudah. Integrasi ini dalam aspek manajemen, dalam aspek rute, dan dalam ticketing,” ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (9/22/2019).
Antara PT MRT dengan PT KAI sudah menandatangani head of agreement (HoA). Mayoritas saham perusahaan patungan itu akan dimiliki oleh MRT.
“Hari ini ditandatanganinya HoA di mana MRT dan PT KAI akan membentuk perusahaan joint venture yang ownership-nya 51 persen di MRT dan 49 persen di KAI,” kata Anies.
Menurut Anies, ada tiga hal yang menjadi kewenangan perusahaan tersebut. Dari pengaturan stasiun sampai kereta api.
“Akan mengatur, pertama stasiun-stasiun di kawasan Jakarta. Yang ke dua, adalah pengelolaan kereta commuter. Yang ke tiga, pengaturan kereta api bandara,” kata Anies.
Sementara itu Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penataan juga akan dilakukan pada stasiun-stasiun utama sepeti Stasiun Pasar Senen, maupun Stasiun Tanah Abang.
“Mereka juga akan melakukan perencanaan untuk supporting development di beberapa stasiun-stasiun utama seperti contohnya di Senen, di Tanah Abang, kita akan bikin konsep sehingga harapannya seperti harapan pak gubernur,” kata Kartika.
“Sehingga nanti masyarakat Jakarta ini akan dekat dengan transportasi umum bukan daerah yang mobilnya (kendaraan pribadi), tapi dekat dengan transportasi umum,” ucap Kartika.
Menurut Kartika, konsep integrasi bisa menarik masyarakat menggunakan transportasi umum. Konsep itu, sudah dilakukan di beberapa negara.
“Jadi konsepnya seperti itu seperti di Jepang, di Belanda masyarakat tuh ngumpulnya justru di tempat-tempat, titik-titik transportasi umum,” kata Kartika.(VAN)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Maskapai Garuda Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan harga tiket pesawat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan kesempatan berlibur dengan pesawat.
Pikri juga menegaskan pihaknya tetap akan mematuhi peraturan tarif batas atas dan tarif batas bawah dalam menentukan tarif.
“Pokoknya kita nggak ada (tiket) naik, nggak boleh naik. Kita beri kesempatan masyarakat libur Nataru. Harga kita itu tak boleh tentukan sendiri kita sudah ditentukan pemerintah dimana ada TBA (tarif batas atas),” ungkap Pikri di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Pikri juga menjelaskan harga tiket pun dipengaruhi biaya operasional airport tax atau passenger service charge, dan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%.
“Di samping TBA, harga tiket pesawat kalau beli tiket ada komponen lain, PSC dan airport tax. Contoh Jakarta-Yogyakarta itu Rp 846 ribu, di terminal 3 airport tax Rp 130 ribu, ditambah PPN 10%. Ditambah lagi iuran asuransi Rp 5 ribu jadi harga bisa Rp 1 juta lebih,” papar Pikri.
Pikri juga menyampaikan masyarakat lebih cermat apabila membeli tiket di online travel agent (OTA). Pasalnya terkadang dalam laman OTA ada beberapa rute yang digabungkan, harga pun menjadi mahal.
“Masalah di OTA dia bisa gabung-gabungkan rute yang sebabkan harga mahal. Contoh Bandung-Medan itu TBA-nya Rp 2,4 juta. Tapi karena Garuda tak punya rutenya, OTA akan cari gabungkan rute,” jelas Pikri.
“Bandung-Denpasar-Cengkareng-Medan misalnya, sehingga harganya gabungan total bisa Rp 5 jutaan,” lanjutnya.(MAD)
KHATULISTIWAONLINE.COM
Kebutuhan manusia di era revolusi industri 4.0 semakin kompleks dibersamai pula dengan penggunaan teknologi yang semakin modern. Dengan kebutuhan yang semakin tak terbatas tersebut manusia pastinya akan dihadapkan dengan sesuatu yang disenangi seperti harta sebagai pemenuhan hajat hidupnya. Menurut Muhamad Mansur (2017) harta merupakan karunia Allah Subhanahu wa ta’ala untuk umat manusia, ia bagaikan perhiasan yang bisa menambah indahnya kehidupan di dunia, ia merupakan suatu hal yang selalu dipikirkan oleh manusia, bahkan banyak orang yang mengorbankan tenaga dan fikirannya untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya.
Penggunaan harta dalam ajaran Islam ditujukan untuk harus senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan dimanfaatkan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh hanya untuk pribadi pemilik harta, melainkan juga digunakan untuk fungsi sosial dalam rangka membantu sesama umat manusia. Machmud (2017) menyatakan bahwa pada hakikatnya harta merupakan titipan dan amanah dari Allah yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan karena apabila harta tersebut tidak dapat dikendalikan maka akan menimbulkan kemudharatan yang dapat menjerumuskan dalam kekufuran.
Oleh karena itu, untuk mencapai falah yakni kebahagiaan dan kesejahteraan dunia akhirat, umat manusia harus menghindari mata pencaharian yang haram dan berusaha untuk mendapatkan harta yang halal. Allah telah menjadikan harta sesuatu yang indah dalam pandangan manusia yang diberi tabiat alamiah mempunyai kecintaan terhadap harta (Muhammad Nizar, 2017).
Allah Subhanahu wa ta’ala adalah pemilik sejati alam semesta yang memberikan titipan kepada manusia salah satunya harta dengan tujuan dapat dipergunakan selain untuk pemenuhan hajat hidup tetapi juga untuk fungsi sosial. Manusia dengan mata pencaharian yang halal yakni memanfaatkan harta yang halal dan menghindari hal-hal yang haram dapat memberikan manfaat seperti terpenuhinya kebutuhan diri sehingga tercapai keamanan dan kenyamanan dalam hidup, untuk beramal sholeh sehingga dapat menjadi ladang pahala di akhirat kelak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, harta adalah barang (uang dan sebagainya) yang menjadi kekayaan baik barang milik seseorang. Secara umum, definisi tentang harta akan langsung merujuk pada kata al-maal dalam bahasa Arab yang artinya condong, suka atau simpati. Dalam pandangan Al-Quran, harta adalah segala sesuatu yang disenangi manusia dan dibutuhkan dalam hidupnya. Islam pun menunjukkan pentingnya bahasan mengenai harta karena sedikitnya terdapat 86 kata al-maal di dalam Al-Quran. Al-maal merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dan mendatangkan kepuasan serta kenyamanan jika mengkonsumsinya, dan bisa dimiliki oleh manusia. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (Q.S Ali Imran [3]: 14).
Sebagaimana juga hadist Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang harta:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sebaik-baiknya harta ialah yang berada pada orang saleh”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Harta merupakan nikmat dan berkah apabila dimanfaatkan untuk kebaikan. Namun, harta bukanlah tujuan hidup yang utama dalam islam, tetapi tujuan utama umat manusia adalah beribadah kepada Allah sebagai sang pemilk harta sejati (Machmud, 2017).
Harta dari segi cara memperolehnya ada dua jenis, yaitu harta halal dan harta haram. Harta halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala untuk dimanfaatkan oleh manusia. Sebagai contoh, harta warisan. Sementara harta haram adalah harta yang dilarang oleh Allah untuk dimanfaatkan oleh manuisa. Contohnya, harta yang didapat dari kejahatan, seperti menipu, korupsi dan judi serta harta riba. Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Al-Baqarah (188):
“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padalah kamu mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah (188).
Pembagian harta dalam Islam terdapat lima jenis yakni:
1.Mutaqawwin dan Ghairu Mutaqawwin. Menurut Wahbah Zuhaili (1989), al-maal al mutaqawwin adalah harta yang didapatkan oleh manusia melalui sebuah upaya yang ditempuh dan diperbolehkan untuk digunakan atau dikonsumsi menurut syarak. Sementara al-maal ghairu mutaqawwin adalah harta yang belum didapatkan dan belum dimiliki oleh manusia.
2.‘Iqai dan Manqul. Menurut ulama Hanafiyah dalam Zuhaili (1989), manqul adalah harta yang dapat dipindah dan ditransfer dari satu tempat ke tempat lainnya baik terdapat perubahan fisik maupun tidak. Sedangkan ‘iqar adalah harta yang tidak bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
3.Mistli dan Qimi. Al-Maal Al Mistli adalah harta yang memiliki padanannya di pasaran tanpa ada perbedaan fisik maupun satuannya. Sedangkan Al-Maal Al Qimi adalah harta yang tidak memiliki padanannya di pasaran.
4.Istikhlaki dan Isti’mali. Al-Maal Istikhlaki adalah harta yang dapat dimanfaatkan dengan merusak bentuknya. Sedangkan Isti’mali adalah harta yang dimanfaatkan tanpa merusak bentuknya.
5.Al-maal Al- Ashl dan Al-Maal Al-Tsamarah. Al-Maal Al-Ashl adalah harta yang dapat menghasilkan harta lain. Sedangkan Al-Maal Al-Tsamarah adalah harta yang tumbuh atau dihasilkan dari al-maal al-ashl.
Harta yang dimanfaatkan dengan baik merupakan sumber kebaikan untuk dunia dan akhirat yakni harta dapat menyejahterakan keluarga (Q.S. Al-Kahf : 82), mempermudah hidup manusia (Q.S. Nuh : 12), membantu orang lain, dan sebagai bekal penyempurnaan ibadah seperti zakat, sedekah, wakaf dan lain sebagainya. Namun, apabila harta tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa kemudharatan bagi pemilik maupun masyarakat umum yang dapat mendorong kepada kemaksiatan dan kekufuran serta dapat melalaikan diri dari mengingat Allah subhanahu wa ta’ala. Contohnya seperti bermegah-megahan, mubadzir, bakhil, dan lainnya. Kegiatan ekonomi dalam islam ditujukan untuk mencapai falah, dalam hal harta ini untuk mencapai falah tersebut tentunya harus didapatkan dengan cara yang halal dan menghindari harta haram. Cara untuk mendapatkan harta halal tersebut dapat dilakukan dengan usaha yang halal, bekerja keras (tidak berpangku tangan), menjauhi harta yang terjkait dengan riba, dan tentunya tawakal serta berdoa.
Islam juga memiliki aturan dalam memanfaatkan harta yang sesuai dengan syari’at supaya mendatangkan kemulian dan kebaikan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Cara tersebut yakni dengan menentukan prioritas sesuai kemanfaatan harta artinya dalam menggunakan hartanya, sebisa mungkin umat muslim harus mendasarkannya untuk kebutuhan dharuriyat dan hajiyat. Kemudian mendahulukan sifat halal dan tayib dalam memanfaatkan harta artinya islam menganjurkan manusia untuk mengonsumsi segala sesuatu yang halal, tetapi juga tayib yaitu yang membawa kebaikan dan manfaat yang berarti bagi manusia (Machmud, 2017).
Sesuai kodratnya, manusia memang pada umumnya akan menilai segala sesuatunya dari harta. Semakin banyak harta yang dimiliki oleh seseorang maka orang tersebut akan dipandang. Padahal dalam pandangan Islam, harta bukanlah hal yang utama. Seharusnya dengan harta, manusia bisa bersikap lebih rendah hati dan dermawan sehingga derajatnya akan naik di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Penulisnya: Prabu Jaka Triadi Mahasiswa Universitas Jambi
OPINI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Di zaman yang sudah modern ini, ada banyak sekali lembaga-lembaga keuangan syariah yang bermunculan. Entah itu lembaga keuangan yang berbasis syariah maupun berbasis konvensional, dalam artian kata tidak menggunakan sistem syariat Islam pada penerapannya.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, suatu lembaga keuangan syariah merupakan instrument yang digunakan untuk menerapkan aturan-aturan ekonomi yang tentunya berlandaskan pada syariat Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan hadist karena bagian dari keseluruhan penerapan sistem keuangan berbasis syariah.
Sebenarnya, bisnis secara syariah tidak hanya berkaitan dengan larangan bisnis yang berhubungan dengan masalah seperti alkohol, pornografi, perjudian, dan aktivitas lain yang menurut pandangan Islam seperti tidak bermoral dan antisosial, namun penerapan dari lembaga keuangan syariah lebih mementingkan dan mengutamakan kemaslahatan.
Akan tetapi bisnis syariah ditunjukan untuk memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian tujuan sosial-ekonomi masyarakat yang lebih baik. Menurut Aam Slamet Rusydiana, dkk (2019) selain industri keuangan seperti bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah dan sebagainya, dalam keuangan Islam dikenal pula entitas keuangan sosial yang juga memiliki peran yang tidak kalah penting.
Meskipun lembaga keuangan bank konvensional telah lama eksis di Indonesia, tak mau ketinggalan dengan lembaga keuangan syariah yang kini keberadaannya mulai tersebar luas hingga berdiri kokoh. Hal tersebut sangat menarik untuk dijadikan sebagai bahan telitian disebabkan masyarakat mulai melek akan pentingnya memahami serta beralih dari lembaga keuangan konvensional ke lembaga keuangan syariah dengan mengindarkan riba.
Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an tentang larangan menjauhi aktivitas riba:
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya) (Q.S Ar-Rum :39).
Lembaga keuangan syariah seperti bank syariah memiliki daya tarik nasabah dikarenakan dalam melakukan aktivitas yang berhubungan langsung tidak ada dosa yang ditimbulkan karena riba, mengutamakan kemaslahatan dalam kegiatannya serta sebagai salah satu indikasi bahwa masyarakat menyambut layanan perbankan berbasis syariah yang baik seiring dengan berkembangnya. Oleh karenanya, menjadi keuntungan bagi nasabah yang menginginkan layanan khusus berbasis syariah dengan penerapan prinsip keadilan.
Prinsip Keadilan adalah sesuatu yang sangat prinsipil dalam Islam, oleh karena itu mereka harus menyadari bahwa ketidakadilan tersebut harus dihilangkan dengan eksplorasi sistem-sistem alternatif, dan sistem ekonomi Islam dengan perbankan syariah salah satunya. Dalam eksplorasi ini, seperti ketidaktepatan (atau bahkan mungkin penyimpangan yang disadari dan diterjang) konsep mudharabah harusnya memperoleh kritik untuk menyempurnakannya bukan kecaman.
Pada dasarnya, aktivitas lembaga keuangan syraiah tidak jauh berbeda dengan lembaga keuangan konvensional. Dalam segi sistem operasionalnya. lembaga keuangan syariah menerapkan sistemnya sesuai dengan aturan syariat Islam sedangkan lembaga keuangan konvensional menerapkan sistemnya berdasarkan aturan standar operasional lembaga keuangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Selanjutnya, metode transaksi untuk lembaga keuangan syariah diatur berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedangkan lembaga keuangan konvensional diatur oleh hukum yang berlaku.
Tak mau ketinggalan, lembaga syariah juga memiliki keunggulan yang perlu diketahui:
1.Tidak ada riba.
2.Fasilitas selengkap lembaga keuangan konvensional.
3.Pelaksanaan sesuai dengan akad yang telah disetujui.
4.Dengan mempercayai lembaga keuangan syariah, tentunya berkontribusi secara langsung untuk memperkuat keberadaan syariah.
Sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam, lembaga keuangan syariah tidak akan membiayai operasional usaha di dalamnya berisi hal-hal yang diharamkan, seperti proyek yang menimbulkan kemudaratan bagi masyarakat luas.
Untuk itu, dalam struktur organisasi lembaga keuangan syariah, terdapat dewan pengawas syariah yang bertugas untuk mengawasi produk dan operasional lembaga tersebut. Sehingga tidak perlu khawatir lagi jika bertransaksi di lembaga keuangan syariah.*Prabu Jaka Triadi Mahasiswa Universitas Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Persija Jakarta tampil menghibur di Stadion Wibawa Mukti dalam lanjutan Liga 1 2019. Macan Kemayoran kebanjiran gol dalam dua laga kandang.
Persija berhasil comeback dari Persela Lamongan di Cikarang, Jumat (15/11/2019) sore WIB. Sempat tertinggal duluan, kemudian berbalik unggul, dan kembali tertinggal hingga babak pertama. Persija pada akhirnya mampu menutup laga dengan kemenangan 4-3.
Pelatih Persija, Edson Tavares, senang dengan yang terjadi di pertandingan, terutama karena banyak gol. Dia juga mengingatkan bahwa pertandingan sebelumnya di tempat yang sama lahir enam gol. Kala itu Macan Kemayoran menang 4-2 dari Borneo FC.
“Pertandingan yang menghibur dan disukai penonton. Sebelumnya ada enam gol dan saat ini ada tujuh gol. Ada daya juang yang tinggi, semua pemain berusaha mengamankan posisi untuk menjauhi zona degradasi,” kata Tavares usai laga.
Pelatih Persela, Nilmaizar, juga terhibur dengan laga ini. Namun, dia tak menutup rasa kecewa dengan hasilnya.
“Ini memang pertandingan yang luar biasa, pemain sudah menampilkan permainan terbaik dan berjuang maksimal,” ungkap Nilmaizar.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Jelang aksi unjuk rasa puluhan ribu buruh di Jakarta pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif. IHSG dibuka negatif 10 poin (0,5%) ke level 6.127.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level 14.205.
Pada pra perdagangan Rabu (2/10/2019), IHSG turun 13 poin (0,22%) ke level 6.124,443. Indeks LQ45 turun 3,5 poin (0,37%) ke 956,569
Membuka perdagangan, IHSG turun 10 poin (0,18%) ke 6.127. Indeks LQ45 masih merah dengan turun 3,4 poin (0,36%) ke level 956,612.
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG masih negatif 3,4 poin (0,05%) ke 6.134. Indeks LQ45 turun 0,6 poin (0,03%) ke 959,528.
Pada perdagangan semalam (1/10), bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona merah, Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing sebesar
1.28%, 1.23% dan 1.13%. Pelemahan itu sendiri dikarenakan adanya kekhawatiran pasar terhadap resesi manufaktur di Amerka Serikat (AS), setelah rilismya data
OSM.
Manufaktur AS bulan September yang turun ke level terendah 10 tahun di mana turun ke level 47.8 dari sebelumnya di level 49.1. Data tersebut juga cukup jauh dari perkiraan pasar sebelumnya yang mengira bahwa data Manufaktur AS naik ke level 50.1.
Sementara itu kondisi tersebut juga terbilang sama dengan apa yang dialami di beberapa negara di Eropa, Inggris, Jepang termasuk juga China dan membuat
kekhawatiran pasar terhadap resesi Manufaktur global terus meningkat.
Bursa Asia pagi ini mayoritas berada di zona merah, berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 berkurang 140,6 poin ke 21.744
Indeks Hang Seng turun 207 poin ke 25.884
Indeks Shanghai libur
Indeks Strait Times melemah 26,5 poin ke 3.119
(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah turun 75 basis poin (bps) sejak awal tahun. Namun bunga kredit pemilikan rumah (KPR) belum beranjak turun.
Salah satu nasabah KPR PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Novi mengeluhkan biaya cicilan yang semakin besar karena bunga floating atau mengambang yang masih tinggi.
Dia menyebutkan, bunga KPR yang ia dapatkan sebesar 13,5% dengan cicilan Rp 4 juta. Sebelumnya bunga 13% dengan cicilan Rp 3,5 juta.
Intinya bunga KPR di BTN sudah di atas 13% dan tidak sesuai lagi dengan pendapatan saya,” kata dia saat berbincang, Selasa (1/10/2019).
Dia mengungkapkan atas dasar itulah akhirnya ia memilih untuk melakukan take over atau memindahkan KPR ke bank lain dengan bunga atau margin yang lebih rendah.
Novi mengatakan, akhirnya ia memilih untuk memindahkan KPR ke BCA Syariah. Dalam proses pengajuan, dibutuhkan waktu ekstra karena ia harus mengurus surat-surat untuk kelengkapan administrasi.
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan wajar memang jika debitur memilih bank yang bisa memberikan suku bunga yang lebih rendah.
“Wajar kalau nasabah cari bank yang bunga KPR nya relatif murah dan kalau ada bank syariah yang menawarkan fasilitas yang lebih baik, berarti daya saing banknya juga baik,” ujarnya.
Dalam survei properti residensial BI periode Agustus 2019, pada kuartal III 2019 peningkatan harga rumah akan terjadi pada kuartal III 2019 yakni 0,76%.
BI juga menyebut volume penjualan properti residensial kuartal II 2019 tercatat mengalami kontraksi minus 15,9%, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya 23,77%.
Menurut survei, penurunan penjualan properti residensial disebabkan oleh penurunan penjualan pada rumah tipe kecil dan rumah tipe besar.
Responden survei, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penjualan adalah melemahnya daya beli, suku bunga KPR yang cukup tinggi dan tingginya harga rumah.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Hingga akhir tahun 2019 nanti bakal ada sedikitnya 13 ruas tol yang berpotensi mengalami penyesuaian tarif seiring dengan pertumbuhan tingkat inflasi yang terjadi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, penyesuaian tarif itu dilakukan berdasarkan perjanjian pengusahaan jalan tol. Setidaknya ada 13 ruas tol yang sesuai aturan akan disesuaikan tarifnya.
“Secara perjanjian pengusahaan ada beberapa ruas yang sudah memang dimungkinkan untuk dinaikkan tarif,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta.
Dari 13 ruas tersebut, sebagiannya sudah mendapat persetujuan rencana penyesuaian tarifnya oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Namun dia berpesan agar penyesuaian juga mempertimbangkan dinamika yang terjadi di masyarakat.
“Yang sudah itu Tol Jakarta-Tangerang sudah ditandatangani Pak Menteri. Tapi Pak Menteri berpesan kita lihat situasi di masyarakat ya,” ujarnya.
Sebenarnya ada 18 ruas tol yang menurut aturan bisa disesuaikan tarifnya. Namun dia 18 ruas tol sifatnya masih pengajuan.
“Ini penting saya sampaikan sehingga kondisi tetap kondusif,” tegasnya.
Berikut daftar 18 ruas tol yang diusulkan tarifnya disesuaikan:
– Tol I ntegrasi Jakarta-tangerang & Tangerang-merak (Cikupa)
– Tangerang (Cikupa)-Merak
– Jagorawi
– Kertosono Mojokerto
– Makassar seksi IV
– Cikampek-Palimanan
– Gempol-Pandaan tahap I
– Surabaya-Mojokerto
– Palimanan-Kanci
– Semarang Seksi A-B-C
– Tol Dalam Kota Jakarta (JIUT)
– Pondok Aren-Serpong
– Belawan-Medan-Tanjung Morawa
– Ujung Pandang seksi I&II
– Nusa dua-Ngurah Rai-Benoa
– Surabaya- Gempol
– Pasirkoja- Soreang
– Surabaya – Gresik
(VAN)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) geram dengan oknum yang membuat beras Bulog terkesan tidak berkualitas. Itu juga menyebabkan Bulog kesulitan menyalurkan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau beras miskin (raskin).
Mantan Kabareskrim itu pun tidak tinggal diam. Pihaknya bakal mengungkap pelaku yang bermain di program BPNT yang menjelek-jelekkan beras Bulog.
Dia berharap dengan adanya pembuktian itu, serta bukti-bukti lain yang masih diselidiki, masyarakat akan lebih jeli bahwa masih ada kejahatan seperti itu. Pihaknya pun menyayangkan perbuatan seperti itu karena beras BPNT disalurkan untuk masyarakat kurang mampu.(VAN)