JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Polisi menggelar jumpa pers menjelaskan peristiwa kerusuhan di ujung demo 4 November kemarin. Polisi menunjukkan foto-foto penyerangan kepada petugas yang menjadi awal kerusuhan.
Kronologi awal kerusuhan diungkap oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (5/11/2016). Boy menyertakan bukti foto bahwa polisi diserang lebih dulu. Berikut kronologi detik-detik awal kerusuhan yang terjadi di depan Istana:
Jumat (4/11/2016)
18.00 WIB – 19.00 WIB
Pendemo mulai membubarkan diri, namun masih ada yang ingin menyampaikan aspirasi di depan Istana. Polisi memberi kesempatan kepada perwakilan untuk menyampaikan secara tertib. Selain itu, polisi juga memberi kesempatan pendemo salat magrib berjamaah di lokasi unjuk rasa.
Namun, ada segelintir demonstran yang menyerang barikade polisi. Boy menunjukkan foto-foto sejumlah demonstran menyerang barikade polisi dengan bambu. Para penyerang ini, disebut Boy, berpakaian berbeda dengan para peserta aksi damai.
19.00 WIB – 19.30 WIB
Polisi masih mencoba menahan para pendemo. Pukul 19.30 WIB, polisi memutuskan membubarkan massa. Gas air mata ditembakkan. Ada yang berlarian, ada yang melawan. Kerusuhan pecah.
Ada 160 pendemo yang sempat dirawat di RS Budi Kemuliaan karena terkena gas air mata. Sementara ada 79 polisi yang luka ringan. Di RSPAD ada 2 polisi, 5 TNI, dan 1 orang petugas damkar yang dirawat. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta mencekal 4 wanita asal Maroko yang diduga akan dijadikan PSK di Indonesia. Keempatnya masuk ke Indonesia menggunakan pesawat Etihad dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (4/11/2016).
“Inisial keempat wanita tersebut adalah LR (24), CN (27), AMS (25) dan EAC (23),” kata Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Heru Santoso dalam pesan singkat yang diterima oleh khatulistiwaonline,Sabtu (5/11/2016).
Alasan penolakan keempatnya masuk ke Indonesia adalah karena mereka tidak memiliki tujuan yang jelas untuk masuk ke Indonesia, mereka tidak memiliki reservasi hotel selama tinggal di Indonesia dan mereka tidak memiliki biaya hidup selama tinggal di Indonesia.
“Itu (menjadi PSK) yang kita khawatirkan,” ucap Heru.
Keempatnya saat ini sudah dipulangkan oleh pihak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Ettihad EY 475 menuju kembali ke Abu Dhabi, UEA, Jumat (4/11) pukul 17.40 WIB sore kemarin.(HAR)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut memantau jalannya demonstrasi 4 November. Bersama Paspampres dan staf khusus Wapres JK menengok dari halaman istana.
Pantauan khatulistiwaonline.com di Kantor Wakil Presiden, Jumat (4/11/2016), pukul 13.35 WIB, JK mulai meninggalkan ruang kerjanya. Pertama-tama JK meninjau posko pusat Paspampres lalu memeriksa seluruh perangkat elektronik yang memantau demonstran yang berdemo di luar istana.
Kemudian karena dekatnya jarak antara Kantor Wakil Presiden dengan Istana Negara, JK memilih berjalan kaki menuju halaman Istana. Dia terus didampingi oleh Paspampres dan staf khususnya.
Saat melihat aksi demo terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) JK sempat terdiam. Beberapa kali dia menoleh kepada demonstran saat mendengar gemuruh orasi.
Beberapa kali JK juga tampak berbincang-bincang dengan Paspampres dan staf khususnya di dekat air mancur Istana Negara. Lalu menoleh kembali kepada demonstran saat mendengar orasi mereka.
Belum diketahui apakah JK akan menemui secara langsung pada demonstran hari ini.
Sementara itu, penjagaan di sekitar lingkungan istana semakin ketat. Massa sudah mulai berjalan menuju depan Istana untuk berunjuk rasa. (NOV)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Sebanyak 25 perwakilan peserta demo 4 November akan diterima di Istana Negara. Dari pihak pemerintah rencananya akan diwakili Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan kepada wartawan di jalan Medan Merdeka Timur, Jumat (4/11/2016). Selain itu, 10 anggota DPR juga dijadwalkan akan ikut menemui demonstran di Istana Negara.
“Iya nanti ada perwakilan tersebut yang akan diterima oleh yang mewakili Presiden. Dari DPR juga ada 10 (orang) akan bergabung di Istana Supaya terakomodir apa yang diinginkan oleh teman-teman,” kata Iriawan.
“Jadi tidak usah ke DPR di sini saja,” tambah Iriawan.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga mengimbau agar massa nanti tidak perlu berunjuk rasa di depan Gedung MPR-DPR, cukup di Istana Merdeka saja. Alasannya hal itu bisa mengganggu arus lalu lintas.
“Karena kalau ke DPR selain nanti ganggu arus lalu lintas kasihan nanti masyarakat lain. Juga teman-teman di DPR menghendaki agar segera, aspirasinya,” kata Tito.
“Kan ini yang diminta aspirasinya segera, maka diminta juga aspirasinya diterima dan setelah itu membubarkan diri,” tambah Tito.
Saat ini demonstran mulai bergerak ke Istana Negara. Demonstrasi menuntut agar kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dituntaskan itu berjalan tertib.di Jalan Medan Merdeka Timur pukul 12.30 siang, pendemo yang sebagian besar menggunakan pakaian dan atribut warna putih itu nampak tertib dan rapi.
Mereka sangat menjaga kebersihan. Dalam setiap rombongan ada beberapa demonstran yang membawa kantung sampah atau trash bag. Pendemo di bagian depan yang selesai minum atau menyantap makanan ringan menyerahkan sampahnya ke orang di belakangnya, lalu dioper ke demonstran yang membawa trash bag. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Massa dari ormas Islam menggelar unjuk rasa menuntut proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau pendemo agar waspada terhadap adanya penyusup dari kelompok garis keras.
“Kami dari Polri, TNI dan aparat lainnya tentu akan mengamankan dan melayani serta melindungi mereka. Namun kita perlu waspadai ada beberapa komponen, yang juga kami antisipasi,” kata Tito di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Banyaknya jumlah pendemo memungkinkan adanya penyusup dari kelompok tersebut. Dia mengimbau agar pendemo jangan mudah terprovokasi dengan kelompok tersebut.
“Ada komponen-komponen garis keras termasuk jaringan-jaringan dulu yang pernah melakukan teror juga itu ada, dari hasil intelijen kita. Kita waspadai mereka. Tolonglah jangan sampai di tengah aksi ini merusak semua niat baik dari pada aksi ini sendiri,” tegasnya.
Tito menyadari demo merupakan bentuk penyampaian pendapat di muka umum sebagai hak dari warga negara. Dengan massa yang besar rawan adanya gesekan oleh karena itu dia minta agar semua pihak menahan diri selama demo berlangsung.
“Yang kedua kita minta kepada teman-teman pengunjuk rasa, sekali lagi, karena ini jumlahnya besar, psikologi massa akan terjadi dinamika kelompok namanya Group Dymanic, group psychology. Itu akan terjadi di mana rasionalisme setiap orang jadi hilang dan mudah sekali larut dan ikut dalam psikologi massa yang kadang kadang mudah untuk digerakkan oleh para orator orator,” kata dia.
Dia pun mengingatkan orator demo agar tidak menghujat dan mengindahkan etika. Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak asal mengunggah atau membagikan berita yang belum diketahui kebenarannya ke media sosial (medsos).
“Kami minta kepada orator jangan menghujat, salah satu batasannya mengindahkan etika dan moral. Yang penting saya minta nanti medsos jangan mudah mengupload dan menshare sesuatu yang belum tentu benar, dan jangan mudah percaya,” kata dia. (MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com –
Calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan blusukan ke Muara Karang, Jakarta Utara yang tak jauh dari kediamannya. Blusukannya tersebut untuk mengecek sejumlah infrastruktur dan mendengar keluhan warga.
Ahok tiba di kawasan ruko wilayah Muara Karang, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016) sekitar pukul 11.00 WIB menggunakan Jeep Rubicon. Nampak pengamanan ketat dari anggota polisi dan anggota TNI.
Saat tiba, ia menyapa masyarakat sekitar dan beberapa ada yang mengajak foto bersama. Salah seorang masyarakat mengeluh kepada Ahok soal ukuran trotoar jalan yang lebih tinggi dari jalan. Sebab itu, kendaraan seperti mobil dan motor sulit untuk parkir.
“Trotoarnya terlalu tinggi pak. Ini pada enggak bisa masuk mobil sama motor,” ujar warga kepada Ahok, Jumat (4/11/2016).
“Ini memang seharusnya lebih rendah. Nanti saya coba laporkan ke PU (Dinas Pekerjaan Umum),” kata Ahok.
Tak lama kunjungan Ahok ke wilayah tersebut yakni sekitar 20 menit. Ia pun kembali bergegas ke tempat lain.(HAR)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Cawagub DKI Djarot Saeful Hidayat tetap menjalankan aktifitas seperti biasa hari ini meski ada aksi demo besar-besaran di Jakarta Pusat. Djarot mengunjungi Pasar Burung di kawasan Jakarta Pusat.
Djarot tiba di Pasar Burung Pramuka pukul 10.00 WIB. Djarot langsung menuju salah satu penjual burung di pinggir jalan raya pasar tersebut. Dengan fasih, Djarot melakukan tawar menawar burung dengan bahasa Jawa.
“Ini jalak Bali ada?” tanya Djarot di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2016).
“Ora ono Pak,” jawab sang penjual.
Djarot kemudian bertanya mengenai jenis-jenis burung yang dijualnya hingga bentuk dan warna bulu burung.
Setelah itu Djarot berjalan kaki menuju gedung Pasar Jaya Pramuka. Ketika berjalan, para pendemo yang tengah melewati jalan raya menggunakan kendaraan roda 4 berteriak ke arah Djarot.
Kata-kata yang dilontarkan pun tidak terlalu jelas. Namun Djarot merespons dengan melambaikan tangan ke arah konvoi pendemo tersebut.
“Lah kok mereka malah salam 2 jari? Lucu itu,” ujar Djarot sambil tertawa.
Ketika tiba di dalam gedung pasar, Djarot disambut para penjual toko obat-obat. Setelah bersalaman dan mendengar aspirasi penjual toko, Djarot bertolak ke dalam titik pusat gedung.
“Huuuuuu,” kata para penjual maupun pembeli yang ada di dalam gedung. Mereka yang berada di tingkat atas melihat ke bawah ke tempat Djarot berdiri dan terus bersorak.
Djarot menanggapi dengan santai dan memberi salam 2 jari.
“Bagaimana di sini? Panas ya?” tanya Djarot ke salah satu ibu penjual obat.
“Iya Pak, makanya pakai AC dong Pak,” jawan ibu tersebut.
“Iya nanti, tapi kalian harus bersih ya harus rapi, nanti kita kasih AC biar nyaman,” tutur Djarot.
Setelah itu Djarot menuju ke bagian belakang gedung Pasar Pramuka untuk melihat pasar burung dan aneka burung yang dijual. (MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com –
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan jajarannya memantau langsung pergerakan ribuan massa demo 4 November. Kapolda bahkan sampai naik bronto skylift memantau massa dari ketinggian.
Pantauan khatulistiwaonline, Irjen M Iriawan melakukan pemantauan di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2016). Di lokasi sudah ada ratusan massa pendemo yang berorasi dan meneriakkan yel-yel.
Massa lainnya masih terkonsentrasi di kawasan Masjid Istiqlal dan sejumlah titik lainnya. Seluruh massa demo dijadwalkan bergerak usai salat Jumat nanti.
Irjen M Iriawan melakukan pemantauan didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Dwiyono. Dia melihat situasi dan kesiapan anak buahnya mengamankan massa yang terus berdatangan ke arah Istana Merdeka.
Kapolda Metro Jaya bahkan menaiki bronto skylift yang terparkir di dekat kawasan Silang Monas dekat Istana Merdeka untuk memantau massa. Dia ditemani oleh Kombes Dwiyono dan Kombes Awi Setiyono.
Kapolda Metro Jaya memantau situasi massa dari ketinggian 90 meter menggunakan bronto skylift ini. Bronto Skylift adalah peralatan milik Dinas Pemadam Kebakaran yang biasa digunakan untuk mengevakuasi korban kebakaran yang terjebak di gedung bertingkat.
Situasi di sekitar Istana Merdeka sendiri pukul 10.40 WIB terpantau kondusif. Polisi melakukan penjagaan di seputar Istana, tepatnya ring 2. Ring 1 sudah dijaga oleh TNI. Di sepanjang Istana Merdeka juga sudah dipasangi kawat berduri. Mobil Water Cannon dan Barracuda juga sudah disiagakan. (NOV)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Istana Kepresidenan menggelar konferensi pers. Mensesneg Pratikno mengatakan pemerintah keberatan dengan putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) soal dokumen TPF Munir.
“Tadi saya juga melaporkan mengenai KIP. Tadi saya melaporkan bahwa Setneg mengajukan keberatan atas putusan itu,” ujar Pratikno dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jumat (4/11/2016).
Pratikno mengatakan pemerintah keberatan dengan putusan itu karena bisa menimbulkan banyak penafsiran. Putusan KIP itu sendiri pada intinya meminta pemerintah untuk mempublikasikan dokumen hasil penyelidikan yang dilakukan TPF atas pembunuhan Munir Thalib.
Hadir dalam jumpa pers ini Seskab Pramono Anung. Dalam jumpa pers ini Pramono juga naik ke podium untuk menyampaikan mengenai proyek listrik 35 ribu watt.
Sementara itu di luar kompleks Istana massa demonstrasi 4 November mulai menggelar aksi. Puncak aksi akan mulai dilakukan pukul 13.00 WIB. (RIF)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kampanye calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rawa Belong pada Rabu (2/11) sempat ricuh karena ada penolakan. Ketua KPU DKI Sumarno mengimbau agar masing-masing pihak menaati peraturan yang ada.
“Sebenarnya biasa saja dalam demokrasi. Hanya ekspresikan dengan cara-cara yang baik, benar,” ujar Sumarno saat berbincang, Kamis (3/11/2016).
Dia juga menyayangkan kegiatan kampanye calon diwarnai aksi pemukulan. Dia mengingatkan aksi penolakan berupa pernyataan masih diperbolehkan namun bila terjadi aksi ricuh bisa diancam tindak pidana.
“Kalau kegiatan pasangan calon seharusnya tidak terjadi hal-hal seperti itu, jadi boleh saja sepanjang hanya pernyataan atau apa tapi kalau sampai lempar-lemparan kaya kemarin itu enggak boleh,” jelas dia.
“Apalagi sampai merusak atribut kampanye calon yang lain itu enggak boleh. Karena kan penghilangan atribut kampanye itu termasuk tindak pidana pemilu,” sambung dia.
Sumarno mengimbau masing-masing tim kampanye dan relawan untuk memetakan daerah dengan baik. Bila ada potensi penolakan (resistensi) dari warga sebaiknya tim kampanye juga harus punya solusi.
“Tapi juga dari tim kampanye tiap calon harus tahu juga jangan show of force. Di daerah itu resistensinya tinggi memang harus pandai-pandai juga memilah-milah kalau-kalau daerah yang kita-kira kuat penolakannya harus bagaimana,” katanya.
Dia mengingatkan agar setiap tim kampanye berkoordinasi dengan pihak terkait. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya peristiwa tersebut.
“Dalam kampanye kan ada tim dan relawan kampanye. Sebelum melakukan kegiatan berkoordinasi dgn Polda Metro, kan kalau mau kampanye harus bersurat dulu ke Polda dan juga harus dilaporkan ke KPU dan Bawaslu. Biar kita juga bisa memonitoring juga,” tegasnya.
Lalu apakah kampanye Ahok kemarin sudah melaporkan ke KPU?
“Saya belum ngecek kan di bagian sekretariatnya kampanye. Nanti saya cek apakah sudah ada laporan Ahok,” katanya.
(NOV)