BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 ini terdapat sejumlah atlet yang juga merupakan anggota TNI aktif. Salah satunya Puji Sumartono yang saat ini membela kontingen Jabar pada cabang olahraga tenis lapangan kursi roda.
Puji yang bertanding pada kelas tunggal ini bertugas di Pusat Rehabilitasi Cacat Kementerian Pertahanan. Sebelumnya, puji merupakan sopir pribadi Wakil Presiden RI periode 2004-2009, Jusuf Kalla.
Puji menceritakan awal kiprahnya menjadi atlet difabel. Kata dia, semua itu bermula saat dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas pada 2007 di Jakarta.
Peristiwa yang tak diharapkannya ini terjadi saat dirinya tengah libur sebagai sopir Wapres Jusuf Kalla. “Saat lepas dinas, jam delapan (pagi) habis ngantar (Wapres) ke kantor. Malamnya kecelakaan,” kata Puji saat ditemui seusai bertanding di Lapangan Tenis Siliwangi, Kota Bandung, Oktober 2016 lalu.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan salah satu kakinya harus diamputasi. Sangat berat bagi Puji untuk menerima kenyataan yang terjadi pada dirinya saat itu.
“Saat itu shock sekali. Dalam artian memang kita sehat, tapi harus difabel. Sangat shock, apalagi mempengaruhi kedinasan saya di Paspampres,” katanya.
Bahkan, dirinya memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk bisa kembali semangat dalam menjalani hidup dan kariernya di militer. Perlu waktu tiga tahun bagi Puji untuk merasa hidup normal seperti sebelumnya. “Dari 2007 sampai 2010, baru bisa bangkit lagi,” katanya.
Dorongan keluarga menjadi faktor utama yang membuat dirinya bisa bangkit dari keterpurukan yang dialaminya itu. “Juga setelah saya di Pusrehab Kemenhan. Di situ ketemu sama teman senasib, mulai perlahan bangkit,” katanya.
Setelah bisa menjalani kehidupan normal kembali, dirinya memilih olahraga tenis lapangan sebagai salah satu aktivitasnya. Setelah ditekuni, olahraga ini mampu mengantarkan dirinya ke luar negeri untuk mengharumkan nama bangsa pada kejuaraan internasional.
“Untuk kejuaraan open sudah ke Malaysia, Thailand, Srilanka, dan Korea. Prestasi terbaik di Malaysia tahun 2014. Saat itu dapat juara. Dan saya memperoleh kenaikan pangkat luar biasa,” katanya.
Pada Peparnas 2016, Puji yang merupakan warga Kota Depok ini turun membela Jabar pada kelas tunggal dan campuran. Sampai saat ini, nomor pertandingannya itu masih dalam babak penyisihan.
Pelatih kepala tenis lapang kursi roda kontingen Jabar, Daniansyah, menambahkan bahwa pada ajang Peparnas 2016 ini terdapat sedikitnya lima anggota TNI aktif yang ikut bertanding.
Tiga di antaranya membela Jabar pada cabang olahraga tenis lapangan kursi roda. “Lalu ada juga di (kontingen) Papua,” katanya.
Dia mengaku tidak terlalu sulit untuk melatih atlet difabel dari TNI ini. Sebab, sebelum menjadi kaum berkebutuhan khusus ini mereka sudah rutin berolahraga.
“Mereka sudah berlatih sejak lama, sebelum kecelakaan. Di TNI ada kegiatan olahraga, mereka latihan di sana,” katanya. (MAD)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Salah seorang pelaku pengeroyokan yang menewaskan guru olahraga di Kota Bandung, Tatang Wiganda, akhirnya menyerahkan diri.
IS (28) melarikan diri selama 75 hari. Selama buron, IS kerap berpindah-pindah tempat ke beberapa wilayah di Jawa Barat. Tersangka menyerahkan diri kepada kepolisian di salah satu restoran cepat saji di Cibiru, Kota Bandung.
“Tersangka merupakan DPO kasus pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Tersangka menyerahkan diri pada hari Jum’at 11 November 2016 pukul 22.3 WIB, malam kemarin,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, melalui pesan singkatnya, Sabtu (12/11/2016).
Kasus ini berawal saat guru olahraga SMP/SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS), Tatang Wiganda (39) tewas, setelah dikeroyok sejumlah preman Terminal Cicaheum di Jalan AH Nasution, pada hari Senin 22 Agustus 2016, sekitar pukul 16.00 WIB. Korban bersimbah darah karena perutnya ditusuk. Oleh warga, korban dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusuf namun nyawanya tak tertolong.
Tak butuh waktu lama untuk polisi menangkap para pelaku. Dua tersangka ditangkap. Tersangka HWS sebagai pelaku yang memukul korban, dan RSG yang melakukan penusukan sementara tersangka IS melarikan diri. (NGO)
TANGERANG, khatulistiwaonline.com –
International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) yang diikuti 23 negara di dunia akan digelar Hotel Allium, Jalan Benteng Betawi, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (9/11/2016).
Kepala Bagian Humas Pemda Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengungkapkan, pembukaan IMSO akan dilakukan pukul 19.00 WIB. Perhelatan olimpiade matematika dan sains akbar itu rencananya akan dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy.
“Rencananya akan dibuka oleh Pak Presiden dan Pak Mendikbud,” kata Wahyudi Iskandar saat dihubungi Banten Hits.
“Nanti pembukaannya jam 7 malam seluruh SKPD wajib hadir,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Tangerang sudah menyeleksi ratusan siswa dari seluruh siswa di kecamatan se-Kota Tangerang untuk bersaing memenangkan olimpiade ini melawan perwakilan dari 23 negara.(NIH/RIF)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com –
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku telah mengkoordinasikan kepada kepolisian terkait kondisi keamanan di Kota Bandung yang belakangan dihantui sejumlah aksi kejahatan jalanan. Kurun waktu 17 hari dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi korban begal di dua lokasi berbeda yaitu Jalan Djuanda (Dago) dan Jalan Tamansari.
Pria yang karib disapa Emil itu sudah berdiskusi dengan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto. Hasil pertemuan tersebut menyepakati penambahan posko dan kamera CCTV di kawasan Tamansari dan Dago.
“Namanya keamanan itu tupoksinya kepolisian. Setiap ada kasus saya sampaikan ke kepolisian dan mengkoordinasikan karena ada di kepolisian. Setelah diskusi dengan Pak Kapolrestabes khusus untuk merespons Tamansari dan Dago, Kapolrestabes akan menambah pos keamanan tambahan dan meminta CCTV. Sebetulnya sudah ada di sana tapi belum canggih,” ujar Emil usai rapat pimpinan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (7/11/2016).
Menurut Emil, tahun ini Pemkot Bandung membeli 100 unit kamera CCTV yang terkoneksi dengan Bandung Command Center di kantornya, Balai Kota Bandung.
“Nah sekarang belanja CCTV yang memang rutin dilakukan, sebagian akan ditempatkan oleh pihak kepolisian. Polisi memohon agar pemasangannya banyak ditempatkan di Tamansari dan Dago,” kata Emil.
Pria yang kerap mengendarai sepeda biru tersebut juga mengaku akan melakukan rapat terkait penerangan jalan umum yang ada di kawasan Tamansari dan Dago.
“Sedang saya rapatkan. Karena saya tidak hapal seluas Bandung ini mana yang gelap dan tidak gelap, itu akan dirapatkan apakah daerah itu memang karena gelap atau bagaimana,” ucapnya.
Khusus lampu penerangan jalan umum, Emil bakal menerapkan Public Private Patnership yang dikelola pihak ketiga. “Sedang dilelang, jadi seluruh penerangan akan dikelola swasta agar jauh lebih mudah karena kami kekurangan SDM juga. Saat SDM kurang memadai kita selalu kerja samakan dengan pihak ketiga,” tutur Emil menambahkan.
Pada Minggu (6/11) kemarin, sekitar pukul 05.30 WIB, Rifqi Zaidan Muharri (20) bersimbah darah setelah bagian kepalanya dan lutut dibacok oleh emoat orang pelaku yang mengendarai sepeda motor. Para pelaku merampas sepeda motor milik Rifqi. Saat itu korban akan pulang ke kosannya. Namun korban diserang di Jalan Tamansari, Kecamatan Coblong. Rifqi mendapatkan penanganan intensif di Rumah Sakit Borromeus Bandung.
Kasus sebelumnya terjadi pada Kamis dini hari, 20 Oktober lalu. Korban yaitu Rizal Aziz Muhammad, mahasiswa ITB, saat itu dibonceng teman satu kampus menggunakan sepeda motor. Keduanya, sekitar pukul 00.30 WIB, pulang dari kampus ITB, Jalan Ganeca. Sewaktu melintas Jalan Dago atau tepatnya depan Kedai Timbel Dago, kendaraan mereka dipepet empat orang yang mengendarai dua motor secara berboncengan.
Salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam yang diduga samurai. Pelaku mengayunkan sajam tersebut ke arah tubuh Rizal yang mengenai bahu dan leher. Korban yang terkena sabetan samurai berhenti di Simpang Dago. Sementara pelaku melarikan diri. Rizal diboyong ke Rumah Sakit Borromeus Bandung. (MAD)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Kepolisian memastikan arus lalu lintas sepanjang jalur tol dari Jawa Barat menuju ke Jakarta normal. Tidak ada penyekatan maupun prioritas jalan bagi rombongan bus pedemo yang akan berangkat ke Jakarta untuk berunjuk rasa Jumat besok, (4/11/2016).
“Tidak ada penyekatan, tidak ada prioritas jalan semuanya normal seperti biasa untuk arus lalin di sepanjang jalur tol,” ujar Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Sugihardi saat dihubungi wartawan, Kamis (3/1/2016).
Meski begitu, kata Sugihardi, rombongan bus akan mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian. Sementara pengamanan akan dilakukan dari masing-masing daerah yang dilewati.
“Sepanjang jalur memang ada pengawalan dari kita dan dari masing-masing daerah akan turun juga,” kata dia.
Pengawalan akan dilakukan oleh pihak kepolisian dari titik keberangkatan hingga ke perbatasan Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.
“Yang dari Jabar pasti kita kawal dan kita antar sampai ke perbatasan,” tuturnya. (HAR)
BOGOR,khatulistiwaonline.com
Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah akan dugaan-dugaan hilangnya dokumen laporan TPF Munir. SBY gusar kala Jaksa Agung menghubunginya.
“Soal TPF Munir masih ada yang mengejar, mencari-cari dan terus menimpakan kepada SBY pribadi, bahkan katanya SBY harus diperiksa Jaksa Agung, saya baca dari Pak Wiranto di media, tak ada instruksi Presiden untuk memeriksa saya. Dua hari setelahnya saya terima pesan dari Jaksa Agung bahwa pihaknya ingin bertemu dengan saya,” jelas SBY.
Hal itu disampaikan SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).
“Begini gundahnya, ini nggak salah negara, kalau saya justru dijadikan tersangka pembunuhan Munir? Nggak kebalik dunia ini jika SBY terlibat dalam konspirasi pembunuhan Munir, come on!” tutur SBY berapi-api.
“Saya punya akal sehat, kalian punya akal sehat. Menyangkut kasus Munir, pemerintahan yang saya pimpin, para penegak hukum, sudah saya jelaskan terang benderang pada Bapak Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Mengenai hilangnya dokumen laporan TPF Munir, SBY menyebut sudah ada beberapa kopi yang dilegalisasi yang diserahkan kepada para aparat penegak hukum. Kopi itu berisi persis seperti dokumen aslinya.
“Tetapi kopi saya pasrahkan pada Mensesneg. Presiden Jokowi apa rekomendasinya dan apa pula dilaksanakan, bola ada di tangan pemerintahan Pak Jokowi sekarang ini,” jelasnya.
“Kopinya mana kopinya mana? Sudah dilegalisasi mantan ketua TPF Marsudi Hanafi, dicocokkan dengan yang lain, ya itu isinya,” tegasnya. (RIF)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Banjir melanda wilayah Kabupaten Bandung makin meluas. Kini tercatat lima kecamatan di selatan Bandung ini terkena dampak meluapnya air Sungai Citarum setelah hujan intensitas tinggi terjadi sejak beberapa hari terakhir. Banyak warga yang terpaksa tinggal di tempat pengungsian karena genangan air menerjang tempat tinggalnya.
“Kemarin tiga kecamatan, sekarang dampak banjir bertambah menjadi lima kecamatan,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Bandung Ernawan Mustika usai rapat koordinasi penyelsaian banjir di cekungan Bandung yang berlangsung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (1/11/2016).
Lima kecamatan ini terdiri Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah, Katapang dan Rancaekek. Proses tanggap darurat, sambung Enawan, sudah dilakukan pihak Pemkab Bandung.
Akibat banjir menerjang kawasan tersebut, kata dia, ribuan warga harus mengungsi karena rumah tinggal terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. “Hingga hari ini ada seribu orang lebih yang mengungsi,” ujar Ernawan.
Dalam kesempatan rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Ernawan sempat mengungkapkan soal kekurangan perahu karet. Pemkab Bandung meminta Pemprov Jabar untuk membantu penyedian tambahan perahu karet.
“Kami membutuhkan perahu karet untuk mengevakuasi warga,” ucap Ernawan. (SOM)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil memimpin acara Deklarasi Bandung Untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diadakan oleh Perkumpulan Bandung Untuk NKRI, di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menyampaikan orasi kebangsaan dan memimpin pembacaan teks Deklarasi Bandung Untuk NKRI didampingi oleh lima tokoh lintas agama.
Dalam orasinya Emil mengatakan kehadiran manusia yang membawa badan dan melangkahkan kakinya di muka bumi ini ialah untuk menyatakan hati dan menguatkan niat tentang ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecintaan kepada nusantara dan kesetiaan kepada NKRI serta Pancasila.
“Mari kita ikrarkan kesetiaan kita kepada Indonesia yang tanahanya menjadi tempat naungan kita, yang udaranya kita hirup karena sesungguhnya cinta kita adalah cinta kepada sang Maha Pencipta, cinta kepada alam dan tanah air,” kata dia.
Menurut dia, yang menjadi musuh utama manusia saat ini adalah diri sendiri kita sehingga ia mengajak seluruh warga yang hadir di acara tersebut untuk melawan kebodohan dan kesombongan dalam diri masing-masing dengan kecintaan dan ketaatan kepada Tuhan dan alam.
“Jadilah manusia Indonesia yang memberi bukan memakai-maki, jadilah manusia Indonesia yang tangannya di atas bukan di bawah. Apa pun baju, profesi, agama serta satus kita hari ini, kita harus membela NKRI,” ujar Emil.
Sementara itu Ketua Umum Bandung Untuk NKRI Priana Wirasaputra mengatakan Deklarasi Bandung Untuk NKRI adalah sebuah kegiatan pernyataan bersama yang dilakukan oleh puluhan ribu warga Kota Bandung dari berbagai lapisan dan sebagai pengingat akan pentingnya arti dari nilai-nilai Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, perdamaian, kerukunan hidup dan nasionalisme.
“Kegiatan ini kumpulan dari orang-orang yang mempunyai harapan dan semangat mengenai wilayah Bandung yang damai bersatu demi NKRI. Deklarasi nanti akan berisi nilai-nilai dari pilar kebangsaan kita,” kata dia.
Ia menuturkan ada berbagai alasan mengapa perlu diadakan kegiatan tersebut karena saat ini muncul sejumlah masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernergara dan mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan, kerukunan, nasionalisme dalam pelaksanaan pembangunan.
“Beberapa peristiwa dan fakta menunjukkan adanya sikap intoleransi, radikalisme, separatisme dan pelaksanaan kehendak yang inkonstitusional dari sebagian kelompok masyarakat,” katanya.
Berikut ialah isi teks Deklarasi Bandung Untuk NKRI:
Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, kami warga Kota Bandung berjanji:
1. Menjunjung Tinggi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI
2. Menhormati dan Menghargai Perbedaan Suku, Agama, Ras, serta Golongan yang sesuai perintahnya.
3.Membela Kebenaran, Keadilan dan Perdamaian
4. Gotong Royong Berperan Aktif Memakmurkan Negeri
5. Memuliakan Keluarga sebagai Fondasi Utama Menghasilkan Generasi yang kuat.(RED/ANT)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Setelah enam jam berusaha dievakuasi, akhirnya bangkai mobil Grand Livina yang berada di bawah jembatan Jalan Pasikoja, Kota Bandung, berhasil diangkat. Proses evakusi menggunakan dua unit mobil crane.
Berdasarkan pantaun khatulistiwaonline, Selasa (25/10/2016) bangkai mobil berhasil diangkat dari dasar aliran sungai Citepus sekitar pukul 13.30 WIB. Proses pengangkatan body mobil dilakukan secara perlahan-lahan.
Mobil berwarna hitam itu kondisinya rusak parah. Seluruh bagian body mobil penyok dan baret-baret. Kap mesin terbuka. Terlihat pasir sungai serta batu-batu berukuran sedang terlihat memenuhi bagian depan mobil saat berhasil diangkat.
Untuk memudahkan proses pengangkatan bangkai mobil, pembatas jembatan terpaksa dihancurkan oleh petugas gabungan dari Polda Jabar dan Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Bandung.
Meski sudah berada di atas jembatan, namun ada beberapa bagian body mobil yang menyangkut di pondasi penyangga jembatan. Sehingga petugas masih berusaha melepaskannya agar bisa diangkut ke tempat lain.
Kasi Pammat Sabhara Polda Jabar Kompol Nana S mengatakan setelah dievakuasi, nantinya bangkai mobil tersebut diserahkan kepada pemiliknya. Tugasnya hanya sampai mobil tersebut terangkat dari dasar sungai.
“Setelah ini kami serahkan kepada pemilik. Nanti dia (pemilik) mungkin manggil mobil derek buat angkut ke rumahnya,” jelas dia di lokasi.
Saat proses pengangkatan, tidak terlihat pemilik mobil, Irma (42), yang tadi pagi datang sebentar untuk melihat proses evakuasi.
Sebelumnya, proses evakuasi bangkai mobil ini berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Mobil tersebut terseret arus banjir di Jalan Pagarsih hingga mencapai satu kilometer ke lokasi penemuan yaitu jembata Jalan Pasirkoja.(RED)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com –
Sekitar 20 menit lamanya menyampaikan pemberhentian sejumlah kepala sekolah (kepsek) di Kota Bandung yang melakukan pelanggaran di antaranya praktik pungutan liar (pungli) dan gratifikasi, Ridwan Kamil kembali meraih alat pengeras suara yang menempel di atas mejanya. Sang wali kota Bandung tersebut membenarkan posisi kursi sebelum beranjak meninggalkan ruang rapat di Pendopo.
Emil, sapaan Ridwan, menyampaikan kegelisahannya kepada belasan wartawan yang hadir. Kegundahan Emil masih seputar pemecatan sembilan kepsek SD dan SMP, rekomendasikan pemberhentian lima kepsek SMA, dan menjatuhkan sanksi skorsing kepada lima kepsek SD. Sekolah itu seluruhnya berstatus negeri.
Berkemeja putih lengan panjang, Emil merasa urusan ketegasan dalam menegakkan aturan selalu mengusik benaknya. “Batin ini enggak nyaman kalau memberhentikan orang,” ucap Emil di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Kamis (21/10/2016).
Sebagai pimpinan nomor satu di lingkungan Pemkot Bandung, pria berkacamata ini tidak mau segala aturan dan ketentuan berkaitan pelayanan publik malah seenaknya dilanggar orang. “Setiap memberhentikan orang (dari jabatan) itu enggak enak,” ujar Emil.
Dia berharap anak buah atau jajarannya menjalankan tugas sesuai aturan dan menghindari pelanggaran.”Mudah-mudahan enggak sering (berhentikan jabatan orang),” kata Emil.(RED)