BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung akan menerapkan kebijakan e-retribusi bagi angkutan publik tahun depan. Langkah ini untuk mencegah praktik pungli terhadap pengemudi angkutan umum oleh oknum pegawai Dishub.
Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan pendekatan menggunakan teknologi ini diharapkan efektif untuk mencegah praktik pungli. Pasalnya, dengan e-retribusi bisa meminimalisir interaksi secara langsung.
“Terjadinya pungli itu karena adanya interaksi secara langsung. Nah kami minimalisir itu dengan teknologi,” kata Didi saat dihubungi via telefon seluler, Senin (17/10/2016).
Didi menjelaskan nantinya setiap pengemudi angkot dan bus wajib memiliki smart card untuk menyetor retribusi. Smart card yang dimaksud yaitu menyerupai kartu untuk masuk tol yang selama ini sudah banyak digunakan masyarakat.
Ia melanjutkan untuk penarikan retribusi nantinya berlangsung di terminal. Setiap terminal akan dipasangi mesin untuk mendeteksi besaran retribusi melalui smart card yang dipegang oleh setiap pengemudi angkot dan bus.
“Ini smart card, begitu ngetap (mesin e-retribusi) nomor kendaraan sudah terdeteksi. Kalau masuk tap, kita nanti tahu retribusi angkutan itu. Rencana tahun depan akan kami lelang pengadaan barangnya,” tutur dia.
Ia mengaku hingga saat ini belum pernah memergoki langsung anak buahnya melakukan praktik pungli. Namun, tidak dipungkiri masih ada laporan dari masyarakat terkait praktik pungli. “Terus saya ingatkan konsekuensi kalau melakukan pungli. Kalau dari laporan masyarakat ternyata betul dan ada bukti, akan kami pecat,” ujar dia. (RED)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Tarif bus angkutan penumpang jurusan Kabupaten Pangandaran dipastikan tidak naik. Kendati jarak tempuh ke tempat tujuan lebih jauh dari biasanya akibat jalan ambles di Jembatan Putrapinggan, penumpang tetap membayar dengan harga normal sesuai lokasi keberangkatan.
Kadishub Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pihaknya sudah memanggil perusahaan bus jurusan Pangandaran dari berbagai kota berkaitan hal tersebut.
“Sudah kita panggil perusahaan bus Budiman dan Gapuraning. Kita sepakat. Jadi mereka setuju tidak akan menaikan tarif pembayaran. Karena bus-bus jurusan ke sana (Pangandaran) tidak hanya antar kota dalam provinsi saja, tapi antar provinsi juga ada,” ucap Dedi kepada detikcom via telepon, Kamis (13/10/2016).
Dampak amblesnya Jembatan Putrapinggan, beberapa kendaraan terpaksa mengambil jalur alternatif ke wilayah Cipatujah. Selisih jarak tempuhnya hanya dua jam.
“Kalau biasanya dari Bandung hanya menghabiskan waktu kurang lebih enam jam untuk sampai ke Pangandaran, ini akan bertambah dua jam saja. Memang lebih lama karena kendaraan harus memutar. Terpenting persediaan bahan bakar untuk kendaraannya cukup,” ujar Dedi.
Selain itu, Dishub Jabar menyoroti kendaraan angkutan barang. Sementara waktu sistem estafet dilakukan untuk melancarkan pengantaran pasokan barang logistik ke wilayah Pangandaran. Cara seperti sudah berlangsung sejak Senin (10/10) lalu atau satu hari setelah kejadian Jembatan Putrapinggan ambles.
“Pengantar barang, khususnya sembako, kita gunakan sistem estafet. Jadi kendaraan berhenti di Putrapinggan, lalu dipindahkan dan dilanjutkan oleh kendaraan lainnya,” tutur Dedi sambil menambahkan pihaknya tengah menghitung berapa banyak kendaraan angkutan barang yang biasa masuk Pangandaran.(RED)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Dua warga Kota Bandung bernama Imansyah (58) dan Tatang Hartaman (65) diduga menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta warganya untuk lebih berhati-hati dan waspada dengan modus perkumpulan seperti ini.
“Hati- hati dengan yang namanya ponzi scheme (skema ponzi-red). Itu bisa menjanjikan sesuatu melebihi logika. Biasanya 10 persen orang pertama selalu dapat untung sebagai contoh. Nanti 90 persen sisanya yang dirugikan yang menjadi korban sebenarnya,” ujar Emil, sapaan karib Ridwan, ditemui usai mengisi acara di Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Senin (10/10/2016).
Menurut Emil, praktik ini tujuannya untuk mencari untung yang banyak dengan cara penipuan. Dalam kasus Kanjeng Dimas, Emil menilai modus penggandaan uang ini hanya untuk menarik minat korbannya.
“Dalam dunia ekonomi, hal seperti ini sudah biasa. Kanjeng Dimas ini adalah Ponzi Scheme. Jadi ada yang beruntung tapi 10 persen pertama saja yang mendapat keuntungan. Ini biasanya dari mulut ke mulut meyakinkan orang, ada contohnya. Tapi sebenarnya itu hanya gimmick supaya 90 persen sisanya menjadi korban,” kata dia.
Emil berharap kejadian tersebut membuat masyarakat lebih berhati-hati untuk mengikuti praktik-praktik seperti yang dilakukan di Padepokan Dimas Kanjeng.
“Korban mah pasti ada aja yaa, mau di Bandung, mau dimana-mana juga. Mudah-mudahan tidak dirugikan moril dan materilnya terlalu banyak,” tandasnya.(RED)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Dinas Perhubungan Kota Bandung menjawab keluhan ‘Bandung juara macet’ dari warga. Apa saja rencana program pengurai kemacetan tersebut?
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, ada dua pendekatan penyelesaian kemacetan. Pertama membangun infrastruktur seperti melebarkan jalan, membuat jalan baru, membuat over pass atau under pass.
“Pertama, memperbesar supply. Namun pendekatan ini sangat mahal dan pada akhirnya akan macet lagi karena pertumbuhan kendaraan akan selalu tinggi,” ujar Didi dalam aplikasi pesan elektronik kepada wartawan, Selasa (11/10/2016).
Menurut Didi, pendekatan dengan cara tersebut sudah tidak menjadi prioritas. Karena pendekatan ini pro kendaraan pribadi.
“Pendekatan ini adalah pendekatan pro kendaraan pribadi sehingga harus disertai dengan kebijakan menyediakan kantung-kantung parkir. Sering juga disebut kebijakan Kota untuk Kendaraan,” terang Didi.
Teori penuntasan kemacetan kedua, lanjut Didi, yakni manajemen kebutuhan (demand). Cara ini dinilai kebijakan pro kendaraan umum dan menghambat kendaraan pribadi.
“Bila ada 50 orang menggunakan mobil pribadi maka panjang jalan yang dibutuhkan adalah 150 meter. Bandingkan bila 50 orang tersebut menggunakan bus, panjang jalan yang dibutuhkan hanya 6 meter saja. Dengan kebijakan pro kendaraan umum maka kita juga tidak memerlukan lagi kantung-kantung parkir yang banyak,” terangnya.
Sementara untuk rencana jangka pendek, Dishub akan berusaha untuk mengefektifkan sistem rekayasa beberapa ruas jalan.
“Targetnya 10 lokasi seperti di Taman Ciujung, Jalan Supratman,” pungkasnya.(RED)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Sebulan lalu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan akan melarang penggunaan styrofoam di Kota Bandung. Ucapannya ternyata tidak main-main, mulai 1 November 2016 penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan minuman akan dilarang di Kota Bandung.
Dalam akun instagramnya @ridwankamil. Orang nomor satu di Kota Bandung itu mengunggah foto tentang sampah styrofoam. Tidak disebutkan sumbernya dari mana. Kemudian di bawah foto tersebut diberi keterangan.
“Per tanggal 1 November 2016, penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan/minuman akan dilarang di Kota Bandung,” tulisnya, Kamis (13/10/2016).
Pria yang karib disapa Emil itu meminta masyarakat menyesuaikan dengan aturan tersebut. “Mohon menyesuaikan, terutama untuk pecinta seblak,” kata Emil.
Beberapa waktu lalu, Emil menerima laporan dari petugas kebersihan sungai bahwa mayoritas sampah yang memenuhi sunga-sungai di Kota Bandung adalah sampah styrofoam.
Padahal kata Emil, pihaknya sudah mengimbau produsen atau pelaku bisnis makanan minuman agar tidak mengemas produknya dengan styrofoam. “Sudah saya imbau di mana-mana. Kalau bisa, membungkus jangan pakai styrofoam. Gantilah dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan,” kata Emil.
Namun belum diketahui kebijakan pelarangan penggunaaan styrofoam itu nanti seperti apa serta bagaimana pengawasannya. (RED)
BANDUNG, KHATULISTIWAOLINE.COM
Ribuan guru pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Bandung Barat menolak mengambil gaji, Senin (3/10) lalu. Hal itu terkait adanya potongan yang dilakukan oleh pengurus Korpri setiap bulan melalui Bank Bjb yang besarannya bervariasi sesuai golongan. Seperti Golongan I dan II sebesar Rp20 ribu, Golongan III Rp 30 ribu dan Golongan IV Rp 40 ribu dengan Rekening Bjb : 0016378836001 atas nama Dewan Pengurus, sesuai Surat Edaran Nomor 800/395/VIII/SET.KORPRI/2016 yang dikeluarkan oleh Ketua Dewan Pengurus Korpri, Drs Maman Sunjaya, M.Si yang juga Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat.
Keputusan tersebut sesuai dengan hasil rapat yang dilaksanakan pengurus Korpri yang diadakan di Pangandaran yakni pada tgl 20-21 Agustus 2016. Tujuan potongan tersebut, untuk membuka peluang usaha berupa yayasan, koperasi, meningkatkan kesejahteraan anggota, yakni bagi yang meninggal dunia akan diberikan Rp 2.500.000,-, bagi yang pensiun akan menerima Rp 1.000.000 – 5.000.000,- . Bagi yang sakit yang dirawat di rumah sakit menerima Rp 1.000.000,- Bea siswa bagi anak anggota Korpri Rp 1.000.000,- Bantuan Hukum bagi anggota Korpri Rp 5.000.000,- dan untuk keperluan kegiatan Korpri nilainya tidak terbatas tergantung keperluan Korpri.
Menurut salah satu pegawai UPK Pendidikan kepada KHATULISTIWA, pemotongan gaji tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2013 lalu melalui Surat Edaran Nomor : 800/67/UPT/2015, hanya potongan tidak sebesar sekarang. “Nyatanya, di wilayah Kecamatan Padalarang ada yang meninggal, sakit dan yang pensiun diantaranya : Euis C, Sujana C , Ade Y , Iis W , Wace R , Hj.Wulan S A, tapi oleh pengurus Korpri haknya sebagai anggota tidak diberikan.Makanya para guru memilih tidak mengambil gaji, bahkan beberapa mengklaim ke bank Bjb sebagai pihak ketiga penyalur gaji PNS,” ujarnya dengan rawut wajah kesal.
Hal senada diucapkan oleh guru-guru di kecamatan lainnya. Mereka sangat kecewa dengan adanya kenaikan potongan oleh pengurus Korpri. Bayangkan aja berapa ratus juta perbulan dari ribuan guru di 16 UPK Pendidikan Kecamatan yang dikumpulkan oleh pengurus Korpri,” katanya.
Sayangnya, ketika masalah potongan gaji ini hendak dikonfirmasi kepada pengurus Korpri tidak berhasil dengan alasan ada rapat. (HOT)
BANDUNG, KHATULISTIWA – Ratusan pengemudi ojek online atau GoJek melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/12/2015).
Aksi tersebut merupakan lanjutan kekecewaan para pengemudi ojek online atas manajemen Gojek yang tak kunjung menunjukkan solusi.
Sebelumnya pengemudi Gojek melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gojek di Jalan BKR Selasa 24 November 2015.
Para pengemudi merasa dirugikan terhadap sistem manajemen yang berubah tanpa pemberitahuan.
Sistem tersebut pun memberatkan para pengemudi untuk mencari nafkah dengan sistem transportasi masa depan itu.
“Ketika awal datang ke Kota Bandung. Gojek bagaikan malaikat. Dengan janji mampu menstabilkan perekonomian masyarakat Kota Bandung,” ujar Dandi (42) pengemudi ojek asal Kelurahan Gudang Sari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/12).
Dikatakan Dandi, perubahan sistem manajemen Gojek terlihat dari pemotongan deposit yang tidak transparan.
Selain itu, pengemudi Gojek dibebani cicilan jaket dan helm yang tadinya masuk kategori invetaris.
“Belum lagi sistem suspend dengan denda yang tidak seimbang. Padahal tidak ada dalam perjanijan awal. Kami ini seperti diperas dengan sistem manajemen baru ini,” kata Dandi.
CIMAHI, KHATULISTIWA – Penetapan besaran upah minimum kota (UMK) Cimahi 2016 oleh Gubernur Jabar menimbulkan kekecewaan dari kalangan buruh di Kota Cimahi. Mereka menolak besaran UMK yang ditetapkan PP no. 78/2015 tentang Pengupahan sebagai patokan pemerintah dalam menetapkan upah.
Hal itu terungkap dalam rapat konsolidasi buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) Kota Cimahi di sekretariat Kompleks Melong Green Kel. Melong Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Minggu (22/11/2015) lalu. Nilai UMK Cimahi 2016 sebesar Rp 2.275.715, naik 11,5% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 2.041.000. Sedangkan, tuntutan buruh yaitu mencabut
PP Pengupahan dan meminta upah sebesar Rp 3,6 juta.Dalam rapat tersebut, buruh menggelar aksi doa bersama dan tabur bunga. “Ini wujud kematian nuranipemerintah dalam ke berpihakan terhadap buruh.
Menimbulkan duka bagi seluruh buruh bahwa pemerintah memaksakan kehen-daknya,” ujar pengurus Kasbi Kota Cimahi Siti Eni.Menurut Eni, nilai UMK tersebut jauh dari layak. “Mendekati cukup saja tidak. Yang paling merasakan dampak penetapan upah tersebut terutama kaum perempuan karena pendapatan dipakai membiayai kebutuhan keluarga,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Ketua Kasbi Kota Cimahi Bren Minardi. Dia menyatakan, pihaknya dengan tegas menolak PP Pengupahan dan UMK 2016. “Kami dengan tegas menolak UMK 2016 dan minta pemerintah mencabut PP 78. Kami bakal melakukan perlawanan dengan mogok kerja,” katanya.Aksi mogok kerja akan digelar 24-27 November 2015 mendatang. “Tujuan kami ke Pemkot Cimahi dan Pemprov Jabar,” ungkapnya. ( RIF))
BOGOR, KHATULISTIWA – Institut Pertanian Bogor (IPB) bakal menyelenggarakan Festival Bunga dan Buah Nusantara 2015 (FBBN) di Kota Bogor, Jawa Barat pada 27-29 November 2015 mendatang. Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri acara tersebut. “Awal November lalu, Presiden Jokowi menyatakan kesediaannya untuk hadir,” kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardianto di Bogor kemarin.
Kegiatan tahunan ini digelar untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengampanyekan pengembangan buah nusantara. Pada FBBN tahun ini akan diselenggarakan berbagai kegiatan, di antaranya, forum investasi dan bisnis buah nusantara skala usaha kecil dan menengah, fruitpreneur got talent, ekspo serta bursa bunga, kontes buah-buah jeruk dan mangga.
Lalu karnaval bunga dan buah nusantara serta ikrar buah nusantara. Sebanyak 48 bupati/wakil bupati dari seluruh Indonesia bakal meng-
hadiri acara ini. Karnaval FBBN 2015 juga dimeriahkan 10 mobil hias, 6 grup marching band, 55 pertunjukan properti dan kostum, serta lebih dari 10 ribu peserta yang akan berkeliling Bogor mengkampanyekan kecintaan terhadap buah nusantara.
“Kami mendesain program FBBN agar dapat menggairahkan pertanian Indonesia, khususnya untuk komoditas buah dan bunga nusantara,” ujar Herry.Penyelenggara FBBN sendiri, kata dia, mendapat dukungan dari Pemkot Bogor, Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Pertanian. Lalu Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Kementerian Pariwisata. “Saya berharap kehadiran Presiden akan membuat FBBN 2015 terasa lebih istimewa dibanding FBBN sebelumnya dan memberikan inspirasi dan semangat bagi generasi muda untuk mau menjadi wirausaha buah yang tanggu dan berdaya saing,” pungkas Herry. ( MAD)