BOGOR,khatulistiwaonline.com
Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah akan dugaan-dugaan hilangnya dokumen laporan TPF Munir. SBY gusar kala Jaksa Agung menghubunginya.
“Soal TPF Munir masih ada yang mengejar, mencari-cari dan terus menimpakan kepada SBY pribadi, bahkan katanya SBY harus diperiksa Jaksa Agung, saya baca dari Pak Wiranto di media, tak ada instruksi Presiden untuk memeriksa saya. Dua hari setelahnya saya terima pesan dari Jaksa Agung bahwa pihaknya ingin bertemu dengan saya,” jelas SBY.
Hal itu disampaikan SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).
“Begini gundahnya, ini nggak salah negara, kalau saya justru dijadikan tersangka pembunuhan Munir? Nggak kebalik dunia ini jika SBY terlibat dalam konspirasi pembunuhan Munir, come on!” tutur SBY berapi-api.
“Saya punya akal sehat, kalian punya akal sehat. Menyangkut kasus Munir, pemerintahan yang saya pimpin, para penegak hukum, sudah saya jelaskan terang benderang pada Bapak Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Mengenai hilangnya dokumen laporan TPF Munir, SBY menyebut sudah ada beberapa kopi yang dilegalisasi yang diserahkan kepada para aparat penegak hukum. Kopi itu berisi persis seperti dokumen aslinya.
“Tetapi kopi saya pasrahkan pada Mensesneg. Presiden Jokowi apa rekomendasinya dan apa pula dilaksanakan, bola ada di tangan pemerintahan Pak Jokowi sekarang ini,” jelasnya.
“Kopinya mana kopinya mana? Sudah dilegalisasi mantan ketua TPF Marsudi Hanafi, dicocokkan dengan yang lain, ya itu isinya,” tegasnya. (RIF)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Banjir melanda wilayah Kabupaten Bandung makin meluas. Kini tercatat lima kecamatan di selatan Bandung ini terkena dampak meluapnya air Sungai Citarum setelah hujan intensitas tinggi terjadi sejak beberapa hari terakhir. Banyak warga yang terpaksa tinggal di tempat pengungsian karena genangan air menerjang tempat tinggalnya.
“Kemarin tiga kecamatan, sekarang dampak banjir bertambah menjadi lima kecamatan,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Bandung Ernawan Mustika usai rapat koordinasi penyelsaian banjir di cekungan Bandung yang berlangsung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (1/11/2016).
Lima kecamatan ini terdiri Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah, Katapang dan Rancaekek. Proses tanggap darurat, sambung Enawan, sudah dilakukan pihak Pemkab Bandung.
Akibat banjir menerjang kawasan tersebut, kata dia, ribuan warga harus mengungsi karena rumah tinggal terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. “Hingga hari ini ada seribu orang lebih yang mengungsi,” ujar Ernawan.
Dalam kesempatan rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Ernawan sempat mengungkapkan soal kekurangan perahu karet. Pemkab Bandung meminta Pemprov Jabar untuk membantu penyedian tambahan perahu karet.
“Kami membutuhkan perahu karet untuk mengevakuasi warga,” ucap Ernawan. (SOM)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil memimpin acara Deklarasi Bandung Untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diadakan oleh Perkumpulan Bandung Untuk NKRI, di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menyampaikan orasi kebangsaan dan memimpin pembacaan teks Deklarasi Bandung Untuk NKRI didampingi oleh lima tokoh lintas agama.
Dalam orasinya Emil mengatakan kehadiran manusia yang membawa badan dan melangkahkan kakinya di muka bumi ini ialah untuk menyatakan hati dan menguatkan niat tentang ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecintaan kepada nusantara dan kesetiaan kepada NKRI serta Pancasila.
“Mari kita ikrarkan kesetiaan kita kepada Indonesia yang tanahanya menjadi tempat naungan kita, yang udaranya kita hirup karena sesungguhnya cinta kita adalah cinta kepada sang Maha Pencipta, cinta kepada alam dan tanah air,” kata dia.
Menurut dia, yang menjadi musuh utama manusia saat ini adalah diri sendiri kita sehingga ia mengajak seluruh warga yang hadir di acara tersebut untuk melawan kebodohan dan kesombongan dalam diri masing-masing dengan kecintaan dan ketaatan kepada Tuhan dan alam.
“Jadilah manusia Indonesia yang memberi bukan memakai-maki, jadilah manusia Indonesia yang tangannya di atas bukan di bawah. Apa pun baju, profesi, agama serta satus kita hari ini, kita harus membela NKRI,” ujar Emil.
Sementara itu Ketua Umum Bandung Untuk NKRI Priana Wirasaputra mengatakan Deklarasi Bandung Untuk NKRI adalah sebuah kegiatan pernyataan bersama yang dilakukan oleh puluhan ribu warga Kota Bandung dari berbagai lapisan dan sebagai pengingat akan pentingnya arti dari nilai-nilai Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, perdamaian, kerukunan hidup dan nasionalisme.
“Kegiatan ini kumpulan dari orang-orang yang mempunyai harapan dan semangat mengenai wilayah Bandung yang damai bersatu demi NKRI. Deklarasi nanti akan berisi nilai-nilai dari pilar kebangsaan kita,” kata dia.
Ia menuturkan ada berbagai alasan mengapa perlu diadakan kegiatan tersebut karena saat ini muncul sejumlah masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernergara dan mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan, kerukunan, nasionalisme dalam pelaksanaan pembangunan.
“Beberapa peristiwa dan fakta menunjukkan adanya sikap intoleransi, radikalisme, separatisme dan pelaksanaan kehendak yang inkonstitusional dari sebagian kelompok masyarakat,” katanya.
Berikut ialah isi teks Deklarasi Bandung Untuk NKRI:
Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, kami warga Kota Bandung berjanji:
1. Menjunjung Tinggi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI
2. Menhormati dan Menghargai Perbedaan Suku, Agama, Ras, serta Golongan yang sesuai perintahnya.
3.Membela Kebenaran, Keadilan dan Perdamaian
4. Gotong Royong Berperan Aktif Memakmurkan Negeri
5. Memuliakan Keluarga sebagai Fondasi Utama Menghasilkan Generasi yang kuat.(RED/ANT)
BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Setelah enam jam berusaha dievakuasi, akhirnya bangkai mobil Grand Livina yang berada di bawah jembatan Jalan Pasikoja, Kota Bandung, berhasil diangkat. Proses evakusi menggunakan dua unit mobil crane.
Berdasarkan pantaun khatulistiwaonline, Selasa (25/10/2016) bangkai mobil berhasil diangkat dari dasar aliran sungai Citepus sekitar pukul 13.30 WIB. Proses pengangkatan body mobil dilakukan secara perlahan-lahan.
Mobil berwarna hitam itu kondisinya rusak parah. Seluruh bagian body mobil penyok dan baret-baret. Kap mesin terbuka. Terlihat pasir sungai serta batu-batu berukuran sedang terlihat memenuhi bagian depan mobil saat berhasil diangkat.
Untuk memudahkan proses pengangkatan bangkai mobil, pembatas jembatan terpaksa dihancurkan oleh petugas gabungan dari Polda Jabar dan Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Bandung.
Meski sudah berada di atas jembatan, namun ada beberapa bagian body mobil yang menyangkut di pondasi penyangga jembatan. Sehingga petugas masih berusaha melepaskannya agar bisa diangkut ke tempat lain.
Kasi Pammat Sabhara Polda Jabar Kompol Nana S mengatakan setelah dievakuasi, nantinya bangkai mobil tersebut diserahkan kepada pemiliknya. Tugasnya hanya sampai mobil tersebut terangkat dari dasar sungai.
“Setelah ini kami serahkan kepada pemilik. Nanti dia (pemilik) mungkin manggil mobil derek buat angkut ke rumahnya,” jelas dia di lokasi.
Saat proses pengangkatan, tidak terlihat pemilik mobil, Irma (42), yang tadi pagi datang sebentar untuk melihat proses evakuasi.
Sebelumnya, proses evakuasi bangkai mobil ini berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Mobil tersebut terseret arus banjir di Jalan Pagarsih hingga mencapai satu kilometer ke lokasi penemuan yaitu jembata Jalan Pasirkoja.(RED)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com –
Sekitar 20 menit lamanya menyampaikan pemberhentian sejumlah kepala sekolah (kepsek) di Kota Bandung yang melakukan pelanggaran di antaranya praktik pungutan liar (pungli) dan gratifikasi, Ridwan Kamil kembali meraih alat pengeras suara yang menempel di atas mejanya. Sang wali kota Bandung tersebut membenarkan posisi kursi sebelum beranjak meninggalkan ruang rapat di Pendopo.
Emil, sapaan Ridwan, menyampaikan kegelisahannya kepada belasan wartawan yang hadir. Kegundahan Emil masih seputar pemecatan sembilan kepsek SD dan SMP, rekomendasikan pemberhentian lima kepsek SMA, dan menjatuhkan sanksi skorsing kepada lima kepsek SD. Sekolah itu seluruhnya berstatus negeri.
Berkemeja putih lengan panjang, Emil merasa urusan ketegasan dalam menegakkan aturan selalu mengusik benaknya. “Batin ini enggak nyaman kalau memberhentikan orang,” ucap Emil di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Kamis (21/10/2016).
Sebagai pimpinan nomor satu di lingkungan Pemkot Bandung, pria berkacamata ini tidak mau segala aturan dan ketentuan berkaitan pelayanan publik malah seenaknya dilanggar orang. “Setiap memberhentikan orang (dari jabatan) itu enggak enak,” ujar Emil.
Dia berharap anak buah atau jajarannya menjalankan tugas sesuai aturan dan menghindari pelanggaran.”Mudah-mudahan enggak sering (berhentikan jabatan orang),” kata Emil.(RED)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com –
Satpol PP Jawa Barat akhirnya menutup empat kafe di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Dago, Bandung. Penyegelan empat kafe ini setelah diberi waktu empat bulan untuk mencari legal standing pendirian empat bangunan kafe itu.
Keempat kafe itu adalah Armor, Jungle Coffe House, Balcony Resto and Cafe, dan Waroeng Pinus. Berdasarkan pantauan khatulistiwaonline, Kamis (20/10/2016), empat bangunan kafe tersebut sudah tertempel kertas penyegelan. Garis warna hitam kuning juga menempel mengelilingi seluruh bangunan kafe.
Kasatpol PP Jabar Udjwalaprana Sigit mengatakan proses penyegelan berlangsung kondusif. Tidak ada perlawanan dari pengelola saat penyegelan dilakukan oleh petugas.
“Penyegelan kafe hari ini berlangsung kondusif. Kami libatkan 300 personel gabungan dari Satpol PP, Polisi dan TNI,” kata Sigit saat ditemui di Tahura, Kabupaten Bandung.
Juni lalu, keempat kafe itu akan dibongkar, namun mendapat perlawanan. “Saat itu saya memberikan kesempatan bagi mereka untuk mencari pembenaran mengenai pendirian bangunan di Tahura,” terangnya.
“Selain menunggu pembenaran dari mereka (pemilik kafe), kami juga kroscek ke dinas-dinas. Terbukti dari pemerintah juga tidak pernah mengeluarkan izin,” tambah Sigit. Selama empat bulan ini juga keempat kafe itu tetap beroperasi.
Menurut Sigit, pengelola kafe melakukan gugatan ke PTUN dan tiga minggu lalu putusannya keluar, di mana pengadilan memenangkan Satpol PP. “Mereka menggugat kami yang disebut tidak punya kewenangan untuk membongkar,” katanya.
Setelah adanya putusan itu, Satpol PP sudah mengirimkan surat agar para pemilik membongkar sendiri bangunannya. “Kami sudah sangat humanis, memberikan mereka kesempatan,” tandasnya.
Karena tidak juga digubris, hari ini, sebanyak 300 personel Satpol PP menyegel empat kafe itu. Satpol PP, kata dia, memberikan waktu paling lambat 20 hari pasca penyegelan kepada pemilik kafe untuk membongkar sendiri bangunannya. Apabila tidak juga dibongkar, maka pihaknya yang akan turun tangan.
“Kami tetap mengimbau pemilik yang membongkar sendiri bangunannya, kalau tidak terpaksa kami yang akan membongkarnya,” ujar dia. (RED)
BANTEN,khatulistiwaonline.com
Gubernur Banten Rano Karno yang juga petahana di Pilkada Banten mengaku sudah menyampaikan cuti terkait pencalonan dirinya sebagai calon gubernur Banten.
Menurut Rano, surat permohonan cuti disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri 2 minggu lalu. Semua mekanisme sudah disampaikan dan tinggal menunggu keputusan kementerian.
“Surat ke Mendagri sudah saya kirim untuk cuti tanggal 28 Oktober nanti,” ujar Rano kepada wartawan usai menghadiri Fishing Festival di Baros, Banten (20/10/2016).
Terkait siapa yang menjadi PLT Gubernur Banten semasa cuti, Rano mengaku menyerahkan hal tersebut ke kementerian.
“Belum tahu (PLT). Yang pasti dari Kemendagri,” kata Rano.
Dihubungi secara terpisah, ketua KPUD Banten mengaku belum menerima surat permohonan cuti dari Kementerian Dalam Negeri terkait cuti Gubernur Banten.
“Sampai hari ini belum, karena terakhir kan tanggal 27 Oktober, dan 28 Oktober sudah masuk masa kampanye,” ujar Agus Supriatna Ketua KPUD Banten kepada khatulistiwaonline saat dikonfirmasi terpisah. (RED)
JABAR,khatulistiwaonline.com
Gempa bumi yang berpusat di Subang, Jawa Barat, berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang terjadi sekitar pukul 07:25 WIB Rabu, (19/10/2016) terasa hingga Sukabumi.
“Saat getaran gempa saya sedang berada di pasar, walaupun tidak lama tetapi getarannya cukup terasa oleh saya dan beberapa pedagang lainnya yang sedang melayani konsumen,” kata salah seorang warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Suhendi di Sukabumi, seperti dilaporkan Antara.
Tidak hanya di wilayah Kabupaten Sukabumi, gempa Subang tersebut juga dirasakan oleh warga Kota Sukabumi, seperti warga Kampung Benteng Kidul, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Dina Nurlela mengatakan saat gempa terjadi ia tengah mengasuh anaknya di dalam rumah.
“Walaupun hanya sebentar saya sempat terkejut dan langsung keluar rumah khawatir ada gempa susulan yang kekuatannya lebih besar,” katanya.
Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan pihaknya langsung bersiaga pascagempa yang berpusat di Subang. Pihaknya khawatir dampak dari gempa bisa menyebabkan kerusakan di Kabupaten Sukabumi.
“Kami belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan akibat dampak dari gempa itu, namun petugas sudah saya siagakan antisipasi Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam situs resminya bmkg.go.id menyebutkan gempa yang berpusat di Subang itu terjadi pada pukul 07:25 WIB, titik magnitudo berlokasi di timur laut Subang dengan kedalaman epicentrum gempa 654 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.” katanya. (RED)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Lapangan Brigif Cimahi dipenuhi massa, Selasa (18/10/2016). Ratusan orang terlibat bentrok dengan polisi. Simulasi pengamanan Pilkada yang digelar Polres Cimahi berlangsung lancar.
kepala daerah (pilkada) Kota Cimahi. Mereka menggagap KPU berpihak kepada salah satu calon pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.
Aksi massa itu dihadang oleh aparat kepolisian dari brimob Polda Jawa Barat. Situasi sempat memanas saat massa mulai melakukan tindakan anarkis melempari polisi dengan batu dan kayu.
Bentrokan tidak terhindarkan saat massa mulai menyerang barisan polisi yang menghadang. Untuk memukul mundur massa, polisi juga mengerahkan kendaraan taktis dan menyemprotkan water canon ke arah pengunjuk rasa.
Massa berhamburan menghindari semprotan air. Barisan polisi secara perlahan-lahan maju memukul mundur ratusan pengunjuk rasa hingga membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.
“Ini salah satu upaya memberikan pemahaman SOP pengamanan bagi anggota polisi baik teori dan praktek. Agar mereka tidak ragu-ragu saat bertindak,” kata Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi di Lapangan Brigif, Selasa (18/10/2016).
Dalam kegiatan simulasi pengamanan ini, kata dia, pihaknya menampilkan sejumlah skenario mengenai kemungkinan pontensi gangguan saat Pilkada Kota Cimahi berlangsung pada 2017 mendatang.
Mulai dari melakukan patroli cipta kondisi gabungan, adanya gangguan saat distribusi surat dan kotak suara hingga gangguan terhadap pasangan calon oleh simpatisan pesaingnya saat masa kampanye.
“Semuanya kami antisipasi dan praktikkan penanganannya di sini. Termasuk nantinya jika ada ancaman bom sekalipun, sudah kami antisipasi,” jelas Ade.
Dia menuturkan untuk memastikan pengamanan saat Pilkada nanti, personel gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP hingga Linmas akan dikerahkan. Diperkirakan akan ada sekitar 3.000 personel gabungan yang bertugas.
Jumlah anggota Polres Cimahi 1.300 orang, dari Polda itu 100 orang dari Sabhara dan 100 dari Brimob. Kemudian Yon Armed dan Kodim masing-masing 200 orang. Satpol dan Linmas sekitar 1.600 orang. (RED)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Dewan menuding Sekretariat Dewan (Setwan) “bermain sendiri” membangun command centre yang juga berfungsi untuk tempat karaoke. Setwan tidak berkoordinasi dahulu dengan dewan. Pimpinan dewan pun akan segera memanggil setwan.
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya Edwin mengaku tidak tahu sama sekali perihal ruangan tersebut. “Saya tidak tahu. Tapi kalau memang betul ada command center, apalagi itu bagian dari untuk menyerap aspirasi masyarakat tidak masalah. Tapi kalau ada fungsi yang lain (dipakai karaoke-red) kita harus hindari. Kami akan memanggil pihak terkait mengenai persoalan ini,” kata Edwin kepada wartawa melalui telepon, Selasa (18/10/2016).
Menurut Edwin, seharusnya pihak Setwan berkoordinasi dengan dewan. Khususnya terkait pengadaan dan ruangan untuk fasilitas di gedung dewan. “Artinya tidak terbuka kepada anggota dewan. Seharusnya ada koordinasi dengan. Tidak semua harus kita yang tanya,” ucapnya.
Dihubungi terpisah Ketua Fraksi Nasdem, Uung Tanuwijaya mengaku kaget dengan pemberitaan media massa. Menurutnya, pembangunan ruangan tersebut tanpa dibicarakan sebelumnya dengan dewan.
“Kami tahunya berita dari internet. Baru semua dewan heboh karena kami enggak tahu sama sekali. Enggak pernah main ke Bagum,” kata dia.
Uung mengaku kecolongan dengan pembangunan ruang mirip karaoke tersebut. Selama ini dewan melakukan pengawasan kinerja di luar, namun namun rumah tangga sendiri kebobolan.
“Kami kebobolan, enggak tahu. Biasa mengawasi kinerja di luar, di dalam sendiri enggak tahu. Perbaikan gedung dewan juga saya enggak tahu, padahal lebih baik dialokasikan ke pos masyarakat karena anggarannya terbatas,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Bangar Tomtom pun menyatakan rencana pembangunan command center baru sebatas wacana, belum dianggarkan. Karena itu ia mengaku kaget ruangan itu sudah ada di gedung dewan. (RED)