TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Sejak beberapa tahun terakhir, layanan pijat plus di tempat pijat diduga menjamur di wilayah Kota Tangerang. Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel). Di Kota Tangerang disebut-sebut pijat plus terdapat di salah satu ruko di bilangan Cipondoh, dan di Kabupaten Tangerang di Gading Serpong sementara di Tangsel di Alam Sutera. Tempat pijat tersebut diketahui menawarkan “hiburan” tambahan bagi para pria yang dating berkunjung. Hiburan tersebut berwujud berbagai variasi seksual yang bisa didapatkan dengan membayar biaya yang lebih banyak. Hampir semua orang pasti senang dipijat, apalagi jika tubuh memang sedang lelah dan butuh istirahat.
Saat pulang dari kantor atau saat stres, tubuh dan pikiran butuh relaksasi, dan salah satu cara mengembalikan kesegaran tubuh adalah dengan pijat. Sayangnya, kehebatan pijat saat ini sudah bergeser ke hal-hal yang bersifat negatif, terutama sejak berdirinya banyak panti pijat plus di kota-kota besar di Indonesia.
Sebagian besar panti pijat plus tersebut mempekerjakan gadis-gadis cantik sebagai tenaga pemijat para pria hidung belang. Pemijat atau yang disebut terapis di tempat tersebut bekerja ganda, selain memijat tubuh juga menyediakan layanan plus berupa hubungan seks. Keberadaan panti pijat yang menawarkan layanan plus-plus tersebut menyebabkan fungsi dan kelebihan terapi pijat yang ditawarkan sepertinya hanya slogan saja.
Mereka tidak memijat melainkan hanya menawarkan layanan plus. Plus apa? Panti pijat tersebut disebut plus karena menawarkan jasa lain selain memijat, misalnya jasa seks dengan imbalan tips yang besar. Beberapa pria bahkan datang ke panti pijat bukan untuk dipijit melainkan untuk mencari layanan plusnya.
Itulah sebabnya beberapa kalangan menyebut panti pijat adalah layanan prostitusi terselubung. Berdasarkan sumber Khatulistiwaonline, di Kota Tangerang salah satu panti pijat tradisional yang diduga sebagai ajang prostitusi terselubung terdapat di wilayah Kecamatan Cipondoh.
“Di sana tidak semata mijat, tapi juga ada pijat plusnya. Tergantung kitanya mau atau tidak,” ujar sumber koran ini yang mengaku pernah berkunjung ke panti pijat tradisional itu. Untuk itu, dia berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui instansi terkait melakukan pengecekan ke panti pijat itu, dan jika informasi dari sumber itu benar adanya agar memberikan sanksi tegas kepada pihak pengelola. (NIH)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Seribu angklung bergetar di lapangan upacara Yayasan Sumatera 40, Jalan Pahlawan, Kota Bandung, Senin (6/2/2017). Seribu alat musik angklung ini dimainkan oleh ribuan siswa-siswi SMP, SMA dan SMK Sumatera 40 secara bersamaan.
Permainan angklung ini diawali oleh sejumlah siswa yang tergabung dalam anggota paduan suara membawakan lagu ‘terima kasihku’. Setelah itu, terlihat seorang perwakilan dari Saung Angklung Udjo instruksi kepada ribuan siswa yang berada di lapangan.
Ribuan siswa yang sudah memegang angklung mengikuti segala instruksi Kang Rubi dari Saung Angklung Udjo tersebut. Secara perlahan para siswa mulai memahami segala instruksi yang diberikan. Setelah itu baru bisa memainkannya secara massal.
Pada penampilan pertama kolaborasi Saung Angklung Udjo dengan ribuan siswa-siswa Yayasan Sumatera 40, mereka membawakan lagu ‘Ibu’. Setelah lagu Ibu, kolaborasi selanjutnya membawakan lagu ‘Laskar Pelangi’ milik Nidji.
Selain itu, lagu lainnya yang dibawakan dari hasil kolaborasi ini berjudul Nyiur Melambai. Para siswa-siswi begitu semangat mengikuti setiap instruksi yang diberikan. Sehingga, kumandang suara angklung terdengar merdu.
Setelah melakukan kolaborasi, Saung Angklung Udjo tampil membawakan sejumlah lagu untuk menghibur para siswa-siswi yang hadir. Para siswa-siswi menikmatinta dengan bernyanyi bersama.
Tidak hanya melakukan kolaborasi penampilan, Saung Angklung Udjo juga memberikan bantuan seperangkat alat musik angklung kepada Yayasan Sumatera 40. Hal ini untuk memberikan akses lebih terhadap para siswa-siswi mengenal angklung.
“Kegiatan ini terlangkasa berkat kepedulian Saung Angklung Udjo terhadap dunia pendidikan khususnya Yayasan Sumatera 40,” kata Ketua Yayasan Sumatera 40, Jonni Budi Setio di sela-sela kegiatan.
Menurutnya dengan kolaborasi dan bantuan seperangkat angklung ini bisa semakin memikat minat siswa-siswi mempelajarinya. Hal itu sebagai upaya melestarikan salah satu alat musik tradisional milik Indonesia.
“Sejauh ini memang kami sudah ada ekskul angklung, tapi masih minim. Dengan bantua ini diharapkan minat siswa semakin bertambah,” ungkap Jonni.
Pimpinan Saung Udjo, Taufik Hidayat mengatakan pemberian seperangkat angklung ini merupakan program rutin yang sudah berlangsung sejak 5 tahun silam. Tujuannya untuk mengenalka angklung sejak dini yakni di duni pendidikan.
“Setiap tahunnya ada sekitar 3 sekolah yang kami berikan seperangkat angklung. Tahun ini untuk pertama kalinya di Yayasan Sumatera 40,” kata Taufik.
Pria yang akrab disapa Kang Opik ini menuturkan, pihaknya tidak hanya memberikan alatnya saja, namun juga mendatangkan pelatih dari Saung Udjo. Sehingga, para siswa bisa maksimal mempelajari angklung.
“Harapannya angklung ini tidak hanya dinikmati oleh yang memainkannya saja, tapi juga yang mendengarkannya juga. Bisa sama-sama melestarikan salah satu warisan leluhur ini,” ucap Opik. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberi kuliah umum bertajuk ‘Prioritas Pembangunan Keluatan dan Perikanan di Indonesia’ di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganeca, Kota Bandung, Jumat (3/2/2017).
Kuliah umum itu dihadiri ribuah mahasiswa dari berbagai universitas. Aula Barat ITB tampak disesaki mahasiswa yang ingin mengikuti kuliah umum Menteri Susi. Saking penuhnya, banyak mahasiswa yang terpaksa berdiri.
Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, mengatakan kabar Menteri Susi memberikan kuliah umum hari ini sangat menarik perhatian mahasiswa. Mereka berbondong-bondong datang ingin mendengarkan pemaparan dari menteri berpenampilan nyentrik ini.
“Sepertinya ini kuliah umum terpenuh sepanjang sejarah ITB,” kata Kadarsah dalam sambutannya.
Susi datang ke Aula Barat ITB dengan berbusana biru gelap tampak dipandu moderator langsung Dosen Teknik Kelautan ITB Irsan Sumantri Bojonegoro. Dalam pembukaanya, Susi mengaku, keberatan disebut kuliah umum.
“Kuliah itu harus sistematis, akademik. Tapi saya sendiri cuma mau share dalam benak dan rencana-rencana sebagai menteri, sebagai pejabat negara,” ucap Susi. (DON)
SERANG,khatulistiwaonline.com
Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo menyarankan kepada warga agar tetap berada di Banten menjelang waktu Pilkada serentak nanti supaya hak suaranya tidak hilang. Pihaknya juga akan menerjunkan 5.000 personel untuk mengamankan pilkada.
“Karena ada dinamika di Jakarta yang menyedot massa ke sana. Ini salah satu yang kita bicarakan dengan gubernur dan bupati. Sehingga kita mengimbau agar warga tetap di wilayah kita karena ada pemilihan,” kata Listyo kepada wartawan usai rapat tertutup persiapan Pilkada Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (3/2/2017).
Listyo mengatakan pihak kepolisian sudah mendengar ada ajakan agar warga pergi ke ibu kota di tengah dinamika yang berkembang karena proses Pilkada. Hal ini menurutnya akan diantisipasi agar tidak ada warga Banten yang berangkat ke Jakarta.
“Tadi kita sampaikan ke kawan-kawan bahwa ada pemilihan gubernur Banten dan memerlukan kehadiran masyarakat. Jangan lupa kita punya agenda sendiri, kalau ditinggal kan hak suaranya menjadi hilang,” ujarnya lagi.
Permintaan agar warga tetap berada di daerahnya masing-masing menurut Listyo dilakukan agar partisipasi masyarakat maksimal di waktu pemilihan. Apalagi, ini terkait dengan gubernur yang akan memimpin nanti untuk warga Banten.
“Kita mengingatkan gubernur terpilih dipilih dalam jumlah maksimal tentunya sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.
Soal pengamanan secara keseluruhan, Listyo menegaskan bawa kepolisian akan menurunkan 4.700 sampai 5.000 personel untuk pengamanan Pilkada Banten. Jumlah itu sudah termasuk bantuan dari Brimob dan Mabes Polri. (ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Kanwil Kemenkum HAM Jabar menjaring ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal Asia berstatus ilegal. Petugas menindak tegas pekerja asing yang melanggar ini dengan cara mendeportasi ke negara asalnya.
“Data tahun 2016, ada 267 TKA yang dideportasi,” ucap Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar Susy Susilawati di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (2/2/2017).
Menurut Susy, pekerja asing tersebut diketahui bekerja secara ilegal di sejumlah daerah di Jabar. Memang, sambung dia, kebanyakan mereka datang ke Indonesia lalu singgah ke Jabar secara legal atau dilengkapi dokumen resmi keimigrasian.
“Umumnya saya lihat, mereka (TKA) masusk ke Indonesia itu legal, bukan yang ilegal. Tapi di sini aktivitasnya ilegal. Mereka harusnya berkunjung, tapi di sini bekerja. Ada juga izinnya bekerja di bidang A, tapi bekerja di bidang B. Misalnya, semestinya kerja engineering, malah kerjanya dokter,” tutur Susy.
Dia menyatakan, sebanyak 267 TKA yang dideportasi ini diketahui bekerja ilegal pada sektor industri, perdagangan dan proyek pembangunan. Keberadaan mereka terbongkar berkat penelusuran Tim Pengawasan Orang Asing dan informasi dari masyarakat.
Susy menyebutkan, para pekerja asing ilegal itu asal Korea Selatan, Jepang dan China. “Kebanyakan dari Korea Selatan dan Jepang. Kalau China sedikit, empat orang,” ujarnya.
Susy selaku Ketua Tim Pengawasan Orang Asing di Jabar terus gencar menindak pekerja asing yang menyalahi aturan. Sejauh ini atau Januari hingga awal Februari 2017 berkaitan TKA ilegal, dia mengaku belum ada laporan pengungkapan serta tindakan deportasi.
“Kami terus-menerus melakukan razia ke berbagai tempat atas laporan masyarakat,” ucap Susy. (ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Massa dari berbagai organisasi masyarakat Islam menggelar aksi bela ulama di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (26/1/2017). Mereka mendesak Polda Jabar menghentikan proses hukum terhadap Habib Rizieq Syihab.
Berdasarkan pantauan khatulistiwa, massa mulai bergerak pukul 09.40 WIB. Massa berjalan satu komando dengan tertib. Selama perjalanan, massa menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung dan sesekali menyuarakan gema takbir.
Massa didominasi menggunakan pakaian putih-putih. Mobil komando menjadi penuntun massa yang long march. Sambil berjalan, massa juga membentuk barikade mencegah adanya massa penyusup.
Jarak tempuh dari Masjid Pusdai menuju Gedung Sate mencapai sekitar 500 meter. Untuk melancarkan aksi long march ini, polisi menutup sebagian Jalan Diponegoro. Kemacetan tak bisa dihindari akibat adanya aksi long march tersebut.
Koordinator aksi bela ulama, Asep Syaripudin menyatakan permintaan penghentian proses hukum terhadap Imam Besar FPI itu beralasan. Pasalnya, proses hukum terhadap Habib Rizieq Syihab kental akan muatan politik.
“Kami melihat apa yang dilakukan kepada (Rizieq Syihab) subtansi hukumnya tidak ada, tapi lebih kepada muatan politik,” kata Asep dalam orasinya.
Menurut Asep, apa yang dilakukan Polda Jabar merupakan sebuah upaya sistematis mengkriminalisasi ulama. Pasalnya, proses hukum terhadap Rizieq Syihab terkesan dipaksakan.
Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) ini menilai Rizieq Syihab sama sekali tidak melakukan penghinaan terhadap Pancasila seperti yang dituduhkan Sukmawati Soekarnoputri. Sebab, Rizieq Syihab hanya mengkritik poin-poin Pancasila usulan Sukarno.
“Padahal (Rizieq Syihab) sudah menjelaskan kepada penyidik, tapi tetap saja dicari-cari kesalahannya. Jadi kami lihat ini dipaksakan, ada muatan lain di dalam proses hukum ini,” ungkap dia.
“Kami tidak akan terima dan rela ulama dikriminalisasi. Kami akan bergerak dan mendukung. Kalau Rizieq Syihab nanti dipanggil lagi, kami siap mengawal,” menambahkan.
Dengan adanya upaya kriminalisasi ini, kata dia, pihaknya juga meminta Kapolri Jendral Tito Karnavian untuk mencopot Irjen Pol Anton Charliyan dari jabatannya sebagai Kapolda Jabar. Pasalnya, Anton dianggap tidak bisa memimpin di Jabar.
Dalam aksi kali ini, massa membawa berbagai atribut yang berisi berbagai aspirasi. Di antaranya ‘Copot Kapolda Jabar dan Bubarkan GMBI’, ‘Kami Siap Ganyang PKI’, ‘Hidup Mulia atau Mati Syahid Demi Bela Islam dan NKRI’.
Sebelumnya, massa juga menggelar salat subuh dan salat dhuha berjamaah di Masjid Pusdai. Hal itu merupakan rangkaian aksi bela ulama masyarakat Jabar. (MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Menristekdikti M Nasir mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait tewasnya 3 mahasiswa setelah mengikuti kegiatan Mapala UII. Dia menegaskan tidak boleh ada kekerasan di kampus.
“Semua kegiatan kekerasan di dalam kampus harus ditindak secara hukum. Oleh karena itu, informasi yang saya dapat itu lagi penyelidikan kasus ini ke Yogya, melalui koordinator perguruan tinggi swasta Yogya dan rektor UII,” ujar Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Nasir meminta untuk dilakukan visum untuk memastikan adanya dugaan kekerasan. Dia menegaskan telah melarang tindakan kekerasan di lingkungan kampus.
“Penelusuran tersebut karena terjadi meninggal apakah meyakinkan terjadinya kekerasan saya minta divisum,” ucap Nasir.
“Tindakan visum harus dilakukan untuk memastikan tindak kekerasan karena kami sudah mengeluarkan rekomendasi tidak boleh ada kekerasan di dalam kampus khususnya dalam kegiatan kemahasiswaan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Apapun terjadi kekerasan di dalam kampus kami akan melarang,” sambungnya.
Nasir menegaskan ada sanksi hukum jika terbukti ada tindakan kekerasan di lingkungan kampus. “Sanksi hukum berjalan karena sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Aturannya jelas,” tegas dia.
Nasir juga akan memberikan sanksi pada pihak universitas. Namun dia masih akan mengkajinya setelah menunggu hasil penyelidikan.
“Pasti akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. Nanti tingkat kesalahannya seperti apa kita cek dulu. Ini kan angkatan 2015 kalau saya mengambil bentuk logikanya biasanya terjadi di angkatan baru 2016-lah katakan. Ini 2015 apakah terjadi kekerasan kami sangsi belum tahu, informasi yang jelas pasang surut. Kita perlu klarifikasi dulu,” beber dia.
Dia mengatakan pemanggilan kepada pihak universitas akan dilakukan oleh Kopertis. Nanti dia juga akan meminta klarifikasi langsung saat kunjungannya ke Yogya nanti.
“Kopertis nanti tugasnya karena wilayah di Yogya. Nanti saya tgl 30 ada agenda di Yogya sekalian saya panggil,” paparnya.
Seperti diketahui, total peserta diksar ada 37 mahasiswa dari berbagai fakultas di UII, sebanyak 34 peserta laki-laki dan 3 orang perempuan. Tiga mahasiswa UII yang tewas adalah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20), yang sudah dipulangkan ke Lombok pada Rabu (25/1); Muhammad Fadli (19); dan Syaits Asyam (19), setelah menggikuti kegiatan TGC di lereng selatan Gunung Lawu di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada 13-20 Januari 2017.
Selain itu, masih ada 5 orang yang sedang dirawat di rumah sakit. Kelimanya dirawat setelah menjalani pemeriksaan untuk kedua kalinya di Jogja International Hospital (JIH) pada Selasa (23/1). Selain lima mahasiswa itu, ada 27 orang yang diperiksa di sana. Sedangkan dua mahasiswa dilaporkan sudah tidak berada di Yogyakarta karena pulang ke daerah asalnya. (MAD)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Buku bergambar palu-arit beredar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Buku kisi-kisi Ujian Nasional (UN) mata pelajaran bahasa Inggris ini dibagikan kepada siswa kelas III SMAN 1 Kawali.
“Dalam buku itu, ada gambar dengan motif palu-arit,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes (Pol) Yusri Yunus via pesan singkat, Senin (23/1/2017).
Yusri menjelaskan gambar palu arit ini termuat di halaman 16 dengan judul ‘New Mentor: Rahasia Cerdas Membedah Kisi-Kisi UN Bahasa Inggris SMA/MA 2016’. Buku ini memiliki 170 halaman, yang diterbitkan tim penulis dari Mas Media Buana Pustaka, dengan editor Qurrota Ayuni.
Pada halaman 16 di bagian latihan soal, sambung Yusri, termuat sebuah teks tulisan berjudul ‘Announcing the Robert S. Kenny Prize’, dilengkapi gambar palu-arit di bawahnya dan dua soal pilihan di sampingnya.
“Tulisan tersebut dalam bahasa Inggris. Intinya, menceritakan penghargaan kepada pejuang buruh dan Marxis,” kata Yusri.
Yusri menjelaskan pengadaan buku tersebut bersumber dari alokasi dana BOS pihak SMAN 1 Kawali. Pihak kepolisian dan instansi terkait sudah mendatangi pihak sekolah berkaitan dengan penemuan buku itu.
“Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak sekolah untuk menarik peredaran buku tersebut dari siswa-siswi SMAN 1 Kawali,” kata Yusri. (DON)
SUKABUMI,khatulistiwaonline.com
Meski tak lama di Indonesia, Jepang meninggalkan banyak jejak. Salah satunya ‘kota rahasia’ di Sukabumi, Jawa Barat. Konon, ‘kota’ di Kampung Pojok, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas itu dikenal dengan sebutan Hiroshima kedua. Hiroshima satu tentu berada di Jepang.
Di tempat seluas 10 hektare itu, Jepang membangun banyak pabrik dan perkebunan. Warga setempat turut dipekerjakan. Ada yang menjadi penyedia ransum atau perbekalan makanan. Ada juga yang diikutkan menjadi Heiho atau tentara Indonesia yang mengikuti pelatihan oleh tentara Jepang.
Kampung Pojok dianggap strategis bagi tentara Jepang untuk pangkalan militer karena kondisi geografis berupa daerah berbukit-bukit dan kaya akan sumber daya alam. Tak hanya itu, posisi Kampung Pojok dikelilingi perbukitan yang membentuk tapal kuda, sebelah utara Gunung Malang dan sebelah selatan Gunung Manglayang.
“Kekaisaran mereka menyembah matahari. Di situ posisinya sangat ideal. Setiap pagi mereka menghadap matahari terbit dan memberikan penghormatan dengan cara membungkuk. Mereka membangun pabrik kaca, pabrik kain katun, pabrik beras (penggilingan), pabrik baja untuk membuat senjata dan mesiu dan juga bengkel. Tak ketinggalan mereka juga menanam lobak, jabung dan beragam buah-buahan,” tutur Tedi Ginanjar, seorang Penyuluh Kehutanan Swadaya (PKSM) Jabar yang melakukan penelitian selama 4 tahun untuk mengungkap misteri pangkalan militer Jepang tersebut.
Tedi mengorek setiap keterangan saksi hidup yang mengetahui sejarah pangkalan militer tersebut. Semua menjuluki tempat tersebut dengan sebutan Hiroshima kedua. “Mereka (Jepang) ingin mewujudkan ambisinya dengan melakukan pembangunan besar-besaran. Kepada warga yang bekerja di sini mereka menyebut tempat ini sebagai Hiroshima kedua,” lanjut Tedi.
Kota Hiroshima kedua juga disebut sebagai kota rahasia. Saat itu, Jepang merahasiakan keberadaan tempat yang dibangun dengan cara mempekerjakan romusha (pekerja paksa) yang diambil dari daerah Jawa Tengah. Namun serapat-rapatnya rahasia perlahan keberadaan kota pangkalan militer itu akhirnya bocor juga.
“Keberadaan kota ini akhirnya bocor karena ada warga yang kerabatnya bekerja kepada Jepang dan menceritakan tempat ini. Silakan saja tanya ke sejumlah pejuang asal Sukabumi yang bermarkas di Sukabumi Timur mereka tahu keberadaan Hiroshima di Kampung Pojok,” ujar Tedi.
Keberadaan bangunan yang dulunya terbilang megah itu kini hanya tersisa bekas puing-puing bangunan, hanya beberapa saja yang berdiri tegak. Banyak warga yang mencongkel bebatuan alam yang sebelumnya dijadikan dinding dan lantai dari bangunan bersejarah itu kemudian menempelkan bahan-bahan itu ke dinding bangunan.
Dulu, tempat itu hanya tegalan biasa, tidak berbentuk perkampungan seperti sekarang padat dengan rumah-rumah warga. Seluruh bangunan berbentuk benteng tinggi mengelilingi lahan tersebut. Bangunan besar rusak setelah terjadi konfrontasi antara prajurit Indonesia dengan pasukan Jepang. Kota rahasia luluh lantak karena dibom.
Lambat laun, berpuluh-puluh tahun kemudian, warga mulai menempati lahan ini dan membangun rumah mengambil batu-batu dari puing. Lahan luas bekas bangunan dipakai menanam padi. “Sawah di sini masih ada yang fondasinya batuan alam bekas pijakan lantai batu bangunan,” tuturnya lagi.
Endang, veteran dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Dua (Pelda), mengaku mengetahui jelas tempat itu karena kakak kandungnya Encep Kosasih bergabung menjadi pasukan Heiho. Menurut dia, kakaknya menyebut kota rahasia di Kampung Pojok. Di sana ada pabrik obat kina, pabrik senjata, pangkalan terbang, dan kereta lori. (RIF)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Kandang beruang madu di Kebon Binatang Bandung, Jalan Tamansari, masih menjadi primadona pengunjung. Mereka penasaran soal beruang kurus yang ramai disoroti media.
Pantauan khatulistiwaonline, Sabtu (21/1/2017) siang, pengunjung pada akhir pekan ini cukup ramai. Pengunjung yang datang dari Gerbang 2 atau tepatnya dari pertigaan Jalan Ganesha langsung menghampiri kandang beruang yang posisinya tidak jauh dari gerbang.
Berbeda dari sebelumnya, di pagar kandang terdapat tulisan larangan memberi makan di kertas putih bertinta hitam. ‘Terima Kasih untuk Tidak Memberi Makanan Kepada Satwa’. Selain itu, di pagar terdapat identitas hewan yang juga ditulis di kertas putih bertinta hitam yang dilaminasi.
Seorang warga, Evi (35), mengaku datang untuk berekreasi bersama keluarga serta penasaran melihat beruang madu kurus.
“Iya kan ramai ya diberitakan. Jadi saya penasaran saja, betul nggak. Memang ada yang kurus ya satu,” ucap warga Pajajaran tersebut.
Bonbin Bandung kembali menjadi sorotan setelah pada Mei 2016 geger oleh kematian gajah betina bernama Yani. Kali ini yang disoroti adalah beruang kurus yang diberitakan di media luar. (DON)