GARUT,khatulistiwaonline.com
Banjir merendam sejumlah rumah di Kabupaten, Garut sejak Senin (5/6) malam. Basarnas Jawa Barat mencatat ada lima titik lokasi banjir akibat guyuran hujan deras tersebut.
“Banjir terjadi di Desa Mekargalih, Perum Cijati Asri dan Perum Pamoyanan (Kecamatan Tarogong Kidul), Desa Rancabango (Kecamatan Tarogong Kaler), serta di Kantor Samsat yang terletak di Jalan Suherman,” kata Humas Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor dalam rilis yang diterima khatulistiwaonline, Selasa (6/6) dini hari.
Joshua mengatakan, selain karena intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Garut sejak Senin (5/6) sore, banjir juga disebabkan oleh meluapnya Sungai Cikendi dan Sungai Cilutung di wilayah Kecamatan Samarang.
“Petugas gabungan dari BPBD, Koramil,Polsek, Muspika dan masyarakat kini terkonsentrasi untuk mengevakuasi warga yang sulit keluar karena air masih menggenangi rumah mereka,” katanya.
Belum dilaporkan adanya korban jiwa akibat kejadian ini. Petugas kini bahu membahu untuk mengevakuasi barang-barang milik warga yang masih bisa diselamatkan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di salah satu lokasi banjir terparah yaitu di Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler, ketinggian air kini berada di kisaran 50 cm. (MAD)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi, mengatakan untuk mencegah tradisi titipan pada PPDB SMA dan SMK 2017, pihaknya menggandeng Tim Saber Pungli Jawa Barat. Setiap sekolah dipersilakan meminta bantuan Tim Saber Pungli untuk menghilangkan tekanan-tekanan dari sejumlah pihak untuk menitipkan anaknya masuk sekolah tertentu.
“Ada di salah satu sekolah, 70 persennya itu titipan. Makanya alih kelola SMA dan SMK ke Pemprov Jabar ini, jadi momentum untuk menghilangkan tekanan itu. Jika banyak tekanan dari pejabat, hadirkan aparat hukum, seperti Saber Pungli,” katanya.
Bisa saja, ucapnya, pejabat memasukkan anaknya melalui jalur khusus tanpa menitip, yakni melalui jalur nonakademik. Melalui jalur prestasi, anak pejabat ini akan diseleksi berdasarkan kemampuannya, contohnya sebagai atlet motorcros atau di bidang kesenian seperti menjadi anggota band musik.
“Putra siapapun, jika punya passing grade baik atau keterampilan di bidang kesenian, agama, atau olahraga, bisa masuk lewat jalur itu, tapi kuotanya 10 persen. Soalnya berdaaarkana pengalaman, jadi banyak calo saat PPDB ini. Makanya, silakan hadirkan Saber Pungli, supaya sekolah fokus laksanakan PPDB sesuai aturan,” katanya.
Ahmad mengatakan terdapat sekitar 733 ribu siswa yang lulus dari SMP. Kuota SMA/SMK negeri di Jawa Barat sebesar 35 persen dari angka total tersebut. Diharapkan sisanya juga bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta. (DON)
BOGOR,khatulistiwaonline.com
Aksi teror seringkali memakai nama agama. Padahal agama mana pun tak mengajarkan untuk meneror sesama manusia.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah mengeluarkan fatwa terkait aksi teror. Fatwa itu keluar pada tahun 2005.
“Bahwa teror itu bukan jihad, jihad itu bukan teror, teror itu haram,” kata Ketum MUI KH Ma’ruf Amin di Istana Bogor, Jalan Ir H Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin malam (29/5/2017).
MUI kemudian membentuk Tim Penanggulangan Terorisme (TPT) saat itu. Setelah pemerintah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), maka TPT MUI dinonaktifkan.
“BPNT, BIN, minta MUI aktifkan lagi TPT itu,” imbuh Ma’ruf.
Ma’ruf juga menegaskan bahwa terorisme adalah ajaran menyimpang sehingga perlu untuk diluruskan.
“Daerah-daerah damai dianggap daerah perang itu kan tak tepat. Perang itu di daerah perang, kalau di daerah damai itu salah. Indonesia bukan wilayah perang. Ini yang harus ditertibkan,” kata Ma’ruf. (MAD)
CIANJUR,khatulistiwaonline.com
Meski tubuhnya tersengat arus listrik tegangan tinggi, Dede Sudrajat (36), seorang kuli bangunan asal Kampung Pasirhayam, RT 3 RW 1 Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur berhasil lolos dari maut.
Tubuh Dede sempat tersangkut kabel. Evakuasi yang berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB, Senin (29/5/2017), berlangsung dramatis karena disaksikan langsung oleh istri korban dan tetangga yang terus menjerit-jerit histeris.
Informasi dihimpun, saat kejadian korban diketahui tengah menyemen atap rumah milik tetangganya. Korban yang saat itu bekerja dengan temannya tidak sadar jika lokasi di atas mereka terbentang kabel listrik tepat di atas kepala mereka. Tiba-tiba korban kejang dan terkulai lemas.
“Saat itu korban lagi nambal semenan atap yang bocor, tiba-tiba warga teriak-teriak korban kesetrum, pas saya datang posisinya sudah terduduk lemas,” kata M. Abdurrahman (55) warga setempat.
Dikatakan Maman, korban memang bekerja sebagai kuli bangunan dan kerap diminta warga untuk membetulkan kerusakan pada bangunan rumah. “Sehari-harinya memang itu (kuli bangunan),” ucapnya.
Proses evakuasi sendiri berlangsung lamban karena keterbatasan peralatan dan lokasi korban yang sulit terjangkau. Sementara itu, istri korban hanya menatap sambil terus menangis menyaksikan suaminya meringis kesakitan di atas ketinggian sekitar 8 meter.
Kapolsek Cilaku Kompol Nanang S menyebutkan, lambannya proses evakuasi juga karena disekitar lokasi kejadian banyak bentangan jaringan listrik bertegangan tinggi sehingga menyebabkan petugas kesulitan menjangkau korban.
“Tadi setelah dipadamkan oleh pihak PLN, petugas bisa menjangkau korban. Tadi yang terlibat dari personil kepolisian, damkar, BPBD, dan dari PLN. Evakuasinya sekitar sejam lebihan,” katanya di lokasi kejadian.
Nanang menuturkan, korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani penanganan medis. “Kita belum bisa pastikan kronologisnya seperti apa. Tapi dugaan sementara di tempat korban bekerja mengandung aliran listrik sehingga korban kesetrum, korban sendiri sudah dibawa ke IGD RS Cianjur,” ucapnya. (ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Mantap maju di Pilgub Jabar 2018, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mulai blusukan ke berbagai daerah. Kali ini Emil sapaan akrab Ridwan Kamil berkunjung ke wilayah langganan banjir di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pada kunjungan tersebut Emil berbincang dengan warga sekitar dan menampung segala bentuk aspirasi warga. Saat disinggung kedatangannya ke Kabupaten Bandung, untuk mencari dukungan, oleh wartawan, pria berkacamata itu membenarkannya.
“Kalau minta dukungan orang juga bisa menebak. Saya ini kalau berada di luar Kota Bandung pasti sedang shopping aspirasi. Jadi kesini bukan melulu minta dukungan, justru mau mendengar masalah masyarakat apa?” katanya kepada wartawan saat ditemui di Padepokan Giriharja, Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (28/5/2017).
Emil berujar, ia datang ke Dayeuhkolot melihat daerah banjir, mewawancarai warga untuk dijadikan referensi sehingga kalau suatu hari nanti ada takdirnya dapat memberikan solusi teknis. “Kan sayamah (saya itu) teknokrat, tiap hari belanja masalah, menyelesaikan masalah, itu cara saya membuat perubahan seperti Kota Bandung,” ujarnya.
Untuk mengurangi debit air yang mengakir ke Sungai Citarum dari Kota Bandung. Pihaknya membuat parkir air yang dibangun di lima titik. Parkir air tersebut berfungsi untuk menahan air agar tidak mengalir deras ke wilayah hilir atau Sungai Citarum.
“Caranya agar tidak luber air diparkir dulu, karena lahan di Bandung tidak ada lahan besar ,diparkirnya kecil-kecil, maka ada lima lokasi. Turun hujan, air diparkir dulu, setelah air Sungai Citarum menyesuaikan maka air dilepas,” terangnya.
Emil menilai, permasalahan banjir di Kabupaten Bandung merupakan masalah klasik yang sudah terjadi sejak lama. Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut Emil, harus ada kombinasi masalah solusi sosial dan solusi enginering.
“Yang sudah dilakukan sekarang cenderung sudah benar, Cieunteung dibikin retensi. Tapi, menurut saya enggak akan cukup. Di mana sungai-sungai yang akan mengalir ke Citarum pandangan saya airnya harus ditahan dulu,” katanya.
Terkait pencalonannya, Emil mengungkapkan, ia sudah berkomunikasi dengan seluruh partai, untuk melancarkan pencalonannya di Pilgub Jabar 2018. Per hari ini, semua partai-partai sudah diajak bicara, tapi di level pusat DPP nya sedang bersingkronisasi dan komunikasi, jadi belum ada kabar.
“Belum ada kabar yang jelas terkait dukungan, karena posisi saya homles tidak punya partai jadi tidak bisa mengatur, timing atau ritme. Intimya saya terus berkomunikasi, mudah-mudahan ada kabar baik,” ungkapnya.
Emil juga berharap partai-partai islam bisa memberikan dukungan kepadanya.
“Mudah-mudahan ada partai islam yang bisa mendukung. Seperti PKB, PPP dan lainnya. Saya berharap bulan ramadan ini ada petunjuk, ada berkah, ada kepastian sehingga memudahkan strategi,” tutupnya. (DON)
CIREBON,khatulistiwaonline.com
Wilayah Cirebon, Jawa Barat, akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang lima hari ke depan, kata seorang prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
“Diperkirakan dua hingga lima hari ke depan Wilayah 3 Cirebon akan diguyur hujan,” kata prakirawan cuaca BMKG, Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Senin.
Faa melanjutkan Wilayah 3 Cirebon meliputi Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
Menurutnya untuk intensitas hujan ringan yaitu dari 1 sampai 20 mm perhari atau 1 sampai 5 mm perjam. Sementara itu hujan dapat dikatakan dengan intensitas sedang apabila mencapai 20 hingga 50 mm per hari atau 5 -10 mm per jam.
“Hujannya masih dikatakan ringan dan sedang, karena masih di bawah 50 mili meter per hari,” tuturnya.
Dia menambahkan pada umumnya di Wilayah 3 Cirebon, hujan berpotensi terjadi di waktu siang sampai dengan malam hari.
“Bisa siang, sore dan malam hari, bervariasi tergantung kondisi lokal daerah masing-masing,” tuturnya.
“Misal di Kuningan dan Majalengka lebih awal bisa terjadi hujan di siang sampai malam hari, kemudian Cirebon, Indramayu di sore sampai malam hari,” tambahnya.(ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Kota Bandung. Mereka datang menggunakan Kereta Api Parahyangan dan langsung pergi menuju ke Pendopo Kota Bandung.
Kedua tamu negara beserta rombongannya tiba di Stasiun Bandung, Rabu (24/5/2017), sekitar pukul 12.00 WIB. Raja Gustaf dan Ratu Silvia disambut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan istrinya, Netty Heryawan, Wakapolda Jabar Brigjen Pol Bambang Purwanto, dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI M. Herindra di pintu selatan.
Setelah turun dari kereta, raja dan ratu Swedia tersebut beristirahat sejenak di ruangan VIP bagian selatan. Beberapa menit di ruang VIP, Raja Gustaf yang menggunakan setelan jas serta Ratu Silvia yang mengenakan pakaian merah, langsung meninggalkan Stasiun Bandung menggunakan mobil jenis sedan berwarna hitam bertuliskan ‘Sweden’ di bagian depannya.
Pengamanan ketat dilakukan aparat kepolisian di seputaran Stasiun Bandung. Polisi berjaga di sejumlah titik. Bahkan, polisi sempat menutup sementara Jalan Stasiun Timur saat sang raja dan ratu tersebut bersiap meninggalkan lokasi.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, setelah tiba di Stasiun Bandung Raja dan Ratu akan menuju ke Pendopo untuk bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
“Kunjungannya kan dia nanti makan siang di tempat Pa Wali, ke Gedung Merdeka tentu dia akan melihat museum Asia Afrika, setelah itu ke ITB,” kata Aher. (DON)
PALU,khatulistiwaonline.com
Seruan gerakan Minahasa Merdeka ramai dibicarakan di media sosial belakangan ini. Sejumlah media lokal juga memberitakan hal tersebut.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan mencegah deklarasi gerakan Minahasa Merdeka. Menurut Tito, deklarasi tersebut mengancam keutuhan NKRI.
“Nggak boleh. Deklarasi nggak boleh. Kita akan lakukan tindakan persuasif dulu kepada saudara-saudara di sana bahwa kita sudah NKRI. Ini kan negara NKRI, harus kita pertahankan,” ujar Tito di aula Asrama Haji, Jl WR Supratman, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/5/2017).
Tito mengatakan pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif terhadap warga Minahasa. Selain itu, dia menilai deklarasi merdeka warga Minahasa hanya spontanitas.
“Kita lakukan langkah-langkah persuasif kepada saudara-saudara kita untuk mengimbau. Mungkin mereka hanya reaksi spontan saja, emosional. Makanya kita harus sama-sama jaga keutuhan negara kita, konflik tidak boleh terjadi,” kata dia.
Menurutnya, para pendiri bangsa sudah mewariskan NKRI kepada generasi penerus. Karena itu, persatuan harus terus dijaga.
“Sehingga saya mengimbau masalah primordialisme kesukuan, keagamaan, kekerasan tidak perlu dipermasalahkan lagi. Karena para pemimpin pendiri bangsa kita dari 1928-1945 sudah menepikan, meminggirkan, perbedaan itu jadi bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Bangsa yang terdiri atas berbagai suku dan bangsa,” tutup dia. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Pemprov Jabar mengeluarkan surat edaran agar semua satuan kerja perangkat daerah di lingkungannya waspada terhadap serangan virus ransomware WannCrypt. Serangan ransomware WannaCrypt atau WannCry melanda puluhan negara, termasuk Indonesia.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan surat edaran tersebut dikeluarkan sesuai dengan imbauan Kementerian Komunikasi dan Informatika berkaitan serangan siber tersebut. WannaCry mengincar komputer berbasis Windows yang memiliki kelemahan atau celah terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer.
“Kami sudah mengirim surat edaran, mohon diamankan dan melakukan backup data-data penting,” ucap Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (15/5/2017).
Dia menjelaskan, data-data tersebut meliputi data di Setda, dinas hingga balai. Sehingga bila terjangkit virus tersebut, sambung Iwa, data penting tidak hilang. “Seluruh dinas diminta mematikan WiFi dulu. Supaya saat dinyalakan virus tidak menyerang penyimpanan data,” katanya.
Iwa meminta agar penggunaan aplikasi di komputer menggunakan produk asli. Hal ini penting mengingat virus yang saat ini menyebar secara global rentan menyerang aplikasi atau software bajakan.
“Mohon dicek aplikasi yang dipakai original atau bukan,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Iwa, pelayanan publik di Pemprov Jabar tetap berjalan. “Untuk Dispenda pelayanan tetap dilakukan, ada perangkat yang kita siapkan. Jadi pelayanan tidak terganggu. Nanti sore ada proses entry seperti biasa,” tuturnya.
Dia menambahkan, surat edaran ini sudah disebar sejak kemarin malam. Sehingga bisa langsung ditindaklanjuti. “Supaya tidak sampai ada masalah. Terakhir penting membuat backup data. Pengamanan sistem dan arsip. Itu langkah-langkah yang sedang dan tengah dilakukan untuk menangkal serangan virus,” ujar Iwa. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Warga korban banjir bandang di Kabupaten Bandung membersihkan sisa lumpur yang terbawa dari luapan Sungai Ciwidey. Banjir bandang menerjang dua daerah yaitu Kecamatan Ciwidey dan Pasirjambu.
Kegiatan bersih-bersih ini berlangsung Kamis pagi (4/5/2017). Warga dibantu puluhan relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Bandung, Aksi Cepat Tanggap (ACT), BPBD, PMI Kabupaten Bandung, Basarnas, dan organisasi masyarakat. Mereka membersihkan lumpur di jalan dan rumah.
“Ketebalan lumpur di jalan sekitar 40 sentimeter dan di dalam rumah warga sekitar 20 sentimeter,” kata Kasi Darurat Bencana BPBD Kabupaten Bandung Toni Suryana, saat ditemui detikcom di lokasi banjir bandang, wilayah Kaum Kidul Barat, Ciwidey.
Ketua MRI Kabupaten Bandung Atep mengaku sudah sejak kemarin malam bersama relawan lainnya ikut membantu membersihkan rumah warga. “Sudah dari malam tadi kami dan dilanjutkan pagi ini,” ujarnya.
Proses pembersihan lumpur di dalam rumah warga itu sempat terkendala. “Selain lumpur banyak juga batu dengan ukuran bermacam-macam yang masuk ke dalam rumah warga,” ucap Atep.
Selain lumpur dan batu, rumah warga yang ada di bantaran sungai sempat terendam selama satu jam pascabanjir bandang yang terjadi Rabu sore (3/5) kemarin, sekitar Pukul 16.00 WIB. “Lumpur di rumah saya 10 sentimeter dan air setinggi betis,” ucap Acep Sutia (33), warga Kampung Cihanjawang, Desa Margamulya, Kecamatan Pasirjambu.
Di Kecamatan Ciwidey tercatat sejumlah bangunan rusak akibat banjir bandang yang terdiri 18 rumah dan 1 masjid, untuk Kecamatan Pasirjambu terdata 9 rumah rusak. (ADI)