BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Royke Lumowa mengecek jalur liburan Tahun Baru dari Bandung menuju Puncak. Royke konvoi bersama Dirlanas Polda Jabar Kombes Tomex Kurniawan.
“Kita masuk Tol Pasteur, berhenti di puncak ya,” kata Royke di Hotel el Royale, Bandung, Jawa Barat.
Rombongan Kakorlantas Polri berangkat dari Hotel el Royale pukul 10.01 WIB. Ada lima motor gede yang mengiringi Royke.
Royke menunggangi moge merek BMW tipe R1200 GS. Sementara Tomex mengendarai motor matic.
Rencananya Royke akan meninjau arus lalu lintas jelang Tahun Baru ke Puncak, Bogor, Jawa Barat. Hal itu dilakukan karena akan diadakannya car free night atau malam bebas kendaraan bermotor di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Royke sudah melakukan pemantauan arus libur Tahun Baru di Tol Jakarta-Cikarang Utama (Cikarut) Jumat (29/12) malam. Dia mengatakan Tol Cikarut relatif normal dan tidak ada penumpukan kendaraan.
“Boleh dikata malam hari ini mudik kedua, kalau kita katakan yang pertama 22 Desember lalu yang mana kendaraan keluar totally untuk menghadapi libur Natal 244 ribu kendaraan,” kata Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa di gate Tol Cikarut.
“Yang saat ini sampai malam ini sampe jam 8 tadi yang keluar baru 58 ribu,” lanjutnya.(NGO)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Praktik penyalahgunaan narkotik di Jawa Barat masih menggeliat. Selama 2017 ini Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar mengungkap 73 kasus penyalahgunaan narkotik.
“Totalnya selama tahun 2017 ini ada 73 kasus narkotik yang kita ungkap dengan jumlah tersangka mencapai 105 orang,” ucap Kepala Bagian Umum BNN Jabar Cecep Suherman saat rilis akhir tahun di kantor BNN Jabar, Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, Kamis (28/12/2017).
Para tersangka tersebut, kata dia, saat ini sedang menjalani proses pengadilan. Adapun tuntutannya beragam yakni seumur hidup atau 20 tahun penjara. Namun sejauh ini, sambung Cecep, belum ada penetapan dari hakim.
Selama tahun 2017 juga, BNN Jabar menyita berbagai barang bukti berupa sabu-sabu seberat 1.349,65 gram, ganja 1.773 kilogram dan ekstasi 71, 5 butir. Seluruh barang bukti sebagian sudah dimusnahkan setelah adanya ketetapan pengadilan dan sebagian lagi akan dimusnahkan.
Meski begitu, ia mengatakan jumlah pengungkapan selama tahun 2017 ini meningkat dibanding tahun 2016. Pada tahun tersebut, pengungkapan penyalahgunaan narkotik di Jabar hanya 15 kasus.
“Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya memang ada tren peningkatan sebanyak 75 persen. Bisa dikatakan Jabar marak peredaran narkotik,” kata Cecep
Ia menuturkan peredaran narkotik di Jabar juga terbilang ramai. Berbagai macam cara dilakukan untuk menyuplai barang haram masuk ke Jabar.
“Meskipun pemberantasan terhadap peredaran gelap narkotik kian gencar dilakukan, nyatanya sindikat narkotik tetap berusaha mencari celah untuk menyusupi negara ini dengan narkotik melalui berbagai jenis,” katanya.
Selain itu, BNN Jabar juga telah melakukan upaya rehabilitasi. Selama tahun ini total ada 791 penderita narkotik yang direhabilitasi.
“Kliennya ada yang dirawat inap hingga rawat jalan. Kita bekerja sama dengan empat puluh lembaga dalam rangka rehabilitasi ini,” ujar Cecep. (MUL)
BEKASI,khatulistiwaonline.com
Polres Metro Bekasi merazia mercon dan petasan di sejumlah toko kelontong dan pedang kaki lima di kawasan Kabupaten Bekasi. Ratusan petasan dan mercon disita polisi.
“Upaya ini kami lakukan sebagai antisipasi menjelang perayaan tahun baru karena petasan dan mercon kan membahayakan,” ujar Kapolrestro Bekasi Kombes Candra Kumara dalam keterangan kepada khatulistiwaonline, Rabu (27/12/2017).
Razia dilakukan di lapak-lapak penjual petasan dan mercon di beberapa lokasi. Menurut Candra, belum ditemukan adanya home industry petasan dan mercon di kawasan Kabupaten Bekasi. “Sejauh ini kami belum menemukan ada home industry di Bekasi, kebanyakan mereka beli dari luar,” ujar Candra.
Sementara itu, Kabag Ops Polrestro Bekasi AKBP Nurdi Satriaji mengatakan razia dilakukan di beberapa lokasi, seperti di Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Selatan, Muara Gembong, dan Setu.
“Selain petasan, kami merazia miras,” ujar Nurdi.
Di Pasar Bencong, Sukatani, polisi menyita 5 ikat petasan korek, 5 bungkus petasan tarik, dan 1 bungkus petasan pretek. Sedangkan di Babelan, polisi menyita 80 buah petasan jangwe.
Di Cikarang Selatan, polisi menyita petasan jangwe, petasan tikus, petasan Big Winner, dan petasan Happy Flower. Begitu juga di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, disita puluhan petasan.(MUL)
GARUT,khatulistiwaonline.com
Pasien difteri di Garut kembali meninggal. Oom Mariati (63), meninggal setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD dr Slamet. Hingga kini, korban tewas akibat difteri di Garut menjadi empat orang.
“Satu yang meninggal atas nama Oom Mariati warga Kecamatan Garut Kota,” ungkap Humas RSUD dr Slamet Garut Lingga Saputra kepada wartawan di kantornya, Jalan Rumah Sakit Garut, Rabu (27/12/2017).
Lingga menjelaskan Oom meninggal pada Selasa (26/12/2017) petang, setelah sempat dirawat 11 hari. Oom masuk ruang isolasi RSUD Garut 15 Desember 2017. “Meninggal kemarin petang sekitar pukul 17.55 WIB,” katanya.
Saat ini, sambung Lingga, jasad Oom sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan. “Sebelumnya kami mandikan dulu di sini untuk mencegah penyebaran virusnya” ujar Lingga.
Sementara itu, empat pasien difteri lainnya yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut yaitu Nurdin Farid (29), Julianah (16). Chodijah (76) dan Siti Rogiah (15) dinyatakan sembuh. “Sudah sembuh, sudah pulang,” ungkapnya.
Keempat pasien itu, sebut Lingga mengalami perkembangan yang baik saat dirawat di RSUD dr Slamet. “Yang empat sehat, yang satu meninggal” pungkasnya. (MAD)
CILEGON,khatulistiwaonline.com
Pelabuhan Merak pagi ini terpantau ramai lancar. Kepadatan di Sabtu pagi libur Natal belum terlalu signifikan.
Setelah dini hari tadi kondisi Pelabuhan Merak, Banten dipadati kendaraan roda 4 dan truk, suasana pagi ini, Sabtu (23/12/2017), di dermaga terpantau ramai lancar.
Pantauan di lokasi, kantong-kantong parkir di dermaga 1, 2, dan 3 masih didominasi oleh kendaraan roda 4 atau lebih. Ratusan kendaraan mengantre memasuki kapal yang akan membawa mereka ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Truk-truk sembako juga terpantau masih mewarnai antrean kendaraan di 3 dermaga tersebut. Bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal pun berjalan seperti biasa, hanya saja dalam memasuki libur Natal kali, antrean kendaraan di Pelabuhan Merak terbilang cukup ramai.
Kendaraan pribadi yang akan menyeberang ke Sumatera via Merak diperkirakan masih akan terus terjadi hingga malam dan dini hari nanti. Kepadatannya memang tidak sepadat arus mudik Idul Fitri.
“Untuk lonjakan arus Nataru (Natal dan Tahun Baru) kami prediksi sampai 23 (Desember) malam masih mengalir padat,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Fahmi Alweni.
Sejak Jumat (22/12) kemari, PT ASDP mengoperasikan 6 dermaga dan 34 kapal untuk mengurai kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Merak.
“Kami sudah menggunakan situasi padat walaupun kondisi masih normal tapi kami sudah menggunakan 6 dermaga dan 34 kapal, ini sudah sangat maksimal,” ujar Fahmi. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Polrestabes Bandung mewaspadai kemacetan arus lalu lintas selama libur akhir tahun. Beberapa lokasi menjadi fokus pengawasan terutama jalur wisata menuju Lembang dari Bandung.
“Titik-titik tertentu sudah kita mapping di Kota Bandung arah PVJ (Paris Van Java Mal) atau arah ke Lembang,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo usai apel gelar pasukan di lapangan Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jumat (22/12/2017).
Jalur wisata di Bandung itu menjadi salah satu titik kemacetan terutama arah ke Lembang selama liburan. Selain jalur wisata ke Lembang, polisi turut mengawal arus lalu lintas lain di Jalan Soekarno Hatta dan Moch Toha serta destinasi wisata di pusat kota Bandung.
Guna mencegah kemacetan lalu lintas kendaraan, Polrestabes Bandung punya strategi. Sebanyak 2.100 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan libur Natal 2107 dan tahun baru 2018 yang masuk ke dalam operasi bersandi ‘Lilin Lodaya’.
“Dengan jumlah personel yang kita kerahkan itu untuk mengantisipasi segala ancaman baik terorisme, sabotase maupun khususnya kemacetan lalu lintas,” tutur Hendro.
Selain siagakan personel, sambung Hendro, polisi juga turut menyiapkan sejumlah fasilitas berupa posko. Terdapat tiga posko yang terdiri dari 34 pos pengamanan, tiga pos pelayanan dan satu pos utama di Polrestabes Bandung.
“Kita dirikan pos untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Hendro. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Polda Jawa Barat telah siap mengamankan jalannya perayaan Natal 2017 dan tahun baru 2018. Ratusan pos polisi disebar untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang melaksanakan libur panjang akhir tahun.
“Untuk natal dan tahun baru ini kita sudah siapkan pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu,” ucap Karo Rena Polda Jabar Kombes Albertus Sitorus usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2017 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jabar, Kamis (21/12/2017).
Pos pengamanan yang disiapkan Polda Jabar berjumlah 179 pos, pelayanan sebanyak 39 pos serta terpadu ada 3 pos yang berada di Cikopo, Palimanan dan Cileunyi.
“Masing-masing jenis pos memiliki fungsi. Pos Pam itu nanti bersiaga personel untuk pengamanan gangguan kamtibmas dan gangguan lalu lintas. Pos Yan ditempatkan di tempat keramaian dan tempat transportasi. Sementara pos terpadu itu untuk mengontrol,” katanya.
Menurut Albertus, penyiagaan pos tersebut dibutuhkan. Pasalnya, polisi mengantisipasi sejumlah kerawanan saat gelaran Natal dan tahun baru.
“Kita antisipasi gangguan kamtibmas dan kelancaran lalu lintas,” katanya.
Albertus mengatakan pos-pos tersebut akan mulai ditempati oleh personel Polda Jabar yang disiapkan. Total personel Polda Jabar untuk pengamanan Natal dan tahun baru berjumlah 23.906 personel dibantu unsur pengamanan lainnya.
“Gelar pasukan ini sebagai tanda untuk pergeseran personel ke satwil (satuan wilayah) yang sudah ditetapkan. Jadi besok diharapkan sudah menempati pos-pos yang ditetapkan,” tutur Albertus.
Para personel bersiaga selama 10 hari dalam operasi tersebut. Operasi Lilin berlangsung sejak 23 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Polrestabes Bandung siap mengamankan jalannya perayaan Natal 2017 dan tahun baru 2018. Sebanyak 2.200 personel dikerahkan untuk mengamankan jalannya dua momen akhir tahun tersebut.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di sela-sela rapat koordinasi lintas sektoral bersama jajaran Pemkot Bandung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (13/12/2017). Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir dalam rakor tersebut.
“Kita sudah paparkan rencana pengamanan. Seluruhnya telah siap mengamankan perayaan natal dan tahun baru 2018,” ucap Hendro.
Menurut Hendro, pihaknya mengerahkan 2.200 personel untuk mengamankan momen tersebut. Untuk natal, polisi siap mengamankan 156 gereja termasuk 13 gereja prioritas di Kota Bandung.
“Pengamanan gereja kita akan buat sistem ring. Ada ring satu sampai empat. Penempatan personel ada di dalam hingga luar,” katanya.
Sementara itu untuk tahun baru, polisi fokus mengamankan lokasi-lokasi keramaian. Adapun lokasi tersebut seperti di kawasan Dago, alun-alun Bandung, Gasibu hingga lokasi lainnya.
“Sistemnya nanti kita lakukan patroli dan pengamanan di tempat-tempat yang ramai,” ujar Hendro.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berpesan agar warga dapat tertib selama jalannya natal dan tahun baru. Pria akrab disapa Emil itu meminta masyarakat dapat saling menghargai.
“Hormati mereka yang sedang beribadah natal, bantu jaga, jangan mengandalkan aparat keamanan. Walau pun nanti banyak hari liburnya tetap jaga ketertiban dan kebersihan,” kata Emil. (NGO)
SUMEDANG, khatulistiwaonline.com
Dalam rangka melaksanakan program Generasi Sehat dan Cerdas ( GSC ) tahun 2017, UPK Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang menggelar lokakarya kemitraan dan festival desa pada Kamis 30 November bertempat di Aula Desa Paseh Kaler.
Acara tersebut dibuka oleh Camat Paseh H. Nandang Suparman, S.sos. dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, dan tamu undangan dari kepolisian, koramil, para kepala desa dan jajaran UPK setempat.
Lokakarya kemitraan dan festival desa tahun 2017 diikuti oleh sepuluh desa yang ada di Kecamatan Paseh. Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai macam lomba seperti, lomba kreasi seni anak PAUD( tari umbul ), lomba media komunitas, lomba gizi seimbang Kader posyandu , dan PSD Award 2017. Lokakarya kemitraan mempunyai beberapa tujuan diantaranya mempublikasikan hasil-hasil GSC dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan sosial dasar bidang pendidikan dan kesehatan, meningkatkan sosialisasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya generasi yang sehat dan cerdas, membangun jejaring kemitraan untuk mendukung pendidikan dan kesehatan di desa.
Dalam acara ini dihelat juga dengan deklarasi atau pernyataan komitmen dari seluruh kepala desa se kecamatan paseh, deklarasi ini bertujuan untuk mempublikasikan program GSC yang kemudian mengimplementasikannya dengan peraturan desa, dimana kebutuhan untuk acara GSC sudah tercantum dalam RKPDes/ RAPBDes untuk tahun-tahun yang akan datang.
Saat ditemui, Ketua UPK Kecamatan Paseh yang juga merangkap sebagai ketua panitia dalam acara tersebut Ricky Zacharias Lubis menuturkan, “ GSC ini hanya tinggal DOK nya saja yaitu untuk meningkatkan kafasitas, kemudian mendorong agar pelayanan sosial dasar ( PSD ) itu bisa masuk di APBDes, sehingga kita menegosiasi untuk mengintegrasikan yang awalnya program GSC menjadi program desa,tujuan diadakannya festival desa ini sebagai salah satu bagian dari lokakarya, bagaimana cara menarik minat atau mensosialisasikan lebih terhadap sasaran program terutama bidang pendidikan dan kesehatan, makanya di festival ini kita mengadakan lomba tari umbul, lomba makanan gizi seimbang, kemudian untuk meningkatkan media komunikasi kita juga mengadakan lomba penulisan buletin, kebetulan sekali di Kecamatan Paseh ada kesepakatan tiap desa harus membuat buletin triwulan tujuannya untuk mensosialisasikan pembangunan di desa maupun PSD di tingkat desa, satu lagi lomba PSD award 2017, dimana yang dinilainya itu seberapa komplit dan seberapa besar program pelayanan sosial dasar (PSD) yaitu pendidikan dan kesehatan ada di APBDes” tutur Ricky.
Ricky juga menambahkan, “Lomba karya dan festival desa ini harus senantiasa di tampilkan secara kreatif oleh para perangkat desa masing-masing dan juga harus ada kesepakatan serta komitmen dari seluruh kepala desa dan pemerintah desa untuk terus bisa menjalankan program GSC ini,Alhamdulillah di tahun 2017 ini program sosial dasar yang awalnya tidak pernah tersentuh , sekarang sudah mulai tersentuh oleh desa” ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat Paseh H. Nandang Suparman, S.sos. mengatakan, “bahwa program GSC 2017 ini merupakan hak yang sangat mendasar bagi masyarakat, dimana faktor pendidikan dan kesehatan itu merupakan hal utama yang dibutuhkan masyarakat, selaku camat kecamatan paseh berharap agar program gsc ini bisa terimplementasikan oleh desa, juga ada keselarasan antara penyelenggaraan GSC dengan tim desa. Dirinya juga berharap agar seluruh kepala desa untuk mempublikasikan program ini supaya terus berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang.” Kata H. Nandang Suparman, S.sos.
H. Nandang juga menyebutkan, perlunya GSC agar terus berlanjut karena program ini merupakan pelayanan sosial yang utama serta merupakan hak dasar bagi masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan, jelasnya. (Edi )
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung mengendus adanya upaya penyaluran pengemis yang terorganisir dari luar Kota Bandung. Kadinsosnangkis Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan, dari hasil penelusuran didapat fakta jika para pengemis yang beroperasi di Kota Bandung terutama saat akhir pekan dan hari libur berasal dari luar.
“Kalau Jumat pagi saya sering melihat para pengemis itu turun dari kereta api di Kiaracondong. Ternyata mereka itu kebanyakan dari Jawa (Jateng-Jatim), ada juga dari Tasik dan Banjar,” ujar Tono kepada wartawan di Taman Sejarah Kota Bandung, Selasa (12/12/2017).
Menurut Tono, usai turun di Stasiun Kiaracondong, mereka yang diduga kuat para pengemis itu kemudian diangkut menggunakan mobil bak terbuka dan diturunkan di daerah operasinya masing-masing.
“Ada yang diturunkan di sekitaran Kiaracondong, juga ada yang ke Otista. Macam-macam,” katanya.
Meski sudah mengantongi bukti cukup kuat namun pihaknya belum bisa melakukan penindakan lantaran dirasa masih kurang bukti.
“Ini sudah pasti ada oknum yang mengkoordinir. Tapi kita tidak bisa menindak tanpa bukti. Istilahnya harus tangkap tangan dulu,” ujarnya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Bandung. Tidak hanya itu, dalam waktu dekat pihaknya juga akan meminta bantuan Polisi dan TNI untuk bersama melakukan tindakan.
“Koordinasi sudah kita lakukan. Tapi sampai sekarang belum ada bukti kuat kalau ada pihak ketiga atau penyalur dalam jaringan pengemis ini,” katanya. (NGO)