BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua DPRD hingga staf DPRD Kabupaten Bekasi dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan Bupati Bekasi nonaktif, Neneng Hassanah Yasin.
Mereka yang hadir di persidangan di PN Bandung, Senin (1/4/2019), yakni Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Sunandar, Wakil Ketua DPRD Mustakim. Sedangkan saksi dari anggota DPRD Kabupaten Bekasi yakni H Daris, Jejen Sayuti, Yudi Darmansyah, H Taih Minarno, Abdul Rosyid.
Kemudian, anggota DPRD Kabupaten Bekasi H Anden, Haryanto, Edi Kurtubi, H Syaifulloh, Mamat Hidayat, Nyumarno, Suganda serta H Khairan.
Saksi lainnya, Setwan DPRD Kabupaten Bekasi Endang Setian, Ika Kharismasari (Kasubag Persidangan Setwan DPRD Kabupaten Bekasi), Mirza Suandaru Riatno (Kasubag TU Setwan DPRD Kabupaten Bekasi), Sartika Komalasari (Kasubag Umum/Staf Bagian Keuangan Setwan DPRD Kabupaten Bekasi), Rosyid Hidayatulloh (eks staf Setwan DPRD Kabupaten Bekasi).
Jaksa pada KPK I Wayan Riana sebelumnya menjelaskan kehadiran para saksi untuk diklarifikasi soal dugaan aliran uang proyek Meikarta yang digunakan untuk jalan-jalan ke luar negeri.
KPK pernah menyampaikan adanya pengembalian uang dari para anggota dewan yang totalnya mencapai Rp 180 juta. KPK menduga sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bekasi itu menerima fasilitas wisata bersama keluarganya ke Thailand. Fasilitas itu diduga KPK terkait pembahasan rencana detail tata ruang (RDTR) di DPRD yang masih terkait kepentingan Meikarta.(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuai polemik di tengah masyarakat. Tim khusus yang dibentuk itu dinilai menjadi tempat ‘penampungan’ eks timses dan keluarga dekat orang nomor satu di Jawa Barat itu.
Sejumlah pihak juga khawatir kehadiran orang-orang dekat Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di TAP bisa menimbulkan masalah. Salah satunya terjadi konflik kepentingan yang bisa mengganggu jalannya roda pemerintahan.
Kekhawatiran potensi itu disampaikan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. “Rekomendasi KPK selalu kan menghindari conflict of interest. Itu selalu yang paling utama dalam menghindari perilaku korupsi,” ujarnya.
Emil memberi garansi bila kehadiran beberapa orang dekat di TAP tidak akan menjadi ‘benalu’ di dalam pemerintahannya. Menurutnya tim tersebut dibentuk memang atas dasar kebutuhan untuk membantunya memberi masukan dan rekomendasi dalam sebuah kebijakan.
Dia juga menegaskan, bila semua personel TAP telah menandatangani pakta integritas sebagai bukti tim khusus itu dibentengi dan diberi batasan sesuai aturan. Kehadiran mereka menurutnya tidak akan mengganggu, justru membantu dalam mengakselerasi pembangunan.
“Semuanya itu sudah menandatangani integritas. Jadi untuk mengamankan kekhawatiran (terjadi konflik kepentingan) ada benteng. Di dalamnya itu ada surat integritas,” jelasnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (18/3/2019).
Apalagi lanjut dia, TAP bentukannya itu diisi juga oleh mantan pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas. Sehingga, dia percaya tim khusus ini bisa bekerja sesuai dengan aturan yang ada.
“Ada pak Erry mantan Ketua KPK jadi diharapkan lebih kokoh oleh beliau,” ucapnya.
Dia juga berani menjamin kompetensi dari masing-masing personel TAP. Emil juga membantah bila TAP ini dibentuk menjadi tempat penampungan eks timses dan anggota keluarganya.
“Siapa kriteria di TAP itu memang subjektif, satu kompetensi, dua chemistry. Yang pinter banyak tapi tidak ada chemsitry ya susah. Kalau chemistry saja tanpa kompetensi, ini KKN. Jadi 19 orang ini bisa dipertanggungjawabkan speknya. Ini bukan penampungan timses,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan mengenai keberadaan adik kandungnya, Elpi Nazmuzzaman sebagai dewan eksekutif di TAP. Emil menyebut adiknya itu makhluk langka dengan kompetensi luar biasa. Dia adalah seorang ahli anti monopoli ekonomi.
“Ada yang masalahkan adik saya. Beliau ini makhluk langka. Speknya ini ahli anti monopoli, lulusan Asutralia dan dosen Unpad,” katanya,
Dengan latar belakang keilmuannya, Emil yakin adiknya itu mampu memberi masukan yang baik untuk pembangunan Jabar. Salah satunya program pengembangan satu desa satu perusahaan.
“Saya butuh input-input (masukan). Input-input terkait ekonomi Pancasila ini bisa dijaga,” ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, adiknya itu juga ikut menandatangani pakta integritas. Surat itu akan menjadi salah satu jaminan adiknya itu akan bekerja sesuai aturan yang ada.
“Semua sudah tanda tangan pakta integritas,” ucapnya.
Untuk itu dia meminta semua pihak tidak berpikir negatif terlebih dulu terkait kehadiran TAP. Dia mengajak semua pihak untuk ikut mengawasi kinerja pemerintahannya dalam lima tahun ke depan.
“Supaya saya menjaga diri, silahkan monitor. Bukti-bukti kerjanya bagaimana di waktu pendek bisa mengorganisasikan mimpi Jabar, termasuk menyeleksi kunjungan saya ke luar negeri. Kalau boleh berbaik sangka saja, ada enggak dampaknya,” ujarnya.
Selain Elpi, sejumlah nama di TAP menjadi sorotan, antara lain mantan Komisioner KPU Jabar Ferdhiman Putera Bariguna, Arfi Rafnialdi (eks timses), Lia Endiani (eks timses), Sri Pujiyanti (eks timses), dan Wildan Nurul Padjar (sepupu Ridwan Kamil).(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kemenpora membuat gebrakan baru di Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019. Kompetisi usia muda itu akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).
Kemenpora resmi menggulirkan kembali kompetisi berjenjang Piala Menpora 2019. Sebanyak lima ribu tim dari 157 daerah ambil bagian dalam Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019 yang kickoff Jumat (16/3/2019) di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung,
Ada lima kategori yang dipertandingkan, yakni U-12, U-14, U-16, U-17 (putri), dan U-21 (mahasiswa). Keputusan Kemenpora memilih ajang berjenjang tersebut karena adanya masukan dari SSB-SSB. Sebabnya, selama ini tidak ada wahana sepakbola serentak secara nasional selain Piala Soeratin U-17.
Pertandingan akan dimulai dari seri kabupaten dan kota yang akan berlangsung dari 17 Maret sampai 17 Juni. Pemenang seri kabupaten atau kota berhak masuk pada fase regional. Sedangkan, pada seri nasional akan berlangsung di berbagai daerah. Di antaranya U-12 di Palembang, U-14 di Solo, U-16 Tangerang, U-17 (putri) Bandung, dan U-21 (mahasiswa) di Yogyakarta.
Untuk meningkatkan kualitas kompetisi usia muda itu, Kemenpora akan menggunakan VAR dalam setiap pertanindingan. Ini menjadi pertama kalinya dilakukan secara nasional. Sebelumnya, penggunaan teknologi VAR sudah diterapkan dalam kompetisi sepakbola amatir Bandung Premier League.
Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta mengatakan teknologi VAR menjadi kali kedua diterapkan di Indonesia setelah Bandung Premier League. Namun, untuk skala nasional, Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019 menjadi yang pertama kali memakainya.
“Ini adalah kabar bagus, di mana kompetisi ini menerapkan terobosan penggunaan teknologi VAR,” ujar Isnanta dalam rilis yang diterima, Jumat (15/3/2019).
Penggunaan VAR tersebut disambut antusias oleh Humas Forum Sekolah Sepakbola Indonesia (FOSSBI) Jawa Barat, Muhamad Burhannurdin. Dia menilai teknologi VAR dapat membantu keputusan wasit dan memperkuat fakta keputusan yang diambil wasit.
“Ini bisa menjadi percontohan, semoga liga profesionalnya bisa mengikuti jejak Kemenpora,” kata Burhannurdin.
(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar, menilai desakan mundur kepada pelatih Miljan Radovic wajar. Sebab, Bobotoh memiliki ekspektasi tinggi untuk Maung Bandung musim ini.
Persib tersingkir dari Piala Presiden 2019 di babak grup usai menelan kekalahan kedua melawan Persebaya Surabaya 2 – 3 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (7/3). Bobotoh kecewa verat dengan hasil itu.
Teriakan ‘Rodovic Out’ menggema di usai pertandingan. Bahkan, seorang oknum Bobotoh melampiaskan kekecewaan dengan menerobos ke lapangan dan menyerang Radovic.
“Wajarlah (permintaan Radovic mundur), dua kali berturut-turut kalah main di kandang sendiri, walaupun ini pra musim,” kata Yana saat dihubungi, Jumat (8/3/2019).
Kendati bertajuk turnamen pramusim, lanjut Yana, Piala Presiden menjadi gambaran kekuatan tim ke Liga 1. Makanya, mereka memberikan tuntutan tinggi kepada pelatih.
“Kalau misalkan pramusim begini, bagaimana nanti liga yang begitu ketat dalam beberapa bulan lagi. Ini kan pramusim begini (di kandang), apalagi main tandang, jadi patokannya juga,” ujar Yana.
Meski menilai teriakan ‘Radovic Out’ wajar, ia menyayangkan adanya insiden penyerangan. Seharusnya, tindakan tersebut tidak dilakukan apalagi terhadap pelatih.
“(Penyerangan) terlalu berlebihan. Walau gimana pun itu pelatih Persib. Sampai pemukulan begitu enggak lah, bukan budaya orang Sunda,” Yana menegaskan.(NOV)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Persib Bandung menandai laga perdana Piala Presiden 2019 dengan kekalahan. Maung Bandung dikandaskan Tira Persikabo 1-2.
Persib gagal memanfaatkan status kandang saat menghadapi Tira Persikabo di babak grup A di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3). Dua gol Tira Persikabo dicetak oleh Osas Saha.
Persib malah ketinggalan lebih dahulu dalam pertandingan tersebut. Memang, Persib berada dalam situasi tertekan di empat menit pertama. Gawang tuan rumah nyaris dibobol striker Tira Persikabo, Loris Arnaud. Tapi, tendangan Arnaud bisa ditepis oleh M. Natshir.
Gawang Persib kembali terancam oleh Osas Saha empat menit kemudian. Tapi, sepakannya melebar dari gawang.
Persib betul-betul tertinggal di menit ke-29. gawang Persib dibobol oleh Osas Saha. Osas memanfaatkan kesalahan Henhen Herdiana. Tanpa pengawalan, Osas dengan mudah menceploskan bola ke gawang Persib.
Hingga babak pertama usai, Persib tak berhasil menyamakan kedudukan. Maung bandung tertinggal 0-1.
Memasuki babak kedua, Persib bermain lebih agresif. Strategi itu membuahkan hasil.
Persib berhasil menyamakan kedudukan saat laga baru berjalan empat menit lewat sundulan Kim Jeffrey Kurniawan. Gol bermula dari umpan Ezechiel N’Douassel.
Persib kian meningkatkan serangan usai mencetak gol. Tapi, serangan demi serangan tak membuahkan hasil. Malah sebaliknya, gawang Persib kembali kebobolan.
Osas Saha kembali yang membobol gawang Natshir. Osas Saha mencetak gol kedua di menit ke-70. Dia memanfaatkan bola dari Loris Arnaud.
Persib gagal menambah gol hingga wasit meniup peluit panjang. Persib pun kandas 1-2.
Susunan pemain
Persib Bandung: M. Natshir, Henhen Hardiana, Indra Mustafa, Bojan Malisic, Ardi Idrus, Febri Hariyadi, Hariono, Kim Jeffrey Kurniawan, Srdjan Lopicic, Ghozali Siregar; Ezechiel Ndouassel
PS Tira Persikabo: Angga Saputro, Rifad Marasabessy, Herwin Tri, Khurshed Beknazarov, Vava Mario Yagalo, Guntur Triaji, Manahati Lestusen, Parfait Eloumou, Ciro Henrique; Loris Arnaud, Osas Saha
(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tim Satgas Saber Pungli Jawa Barat mengamankan kepala sekolah SMP Negeri 2 Bandung. Kepsek itu diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada orangtua murid untuk membangun taman di sekolah.
Kepsek tersebut diamankan bersama dengan dua orang staf tata usaha SMPN 2 Bandung pada Senin (18/2) kemarin. Mereka diamankan setelah tim Satgas Saber Pungli menerima laporan dari masyarakat.
“Jadi kepala sekolah dan dua staf TU dia itu meminta sumbangan kaitan pembuatan taman SMPN 2 Bandung,” ujar Kepala Satgas Saber Pungli Jabar AKBP Basman saat dikonfirmasi detikcom pada Selasa (19/2/2019).
Basman menjelaskan proses pembuatan taman tersebut diinisiasi oleh pihak sekolah. Dalam pelaksanaannya, oknum Kepsek tersebut justru meminta uang kepada orang tua murid.
Dia tak menjelaskan rinci soal teknis permintaan duit tersebut. Namun dia menyebut ada uang Rp 500 ribu yang diamankan diduga berasal dari salah satu orang tua murid.
“Diminta dari orang tua murid, ada 7 orang tua murid yang dimintai,” kata Basman.
Perbuatan Kepsek tersebut dianggap melanggar peraturan di dunia pendidikan. Menurut Basman hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) tahun 2011.
“Namanya SD atau SMP enggak boleh ada pungutan apapun ke murid, orang tua murid atau wali murid. Itu tertuang larangan pungutan siswa usia sekolah wajib belajar,” katanya.
Pihaknya telah melimpahkan kasus ini ke Inspektorat Pendidikan Kota Bandung. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan unit pemberantasan pungli Kota Bandung.
“Kita istilahnya hanya membuka keran yang mampet. Selanjutnya institusi atau inspektorat,” kata Basman.
SMPN 2 Bandung sendiri diketahui merupakan salah satu sekolah favorit. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah mengecap pendidikan di sekolah tersebut.(MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
MotoE menjadi balapan kelas baru yang dipentaskan FIM. Juara dunia MotoGP, Marc Marquez, menilai motornya aneh sebab tidak berisik.
MotoE mulai akan diperlombakan tahun di 2019. 12 tim yang ambil bagian dan diikuti 18 pebalap, di antaranya adalah mantan dua rider MotoGP Sete Gibernau dan Randy de Puniet.
MotoE di 2019 akan digelar sebanyak 5 seri. Balapan akan digelar di Jerez, Prancis, Jerman, Austria, dan San Marino. Tahun lalu, MotoE sudah diuji coba di Sirkuit Catalunya.
Motor listrik bisa dibilang menjadi pendekatan baru dunia balap motor. Direktur Honda Racing Corporation, Tetsuhiro Kuwata, menilai pihaknya masih akan mengamati perkembangannya.
“Itu merupakan pendekatan yang berbeda pada balap motor, baru poin awal untuk pendekatan ini. Tentunya kami mempertimbangkan pendekatan ini untuk masa depan. Bagi kami masih terlalu dini, mari tunggu saja apa yang akan terjadi di MotoE, kami mempertimbangkan itu untuk masa depan,” ujar Kuwata dalam wawancara di acara Repsol Honda Team Visit Indonesia 2019.
Marquez, yang berstatus juara dunia MotoGP lima kali, juga berkomentar soal MotoE. Ia menilai motornya aneh sebab tidak bising layaknya kuda besi MotoGP.
“Seperti yang dikatakan Pak Kuwata, untuk saat ini, itu untuk masa depan. Saat sampai pada saatnya kita semua akan mengetahuinya, untuk saat ini kami akan mengikuti kategori itu. Akan aneh melihat beberapa motor tanpa mengeluarkan suara seperti biasa,” kata Marquez.
“Saya menikmati menunggangi motor yang sekarang. Saya sudah menjajal motor elektrik. Kalau Honda mempersiapkan satu, saya akan mencobanya. Tapi untuk saat ini kami terus di MotoGP, yang sangat saya nikmati,” dia menambahkan.(NOV)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sejak awal 2019 kasus demam berdarah (DBD) di Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jabar sampai tanggal 28 Januari tercatat ada 2.204 kasus DBD dengan korban meninggal sebanyak 14 orang.
Dari data yang ada, kasus DBD merata terjadi di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Kota Depok mendominasi dengan 319 kasus, Kabupaten Bandung 236 kasus, Kota Cimahi 200, Kabupaten Bogor 198, Kota Sumedang 193 dan Kota Bandung 132 kasus.
Sementara untuk yang meninggal akibat DBD, tersebar di sejumlah daerah. Di Kota Bogor ada 3 orang, Kabupaten Bandung 3 orang, Kota Depok 2, Kota Bekasi 2, Kabupaten Cianjur 2, Kota Sukabumi 1 dan Kabupaten Bogor 1 orang.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular, Dinas Kesehatan Jabar Widyawati menyatakan sejauh ini memang terjadi peningkatan kasus DBD. Pihaknya masih terus melakukan pemantauan mengantisipasi semakin meningkatnya kasus DBD di Jabar.
“Ini memang ada peningkatan kasus saja,” katanya saat dihubungi, Kamis (31/1/2019).
Meski ada peningkatan kasus, lanjut dia, pihaknya belum akan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya banyak indikator yang harus dipenuhi sebelum menetapkan KLB.
“Belum KLB. Kalau ngomong KLB kita harus melihat beberapa kriteria banyak sekali yang harus dinilai,” ujarnya.(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ronaldikin punya kecintaan dengan dunia sepakbola. Dia mengoleksi puluhan syal klub sepakbola lokal dan luar negeri.
Ronaldikin, yang memiliki nama asli Sodikin, punya paras mirip mantan pesepakbola Brasil dan Barcelona, Ronaldinho. Kini, sosok tersebut sudah meninggal dunia dalam usia 49 tahun.
Ronaldokin bukan cuma punya wajah yang mirip dengan Ronaldinho. Dia juga sangat menyukai sepakbola, terlebih kerap berada langsung di tribune stadion untuk menyaksikan pertandingan.
Selama menyaksikan pertandingan sepakbola, Ronaldikin kerap berinteraksi dengan berbagai kelompok suporter. Itu dia tunjukkan dengan koleksi syal-syal klub sepakbola, yang didapat dari sesama suporter.
Puluhan syal klub sepakbola itu disimpan dalam sebuah kantong plastik berukuran besar.
“Syalnya banyak, didapatkan pas nonton pertandingan sepakbola,” kata Husnu Bayanudin adik Sodikin saat ditemui di rumah duka yang berada di Kampung Langonsari, Desa Langonsari, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung, Selasa (22/1/2019).
Syal tersebut beragam, ada syal Persib Badung klub yang dicintai Sodikin. Persija, Aerma, Persebaya dan syal klub Indonesia lainnya. Ada juga syal AC Milan, Inter Milan, AS Roma, dan Juventus. Ada juga syal Timnas Indonesia, Italy dan Brazil.
“Dari klub Indonesia sampai dunia juga ada, ” ujar Husnu.
Syal tersebut lebih banyak lagi, yang lainnya disimpan di tempat tinggal Ronaldikin yang ada di Jakarta. Bahkan menurut Husnu, syal tersebut jumlahnya terus dihitung sang kakak.
“Jumlahnya dihitung, diminta satu juga enggak boleh karena syal tersebut didapatnya hasil capek dan kenang-kenangan,” tambahnya.
Selain syal, Ronaldikin juga memiliki banyak jersey klub sepakbola. Jersey tersebut disimpannya di Jakarta.(NOV)
SUKABUMI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Yuki Arifin Martawidjaja alias Yuki ‘Pas Band’ kecelakaan saat kendaraan yang ditumpanginya melintas di Jalan Raya Lingkar Timur, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (20/1/2019).
Informasi yang diperoleh detikcom, Yuki tengah dalam perjalanan menuju Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi untuk mengisi acara tausiah komunitas kepemudaan ‘Pribumi’ sekitar pukul 20.00 WIB malam tadi.
“Betul, rencananya beliau mau memberikan tausiah di acara ulang tahun komunitas kepemudaan Pribumi. Sudah direncanakan sejak beberapa hari ke belakang,” kata Ujang Rustandi, pembina Pribumi sekaligus panitia penyelenggara melalui sambungan telepon, Senin (21/1/2019).
Panitia mengaku sempat panik saat belum mendapat kabar Yuki kecelakaam malam tadi, warga yang ingin mendengar tausiah Yuki sudah berkumpul di lokasi acara.
“Warga sudah berdatangan, mereka memadati lokasi acara sementara beliau belum datang. Beberapa official saya telepon tidak merespons, saat itu selain Yuki ada dua ustaz lain yang akhirnya bergantian mengisi kekosongan,” lanjutnya.
Sampai sekitar pukul 20.00 WIB akhirnya panitia mendapat kabar resmi, Yuki mengalami kecelakaan dan terpaksa harus menjalani perawatan di RSUD Cianjur. Kabar itu didapat panitia dari salah seorang rekan mereka di Cianjur.
“Kebetulan ada rekan kami yang bekerja di rumah sakit tempat Yuki dirawat, dia memberi kabar kalau Yuki kecelakaan dan mengalami patah kaki. Kami berdoa semoga beliau cepat pulih seperti sedia kala, kami berdoa untuk kesembuhan beliau,” pungkasnya.(MAD)