BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Seorang anggota Polres Cianjur terbakar saat mengamankan demonstrasi mahasiswa yang berujung ricuh di depan Pendopo Ciajur, Kamis (15/8/2019). Belum diketahui jelas kronologi insiden tersebut.
Dari video yang beredar sekelompok pedemo berkerumun dan berhadapan dengan sejumlah polisi berseragam. Mahasiswa kompak bernyanyi.
“Lingkaran besar…lingkaran besar,” nyanyian pedemo.
Terlihat sempat terjadi keributan, lalu tiba-tiba muncul api yang diduga sebelumnya dari lemparan cairan bensin. Kerumunan pecah, kemudian seorang polisi terbakar hidup-hidup.
Polisi itu berteriak-teriak kesakitan dan berguling-guling di aspal. Sejumlah polisi lainnya berupaya memadamkan api yang berkobar di tubuh rekannya itu.
Polda Jabar turun tangan mengecek ke lokasi kejadian tersebut. “Ya anggota sudah berangkat ke lokasi untuk ngecek,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksanto Bagus saat dihubungi wartawan, Kamis (15/8/2019).
Belum diketahui secara jelas kronologi kejadian termasuk demo yang dimaksud. Polisi masih mencari tahu informasi yang terjadi.
“Kita lagi cari info dulu,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. (MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gerindra menjadi partai yang menempatkan kadernya terbanyak di DPRD Jawa Barat dengan 25 kursi. Sementara PKS menyusul posisi kedua dengan 21 kursi, kemudian PDIP 20 kursi dan Golkar 16 kursi.
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat pleno penetapan perolehan kursi Pileg 2019 di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Selasa (13/8/2019). Perwakilan Bawaslu, partai politik hadir dalam kegiatan tersebut.
Gerindra mendapatkan 25 kursi yang berasal 15 Dapil di Jabar. Raihan suara periode 2019-2024 tersebut melonjak tajam dari periode 2014-2019 yang hanya mendapat 11 kursi saja.
Tahun ini, total ada 10 partai politik yang menempatkan 120 kadernya di DPRD Jabar. Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubaroq mengatakan tidak ada protes dari Bawaslu dan perwakilan parpol atas penetapan kali ini.
“Kita tetapkan 120 caleg terpilih pada Pileg 2019 yang berasal dari PKB 12 kursi, Gerindra 25 kursi, PDIP 20 kursi, Golkar 16 kursi, Nasdem 4 kursi, PKS 21 kursi, PPP 3 kursi, PAN 7 kursi, Demokrat 11 kursi, Perindo 1 kursi,” tutur dia.
Setelah proses ini selesai, kata dia, KPU akan menyerahkan berkas untuk penetapan dan pengesahan.
“Jadi, semua berproses kalau kemudian ada calon terpilih tersandung masalah hukum nanti akan berproses dulu sampai ada keputusan dari pengadilan,” kata Rifki.(DAB)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
PT PLN memastikan jaringan listrik di Jawa Barat hari ini normal atau tidak ada gangguan. Sistem kelistrikan sudah stabil pascapadam listrik pada Minggu (4/8).
“Sistem sudah normal dan kami akan terus menjaga kestabilan sistem ini,” kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani melalui rilis, Selasa (6/8/2019).
Bukan hanya Jawa Barat, sistem listrik wilayah Jakarta dan Banten juga aman. PLN telah menormalkan kembali seluruh sistem kelistrikan
“Hingga pagi ini pembangkit yang sudah masuk sistem sebesar 12.378 MW. Dengan 23 GITET telah beroperasi,” kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
Dia menjelaskan, untuk pemulihan beban padam Jakarta pukul 17.50 WIB, Banten pukul 21.20 WIB, dan Jawa Barat pukul 23.27 WIB, Senin (5/8) kemarin.
“Beban puncak listrik hari ini di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya mampu total 15.378 MW. Sistem sudah normal dan kami akan terus menjaga kestabilan sistem ini,” kata I Made Suprateka.(MAD)
BEKASI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Satgas Citarum Harum diterjunkan ke Kali Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi untuk membersihkan sampah yang menumpuk. Kegiatan ini juga didukung oleh aparat TNI-Polri.
Di jembatan Jalan Akses, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Kamis (1/8/2019), tampak puluhan petugas gabungan terjun langsung membersihkan kali. Sejumlah warga juga ikut turun ke kali.
Ada sekitar 20 orang Satgas Citarum Harum mengangkat sampah dari kali. Mereka tampak mengenakan kaos berwarna putih bertuliskan ‘Citarum Harum’.
Satu unit alat berat turut diterjunkan. Alat berat mengangkut sampah yang berada dipermukaan kali, kemudian sampah diletakkan ke truk sampah.
“Kekuatan yang ada dari lapangan apel tadi kurang lebih 300 orang, dari TNI, Polri dan masyarakat, termasuk juga Satgas Sektor 20, Satgas Citarum Harum,” ujar Komandan Sektor 20 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Kukuh Hartono, kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
Kukuh menyebut 20 Satgas Citarun Harum diterjunkan. Kegiatan gotong royong ini dilengkapi sejumlah peralatan.
“Kita masukan 1 alat berat, dengan didukung oleh kurang lebih 20 truk,” ujar Kukuh.
Kukuh menyebut kegiatan gotong royong ini terus berjalan hingga sampah di Kali Bahagia tumpas terangkat.
Karena keterbatasan akses, sampah di Kali Bahagia sementara ini hanya diangkut pada bagian permukaan saja.
“Setelah dibersihkan ini kan yang kita angkat bukan sampah keseluruhan, yang kita angkat itu sampah rumah tangga yang terdiri dari plastik, yang ngapung di atas. Sampah yang sudah menjadi endapan lumpur itu tidak bisa, alat berat ini hadir hanya bisa mengangkat endapan lumpur di satu titik saja tapi untuk titik kanan dan kiri tidak bisa karena kurang lebih ada 204 bangunan liar,” ujar Sekretaris Lurah Bahagia, Mawardi.(MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selesai menggeledah ruang kerja Sekda Jabar Iwa Karniwa. Selama empat jam menggeledah, petugas menyita dua koper dan satu dus dokumen di sejumlah ruangan yang berada di Gedung Sate.
Tiga ruangan yang digeledah petugas KPK yaitu milik Iwa, sekpri dan stafnya. Penggeledahan yang dilakukan sejumlah petugas itu dimulai sejak pukul 09.20 WIB dan baru selesai 14.40 WIB.
Tampak sejumlah petugas dengan menggunakan masker keluar dari ruangan membawa dua koper besar dan satu dus. Mereka keluar ruangan dengan pengawalan ketat dua personel polisi bersenjata.
Mereka lalu bergegas membawa barang-barang berupa dokumen tersebut ke dalam mobil. Dua unit mobil warna silver sudah menunggu di depan lobi Gedung Sate.
“Bawa dokumen-dokumen,” kata salah seorang petugas KPK sambil meninggalkan lokasi, Rabu (31/7/2019).
Sebelumnya, Iwa diduga menerima suap pengurusan Perda RDTR Kabupaten Bekasi untuk kepentingan perizinan proyek Meikarta. Iwa diduga menerima Rp 900 juta dari Neneng Rahmi Nurlaili, yang saat itu menjabat Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Pemkab Bekasi. Uang yang diberikan Neneng Rahmi kepada Iwa itu disebut KPK berasal dari PT Lippo Cikarang.
Iwa tengah cuti tiga bulan untuk fokus terhadap kasus hukumnya. Posisi Iwa digantikan sementara oleh Asda I Daud Ahmad.(MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengambil cuti selama tiga bulan untuk fokus menghadapi kasus hukum yang membelitnya. Iwa jadi tersangka kasus suap proyek Meikarta.
Selama cuti, tugas Iwa diserahkan kepada Asda I Daud Ahmad sebagai pelaksana harian.
“Pak Iwa ambil cuti 3 bulan untuk berkonsentrasi ke masalah hukumnya, sudah disetujui gubernur. Pak gubernur menugaskan saya menjadi Plh (sekda),” kata Daud kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (30/7/2019).
Ia menegaskan Iwa masih berstatus sebagai Sekda Jabar. Jabatan Plh yang diembannya saat ini hanya bersifat sementara selama Iwa cuti tiga bulan.
“Jadi bukan nonaktif. Kan nonaktif kalau ditahan. Kalau kekosongan itu jadi tersangka dan ditahan ada pemberhentian sementara, juga ada kekosongan jabatan,” ungkap dia.
Ia mengaku diberikan tugas untuk mengawal proses pembahasan APBD perubahan 2019 dan murni 2020. Ia ditugaskan juga untuk berkomunikasi dengan anggota dewan.
“Saya sekarang membahas APBD. Jadi saya bisa sebagai plh komunikasi dengan dengan dewan. APBD perubahan dan murni,” tutur dia.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menunjuk Daud Ahmad sebagai Plh Sekda Jabar. Hal itu dilakukan agar roda pemerintahan tetap berjalan.(NOV)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Macan tutul ditemukan mati misterius di kebun kopi yang berada di Hutan Logawa, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, kematian hewan dilindungi itu diduga kelaparan dan rantai makanan yang ada di hutan telah hilang.
“Di alam bebas kita masih terdapat macan tutul. Ini ekosistem harus terjaga baik ada rusa, monyet itu predatornya macan,” kata Dadang di Gedung Moh Toha Pemkab Bandung, Senin (29/7/2019).
Dadang berharap, tidak ada perburuan di hutan yang ada Kabupaten Bandung karena akan mempengaruhi rantai makanan macan tutul tersebut.
“Itu berarti monyet dan rusa sudah berkurang, kan predatornya macan tutul,” katanya.
Pihaknya berharap BBKSDA Jabar agar memantau kondisi makanan hewan liar di hutan. Bila perlu beri makanan untuk hewan tersebut.
“BBKSDA kalau disinyalir masih banyak (satwa liar) ya kita kirim makanan ke mereka. Kelinci kita lepas ke sana, bisa juga kambing, pasti dimakan mereka,” ujar Dadang.(DAB)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pemkab Bandung akan menetapkan status siaga kekeringan pada Tanggal 1 Agustus 2019 mendatang. Penetapan itu dilakukan berdasarkan koordinasi Pemkab Bandung dengan BMKG.
“Sesuai hasil rakor tanggal 23 Juli lalu dengan semua perangkat daerah di Kabupaten Bandung, penetapan status siaga darurat kekeringan akan dimulai 1 Agustus sampai 31 Oktober 2019. Ini juga sesuai hasil koordinasi lisan dan tertulis dengan BMKG,” kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohar usia acara Ngawangkong Bari Ngopi di Taman Uncal Pemkab Bandung, Jumat (26/7/2019).
Adjo sapaan karibnya mengungkapkan, dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, ada 21 kecamatan yang darurat kekeringan. “Yang terdampar ada 21 kecamatan, 81 desa dan ini berakibat pada 46 ribu KK dan 123 ribu jiwa. Kita juga harus menyuplai 120 titik tempat untuk diberikan air bersih,” ucapnya.
Menurut Adjo, kekeringan terparah terjadi di wilayah perbukitan yang ada di Kabupaten Bandung. “Daerah Baleendah, Arjasari, Pangalengan juga ada,” ujarnya.
Meski status siaga kekeringan ditetapkan 1 Agustus mendatangkan, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menerjunkan bantuan air bersih sebanyak 10 armada mobil tangki.
“Kami sudah mendistribusikan air bersih sesuai permohonan surat dari kecamatan. Upaya Pemkab Bandung walaupun penetapan darurat kekeringan dilakukan 1 Agustus, tapi saat ini kami sudah membantu kebutuhan air bersih masyarakat,” katanya.
Pihaknya harus menyuplai bantuan air bersih ke 120 titik. “Sebenarnya kita kekurangan armada. Kami gunakan cara lain dari 10 armada tersebut mobilitasnya tidak sehari sekali mensuplai air, kita genjot bisa dia sampai tiga kali,” ucapnya.
Pihaknya mengklaim persediaan air di sumber air yang digunakan PDAM masih terpantau aman. Bila tidak terpenuhi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disnaker Kabupaten Bandung agar pabrik-pabrik yang memiliki sumur artesis untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga.
“Pabrik-pabrik yang punya sumur artesis agar lebih peduli, kalau petugas kami turun ke lapangan dan armada tangki butuh air untuk memberikan dan juga kepada pabrik yang memiliki sumur artesis agar lebih peduli kepada masyarakat,” ujar Adjo.(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sopir Daihatsu Sirion nopol B 1980 PRF yang nekat menyeruduk sehingga membuat anggota Unit Lalu Lintas Polsek Cicendo Brigadir Natan Doris ‘nempel’ di kap mesin terancam dijerat pidana umum. Proses pemeriksaan akan terus berlanjut, termasuk pemanggilan kepada Christian Cahyono, sopir mobil tersebut.
“Sudah kita tilang, (kendaraan) sudah kita sita. Kita akan pidanakan,” kata Irjen Polisi Rudy Sufahriadi saat kunjungan kerja ke Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (26/7/2019).
Menurut Rudy, aksi sopir menabrak dan menyeruduk hingga membuat Brigadir Natan ‘nempel’ di kap mobil merupakan bentuk perlawanan kepada polisi yang menjalankan tugas.
“Sedang kita tangani. Hari ini pengemudinya kita panggil lagi, kita akan periksa. Pidanakan dengan pidana umum,” tutur Rudy.
Sebelumnya, Polrestabes Bandung tengah mengusut dugaan pelanggaran pidana umum berkaitan insiden itu. Sebab, sopir mobil tersebut diduga sengaja kabur hingga tubuh Natan terpaksa ‘nempel’ di kap mobil.
“Masalah pelanggar dari pengemudi itu sendiri, tentunya kita akan kaji dari sisi hukum lain,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (26/7/2019).(NGO)
CIREBON,KHATULISTIWAONLINE.COM
Satuan Polisi Pamonga Praja (Satpol PP) Kota Cirebon menertibkan sekitar 20 pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di Jalan Sudarsono, Kota Cirebon, Jawa Barat. PKL yang terjaring razia tersebut bakal menjalani sidang yustisi pada Agustus mendatang.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Cirebon Suweka mengatakan penertiban PKL di Jalan Sudarsono sesuai Peraturan Daerag (Perda) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penataan PKL. Jalan Sudarsono ini masuk kawasan tertib lalu lintas yang harus bebas PKL atau area terlarang untuk aktivitas berjualan.
“Jalan Sudarsono ini masuk kawasan bebas PKL. Kami mendapat informasi kalau PKL di sini itu selaku kucing-kucingan saat berjualan. Kalau pagi ramai,” kata Suweka, Kamis (25/7/2019).
Menurut Suweka, peralatan dagang PKL di Jalan Sudarsono terbilang minim, hanya membawa meja kecil. Sehingga mudah untuk bongkar pasang.
“PKL di sini kan mengincar orang yang menjenguk pasien, karena dekat dengan rumah sakit. Siang sampai sore itu mulai bubar. Ramai laginya malam,” ucapnya.
Suweka mengaku telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti KTP dan alat dagang milik PKL. Rencananya PKL yang terjaring razia ini akan disidangkan karena melanggar Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penataan PKL dan dikenakan sanksi administrasi kurungan penjara tiga bulan atau membayar sanksi sebesar Rp 500 ribu.
“Kita amankan KTP dan barang-barang penting milik PKL sebagai barang bukti. Razia di sini itu sudah tiga kali melalukan operasi yustisi penertiban PKL di sini. Nanti sidangnya Agustus,” tutur Suweka.(DAB)