GARUT,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut memusnahkan berbagai barang bukti sitaan hasil kejahatan. Ada narkoba hingga uang palsu yang dimusnahkan petugas.
“Hari ini, kami melakukan pemusnahan barang bukti sitaan hasil kejahatan,” ujar Keala Kejaksaan Negeri Garut Azwar kepada wartawan selepas proses pemusnahan.
Kegiatan pemusnahan barang bukti dilakukan kantor Kejari Garut, Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019) pagi. Pemusnahan barang bukti tersebut disaksikan berbagai unsur masyarakat maupun pemerintah seperti TNI dan Polri.
Azwar mengatakan pemusnahan barang bukti tersebut sebagai bentuk transparansi tugas Kejari kepada masyarakat. “Banyak yang bertanya di kemanakan saja barang bukti ini. Makanya saat dimusnahkan disaksikan berbagai pihak agar ada transparansi ke masyarakat,” ucap Azwar.
Menurut Azwar, barang bukti yang dimusnahkan Kejari Garut tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Ada berbagai barang bukti yang dimusnahkan hari ini. Mulai dari beberapa kilogram ganja dan sabu hingga obat-obatan terlarang dan uang palsu.
Ganja dimusnahkan dengan cara dibakar. “Kalau obat-obatan kami rebus dengan air mendidih. Jumlahnya (obat) ada ribuan terdiri dari 22 jenis,” tutur Azwar.(MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memastikan pembongkaran taman di Jalan Cemara dan Otten tidak akan mengganggu fungsi taman tersebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Pembongkaran taman itu dipastikan tidak total atau menyeluruh.
“Bagian ujungnya saja, (pembongkaran) tidak ganggu fungsi taman sebagai RTH,” kata Kepala Dishub Kota Bandung Ricky Gustiadi, Jumat (22/11/2019).
Sekadar diketahui, rencana pembongkaran taman di Jalan Cemara dan Otten dilakukan demi mengatasi kemacetan di depan mal Paris Van Java (PVJ) dan memaksimalkan rekayasa lalu lintas di Jalan Sukajadi, Cipaganti dan Setiabudi. Sebab hingga kini pelaksanaan rekayasa tersebut masih menimbulkan beberapa titik kemacetan.
Contohnya saja di persimpangan Jalan Cemara-Jalan Sukajadi, Jalan Otten- Jalan Sukajadi. Selain itu di Jalan Pasteur atau tepat di depan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang titik kemacetannya mengular sampai persimpangan Jalan Pasteur-Cipaganti dan Jalan Pasteur-Cihampelas.
Melihat kondisi itu, Dishub Kota Bandung bersama pihak terkait akan melaksanakan beberapa evaluasi. Salah satunya memperbaiki geometri di persimpangan Jalan Cemara-Sukajadi dan Otten-Sukajadi dengan membongkar bagian taman yang ada di dua titik tersebut.
“Itu ada perbaikan desain geometri persimpangan. Contoh di (taman) Jalan Cemara supaya (kendaraan) dari Jalan Sukajadi mau belok kanan lancar. Itu dipotong median (tamannya). Begitu juga simpang Otten-Sukajadi,” tutur Ricky.
Ricky memastikan bagian taman yang akan dibongkar tidaklah besar. Ricky memperkirakan besarannya hanya sekitar 10-30 persen saja tergantung kebutuhan. Tapi yang jelas, kata dia, tidak akan mengubah fungsi dari taman sebagai RTH.
“Paling 10-30 persen (yang dibongkar). Tidak semuanya,” ucapnya.
Selain membongkar taman, pihaknya juga akan menutup pintu masuk dan keluar mal PVJ yang berada di Jalan Sukajadi. Karena berdasarkan evaluasi di lokasi tersebut juga sering terjadi penumpukan kendaraan.
“Tumpukan pintu ke luar masuk PVJ. Pak Wakil minta diuji coba minggu depan pintu PVJ ditutup. Jadi nanti aksesnya melalui Karang Tinggal,” ujar Ricky.
Menurut Ricky, upaya rekayasa lalu lintas yang dilakukan bisa berdampak positif. Karena dari pengamatan yang dilakukan secara umum rekayasa lalu lintas berjalan baik hanya memang masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.
DPRD Kota Bandung menyoroti rencana Pemkot membongkar taman di Jalan Cemara dan Otten demi memaksimalkan pelaksanaan rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan Sukajadi, Cipaganti dan Setiabudi. Pemkot harus menyiapkan lahan pengganti sesuai dengan luasan taman yang dibongkar.(VAN)
SUKABUMI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mendatangi kediaman Jujun Junaedi (45) pembuat helikopter asal Sukabumi, Jawa Barat. Hasil pengecekan, Lapan menyatakan helikopter bertenaga mesin penggerak genset itu belum layak terbang.
Teuku Ichwanul Hakim peneliti Lapan menyebut secara bentuk helikopter tersebut memang kondisinya sudah baik, namun untuk mesin penggerak dan baling-baling harus melalui pengujian lebih lanjut.
“Baling-baling belum sepenuhnya dibuat, penggerak untuk mengontrol baling-baling utama dan ekor juga belum terpasang semua. Kalau dilihat sekilas perlengkapan sudah ada tinggal nanti disempurnakan setelah semuanya terpasang,” kata Teuku, Selasa (19/11/2019).
Selain ornamen tersebut, ia juga meminta Jujun untuk mempertimbangkan kekuatan struktur helikopter buatannya. Setelah semua dianggap lengkap, langkah lanjutan adalah monitoring sistem dari masing-masing peralatan utama dalam helikopternya.
“Semuanya kan mengedepankan sisi keamanan, misalnya nanti yakin dari sisi kekuatan dan kinerjanya apakah sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalkan baling-baling sudah seimbang atau tidak, tinggal diuji lagi. Kalau secara bentuk sih sudah baik. Tinggal uji coba satu persatu apakah nantinya bekerja dengan baik,” katanya.
Menurutnya kekuatan mesin apabila mengikuti perhitungan teknis yang dibuat Jujun sebesar 24 tenaga kuda masih kurang. Karena minimal diperlukan sebesar 70 tenaga kuda untuk mengangkat beban helikopter berikut penumpangnya.
“Kalau untuk mengangkat itu pakai baling-baling utama, untuk menyeimbangkan agar stabil pakai baling di ekor belakang. Nah itu dua komponen utama. Selain itu untuk memastikan baling utama untuk mengangkat dengan stabil mesin juga harus kuat selanjutnya saling berkaitan. Sekitar 70 tenaga kuda untuk bisa ditumpangi 1 orang, untuk kondisi saat ini masih belum layak terbang,” katanya.
Pejabat Humas Lapan Jasyanto menambahkan, kedatangan pihaknya adalah bentuk motivasi untuk Jujun. Apresiasi juga diberikan kepada Jujun yang mau terjun langsung dalam pembuatan helikopter teknologi tinggi.
“Kita justru mengapresiasi, memberikan masukan kepada Pak Jujun ini yang sudah mau mengembangkan sesuatu dengan teknologi tinggi dan modal sendiri. Kalau ada kekurangan apa kita lengkapi, kita perkuat lagi pengetahuan Pak Jujun ini,” ucapnya.
“Ketika nanti Pak Jujun ini ingin helikopternya diterbangkan, ada panduan keselamatan yang harus dilalui. Jangan sampai nanti karena ketidaktahuan malah ada dampak lain, nanti ada aturan yang harus dilakukan ketika akan uji coba terbang. Karena kan tidak hanya keselamatan diri, karena ini benda terbang harus dipertimbangkan juga faktor keselamatan orang lain,” ucap Jasyanto.(DAB)
BOGOR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Bencana tanah longsor terjadi di jalur proyek Double Track Rel Kereta Api Sukabumi – Bogor di Cigombong, atau tepatnya di Kampung Cigombong, RT 02 RW 07 Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (16/11/2019). Empat orang pekerja dikabarkan tertimbun longsoran material proyek.
“Ada empat orang tertimbun, dua luka, satu meninggal dunia dan satu lagi masih proses evakuasi,” kata M Sigit Maudy Ketua pemuda sekaligus anggota karang taruna kampung setempat.
Sigit mengaku tidak mengetahui persis saat longsor terjadi, namun saat ini masyarakat datang ke lokasi untuk membantu proses evakuasi. “Sudah ramai, ada dari kepolisian dan pekerja proyek. Saya dan warga juga bantu evakuasi satu korban lagi, korban dibawa ke Puskesmas Cigombong,” tandasnya.
Dihubungi melalui telepon dan pesan singkat Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi belum merespons.(MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Anggota DPRD Jabar mengeritik ketidakhadiran mayoritas kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rapat paripurna beragendakan jawaban gubernur Jabar terhadap Pemandangan Umum fraksi-fraksi mengenai Raperda tentang APBD TA 2020. Pemprov Jabar dinilai tak kompak.
Hujan interupsi dari sejumlah anggota mewarnai jalannya rapat paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (15/11/2019). Hal itu terjadi usai Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) membacakan draf jawaban terhadap Pemandangan Umum fraksi.
“Interupsi pimpinan, agenda rapat paripurna hari ini membahas soal APBD seperti anggaran di dinas-dinas tapi kami ingin bertanya ke mana ini para kepala OPD-nya. Kenapa banyak yang tidak hadir padahal kan ini membahas soal anggaran di dinas-dinas,” kata Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Demokrat Irfan Suryanagara.
Kritik serupa juga dilontarkan anggota dari Fraksi PKB Yuningsin. Ia menilai Gubernur Jabar dengan kepala OPD tidak kompak.
“Tampaknya di rapat paripurna ini pak gubernur, kepala OPD tidak kompak. Mereka pada ke mana pak gubernur, kok tidak hadir. Ini pernah disampaikan di rapat paripurna sebelumnya,” ucap Yuningsih.
Yuningsih meminta kepada gubernur Jabar agar memperhatikan masalah tersebut. Sebab rapat paripurna kali ini berkaitan dengan kepala OPD selaku pengguna anggaran.
“Ini kan agendanya pandangan umum dan ini kebutuhan kepala OPD, karena beliau-beliau ini pengguna anggaran,” ujar Yuningsing.
Ditemui usai paripurna, RK mengaku ketidakhadiran mayoritas kepala OPD dalam rapat paripurna ini beragam alasan. Ia berjanji akan tegas terhadap anak buahnya yang tak hadir.
“Mereka beralasan ada dinas di luar, ini itu. Tapi prioritas paripurna itu levelnya macam-macam, jadi saya punya mekanisme untuk menghukum yang tak disiplin yaitu teguran dan potong saja pendapatannya,” ucapnya.
Ia memperingatkan kepala OPD untuk hadir dalam forum-forum penting seperti paripurna kali ini. “Jadi ini peringatan kepala dinas selalu menghormati dan hadir di forum gubernur, yang mempertanggungjawabkan anggaran-anggaran mereka bukan saya saja,” tutur RK.
Berdasarkan pantauan, hanya beberapa kepala OPD yang hadir. Kursi yang biasanya ditempati kepala OPD tersebut terlihat kosong. Jumlah OPD di Jabar mencapai 30-an.(DAB)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Wali Kota Bandung Oded M Danialkan menggulirkan rencana membagikan anak ayam kepada para siswa SD dan SMP di Kota Bandung. Rencananya program sebagai upaya mengatasi kecanduan terhadap gadget itu akan dimulai November. Lalu bagaimana kelanjutan program tersebut?
Kepala Dispangtan Kota Bandung Gingin Ginanjar menuturkan, program bagi-bagi anak ayam merupakan langkah untuk pendidikan karakter para siswa. Saat ini program tersebut masih terus dibahas bersama Dinas Pendidikan Kota Bandung terkait pola atau skema yang akan berjalan.
“Kita menyiapkan dari sisi teknis, karena ini akan jadi bagian mata pelajaran siswa apa itu SD atau SMP. Kebetulan Disdik itu memiliki program yang sudah melekat khususnya program Bandung Masagi,” kata Gingin di Lapangan Sukapura, Kota Bandung, Kamis (14/11/2019).
Pemberian anak ayam kepada pelajar bagian dari upaya pendidikan karakter. Nantinya para siswa akan diberi anak ayam, sementara siswi diberi bibit tanaman cabe dan lainnya.
“Tapi sistem pembelajarannya (nanti) sekolah membuat kelompok. Rencananya satu kelompok lima orang (siswa). Nanti (setiap) kelompok bertugas untuk mengamati, menyiapkan kandang dan lain-lain,” ucapnya.
Selain itu, dalam setiap kelompok, akan dipilih rumah siswa yang memungkinkan sebagai tempat ayam dipelihara. “Karena ini kelompok, ditentukan mana (siswa yang) memiliki lahan yang representatif (di rumahnya),” katanya.
Gingin mengatakan, untuk tahap pertama, pihaknya akan menyiapkan 1.000 sampai 2.000 ekor anak ayam untuk dibagikan. Rencananya ribuan anak ayam itu akan disebar di sejumlah sekolah yang berada di Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Cibiru.
“Tahap pertama ada 1.000 sampai 2.000 ekor anak ayam. Kami akan menyiapkan. Kondisi hari ini agak sulit karena cuaca, ayam (produksinya) lagi turun. Kami coba cari ke berbagai supplier,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gingin mengungkapkan, untuk menyediakan ribuan anak ayam, pihaknya menggandeng komunitas. Karena pihaknya tidak memiliki alokasi anggaran untuk pengadaan anak ayam.
“Dispangtan itu konteks support teknis, bagaimana merawat, budi daya. Karena bukan program APBD, nanti di-support komunitas. Karena di awal tidak ada anggaran,” katanya.
Mengenai pelaksanaan programnya sendiri, rencananya akan dimulai secara simbolis pada 21 November mendatang. Namun secara teknis dia belum bisa memastikan karena akan memberi laporan kepada Oded.
“Mudah-mudahan 21 November bertepatan dengan kegiatan Bandung Menanam jilid satu,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, meski mendapat sejumlah kritik, Wali Kota Bandung Oded M Danial cukup serius menggulirkan program bagi-bagi anak ayam untuk pelajar di Kota Bandung.
Gagasan membagikan anak ayam kepada pelajar SD dan SMP demi mengurangi ketergantungan terhadap gadget. Karena gadget memberi dampak buruk terhadap kesehatan jiwa bila digunakan secara berlebih.
Oded menjelaskan pemberian anak ayam kepada pelajar tidak hanya untuk mengatasi ketergantungan gadget semata. Tapi ada banyak manfaat yang bisa didapat oleh pelajar nantinya.
Misalnya saja, kata Oded, para pelajar di Kota Bandung bisa mengerti bagaimana caranya memelihara ayam yang baik dan benar. Pemberian anak ayam akan dikhususkan pada pelajar pria. Program yang disiapkannya itu juga lebih menekankan pada edukasi.
“Akan berikan DOC atau anak ayam. Agar mereka juga tumbuh dalam diri mereka jiwa entrepreuner, menyayangi binatang, tanggung jawab,” ucap Oded di kantor Dispangtan Kota Bandung, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Rabu (23/10/2019).(MAD)
BOGOR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran aparat TNI-Polri untuk selalu menjaga situasi kondusif. Jokowi menyinggung peristiwa demo di Hong Kong dan Chile.
“Peristiwa sekecil apapun saya titip terutama untuk jajaran TNI dan Polri. Melihat sekecil apapun sebuah peristiwa jangan menggampangkan,” kata Jokowi di Rakornas Forkompida, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019).
Jokowi memberi contoh demo di Hong Kong yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Dia menuturkan akibat demo tersebut ekonomi di Hong Kong terganggu.
“Dunia penuh ketidakpuasan, di Hong Kong sudah demo berhari-hari sehingga menuju sebuah resesi. Dari sebelumnya ekonominya sangat bagus,” tutur Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga memberi contoh pada demo di Chile yang disebabkan kenaikan tarif transportasi sebesar 4 persen. Demo tersebut, menurut Jokowi, juga berdampak buruk bagi negara itu.
“Chile juga sama urusan kenaikan tarif transportasi yang hanya 4% jadi gelombang demo. Sehingga efeknya harusnya APEC yang dilaksanakan bulan ini harus jadi dibatalkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta jajaran aparat keamanan untuk berhati-hati dalam menindak hal-hal yang sensitif. Dia ingin jajarannya belajar dari peristiwa yang ada di luar negeri.
“Hati-hati menangani hal yang kecil kalau kita tidak sensitif bisa melebar ke mana-mana,” terangnya.(DON)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi memimpin apel pengamanan pertandingan Persib Bandung dengan Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung hari ini. Apel diikuti 4.000 personel gabungan.
Selasa (12/11/2019) pada apel pengamanan, yang digelar di Lapangan Tembak Stadion Si Jalak Harupat, dihadiri sekitar 4.000 anggota gabungan TNI dan Polri. Mereka siaga sejak siang.
“Dari jumlah pengamanan baik yang menggunakan pakaian dinas maupun preman, ada sekitar 4.000 personel mengamankan pertandingan Persib Vs Arema,” kata Rudy usai apel.
“Ini saudara-saudara kita, kita wajib memberikan keamanan untuk mereka. Mari sama-sama mengamankan, semua saudara-suadara kita,” dia menambahkan.
Rudy mengimbau agar penonton menjaga keamanan dan kenyamanan saat pertandingan. Itu supaya Persib tak lagi terusir dari kandang.
“Ini adalah pertandingan yang besar, kita tunjukkan kepada masyarakat Indonesia. Pendukung Persib berbudaya dan bisa jadi contoh,” ujarnya.
Rudy menyebut akan melakukan pemeriksaan terhadap penonton sebelum memasuki stadion. Mereka menyortir benda berbahaya.
“Tentu, tidak boleh membawa peralatan dan benda-benda yang merusak stadion. Bahan yang bisa buat melempar dan membakar kita akan amankan,” dia menegaskan.(MAD)
SUKABUMI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Api melalap kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Blok Legok Ipong, Kampung Cihandeuleum, Desa Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Aparat gabungan masih berusaha memadamkan api.
“Api diketahui oleh tim TNGHS sekitar pukul 10.00 WIB, langsung melaporkan ke petugas resor dan langsung di-cross-check oleh petugas Resor Kawahratu. Setelah dipastikan betul ada kebakaran, baru petugas menghubungi petugas lain dan tim langsung berangkat menuju lokasi kebakaran,” kata Muhammad Erlan, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) sekaligus juru bicara TNGHS,Jumat (8/11/2019).
Erlan menjelaskan saat ini petugas gabungan dari TNGHS, TNI, Polri, Pengendali Kebakaran Hutan, relawan, dan masyarakat masih berada di lokasi. “Upaya penanganan yang dilakukan, kami bekerja sama dengan warga setempat, pihak kepolisian, dan koramil berupaya melakukan pemadaman secara manual. Luas lahan yang terbakar sekitar 5 hektare,” ucap Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut api sempat mengamuk pada Kamis malam. Petugas bergerak memadamkan api.
Kemunculan api hari ini diduga sisa dari kejadian malam kemarin. Polisi menyelidiki sumber api yang membakar lahan tersebut. “Dugaan sementara api berasal dari puntung rokok yang dibuang pencari kayu bakar,” ucap Nasriadi.(RIF)
BANDUNG BARAT,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua Komunitas XTatto Budiyanto berharap bisa bertemu dan mendapatkan siraman rohani dari Ustaz Abdul Somad atau Ustaz Evie Effendi. Kedua ulama tersebut dirasa paling pas untuk kaum marjinal binaannya.
“Semua ustaz bagus, kewajiban kita selaku orang biasa memuliakan alim ulama, bukan menghina atau mencecarnya,” kata Atok, sapaan akrab Budiyanto, di kediamannya, Rabu (6/11/2019).
“Banyak ustaz yang bagus, seperti Ustaz Syafiq Basalamah, Adi Hidayat, tapi hanya Ustaz Abdul Somad atau Evie yang penyampaiannya mudah dicerna anak-anak (binaannya),” kata Atok melanjutkan.
Menurut Atok, saat ini ada sekitar 800 anggota masyarakat terpinggirkan yang dibina oleh FK XTatto yang didirikannya sejak 2013 lalu. Komunitas itu memberdayakan kaum marjinal agar bisa diterima masyarakat, sekaligus mendalami syariat agama.
Proses pembinaan dilakukan di Rumah Singgah FK XTatto yang berada di pojok gang sempit di Jalan Ciburial, Desa Margajaya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Banyak ulama yang pakaian dan bahasannya tinggi, kalau anak-anak yang baru belajar hijrah belum bisa mencerna yang begitu. Kami hanya punya mimpi untuk bisa bertemu dengan beliau-beliau (ustaz UAS dan Evie), kalau Allah berkehendak,” katanya.
Atok memberikan pendekatan khusus kepada mereka dan mengenalkan nilai-nilai agama Islam.
“Saya tanamkan ke anak-anak, jangan balas cibiran orang dengan kejelekan. Tapi tunjukkan sisi baik kita. Saya sendiri yakin, sebrengseknya seseorang, dia punya sisi baik, itu yang mesti kita berikan sama orang lain,” katanya.
“Hubungan dengan Tuhan itu mudah, lewat zikir atau salat. Yang sulit itu hubungan dengan manusia, bagaimana mereka (peserta binaan) bisa menghadapi pandangan dari orang-orang di sekitarnya,” ujar Atok melanjutkan.(NOV)