BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Surat Edaran ini dikeluarkan dengan memperhatikan data hasil pemantauan BMKG, yang menunjukkan adanya tren peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia dan adanya kemiripan Megathrust Nenkai, Jepang, dengan dua megathrust yang ada di Indonesia.
Dalam surat edaran tersebut, camat dan lurah se-Kota Bogor diminta berperan aktif membantu menyiapkan langkah-langkah konkret guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi.
“Berdasarkan informasi resmi yang kami terima dari instansi yang berwenang, yaitu BMKG, dan juga hasil kajian para ahli, terkait informasi tentang beberapa wilayah yang berpotensi, bukan prediksi, berpotensi berpeluang terjadinya gempa bumi megathrust, disertai tsunami, kemudian (titik gempa) ada beberapa wilayah seperti Selat Sunda, Mentawai, dan lain sebagainya,” kata Hidayatullah, Rabu (2/10/2024).
“Tentunya kami pemerintah Kota Bogor sebagai wilayah yang secara geografis merupakan wilayah bagian dari Selat Sunda, tentunya informasi tersebut kami tangkap dalam upaya kesiapsiagaan,” sambungnya.
Saat ini, kata Hidayatullah, edukasi bencana dilakukan secara massif dilakukan terhadap warga dan para pemangku kepentingan, hingga di lingkungan sekolah, dengan tujuan tidak ada korban jiwa ketika bencana terjadi. Transfer informasi diberikan terkait pra-bencana, tanggap bencana, hingga pasca-bencana. (BAS)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut macet kali ini menjadi yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Ini cukup memprihatinkan. Karena sampai 24 jam macetnya. Jadi seperti tempat parkir massal.
Sampai ada yang tertidur di jalan, dan kabarnya juga ada yang meninggal,” kata Herman dilansir, Senin (16/9/2024).
Macet di kawasan Puncak Bogor telah terjadi sejak Minggu (15/9). Aparat kepolisian bekerja ekstra dalam melakukan kebijakan lalu lintas untuk mengurai kemacetan di lokasi.
“Tapi syukur tadi sudah selesai macetnya, jalur kembali normal setelah kepolisian menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas,” tambahnya. (MAD)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) oleh Provinsi Jawa Barat yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang dipertanyakan oleh kalangan jurnalis.
Salah satu diantaranya adalah Forum
Jurnalis Independent Sumedang (FORJIS)
Sumedang.
Bertempat di salah satu rumah makan pada Minggu 15 September 2024, FORJIS membahas terkait mekanisme program Pamsimas tahun anggaran 2024 yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Sumedang yang seolah-olah olah kelompok masyarakat (Pokmas) diatur oleh fasilitator atau pihak yang memfasilitasi program tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh PORJIS, di wilayah Kabupaten Sumedang terdapat enam desa yang mendapat program Pamsimas sebesar Rp 400 juta yang bersumber dari APBN dan diterima oleh Pokmas di setiap desa.
Tetapi dalam program ini, PORJIS menilai seolah kebijakan Pokmas terkungkung oleh adanya fasilitator yang mengatur kebijakan, padahal seharusnya kebijakan tersebut ada di Pokmas bukan oleh para pejabat selaku pihak yang mengelola program itu.
“Kebiasaan seperti ini perlu dirubah dan samasekali tidak dapat dibenarkan. Seharusnya kebijakan tersebut ada di pihak Pokmas maupun Desa, bukan sebaliknya,” ujar salah satu pengurus PORJIS.
Disebutkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mendapat keluhan dari pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, namun hanya dipandang sebelah mata.
“Pemahaman yang dikemukakan oleh salah satu kontraktor kepada awak media, yang dipandang sebelah mata, bahkan perkenalan maupun penawaran sudah diberikan ke setiap Desa dua bulan yang lalu, namun tidak dianggap.
Ini yang menjadi pertanyaan kami, bahkan ada informasi di lapangan bahwa Fasilitator membawa produk yang harus dipakai merk tertentu dan saat di konfirmasi mereka tidak memberikan jawaban, tambahnya.
“Selanjutnya kami akan mengawal kegiatan Pamsimas yang ada di Jawa barat termasuk Sumedang untuk dikembalikan kepada rel yang sebenarnya, demi mensejahterakan masyarakat, bukan mensejahterakan pejabat,” tegasnya.(EDY MS)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM-
Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Bogor 2024 semakin menarik perhatian publik dengan kehadiran anak muda yang maju sebagai kandidat Calon Wali Kota Bogor.
Salah satunya Annida Allivia. Bakal Calon Wali Kota Bogor 2024 berparas cantik ini tengah menjadi perbincangan publik.
Ternyata Annida merupakan keluarga dari pedangdut tersohor Evie Tamala dan Ayahnya seorang politikus sekaligus pengusaha, H. Ahmad Subadri.
H. Ahmad Subadri, disamping pernah menjadi PNS di Kabupaten Tangerang, dia juga seorang aktivis muda yg kritis di era tahun 1990an. Dia pernah menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tangerang dan Provinsi Banten.
Pada tahun 2006, pria yang lahir di Tangerang, 09 Juli 1973 itu mengundurkan diri sebagai PNS dan terjun ke dunia politik.
Pria yang akrab disapa Haji Badri itu dipercaya menjadi Ketua DPC Partai Demokrat. Kemudian terpilih menjadi anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Banten selama 2 Periode sejak tahun 2009-2019
Semasa menjabat Ketua DPC Demokrat, H. Badri sempat maju sebagai Calon Bupati Tangerang th 2013 dari Partai Demokrat. Namun belum berhasil.
Kini, H. Badri berharap anak sulungnya, Annida Alivia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi kepala daerah.
Menurutnya, di tangan kepala daerah ribuan miliar uang rakyat bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan kesejahteraan.
“Jadi kepala daerah bukan untuk gagah-gagahan dan menumpuk kekayaan, melainkan untuk melayani dan mencukupi kebutuhan rakyatnya,” demikian pesan H. Badri kepada Annida saat memberikan nasehat.
H. Badri telah menempa Annida menjadi politikus sejak kecil. Ia kerap membawa Annida ke Senayan agar matang dalam berpolitik.
“Dia sering ikut kalau saya ada kegiatan di DPD RI. Ia suka politik sejak kecil,” ujar H. Badri saat berbincang dengan Khatulistiwaonline.com Jumat 13- 9- 2024.
Praktisi Hukum, Edward Mission, SH, MH, MBA ketika diminta komentarnya tentang hadirnya kaum perempuan dalam perhelatan Kepala Daerah, dirinya sangat mendukung, karena saat sekarang ini kaum perempuan tidak kalah mumpuni dengan kaum pria.
Ditambahkan oleh Edward, masyarakat yang selalu mempermasahkan Gender, sudah jauh tertinggal, karena mereka tidak memahami tentang Emansipasi Wanita yang sudah banyak berkiprah dalam berbagai jabatan.
Bagaimana visi dan misi dari para kandidat yang ikut bertarung, itulah yang perlu dipetimbangkan apalagi sosok yang ikut bertarung telah banyak yang menantikannya ujar Edward Mission.(JRS)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Mengamankan 12 orang dari kelompok TOM yang akan melaksanakan tawuran di Bangbarung Jl Achmad Sobana, Bogor Utara,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, Rabu (21/8/2024).
Bismo menyebutkan 12 orang itu ditangkap ketika sedang berkumpul di pinggir jalan sekitar pukul 02.56 WIB. Sebanyak 11 unit motor hingga 1 unit mobil berisi senjata tajam disita sebagai barang bukti.
“Barang bukti 11 unit motor, 1 unit mobil, 6 buah HP. Untuk sajam terdapat di dalam mobil yang masih terkunci di mobil,” kata Bismo.
Belasan pemuda itu selanjutnya dibawa petugas ke Polsek Bogor Utara untuk diperiksa lebih lanjut. (DAB)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Hadir sebanyak 2.500 personel gabungan dalam apel tersebut. “Tadi sudah kita laksanakan apel gelar pasukan tentang kesiapan personel pelaksanaan Pilkada, termasuk alsus, almatsus, kendaraan, semuanya yang telah didukung oleh Mabes Polri dan TNI, dan didukung anggarannya oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Selasa (20/8/2024).
“Untuk jumlah personel yang melaksanakan apel tadi kurang lebih 2.500. Terdiri dari TNI-Polri, Ormas, pemerintah daerah, OKP,” lanjutnya.
Rio mengatakan untuk total personel yang nantinya akan dikerahkan hampir sebanyak 4.000. Personel tersebut terdiri dari berbagai unsur di Kabupaten Bogor, maupun bantuan dari luar.
“Untuk personel yang akan dilibatkan dari Polres Bogor sendiri sejumlah 1.096 personel. Kemudian dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor kurang lebih 683. Lalu dibantu oleh Satpol PP, Dishub, total hampir 4.000 karena kita mendapat pasukan dari Brimob Resimen 1 Kedung Halang dan Direktorat Shabara dari Polda Jawa Barat,” tuturnya. (BAS)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Kalau mengarah pelaku, identitas pelaku sudah kita kantongi. Yang identitasnya sudah kita kantongi enam orang. Kita masih pengejaran,” kata Kapolsek Rancabungur Ipda Azis Hidayat ketika dimintai konfirmasi, Senin (19/8/2024).
Azis menyebutkan upaya penangkapan sempat dilakukan dengan mendatangi kediaman para pelaku. Namun para pelaku diduga lebih dulu melarikan diri sebelum polisi datang.
“Kemarin kita sudah upaya pengamanan, ternyata yang bersangkutan tidak ada di rumah masing-masing. Sekarang sedang tahap pengejaran,” kata Azis.
Diberitakan sebelumnya, remaja bernama Romli (18) meninggal dunia usai terkena sabetan celurit saat terlibat tawuran di Rancabungur, Kabupaten Bogor. Tawuran dua kelompok remaja ini dipicu suara knalpot brong.
“Kejadian tawuran diduga terjadi akibat bersinggungan suara knalpot brong sepeda motor,” kata Kapolsek Rancabungur, Iptu Azis Hidayat. (DAB)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang kini resmi berganti nama menjadi RSUD Umar Wirahadikusumah yang pelaksanaannya digelar di Aula/ Bolroom Asia Plaza Sumedang, Rabu (07/08/2024).
Cikal bakal rumah sakit ini sebenarnya sudah ada semenjak penjajahan Belanda sekitar tahun 1930-an. Pada waktu itu, militer Belanda yang memiliki garnisun di Kota Sumedang membangun rumah sakit sederhana yang dicat hitam. Rumah sakit ini berlokasi di Ciuyah dan sekarang bernama Jalan Kartini.
RSUD Sumedang yang sudah berdiri sejak tahun 1930an ini, kini berganti nama menjadi RSUD Umar Wirahadikusumah Kabupaten Sumedang. Peresmian tersebut dipimpin langsung oleh Pj. Bupati Sumedang.
Dalam sambutannya Yudia menjelaskan, Pemkab Sumedang memiliki alasan dengan bergantinya nama RSUD ini adalah tiada lain sebagai upaya peningkatan citra Rumah Sakit Sumedang.
“Alasan utama perubahan nama ini, untuk rebranding guna meningkatkan citra Rumah Sakit. Kami harapkan, nama baru ini mencerminkan visi dan misi yang lebih modern dan profesional,” ujar Yudia.
Menurut Yudia, memilih nama Umar Wirahadikusumah dalam branding RSUD Sumedang, merupakan bentuk penghormatan kepada sosok pahlawan kita yang berasal dari Kabupaten Sumedang.
“Nama rumah sakit diubah untuk menghormati tokoh pahlawan Sumedang, yang berjasa mengharumkan nama baik Sumedang di tingkat nasional,” katanya.
“Saya ucapkan terima kasih juga kepada keluarga besar dari Raden Umar Wirahadikusumah yang sudah ikhlas memberi ijin dan mempersilahkan nama ayahnya atau kakeknya dipakai dalam penamaan rumah sakit ini,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Yudia, pihaknya turut mengapresiasi kepada seluruh jajaran Pemkab Sumedang serta seluruh staf RSUD yang sudah mempersiapkan pergantian nama ini.
“Saya selaku Pj Bupati menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran di Pemda Sumedang terutama kepada Direktur Rumah Sakit yang telah mempersiapkan ini semua dengan baik, dan rasa bangga saya terhadap RSUD, itu tidak hanya urasan pelayanan, tetapi unsur sosialnya dijalankan dengan benar.” ucapnya.
Yudia pun berharap, dengan nama yang baru ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan dari segi kesehatan. Nama baru ini bukan hanya sekadar nama saja, tapi juga sebagai transformasi dalam pelayanan yang sifatnya digital, humanis dan profesional agar pelayanan bisa jauh lebih baik lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Umar Wirahadikusumah Kabupaten Sumedang, Enceng menyampaikan, selain pergantian nama, RSUD pun juga akan membenahi bangunan yang baru dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan semoga dalam pelaksanaannya berjalan sesuai harapan.
Kegiatan ini diwarnai dengan pentas peragaan costum seragam baru RSUD Umar Wirahadikusumah Kabupaten Sumedang, dan pemberian cinderamata kepada karyawan yang berprestasi. Ditambahkan oleh Yudia dan sekaligus perpesan, semoga semua pegawai RSUD dengan nama RSUD yang baru dapat termotivasi untuk lebih semangat lagi dengan tulus ikhlas dan berkesinambungan.( EDY)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINECOM
Pelaksanaan seleksi Aparat Desa Wanasari yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2024 yang lalu seperti buah simalakama. Permasalahan yang muncul ditengarai akibat banyaknya pihak yang ikut campur tangan dalam perhelatan tersebut.
Sudah dilakukan pemilihan namun Kepala Desa mengutak atik hasil penilaian dan ini menimbulkan permasalahan yang berkepanjangan. Informasi yang didapatkan oleh media ini, ada dugaan kongkalikong dalam menentukan pemenang. Rekomendasi dari Kepala Desa Wanasari inilah jadi patokan.
Selasa 6 Agustus 2024, awak media menerima info yang patut jadi pertanyaan, termasuk ada dugaan kongkalikong dan menentukan pemenang dalam seleksi tersebut. Dalam Rekomendasi dari Kepala Desa Wanasari kepada Camat Surian, tercantum pemenang atau nila tertinggi yang ada dalam surat tersebut atas nama Hendrik, nomor dua atas nama Andhika Cecar SM dan yang ketiga atas nama Iriana, namun dalam keterangan di Rekomendasi tersebut jadi Iriana yang masuk perangkat Desa sementara Andhika tersisih jadi nomor tiga( Rekom terlampir), bahkan hasil penelusuran dari tim media, Kades Wanasari pernah berkonsultasi dengan Kepala Desa lain yang masih berada di Wilayah Kecamatan Surian terkait seleksi Aparat Desa yang pernah dilaksanakan, kemungkinan mau berkaca kepadanya.
Menurut kabar yang diterima oleh awak Media malam Rabu 6 Agustus 2024, Bahwa Camat Surian sudah berkonsultasi dengan pihak DPMD Sumedang terkait seleksi Aparat Desa yang dilaksanakan di Desa Wanasari namun secara pastinya apa jawaban pihak DPMD, tidak diberitahukan.
Herannya, kenapa Kepala Desa Wanasari mengambil keputusan tersebut karena ada dorongan dari masyarakat sebanyak 25 orang yang datang ke rumahnya, apakah benar seperti itu ,?? Yang jelas hasil dari penilaian seleksi yang terjadi saat itu dengan nilai yang awalnya sesuai dengan hasil penilaian tim, jadi lain dengan kenyataan, hingga muncul suara sumbang, namun tetap rekomendasi yang diajukan Kepala Desa kepada Camat Surian, itu hasil rekayasa dan manipulasi nilai.Dalam hal ini, apakah Camat berani menanda tangani Rekomendasi tersebut, ???
Selanjutnya awak media meminta konfirmasi dengan pihak DPMD Kabupaten Sumedang untuk minta tanggapan serta ke pihak Inspektorat, apakah kejanggalan dalam seleksi tersebut, dianggap sepele? karena jelas kegiatan seleksi aparat Desa tersebut menggunakan anggaran dari Pemerintah, kemudian terjadi manipulasi data, dan juga merobah yang seharusnya menang jadi digeser kepada pihak lain dengan alasan yang tidak jelas, sepertinya ada keberpihakan Kepala Desa kepada salah satu peserta atau mungkin ada hal lain. (EDY MS)
DEPOK, KHATULISTIWAONLINE.COM-
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (7/8/2024). Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, terlihat angkot dalam posisi menabrak kios.
Kejadian ini menimbulkan kemacetan di Jalan Raya Margonda. Terlihat angkot terjungkal dengan posisi miring.
Kasat Lantas Polres Depok Kompol Multazam Lisendra mengatakan ada korban dalam kecelakaan ini. Korban telah dilarikan ke rumah sakit.
“Angkot lepas kendali menabrak 1 pejalan kaki, kami sudah mengevakuasi korban ke RS,” kata Multazam dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (7/8).
Multazam belum bisa memastikan kondisi korban tersebut. Saat ini pihaknya tengah melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
“Meninggal atau tidaknya kami konfirmasi ke RS, yang pasti kami sudah mengamankan TKP,” katanya.
Polisi juga melakukan pengamanan di lokasi agar warga tidak melakukan tindakan anarkistis. Sementara pengemudi angkot diamankan polisi. (MAD)