SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ruas Jalan Siturja – Darmaraja, khususnya yang berada di Blok Eba, Desa Cinangsi, kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, telah cukup lama amblas.
Hal ini akhirnya memaksa tim bidang teknik (Bidtek) Dinas PU Bina Marga Wilayah IV Provinsi Jawa Barat (Jabar) turun langsung ke lokasi, Kamis (1/12/2022).
Di lokasi, tim Bidtek Jabar yang dipimpin Yeyet Hudayat, ST, langsung meninjau sekaligus menginvestigasi penyebab terjadinya jalan amblas.
Hasilnya diketahui, alasan jalan amblas dimaksud lantaran diduga adanya material atau bidang yang tergelincir, sehingga mengakibatkan keretakan.
“Selain itu, dugaan sementara kami, amblasnya jalan ini juga diakibatkan adanya serapan air dari sawah yang tidak mengalir dengan lancar, karena diakibatkan kondisi jalan yang menanjak,” jelas Yeyet.
Sedangkan, Kepala UPTD BPJ Wilayah IV Jawa Barat, Imam P, mengatakan, pihaknya sementara ini hanya akan menunggu hasil investigasi dan kajian dari tim Bidtek PU Bina Marga Jabar.
“Sementara, kami akan menunggu hasil kajian lebih dulu. Untuk selanjutnya memikirkan bagaimana cara memperbaiki dan membangun kembali jalan yang amblas ini,” terang Imam.
“Mudah-mudahan bisa dapat hasil secepatnya dan diperbaiki secepatnya pula, agar tahun baru nanti sudah bisa dimanfaatkan dengan normal,” pungkas Imam. (EDY)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Ruhiyat Rudiansyah, salah seorang warga Dusun Mulyasari, RT 01/03, Desa Wanasari, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang mengaku tak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah terkait orang terkena dampak Covid-19.
Baik itu bantuan berupa uang tunai maupun sembako.
Padahal menurut Ruhiyat, semenjak Covid-19, pekerjaannya sebagai sopir bus angkutan antar kota melayang, karena dirumahkan oleh pihak perusahaan.
Akibatnya, ia mengaku kebingungan dalam menafkahi keluarganya.
“Jujur saya sekarang serba kesulitan hidup semenjak Covid-19, apalagi saya sudah tidak memiliki pekerjaan lagi,” keluh Ruhiyat kepada Wartawan, Rabu (30/11/2022).
Yang lebih menyedihkan, masih diakui Ruhiyat, para tetangganya yang hidup lebih baik dibanding dirinya malah kerap mendapat bantuan.
“Saya jadi merasa tak dianggap sebagai warga kalau begini caranya. Ya, orang lain yang hidupnya lebih baik, justru kerap kali mendapat bantuan,” ujarnya.
Ruhiyat mengaku telah beberapa kali melaporkan atau memohon agar dirinya dimasukkan pada warga yang berhak menerima bantuan, kepada ketua RT, RW, bahkan pihak desa. Namun, hingga hari ini keluhan tersebut tak pernah diindahkan.
“Setiap kali saya mengeluh, jawabannya hanya iya-iya saja. Tapi, realisasinya hingga hari ini tidak ada,” sesalnya.
Selain Ruhiyat, masih ada lagi warga lain yang sama-sama tidak mendapat bantuan. Namanya Wasta, Dusun Wanasari RT 02/04, Nana Heriana, Dusun Wanasari RT 03/02, dan Ocih M, Dusun Wanasari, RT 04/02. (EDY)
KAB. BEKASI, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Edi Rochyadi mengatakan kenaikan itu sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2022. “Ada selisih Rp 345.731 dari tahun 2022 yakni Rp 4.791.843 menjadi Rp 5.137.575 atau naik 7,2%,” kata Edi dikutip dari Antara, Selasa (29/11/2022).
UMK Kabupaten Bekasi menjadi yang tertinggi ketiga di Jawa Barat. UMK terbesar pertama Karawang yang mencapai Rp 5.176.179 kemudian Kota Bekasi Rp 5.158.248.
Penetapan ini dilakukan setelah melalui perdebatan yang cukup alot. Karena ada keinginan dari pekerja dan pengusaha yang berbeda. Kealotan itu bahkan sempat menimbulkan rencana tidak ada kenaikan UMK 2023.
“Namun itu sebatas pendapat yang sah-sah saja, tidak ada masalah. Yang terpenting ini kan sudah masuk dalam mekanisme. Kalau sekadar berpendapat itu tidak masalah dalam mekanisme dewan pengupahan, tapi kami terus jalan dengan aturan yang ada,” katanya. (VAN)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kepolisian Resor (Polres) Sumedang Polda Jawa Barat berhasil mengungkap kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap anak dibawah umur.
Dalam satu pertemuan yang dipimpin Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan, S.H, S.I.K, didampingi Kasat Reskrim, Dede Sopandi, S I.P, Rabu (30/11/2022).
Disebutkan, penganiayaan tersebut terjadi pada tanggal 18 November 2022 di wilayah Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, yang menyebabkan dua siswa SMK 2 Muhammadiyah Sumedang mengalami luka bacok dan patah tulang.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan, menjelaskan pada saat kejadian korban berinisial BP (15), warga Jatihurip Sumedang Utara dan BPR (15), warga Cimuja Cimalaka, bersama empat temannya sedang dalam perjalanan dari Sumedang menuju Kabupaten Indramayu untuk merayakan ulang tahun temannya.
“Pada saat di tengah perjalanan tepatnya di Jalan Raya Ali Sadikin, Dusun Bandrek, Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya, korban dipepet oleh pelaku AA (21) yang berboncengan dengan pelaku ADM (17) yang keduanya merupakan warga Ujungjaya, Sumedang,” kata Kapolres.
“Setelah memepet kendaraan korban, tersangka AA yang saat itu membawa sebilah celurit, langsung membacok punggung korban BP, lalu tersangka AA menendang sepeda motor korban sampai terjatuh ke selokan, kemudian para tersangka melarikan diri dan berhasil kabur,” tambah AKBP Indra Setiawan.
Berdasarkan laporan yang diterima pihak Kepolisian, Polres Sumedang pun langsung bergerak mendatangi TKP dan memeriksa keterangan dari saksi-saksi untuk dilakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Setelah dilaksanakan penyelidikan, Polres Sumedang berhasil mengamankan kedua tersangka di rumahnya di Wilayah Ujungjaya, Sumedang.
Kapolres Sumedang menambahkan, berdasarkan pengakuan dari kedua tersangka melakukan penganiayaan tersebut karena adanya dendam atau sentimen antar sekolah di wilayah Kabupaten Sumedang, antara korban dan pelaku tidak saling mengenal, namun hanya melihat seragam atau almamater sekolah tersebut.
“Untuk mengantisipasi adanya kejadian serupa Polres Sumedang sudah mengambil langkah-langkah antisipasi. Kami sudah melaksanakan pembinaan terhadap para siswa dengan mendatangi langsung ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Sumedang,” ujar Indra.
“Tentunya, dibutuhkan peran serta para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap sikap dan perilaku anak-anaknya, selain itu juga agar diwaspadai pergaulan negatif anak-anak dan lingkungannya,” pungkasnya. (EDY)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyisakan kepedihan luar biasa bagi ibu pertiwi. Betapa tidak, bencana ini menelan ratusan korban jiwa, serta kerugian materi hingga ratusan milyar rupiah.
Tak pelak, hal tersebut memantik keprihatinan dan menggugah kepedulian banyak pihak. Salah satunya datang dari Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang.
Kepala Desa Cipanas, Asep Lantipan, SE, saat ditemui di kantornya, menerangkan, ia dan seluruh masyarakat turut berdukacita terhadap seluruh korban gempa Cianjur. Maka dari itu, pihaknya berusaha memberikan yang terbaik guna mengurangi rasa duka para korban, dengan cara memberikan bantuan. Mulai dari sandang, pangan dan papan.

Semua bantuan ini, menurut Asep, datang dari hamba Allah yang berada di Kecamatan Tanjungkerta. Dan, Desa Cipanas dipercaya sebagai koordinator kegiatan sosial tersebut.
“Mudah-mudahan kepercayaan dan amanah ini bisa dijalankan dengan baik. Dan yang paling penting, barang-barang bantuan ini bisa bermanfaat bagi mereka (korban gempa),” ujar Asep, Selasa (29/11/2022).
Asep juga menyebut, kelancaran bantuan yang dikoordinir di Desa Cipanas tak lepas dari koordinasi yang baik antara pihak Desa Cipanas dengan Forkopimcam Tanjungkerta.
“Karena kita memiliki rasa kepedulian yang sama terhadap para korban, alhamdulillah penggalangan bantuan berjalan baik dan lancar,” ujarnya.
Rencananya bantuan untuk para korban Cianjur ini akan disalurkan besok, Rabu (30/11/2022).
“Bantuan ini akan kami salurkan langsung kepada para korban, besok,” pungkas Asep. (EDY)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Pertumbuhan sektor industri yang pesat dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, harus diimbangi dengan pemeliharaan lingkungan, agar tidak berdampak buruk bagi ekosistem.
Salah satunya, gerakan penanaman pohon seperti yang dilakukan Polres Sumedang di Objek Wisata Lereng Kiri Bendungan Waduk Jatigede, Sumedang, Selasa (29/11/2022).
Kegiatan penanaman pohon tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati hari bakti PUPR ke-77 tahun 2022 yang dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan, S.H., S.I.K., yang diwakili oleh Wakapolres Kompol Endar Supriyatna, S.Kom., S.I.K., mengatakan, kegiatan ini selain dalam rangka memperingati hari bakti PUPR ke- 77, juga sebagai wujud bahwa warga Kabupaten Sumedang peduli akan lingkungan.

“Hari ini Polres Sumedang bersama unsur Forkopimda melaksanakan kegiatan penanaman pohon di Waduk Jatigede, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud Kabupaten Sumedang yang peduli lingkungan, serta dalam rangka memperingati hari bakti PUPR ke- 77 Tahun 2022,” ujar Wakapolres.
“Pertumbuhan industri yang pesat tentunya harus kita imbangi dengan pemeliharaan lingkungan, demi terjaganya kelestarian lingkungan di sekitar kita, agar kedepan anak cucu kita bisa terhindar dari berbagai macam bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini,” tambah Endar.
“Seperti yang kita ketahui, pohon berperan penting dalam kehidupan dan menyelamatkan bumi dari pemanasan global. Manfaat terbesar dari pohon adalah menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup,” pungkasnya.
Adapun pohon yang ditanam dalam kegiatan penanaman pohon tersebut, berupa pohon mangga, pohon alpukat, pohon kedogan dan pohon ketapang dengan jumlah bibit sebanyak 450 pohon. (EDY)
KAB. BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
One way diberlakukan one way arah bawah (mulai) jam 12.50 WIB,” kata KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana, Sabtu (26/11/2022).
Selama one way berlangsung, kendaraan yang hendak menuju kawasan Puncak disetop sementara alias tidak bisa melintas. Sejumlah titik kemacetan terjadi di sepanjang jalur Puncak, di antaranya kawasan Megamendung dan Pasar Cisarua.
“Di Megamendung sama Pasar Cisarua saja,” ucapnya.
Melihat volume kendaraan di jalur Puncak saat ini, one way diperkirakan berakhir pada pukul 17.00 WIB nanti. Ketut mengimbau pengendara tetap mematuhi peraturan lalu lintas.
“Jangan mengambil jalur orang lain karena membahayakan bagi diri sendiri maupun yang lainnya,” ucapnya. (MAD)
SEMARANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2022, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong prioritas kesejahteraan dan perbaikan kualitas tenaga pengajar, khususnya guru honorer di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi inspektur upacara Hari Guru Nasional yang dilaksanakan di Museum Ranggawarsita, Kota Semarang Jumat (25/11/2022) pagi.
Upacara diikuti guru honorer, ASN, murid sekolah dan taruna pelajar.
“Guru honorer ini kan masih banyak, kita kekurangan guru. Maka ada dua cara, satu sistemnya diperbaiki, peralatannya ditambah. Sehingga satu guru punya banyak keterampilan, bahkan multi platform bisa dikerjakan,” kata Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga telah menginstruksikan jajaran Bupati dan Wali kota untuk mengalokasikan 20 persen APBD untuk bidang pendidikan, termasuk kesejahteraan guru honorer.
Hal itu dilakukan, kata Ganjar, sebagai bentuk apresiasi kepada tenaga pengajar yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan kesehahteraannya memprihatinkan, sebab mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa sehingga patut diapresiasi.
“Kalau UMK saja semua guru yang ada di Jawa Tengah, itu sudah akan memberikan apresiasi. Kan kita tidak bisa seperti ini tanpa guru-guru itu. Maka saya minta kabupaten kota untuk prioritaskan mereka,” jelas Ganjar.
Dengan demikian di Hari Guru Nasional ini, Ganjar menyebutkan menjadi momen yang tepat untuk meninjau regulasi tenaga pengajar serta penerapannya, agar para tenaga pengajar lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga melaunching program ‘Sidak SMK’ untuk digitalisasi pembelajaran SMK, ‘Si Pungkur Merak’ untuk digitalisasi penilaian angka kredit guru dan ‘Duren Pulen’ yang bertujuan untuk perencanaan pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Menurut saya di hari guru ini kesempatan kita melakukan perubahan besar. Guru lebih diperhatikan, kesejahteraannya diperhatikan, ini kita launching sistem-sistem yang bisa membantu guru lebih termotivasi, berprestasi dan lebih mudah dalam pelayanan,” kata Ganjar.
Diketahui, guru honorer dibawah naungan Pemprov Jawa Tengah telah disejahterakan dalam bentuk pemberian gaji setara dengan nilai upah minimum kabupaten/kota (UMK). Dulu, guru honorer hanya mendapatkan bayaran Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bulan.
Namun kini, sebanyak 5.546 guru honorer dibiayai dari APBD Provinsi. Alokasi APBD dengan rata-rata sesuai nilai UMK, ditambah bonus sesuai jenjang pendidikan, sekitar Rp2,6 juta per orang atau dengan total anggaran kurang lebih Rp144.196.000.(DON)
SUMEDANG, KHATULISTIWA ONLINE.COM
Pekerjaan pemeliharaan berkala Rehabilitasi Ruas Jalan Hariang-Cisumur dipertanyakan.
Seharusnya, proyek yang dikerjakan oleh PT. Jati Gede Indah (JGI) sudah rampung pada 4 November 2022 lalu. Namun, realitanya proyek yang menelan biaya Rp. 6.021.084.353,00.- (Enam milyar duapuluh satu juta delapan puluh empat ribu tiga ratus lima puluh tiga rupiah) tersebut masih dalam proses pengerjaan.
Tak ayal, lantaran dianggap adanya keterlambatan tersebut, banyak pihak yang menyoroti bahwa pihak JGI tidak mampu menepati kontrak kerja yang telah disepakati.
Bahkan, tak sedikit pula yang menduga, pekerjaan yang berdurasi 120 hari kerja kalender ini terjadi beberapa penyimpangan.
Tapi, setelah ditelusuri lebih jauh, dugaan-dugaan miring tersebut tidak benar. Setidaknya hal ini diakui oleh penanggung jawab pelaksana pekerjaan di lapangan bernama Didu.
Menurut Didu, terlambatnya proyek Rehabilitasi Ruas Jalan Hariang-Cisumur bukan karena pihaknya tidak berkomitment dengan kesepakatan atau kontrak kerja, seperti tertera dalam Surat Perintah Kerja (SPK).
Hal ini terjadi lantaran adanya perubahan tim direksi di Dinas PUTR. Mulai dari KPA, PPK dan PPTK.
“Oleh karena tim direksinya berubah total karena ada sesuatu hal, maka terjadi perombakan total di direksi. Hal ini memerlukan waktu tidak sebentar, sehingga imbasnya juga terhadap pekerjaan yang tidak bisa langsung dilaksanakan,” ujar Didu, Jum’at (25/11/2022).
“Karena alasan itu, kami pun mengajukan adendum atau tambahan klausul atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya,” sambungnya.
Lebih jauh Didu juga mengajak semua pihak turut serta dalam proses pekerjaan yang di laksnakan JGI. Maksudnya, masyarakat dipersilahkan untuk memantau proses pekerjaan yang dilaksanakan JGI, agar ada kontrol, dengan harapan hasil pekerjaan benar-benar sesuai aturan dan bermanfaat bagi masyarakat umum.
“Saya justru sangat membutuhkan sosial kontrol, agar pekerjaan kami tidak menyimpang atau bahkan menyerempet tindakan-tindakan yang tidak diinginkan,” kata Didu. (EDY)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebagai wujud kepedulian Polisi terhadap masyarakat, Polsek Paseh, Polres Sumedang memberikan bantuan kepada warga yang sakit.
Dengan mobil Patroli, anggota Polsek Paseh mengantar seorang pasien yang harus di rujuk untuk mendapatkan perawatan di RSUD Sumedang, Kamis (24/11/2022).
Sebelumnya pasien dan suaminya yang merupakan salah satu warga Kecamatan Paseh sedang berobat di Klinik Medika Paseh, namun setelah diperiksa pasien harus segera dirujuk ke RSUD Sumedang.
Anggota Patroli Polsek Paseh yang menerima laporan dari salah satu petugas medis, langsung bergegas membawa pasien tersebut dengan mobil patroli karena pihak Klinik Medika belum mempunyai mobil ambulans.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan, S.H., S.I.K., melalui Kapolsek Paseh IPTU Nuroni Kandiana, S.Pd.I., M.Pd., memberikan apresiasi terhadap respon cepat anggotanya tersebut.
“Klinik Medika Paseh ini jaraknya tidak jauh dari Mapolsek Paseh dan belum mempunyai fasilitas Ambulance, sehingga apabila ada pasien yang harus dirujuk, pihak klinik meminta bantuan mobil patroli Polsek untuk mengantar pasien,” ujar Nuroni.
“Tentunya kami selalu siap apabila diperlukan untuk membantu merujuk pasien dari klinik ataupun masyarakat di wilayah Kecamatan Paseh, sebagai bentuk kepedulian sosial Kepolisian terhadap masyarakat,” tambah Nuroni.
“Kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kepolisian jangan segan untuk menghubungi kami melalui kontak center yang telah kami sosialisasikan,” terangnya.
Masih menurut Kapolsek, Paseh pasien yang sudah dirujuk ke RSUD Sumedang tersebut telah mendapat penanganan tim medis RSUD Sumedang dan kondisinya sudah membaik, dan keluarganya pun memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas respon cepat dari anggota Polsek Paseh tersebut. (EDY)