BANDUNG, khatulistiwaonline.com
Sebulan lalu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan akan melarang penggunaan styrofoam di Kota Bandung. Ucapannya ternyata tidak main-main, mulai 1 November 2016 penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan minuman akan dilarang di Kota Bandung.
Dalam akun instagramnya @ridwankamil. Orang nomor satu di Kota Bandung itu mengunggah foto tentang sampah styrofoam. Tidak disebutkan sumbernya dari mana. Kemudian di bawah foto tersebut diberi keterangan.
“Per tanggal 1 November 2016, penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan/minuman akan dilarang di Kota Bandung,” tulisnya, Kamis (13/10/2016).
Pria yang karib disapa Emil itu meminta masyarakat menyesuaikan dengan aturan tersebut. “Mohon menyesuaikan, terutama untuk pecinta seblak,” kata Emil.
Beberapa waktu lalu, Emil menerima laporan dari petugas kebersihan sungai bahwa mayoritas sampah yang memenuhi sunga-sungai di Kota Bandung adalah sampah styrofoam.
Padahal kata Emil, pihaknya sudah mengimbau produsen atau pelaku bisnis makanan minuman agar tidak mengemas produknya dengan styrofoam. “Sudah saya imbau di mana-mana. Kalau bisa, membungkus jangan pakai styrofoam. Gantilah dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan,” kata Emil.
Namun belum diketahui kebijakan pelarangan penggunaaan styrofoam itu nanti seperti apa serta bagaimana pengawasannya. (RED)
BANDUNG, KHATULISTIWAOLINE.COM
Ribuan guru pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Bandung Barat menolak mengambil gaji, Senin (3/10) lalu. Hal itu terkait adanya potongan yang dilakukan oleh pengurus Korpri setiap bulan melalui Bank Bjb yang besarannya bervariasi sesuai golongan. Seperti Golongan I dan II sebesar Rp20 ribu, Golongan III Rp 30 ribu dan Golongan IV Rp 40 ribu dengan Rekening Bjb : 0016378836001 atas nama Dewan Pengurus, sesuai Surat Edaran Nomor 800/395/VIII/SET.KORPRI/2016 yang dikeluarkan oleh Ketua Dewan Pengurus Korpri, Drs Maman Sunjaya, M.Si yang juga Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat.
Keputusan tersebut sesuai dengan hasil rapat yang dilaksanakan pengurus Korpri yang diadakan di Pangandaran yakni pada tgl 20-21 Agustus 2016. Tujuan potongan tersebut, untuk membuka peluang usaha berupa yayasan, koperasi, meningkatkan kesejahteraan anggota, yakni bagi yang meninggal dunia akan diberikan Rp 2.500.000,-, bagi yang pensiun akan menerima Rp 1.000.000 – 5.000.000,- . Bagi yang sakit yang dirawat di rumah sakit menerima Rp 1.000.000,- Bea siswa bagi anak anggota Korpri Rp 1.000.000,- Bantuan Hukum bagi anggota Korpri Rp 5.000.000,- dan untuk keperluan kegiatan Korpri nilainya tidak terbatas tergantung keperluan Korpri.
Menurut salah satu pegawai UPK Pendidikan kepada KHATULISTIWA, pemotongan gaji tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2013 lalu melalui Surat Edaran Nomor : 800/67/UPT/2015, hanya potongan tidak sebesar sekarang. “Nyatanya, di wilayah Kecamatan Padalarang ada yang meninggal, sakit dan yang pensiun diantaranya : Euis C, Sujana C , Ade Y , Iis W , Wace R , Hj.Wulan S A, tapi oleh pengurus Korpri haknya sebagai anggota tidak diberikan.Makanya para guru memilih tidak mengambil gaji, bahkan beberapa mengklaim ke bank Bjb sebagai pihak ketiga penyalur gaji PNS,” ujarnya dengan rawut wajah kesal.
Hal senada diucapkan oleh guru-guru di kecamatan lainnya. Mereka sangat kecewa dengan adanya kenaikan potongan oleh pengurus Korpri. Bayangkan aja berapa ratus juta perbulan dari ribuan guru di 16 UPK Pendidikan Kecamatan yang dikumpulkan oleh pengurus Korpri,” katanya.
Sayangnya, ketika masalah potongan gaji ini hendak dikonfirmasi kepada pengurus Korpri tidak berhasil dengan alasan ada rapat. (HOT)
BANDUNG, KHATULISTIWA – Ratusan pengemudi ojek online atau GoJek melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/12/2015).
Aksi tersebut merupakan lanjutan kekecewaan para pengemudi ojek online atas manajemen Gojek yang tak kunjung menunjukkan solusi.
Sebelumnya pengemudi Gojek melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gojek di Jalan BKR Selasa 24 November 2015.
Para pengemudi merasa dirugikan terhadap sistem manajemen yang berubah tanpa pemberitahuan.
Sistem tersebut pun memberatkan para pengemudi untuk mencari nafkah dengan sistem transportasi masa depan itu.
“Ketika awal datang ke Kota Bandung. Gojek bagaikan malaikat. Dengan janji mampu menstabilkan perekonomian masyarakat Kota Bandung,” ujar Dandi (42) pengemudi ojek asal Kelurahan Gudang Sari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/12).
Dikatakan Dandi, perubahan sistem manajemen Gojek terlihat dari pemotongan deposit yang tidak transparan.
Selain itu, pengemudi Gojek dibebani cicilan jaket dan helm yang tadinya masuk kategori invetaris.
“Belum lagi sistem suspend dengan denda yang tidak seimbang. Padahal tidak ada dalam perjanijan awal. Kami ini seperti diperas dengan sistem manajemen baru ini,” kata Dandi.
CIMAHI, KHATULISTIWA – Penetapan besaran upah minimum kota (UMK) Cimahi 2016 oleh Gubernur Jabar menimbulkan kekecewaan dari kalangan buruh di Kota Cimahi. Mereka menolak besaran UMK yang ditetapkan PP no. 78/2015 tentang Pengupahan sebagai patokan pemerintah dalam menetapkan upah.
Hal itu terungkap dalam rapat konsolidasi buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) Kota Cimahi di sekretariat Kompleks Melong Green Kel. Melong Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Minggu (22/11/2015) lalu. Nilai UMK Cimahi 2016 sebesar Rp 2.275.715, naik 11,5% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 2.041.000. Sedangkan, tuntutan buruh yaitu mencabut
PP Pengupahan dan meminta upah sebesar Rp 3,6 juta.Dalam rapat tersebut, buruh menggelar aksi doa bersama dan tabur bunga. “Ini wujud kematian nuranipemerintah dalam ke berpihakan terhadap buruh.
Menimbulkan duka bagi seluruh buruh bahwa pemerintah memaksakan kehen-daknya,” ujar pengurus Kasbi Kota Cimahi Siti Eni.Menurut Eni, nilai UMK tersebut jauh dari layak. “Mendekati cukup saja tidak. Yang paling merasakan dampak penetapan upah tersebut terutama kaum perempuan karena pendapatan dipakai membiayai kebutuhan keluarga,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Ketua Kasbi Kota Cimahi Bren Minardi. Dia menyatakan, pihaknya dengan tegas menolak PP Pengupahan dan UMK 2016. “Kami dengan tegas menolak UMK 2016 dan minta pemerintah mencabut PP 78. Kami bakal melakukan perlawanan dengan mogok kerja,” katanya.Aksi mogok kerja akan digelar 24-27 November 2015 mendatang. “Tujuan kami ke Pemkot Cimahi dan Pemprov Jabar,” ungkapnya. ( RIF))
BOGOR, KHATULISTIWA – Institut Pertanian Bogor (IPB) bakal menyelenggarakan Festival Bunga dan Buah Nusantara 2015 (FBBN) di Kota Bogor, Jawa Barat pada 27-29 November 2015 mendatang. Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri acara tersebut. “Awal November lalu, Presiden Jokowi menyatakan kesediaannya untuk hadir,” kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardianto di Bogor kemarin.
Kegiatan tahunan ini digelar untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengampanyekan pengembangan buah nusantara. Pada FBBN tahun ini akan diselenggarakan berbagai kegiatan, di antaranya, forum investasi dan bisnis buah nusantara skala usaha kecil dan menengah, fruitpreneur got talent, ekspo serta bursa bunga, kontes buah-buah jeruk dan mangga.
Lalu karnaval bunga dan buah nusantara serta ikrar buah nusantara. Sebanyak 48 bupati/wakil bupati dari seluruh Indonesia bakal meng-
hadiri acara ini. Karnaval FBBN 2015 juga dimeriahkan 10 mobil hias, 6 grup marching band, 55 pertunjukan properti dan kostum, serta lebih dari 10 ribu peserta yang akan berkeliling Bogor mengkampanyekan kecintaan terhadap buah nusantara.
“Kami mendesain program FBBN agar dapat menggairahkan pertanian Indonesia, khususnya untuk komoditas buah dan bunga nusantara,” ujar Herry.Penyelenggara FBBN sendiri, kata dia, mendapat dukungan dari Pemkot Bogor, Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Pertanian. Lalu Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Kementerian Pariwisata. “Saya berharap kehadiran Presiden akan membuat FBBN 2015 terasa lebih istimewa dibanding FBBN sebelumnya dan memberikan inspirasi dan semangat bagi generasi muda untuk mau menjadi wirausaha buah yang tanggu dan berdaya saing,” pungkas Herry. ( MAD)