JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
BMKG melalui akun X (Twitter) menyampaikan gempa terjadi pada Selasa (19/11/2024), pukul 05.37 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 5 km.
“(Gempa bumi) 86 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat,” tulis BMKG.
BMKG mengatakan koordinat pusat gempa terletak di 8,39 lintang selatan dan 108.13 bujur timur. Belum ada informasi terkait dampak gempa tersebut. (VAN)
BEKASI, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi menyebut tengah memburu pengemudi. “Iya, sedang diselidiki,” kata Ade Ary, saat dihubungi, Jumat (15/11/2024).
Selain itu, Ade Ary mengimbau agar korban yang ditodong membuat laporan ke pihak kepolisian. Dia juga mengatakan masyarakat tak perlu takut untuk melapor polisi.
“Kami imbau kepada korban untuk melapor. Dan apabila masyarakat mengalami gangguan kamtibmas, kami imbau untuk menghubungi hotline 110,” jelas Ade Ary.
Seperti diketahui, beredar video memperlihatkan aksi koboi terjadi di Tol Bekasi. Seorang pengendara mobil Toyota Yaris menodongkan pistol kepada pengemudi lainnya.
Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat pengemudi mobil Yaris berkelir oranye dengan nopol B-1098-FTN itu melaju di jalur kanan. Pengemudi mobil tersebut tidak memberikan jalan kepada pengemudi mobil di belakangnya.
Saat mobil di belakangnya hendak menyalip, pengemudi mobil Yaris itu terlihat menghalang-halangi. Tak lama kemudian terlihat pelaku mengeluarkan benda mirip pistol. (MAD)
DEPOK, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Senin (28/10/2024), terlihat warga mendokumentasikan peristiwa tersebut. Terlihat kondisi cuaca hujan disertai angin kencang.
Terdengar suara seperti berjatuhannya kerikil di atas genting rumah warga. Video lainnya memperlihatkan es batu berukuran kerikil yang jatuh ke taman permukiman warga.
Salah satu warga Kalimulya, Irsyad (24), mengatakan awalnya cuaca di lingkungannya hujan dan disertai angin. Lalu suara hujan semakin berbeda.
“Awalnya hujan angin, terus lama-lama beda suaranya,” kata dia saat dihubungi, Senin (28/10/2024) sore ini. (MAD)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Menurut keterangan saksi, bahwa korban sejak tiga hari ini sering bolak balik melintas rel kereta api, tepatnya di belakang warung bubur,” kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Ariani kepada wartawan, Senin (28/10/2024).
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (27/10) sekitar pukul 18.10 WIB. Mustari diduga tidak mendengar suara kereta yang melintas.
“Diduga korban tidak mendengar suara tanda kereta api melintas dari arah Jakarta menuju Bogor,” jelasnya.
Korban kemudian terlihat tergeletak di sisi rel. Ariani mengatakan Mustari sempat terlempar.
“Kemudian diketahui korban dan didapati sudah meninggal dunia di tempat dengan keadaan luka pada bagian kepala,” ujarnya.
Polisi kemudian mendatangi lokasi dan mengevakuasi jenazah korban. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Kota Bogor. (DAB)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Total hasil Operasi Zebra Lodaya sampai saat ini hari Ke-8, total ada 828 Pelanggaran,” kata KBO Satlantas Polresta Bogor Kota Ipda Lukito, Selasa (21/10/2024).
Lukito mengatakan, 160 pelanggar ditindak dengan tilang manual. Polisi juga menahan motor dan SIM serta STNK pengendara yang terjaring selama Operasi Zebra Lodaya 2024.
“Barang bukti yang ditahan dari penindakan manual diantaranya, motor sebanyak 24 unit karena kedapatan tidak dilengkapi surat-surat kendaraan, kemudian SIM 44 buah, dan STNK 92 lembar,” terang Lukito.
“Kemudian ada pelanggar yang kita tindak melalui teguran simpatik sebanyak 323 pelanggar,” imbuhnya.
Lukito menyebutkan, pemotor tanpa menggunakan helm dan melawan arus mendominasi pelanggaran selama delapan hari menggelar Operasi Zebra Lodaya.
“Pelanggaran rata-rata didominasi oleh pemotor. (Jenis pelanggaran) Penggunaan helm dan melawan arus,” kata Lukito.
Untuk diketahui, Satlantas Polresta Bogor Kota menggelar Operasi Zebra Lodaya 2024 pada 14-27 Oktober 2024. Operasi digelar dalam rangka meminimalisir pelanggaran serta angka dan dampak kecelakaan lalu lintas. (MAD)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM
Tergiur dengan untung banyak, walaupun itu sebenarnya sudah melanggar aturan, hal ini tidak dihiraukan oleh salah satu toko penjual obat keras jenis “G” tepatnya di Kelapa Nunggal Kabupaten Bogor.Maraknya peredaran obat (jenis golongan G) berupa : Tramadol, Zolam dan eksimer, semakin merajalela karena luput dari pengamatan pihak terkait.Sebuah Toko Obat yang bermodus kosmetik yang beralamat di Jl Dayeuh, Kembang Kuning Kelapa Nunggal Cilengsi Kabupaten Bogor.
Diduga toko bermodus kosmetik tersebut menjual obat keras (jenis golongan G) berupa : Tramadol, Zolam, dan Eximer tanpa resep dokter dan izin dari dinas kesehatan, dan Instansi terkait.Ketika mendapatkan informasi ini, tim dari media ini melakukan investigasi Minggu 20/10 ke Toko Obat tersebut dan bertemu dengan penjaga/penjual Toko
Obat yang sedang melayani para pembeli obat.Pada saat dikonfirmasi, penjaga/penjual toko obat ini mengatakan,” saya menjual Eximer, Tramadol, Zolam dan Trihexyphenydil”.
Toko obat ini baru seminggu buka bang, ungkapnya.Penjaga/penjual toko ini sangat terbuka sembari mengatakan bahwa Toko Obat milik Udin. Penjaga Toko obat ini sangat koperatif pada waktu dikonfirmasi untuk memberikan informasi , seakan hal seperti ini sudah biasa dilakukan kepada siapa pun yang datang menanyakannya ke Toko Obat milik Udin.
Pengakuan dari penjual obat keras ini mengatakan, bahwa pemilik Toko Obat ini sudah berkordinasi dengan “Oknum” APH dan lingkungan setempat.Selang beberapa waktu ada anak muda yg berboncengan turun dari motor untuk membeli obat keras (jenis golongan G) di Toko
Obat punya Udin.Beredarnya obat keras (jenis golongan G) secara bebas di masyarakat bisa di jerat pasal 196 Undang Undang no 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Tersangka terancam Hukuman penjara 10 Tahun penjara.Dihimbau kepada pihak berwenang (APH) dan Instansi terkait dapat menindak lanjuti dan menangkap para penjual dan Pemilik toko obat (Golongan G) ini. Dampak dari obat (golongan G) dapat merusak muda mudi generasi penerus masa depan Bangsa Indonesia. (BUN)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM
Pekerjaan proyek tanpa memasang papan nama kegiatan tidak jarang mendapat sorotan dari kalangan masyarakat.
Praktik semacam ini membuka pintu terjadinya tindakan korupsi. Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap bangunan fisik yang dibiayai oleh Negara wajib memasang papan nama proyek.
Papan nama penting sebagai sarana masyarakat mengetahui jenis kegiatan proyek, besarnya anggaran, asal usul anggaran (APBD/APBN), nama kontraktor, tanggal waktu pelaksanaan kegiatan dan perawatan.
Papan nama proyek juga sebagai bentuk transparansi sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut melakukan pengawasan dan pencegahan terjadinya pencurian uang rakyat.
Proyek yang dikerjakan tanpa memasang papan nama diduga indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitor besar anggaran dan sumber anggarannya.
Proyek tanpa plang nama tersebut ditemukan di wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau tepatnya di Jalan Pasir Ipis, RT 03/08 Kelurahan Karang Asem Barat.
Ateng, selaku koordinator lapangan atau mandor proyek saat ditanya wartawan tentang tidak adanya papan proyek dan nama perusahaan atau kontraktor yang mengerjakan tidak dapat menjelaskannya.
Saat ditanya nama kontraktor yang mengerjakan dan alamat kantornya, Ateng malah menyarankan agar awak media menelpon seseorang bernama Edo.
“Komunikasi langsung aja dengan bos saya, yang bernama Edo,” kata Ateng sang mandor proyek.
Hasil klarifikasi masih banyak yang simpang siur dalam pelaksanaan proyek tersebut,tentang peruntukannya.
Warga juga mengeluhkan banyak mobil atau armada molen yang lalu-lalang yang seharusnya tidak melintas di wilayah itu karena
kondisi jalan yang sempit sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
“Kita akan menindaklanjuti pekerjaan proyek tersebut ke dinas terkait dalam hal perijinan,” ujar salah seorang wartawan kepada Khatulistiwa online, Jumat (18/10/2024.(BUN)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Total kejadian bencana yang terlapor 20 kejadian. Laporan bencana yang tercatat berdasarkan laporan yang masuk pada Selasa (15/10/2024), hingga pukul 23.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah.
Hidayatullah memerinci, bencana yang terjadi antara lain tanah longsor 6 kejadian, pohon tumbang 2 kejadian, banjir 5 titik, angin kencang 2 kejadian, dan bangunan roboh di 5 titik. Bencana yang terjadi tersebar di lima kecamatan di Kota Bogor.
“Rinciannya, di Kecamatan Bogor Barat ada kejadian longsor empat titik, banjir di dua titik, satu pohon tumbang, dan satu rumah roboh. Kemudian, di (Kecamatan) Bogor Selatan ada longsor satu titik. Di Bogor Utara dan Tengah ada rumah roboh juga, masing-masing satu kejadian,” kata Hidayatullah.
“Kemudian, di Kecamatan Tanah Sareal, ada tanah longsor, pohon tumbang, banjir di tiga titik, angin kencang satu titik, dan rumah roboh satu unit,” sambungnya. (DAB)
DEPOK, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dia menargetkan 75-80 persen suara di Depok masuk ke paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. “Tentu kita berharap Depok menjadi bagian, ya minimal bisa 80 atau 75 persen sehingga bisa mensubsidi silang daerah-daerah yang kita lemah,” kata Syaikhu kepada wartawan di Tapos, Depok, Sabtu (12/11/2024).
Optimisme Syaikhu mendulang suara hingga 80 persen lantaran Kota Depok merupakan basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sehingga suara di Depok menjadi salah satu tumpuan memenangkannya di kontestasi politik tahun ini.
“Ya itu justru harapan kami bahwa Depok itu bagaimanapun juga adalah basis dan tentu menjadi tumpuan harapan bagi pemenangan juga pasangan ASIH (Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie),” (DON)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Betul, iya (penemuan mayat di kebun singkong). Jenis kelamin diduga perempuan ya, karena kan sudah tidak bisa dikenali,” kata Kapolsek Rancabungur Iptu Azis Hidayat ketika dimintai konfirmasi, Selasa (8/10/2024).
Azis mengatakan jasad tersebut ditemukan warga bernama Adih. Saat itu Adik hendak mencari rumput di sekitar lokasi, sekitar pukul 14.30 WIB.
Seketika Adih mencium aroma tak sedap di sekitar kebun. Warga kemudian mencari sumber aroma tak sedap yang tercium di lokasi hingga menemukan korban di tengah kebun singkong.
“Awal mulanya temuan, ada orang mau ngarit, terus cium bau, dicek ternyata ada mayat. Dia langsung teriak ke warga, minta bantuan. Posisi (mayat) di tengah kebun,” kata Azis.
“Sebetulnya lokasinya nggak jauh dari pemukiman, cuma nggak tahu kenapa itu baru ditemukan. Mungkin tidak terlihat juga kan, terhalang pohon atau apa,” imbuhnya.
Azis mengatakan jenazah wanita tersebut sudah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta Timur untuk diautopsi. Diduga, perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut berusia sekitar 60 tahun. (VAN)