KUPANG, khatulistiwaonline.com –
Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang minta pemerintah setempat segera tertibkan penggunaan lampu laser yang mulai marak demi keamanan penerbangan dari dan ke bandara itu.
“Permintaan penertiban itu sudah kita sampaikan melalui surat kepada Pemerintah Provinsi NTT, dinas perhubungan, Pemkot Kupang dan sejumlah elemen masyarakat lainnyan,” kata Kepala Pengamanan dan Risiko Manajemen Bandara PT AP I Bandara El Tari Kupang, Gabriel Lusi Keraf di Kupang, Selasa.
Dia mengaku pemanfaatan lampu laser di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu mulai menjadi-jadi dan telah mengganggu penerbangan secara serius.
Dalam konteks itulah, PT AP I memandang penting untuk melibatkan pemda dan sejumlah unusr terkait untuk penertibannya.
“Karena ini penting dan mendesak kita berharap pemerintah segera tindaklanjutinya,” kata Gabriel.
Menurut dia, dalam sepekan terakhir sudah ada delapan komplain yang disampaikan pilot dari sejumlah maskapai yang datang ke Bandara El Tari di malam hari.
Atas dasar laporan dan klaim pilot itulah, Angkasa Pura melakukan upaya dengan mendesak pemerintah untuk segera menertibkannya.
Dalam kondisi pesawat hendak mendarat di ketinggian 4.500 kaki dari permukaan laut, sinar laser yang diarahkan ke pesawat, sangat terasa dan mengganggu pandangan pilot yang hendak mendarat tersebut.
Dan dalam kondisi itu, pilot bisa terdampak buta sesaat dan akan sangat mengganggu penerbangan itu saat hendak mendarat.
Dia mengatakan, jarak pancaran lampu laser yang selama ini dimanfaatkan memiliki jangkauan hingga dua kilometer.
“Itu artinya di saat jarak pendaratan sinar tersebut sangat mengganggu. Kita sudah dapat laporan komplain dari sejumlah pilot terutama pesawat rute mendarat pukul 20.00 Wita hingga 23.00 Wita,” katanya.
Dijelaskannya, dalam konteks penegakan hukum, para pengguna lampu laser bisa dikenakan sanksi kurungan badan selama dua tahun dan denda sebanyak Rp1 miliar, sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
“Manajemen berharap kerja sama semua pihak untuk kepentingan keselamatan penerbangan di daerah ini,” kata Gabriel.(RIF)
DENPASAR, khatulistiwaonline.com
Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-89 PT Angkasa Pura I(Persero) digelar di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
Latihan yang dilakukan secara rutin ini, melibatkan sekitar 500 personel, yang terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee dari Angkasa Pura I, Perum LPPNPI, TNI/Polri, Basarnas, pemadam kebakaran, serta rumah sakit di sekitar Denpasar.
Kegiatan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antarunit dan instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document).
“Kegiatan ini juga untuk melatih dan memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas masing-masing,” jelas Direktur Operasi Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2016).
Latihan PKD ini tidak hanya latihan untuk penanganan pada kecelakaan pesawat atau aircraft crash saja, namun juga dilakukan simulasi kebakaran gedung atau domestic fire dan juga teror bom di bandara atau aviation security exercise.
Terdapat hal yang unik di dalam latihan teror bom, yakni skenario latihan dibuat secara tertutup. Sehingga para personel tidak diberi tahu kapan dan dimana mereka akan melakukan aksinya.
“Hal ini untuk melihat bagaimana kesiapan para personel jika sewaktu – waktu hal tersebut terjadi, sehingga segala sesuatunya dibuat secara real”, ujar Wendo.
Danang S Baskoro, Direktur Utama Angkasa Pura I menambahkan, bahwa dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama yang bersifat mandatory dan wajib dijadikan perhatian ekstra karena menyangkut keselamatan jiwa manusia.
Oleh karena itu, melalui pelatihan ini kami berharap dapat mengetahui tingkat kesiapan, baik personel maupun alat-alat pendukungnya.
“Terlebih lagi ini adalah bandara yang menjadi sorotan dunia. Sebagai destinasi pariwisata favorit di mata dunia, maka Bandara I Gusti Ngurah Rai harus benar-benar siap dalam melayani dan memberikan kenyamanan serta keselamatan penerbangan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” imbuhnya.
Sepanjang 2016, Angkasa Pura I telah melaksanakan latihan seperti ini empat bandara, yaitu di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Direncanakan di tahun 2017 mendatang akan kembali di gelar di lima bandara lain. (NGO)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) akan menetapkan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) baru di Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Adi Soemarmo Solo.
Penetapan tarif baru PJP2U itu dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan di dua bandara tersebut. “Penyesuaian tarif PJP2U ini dilakukan sebagai upaya Angkasa Pura I untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang dan pengguna jasa bandara yang mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, khususnya di dua bandara itu,” ujar Corporate Secretary Angkasa Pura I Israwadi di Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Adapun besaran kenaikan tarif PJP2U untuk penerbangan dalam negeri di Bandara Juanda Surabaya menjadi sebesar Rp 90.000 dari sebelumnya yang sebesar Rp 70.000. Kemudian, untuk penerbangan luar negeri dari Rp 200.000 menjadi Rp 210.000.
Sementara, pada Bandara Adi Soemarno Solo besaran kenaikan tarif PJP2U untuk penerbangan dalam negeri menjadi Rp. 50.000 dari sebelumnya sebesar Rp 30.000. Kemudian,untuk penerbangan luar negeri dari Rp 100.000 menjadi Rp 125.000. Israwadi menjelaskan, besaran tarif tersebut sudah termasuk pajak sebesar 10 persen. Penetapan tarif baru, kata dia, berlaku mulai 1 November 2016.
“Besaran tarif PJP2U tersebut telah termasuk dalam tiket penumpang atau yang disebut dengan PSC on Ticket,” jelas dia.
Israwadi menuturkan, salah satu bentuk peningkatan di Bandara Internasional Adi Soemarno yakni dengan membuka jamaah pemberakatan jamaah haji dan umrah, yang mana terdapat 26 ribu jamaah yang telah diberangkatkan pada tahun ini.
Sementara itu, untuk Bandara Internasional Juanda akan dilakukan pembangunan terminal baru dan dua landasan pacu (runway). Rencananya pembangunan tersebut akan dilakukan pada akhir 2016 dengan nilai investasi sekitar Rp 9 triliun.
Untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada pengguna bandara, saat ini tengah dilakukan penambahan dan perbaikan fasilitas.
“Seperti penambahan kursi yang dilengkapi charger, Nursery Garden, Reading Corner, perbaikan fasilitas mushola di beberapa titik, penyelenggaraan pagelaran seni dua kali dalam sebulan, pelebaran koridor dan porter dengan baju etnik di Terminal 2,” pungkas dia.(ADI/DON)
DELI SERDANG, khatulistiwaonline.com
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu melakukan pembukaan jalur selasar terminal kedatangan Bandar Udara Internasional Kualanamu pada tanggal 15 Oktober 2016. Pembukaan jalur selasar dimaksud didasari adanya perintah dari Iwan Khrishadianto, General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) KC. Bandar Udara Internasional Kualanamu untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna jasa bandara.
Adapun hal-hal terkait perubahan jalur dan penataan moda transportasi yaitu:
1. Di area penaikan penumpang bus, bus diparkirkan miring 45° menghadap ke area jalan;
2. Area zona penaikan penumpang taksi dipindah ke area parkir premium;
3. Penutupan parkir premium;
4. Penempatan kendaraan tamu-tamu VIP seperti Kapolda, Pangdam, dll akan diparkirkan disebelah bus yang kemudian jika tamu mendekati selasar, kendaraan dapat merapat ke drop off;
5. Adanya penempatan counter taksi dan bus yang dialokasikan di dekat masing-masing parkir bus dan taksi;
6. Adanya 3 jalur diantara terminal kedatangan dan Railink, yaitu jalur 1 untuk penjemput VIP, disfabel, dan taxi, jalur 2 untuk penjemputan umum, dan jalur 3 untuk kendaraan lanjut atau jalan terus.
Tujuan dari pembukaan jalur selasar terminal kedatangan yaitu;
1. Memberikan kelancaran arus lalu lintas di area penjemputan terminal kedatangan;
2. Penertiban terhadap parkir bis dan taksi;
3. Memudahkan kepada pengguna jasa pada saat penjemputan terutama pada saat hujan;
4. Menyediakan jalur khusus untuk penjemputan pelayanan khusus seperti disable, pejabat VIP dll. (NGO)
TANGERANG,khatulistiwaonline.com
Petugas Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ular sebanyak 58 ekor. Selain penyelundupan hewan, ada juga penyelundupan tumbuhan dan produk pertanian melalui kantor pos.
“Penyelundupan tersebut terjadi sejak Juli-Oktober 2016,” ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini yang datang ke Kantor Karantina Bandara Soekarno-Hatta,belum lama ini.
Dia mengatakan, penyelundupan satwa yang dilindungi semakin meningkat melalui modus baru dengan menggunakan jasa kantor pos.
“Ini akan dikirim ke luar negeri, misalnya 58 ekor, dua ekor kura-kura dan satu ekor biawak akan dikirim kan ke China, Australia, Filipina dan Malaysia,” terangnya.
Menurut dia, penyebab pelaku penyelundupan melakukan modus melalui kantor pos karena sudah kehilangan cara melakukan penyelundupan dengan cara dibawa. “Mereka makanya mengirim seolah benda ini adalah peralatan sekolah, speaker, dan benda lain,” ujarnya.
Sementara itu, Musafak Fauzi Kepala Balai Besar Karantina Soetta mengatakan, selain menggagalkan satwa tersebut pihaknya juga berhasil menemukan penyelundupan berupa 84 sachet benih sayuran asal Inchion Korea atau setara dengan 1,7 kilogram benih padi dari China 3,7 kilogram serta 25 batang bibit kurma asal Dubai.
“Ini sangat berbahaya karena ilegal, bisa membahayakan tanaman kita di tanah air dan juga kesehatan,” terangnya.
Berbagai produk luar negeri, kata Musafak Fauzi, harus menempuh prosedur dan biaya layanan karantina demi keamanan dan kesehatan bersama. “Murah kok biayanya dan transparan,” tuturnya.
Banun menyatakan, jika sampai ada sistem layanan yang tidak berjalan dengan baik atau ada pungli terhadap layanan di Karantina Bandara Soekarno-Hatta segera menghubungi melalui SMS ke service center kantor pusat yang akan diterimanya langsung. “Kalau ada pungli segera kirim melalui SMS ke nomor 081212000336,” jelasnya. (NGO)
TANGERANG, khatulistiwaonline.com
PT Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten berencana melegalkan kerja sama dengan pelaku usaha taksi online.
Hal itu terjadi karena kini banyak penumpang yang naik taksi online di area bandara, meski tidak diperbolehkan menurut aturan yang berlaku.
Senior General Manager Bandara Soekarno Hatta, Suriawan Wakan mengatakan, pihaknya masih melakukan penjajakan terkait kerja sama itu.
“Sebenarnya selama ini kan mereka drop penumpang kami tak ada masalah, enggak. Tapi, kalau angkut penumpang dari sini kami larang kalau ketahuan. Karena kasihan moda transportasi umum lain yang sudah kerja sama dengan kami. Jadi, menurut saya, mereka harus ada kerja sama dengan kami,” kata Suriawan Wakan di Tangerang, belum lama ini.
Untuk konsepnya kerjasamanya, kata dia, pihaknya belum bisa menjelaskan. Karena hal itu merupakan bagian dari pihak komersial dan legal di Bandara Soetta.
Hal dilakukan untuk kebijakan yang terbentuk sesuai dengan aturan serta tidak merugikan pelaku usaha transportasi lainnya.
Wakan menjelaskan, konsep kerja sama yang dimaksud belum terbentuk. Pihaknya masih harus membicarakan lebih lanjut dengan pihak komersial dan legal di Bandara Soekarno-Hatta, guna kebijakan yang terbentuk nanti tetap sesuai dengan aturan dan tidak merugikan pelaku usaha transportasi yang lain.
“Karena kami harus akui banyak sopir taksi online yang main kucing-kucingan dengan petugas kami,” ungkapnya.
Bahkan para sopir tersebut sering kali bersembunyi di area tertentu. Mereka standby untuk menunggu order para penumpang dari Bandara Soetta.
Seperti diketahui moda transportasi umum yang dibolehkan beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta di antaranya taksi, mobil travel, bus Damri, dan mobil Induk Koperasi Angkutan Udara. (NGO)
PAPUA, khatulistiwaonline.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandara Nop Goliat Dekai di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, pada Selasa (18/10). Bandara tersebut dibangun untuk menjadi pusat distribusi logistik wilayah Pegunungan Papua, serta mendukung mobilitas orang dan barang.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sekarang bandara tersebut memiliki landasan pacu sepanjang 1.950 meter dan sudah dapat dilalui oleh pesawat jenis ATR 72. Dirinya menghendaki agar bandara tersebut terus dikembangkan dan meminta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar landasan tersebut diperpanjang menjadi 2.500 meter.
“Nanti (pesawat) Boeing bisa turun di sini. Saya beri waktu dua tahun maksimal mesti jadi,” tegas Presiden.
Presiden menginginkan agar Papua, sebagai wilayah paling timur Indonesia yang selama ini dianggap tertinggal dibanding dengan wilayah lainnya, juga dapat bersaing di era kompetisi seperti sekarang ini. Untuk itu, dirinya pun memberikan perlakuan yang sama terhadap pembangunan infrastruktur yang ia galakkan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kalau infrastrukturnya semuanya pada posisi sama, semuanya akan bisa bersaing dalam hal apapun,” ucapnya.
Sebagai informasi, Bandara Nop Goliat Dekai merupakan salah satu dari tujuh bandara perintis yang dapat menghubungkan 517 desa di Kabupaten Yahukimo.
Dalam setiap kesempatan, persoalan konektivitas memang seringkali disinggung Presiden. Bandara tersebut merupakan salah satu perwujudan komitmen pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tertuang dalam salah satu agenda Nawa Cita untuk memperkuat wilayah pinggiran.
“Inilah manfaat hubungan konektivitas. Bukan hanya megah-megahan infrastruktur, tapi diharapkan bandara ini dapat bermanfaat bagi rakyat di Yahukimo. Saya minta bandara ini dirawat dengan baik,” pesannya.
Ikut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kunjungan kerja tersebut adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dan Gubernur Papua Lukas Enembe. (DON)
JAKARTA, khatulistiwaonline.com
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Papua Djuli Mambaya mengatakan, total ada 400 bandara atau lapangan terbang di wilayah otoritasnya. Namun, 314 lapangan terbang yang ada tidak layak dan membahayakan. Padahal lapangan terbang di Papua merupakan urat nadi warga yang tinggal di pedalaman.
“Kita masih kesulitan transportasi. Apalagi yang daerah pedalaman. Ada 400 bandara ya di sana dan 314 bandara tidak layak. Tidak aman atau safety-lah,” kata Kadishub Papua yang hadir dalam pameran Seni Rupa bertajuk “Bangga Indonesia” di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, akhir pekan lalu.
Dia melanjutkan, banyak faktor yang membuat bandara di Papua masuk dalam kategori tidak layak. Yang mendasar adalah kondisi geografis Papua sendiri yang kebanyakan gunung, bukit dan tebing-tebing. Menurut Djuli, kebanyakan bandara di Bumi Cenderawasih juga berdiri karena swadaya dari warga sekitar. Untuk itu dia mengakui tidak jarang terjadi penerbangan ilegal di Papua.
“Mau safety susah karena di tepi-tepi gunung miring. Lapangan itu tercipta dari masyarakat. Jadi swadaya masyarakat lapangan terbangnya rumput tidak beraspal. Mereka terkadang tetap terbang ilegal,” ujar dia.
“Pilot di sana juga berjibaku buat melayani masyarakat. Karena mereka (warga Papua pedalaman) harus hidup. Jika tidak ada terbang, bahan baku enggak ada bisa 2 sampai 3 minggu warga bisa mati di hutan,” Djuli menambahkan.
Djuli pun menyebutkan saat ini pihaknya tengah menggeber pembangunan bandara di Papua. Malahan menurut dia saat ini sudah terdapat 10 bandara yang perlahan lepas dari kategori tidak layak. “Ada 10 bandara pelan-pelan dibangun tahun 2016 ini. Ada di Yahukimo, Nabire, Asmat, Jaya Wijaya,” Kadishub Papua memungkasi. (DON)
BANYUWANGI, khatulistiwaonline.com
Aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang terus mengalami peningkatan, membuat maskapai menjajaki rute penerbanganBanyuwangi.
Dalam waktu dekat, penerbangan rute langsung Jakarta-Banyuwangi bakal segera terwujud setelah Sriwijaya Air mulai menjajaki rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pihaknya telah bertemu dengan CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie, untuk membahas rute langsung Jakarta-Banyuwangi. ”Saya baru saja bertemu CEO Sriwijaya Air. Beliau menyambut antusias karena memang prospek pasarnya cukup bagus dengan melihat perkembangan Banyuwangi. Dengan adanya direct flight Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, tentu pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat untuk menggerakkan perekonomian lokal,” kata Anas, Sabtu (22/10/2016).
Selama ini wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berangkat dari Jakarta untuk menuju ke Banyuwangi harus transit dulu di Bandara Juanda, Surabaya, setelah itu baru menuju keBanyuwangi.
Frekuensi rute Surabaya-Banyuwangi telah mencapai tiga kali terbang per hari, dan per 30 Oktober 2016 bertambah menjadi empat kali terbang per hari.
“Dengan direct flight Jakarta-Banyuwangi, para wisatawan, dunia usaha, maupun masyarakat luas bisa lebih hemat waktu karena pesawat langsung menuju ke Banyuwangi,” kata dia.
Rute Jakarta-Banyuwangi, kata Anas, diharapkan bisa terealisasi dalam waktu dekat ini. Tim dari pihak maskapai akan segera mengurus izin rute ke otoritas terkait, mulai dari Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav) hingga Kementerian Perhubungan.
“Penerbangan tersebut sudah bisa terealisasi karena secara teknis, ketebalan landasan Bandara Banyuwangi telah bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 seri 500,” ujarnya.
Menurut Anas, faktor ketertarikan maskapai dalam menggarap rute Jakarta-Banyuwangi tidak terlepas dari kenaikan jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi.
Tercatat penumpang melonjak hingga 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015). Hingga Agustus 2016, bandara tersebut telah melayani lebih dari 71.000 penumpang. “Sampai akhir tahun, total jumlah penumpang diprediksi sedikitnya 120.000 orang,” kata dia.
Perekonomian yang terus tumbuh juga menjadi daya tarik tersendiri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi, yang mencerminkan besaran perekonomian daerah, terus meningkat dari dari Rp 32,46 triliun (2010) menjadi Rp 60,05 triliun (2015).
Pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi melonjak dari Rp 20,8 juta per kapita per tahun (2010) menjadi Rp 37,53 juta (2015). “Artinya daya beli terus tumbuh di Banyuwangi. Di samping itu, tentu pasar rute ini adalah wisatawan, pelaku bisnis, dan kalangan masyarakat luas yang akan ke Banyuwangi,” kata mantan Ketua Umum PB IPNU tersebut. Faktor pengungkit lain adalah keberadaan sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi, seperti beberapa sekolah pilot dan Universitas Airlangga (Unair) kampus Banyuwangi.
Saat ini, jumlah mahasiswa di Unair kampus Banyuwangi sudah lebih dari 600 mahasiswa yang berasal dari 18 provinsi se-Indonesia. “”Sebentar lagi ada pembukaan jurusan pendidikan baru, sehingga jumlah mahasiswa Unair kampus Banyuwangi bertambah, diprediksi mencapai 2.000 mahasiwa dalam dua tahun ke depan yang datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka butuh aksesibilitas yang mudah ke Banyuwangi, sehingga ini jadi pasar yang menarik bagi maskapai,” ujar Anas. (NGO)