Sukabumi,KHATULISTIWAONLINE.COM – Rasa haru menyelimuti Siti Masrifah (35), warga penerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) asal Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Putranya akan disekolahkan Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
Siti bercerita, putra sulungnya Salman Almaliki (13) akan disekolahkan oleh Marwan, pertemuan tidak terduga itu terjadi saat Marwan memonitor penyaluran bantuan JPS di wilayah tersebut.
“Beliau awalnya tanya-tanya, terus ada anak saya pak bupati nanya usianya berapa tahun, sekolah atau enggak. Saya jawab Salman enggak sekolah, berhenti kelas 1 SMPN Sukaraja karena bingung biaya setelah suami saya meninggal dunia 4 bulan yang lalu dan anak saya juga seorang penghapal Alquran,” kata Siti, Selasa (19/5/2020).
Siti sehari-harinya mengandalkan pemberian saudara dan ayahnya (kakek Salman), mendengar cerita itu Bupati Marwan spontan berkata akan menyekolahkan Salman di salah satu pesantren yang juga memiliki pendidikan formal.
“Pak bupati langsung bilang Salman melanjutkan sekolah dibiayai sekolahnya, saya langsung terharu. Salman memang keinginannya kuat untuk sekolah lagi,” tutur Siti.
Kades Pasirhalang, Yusuf Purnama membenarkan anak salah seorang warganya akan disekolahkan oleh bupati. Menurut Yusuf pertemuan antara bupati dan warganya itu terjadi saat pendistribusian JPS.
“Keluarga bu Siti kategori pra sejahtera beliau terdata menerima JPS dari Pemkab Sukabumi. Ayahnya Salman dulunya bekerja sebagai tenaga keamanan salah satu pabrik,” ungkap Yusuf.
Dikonfirmasi terpisah Bupati Marwan membenarkan niatnya untuk memasukkan Salman ke pondok pesantren. Menurut Marwan bocah bernama lengkap Muhammad Salman Almaliki memiliki kemampuan lebih di usianya yang masih belia.
“Insya Allah kami akan membantu untuk melanjutkan pendidikan anaknya Siti Masrifah yang merupakan anak yatim ini. Iya, anak itu mempunyai potensi yang baik sebagai penghapal Al-Quran,” kata Marwan.
Marwan mengaku keinginannya menyekolahkan Salman semakin kuat setelah mendengar ayah Salman meninggal dunia. “Suaminya (Siti Masrifah) sudah meninggal. Ada dua anak yatim yang harus ditanggung,” pungkas Marwan.(MAD)